Oleh :
Kelompok 7
1. Nera Tolani
14322069
2. Dia Rohmatul
143220
14322071
Akuntansi B- Sore
Semester 1
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami ucapkan atas karunia yang telah Allah berikan kepada kami, mulai
dari presentasi hingga pembuatan makalah tentang materi Nasionalisme, Persatuan
dan Keragaman sesuai dengan amanah dari dosen kami,Bapak Abdullah Sidiq
Notonegoro.
Kami menyadari sepenuhnya apa yang telah kami kerjakan masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu bagi para pembaca sekalian, kami mohon untuk
memberi kritik dan saran yang memotivasi kami agar tugas kami selanjutnya akan
lebih baik dari sebelumnya.
Demikian yang bisa kami sampaikan. Apabila terdapat kesalahan kata dan
kekurangan dalam makalah atau presentasi kami baik disengaja maupun tidak
sengaja, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penyusun,
Kelompok 7
Latar Belakang
Nasionalisme dalam perspektif Indonesia menurut Al Hakim dkk (2012:184) yaitu
memperhatikan kesejajaran antara massa rakyat dengan penguasa, tapi sekaligus di
dalamnya melekatkan impian-impian (harapan dan aspirasi) massa rakyat yang
harus diwujudkan. Melalui hal tersebut, maka semangat nasionalisme dapat
dijadikan alat untuk mempersatukan rakyat Indonesia yang bersifat pluralistis.
Berbicara tentang konsep pluralistis, sama halnya membicarakan tentang
sebuah konsep kemajemukan atau keberagaman, dimana jika kembali pada arti
pluralistis itu sendiri bahwa pluralistis merupakan suatu kondisi masyarakat yang
majemuk. Kemajemukan disini dapat berarti kemajemukan dalam beragama, sosial
dan budaya di satu tempat atau satu negara. Sebagai konsekuensi masyarakat yang
pluralistis, maka masyarakat Indonesia secara kultural memiliki kebudayaan yang
bersifat beragam atau kebhinekaan antara satu suku dengan suku lain. Al Hakim dkk
(2012: 184) menyatakan bahwa.
Kondisi masyarakat Indonesia yang bersifat pluralistis boleh jadi akan
melahirkan berbagai wawasan lokal yang berkembang di berbagai daerah nusantara,
yang digunakan dalam membangun wawasan nasional, sebagaimana dikenal
dengan wawasan nusantara. Persoalan yang berkaitan dengan SARA (suku, agama,
ras dan antar golongan), hendaknya dipandang secara positif, yaitu sebagai energi
demokrasi atau kemajemukan masyarakat Indonesia dan bukan dikatakan sebagai
sumber konflik.
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak keragaman dan perbedaan. Oleh
karena itu, semua keberagaman dan perbedaan tersebut sangat berpotensi
menimbulkan perselisihan dan perpecahan. Tentunya bukanlah perkara mudah
untuk dapat mempersatukan keberagaman tersebut. Akan tetapi, setidaknya ada
beberapa hal yang dapat mempersatukan dan membangun kembali semangat
nasionalisme dalam masyarakat Indonesia yang bersifat pluralistis. (solusi)
Berdasarkan uraian di atas serta dikaitkan dengan realitas kehidupan pada
masa sekarang. Maka melalui makalah ini diharapkan masyarakat Indonesia akan
terdorong untuk kembali menumbuhkan semangat nasionalisme dalam menyatukan
keberagaman, meski banyak perbedaan yang tak mungkin disatukan. Tetapi akan
menjadikan perbedaan tersebut hanya sebagai identitas diri tanpa berniat untuk
melepaskan diri dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
A. Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang
mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan
tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya
kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu sendiri.
Demikian juga ketika kita berbicara tentang nasionalisme. Nasionalism
merupakan jiwa bangsa Indonesia yang akan terus melekat selama bangsa
Indonesia masih ada. Nasionalisme bukanlah suatu pengertian yang sempit
bahkan mungkin masih lebih kaya lagi pada zaman ini. Ciri-ciri nasionalisme di
atas dapat ditangkap dalam beberapa definisi nasionalisme sebagai berikut :
1. Nasionalisme ialah cinta pada tanah air, ras, bahasa atau sejarah budaya
bersama.
2. Nasionalisme ialah suatu keinginan akan kemerdekaan politik, keselamatan
dan prestise bangsa.
3. Nasionalisme ialah suatu kebaktian mistis terhadap organisme sosial yang
kabur, kadang-kadang bahkan adikodrati yang disebut sebagai bangsa atau
Volk yang kesatuannya lebih unggul daripada bagian-bagiannya.
4. Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu hanya hidup
untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri.
Hal hal yang mendorong munculnya faham nasionalisme , antara lain :
Adanya keinginan dan tekad bersama untuk melepaskan diri dari belenggu
kekuasaan para penjajah, agar manusia mendapatkan hak haknya secara
wajar sebagai warga negara.
B. Persatuan
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah.
Persatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam
menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.
Sila ketiga pancasila berbunyi : Persatuan Indonesia. Sila ini berhubungan dengan
perilaku kita sebagai warga Negara Indonesia untuk bersatu membangun negeri ini.
Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:
Persatuan indonesia yang dimaksud bangsa indonesia harus selalu bersatu dan tidak
boleh terpecah belah satu sama lain.
Dalil-dalil persatuan antara lain terdapat dalam QS. Ali Imran : 103
Artinya : Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah dan janganlah
kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu
bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu maka kamu
menjadi bersaudara sedangkan kamu diatas tepi jurang api neraka, maka Allah
mendamaikan antara hati kamu. Demikianlah Allah menjelaskan ayat ayatnya agar kamu
mendapat petunjuk .
Hal-hal yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia apabila
dikaji lebih jauh, terdapat beberapa prinsip yang juga harus kita hayati serta kita
pahami lalu kita amalkan.
Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah
negara yang merdeka dan berdaulat.
sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-royong.
adanya sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan keputusan yang
menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa dilakukan dengan jalan
musyawarah dan mufakat.
perlindungan, jaminan serta menjunjung tinggi hak asasi manusia
Menghindari penonjolan sara/perbedaan
C. Keragaman
Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat
perbedaaan- perbedaan dalam berbagai bidang terutamasuku bangsa, ras,
(masyarakat yang terkena dampak ini cenderung lebih menutup diri (autis)
dan menganggap bahwa kebudayaan indonesia tidak memiliki unsur edukatif.
contohnya : reog, jaran kepang, dll)
Pada prinsipnya, setiap ada masyarakat yang pluralistis harus diterapkan juga
konsep pluralisme yaitu konsep yang timbul setelah adanya konsep toleransi.
Jadi ketika setiap individu mengaplikasikan konsep toleransi terhadap individu
lainnya maka lahirlah konsep pluralisme. Dalam konsep pluralisme itulah
bangsa Indonesia yang beranekaragam mulai dari suku, agama, ras, dan
golongan dapat menjadi bangsa yang satu dan utuh.
J. Kesimpulan