Anda di halaman 1dari 8

ejarah perkembangan publisistik di Jerman di bagi kedalam 4 fase, yaitu : fase mencari

bentuk, fase penitik beratan hubungan kausal, fase penitik beratan segi fungsional dan fase
penitik beratan ilmunya sendiri.
Fase pertama, memperhatikan belum adanya sistematika dalam penelitian maupun
penentuan obyek timbul dan obyek materinya. Dalam fase ini pusat perhatian penelitian
ditujukkan kepada surat kabar dan semua segi sosial, politik serta ekonomi yang mempengaruhi
penerbitannya. Karl Bucher (1847-1930) adalah orang-orang yang berjasa pada fase
zeitungkunde ini. Fase kedua, dikenal sebagai fase yang menitik beratkan hubungan kausal
antara pernyataan dan mengapa serta dimana sesuatu dinyatakan untuk diketahui oleh umum. Di
Jerman maka tokoh dari fase ini adalah Hindere yang berpendapat bahwa setiap media massa
mempunyai fungsi serta sifat pengaruhnya sendiri, dengan akibat bahwa setiap orang sebagai
komunikator akan memilih media yang paling sesuai dengan keperluan untuk mencapai
masyarakat. Fase ketiga, ditandai oleh fase menemukan suatu sistimatika dalam ilmu publisistik,
hal mana merupakan jasa dari Walter Hagemann. Ia memberi definisi yang masih banyak disitir
yaitu bahwa Publisistik ist die Lehre Oeffenlicher Aussagen aktueller Bewustseininhalte.
(Publisistik adalah ilmu tentang pendapat-pendapat yang mempunyai nilai aktual yang
dinyatakan, disebarluaskan dan dinyatakan berdasarkan keyakinan). Fase keempat, yaitu fase
fungsional, fase ini menurut Prakke adalah ditentukan dari segi pengaruh sosial yang terjadi
karena adanya komunikasi sosial. Karena perkataan sosial berasal dari kata Latin sozius maka
Prakke melihat bahwa tugas publisistik (= komunikasi melalui media) adalah bahwa media
dalam masyarakat industri menjadi kawan sosial dari anggota masyarakat yang mulai hidup
terpencil dan secara psikologis mengalami isolasi kehidupannya.

Sejarah Ilmu Komunikasi di Indonesia


Dibandingkan dengan jurusan-jurusan lainnya di lingkungan fakultas ilmu sosial dan ilmu
politik, jurusan komunikasi sebenarnya merupakan jurusan yang tergolong"tertua". Sebutan
jurusan ilmu komunikasi baru dikenal pada sekitar tahun 1970-an. Sementara sebelumnya
populer dengan sebutan Jurusan Publistik atau Jurnalistik.
Menurut laporan" perkembangan Ilmu Komunikasi di Indonesia" yang dibuat oleh Tim
ISKI Semarang, ilmu komunikasi telah diajarkan pada Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta pada
tahun 1946. Tahun 1950, akademi tersebut kemudian menjadi bagian sosial politik dari Fakultas
Hukum Universitas Gajah Mada, di mana penerangan menjadi salah satu jurusan yang ada di
dalamnya. Perguruan tinggi berikutnya yang menyelenggarakan pendidikan komunikasi adalah
perguruan tinggi Djurnalistik di Jakarta yang didirikan pada tanggal 5 September 1963. Kini
perguruan tinggi ini namanya telah berubah menjadi Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang
memiliki Fakultas Komunikasi.
Di Universitas Indonesia, pendidikan komunikasi telah dimulai tahun 1959 dengan
dibukanya jurusan Publisistik pada Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan.
Dibukanya jurusan Publisistik ini sekaligus merupakan awal dari munculnya fakultas baru di
lingkungan Universitas Indonesia, yakni Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakat(FIPK).
Empat tahun kemudian sebutan Fakultas IPK diganti menjadi Ilmu-ilmu Sosial(FIS-UI), dan
sejak tahun 1983 nama FISUI ini diubah lagi perubahan nama fakultas, sebutan jurusan

