Anda di halaman 1dari 23

SEJARAH MASJID BESAR AL MUJAHIDIN PALAGAN

AMBARAWA DAN PERANANNYA DALAM SYIAR ISLAM DI


KOTA AMBARAWA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah : Sejarah Agama islam

Dosen pengangampuh : Ibu Rina Priani S.Pd.i.,M.Pd.i

Disusun Oleh:

Hanif Hijbullah K (19610019)

FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS DARUL ULUM ISLAMIC CENTRE SUDIRMAN


GUPPI

UNGARAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kepada Allah Swt karena dengan Rahmat dan
RidhaNya kami dapat merampungkan Makalah yang berjudul “SEJARAH MASJID
BESAR AL MUJAHIDIN PALAGAN AMBARAWA DAN PERANANNYA
DALAM SYIAR ISLAM DI KOTA AMBARAWA” . Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah sejarah Agama Islam

Terimakasih kami ucapkan kepada nara sumber Bapak KH

Muhammad Sholeh sebagai Kepala ta’mir ma Mesjid Besar Al mujahidin


palaga yang telah memberikan informasi yang bermanfaat dalam penyusunan
makalah ini.

Tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Sejarah Agama Islam, juga sebagai bahan pengetahuan mengenai
sejarah Masjid Besar Al Mujahidin palagan ambarawa serta peranannya dalam syiar
Islam di Kecamatan Ambarawa khususnya.

Makalah ini bukan karya yang sempurna karena masih banyak kesalahan
baik materi,sistematika,maupun tekhnik penulisan. Akhirnya semoga Makalah ini
bermanfaat bagi kami ( anggota kelompok) khususnya , umumnya bagi para
pembaca.

SEMARANG, DESEMBER 2019

i
SEJARAH MASJID BESAR AL MUJAHIDIN PALAGAN
AMBARAWA DAN PERANANNYA DALAM SYIAR ISLAM DI
KOTA AMBARAWA
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI. ............................................................................................... ii

BAB. IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................... 3

BAB. II SEJARAH PERKEMBANGAN MASJID BESAR AL


MUJAHIDIN PALAGAN AMBARAWA

III.1 Masjid Besar Al Mujahidin Palagan Ambarawa Pada Masa


Kolonial Sampai Masa Kemerdekaan
................................................4

III.2 Masjid Besar Al Mujahidin Palagan Ambarawa Pada Masa


Kemerdekaan Sampai Sekarang
...........................................................7

III..3 Peranan Masjid Besar Al Mujahidin Bagi Syiar Islam

Di Ambara. ........................................................................11

BAB. III PENUTUP

III.1 Kesimpulan ........................................................................16

III.2 Saran.......................................................................................17

LAMPIRAN
ii

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kecamatan Ambarawa amatlah banyak menyimpan berbagai cerita dan


peninggalan-peninggalan penting para leluhur yang memiliki unsur historis yang kuat.
Semua peristiwa yang telah terjadi di masa lampau itu dapat kita lihat dari berbagai
bangunan, monumen, museum serta situs-situs sejarah yang ada di Ambarawa.

Masjid Al Mujahidin terletak di Jl.Dr.Cipto Palagan Ambarawa. Masjid iuni


didirikan sekitar tahun 1700 M oleh KH. Tholahuddin, seorang keturunan kerajaan
Demak yang bernama Raden Trenggono. Ia merantau dari Demak ke Ambarawa
untuk berdakwah Islam.

Masjid ini merupakan saksi bisu sejarah tentang umat Islam di Ambarawa
berjuang dengan berani dan tak gentar melawan penjajah Belanda. Pada saat Belanda
membombardir Ambarawa dari udara, masjid ini termasuk bangunan yang tidak
terkena ledakan senjata-senjata Belanda.

Apabila anda ke daerah Jetis dari pasar Ambarawa, tidak jauh anda akan
melihat sebuah bangunan masjid yang berdiri kokoh dan megah menghadap ke timur
di sebelah kiri jalan. Masjid ini menjadi aset yang berharga bagi umat Islam
Ambarawa. Karena, di sekitarnya terdapat banyak gereja dan lembaga pendidikan
Kristiani. Selain itu, tempat dan seni arsitekturnya yang bernilai tinggi membuat
Masjid Al Mujahidin Ambarawa menjadi tempat yang “sejuk dan nyaman” untuk
beribadah dan beristirahat sejenak.

