Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 3

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Basworo Bawiso Muhammad Muhammad Mufid Luthfi Evinia Candrasari Andini Amalia Shelvia Ardian Perdana Ahmad Akbar Linggo Mochamad Thariq Januar

Pengertian Ghazwul Fikri

Al-ghazwu al-fikri adalah kalimat yang terdiri dari dua kata, yaitu Ghazwun dan Fikrun. Secara bahasa, Ghazwun dalah perjalanan memerangi musuh dan menguasainya. Sedangkan secara istilah, tidak ada ulama fiqh yang memberikan definisi secara khusus. Namun sinonim dari kata ini artinya jihad. Para ahli sejarah Nabi saw memberikan definidsi secara khusus bahwa al-ghazwu atau al-ghazwah adalah perang yang dipimpin oleh Nabi Muhammad saw, sedangkan yang tidak dipimpin langsung oleh nabi disebut sariyah. Sedangkan kata fikri secara bahasa adalah menggunakan akal dalam hal berfikir. Namun kata ini menjadi sifat bagi kata ghazwun sehingga arti secara harfiahnya adalah perang pemikiran

GHAZWUL FIKRI = PERANG PEMIKIRAN


Ghazwulfikri adalah perang yang sama sekali tidak menumpahkan darah, tidak meluluh lantakkan gedung, tidak membumi hanguskan sebuah wilayah, jauh dari bisingnya desingan peluru, ledakan bom serta dentingan senjata-senjata tajam, namun daya rusaknya lebih dahsyat dari perang konvensional. Obyeknya bukanlah tubuh manusia namun otak dan hati manusia itu sendiri.

Perang ini merupakan perang pemikiran dan kebudayaan yang dilakukan oleh kelompok atau bangsa tertentu secara intens yang terencana, tersususun, terprogram, dan sistemik untuk menyerang kelompok atau bangsa lain dalam rangka mempengaruhi dan mengubah pola pikir, budaya, dan kepribadian bangsa tersebut sehingga dengan mudah dikuasai, dan dikendalikan.

Akar Sejarah Ghazwul Fikri


Ancaman akan adanya ancaman laten Yahudi dan nasrani seperti ini sudah diperingatkan oleh Allah SWT, sebagaimana firmannya berikut : Orang-orang yahudi dan nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah : Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar). Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. Tentang hal ini juga dapat dilihat firman Allah SWT pada surat Al-Baqarah ayat 109 dan 217, serta Al-Anam ayat 112

Sejarah Ghazwul Fikri


Sejarah lama sejak Nabi Adam a.s Teknik Iblis (7:20-21) Sejarah moden : Perang Salib (1-9) Kisah King Louise IX Catatan King Louise IX

Tujuan Ghazwul Fikri


1. Melemahkan Keimanan dan Akidah Akidah dan keimanan adalah pijakan dasar kaum muslimin. Di atasnya akidah umat islam mampu menciptakan dan melahirkan kekuatan yang sangat dahsyat, yang tidak akan pernah terkalahkan oleh kekuatan apapun. Inilah katakunci yang dipahami musuh untuk melemahkan dan meruntuhkan umat islam 2. Merusak Moral dan Akhlak Misi moral yang dibawa Nabi saw, sebagaimana yang disebutkan dalam sabdanya, Sesungguhnya aku diutus adalah untuk menyempurnakan akhlak. Moral adalah kekuatan lain yang dimiliki umat islam yang sangat ditakuti musuh-musuh islam. Teruatam akhlak islam yang menyangkut ukhuwah islamiyah, solidaritas yang melahirkan kebersamaan dan kepedulian yang sangat besar terhadap sesamanya. Sehingga inipun yang menjadi target besat ghazwul fikri.

3. Melemahkan dalam semngat beribadah Konsep ibadah dalam islam sangat berbeda dengan konsep ibadah agama manapun. Ibadah dalam Islam bukan sekedar seremonial hampa yang tidak memiliki pengaruh dalam jiwa dan kehidupan. Ibadah dalam islam membuat kehidupan kaum muslimin lebih sehat, dinamis, sehingga mampu melahirkan karya-karya besar dan mampu membangun kepribadian yang memiliki izzah (harga diri).

