Anda di halaman 1dari 5

Ghazwul Fikr

Mereka yang tidak suka dengan Islam, akan mencoba dengan berbagai cara untuk
menjauhkan orang orang islam dari agamanya. M. Khanif Nasukha

Berbagai upaya kaum non muslim khususnya mereka yang tidak menyukai agama islam akan
mengalihan umat islam dari agamanya. Dari sekian penduduk di bumi yang beragama non
muslim ,kaum barat lah yang memiliki peran besar dalam menjalankan misinya untuk
menjauhkan umat islam dari agamanya. Jika dahulu misi yang meraka bawa dalam perang
adalah 3g yaitu Gold, Glory, dan Gospel. Kini mereka mengusung misi 3F yakani Fashion,
Food dan Film.

Pengertian Ghazwul Fikr


Secara bahasa Ghazwul Fikr berasal dari kata ghazw dan al-fikr, yang dapat diartikan
Perang Pemikirab. Maksudnya ialah penyerangan dengan berbagai upaya terhadap
pemikiran umat islam untuk merubah apa yang ada didalam pikiran sehingga umat islam
jauh dari keislamannya, lalu akhirnya membenci islam, dan pada tingkaat akhir islam
diharapkan habis sampai ke akar-akarnya.
Dalam arti luas Ghazwul Fikr adalah cara penyerangan yang senjatanya berupa pikiran,
tulisan, ide atau gagasan, teori, argumentasi, propaganda, dan lain-lain.

Ghazwul fikr merupakan bagian dari metode yang digunakan untuk memurtadkan kaum
muslimin dari agamanya, dan jika hal itu tidak tercapai, setidaknya metode ini dapat
mendangkalkan ilmu dan pengetahuan tentang keagamaan umat islam. Perang pemikiran
merupakan hal yang berbeda daengan perang militar atau perang fisik antar negara. Perang
pemikiran lebih mudah dan keberadaannya tidak dapat dirasakan jika meraka kaum muslimin
tidak menyadari bahwa mereka sedang menjadi objek perang pemikiran kaum barat, bahkan
perang pemikiran sangat menghemat waktu dan biaya dibanding perang fisik yang banyak
menguras tenaga serta biaya yang tidak sedikit untuk biaya peralatan perang.

Sejarah Ghazwul Fikri


Ghazwul fikr sudah menyerang manusia bahkan sebelum manusia itu sendiri turun ke bumi.
Makhluk Allah yang pertama kali melakukannya idalah iblis laknatullah ketika berkata
kepada Nabi Adam as untuk memakan buah kuldi, buah yang diharamkan oleh Allah untuk di
makan. Iblis itu menyampaikan, Sesungguhnya Allah melarang kalian memakan buah ini
supaya kalian berdua tidak menjadi malaikat dan tidak dapat hidup abadi. Q.S. Al Araaf :
20

Dari apa yang disampikan oleh iblis tersebut ialah bukan pernyataan tentang Allah tidak
melarang Adam as untuk memakan buah tersebut, tetapi iblis telah mengemas dan
menyimpangkan makna perintah-Nya dengan menambahkan alasan Allah melarang Nabi
Adam untuk memakan buah kuldi. Dari ketidaktahuan Nabi Adam as, sehingga ia tergiur
denga rayuan setan dan memakan buah haram tersebut.

Ghazwul fikr terus menyerang dari jaman ke jaman dengan cara dan bentuk yang berbeda
beda. Di era saat ini, ghazwul fikr terus berkembang, bahkan menyesatkan kaum-kaum muda
dan intelektual. Ghazwul fikr menyerang di berbagai bidang-bidang seperti ekonomi,
pendidikan budaya, gaya hidup, hiburan, politik, dan sosial. Dengan kemasan yang sangat
menarik, sebagian besar kaum muslimin tidak sadar jika mereka sedang di pengaruhi
pemikirannya untuk setuju dan mengikuti gagasan ide atau cara pada suatu bidang tertentu
bahwa hal itu benar dan perlu diikuti.
Salah satu contoh ghazwul fikr di Indonesia ialah sistem penerapan materi pendidikan di
Indonesia yang lebih mengedapankan pendidikan science (seperti matematika, fisika,
geografi, ipa dan lain-lain) dan ilmu sosial budaya(antropolgi, psikologi, ekonomi dan lainn-
lain) namun materi agama sangatlah sedikit bahkan jarang di terapkan di sekolah atau
perguruan tinggi. Pendidikan-pendidikan di Indonesia menerapkan sistem yang ditawarkan
atau yang dicontohkan oleh negara bagian barat karena di anggap materi yang di terapkan
lebih penting dan lebih unggul dari pada materi agama.Begitu juga dari segi gaya hidup dan
hiburan. Gaya hidup mewah yang di contohkan artis-artis atau tokoh terkenal dan hiburan
yang ditawarkan oleh kaum barat menjadi hal yang sangat menarik untuk diikuti bahkan
diterapkan oleh kaum muda di Indonesia.

