Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN GHAZWUL FIKRI

Secara bahasa Ghazwul berasal dari kata Ghozwah yang berarti peperangan dan Fikri berasal
dari kata Fikr yang berarti pemikiran, secara istilah bisa diartikan sebagai penyerangan dengan
berbagai cara terhadap pemikiran umat islam guna merubah apa yang ada di dalamnya sehingga
tidak lagi bisa mengeluarkan darinya hal-hal yang benar karena telah bercampur aduk dengan
hal-hal yang tidak islami. Dalam arti luas Ghazwul Fikri adalah cara atau bentuk penyerangan
yang senjatanya berupa pikiran, tulisan, ide-ide, teori, argumentasi, dan propaganda.

Namun demikian ghazwul fikri tidak berdiri sendiri. Ia merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari metode perang yang bertujuan untuk memurtadkan kaum muslimin dari
agamanya, jika tidak tercapai, setidaknya mendangkalkan keagamaan seseorang atau
masyarakat. Ia bukan merupakan tahapan peperangan, akan tetapi sebagai pelengkap dan
penyempurna cara penyerbuan orang-orang kafir terhadap islam dan umatnya.

SASARAN GHAZWUL FIKRI

Yang menjadi sasaran tentu saja adalah pola pikir, akhlak (perilaku), dan aqidah dari kaum
muslimin. Apabila seseorang sering menerima paham sekuler, maka ia pun akan berpikir ala
sekuler. Bila seseorang dicekoki dengan pola pikir komunis, materialis, liberalis, kapitalis atau
yang lainya, maka merekapun akan cenderung berpikir dengan salah satu paham tersebut.
Perang pemikiran dilahirkan dalam bentuk media-media baik cetak maupun elektronik. Dari
sana pula timbul persaingan untuk saling memperkenalkan sesuatunya dan semakin banyak
iklan maka semua orang akan melihat dan menjadikannya sebagai gaya hidup atau properti
dalam menentukan jalan hidupnya.

METODE YANG DIGUNAKAN DALAM GHAZWUL FIKRI

Menurut para pakar yang mengkaji tentang ghazwul fikri, ada beberapa cara atau taktik yang
sering dilakukan oleh para penyerbu (orang kafir), antara lain :

1. Tasykik, yaitu menimbulkan keragu-raguan dan pendangkalan dalam jiwa kaum


muslimin terhadap agamanya. Yang menjadi sasaran utama dalam metode ini adalah
validitas sumber-sumber hukum islam, yaitu Al-quran dan Hadis. Berbagai teori
bohong diungkapkan oleh para orientalis untuk menimbulkan keragu-raguan akan
kebenaran wahyu Allah. Mereka menuduh bahwa isi Al-quran sudah tidak rasional agar
kaum muslimin tidak lagi mengkajinya.
2. Tasywih, yaitu pengaburan. Adalah upaya orang kafir untuk menghilangkan
kebanggaan kaum muslimin terhadap islam dengan cara menggambarkan islam secara
buruk. Seringkali mereka menyematkan gelar seperti teroris, fundamentalis, ekstrimis,
islam garis keras, dan lain-lain. Tentunya julukan tersebut tidak hanya sebagaihinaan
semata bagi kaum muslimin, melainkan juga salah satu bentuk Tasywih agar kaum
muslimin mulai tidak bangga terhadap agamanya sendiri.
3. Tadzwiib, yaitu pelarutan, pencampuradukan antara pemikiran dan budaya islam
dengan pemikiran dan budaya jahiliyah. Tujuanya jelas yaitu agar tidak lagi ada jarak
pemikiran dan budaya islam dengan pemikiran dan budaya kufur, sehingga orang islam
tidak tahu lagi mana pemikiran dan budaya islam dan mana yang bukan.
4. Taghrib, atau pembaratan (westernisasi), yaitu mendorong kaum muslimin untuk
menyenangi dan menerima pemikiran, kebudayaan dan gaya hidup orang-orang barat.
Taghrib berusaha keras untuk mengeringkan nilai-nilai islam dari jiwa kaum muslimin
dan mengisinya dengan nilai-nilai barat yang menyimpang

