Anda di halaman 1dari 4

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Bahasa Indonesia ini dengan baik serta tepat
waktu. Seperti yang sudah kita tahu “membangun kembali nasionalisme generasi muda” itu sangat
berarti untuk anak bangsa. Semuanya perlu dibahas pada makalah ini kenapa “membangun kembali
nasionalisme generasi muda” itu sangat diperlukan serta layak dijadikan bagaikan modul pelajaran.

Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang membangun semangat nasionalisme
generasi muda untuk kemajuan bangsa. Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong
menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan
dalam menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada ust. Guru mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan (pkn). Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam
penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
PENDAHULUAN
Indonesia yang di awali dengan lahirnya Budi Oetomo 20 Mei 1908, semangat nasionalisme semakin
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara
dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia (Muhammad Takdir Illahi,
(2012: 5). Nasionalisme dalam bangsa menunjukkan bahwa suatu bangsa memiliki identitas dan jati diri
yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak
bangsa untuk menjadi bangsa yang benar-benar merdeka. Harapan inilah yang membentuk kesadaran
masyarakat melawan segala bentuk penjajahan, penindasan, eksploitasi dan dominasi. Kebangkitan
nasionalisme merupakan titik balik sejarah perjalanan bangsa dalam membentuk Negara Kesatuan
Republik tumbuh subur dan melekat dalam hati nurani seluruh elemen bangsa. Sekarang sudah tidak
pernah terdengar lagi menyebut “Bangsa Jawa”, “Bangsa Sunda”, “Bangsa Madura”, atau “Bangsa Bali”.

A. Nasionalisme Pengertian Nasionalisme. Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu
bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan
demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa
itu sendiri. Demikian juga ketika kita berbicara tentang nasionalisme. Nasionalisme merupakan jiwa
bangsa Indonesia yang akan terus melekat selama bangsa Indonesia masih ada. Nasionalisme bukanlah
suatu pengertian yang sempit bahkan mungkin masih lebih kaya lagi pada zaman ini. Ciri-ciri
nasionalisme di atas dapat ditangkap dalam beberapa definisi nasionalisme sebagai berikut :

1. Nasionalisme ialah cinta pada tanah air, ras, bahasa atau sejarah budaya Bersama

2. Nasionalisme ialah suatu keinginan akan kemerdekaan politik, keselamatan dan prestise bangsa.

3. Nasionalisme ialah suatu kebaktian mistis terhadap organisme sosial yang kabur, kadang-kadang
bahkan adikodrati yang disebut sebagai bangsa atau Volk yang kesatuannya lebih unggul daripada bagian-
bagiannya.

4. Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu hanya hidup untuk bangsa dan bangsa
demi bangsa itu sendiri. Nasionalisme tersebut berkembang terus memasuki abad 20 dengan kekuatan-
kekuatan berikut :

(1) keinginan untuk bersatu dan berhasil dalam me-nyatukan wilayah dan rakyat;

(2) perluasan kekuasan negara kebangsaan;


(3) pertumbuhan dan peningkatan kesa-daran kebudayaan nasional dan

(4) konflik-konflik kekuasaan antara bangsa-bangsa yang terangsang oleh perasaan nasional

Kini nasionalisme mengacu ke kesatuan, keseragam-an, keserasian, kemandirian dan agresivitas. (Boyd
C. Shafer, 1955, hal. 168).

Sebagai gejala historis nasionalisme pun bercorak ragam pula. Di Perancis, Inggris, Portugis dan Spanyol
sebagian besar nasionalisme dibangun atas kekuasaan monarik-monarki yang kuat, sedangkan di Eropa
Tengah dan Eropa Timur nasionalisme terutama dibentuk atas dasar-dasar nonpolitis yang kemudian
dibelokkan ke nation-state yang sifatnya politis juga. Namun banyak sarjana berpendapat bahwa
nasionalisme mendapat bentuk yang paling jelas untuk pertama kali pada pertengahan kedua abad ke-18
dalam wujud revolusi besar Perancis dan Amerika Utara. Menurut Profesor W. F. Wertheim, nasionalisme
dapat dipertimbangkan sebagai suatu bagian integral dari sejarah politik, terutama apabila ditekankan
pada konteks gerakan-gerakan nasionalisme pada masa pergerakan nasional. Lagi pula Wertheim juga
menegaskan bahwa faktor-faktor seperti perubahan ekonomi, perubahan sistem status, urbanisasi,
reformasi agama Islam, dinamika kebudayaan, yang semuanya terjadi dalam masa kolonial telah
memberikan kontribusi perubahan reaksi pasif dari pengaruh Barat kepada reaksi aktif nasionalisme
Indonesia. Faktor-faktor tersebut telah diuraikan secara panjang lebar dalam bab-bab buku karangannya
yang berjudul : Indonesian Society in Transision: A Study of Social Change(1956). Pertumbuhan

nasionalisme Indonesia ternyata tidak sederhana seperti yang diduga sebelumnya. Selama ini
nasionalisme Indonesia menunjukkan identitasnya pada derajat integrasi tertentu. Nasionalisme sekarang
harus dapat mengisi dan menjawab tantangan masa transisi. Tentunya nilainilai baru tidak akan
menggoncangkan nasionalisme itu sendiri selama pendukungnya yaitu bangsa Indonesia tetap mempunyai
sense of belonging, artinya memiliki nilai-nilai baru yang disepakati bersama. Nasionalisme pada
hakekatnya adalah untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama, karena nasonalisme menentang segala
bentuk penindasan terhadap pihak lain, baik itu orang per orang, kelompok-kelompok dalam masyarakat,
maupun suatu bangsa. Nasionalisme tidak membeda-bedakan baik suku, agama, maupun ras.

B. Membangun Jiwa Nasionalisme Menanamkan jiwa nasionalisme kebangsaan kepada anak bangsa
untuk dapat memberikan kontribusi positif sesuai tugas dan bidangnya masing-masing, guna mewujudkan
Indonesia yang lebih sejahtera dan menangkal segala bentuk ancamanyang dapat mengganggu keutuhan
wilayah NKRI. Nasionalisme merupakan suatu keharusan bagi generasi muda untuk memahami dan
menjalankan makna darinasionalisme, karena wawasan kebangsaan itu lahir dari pemuda sehingga
pemudaharus mampu mempelopri semangat nasionalismenya.Cara paling strategis dalam membangun
semangat nasionalisme pemuda adalahlewat pendidikan. Pendidikan yang kritis, kreatif, dan mengabdi
untuk kepentingan bangsa dengan menjadi garda terdepan dalam menciptakan perdamian. Selain itu,
nasionalisme harus dibangun dari dalam dan oleh pemuda itu sendiri untuk kepentingan bangsa.

KESIMPULAN
Nasionalisme Pengertian Nasionalisme. Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu
bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan
demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa
itu sendiri

Kita harus membangun jiwa nasionalisme menanamkan jiwa nasionalisme kebangsaan kepada anak
bangsa untuk dapat memberikan positif sesuai tugas dan bidangnya masing masing guna mewujudkan
indonesia yang lebih sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA
https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3623752

NAMA : Adil Ihsan Alfaraby

KELAS: 11D

Anda mungkin juga menyukai