4. Menghancurkan Pemikiran Islam sebagai agama bukan hanya mampu melahirkan pribadi-pribadi yang berbudi luhur, namun juga mampu melahirkan pribadi yang cerdas dan intelek. Oleh karena itu mereka berusaha untuk menghambat dan menjerumuskan konsepkonsep pemikiran islam dengan menggiurkan umat muslim dengan hiburan atau kesibuakan dunia.
5. Menjauhkan Umat islam dari ajaran dan syariat Syariat Islam bukanlah sekedar peraturan yang mengatur kaum muslimin untuk bagaimana seharusnya menjalani kehidupan. Lebih dari itu syariat adalah kekuatan yang besar apabila pelaksanaanya dilakukan secara benar dan optimal akan mampu menciptakan umat islam yang besar dan berjaya. Oleh karena itu mereka tidak mau islam berjaya dan berusaha untuk meruntuhkan syariat islam.

Strategi Ghazwul Fikri

1. 2. 3.

Ibtiadul muslim andinihi, menjauhkan umat Islam dari agamanya. Ikhrajul muslim andinihi, mengeluarkan umat Islam dari agamanya. Tamzikul umaha Islamiyah, perang terbuka dengan umat Islam.

Fase-fase Ghazwul Fikri


Sebelum

kejatuhan Khalifah Semasa kejatuhan Khalifah Selepas kejatuhan Khalifah

Sebelum kejatuhan Khalifah


Putuskan hubungan antara umat Islam (nasionalisme) Sekulerisma, Orientalisme Kristianisasi Women lib dll

Fenomena Ghazwul Fikri

Fenomena Perang Pemikiran (Ghazwul Fikri)


merupakan salah satu upaya oleh kelompok Al Bathil untuk memadamkan cahaya Al Haq melalui berbagai media dan strategi menimbulkan opini di dalam masyarakat Islam untuk melemahkan pemahaman sejati tentang Dienul Islam sebagai jalan hidup yang benar upaya ini telah menimbulkan banyak firqah (kelompok) pemahaman di dalam tubuh Ummat Islam

perbedaan itu ada yang sampai pada aspek aqidah sebagai landasan pokok dalam Dienul Islam
perpecahan ini telah melemahkan Ummat Islam dalam menghadapi Al Bathil Ummat Islam menjadi kelompok yang terpojok, dihinakan dan kehilangan izzah (harga diri)

Pelaku-pelaku Ghazwulfikri
Adapun pelaku-pelaku dari Ghazwulfikr adalah musuh-musuh islam, yang tidak pernah rela melihat kejayaan islam. Mereka melakukan segala upaya agar umat islam mengikuti perbuatan mereka melalui perusakan pemikiran yang mereka khususkan kepada generasi muda islam.

Mengapa kita harus memahami Ghazwulfikri?


Memahami Ghazwulfikri merupakan hal yang sangat penting karena dengan begitu kita dapat mengetahui hal-hal berikut:

Mengenal musuh Islam atau pelaku-pelaku Ghazwulfikr. Mengenal sarana-sarana yang dapat meruntuhkan Islam. Mengenal keadaan alam Islam. Menghindari keraguan dalam Islam. Memahami medan dakwah kepada Allah dengan melihat ayat-ayat-Nya.

METODE GHAZWUL FIKRI

METODE TASYWIH (Pencemaran/Pengaburan) Menggambarkan Islam dalam bentuk yang kabur dengan nilai-nilai sesungguhnya. Islam digambarkan sebagai agama yang kejam, sadis, tidak adil, penuh kericuhan, peperangan, pencetus keonaran dll Tujuan : Agar generasi muda meninggalkan Islam. METODE TADHLIL (Penyesatan) Menyesatkan ummat mulai dari cara yang paling halus hingga yang paling kasar. Misal : klenik sebagai gaya hidup, pornografi & pornoaksi, pendidikan & budaya berorientasi materialisme & hawa nafsu. Tujuan dan sasarannya adalah menyimpangkan dan menyesatkan gerak ummat Islam.

METODE TAGHRIB (Pembaratan)


Berusaha mengadopsi seluruh kejayaan Barat di dalam diri Ummat Islam. Melalui : lagu, film, lifestyle yg semuanya harus a like the west

Tujuan : Menenggelamkan sejarah kejayaan Islam.

METODE ASHIRYAH (Modernisasi) Dikatakan gaya hidup Islam adalah kuno, terbelakang dan jumut sementara Barat identik dengan modern & maju. Misal : Jilbab tidak praktis & ndeso, sistem hidup dan bernegara Umat Islam tidak demokratis dll. Tujuan : Menenggelamkan sejarah kejayaan Islam.

Sarana-sarana Ghazwulfikr

Para pelaku Ghazwulfikr mengunakan banyak sarana untuk melancarkan misinya, memanfaatkan faktor-faktor vital dalam lingkup kehidupan masyarakat islam dari berbagai segi seperti: Segi Aqidah, dengan memasukan pemahaman-pemahaman yang mendangkalkan aqidah dengan maraknya berbagai ajaran-ajaran sesat ditengah-tengah komunitas muslim. Segi Pendidikan, mereka menyisipkan pikiran-pikiran liberal dalam sistem pendidikan kita, bahkan menjadikannya materi pelajaran sekolah, serta memanipulasi sejarah dunia.