Sasaran dan tujuan Ghazwul Fikri


Sasaran ghazwul fikr ialah pola pikir, akhlak, dan aqidah kaum muslimin. Tidak hanya anak
muda tetapi semua elemen masyarakat dari mulai anak kecil bahkan orang yang sudah lanjut
usia menjadi objek sasaran ghazwul fikr. Penyebaran ghazwul fikr sangat mudah dilakukan,
tidak melalui mulut ke mulut tetapi melalui perkembangan teknologi yang semakin canggih.
Adapun tujan ghazwul fikr ialah yang perrtama, mendangkalkan Aqidah hingga pemurtadan.
Kedua, menumbuhkan keraguan terhadap ajaran islam. kaum barat meracuni pemikiran islam
dengan memasuki hukum-hukum islam bahwa hukum islam seperti potong tangan, rajam dan
dan lain-lain merupakan hukum kuno dan tidak manusiawi lagi. Sehingga banyak umat islam
yang mengiyakan pendapat tersebut dan mulai mengikuti hukum yang di terapkan kaum barat.
Ketiga, mereka menciptakan sekulerisme (memisahkan agama dari kehidupan). Mereka
menyatakan bahwa Agama tidak perlu dibawa-bawa dalam aktifitas keseharian dan khususnya
politik. Sehingga tidak heran jika sekarang ini banyak tokoh tokoh politik yang hanya
mementingkan jabatan dan kepentingan golongan , hal itu karena sisi rohani dan kedekatan
dengan Allah yang dangkal.
Keempat, menumbuhkan Islamphobia baik pada kalangan (umat) islam maupun kalangan non-
islam. Mereka menciptakan' ide "Perang melawan Teroris" dan yang mereka jadikan sebagai
teroris' adalah umat islam yang berjuang untuk menegakkan Panji-panji Laillahaillallah di muka
bumi ini dan negeri2nya.
Kelima, merusak moral kaum muslimin. Mereka merusak moral-moral kaum muslimin dengan
hiburan malam, pergaulan bebas, musik, film makanan dan lain-laian.
Keenam, memecah belah persatuan umat islam. Mereka memakai pisau analis yang membagi-
bagi kaum muslimin terdiri dari Islam Radikal atau Islam Fundamentalis, Tradisionalis dan Islam
moderat. Kaum muslimin yang menentang barat, barat kelompokan kedalam Islam
Fundamentalis atau Islam Radikal, sementara kaum muslimin yang wellcome terhadap barat
mereka kelompokkan kedalam Islam Moderat. Inilah contoh kecil yang Barat lakukan dalam
memecah belah kaum muslimin.
Dan yang ketujuh, adalah melanggengkan kolonialisme baru di tengah2 dunia islam. Mereka
menjajah, merampas kekayaan negeri-negeri muslim untuk kepentingan negara mereka dengan
cara mempengaruhi tokoh yang berpengaruh dinegara tersebut. Dengan seperti itu, mereka
dapat memperdayakan tokoh berpengaruh tersebut untuk mengikuti kemauan mereka.

Metode Yang Digunakan Dalam Ghazwul Fikri


Menurut para pakar yang mengkaji tentang ghazwul fikri, ada beberapa cara atau taktik yang
sering dilakukan oleh para penyerbu (orang kafir), antara lain :

1. Tasykik, yaitu menimbulkan keragu-raguan dan pendangkalan dalam jiwa kaum


muslimin terhadap agamanya. Yang menjadi sasaran utama dalam metode ini adalah
validitas sumber-sumber hukum islam, yaitu Al-quran dan Hadis. Berbagai teori
bohong diungkapkan oleh para orientalis untuk menimbulkan keragu-raguan akan
kebenaran wahyu Allah. Mereka menuduh bahwa isi Al-quran sudah tidak rasional
agar kaum muslimin tidak lagi mengkajinya.
2. Tasywih, yaitu pengaburan. Adalah upaya orang kafir untuk menghilangkan
kebanggaan kaum muslimin terhadap islam dengan cara menggambarkan islam secara
buruk. Seringkali mereka menyematkan gelar seperti teroris, fundamentalis, ekstrimis,
islam garis keras, dan lain-lain. Tentunya julukan tersebut tidak hanya sebagaihinaan
semata bagi kaum muslimin, melainkan juga salah satu bentuk Tasywih agar kaum
muslimin mulai tidak bangga terhadap agamanya sendiri.
3. Tadzwiib, yaitu pelarutan, pencampuradukan antara pemikiran dan budaya islam
dengan pemikiran dan budaya jahiliyah. Tujuanya jelas yaitu agar tidak lagi ada jarak
pemikiran dan budaya islam dengan pemikiran dan budaya kufur, sehingga orang
islam tidak tahu lagi mana pemikiran dan budaya islam dan mana yang bukan.
4. Taghrib, atau pembaratan (westernisasi), yaitu mendorong kaum muslimin untuk
menyenangi dan menerima pemikiran, kebudayaan dan gaya hidup orang-orang barat.
Taghrib berusaha keras untuk mengeringkan nilai-nilai islam dari jiwa kaum
muslimin dan mengisinya dengan nilai-nilai barat yang menyimpang