Publisistik pun ikut berganti menjadi Departemen Komunikasi Massa(1972), dan kemudian
menjadi Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP-UI pada tahun 1983.
Di Bandung, Jawa Barat, Pendidikan Komunikasi dimulai pada tahun 1960 dengan
didirikan Fakultas Djurnalistik dan Publisistik yang berbeda naungan Yayasan Pembina
Universitas Padjajaran. Fakultas ini kemudian menjadi Institut Publisistik, dan tanggal 3
November 1965, diubah statusnya menjadi Fakultas Publisistik Universitas Padjajaran. Kini
namanya telah berubah menjadi Fakultas Ilmu Komunikasi(FIKOM-UNPAD). Pada tahun-tahun
berikutnya perguruan tinggi baik negeri ataupun swasta yang menyelenggarakan pendidikan
komunikasi semakin banyak jumlahnya. Menurut data yang ada kini terdapat sekitar 70
perguruan tinggi/sekolah tinggi/akademi(negeri dan swasta) yang menyelenggarakan pendidikan
komunikasi.

SEJARAH KOMUNIKASI DAN ILMU KOMUNIKASI

I. Sejarah Komunikasi Manusia


Everet M.Rogers (1986) dalam bukunya Communication Technology: The New Media In Society,
antara lain menyebutkan bahwasejarah komunikasi diperkirakan dimulai sejak sekitar 35.000
tahun sebelum Masehi 9SM). Pada zaman ini yang disebut sebagai zaman Cro-magnon,
diperkirakan bahasa sebagai alat berkomunikasi sudah dikenal.Tiga belas ribu tahun kemudian,
atau sekitar tahun 22.000 SM, para ahli pra-sejarah menemukan lukisan-lukisan dalam gua yang
diperkirakan merupakan karya komunikasi manusia pada zaman tersebut.
Sejarah perkembangan komunikasi yang lebih jelas diperkirakan dapat ditelusuri sejak sekitar
4000 tahun SM. Sejak zaman itu hingga sekarang, menurut Rogers, sejarah perkembangan
komunikasi dapat dibagi dalam 4 era perubahan: era komunikasi tulisan, era komunikasi catatan,
era telekomunikasi, dan era komunikasi interaktif.
Era komunikasi tulisan diperkirakan dimulai ketika Bangsa Sumeri mulai mengenal kemampuan
menulis dalam lembaran tanah Nat sekitar 4000 tahun SM. Era komunikasi cetakan dimulai sejak
penemuan mesin cetak hand-press oleh Gutenberg pada tahun 1456. Era telekomunikasi diawali
dengan ditemukannya alat telegrap oleh Samuel Morse pada tahun 1844.Era keempat, era
komunikasi interaktif, mulai terjadi pada pertengahn abad ke-19. Pada saat itu, tepatnya tahun
1946, ditemukannya Mainframe Computer ENIAC dengan 18.000 vacum tubes oleh para ahli

dari Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat. Gambaran kronologis mengenai perkembangan


dari keempat era tersebut disertai dengan bentuk-bentuk penemuan komunikasi yang menandai
masing-masing era adalah sebagai berikut :

I. Kronologi Sejarah Perkembangan Komunikasi Manusia


35.000 SM Zaman Cro-Magnon: Bahasa diperkirakan telah dikenal pada zaman ini.
22.000 SM Ahli pra-sejarah menemukan lukisan-lukisan dalam gua
II. Era Komunikasi Cetakan
Tahun 1456 Gutenberg menemukan alat mesin cetak (metal) hand-press.
Tahun 1833 Penerbitan surat kabar Penny Press yang pertama, The New York Sun.
Tahun 1839 Daguerre menemukan metode fotografi yang praktis untuk surat kabar.
III. Era Telekomunikasi
Tahun 1844 Samuel Morse mengirimkan pesan melalui alat telegraph yang pertama.
Tahun 1876 Alexander Graham Bel mengirimkan pesan melalui pesawat telepon yang pertama
Tahun 1894 Penemuan film bioskop.
Tahun 1895 Guglielmo Marcomi mengirimkan pesan melalui radio.
Tahun 1912 Lee de Forest menemukan vacuum tube.
Tahun 1920 Siaran radio pertama oleh kDKA di Pittsburgh, Amerika Serikat.
Tahun 1933 RCA di Amerika Serikat mendemostrasikan TV.
Tahun 1941 Siaran TV komersial pertama.
IV. Era Komunikasi Interaktif
Tahun 1946 Penemuan Mainframe Computer, ENIAC dengan 18.000 vacuum tubes oleh
Universitas Pennylvania, Amerika Serikat.

