bentuk, fase penitik beratan hubungan kausal, fase penitik beratan segi fungsional dan fase
penitik beratan ilmunya sendiri.
Fase pertama, memperhatikan belum adanya sistematika dalam penelitian maupun
penentuan obyek timbul dan obyek materinya. Dalam fase ini pusat perhatian penelitian
ditujukkan kepada surat kabar dan semua segi sosial, politik serta ekonomi yang mempengaruhi
penerbitannya. Karl Bucher (1847-1930) adalah orang-orang yang berjasa pada fase
zeitungkunde ini. Fase kedua, dikenal sebagai fase yang menitik beratkan hubungan kausal
antara pernyataan dan mengapa serta dimana sesuatu dinyatakan untuk diketahui oleh umum. Di
Jerman maka tokoh dari fase ini adalah Hindere yang berpendapat bahwa setiap media massa
mempunyai fungsi serta sifat pengaruhnya sendiri, dengan akibat bahwa setiap orang sebagai
komunikator akan memilih media yang paling sesuai dengan keperluan untuk mencapai
masyarakat. Fase ketiga, ditandai oleh fase menemukan suatu sistimatika dalam ilmu publisistik,
hal mana merupakan jasa dari Walter Hagemann. Ia memberi definisi yang masih banyak disitir
yaitu bahwa Publisistik ist die Lehre Oeffenlicher Aussagen aktueller Bewustseininhalte.
(Publisistik adalah ilmu tentang pendapat-pendapat yang mempunyai nilai aktual yang
dinyatakan, disebarluaskan dan dinyatakan berdasarkan keyakinan). Fase keempat, yaitu fase
fungsional, fase ini menurut Prakke adalah ditentukan dari segi pengaruh sosial yang terjadi
karena adanya komunikasi sosial. Karena perkataan sosial berasal dari kata Latin sozius maka
Prakke melihat bahwa tugas publisistik (= komunikasi melalui media) adalah bahwa media
dalam masyarakat industri menjadi kawan sosial dari anggota masyarakat yang mulai hidup
terpencil dan secara psikologis mengalami isolasi kehidupannya.
Publisistik pun ikut berganti menjadi Departemen Komunikasi Massa(1972), dan kemudian
menjadi Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP-UI pada tahun 1983.
Di Bandung, Jawa Barat, Pendidikan Komunikasi dimulai pada tahun 1960 dengan
didirikan Fakultas Djurnalistik dan Publisistik yang berbeda naungan Yayasan Pembina
Universitas Padjajaran. Fakultas ini kemudian menjadi Institut Publisistik, dan tanggal 3
November 1965, diubah statusnya menjadi Fakultas Publisistik Universitas Padjajaran. Kini
namanya telah berubah menjadi Fakultas Ilmu Komunikasi(FIKOM-UNPAD). Pada tahun-tahun
berikutnya perguruan tinggi baik negeri ataupun swasta yang menyelenggarakan pendidikan
komunikasi semakin banyak jumlahnya. Menurut data yang ada kini terdapat sekitar 70
perguruan tinggi/sekolah tinggi/akademi(negeri dan swasta) yang menyelenggarakan pendidikan
komunikasi.
Tahun 1947 William Shockley, John Bardeen dan Walter Brattain menemukan pesawat radio
transistor
Tahun 1956 Penemuan videotape oleh perusahaan Ampex, Redwood City, California, Amerika
Serikat
Tahun 1957 Rusia meluncurkan satelit luar angkasa pertama, SPUTNIK.
Tahun 1969 Pesawat luar angkasa NASA berpenumpang manusia mendarat di Bulan,
dikendalikan oleh minicomputer yang besarnya 3000 kali lebih lebih kecil dari ENIAC.
Tahun 1971 Penemuan microprocessor, sebuah unit pengendali computer (CPU)dengan
semiconductor chip oleh Ted Hoff.
Tahun 1975 HBO (Home Box Office) mulai menyiarkan siaran TV kabel melalui satelit.
Tahun 1976 Sistem teleteks pertama diperkenalkan oleh BBC dan ITV di Inggris.
Tahun 1977 Qube, system TV kabel interaktif pertama diperkenalkan di Columbus, Ohio,
Amerika Serikat.
Tahun 1979 Sistem Videoteks pertama diperkenalkan oleh British Post Office, Inggris.
