Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SIKAP-SIKAP NASIONALISME DAN INTEGRASI BANGSA

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan

Dosen Pengampu:
Rifki Ahda Sumantri, S.Pd.I., M.Pd.I.

Disusun oleh:
Zulfiati Syangadah 210102079
Ryan Ahdi Lansyah 210102063
Tri Kusuma Wardaningsih 210102071
Astriyani 210102011

DIPLOMA II KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
segala keekuasan-NYA akhirnya kami bisa menyusun makalah berujudul “Sikap-
Sikap Nasionalisme dan Integrasi Bangsa” sesuai dengan waku yang telah
ditentukan.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehatNya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Pancasila.

Purwokerto, 12 oktober 2021.


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Era globalisasi dipenuhi dengan perubahan, bangsa Indonesia
menghadapi beberapa persoalan dan tantangan, baik secara internal
maupun eksternal. Pilar-pilar kehidupan berbangsa semakin rapuh
berkaitan dengan makin rendahnya komitmen (general agreement)
terhadap nilai-nilai dasar kehidupan (core values) yang telah lama
dijadikan sebagai pedoman (Setiawan, 2017). Permasalahan nasionalisme
di Indonesia beberapa tahun terakhir menjadi fokus perhatian para
sejarawan yang peduli dengan eksistensi negara Republik Indonesia
(Fcturohman, 2004). Menurut Kartodirjo menilai bahwa etos nasionalisme
para elit polotik di Indonesia telah menipis, karenanya Kartodirjo
menghimbau agar pala elit politik segera mawas diri dengan mempelajari
Kembali sejarah penggerakan nasional melalui biografi tokoh-tokoh
penggerakan nasional. Nasional dalam sejarah perjungan kemerdekaan
bangsa Indonesia dikenal sebagai sebuah kata sakti yang mampu
membangkitkan kekuatan berjuang melawan penindasan yang dilakukan
oleh kaum kolonias selama berates-ratus tahun lamanya. Perasaan senasib
dan seperjuangan yang dialami mampu mengalahakan perbedaan etnik,
budaya dan agama sehingga lahirlah sejarah pembentukan kebangsaan
Indonesia.
Tonggak sejarah yang terpenting dalam proses nasionalisme di
Indonesia adalah ketika lahirnya Budi Utomo pada tahun 1908, di ikuti
ikrar sumpah pemuda pada tahun 1928 yang mengilhami lahirnya konsep
bertanah air Indonesia, berbangsa Indonesia dan berbahasa Indonesia
(Faturochman, 2004). Dilanjutkan dengan proses berlanjut dengan
melindasi perjuangan-perjuanagan para tokoh penting di Indonesia yang
telah berjuang panjang dan berat yaitu lahirnya Negara Kesatuan Republik
Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945.
Suatu bangsa membutuhkan persatuan untuk bangsanya yang
dinamakan Integrasi Nasional, di katakan bahwa sebuah negara yang
mampu membangun integrasi nasionalnya dalam memperkokoh rasa
persatuan dan kesatuan bangsa-bangsa yang ada di dalamnya. Proses
membangun integrasi bangsa perlu adanya dorongan sikap dan jiwa
nasionalisme yang tinggi dalam diri. Integrasi nasional merupakan salah
satu tolak ukur persatuan dan kesatuan bangsa. Saat ini pula bangsa
Indonesia, masih mengalami krisis multidimensi yang menggoncang
kehidupan. Sebagai salah satu masalah utama dari krisis besar yaitu adalah
ancaman desintegrasi bangsa yang hingga saat ini maih belum merdeka
dalam artian kurangnya kesadaran kerukunan antar agama, suku, ras dan
budaya harus selalu diwujudkan melalui pemahaman integrasi nasional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan nasionalisme?
2. Bagaimana contoh sikap-sikap nasionalisme?
3. Bagaimana upaya untuk meningkatkan jiwa nasionalisme?
4. Apa saja faktor pendorong munculnya nasionalisme di Indonesia?
5. Apa saja tantangan nasionalisme di era globalisasi?
6. Apa yang dimaksud dengan integrasi bangsa?
7. Bagaimana bentuk semangat integrasi nasional dari para tokoh-tokoh
nasional?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari nasionalisme.
2. Untuk mengetahui bagaimana contoh sikap-sikap nasionalisme.
3. Untuk mengetahui bagaimana upaya untuk meningkatkan jiwa
nasionalisme.
4. Untuk mengetahui apa saja faktor pendorong munculnya nasionalisme
di Indonesia.
5. Untuk mengetahui apa saja tantangan nasionalisme di era globalisasi.
6. Untuk mengetahu apa yang dimaksud dengan integrasi bangsa.
7. Untuk mengetahui bagaimana bentuk semangat integrasi nasional dari
para tokoh-tokoh nasional.