Tahun 1947 William Shockley, John Bardeen dan Walter Brattain menemukan pesawat radio
transistor
Tahun 1956 Penemuan videotape oleh perusahaan Ampex, Redwood City, California, Amerika
Serikat
Tahun 1957 Rusia meluncurkan satelit luar angkasa pertama, SPUTNIK.
Tahun 1969 Pesawat luar angkasa NASA berpenumpang manusia mendarat di Bulan,
dikendalikan oleh minicomputer yang besarnya 3000 kali lebih lebih kecil dari ENIAC.
Tahun 1971 Penemuan microprocessor, sebuah unit pengendali computer (CPU)dengan
semiconductor chip oleh Ted Hoff.
Tahun 1975 HBO (Home Box Office) mulai menyiarkan siaran TV kabel melalui satelit.
Tahun 1976 Sistem teleteks pertama diperkenalkan oleh BBC dan ITV di Inggris.
Tahun 1977 Qube, system TV kabel interaktif pertama diperkenalkan di Columbus, Ohio,
Amerika Serikat.
Tahun 1979 Sistem Videoteks pertama diperkenalkan oleh British Post Office, Inggris.

II. Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi


Periode Tradisi Retorika
Perkembangan lahirnya komunikasi dapat ditelusuri sejak perdaban Yunani Kuno beberapa ratus
tahun sebelum asehi.Sebutan komunikasi dalam konteks arti yang beralku sekarang ini
memang belum dikenal saat itu.Istilah yang berlaku pada zaman tersebut adalah retorika.
Para ahli berpendapat bahwa studi retorika sebenarnya telah ada sebelum zaman Yunani (Golden,
1978; Foss, 1985; Forsdale, 1981).Disebutkan bahwa pada zaman kebudayaan Mesir Kuno telah
ada tokoh-tokoh retorika seperti Kagemi dan Ptah-Hotep.Namun demikian tradisi retorika
sebagai upaya pengkajian yang sistematis dan terorganisasi baru dilakukan di zaman Yunani
Kuno dengan perintisnya Aristoteles (Golden, 1978).
Pengertia retorika menurut Aristoteles, menunjuk kepada segala upaya yang bertujuan untuk
persuasi. Lebih lanjut Aristoteles menyatakn bahwa retorika mencakup tiga unsur yakni:

a. Ethos (kredibilitas sumber)


b. Pathos (menyangkut emosi/ perasaan)
c. Logos (hal yang menyangkut fakta)
Dengan demikian upaya persuasi, menurut Aristoteles, menuntut tiga (3) faktor yakni kredibilitas
dari pelaku komunikasi yang melakukan kegiatan persuasi, kemampuan untuk merangsang
emosi/ perasaan dari pihak yang jadi sasaran, serta kemampuan untuk mengungkapkan faktafakta yang mendukung logika.
Pokok-pokok pikiran Aristoteles ini kemudian dikembangkan lagi oleh Cicero dan Quintilian.
Mereka menyusun aturan retorika yang meliputi lima (5) unsur: -> invento (urutan argumentasi)
-> dispesitio (pengaturan ide) -> eloqutio (gaya bahasa) -> memoria (cara penyampaian pesan)
Ketiga unsur ini menurut Quintilian dan Cicero merupakan faktor-faktor penentu keberhasilan
upaya persuasi yang dilakukan seseorang.Tokoh-tokoh retorika lainnya yang dikenal zaman itu
adalah Corax, Socrates, dan Plato.
Dalam abad pertengahan studi retorika ini secara institusional semakin mapan, khususnya di
negara-negara Inggris, Perancis dan Jerman, Tokoh-tokohnya yang terkemuka pada masa ini
anatara lain Thomas Wilson, Francis Bacon, Rene Descrates, John Locke, Giambatista Vico dan
David Hume.
Dalam akhir abad ke -18 prinsip-prinsip retorika dikemukakan oleh Aristoteles, Cicero dan
Quintilian ini, kemudian menjadi dasar bagi bidang kajian speech communication (komunikasi
ujaran) dan rhetoric. Retorika tidak lagi diartikan secara sempit sebagai upaya persuasi.
Pengertian retorika sekarang ini menunjuk pada kemampuan manusia menggunakan lambanglambang untuk berkomunikasi satu sama lain: I.A Richards, M.Weaver, Stephen Toulmin,
Kenneth Burke, Marshall McLuhan, Micheal Foulcat, Jurgen Habermas, Ernesto Grassi dan
Chaim Perelman.
Prinsip retorika menjadi dasar bagi bidang kajian speech communication.Pengertian retorika
berkembang menjadi kemampuan manusia menggunakan lambang-lambang untuk
berkomunikasi satu sama lain.
Periode Pertumbuhan : 1900 Perang Dunia II
Pertumbuhan komunikasi sebagai salah satu disiplin ilmu sosial barangkali dapat dikatakan
dimulai pada awal abad ke-19.Sedikitnya ada tiga perkembangan penting yang terjadi pada masa
ini. Yakni:

a. Penemuan-penemuan teknologi komunikasi sepertitelepon, telegraph, radio, TV dll


b. Perang dunia I dan II
Bidang studi komunikasi berkembang meliputi : hubungan komunikasi dengan institusi dan
masalah-masalah politik kenegaraan seperti peranan komunikasi dalam kehidupan social
Komunikasi dan pendidikan seperti penggunaan teknologi baru dalam pendidikan formal,
ketrampilan komunikasi dan strategi komunikasi instruksional.
Penelitian komunikasi komersial seperti dampak iklan terhadap khalayak
Semua perubahan ini memberi bentuk dan arah kepada bidang kajian ilmukomunikasi yang
terjadi di masa ini.Secara umum bidang-bidang studi komunikasi yang berkembang pada periode
ini meliputi hubungan komunikasi dengan institusi dan masalah-masalah politis kenegaraan,
peranan komunikasi dalam kehidupan sosial, analisis psikologi sosial komunikasi, komunikasi
dan pendidikan, propaganda, dan penelitian komunikasi komersial.
Pada masa itu, bidang kajian komunikasi dan kehidupan sosial mulai berkembang sejalan dengan
proses modernisasi yang terjadi. Diasumsikan bahwa komunikasi mempunyai peran dan
kontribusi yang nyata terhadap perubahan sosial. Penelitian-penelitian empiris dan kuantitatif
mulai banyak dilakukan dalam mengamati proses dan pengaruh komunikasi. Dibidang
pengkajian komunikasi dan pendidikan misalnya, aspek-aspek yang diteliti mencakup
penggunaan teknologi baru dalam pendidikan formal, keterampilan komunikasi, strategi
komunikasi instruksional, serta reading dan listening. Sementara di bidang penelitian
komunikasi komersial, dampak iklan terhadap khalayak serta aspek-aspek lainnya yang
menyangkut industri media mulai berkembang sejalan dengan tumbuhnya industri periklanan
dan penyiaran {broadcasting).
Pikiran-pikiran baru tentang komunikasi yang terjadi pada masa ini, langsung atau tidak
langsung juga dipengaruhi oleh gagasan-gagasan para ahli ilmu sosial Eropa.Pada masa itu
(menjelang akhir abad ke-18) universitas-universitas di Eropa, terutama Jerman dan Prancis,
merupakan ppusat intelektual terkemuka di dunia.Pokok-pokok pikiran dari Marx Weber, August
Comte, Emile Durkheim dan Sir Herbert Spencer dipandang punya pengaruh terhadap
pengembanagn teori-teori komunikasi yang terjadi pada periode ini.Tokoh-tokoh ilmuwan Eropa
lainnya yang dianggap punya andil besar adalah Grabriel Tarde dan George Simmel).
Diasumsikan bahwa komunikasi mempunyai peran dan konstribusi nyata terhadap perubahan
sosial.
Periode Konsolidasi : PD II 1960-an