1
I.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan kami bahas dalam Makalah ini adalah :

1. Kapan Masjid Besar Al mujahidin Palagan Ambarawa berdiri ?

2. Siapa yang menggagas dan mengarsiteki berdirinya Masjid Besar Al


mujahidin Palagan Ambarawa?

3. Bagaimana perkembangan sejarah Masjid Besar Al mujahidin Palagan


Ambarawa dari pertama kali didirikan pada masa kolonial Belanda sampai
sekarang dan bagaimana peranannya dalam menyiarakan Agama Islam di
Ambarawa?

4. Sejak pertama kali berdiri sudah berapa kali Masjid Besar Al


mujahidin Palagan Ambarawa mengalami renovasi , dan bagaimana
perubahan gaya arsitekturnya?

5. Apa yang dilakukan oleh pemerintah kecamatan Ambarawa dalam


rangka memelihara dan menjaga lingkungan Masjid Besar Al mujahidin
Palagan Ambarawa dan sekitarnya ?

6. Siapakah Imam Besar Masjid Besar Al mujahidin Palagan Ambarawa


sejak masa Kolonial Belanda sampai sekarang ?

7. Program apa sajakah yang diselenggarakan oleh DKM Masjid Besar


Al mujahidin Palagan Ambarawa dalam rangka mensyiarkan Islam di kota
Ambarawa?

8. Bagaimana respon masyarakat di sekitar Masjid Besar Al mujahidin


Palagan Ambarawa dengan keberadaan Masjid Al mujahidin Amvarawa?

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah :

· Untuk memperoleh gambaran umum mengenai sejarah awal berdirinya


Masjid Besar Al mujahidin Palagan Ambarawa sejak masa kolonial sampai
sekarang dengan ciri khas di setiap periode zaman .
· Mengkaji dari berbagai sumber sehingga dapat mengetahui peranan dan
kontribusi di Masjid Besar Al mujahidin Palagan Ambarawa dari masa
kolonial sampai kepada sekarang.
· Dapat mengetahui kegiatan-kegiatan rutin yang dilakukan oleh DKM Masjid
Besar Al mujahidin Palagan Ambarawa dalam rangka untuk memakmurkan
Masjid.
· Dapat mengetahui sejarah perkembangan bentuk arsitektur bangunan Masjid
Besar Al mujahidin Palagan Ambarawa dari masa ke masa.

3
BAB II

SEJARAH PERKEMBANGAN MASJID BESAR AL MUJAHIDIN PALAGAN


AMBARAWA

III.1 Masjid Besar Al Mujahidin Palagan Ambarawa Pada Masa


Kolonial Sampai Masa Kemerdekaan

Masjid ini berdiri sekitar tahun 1700 masehi, 308 tahun yang lalu. Berarti usianya
sudah 3 abad lebih. Masjid ini berdiri sebelum terjadi peperangan Pangeran
Diponegoro yang sangat melegenda itu. Ia didirikan oleh KH. Tholahudin, seorang
keturunan kerajaan Demak yang bernama Raden Trenggono.Keberadaan masjid ini
menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi umat Islam Ambarawa. Pasalnya, di
sekitarnya terdapat banyak gereja dan lembaga pendidikan Kristiani. Selain itu,
tempat dan seni arsitekturnya yang bernilai tinggi membuat masjid ini menjadi tempat
yang “sejuk dan nyaman” untuk beribadah dan beristirahat.

Namanya Masjid al-Mujahidin. Dari segi leksikal (makna bahasa), al-Mujahidin


berarti orang-orang yang sedang berjihad di jalan Allah. Nama ini tentu tidak begitu
saja melekat pada masjid ini. Ada kesan “historis” di dalamnya. Ia menjadi saksi
sejarah bagaimana umat Islam Ambarawa berjuang dengan gigih dan beraninya
melawan penjajahan Belanda.Menurut KH. Abdul Haq Watu Tongol dan KH.
Muhaimin, KH. Tholahudin yang asli Demak itu merantau ke Ambarawa dalam
rangka berdakwah. Tetapi, kondisi saat itu yang mencekam memaksanya untuk
mengambil senjata melawan penjajah Belanda. Ia pun mendirikan masjid ini tidak
saja sebagai sarana dakwahnya tapi juga sebagai basis perjuangan umat Islam kala
itu,” ujar H. Muhammad Saleh, salah seorang pengurus Masjid al-Mujahidin.