D. Manfaat
Dalam upaya menanamkan sikap-sikap nasionalisme bagi bangsa
Indonesia perlu adanya persatuan dan kesatuan bagi bangsa Indonesia
yang akan menjadi tonggak dari sikap Nasionalisme. Sikap nasionalisme
itu adalah sikap atau semangat yang harus dimiliki setiap warga negara
Indonesia dalam mencintai tanah airnya. Secara etimologis, kata
nasionalisme berasal dari kata nationalism dan nation dalam bahasa
Inggris. Dalam studi semantik kata nation tersebut berasal dari kata Latin
yakni natio yang berakar pada kata nascor yang bermakna 'saya lahir', atau
dari kata natus sum, yang berarti 'saya dilahirkan'. Dalam
perkembangannya kata nation merujuk pada bangsa atau kelompok
manusia yang menjadi penduduk resmi suatu negara dalam mencintai
tanah airnya. Maka dari itu sikap nasionalisme sangat penting bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara yang memiliki tujuan utama dimana
setiap tujuan memiliki peranan penting yaitu untuk menjamin kemauan
dan kekuatan mempertahankan masyarakat nasional melawan musuh dari
luar sehingga melahirkan semangat rela berkorban. Dapat disimpulkan
bahwa sikap nasionalisme sebagai tombak serta manfaat penting untuk
menghilangkan Ekstremisme (tuntutan yang berlebihan) dari warga negara
(individu dan kelompok).
Selain itu sikap nasionalisme juga membutuhkan persatuan dan
kesatuan bangsa yang dinamakan sebagai Integrasi Nasional. Dalam upaya
mempersatukan kedudukan bangsa setiap negara memiliki integrasi
nasional untuk mewujudkan adanya dorongan sikap dan jiwa nasionalisme
yang tinggi dalam diri. Integrasi Nasional itu sendiri adalah penyatuan
atau pembauran suatu bangsa sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
Berintegrasi nasional berarti sama dengan konsep menyatukan bangsa
dengan kesederhanaan. Integrasi nasional mempunyai dua pengertian
dasar, yakni integrasi dan nasional. Integrasi berasal dari bahasa Latin,
yaitu ‘integrate‘ yang berarti memberi tempat dalam suatu keseluruhan.
Bangsa Indonesia tentu membutuhkan integrasi nasional karena dapat
menyatukan segala bentuk latar belakang budaya, suku, etnis, hingga latar
belakang ekonomi. Disamping itu Integrasi nasional menjadi wujud dari
ideologi nasional yang telah disepakati bersama. Lewat ideologi Pancasila,
Indonesia yang mempunyai banyak perbedaan atau keragaman, bisa tetap
bersatu. Hal itu dikarenakan nilai-nilai Pancasila yang diterapkan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Integrasi bangsa juga
memiliki beberapa faktor diantaranya yang memiliki berbagai manfaat
untuk kehidupan bangsa Indonesia faktor tersebut sangat berpengaruh
dalam upaya mempersatukan dan mendorong adanya sikap nasionalisme,
antara lain sebagai berikut :
1. Adanya Rasa Cinta Tanah Air
2. Adanya Rasa Senasib dan Seperjuangan
3. Tekad untuk Bersatu Mewujudkan Sumpah Pemuda
4. Adanya Ideologi nasional yang tercermin dalam simbol Negara
Garuda Pancasila dan Semboyan Bhineka Tunggal Ika
5. Adanya ancaman dari luar
6. Adanya semangat Persatuan dan Kesatuan
7. Adanya semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi
8. Penggunaan Bahasa Indonesia
Dari faktor diatas yang mempengaruhi Integrasi Nasional sangat penting
serta diwujudkan dalam setiap bangsa yang menginginkan suatu sistem
nasionalisme. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, dari segi
budaya, adat, kekayaan alam, serta sistem kepemerintaha juga sangat
realistis untuk kemajuan Bangsa Indonesia dimana sikap nasionalisme
dapat mewujudkan tujuan utama dalam kebangsaan. Faktor dari integrasi
bangsa sangat berpengaruh dalam upaya mempersatukan dan mendorong
jiwa karakter setiap bangsa. Maka dari itu perlu adanya pengetahuan
mengenai sikap nasionalisme dan integrasi bangsa dalam setiap generasi
muda Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian nasionalisme
Nasionalisme berasal dari kata “nation” yang artinya bangsa.
Nasionalisme adalah suatu gejala psikologis berupa rasa persamaan
dari sekelompok manusia yang menimbulkan kesadaran sebagai
bangsa. Nasionalisme pada hakikatnya merupakan suatu ideologi
negara modern, seperti halnya demokrasi dan komunisme.
Nasionalisme dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mencintai
bangsa dan negaranya.
B. Contoh sikap-sikap nasionalisme
Berikut ini upaya dalam mewujudkan sikap-sikap nasionalime
dalam kehidupan sehari-hari. Sikap nasionalisme sangat perlu dalam
mewujudkan generasi yang memiliki jiwa nasional dimana sikap
