Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis
dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “Nasionalisme Di Indonesia”. Berbagai
sumber telah penulis ambil sebagai bahan dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan penulis juga menyadari
bahwa dalam karya tulis ini masih banyak kekurangannya.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi kemajuan
dimasa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
• Latar Belakang Masalah
• Rumusan Masalah
• Maksud dan Tujuan

BAB II NASIONALISME
• Pengertian Nasionalisme
• Karakteristik Nasionalisme
• Jenis-jenis Nasionalisme
• Makna Nasionalisme
• Nasionalisme Pancasila

BAB III Penutup


• Kesimpulan
• Saran
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Berbagai masalah yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia mulai dari masalah kemiskinan,
pengangguran, terorisme dan lain sebagainya. Menimbulkan suatu ataupun banyak
permasalahan. Salah satunya adalah rendahnya rasa Nasionalisme Bangsa Indonesia. Memang
itu tidak bisa dipungkiri, karena masyarakat lebih memilih untuk kelangsungan hidupnya dari
pada memikirkan hal-hal seperti itu yang dianggapnya tidak penting. Padahal rasa nasionalisme
itu sangat penting sekali bagi bangsa Indonesia untuk bisa menjadi bangsa yang maju, bangsa
yang modern , bangsa yang aman dan damai, adil dan sejahtera.
Itu berbanding terbalik dengan situasi yang terjadi pada sejarah bangsa Indonesia di masa
penjajahan Belanda. Bangsa Indonesia mencapai puncak kejayaan rasa nasionalime pada masa
tersebut. Dimana pejuang-pejuang terdahulu kita bersatu dari sabang sampai merauke untuk
membebaskan diri dari tirani. Yang mana itu bisa terwujud jika adanya rasa nasionalisme yang
tinggi di masyarakat Indonesia. Dan telah terbukti kita bisa memproklamasikan kemerdekaan
Republik Indonesia dengan semangat juang yang tinggi. Tapi bagaiman dengan saat ini? Hal
tersebut pun berpengaruh pada ketahanan nasional bangsa ini. Dapat kita lihat aksi bom-bom di
Negara Indonesia ini seakan menjawab bahwa rendah sekali rasa nasionalisme kita hingga kita
bisa-bisanya merusak bangsa dan Negara kita sendiri.

1.2. Rumusan Masalah


Keterkaitan mengenai tinggi ataupun rendahnya rasa Nasionalisme memang berkaitan erat
dengan banyak faktor. Faktor tersebut bisa dikarenakan kita telah dibodohi selama 32 tahun yang
membuat rasa nasionalisme kita menjadi luntur. Tapi ada juga faktor yang berasal dari kita
sendiri misalnya tingkat kemiskinan dan pengangguran, orang miskin pastinya tidak memikirkan
hal-hal yang seperti itu namun meraka lebih sering memikirkan bagaimana mereka dapat makan
esok hari padahal seperti yang tertera dalam UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3 yang berbunyi:

Pasal 27 ayat 3
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita wajib melakukan upaya pembelaan Negara yang tentunya
harus dengan rasa nasionalisme yang timbul dari diri kita sendiri. Yang jadi pertanyaan masih
adakah Rasa Nasionalisme Masyarakat Indonesia dalam diri mereka?

1.3. Maksud dan Tujuan


Tujuan dari penulisan karya ilmiah mengenai “Rendahnya Rasa Nasionalisme Bangsa Indonesia”
adalah yang pertama untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yaitu Pendidikan
Kewarganegaraan. Selain hal itu, topik ini sangat menarik untuk diperbincangkan. Karena Rasa
Karena Rasa Nasionalisme sangat berkaitan erat dengan tinggkat kesejahteraan masyarakat itu
sendiri.
BAB II
NASIONALISME

2.1. Pengertian Nasionalisme

 Menurut Hans Kohn, Nasionalisme adalah bentuk dari kesadaran nasional berbangsa dan
bernegara sendiri. Dan kesadaran nasional inilah yang membentuk nation dalam arti
politik, yaitu negara nasional.
 Menurut Dr. Hertz dalam bukunya yang berjudul Nationality in History and Politics
mengemukakan empat unsur nasionalisme, yaitu:
1. Hasrat untuk mencapai kesatuan.
2. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan.
3. Hasrat untuk mencapai keaslian.
4. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.

Nasionalisme timbul dari diri kita sendiri, rasa itu timbul jika kita meraskan hal yang sama
dengan orang lain ataupun masyarakat untuk kesetian tertinggi pada Negara. Jadi
nasionalisme menumbuhkan perasaan mendalam dalam suatu ikatan yang erat dengan tanah
tumpah darah atau tanah air.

2.2 Karakteristik Nasionalisme

Karakteristik Nasionalisme yang melambangkan kekuatan suatu negara dan aspirasi yang
berkelanjutan, kemakmuran, pemeliharaan rasa hormat dan penghargaan untuk hukum.
contoh karakteristik nasionalisme adalah:
1. Membanggakan pribadi bangsa dan sejarah kepahlawanan pada suatu Negara.
2. Pembelaan dari kaum patriot dalam melawan pihak asing.
3. Kebangkitan pada tradisi masa lalu sebagai bagian mengagungkan tradisi lama karena
nasionalisme memiliki hubungan kepercayaan dengan kebiasaan kuno.

4. Suatu negara cenderung mengubah fakta sejarah untuk kemuliaan dan kehebatan negaranya.
5. Ada spesial lambang nasionalisme yang diberikan untuk sebuah kesucian. Bendera, lambang
nasionalisme dan lagu nasionalisme merupakan hal yang suci untuk bangsa dan Negara.

2.3. Makna Nasionalisme


Makna Nasionalisme secara politis merupakan kesadaran nasional yang mengandung cita-cita
dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau menghilangkan
penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan
masyarakat, bangsa dan negaranya.
Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan mencintai bangsa dan
negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita
merasa lebih hebat dan lebih unggul daripada bangsa dan negara lain. Kita harus
mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja sama.

Jadi Nasionalisme dapat juga diartikan:


• Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri,
sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-
beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut
chauvinisme.
• Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

2.4. Nasionalisme Pancasila


Pada prinsipnya nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
Indonesia senantiasa:
1. Menempatkan persatuan – kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan
2. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan Bangsa dan Negara
3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia tidak rendah diri
4. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa
5. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia
6. Mengembangkan sikap tenggang rasa
7. Tidak semena-mena terhadap orang lain
8. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
9. Senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
10. Berani membela kebenaran dan keadilan
11. Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat manusia.
12. Menganggap pentingnya sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Rasa Nasionalisme menumbuhkan perasaan mendalam dalam suatu ikatan yang erat dengan
tanah tumpah darah atau tanah air. Selain itu, nasionalisme merupakan suatu sikap tentang rasa
cinta terhadap bangsa dan negara. Rasa Nasionalisme itu harus kita pupuk ulang agar tidak
hilang ditelan masa. Dengan begitu, rasa nasionalisme akan bertahan pada generasi selanjutnya.
Negara Indonesia sendiri menganut Nasionalisme Pancasila yang mana dalam Nasionalisme ini
kita tidak hanya mencintai Bangsa dan Negara Indonesia sendiri tapi juga menghormati Negara
dan bangsa lainnya.

Anda mungkin juga menyukai