4
Masjid ini juga menjadi saksi sejarah bagaimana seorang cendekiawan Muslim
Indonesia terkenal dan mantan Menteri Agama era Presiden Soeharto, KH. Dr.
Munawir Sadjali, MA., ikut berjuang melawan penjajah Belanda. Konon, saat
penjajah Belanda mengerahkan pasukannya ke Ambarawa untuk
memporakporandakan negeri ini, Munawir muda ikut menenteng senjata melawan
mereka. Munawir memulakan perjuangannya dari masjid ini.

“Bahkan, saat pesawat Belanda membombardir Ambarawa dari udara, Munawir


sembunyi di bawah pohon sawo yang ada di belakang masjid dan beliau selamat.
Hingga kini pohon sawo itu masih ada,” ujar H. Muhammad Soleh.

Konon, saat pesawat Belanda itu menembaki desa Ambarawa dari udara Masjid al-
Mujahidin ini tidak terlihat dari atas. Dengan kekuasaan Allah, penjajah Belanda itu
tidak sempat memporakporandakan masjid ini karena tak terpantau dari udara.
Sehingga bom-bom udara pun hanya berjatuhan di sekitar masjid. Dan orang-orang
yang bersembunyi di masjid pun selamat, termasuk Munawir Sadjali yang
bersembunyi di bawah pohon sawo.

Sejak itulah, banyak umat Islam Ambarawa meyakini bahwa Masjid al-Mujahidin
memiliki “daya magis” sendiri. Bagaimana tidak? Saat bangunan-bangunan di
sekitarnya porak-poranda diluluhlantakan oleh pesawat udara penjajah Belanda,
Masjid al-Mujahidin justru lepas dari pantauan, sehingga sedikit pun tak tergores oleh
dahsyatnya bom-bom itu.

5
Jadi, Masjid al-Mujahidin benar-benar memiliki “nilai historis” yang sangat kuat bagi
umat Islam Ambarawa. Ada beberapa hal untuk mendukung anggapan seperti ini.
Pertama, ia menjadi tempat berdakwah dan berjuang umat Islam Ambarawa dan
sekitarnya dalam mengusir penjajah Belanda seperti yang telah diungkapkan di atas.
Kedua, ia menjadi satu-satunya masjid tertua di Ambawara –kalau bisa dikatakan
sebagai salah satu masjid tertua di Semarang.

Dengan dua alasan di atas, Masjid al-Mujahidin pantas untuk selalu dilestarikan.
Tidak saja bangunannya yang harus selalu dijaga, tapi juga perannya sebagai lokus
spiritual: tempat beribadah, ngaji, dan kegiatan keagamaan lainnya.

6
III.2 Masjid Besar Al Mujahidin Palagan Ambarawa Pada Masa
Kemerdekaan Sampai Sekarang

Namun, dalam perkembangannya, Masjid al-Mujahidin tak kuat melawan waktu.


Waktu terus berjalan seperti tidak perduli, sementara bangunan masjid sudah terlihat
kian renta. Di sana-sini, bangunan masjid baik tiang, dinding atau atapnya sudah
mulai rapuh. Jika tidak diperbaiki bisa berbahaya buat jamaah di dalamnya. Karena
itu, setelah renovasi terakhir pada tahun 1974, masjid ini pun dipugar total pada tahun
1991.
Dengan perombakan total itu otomatis kesan sejarah dari masjid ini ada yang hilang.
Tetapi pilihan pahit ini harus diambil demi tujuan yang jauh lebih baik. Sebab,
bangunan masjid itu sudah tidak layak lagi dipertahankan. Memaksakan diri untuk
dipertahankan, sama saja memberikan “ruang berbahaya” bagi jamaah yang ada di
dalamnya.

Maka diangkatlah KH. Drs. Harun Rasyidi sebagai ketua panitia pembangunan
masjid. “Beliau memberikan dorongan kepada anak muda seperti saya untuk
memugar masjid ini dan membangunnya kembali dengan yang lebih kokoh dan
megah. Mumpung masih hidup dan diberi rejeki. Buat anak cucu kita,” ujar H.
Muhammad Soleh.

