Abstrak
Enterprise system atau disebut juga Enterprise resource planning merupakan
teknologi informasi bisnis yang sangat penting saat ini. Sistem ERP sebagai sistem
berbasis komputer untuk proses suatu proses transaksi atau proses bisnis organisasi
atau perusahaan dan fasilitas terintegrasi dan perencanaan yang real time, produksi,
dan tanggapan atau reaksi pelanggan (OLeary 2000).Sistem ERP ini sudah banyak
diterapkan di beberapa perusahaan demi menigkatkan kinerja proses bisnis mereka.
Berbagai jenis perusahaan telah menerapkan sistem ERP ini. Salah satunya dalam
perusahaan sub kontraktor. Perusahaan jenis ini merupakan perusahaan yang
melakukan suatu projek dibawah naungan pihak perusahaan lainnya, dengan
melakukan projek sesuai dengan bagiannya. Proses bisnis pada bagian logistic di
perusahaan jasa subkontraktor ini dinilai unik dan perlu untuk diteliti dan dibuat
rancangan sistem ERP nya. Dimulai dari bagian procurement , produksi, hingga sales
distribution saling terintegrasi sehingga perlu dibuatnya sistem ERP . Pada survey
paper ini akan dibahas terkait sistem ERP khususnya di bagian produksi dan logistic
menyangkut proses pengadaannya (procurement) dengan menggunakan software
open source ERP yaitu OpenERP.
Kata kunci : ERP, Procurement, Sub Kontraktor, OpenERP
1. Pendahuluan
Pada saat ini, berbagai perusahaan baik menengah maupun keatas yang bergerak
dibidang manufaktur maupun jasa saling berkompetisi dalam meningkatkan kinerja
dan mencapai keuntungan semaksimal mungkin.Hal tersebut menuntut perusahaan
untuk menjadi yang terbaik dan terdepan dalam memberikan pelayanan terhadap
customer. Banyak perusahaan yang kemudian menerapkan Enterprise resource
planning (ERP)dalam mengelola sumber daya yang digunakan dalam proses bisnis
perusahaan Untuk memperluas pangsa pasar, maka UKM membutuhkan suatu system
terintegrasi yang mampu mengotomasikan proses bisnis UKM. Karena berdasarkan
data UKM di Indonesia telah berkontribusi dengan PDB nasional sebesar 55.56%
c.Organisasi hanya memikirkan manfaat yang besar dari penerapan ERP tetapi
tidak mempersiapkan personilnya untuk berubah.
Dalam penelitian ini, akan difokuskan dalam bidang logistik untuk dibuat suatu
sistem ERP dengan menggunakan software ERP OpenSource, yaitu OpenERP.
Dalam bidang logistic terdapat 3 bagian diantaranya pengadaan (procurement),
penyimpanan (warehouse), dan Sales Distribution. Dari penelitian yang
dilaksanakan, diambil salah satu bagian logistic tersebut yaitu bagian pengadaan (
procurement) yang akan dibuat sistem ERP nya. Software yang digunakan tentunya
akan dikostumisasi sesuai dengan kebutuhan proses bisnis yang ada di perusahaan.
2. Enterprise resource planning (ERP)
Enterprise system atau disebut juga enterprise resource planning merupakan
teknologi informasi bisnis yang sangat penting saat ini. ERP merupakan
perkembangan dari material resource planning (MRP) dan terintegrasi dengan sistem
meliputi payroll, general ledger, dan billing. Keuntungan dari ERP menurut (
Davenport 2000; Elarbi 2001) diantaranya : koordinasi proses dan informasi,
mengurangi biaya pengeluaran, dan menghemat siklus waktu dan mengembangkan
layanan terhadap kebutuhan pelanggan. Sistem ERP sebagai sistem berbasis
computer untuk proses suatu proses transaksi atau proses bisnis organnisasi atau
perusahaan dan fasilitas terintegrasi dan perencanaan yang real time, produksi, dan
tanggapan atau reaksi pelanggan (OLeary 2000).
Pada gambar ini, dapat dijelaskan konsep ERP dalam gambar dapat dijelaskan
bagaimana integrasi dari setiap bagian pada perusahaan dari back-office, dan frontoffice dimana pada back-office terdapat bagian keuangan, manufaktur dan
pengelolaan inventori yang berhubungan dengan supplier yang terintegrasi dan
memiliki pusat basis data. Pada front-office terdapat bagian bagian yang
berhubungan dengan customersjuga terintegrasi dan memiliki pusat basis data. Dalam
pengelolaan SDM dan corporate reporting yang semua datanya terpusat pada satu
basis data pusat. Dengan terpusatnya data data setiap bagian memungkinkan setiap
bagian mengintegrasikan datanya kepada bagian lain.
