Anda di halaman 1dari 2

Konsekuensi perubahan sosial ekonomi politik budaya terhadap perkembangan kelompok sosial Di samping faktor-faktor tersebut di atas, tentu

masih ada faktor-faktor lain yang menyebabkan masyarakat kota semakin berkembang dan semakin heterogen. Apabila dilihat lebih jauh, maka perkembangan masyarakat kota dapat terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, di antaranya adalah aspek ekonomi, aspek sosial, aspek politik dan aspek budaya.

a.

Aspek Ekonomi Aspek ekonomi merupakan aspek yang berhubungan dengan pemenuhan manusia dan

sumber-sumber ekonomi yang terbatas. Pemenuhan kebutuhan ekonomi pada masyarakat kota didasarkan pada ekonomi pasar. Produksi barang dan jasa dilakukan berdampingan. Perkembangan system ekonomi menyebabkan munculnya berbagai kelompok kepentingan yang bergerak dalam bidang ekonomi, seperti koperasi, organisasi para pengusaha dan serikat buruh. Perkembangan ekonomi dalam masyarakat kota dapat dilihat dari pembangunan pasar swalayan dan pusat-pusat perbelanjaan yang dilengkapi dengan berbagai kemudahan. Transaksi jual beli pun berkembang, selain menggunakan uang tunai sebagai alat pembayaran yang sah, dalam masyarakat kota mulai digunakan system debit dan kartu kredit.

b. Aspek Sosial Dalam kehidupan sosial, kelompok-kelompok sosial sebagai bagian dari masyarakat mengalami perubahan. Kelompok kekerabatan mulai memudar digantikan dengan kelompok berdasarkan kepentingan yang sama, hubungan yang erat hanya terdapat pada keluarga inti, nilai-nilai yang dianut lebih pada nilai kontrak kerja dan nilai indivudualistis. Organisasi berdasarkan profesi semakin menjamur, dan hubungan sosial yang terjadi lebih karena adanya kepentingan yang sama.

Sedangkan perubahan sosial terbatas pada aspek-aspek hubungan sosial dan keseimbangannya. Meskipun begitu perlu disadari bahwa sesuatu perubahan di masyarakat selamanya memiliki mata rantai diantaranya elemen yang satu dan eleman yang lain dipengaruhi oleh elemen yang lainnya. Perubahan sosial dapat dilihat dari empat teori, yaitu teori kemunculan diktator dan demokrasi, teori perilaku kolektif, teori inkonsistensi status dan analisis organisasi sebagai subsistem sosial.

Perspektif Barrington Moore, teori kemunculan diktator dan demokrasi Teori perilaku kolektif

Penjelasan Tentang Perubahan Teori ini didasarkan pada pengamatan panjang tentang sejarah pada beberapa negara yang telah mengalami transformasi dari basis ekonomi agraria menuju basis ekonomi industri. Teori dilandasi pemikiran Moore namun lebih menekankan pada proses perubahan daripada sumber perubahan sosial.

Teori inkonsistensi status

Teori ini merupakan representasi dari teori psikologi sosial. Pada teori ini, individu dipandang sebagai suatu bentuk ketidak konsistenan antara status individu dan grop dengan aktivitas atau sikap yang didasarkan pada perubahan.

Analisis organisasi sebagai subsistem sosial

Alasan kemunculan teori ini adalah anggapan bahwa organisasi terutama birokrasi dan organisasi tingkat lanjut yang kompleks dipandang sebagai hasil transformasi sosial yang muncul pada masyarakat modern. Pada sisi lain, organisasi meningkatkan hambatan antara sistem sosial dan sistem interaksi.

c.

Aspek Politik Kesadaran politik masyarakat kota lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat desa.

Adanya komunikasi dan informasi yanbg serba cepat menyebabkan masyarakat kota lebih tanggap dan lebih kritis terhadap kehidupan politik. Partai-partai pun berkembang menyatukan anggota masyarakat yang memeiliki ideology yang sama. Apabila terdapat perbedaan paham antara anggota masyarakat dengan elite kekuasaan, maka masyarakat kota lebih berani melakukan protes kan kritikan sehingga kehidupan politik masyarakat kota lebih dinamis dan lebih kritis.

d. Aspek Budaya Keterbukaan terhadap dunia luar serta pesatnya rus komunikasi dan globalisasi menyebabkan masyarakat kota merasa lebih modern bila mengadaptasi budaya asing dan mulai meninggalkan budaya tradisional. Generasi muda di kota lebih memilih pertunjukanpertunjukan yang berasal dari luar negeri disbanding dengan pertunjukan local dan tradisional, begitupun budaya gotong-royong mulai memudar digantikan budaya komersil.

Anda mungkin juga menyukai