Periode setelah Perang dunai II sampai tahun 1960-an disebut sebagai periode konsolidasi
(Delia, dalam Berger dan Chaffee, 1987). Karena pada masa itu konsolidasi dari pendekatan ilmu
komunikasi sebagi suatu ilmu pengetahuan sosial bersifat multidisipliner (mencakup berbagai
ilmu) mulai terjadi. Kristalisasi ilmu komunikasi ditandai oleh tiga (3 hal) yakni:
1. Adopsi perbendaharaan istilah yang dipakai seragam.
2. Munculnya buku-buku dasar yang membahas tentang pengertian dan proses komunikasi.
Terdapat empat tokoh yang pokok-pokok pikirannya dipandang sebagai landasan bagi
pengembangan teori-teori komunikasi
a. Harold D. Lasswell (ahli ilmu politik)
b. Paul F. Lazardfeld (ahli sosiologi)
c. Kurt Lewin & Carl Hovland (psikologi sosial)
d. Ke-empatnya oleh Wibur Schramm disebut sebagai the founding fathers
Wibur Schramm mendirikan institute of communication Research tahun 1947 di Illinois,
Amerika serikat, merupakan lembaga pendidikan tinggi ilmu komunikasi yang pertama. Disebut
para perintis ilmu komunikasi karena pokok-pokok pikiran mereka dipandang sebagai landasan
bagi pengembangan teori-teori komunikasi.Wilbur Schramm sendiri dinilai sebagai
institutionalizer yakni yang merintis upaya pelembagaan pendidikan komunikasi sebagai bidang
kajian akademis.Karena jasanyalah pengembangan bidang kajian komunikasi menjadi suatu
disiplin ilmu sosial yang mapan dan melembaga menjadi terealisasi.Sementara itu dua tokoh
lainnya yakni Claude E. Shannnon dan Norbert Wiener disebut sebagai insinyur-insinyur
komunikasi.
Istilah Mass Communication (Komunikasi Massa) dan Communication Research (Penelitian
Komunikasi) muali banyak dipergunakan. Cakupan bidang studi komunikasi mulai diperjelas
dan dibagi dalam empat bidang tataran: komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi,
komunikasi kelompok dan organisasi, dan komunikasi macro-social serta komuniaksi massa.
Lebih lanjut, sejalan dengan kegiatan pembangunan yang terjadi di seluruh negara, termasuk
negara-negara berkembang, studi-studi khusus tentang peranan dan kontribusi komunikasi dalam
proses perubahan sosial, difusi inovasi, juga mulai banyak dilakukan.
Periode Teknologi Komunikasi : 1960-an sekarang
Sejak tahun 1960-an perkembanagn ilmu komunikasi semakin kompleks dan mengarah pada
spesialisasi. Menurut Rogers (1986) perkembangan studi komunikasi sebagi suatu disiplin telah
mulai memasuki peride take-off (tinggal landas) sejak tahun 1950. Secara institusional kepesatan
perkembanagn ilmu komunikasi pada masa sekarang ini antara lain tercermin dalam beberapa
indikator sebagai berikut: 10 jumlah universitas yang menyelenggarakan program pendidkan
komunikasi semakin banyak dan tidak hanya terbatas di negara-negara maju seperti AS, tetapi
juga negara-negara berkembang di Asia , Amerika Latin dan Afrika, 20 asosiasi-asosiasi
profesuional di bidang ilmu komuniakis juga semakin banyak tidak saja dalam jumlahnya tetapi
juga cakupan keanggotaannya yang regional dan internasional dan semakin banyaknya pusatpusat penelitian dan perkembangan komunikasi. Dalam bidang keilmuwan, kemajuan disiplin
komunikasi ini juga tercermin dengan ditandai:
a. Semakin banyaknya literatur komunikasi (buku-buku, jurnal-jurnal.hasil-hasil penelitian
ilmiah atau terapan, monografs, dan bentuk-bentuk penelitian lainnya).
b. Semakin beragamnya bidang-bidang studi spesialisasi komunikasi
c. Semakin banyaknya teori-teori dan model komunikasi (50 teori dan 28 model komunikasi)
Periode sekarang disebut dengan periode teknologi komunikasi ditandai :
a. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yaitu VCR, TV cable, satelit komunikasi,
teleprinter.
b. Tumbuhnya industri media yang nampaknya tidak hanya bersifat nasional tetapi juga regional
dan global.
c. Ketergantungan terhadap situasi ekonomi dan politik global/internasional khususnya dalam
konteks center periphery (pusat dan sekelilingnya/pinggirannya)
d. Semakin gencarnya kegiatan pembangunan ekonomi di seluruh negara.
e. Semakin meluas proses demokratisasi ekonomi dan politik.