Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Sejarah Perkembangan Jurnalistik


Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Pengantar
Ilmu Jurnalistik
Dosen Pembimbing :
Femi Fauziah Alamsyah, M.hum.

Disusun Oleh:
Muhammad Tazakka Ahsan (200417028)
Ananda Aditya Pratama (200417003)
Fuji Rahmawati (200417019)
Ghuozhi Muhammad (200417058)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG


KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
ILMU KE ISLAMAN
2020
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah swt yang telah memberikan ni’mat serta hidayah-Nya terutama
ni’mat kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah “Pengantar Ilmu Jurnalistik”. Kemudian Shalawat dan Salam kita sampaikan kepada
nabi besar kita Nabi Muhammad Saw. Yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-
Qur’an dan Sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Selanjutnya kami ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada dosen pendidik mata
kuliah yang telah memberikan kami bimbingan serta arahan selama proses perkuliahan,
mata kuliah ini. Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan kekurangan
dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran demi
perbaikan-perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita sekalian.

Bandung, 15/03/2021

Kelompok I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................. *
Daftar isi ............................................................................................................................. *
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. *
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. *
1.3 Tujuan Pembahasan...........................................................................................*
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah munculnya Jurnalistik di dunia.............................................................*
2.2 Sejarah munculnya jurnalistik modern ............................................................. *
2.3 Sejarah jurnalistik di indonesia ......................................................................... *
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... *
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ *
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


Ada pula permasalahan yang hendak di bahas di karya tulis ini antara lain:
1. Bagaimana Sejarah munculnya Jurnalistik di dunia
2. Bagaimana Jurnalisme modern itu?
3. Bagaimana sejarah jurnalistik di Indonesia?
1.3 Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan Makalah ini, yaitu:
1. Agar kita bisa mengetahui Sejarah munculnya Jurnalistik di dunia
2. Agar kita bisa mengetahui seperti apa Jurnalisme modern itu
3. Agar kita bisa mengetahui sejarah jurnalistik di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Jurnalistik di Dunia