Periode setelah Perang dunai II sampai tahun 1960-an disebut sebagai periode konsolidasi
(Delia, dalam Berger dan Chaffee, 1987). Karena pada masa itu konsolidasi dari pendekatan ilmu
komunikasi sebagi suatu ilmu pengetahuan sosial bersifat multidisipliner (mencakup berbagai
ilmu) mulai terjadi. Kristalisasi ilmu komunikasi ditandai oleh tiga (3 hal) yakni:
1. Adopsi perbendaharaan istilah yang dipakai seragam.
2. Munculnya buku-buku dasar yang membahas tentang pengertian dan proses komunikasi.
Terdapat empat tokoh yang pokok-pokok pikirannya dipandang sebagai landasan bagi
pengembangan teori-teori komunikasi
a. Harold D. Lasswell (ahli ilmu politik)
b. Paul F. Lazardfeld (ahli sosiologi)
c. Kurt Lewin & Carl Hovland (psikologi sosial)
d. Ke-empatnya oleh Wibur Schramm disebut sebagai the founding fathers
Wibur Schramm mendirikan institute of communication Research tahun 1947 di Illinois,
Amerika serikat, merupakan lembaga pendidikan tinggi ilmu komunikasi yang pertama. Disebut
para perintis ilmu komunikasi karena pokok-pokok pikiran mereka dipandang sebagai landasan
bagi pengembangan teori-teori komunikasi.Wilbur Schramm sendiri dinilai sebagai
institutionalizer yakni yang merintis upaya pelembagaan pendidikan komunikasi sebagai bidang
kajian akademis.Karena jasanyalah pengembangan bidang kajian komunikasi menjadi suatu
disiplin ilmu sosial yang mapan dan melembaga menjadi terealisasi.Sementara itu dua tokoh
lainnya yakni Claude E. Shannnon dan Norbert Wiener disebut sebagai insinyur-insinyur
komunikasi.
Istilah Mass Communication (Komunikasi Massa) dan Communication Research (Penelitian
Komunikasi) muali banyak dipergunakan. Cakupan bidang studi komunikasi mulai diperjelas
dan dibagi dalam empat bidang tataran: komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi,
komunikasi kelompok dan organisasi, dan komunikasi macro-social serta komuniaksi massa.
Lebih lanjut, sejalan dengan kegiatan pembangunan yang terjadi di seluruh negara, termasuk
negara-negara berkembang, studi-studi khusus tentang peranan dan kontribusi komunikasi dalam
proses perubahan sosial, difusi inovasi, juga mulai banyak dilakukan.
Periode Teknologi Komunikasi : 1960-an sekarang
Sejak tahun 1960-an perkembanagn ilmu komunikasi semakin kompleks dan mengarah pada
spesialisasi. Menurut Rogers (1986) perkembangan studi komunikasi sebagi suatu disiplin telah

mulai memasuki peride take-off (tinggal landas) sejak tahun 1950. Secara institusional kepesatan
perkembanagn ilmu komunikasi pada masa sekarang ini antara lain tercermin dalam beberapa
indikator sebagai berikut: 10 jumlah universitas yang menyelenggarakan program pendidkan
komunikasi semakin banyak dan tidak hanya terbatas di negara-negara maju seperti AS, tetapi
juga negara-negara berkembang di Asia , Amerika Latin dan Afrika, 20 asosiasi-asosiasi
profesuional di bidang ilmu komuniakis juga semakin banyak tidak saja dalam jumlahnya tetapi
juga cakupan keanggotaannya yang regional dan internasional dan semakin banyaknya pusatpusat penelitian dan perkembangan komunikasi. Dalam bidang keilmuwan, kemajuan disiplin
komunikasi ini juga tercermin dengan ditandai:
a. Semakin banyaknya literatur komunikasi (buku-buku, jurnal-jurnal.hasil-hasil penelitian
ilmiah atau terapan, monografs, dan bentuk-bentuk penelitian lainnya).
b. Semakin beragamnya bidang-bidang studi spesialisasi komunikasi
c. Semakin banyaknya teori-teori dan model komunikasi (50 teori dan 28 model komunikasi)
Periode sekarang disebut dengan periode teknologi komunikasi ditandai :
a. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yaitu VCR, TV cable, satelit komunikasi,
teleprinter.
b. Tumbuhnya industri media yang nampaknya tidak hanya bersifat nasional tetapi juga regional
dan global.
c. Ketergantungan terhadap situasi ekonomi dan politik global/internasional khususnya dalam
konteks center periphery (pusat dan sekelilingnya/pinggirannya)
d. Semakin gencarnya kegiatan pembangunan ekonomi di seluruh negara.
e. Semakin meluas proses demokratisasi ekonomi dan politik.

Anda mungkin juga menyukai