Posisi strategis yang dimiliki oleh KH. Rasyidin kala itu membuatnya sangat dekat
dengan Menteri Agama KH. Munawir Sadjali. Beliau pun lalu menyumbang 25 juta
untuk kelancaran pembangunan masjid. Saat pergantian kabinet dan menteri agama
diganti oleh Dr. H. Tarmidzi Taher, ia pun ikut menyumbang masjid ini seperti
pendahulunya yaitu sebesar 100 juta. “Tetapi, sebagian besar dana pembangunan
masjid dari swadaya masyarakat,” ujar H. Muhammad Soleh.

Setelah enam tahun berjalan, Masjid Al-Mujahidin yang megah dan kokoh pun selesai
dibangun tahun 1997 dengan menghabiskan biaya sekitar 1 milyar min 300 ribu
rupiah (Rp. 999.700.000,-). Lima tahun kemudian (tahun 2008), menyusul menara
masjid setinggi 41 meter selesai dibangun.
8

Arsitektur masjid mengikuti pola campuran. Serambinya mengikuti tradisi Jawa


berbentuk empat persegi panjang dengan beberapa tiang penyanggah sedang
kubahnya berpolakan Madinah. “Yang jelas, tenaga kerja dan materi bangunannya
dari Magelang semua,” ujar H. Muhammad Soleh.

Masjid yang semuanya terbuat dari kayu jati ini terdiri dari empat tiang utama (dari
kayu jati) yang bentuknya lebih besar dibanding 14 tiang lainnya yang terbuat dari
keramik warna putih. Masjid ini bertingkat dan masing-masing tingkat ada
mimbarnya, di mana samping kanan dan kiri mimbar ada jam menempel di dinding.
Delapan kipas angin ikut mewarnai keindahan bagian dalam masjid, sehingga jamaah
pun tidak kegerahan saat berada di dalam untuk shalat atau beristirahat. Untuk menuju
tingkat atas, jamaah bisa menggunakan dua tangga yang mengapit kanan kiri masjid.

Masjid al-Mujahidin terletak di Desa Kranggan Kecamatan

Ambarawa Kabupaten Semarang, dengan menempati area tanah 2003

m2 mencakup masjid dan halaman masjid. Masjid ini terdiri dari dua

lantai, yang sebagian bangunan di bawah digunakan sebagai tempat

wudhu dan kamar mandi.

Jamaah juga dimudahkan dengan tempat air wudhu yang nyaman. Sekitar 12 kran air
wudhu terpasang dan 5 tempat buang hajat kecil serta 3 toilet. Unsur tradisional dari
masjid ini masih ditonjolkan dengan adanya kentongan dan bedug yang besar di dekat
tempat air wudhu. Sayangnya, pada bagian kubah masjid yang indah ini tak terukir
tulisan kaligrafi seperti yang biasa kita lihat pada masjid-masjid modern. Meski
demikian, hal itu tidak mengurangi sedikit pun kemegahan dan kekokohan masjid ini.

10

Adapun batasanya yaitu:

a. Sebelah barat berbatasan dengan rumah penduduk

b. Sebelah timur berbatasan dengan jalan raya

c. Sebelah utara berbatasan dengan pertokoan

d. Sebelah Selatan berbatasan Pondok Pesantren Al Mujadihin

III..3 Peranan Masjid Besar Al Mujahidin Bagi Syiar Islam

Di Ambara
Masjid yang beralamatkan di Jl. Dr. Cipto Palagan Ambarawa ini memiliki kegiatan
rutin setiap minggunya. Setiap Ahad pagi jam 05.30-,06.30 selalu diadakan kuliah.
Setelah itu dilanjutkan dengan periksa kesehatan/UKM pada jam 06.30-07.30. Sedang
Ahad sore (jam 15.30-17.00) diselenggarakan seni baca al-Qur’an.

11

Pada hari Senin (jam 15.00-17.00) diadakan pengajian tafsir al-Qur’an seperti Tafsir
al-Maraghi dan Fathul Mu’in. Lalu setiap Ahad wage (jam 09.00-12.00) diadakan
tahtimul qur’an (khatamal qur’an), mujahadah qubro dan pengajian.