Sejarah jurnalistik sendiri merujuk kepada Acta Diurna pada zaman Romawi Kuno
masa pemerintahan kaisar Julius Caesar (100-44 SM). Acta Diurna, yakni papan
pengumuman (sejenis majalah dinding atau papan informasi sekarang), diyakini
sebagai produk jurnalistik pertama; pers, media massa, atau surat kabar harian pertama
di dunia. Julius Caesar pun disebut sebagai “Bapak Pers Dunia”.
Sebenarnya, Caesar hanya meneruskan dan mengembangkan tradisi yang muncul
pada permulaan berdirinya kerajaan Romawi. Saat itu, atas peritah Raja Imam Agung,
segala kejadian penting dicatat pada Annals, yakni papan tulis yang digantungkan di
serambi rumah
Saat berkuasa, Julius Caesar memerintahkan agar hasil sidang dan kegiatan para
anggota senat setiap hari diumumkan pada Acta Diurna. Demikian pula berita tentang
kejadian sehari-hari, peraturan-peraturan penting, serta apa yang perlu disampaikan dan
diketahui rakyatnya. Papan pengumuman itu ditempelkan atau dipasang di pusat kota
yang disebut Forum Romanum (Stadion Romawi) untuk diketahui oleh umum. Berita
di Acta Diurna kemudian disebarluaskan. Saat itulah muncul para Diurnarii, yakni
orang-orang yang bekerja membuat catatan-catatan tentang hasil rapat senat dari papan
Acta Diurna itu setiap hari, untuk para tuan tanah dan para hartawan.
Dari kata Acta Diurna inilah secara harfiah kata jurnalistik berasal yakni kata
Diurnal dalam Bahasa Latin berarti harian atau setiap hari. Diadopsi ke dalam
bahasa Prancis menjadi Du Jour dan bahasa Inggris Journal yang berarti hari, catatan
harian atau laporan.
Di cina, tepatnya pada tahun 911 M, muncul surat kabar cetak pertama dengan
nama Tching-pao yang diartikan "Kabar dari Istana" dan pada tahun 1351M, Kaisar
Quang Soo mengedarkan surat kabar Tching-pao untuk dapat dibaca oleh rakyatnya
secara teratur dengan waktu terbit seminggu sekali.
Penyebaran informasi tertulis maju sangat pesat sejak mesin cetak ditemukan oleh
Johan Guttenberg pada 1450. Koran cetakan yang berbentuk seperti sekarang ini
muncul pertama kalinya pada 1457 di Nurenberg, Jerman. Salah satu peristiwa besar
yang pertama kali diberitakan secara luas di suratkabar adalah pengumuman hasil
ekspedisi Christoper Columbus ke Benua Amerika pada 1493.
Pelopor surat kabar sebagai media berita pertama yang bernama “Gazetta” lahir di
Venesia, Italia, tahun 1536 M. Saat itu Republik Venesia sedang perang melawan Sultan
Sulaiman. Pada awalnya surat kabar ini ditulis tangan dan para pedagang penukar uang
di Rialto menulisnya dan menjualnya dengan murah, tapi kemudian surat kabar ini
dicetak.
Surat kabar cetak yang pertama kali terbit teratur setiap hari adalah Oxford Gazzete
di Inggris tahun 1665 M. Surat kabar ini kemudian berganti nama menjadi London
Gazzette dan ketika Henry Muddiman menjadi editornya untuk pertama sekali dia telah
menggunakan istilah “Newspaper”
 Dalam sejarah Islam, seperti dikutip Kustadi Suhandang (2004), cikal bakal
jurnalistik yang pertama kali di dunia adalah pada zaman Nabi Nuh. Saat banjir
besar melanda kaumnya, Nabi Nuh berada di dalam kapal beserta sanak keluarga,
para pengikut yang saleh, dan segala macam hewan.
Untuk mengetahui apakah air bah sudah surut, Nabi Nuh mengutus seekor
burung dara ke luar kapal untuk memantau keadaan air dan kemungkinan adanya
makanan. Sang burung dara hanya melihat daun dan ranting pohon zaitun yang
tampak muncul ke permukaan air. Ranting itu pun dipatuk dan dibawanya
pulang ke kapal. Nabi Nuh pun berkesimpulan air bah sudah mulai surut. Kabar
itu pun disampaikan kepada seluruh penumpang kapal.
Atas dasar fakta tersebut, Nabi Nuh dianggap sebagai pencari berita dan
penyiar kabar (wartawan) pertama kali di dunia. Kapal Nabi Nuh pun disebut
sebagai kantor berita pertama di dunia.
2.2 Munculnya Jurnalisme Modern
Pada Abad ke-18, jurnalisme lebih merupakan bisnis dan alat politik ketimbang
sebuah profesi. Komentar-komentar tentang politik, misalnya, sudah bermunculan pada
masa ini. Demikian pula ketrampilan desain/perwajahan mulai berkembang dengan kian
majunya teknik percetakan.
Pada abad ini juga perkembangan jurnalisme mulai diwarnai perjuangan panjang
kebebasan pers antara wartawan dan penguasa. Pers Amerika dan Eropa berhasil
menyingkirkan batu-batu sandungan sensorsip pada akhir Abad ke-18 dan memasuki
era jurnalisme modern seperti yang kita kenal sekarang.
Perceraian antara jurnalisme dan politik terjadi pada sekitar 1825-an, sehingga
wajah jurnalisme sendiri menjadi lebih jelas: independen dan berwibawa. Sejumlah
jurnalis yang muncul pada abad itu bahkan lebih berpengaruh ketimbang tokoh-tokoh
politik atau pemerintahan. Jadilah jurnalisme sebagai bentuk profesi yang mandiri dan
cabang bisnis baru.
2.3 Sejarah Jurnalistik di Indonesia
Di Indonesia, perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Sebagian
pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan kewartawanan sebagai alat
perjuangan. Di era-era inilah Bintang Timoer, Java Bode, Bintang Barat, dan Medan
Prijaji terbit.
Pada masa kedudukan Jepang mengambil alih kekuasaan, dimana setiap Koran
dilarang. Dikutip dari bebagai data peninggalan sejarah di Indonesia, perkembangan
jurnalistik di masa pendudukan jepang mengalami kesulitan. Dimana, kebebasan pers
sangat dibatasi dan tentunya ditekan untuk mengikuti kepentingan pemerintahan
Jepang pada saat itu.Hal itu bisa dibuktikan saat berita surat kabar yang seharusnya
merupakan representasi kenyataan menjadi tulisan yang diatur dengan tujuan pro
pemerintahan Jepang semata
Semenjak kemerdekaan Indonesia yang membawa keuntungan bagi kewartawanan.
Pemerintah Indonesia menggunakan Radio Republik Indonesia sebagai media
komunikasi. Menjelang penyelenggaraan Asia Games IV, peemrintah memasukkan
proyek televisi. Sejah tahun 1962 tersebut Televisi Republik Indonesia hadir dengan
teknologi yang layar hitam putih.
Di Era Presiden Soeharto, media massa banyak dibatasi. Pada masa Orde Baru,
ternyata tidak berarti kehidupan pers mengalami kebebasan yang sesuai dengan
tuntutan dan aspirasi masyarakat. Terjadinya pembredelan pers pada masa-masa ini
menjadi penghalang bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasi dan memperjuangkan
hak-hak asasinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sejarah kemerdekaan Pers/jurnalis beradap di titik saat Soeharto di gantikan oleh
BJ Habibie(Masa Reformasi). Disaat itulah banyak media massa yang muncul dan PWI
bukan satu-satunya organisasi profesi. Kegiatan kewartawanan diatur oleh UU Pers No.
40. Tahun 1999 yang dikeluarkan Dewan Pers dan UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002
yang dikeluarkan Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan dalam makalah ini adalah .
 Awal mulanya muncul jurnalistik dapat diketahui dari berbagai literatur
tentang sejarah jurnalistik senantiasa merujuk pada “Acta Diurna” pada zaman
Romawi Kuno masa pemerintahan kaisar Julius Caesar/Bapak Pes dunia(100-
44 SM).
 Kemajuan jurnalistik berkembang dengan pesat pada tahun 1450 dengan adanya
penemuan mesin cetak oleh Johan Guttenberg.
 Pada abad ini(18) juga perkembangan jurnalisme mulai diwarnai perjuangan
panjang kebebasan pers antara wartawan dan penguasa. Pers Amerika dan Eropa
berhasil menyingkirkan batu-batu sandungan sensorsip pada akhir Abad ke-18
dan memasuki era jurnalisme modern seperti yang kita kenal sekarang.
 Sejarah jurnalisme di indonesia memiliki 4 tahap yaitu pada masa penjajahan
belanda kremudian pers dibatasi pada jaman penjajahan jepang kemudian
berkembang dan bebas pada jaman orde lama kemudian mengalami problem
pada saat orde baru dan akhirnya kebebasan atau kemerdekaan pers dicapai saat
masa reformasi yaiutu pada kepemimpinan B.J Habibie.
Daftar Pustaka
http://umum-pengertian.blogspot.com/2016/01/pengertian-umum-jurnalistik-
sejarah-singkat-jurnalistik.html
https://pakarkomunikasi.com/sejarah-jurnalistik-di-
indonesia#:~:text=Sejarah%20jurnalistik%20di%20Indonesia%20dimulai,Jenderal
%20VOC%20Jan%20Pieterzoon%20Coen.
https://kumparan.com/lampu-edison/sejarah-jurnalistik-1sSj9V3Mxld/full
http://istisuccess.blogspot.com/2015/01/sejarah-dan-perkembangan-jurnalistik-
di_5.html
https://wantysastro.wordpress.com/2012/10/05/sejarah-jurnalistik-di-dunia-dan-di-
indonesia/#:~:text=Kegiatan%20jurnalisme%20terkait%20erat%20dengan,berbagai
%20kemajuan%20dalam%20publikasi%20jurnalistik.&text=Perkembangan%20tek
nologi%20komputer%20yang%20sangat,cara%20dan%20proses%20produksi%20b
erita.

Anda mungkin juga menyukai