Sebagai Enterprise, keseluruhan organisasi dianggap sebagai sebuah system dan
masing-masing dari bagian-bagian atau divisinya merupkana subsistem. Informasi
tentang semua aspek organisasi merupakan hal yang penting. Oleh sebab itu,
penyimpanan informasi tersebut akan lebih baik jika dipusat dan dapat diakses oleh
divisi lain sehingga ketika dibutuhkan informasi tersebut, suatu divisi dapat
memperoleh informasi tersebut dengan mudah. Dengan begitu, terdapat keterbukaan
antara divisi divisi yang lainya,terhadap apa yang dikerjakan, mengapa hal tersebut
dikerjakan, siapa yang mengerjakan, berapa dan apa saja sumber daya yang
digunakan dan siapa yang bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan. Dengan
pengefektifan sumber daya tersebut, organisasi atau perusahaan dapat mencapai
tujuan yang diinginkan.
Sistem informasi ERP menjadi salah satu solusi untuk membantu UKM dalam
menyederhanakan, mengintegrasikan, dan mengotomatisasi proses bisnisnya.
SoftwareERPmendukungoperasi
yang
efisien
dariproses
bisnisdengan
mengintegrasikantugas-tugasyang berhubungan denganpenjualan, pemasaran,
logistik, akuntansi, danlain-lain di seluruhbisnis.
Para peneliti melakukan analisis mengenai ERP dan terdapat 6 kategori yang mereka
adopsi diantaranya :
1. Implementasi ERP
2. Optimisasi ERP
3. Manajemen melalui ERP
4. Software ERP
5. ERP untuk Supply Chain Management
6. Studi kasus
Implementasi system ERP merupakan kebutuhan utama dalam suatu projek pada
sumber daya yang signifikan. Implementasi ERP memiliki siklus hidup yang dimulai
pada keputusan perusahaan. Pembelajaran mengenai ERP sangat baik untuk
diimplementasikan dan sangat menjanjikan bagi masa yang akan datang. Semakin
kedepan, di beberapa universitas telah di sponsori oleh vendor ERP agar
System Methodology) membagi ke dalam 2 desain, desain dunia nyata dan desain
sistem yang akan dibangun. (checkland, P & Scholes J. (1991)).
Tahapan-tahapan pada SSM adalah sebagai berikut :
Structures
Process
Climate
People
Issues expressed by people
Conflicts
3. Tahapan ketiga
Root Definition
Pada tahap ini beralih dari real world menuju ke system thingking about real
world.Tahapan berikut ini dimana semuanya berkembang.Hal tersebut dijelaskan
oleh Checkland tahapan root definition dan merupakan bagian yang unik dan
paling menantang di metodologi ini.
Hal pertama yang dilakukan untuk mengerti konsep dari sudut pandang yang
berbeda adalah dengan menggambarkan hal tersebut ke dalam suatu
gambar.Checkland menyebutnya sebagai holons sudut pandang masuk akal yang
relevan dan dapat menjelaskan kegiatan pada dunia nyata.Setiap holonmenyediakan
dasar nilai untuk mengevaluasi situasi.
Pada kenyataannya, tidak semua sudut pandang yang diambil akan benar-benar
sesuai dengan dunia nyata. Namun, Checkland menjelaskan tidak menjadi masalah,
selama sudut yang diambil masih masuk akal dan valid.Dasar dari SSM adalah untuk
mencoba menyebutkan semua sudut pandang yang sebenarnya rumit dalam satu
kesatuan dan perlu usaha keras untuk mengerti sudut pandang.Kejelasan dapat diraih
dengan menyebutkan sudut pandang kunci secara terpisah, mengerti maksud
perusahaan atau sistem, dan kemudian menggunakan hal yang dimengerti untuk
mencari mereintegrasi sudut pandang tersebut ke dalam kesimpulan-kesimpulan yang
evaluative dan saran untuk aksi berikutnya.
Pada tahap ini, Checklands menciptakan suatu istilah untuk membantu dalam
membangun dan menstrukturan sudut pandang yang berbeda ke dalam suatu istilah
yang dikenal dengan nama CATWOE.
Customers siapa (atau apa) yang diuntungkan dari transformasi
1. Transformation
2. Weltanschauung
3. Customer
4. Actors
5. Owners
6. Environment
4. Tahap keempat
Developing The Model
Dengan menggunakan root definition maka langkah berikutny adalah
menggambarkan model konseptual menggunakan ketentuan sistem.
Banyak cara untuk melakukan hal ini, namun Checkland merekomendasikan sebagai
berikut.
1. Gunakan kata kerja pada aktivitas yang diperlukan unutk membuat Transformasi
awal.
2. Pilih aktivitas yang dapat dilakukan secara bersamaan (tidak saling bergantungan).
3.Hubungkan aktivitas satu dengan yang lainnya, dan aktivitas yang saling
bergantung dihubungkan pertama; hingga semua aktivitas sudah tersebut.