Sarana Ghazwul Fikri

1. Pers dan media informasi, dalam dunia modern, pers menempati posisi yang sangat
penting, antara lain adalah dapat membentuk opini umat. Bahkan sering dikatakan
bahwa barangsiapa yang menguasai pers, berarti dapat juga menguasai dunia. Kalau
yang menguasai pers itu adalah orang mukmin, yang benar-benar paham dengan
dakwah dan memang merupakan Da'i, maka pers yang diterbitkanya tentu tidak akan
menurunkan tulisan-tulisan yang merugikan islam, memojokkan kaum muslimin atau
menyakiti umat Nabi Muhammad SAW. Tetapi kenyataan yang membuktikan, di
dunia ini tak sedikit pers yang menurunkan aneka bentuk tulisan yang substansi isinya
bukan hanya memojokkan islam, menyakiti hati kaum mukmin, menghina Nabi serta
melecehkan Al-quran, tetapi lebih dari sekedar itu. Musuh-musuh islam telah
menggunakan media sebagai corong yang efektif untuk merontokkan keislaman kita.
Dan keadaan bisa bertambah buruk lagi, kalau para pemimpin umat islam bukanya
memihak islam, tapi justru memihak dan membela musuh-musuh Allah SWT.
Na'udzu biillah min dzaalik!
2. Pendidikan, melalui beasiswa pelajar di negeri barat, perlahan mereka
menyimpangkan pandangan kita terhadap islam. Hingga saat ini sudah banyak
mahasiswa yang diberi beasiswa kuliah di luar negeri dan ketika kembali sudah
menjadi calon tokoh-tokoh kaum liberal.
3. Hiburan & Olahraga, baik hiburan tradisional maupun modern, hingga reality show
sudah mereka manfaatkan. Tidak hanya mendirikan cafe, bioskop, club, lokalisasi,
namun juga memanfaatkan radio, televisi, Hp, internet, dan sebagainya. Selain itu
mereka juga menyebutkan prestasi olahraga sebagai bentuk kepahlawanan yang
pantas dibanggakan, padahal dibalik itu semua banyak perbuatan keji yang ditularkan
kepada umat islam. Seperti judi, menuman keras, menampakkan aurat dan masih
banyak lagi.
4. Yayasan & LSM, dibungkus dalam kemasan islamiseperti bantuan sosial, padahal
dibalik itu mereka menawarkan pertukaran harta dengan agama mereka hingga
akhirnya masyarakat-masyarakat lemah harta (mustad'afin) menjadi korban
pemurtadan.

Dampak Dari Ghazwul Fikri

1. Perusakan Akhlak, diberbagai media massa, musuh-musuh islam melancarkan


program-program yang bertujuan merusak akhlak generasi muslim mulai dari anak-
anak, remaja, maupun dewasa. Diantara perusakan itu adalah lewat majalah, televisi,
serta musik. Dalam media-media tersebut selalu saja disuguhkan penampilan tokoh-
tokoh terkenal yang pola hidupnya jelas-jelas jauh dari islam. Mulai dari cara
berpakaian, gaya hidup dan ucapan-ucapan yang mereka lontarkan. Dengan cara itu
mereka telah berhasil membuat idola-idola baru yang membuat generasi islam
berkiblat kepada mereka.
2. Melarutkan kepribadian islam, Akibat dari itu semua lahirlah generasi muslim yang
tidak berkepribadian. Mereka menjadi tidak percaya diri untuk menampakkan
identitas keislamanya. Nama-nama, model pakaian, bahasa, gaya hidup, pola pikir,
semuanya mereka ganti dengan kebudayaan impor dari barat. Bahkan sebagian
mereka mengatakan apabila kita ingin maju maka kita harus menjiplak barat
seutuhnya.
"Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana
mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka)..." (QS. An-
Nisa [4] : 89)
3. Pemurtadan, ini adalah program utama dan yang paling jelas dari ghazwul fikri.
Setelah hilang semangat keislamanya dan dilanjutkan tumbuhnya kekaguman akan
peradaban barat yang semu, maka tahapan selanjutnya adalah menggiring hati kaum
muslimin untuk keluar dari agamanya.

"Mereka tidak henti-hentinya memerangi kalian


hingga kalian murtad dari agama kalian jika mereka mampu." (QS. Al-Baqarah :
217)

Upaya Menangkal Ghazwul Fikri

1. Kenali musuh dan tingkatkan kemampuan diri


2. Kritis dalam menyaring informasi dari media
3. Taktik bertahan dan menyerang

http://fahrudins3.blogspot.co.id/2014/12/ghazwul-fikri-perang-pemikiran-ini.html / Buku Panduan


Mentoring ITS
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=688979311128570&id=555638731129296

Anda mungkin juga menyukai