GHAZWUL FIKRI
DISUSUN OLEH :
NIM : 04.14.4010
KELAS : D/KP/IV
Menurut bahasa Ghozwul fikri terdiri dari dua kata : ghozwah dan fikr,
ghozwah berarti serangan, sebuan, atau invasi dan fikr berarti pemikiran.
Serangan dan serbuan disini berbeda dengan serangan atau serbuan dalam qital
( perang senjata ). Invasi/serangan pemikiran dalam bahasa Inggris disebut
sebagai brain washing, thought control, menticide. Invasi pemikiran yang
dilakukan olah para musuh Islam dengan pertimbangan-pertimbangan bahwa
dibandingkan dengan melakukan peperangan militer/fisik, maka Ghozwul fikri
memiliki beberpa kelebihan diantaranya : sepihak (yang lain tidak menyadari
kalau sedang diserang), korban hampir tidak ada, membutuhkan dana yang
sedikit, hasilnya nyata terlihat dan berhasil, dan efeknya dalam dan luas.
Menurut istilah adalah penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran
umat Islam guna merubah apa yang ada didalamnya sehingga tidak lagi bias
keluar dari pikirannya itu hal-hal yang benar karena telah tercampur aduk
dengan hal-hal tidak Islami.
Sejarah Ghozwul fikri sudah ada setua umur manusia, makhluk yang
pertama kali melakukannya adalah Iblis la’natullah ketika berkata kepada Nabi
Adam as : “Sesungguhnya Allah SWT melarang memakan buah ini supaya
kalian berdua tidak menjadi malaikat dan tidak dapat hidup abadi” ( QS : 7/20 ).
Dalam perkataannya ini Iblis tidak menyatakan bahwa Allah SWT tidak
melarang kalian karena itu akan bertentangan dengan infromasi yang telah
diterima eloh Adam as, tetapi Iblis mengemas dan menyimpangkan makna
perintah Allah SWT sesuai dengan keinginannya, yaitu dengan menambahkan
pelarangan Allah SWT yang dibuatnya sendiri dan ia tahu bahwa Adam as
tidak mempunyai pengetahuan tentang sebab tersebut.
Para pemikir muslim selalu menyinggung Perang Salib sebagai
peristiwa sejarah yang berpengaruh luas terhadap sikap keagamaan kaum
Kristiani Eropa, peristiwa ini membangkitkan dendam dan nafsu memusnahkan
Islam dan menghancurkan kaum muslimin. Akibatnya mereka memperluas
medan penyerbuan dan sasarannya. Sejalan dengan luasnya medan dan sasaran
penyerbuan, mereka melipatgandakan penyerbuan dan sasarannya.
a. Empat S ( 4-S )
A. Kesimpulan
B. Saran
Marilah kita mencoba untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT
(menjadi pribadi yang bertakwa). Dengan ketakwaan inilah Allah SWT akan
menganugrahkan furqon kepada diri kita sehingga kita dapat membedakan
mana jalan yang benar dan salah.