Media Cetak dan elektronik, yang dampaknya terasa sangat kuat, dengan tersebarnya majalah-majalah yang sarat dengan budaya non islam serta tidak terkontrolnya acara-acara televisi yang menunjukkan bahwa mereka telah meracuni dan mengendalikan pemikiran kita melalui media cetak dan elektronik.
Serta sederet sarana-sarana lain yang mereka gunakan untuk memerangi pemikiran kita seperti persamaan hak antara gender, bidang seni, perekonomian dan bidang pendidikan lainnya dalam aspek kehidupan umat islam.

Program-Program Ghazwulfikr
1. Sex (hubungan pra nikah)

Menyebar luaskan free sex, terutama untuk pemuda-pemudi Islam. Saat ini hubungan pranikah antara pria dan wanita menjadi suatu hal yang tidak asing bahkan menjadi suatu trend di kalangan remaja islam yang timbul dari budaya pergaulan bebas antara lawan jenis.

2. Song (lagu)

Mempopulerkan lagu-lagu bermuatan sekuler dan budaya barat melalui lagu-lagu dari negerinya sendiri ataupun dari negeri islam.

Menyebarkan lagu-lagu Islami dengan lirik yang sarat hikmah dan namun bermuatan musik dan tidak menambah keimanan.

3. Show (TV atau film)

Menampilkan film-film dengan adegan yang vulgar.


Menampilkan film-film yang menyudutkan Islam. Menyuguhkan acara-acara bermuatan sekuler. Pengaturan Jam tayang acara pada waktu shalat.

4. Science (ilmu pengetahuan)


Menanamkan pola pikir barat. Mempopulerkan ilmuwan non islam. Memutarbalikkan fakta tentang ilmu-ilmu yang ada saat ini.

5. Story (sejarah)

Memutarbalikan fakta dan kebenaran sejarah dunia


Menenggelamkan tokoh-tokoh sejarah Islam, dan merusak citra baik mereka di mata dunia.

6. Fun

Menyebarkan paham life for fun (hidup untuk kesenangan)

7. Food

Membuat makanan-makanan berbau syubhat, yang diragukan standar kehalalannya.

8. Fashion

Adanya slogan back to nature yakni menggunakan kulit dan bagian binatang tertentu sebagai bahan pakaian. Serta melalaikan kewajiban muslimah untuk mengenakan jilbab, dengan mengumbar aurat mereka.

Kehidupan akibat Ghazwul Fikri hidup jahiliyyah:


sangka buruk kepada Allah rasa tidak perlu kepada hidayah dan panduan Allah melaksanakan peraturan dan undang-undang jahiliyyah hidup cara jahiliyyah bangga dengan trend jahiliyyah.

peragaan cara jahiliyyah

Antisipasi
Lantas bagaimakah sikap kita untuk menghadapi Ghazwulfikr ditengah-tengah krisis yang melanda umat islam ini?

Dan berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk melawan dan membentengi diri dari serangan pemikiran ini, diantaranya:

Kembali pada Kemurnian Islam, semuanya dikembalikan kepada Islam, dengan menitikberatkan pada aqidah umat, serta mempelajari islam dengan pemahaman yang lurus dengan berpegang kepada Al-Quran dan Sunnahnya. Karena jika aqidah kita kuat, musuhmusuh islam tidak akan mampu memusnahkan kita dengan cara apapun.
Bangga akan keislaman kita, tidak malu-malu untuk menunjukkan keislaman kita pada orang lain. Namun bangga disini adalah bangga yang terkendali, bukan bangga atas amalan yang telah kita lakukan dengan maksud mendapat pujian dari orang lain.

Memerangi hawa nafsu dari berbagai ujian dunia yang menyelimuti kehidupan umat. Kembali pada al-Quran dan As-Sunnah, dengan menjalani kehidupan sesuai tuntunan Al-Quran dan As-Sunnah serta meyakininya sebagai solusi atas segala permasalahan yang dapat membentengi diri kita dari pemikiran musuh-musuh islam. Maka sudah sepantasnya kita sebagai seorang muslim membuka mata dan telinga kita bersama-sama berusaha untuk menerapkan aqidah dan pemikiran yang benar untuk melawan musuh-musuh kita dan berjihad di perang pemikiran ini. Wallahu alam.

Anda mungkin juga menyukai