tersebut akan berpengaruh dalam persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia. Sikap nasionalisme perlu ditanamkan sejak masih duduk di
dunia pendidikan untuk memenuhi hak dan kewajiban dalam menjadi
warga Indonesia. Sebagai pemahaman bahwa sikap nasionalisme itu
merupakan tonggak dari persatuan bangsa. Berikut ini adalah contoh-
contoh sikap nasionalisme antara lain sebagai berikut :
A. Sikap nasionalisme di lingkungan keluarga :
1. Membantu orang tua
2. Mendengarkan nasehat orang tua
3. Menjaga nama baik keluarga
4. Menghormati dan Menghargai orang tua
5. Menunjukkan keteladanan terhadap agama kepada
anggota keluarga
B. Sikap nasionalisme di lingkungan sekolah :
1. Melaksanakan tata tertib sekolah
2. Mengikuti kegiatan sekolah dengan baik
3. Menghormati guru, dosen, serta awak sekolah
4. Menjaga keamanan lingkungan kelas
5. Menolong teman yang sedang butuh bantuan
C. Sikap nasionalisme di lingkungan masyarakat, berbangsa, dan
bernegara :
1. Menghormati jasa para pahlawan
2. Menghargai adat dan kultur budaya kebangsaan
3. Menghormati simbolis kenegaraan
4. Menjaga dan melestarikan sejarah kebangsaan
5. Mencintai produksi dalam negeri
6. Menjunjung tinggi etnis dan suku bangsa Indonesia
7. Menjadikan pancasila sebagai pedoman hidup
D. Sikap nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari :
1. Menjaga ketertiban masyarakat dengan mematuhi
aturan yang berlaku di wilayah setempat
2. Mematuhi dan menaati hukum negara
3. Bersedia memajukan dan mempertahakan negara
4. Melestarikan budaya Indonesia
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan
bangsa
6. Ikut serta dalam pembelaan negara
Dari semua contoh sikap nasionalisme tersebut bahwa setiap warga
negara perlu adanya dorongan dalam mewujudkan kesatuan dan
persatuan bangsa Indonesia. Perlu ditanamkan dalam kehidupan serta
diwujudkan dalam sikap untuk mempererat suatu sistem kebangsaan
yang adil dan sejahtera tercantum dalam pancasila sebagai simbolis
suatu negara yang memiliki nilai-nilai penting dalam upaya
memajukan kesejahteraan bangsa Indonesia. Karena bangsa yang baik
adalah bangsa yang mampu menjunjung tinggi nilai moral dan sikap
nasionalisme yang baik untuk menjadikan bangsa dengan integrasi
nasional dengan konsep menyatukan bangsa melalui kesederhanaan.
C. Upaya meningkatkan jiwa nasionalisme menurut Taat Wulandari
1. Peran keluarga
Memberikan Pendidikan sejak dini tentang sikap nasionalisme
terhadap bangsa Indonesia, memberikan contoh atau tauladan
tentang rasa cinta dan penghormatan kepada bangsa, memberikan
pengawasan yang menyeluruh kepada anak terhadap linhkungan
sekitar dan selalu menggunakan produk dalam negri.
2. Peran Pendidikan
Menanamkan sikap tanah air dan menghormati jasa para
pahlawan dengan mengadakan upacara bendera pada setiap hari
senin dan mengmerikan Pendidikan moral sehingga para pemuda
tidak mudah menyerap hal-hal negatif yang dapat mengancam
pertahanan dan keamanan nasional.
3. Peran pemerintah
Mengadakan kegiatan berbagai program kegiatan yang dapat
meningkatkan rasa nasionalisme seperti seminar dan pameran
kebudayaan. Mewajibkan berpakaian batik kepada pegawai negri
sipil setiap hari jum’at, hal ini dilakukan karna batik merupakan
sebuah kebuayaan asli Indonesia, uang dihara[kan dengan
kebijakan tersebut dapat meningkatkan rasa nasionalisme bangsa.
Lebih mendengarkan dan menghargai aspirasi pemuda untuk
membangun Indoneisa agar lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Agus, A. A. (n.d.). INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU


PARAMETER PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA NEGARA
REPUBLIK INDOINESIA. Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS
UNM, 19.
Faturochman, A. K. (2004). NASIONALISME. Buletin Psikologi, 63.
Fcturohman, A. K. (2004). NASIONALISME. Buletin Psikologi, 61.
Setiawan, D. (2017). kontribusi tingkat Pemahaman Konsepsi Wawasan
Nusantara Terhadap Sikap Nasionalisme dan Karakter Kebangsaan.
Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial., 26.
https://pusdiklat.bps.go.id/diklat/bahan_diklat/BA_Nasionalisme_Utama
%20Andri%20Arjita%20S.T.,%20M.T._1736.pdf
http://eprints.unm.ac.id/12427/1/Artikel%20Jurnal%20Nasional%20Tidak
%20Terakreditasi%20-%20Integrasi%20Nasional%20Sebagai%20Salah%20Satu
%20Parameter%20Persatuan%20dan%20Keatan%20Bangsa%20Negara
%20Republik%20Indonesia.pdf

Anda mungkin juga menyukai