4. Tunjukan semua aktivitas yang saling bergantung
5. Atur kembali untuk menghindari garis yang overlapping. Tambahkan nilai kepada
setiap aktivitas dan masukan semua aspek lingkungan yang diidentifikasi dalam
CATWOE.
6. Terakhir, cek apakah model yang dibuat mendemonstrasikan hal ini.
a. Memiliki tujuan dan maksud
b. Aktivitas mempunyai nilai
c. Komponen yang juga merupakan bagian dari sistem
d. Adanya sebuah pilihan yang mengambil alih proses
e. Komponen saling berinteraksi
f. Sebuah lingkungan (dengan dimana lingkungan tersebut berinterkasi dengan sistem
ataupun tidak).
g. Sebuah batasan antara sistem dan lingkungan (bisa tertutup ataupun terbuka).
h. Sumber daya
i. Terdapat kelanjutan.
5. Tahapan kelima
Compare Model and Real World. Gain Insight.
Checkland menyarankan 4 langkah dalam membandingkan Model yang dibuat dan
kenyataan pada dunia nyata.
1. Diskusi yang tidak terstruktur
2. Tanya jawab model yang terstruktur dengan menggunakan pendekatan matrix
3. Modelling yang dinamis atau secara scenario
4. Mencoba untuk memodelkan dunia nyata dengan menggunakan struktur yang sama
dengan model konseputual.
Pada matriks yang dibuat, haruslah mengandung pertanyaan berikut.
Apakah benar adanya pada dunia nyata?
6. Tahap keenam
Develop desirable and feasible interventions
Pada titik ini, metodologi biasanya berhenti secara berurutan dan kembali secara
terus menurut mengacu kepada 5 tahapan sebelumnya untuk mendapatkan hasil yang
paling maksimal. Setelah pembandingan dan pembuatan model dengan dunia nyata
maka akan ada campur tangan yang akan mempengaruhi aktivitas sebelumnya. Pada
tahapan ini, campur tangan tersebut dikembangkan hingga pada titik yang sesuai dan
layak. Checkland menyarankan ada beberapa cara untuk melakukan hal tesebut.
1. Buat lagi model dengan menggunakan CATWOE/BATWOVE yang berbeda,
sudut pandang yang berbeda, skala yang berbeda.
2. Lakukan analasis untuk sistem yang berbeda
3. Analisis owner. Siapa yang secara fundamental mempunyai kewenangan untuk
menjalankan suatu aktivitas?
4. Analisis sistem sosial. Bagaimana bermacam-macam peran, norma, dan nilai yang
dianut merepresentasikan pada dunia nyata dan hubunggannya dengan model
konseptual.
5. Analisis political. Bagaimana kewenangan menyatakan dalam situasi yang sedang
dipelajari.
7. Tahap ketujuh
Action to improve the situation
Tahapan ini merupakan tahapan terakhir dari SSM.Tahap ini merupakan aplikasi
dari model yang dibuat ke dalam dunia nyata, apakah terdapat perbedaan atau
tidak?Perlukah kembali mengacu kepada tahapan sebelumnya atau tidak?Hingga
menjadi siklus yang penuh.
5. Sistem Pengadaan ( Procurement )
Pengadaan barang dan jasa merupakan suatu kegiatan pengadaan dalam hal untuk
mendapatkan barang dan jasa.Tahap-tahap dalam pengadaan barang dan jasa dengan
prakualifikasi yang tertera (Keppres No 54, 2010). Dalam PerPres RI no.54 Tahun
2010 mengenai Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagian Pertama Pasal 1 ayat 1 :
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Pengadaan
Barang/Jasa
adalah
kegiatan
untuk
memperoleh
Barang/Jasa
oleh
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya yang
prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh
kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa.
-Purchase Order
Purchaseorder adalah permintaan barang untuk diadakan yang di kirim kepada
supplier yang berisi :
a. Nama produk yang dipesan
b. Jumlah produk yang dibutuhkan Supplier Invoice
- Supplier Invoice
Supplier invoice adalah merupakan sebuah faktur juga dapat dijadikan sebuah bukti
transaksi yang berisikan :
a. Nama produk
b. Jumlah produk
c. Harga per satuan
d. Harga total
e. Diskon produk
- BPMN (Business Process Modelling Notation)
Business Process Modelling Notation adalah sekelompok notasi atau alat yang
disediakan oleh perusahaan business process management yang menyediakan sebuah
gambaran proses bisnis yang sederhana namun menyeluruh dan mampu memodelkan
segala aspek yang ada pada proses bisnis.( Wallace, Thomas F & Kremzar, Michael
H. (2001)).
Daftar Pustaka