SARANA GHAZWUL FIKRI

1. Pers dan media informasi, dalam dunia modern, pers menempati posisi yang sangat
penting, antara lain adalah dapat membentuk opini umat. Bahkan sering dikatakan
bahwa barangsiapa yang menguasai pers, berarti dapat juga menguasai dunia. Kalau
yang menguasai pers itu adalah orang mukmin, yang benar-benar paham dengan
dakwah dan memang merupakan Da'i, maka pers yang diterbitkanya tentu tidak akan
menurunkan tulisan-tulisan yang merugikan islam, memojokkan kaum muslimin atau
menyakiti umat Nabi Muhammad SAW. Tetapi kenyataan yang membuktikan, di dunia
ini tak sedikit pers yang menurunkan aneka bentuk tulisan yang substansi isinya bukan
hanya memojokkan islam, menyakiti hati kaum mukmin, menghina Nabi serta
melecehkan Al-quran, tetapi lebih dari sekedar itu. Musuh-musuh islam telah
menggunakan media sebagai corong yang efektif untuk merontokkan keislaman kita.
Dan keadaan bisa bertambah buruk lagi, kalau para pemimpin umat islam bukanya
memihak islam, tapi justru memihak dan membela musuh-musuh Allah SWT. Na'udzu
biillah min dzaalik!
2. Pendidikan, melalui beasiswa pelajar di negeri barat, perlahan mereka
menyimpangkan pandangan kita terhadap islam. Hingga saat ini sudah banyak
mahasiswa yang diberi beasiswa kuliah di luar negeri dan ketika kembali sudah menjadi
calon tokoh-tokoh kaum liberal.
3. Hiburan & Olahraga, baik hiburan tradisional maupun modern, hingga reality show
sudah mereka manfaatkan. Tidak hanya mendirikan cafe, bioskop, club, lokalisasi,
namun juga memanfaatkan radio, televisi, Hp, internet, dan sebagainya. Selain itu
mereka juga menyebutkan prestasi olahraga sebagai bentuk kepahlawanan yang pantas
dibanggakan, padahal dibalik itu semua banyak perbuatan keji yang ditularkan kepada
umat islam. Seperti judi, menuman keras, menampakkan aurat dan masih banyak lagi.
4. Yayasan & LSM, dibungkus dalam kemasan islamiseperti bantuan sosial, padahal
dibalik itu mereka menawarkan pertukaran harta dengan agama mereka hingga
akhirnya masyarakat-masyarakat lemah harta (mustad'afin) menjadi korban
pemurtadan.

DAMPAK DARI GHAZWUL FIKRI

1. Perusakan Akhlak, diberbagai media massa, musuh-musuh islam melancarkan


program-program yang bertujuan merusak akhlak generasi muslim mulai dari anak-
anak, remaja, maupun dewasa. Diantara perusakan itu adalah lewat majalah, televisi,
serta musik. Dalam media-media tersebut selalu saja disuguhkan penampilan tokoh-
tokoh terkenal yang pola hidupnya jelas-jelas jauh dari islam. Mulai dari cara
berpakaian, gaya hidup dan ucapan-ucapan yang mereka lontarkan. Dengan cara itu
mereka telah berhasil membuat idola-idola baru yang membuat generasi islam berkiblat
kepada mereka.
2. Melarutkan kepribadian islam, Akibat dari itu semua lahirlah generasi muslim yang
tidak berkepribadian. Mereka menjadi tidak percaya diri untuk menampakkan identitas
keislamanya. Nama-nama, model pakaian, bahasa, gaya hidup, pola pikir, semuanya
mereka ganti dengan kebudayaan impor dari barat. Bahkan sebagian mereka
mengatakan apabila kita ingin maju maka kita harus menjiplak barat
seutuhnya.
`"Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir,
lalu kamu menjadi sama (dengan mereka)..." (QS. An-Nisa [4] : 89)

3. Pemurtadan, ini adalah program utama dan yang paling jelas dari ghazwul fikri.
Setelah hilang semangat keislamanya dan dilanjutkan tumbuhnya kekaguman akan
peradaban barat yang semu, maka tahapan selanjutnya adalah menggiring hati kaum
muslimin untuk keluar dari
agamanya.

"Mereka tidak henti-hentinya memerangi kalian hingga kalian murtad dari agama
kalian jika mereka mampu." (QS. Al-Baqarah : 217)

UPAYA MENANGKAL GHAZWUL FIKRI

1. Kenali musuh dan tingkatkan kemampuan diri


2. Kritis dalam menyaring informasi dari media
3. Taktik bertahan dan menyerang

Anda mungkin juga menyukai