Selain kegiatan-kegiatan spiritual, Masjid al-Mujahidin juga berkecimpung pada


kegiatan sosial dengan mendirikan :

1 GOTA (Gerakan Oraang Tua Asuh) Merupakan sebuah organisasi


ketakmiran yang berperan memberi bantuan kepada anak-anak dari SD
sampai SMA agar mereka dapat menuntaskan pendidikan, dengan membatu
menyediakan peralatan dan kebutuhan pribadi anak untuk sekoah,

2 UKM Merupakan pelayanan kesehatan yang di khususkan untuk jamaah


pengajian rutin ahad pagi setiap minggunya Selama ini Kegiatan ini masih
berjalan dengan cukup baik.

12

Lancarnya seluruh kegiatan tersebut tak terlepas dri Dewan kemakmuran masjid Al
mujahidin itu sendiri Berdasarkan dokumentasi dari takmir masjid memberikan
rincian

struktur organisasi sebagai berikut :

SUSUNAN TAKMIR MASJID BESAR AL-MUJAHIDIN

AMBARAWA PERIODE 2018-2020

Pelindung : Muspika Kecamatan Ambarawa

Penasehat :
1. Kepala KUA Kecamatan Ambarawa

2. Dewan MUI Ambarawa

3. Kepala Kelurahan Kranggan

Ketua Umum : KH. M. Sholeh Miyanto

Ketua I :H. Abu Mashudi

Ketua II :H. Sunarto, S. Ag

Sekretaris I :Syaiful Bahri Zen, Spd.I

Sekretaris II :Muhamad Ulil Abshor S.Pd

Bendahara I :M. Imron, S.H

Bendahara II :H. Abdullah Rochim S

13

Bidang-Bidang

A. Idaroh

1. Peribadatan :

l KH. Abdul Qodir A.

l Imam Turmudzi

2. Pendidikan/TPA :

l Muchsinin

l Ircham
3. Dakwah & Majelis Taklim : Hj. Umi Maesaroh Hasyim

B. Imaroh

1. Organisasi dan Pengkaderan :

l Bambang Prakoso, S.E

l M. Shidqi Wafa

2. Remaja Masjid :

l Ya’qub

l Heri Sadam

3. HUMAS :

l Suparmin, S.Sos

l H. Insuwi

4. Kesehatan/UKM : Dr. Arifin

5. Sarana dan Prasarana : Purwanto

6. Perlengkapan : Mugiyono

14

7. Peranan Wanita : Hj. Endang Ani Suesti

8. Keamanan :

l Nur Achmad

l Marfuad

9. Kebersihan :

l Muh. Zuhri

l Tasmuri
Demikian Masjid Al-Mujahidin dengan segala peran spiritual dan sosialnya bagi umat
Islam Ambarawa. Eksistensinya sebagai lokus perjuangan umat Islam Ambarawa
pada masa penjajahan Belanda tak diragukan lagi. Semoga 100 tahun ke depan,
seperti keinginan KH. Rasyidi.

15

BAB. III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Masjid besar Al mujahidin palagan Ambarawa selain menjadi salah satu masjid tertua
di Kabupaten semarang juga menjadi saksi bisu bentuk perlawanan terhadap penjajah
di ambarawa khususnya, selain itu juga berperan sangat penting dalam masuk dan
berkembangnya islam di ambarawa .
Selain menjadi tempat sentral penyebaran islam masjid ini juga bergerak di bidang
bidang kemasyarakatan seperti GOTA ,UKM ,TPQ dll yg menjadikn keberadaan
masjid ini sangat membantu keberadaan nasyarakat sekitar.

Dewan kemakmuran masjid sangat terorganisir dalam menjalankan tugas dan


kewajibanya menjadikan setiap kegiatan yang di laksanakan dapat berjalan dengan
baik.

III.2 Saran

Dari segi kegiatan keagamaan perlu ditingkatkan dan bahkan ditambah


dengan memasukan kegiatan keagamaan yang melibatkan kaum muda ,

lebih melihat pada sedikitnya peran serta remaja sekitar dalam rangka memakmurkan
masjid, perlun adanya pengkaderan remaja sekitar dalam rangka me regenerasi DKM
masjid khususnya agar anak anak muda sekitar lebih tergugah dan bersemangat untuk
ikut berperan serta dalam kegiatan kegiatan ke agamaan maupun kegiatan sosial yang
di adakan oleh dewan kemakmuran masjid.
Semoga perjuangan dan semangat para pahlawan kita dulu dalam rangka mengusir
dan melawan penjaja serta menyebarkan syar islam mampu kita teladani dan kita
amalkan . Amin.

17

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai