Anda di halaman 1dari 2

KRONOLOGIS PENYEGELAN GKI YASMIN OLEH WALIKOTA BOGOR Kasus berawal dari pembekuan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

GKI Yasmin oleh Pemkot Bogor pada tahun 2008. Pembekuan tersebut dilakukan atas SK Walikota Bogor No. 645.45-137 tahun 2011 yang dikeluarkan pada 11 Maret 2011 tentang Pencabutan Keputusan Walikota Bogor Nomor 645.8-372 Tahun 2006 tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atas nama Gereja Kristen Indonesia (GKI) yang terletak di Jalan KH Abdullah Bin Nuh, Taman Yasmin, Bogor (http://www.indonesiamedia.com/2011/07/19/ombudsman-cabut-sk-walikota-mengenai-gki-

yasmin/). Hal ini dilakukan karena munculnya berbagai protes atas tidak setujunya pendirian GKI

yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar GKI. Penyebab tidak setujunya warga adalah karena mereka merasa tidak pernah membubuhkan tanda tangan pada surat pernyataan tidak keberatan atas pembangunan GKI tersebut. Selanjutnya diketahui bahwa telah dilakukan pemalsuan surat pernyataan yang dilakukan oleh mantan ketua RT VII/ RW III Munir Karta berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri Bogor No.265/Pid.B/2010/PN Bogor tertanggal 20 Januari 2011 (http://www.suarapembaruan.com/home/hrw-telusuri-ulang-kronologis-pencabutan-izingereja/11104). Karena dugaan pemalsuan surat pernyataan inilah yang menyebabkan walikota Bogor membatalkan surat IMB GKI dan bersikeras menyegel bangunan serta melarang jemaatnya beribadah di dalam gereja tersebut. Sengketa pembangunan ini lalu masuk ranah hukum terkait pembekuan IMB. Lewat Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung pada 4 September 2008, majelis hakim memenangkan gugatan panitia pembangunan GKI Yasmin. Pemerintah Kota Bogor kemudian mengajukan banding, namun Pengadilan Tinggi TUN di Jakarta mengeluarkan keputusan yang menguatkan keputusan PTUN Bandung.

Pemerintah Kota Bogor lantas mengajukan peninjauan kembali (PK) ke MA. Pada Desember 2010, MA mengeluarkan keputusan yang pada dasarnya menguatkan keputusan yang dikeluarkan PTUN Bandung dan PT TUN Jakarta. Putusan memerintahkan Dinas Tata Kota dan Pertamanan Kota Bogor mencabut surat Pembekuan IMB GKI Yasmin

(http://news.detik.com/read/2011/11/18/142246/1770257/10/kisruh-gki-yasmin-warga-bogor-dimintahormati-putusan-ma). Tetapi hingg kini pemkot Bogor masih belum menunjukkan indikasi akan

mencabut SK tersebut padahal MA sudah menyatakan bahwa putusannya telah berkekutan hukum tetap. Maka turunlah rekomendasi Ombudsman RI yang dibacakan pada 18 Juli 2011 dan diserahkan pada Sekda Bogor. Rekomendasi itu mengenai pemberian waktu 60 hari bagi pemkot

Bogor untuk mencabut SK berkaitan pencabutan IMB GKI yang dianggap Ombudsman sebagai tindakan mal-administrasi. Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Walikota Bogor Diani Budiarto tersebut dianggap telah melakukan perbuatan melawan hukum dan pengabaian kewajiban hukum serta menentang putusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung (MA) Nomor 127 PK/TUN/2009. Rekomendasi ini dikeluarkan Ombudsman usai mendengar keterangan seluruh pihak yang berkaitan dengan kasus pencabutan IMB GKI Yasmin oleh Walikota Bogor (http://www.indonesiamedia.com/2011/07/19/ombudsman-cabut-sk-walikota-

mengenai-gki-yasmin/).

Anda mungkin juga menyukai