Anda di halaman 1dari 12

Gemar berPerilaku dermawan

Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Agama Islam


Di Kelas X.MIA.5 Semester 2

Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.

Anastaya Kumalasari
Dwi Rahayu
Isnaini Nur Azizah
Tika Ayuningsih
Sintiya Dias Pramudita

(04)
(10)
(18)
(27)
(24)

SMA NEGERI 1 WONOGIRI


2015

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur dengan hati dan pikiran yang tulus kehadirat Allah SWT, karena berkat
nikmat, maunah dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik tanpa ada halangan apapun.
Shalawat dan salam dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabatnya yang setia mengorbankan jiwa raga dan lainnya untuk tegaknya syiar islam, yang
pengaruh dan manfaatnya hingga kini masih terasa.
Selanjutnya makalah ini disusun dalam rangka untuk menambah wawasan bagi
pembaca untuk lebih mengenal dan memahami hadist tentang kedermawanan. Terlepas dari
itu makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam.
Disadari bahwa tulisan ini masih banyak memiliki kekurangan, baik dari segi isinya,
bahasa, analisis, dan lain sebagainya. Untuk ini, saran dan kritik pembaca dengan senang hati
akan penulis terima, diiringi ucapan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Wonogiri, 30 Januari 2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam adalah suatu agama yang sangat menekankan agar orang menginfakkan
harta kekayaannya di jalan yang baik, dan mencela tabiat kikir yang tidak mau
mengulurkan tangan membantu orang lain. Oleh karena itu islam sangat menghendaki
agar para pemeluknya bersikap murah hati dan dermawan. Dalam hal itu islam
menganjurkan supaya sesama kaum muslimin berlomba-lomba mengejar kebajikan, dan
menjadikannya sebagai kegiatan utama dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap muslim wajib untuk hidup ekonomis dan membatasi kepentingan sendiri
untuk kepentingan orang lain. Ia harus rela dan ikhlas orang lain turut menikmati karunia
Allah SWT yang dilimpahkan kepadanya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dermawan?
2. Bagai mana bunyi hadist tentang dermawan?
3. Apa saja keutamaan dari sifat dermawan?
4. Apa saja karakteristik sifat dermawan?
5. Bagaimana contoh sifat dermawan dalam kehidupan sehari-hari?
C. TUJUAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam. Selain itu
makalah ini dibuat untuk memberikan pengetahuan mengenai sifat Dermawan bagi para
pembaca.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Sifat dermawan adalah sifat yang harus ditanamkan dalam diri setiap
muslim. Menurut kamus bahasa indonesia, dermawan diartikan sebagai pemurah hati
atau orang yang suka berderma (beramal dan bersedekah). Menurut istilah dermawan
bisa diartikan memberikan sebagian harta yang dimilikinya untuk kepentingan orang lain
yang membutuhkan dengan senang hati tanpa keterpaksaan. Orang yang dermawan
adalah orang yang senang jika bisa membantu orang lain yang sedang ditimpa
kesusahan. Dengan memiliki sifat yang dermawan maka hidupnya akan lebih bahagia
karena dengan kedermawanannya maka akan melapangkan dadanya. Secara sosial orang
yang dermawan akan disenangi banyak orang, sehingga orang pun tidak enggan untuk
bergaul dengannya. Sedangkan kebalikannya adalah sifat tamak. Orang yang tamak
hidupnya selalu tidak tenang.

B. Hadist Tentang Dermawan


:


:
) (
Dari Abu Hurairah r.a. beliau berkata. Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada
suatu hari pun yang dilewati oleh hamba-hamba Allah pada setiap paginya melainkan
dua Malaikat turun, lalu salah satu dari keduanya berdoa: Ya Allah berikanlah kepada
orang yang suka berinfaq pengganti hartanya itu. Dan yang satu lagi berdoa: Ya Allah
berikanlah kepada orang yang suka menahan hartanya ( orang kikir ) itu kemusnahan.(
Mutaffaq alaih).
Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadist Nabi
Shallallahualaihiwassalam. Tidak ada sahabat lain yang menyamainya dari segi jumlah
hafalannya.Ia meriwayatkan hadist tidak kurang dari 5.374 hadist. Tiga ratus hadits
disepakati oleh Bukhari dan Muslim dan imam Al-Bukhari sendiri ditambah dengan 73
hadits.

Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun 7 H yaitu tahun terjadinya perang
Khibar. Nama asli dari Abu Hurairah adalah Abdurrahman bin Shakhr. Rasulullah
sendirilah yang memberi julukan Abu Hurairah ketika beliau sedang melihatnya
membawa seekor kucing kecil. Julukan dari Rasulullah Shallallahualaihiwassalam itu
semata karena kecintaan beliau kepadanya.
Rasulullah berdoa kepada Allah SWT agar Abu Hurairah dianugerahi hafalan
yang kuat dan Allah pun mengabulkan doanya. Abu Hurairah adalah sahabat yang
paling banyak hafalannya.
Hadist di atas diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang kita ketahui bahwa
sebagian besar dari hadist riwayat bukhari dan muslim ini adalah shahih. Imam Bukhari
telah menuntut ilmu hadits sejak usia sepuluh tahun. Pada usia sebelas t ahun beliau telah
mampu mengoreksi kesalahan para syaikh. Beliau berkata, Aku menyusun di dalam
kitab shahih-ku kira-kira 600.000 riwayat hadits. Aku tidak akan mencatat sebuah hadits
pun di dalam kitab tersebut kecuali melakukan shalat dua rakaat terlebih dahulu.
Sedangkan Imam Muslim melakukan rihlah untuk mencari ilmu hadits di seluruh
penjuru negeri. Menurut Al Khatib Al Baghdadi, Muslim mengikuti jejak yang ditempuh
oleh Imam Bukhari.
Orang-orang yang menginfakkan hartanya baik dalam keadaan senang ataupun
susah senantiasa memperoleh perhatian Allah SWT. Para malaikat berdoa memohon
tambahan rezeki bagi mereka yang mau menafkahkan hartanya. Sedangkan orang yang
menimbun kekayaan selalu membayang-bayangkan kehilangan hartanya. Padahal harta
benda kelak tidak akan dibawa mati. Oleh karena itu tidak mengherankan bila para
malaikat berdoa seperti itu. Allah pun juga sudah berjanji apabila seseorang
berdermawan/bersedekah, maka Allah SWT akan menggantinya, seperti firman Allah
yang tercantum dalam Al-Quran :

)93 ( .

Artinya :Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya
dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya (Q.S Saba : 39)

Jadi, barang siapa yang mau berderma, maka Allah akan menggantinya. Dalam
ayat lain juga dijelaskan bahwa perumpamaan orang yang membelanjakan hartanya di
jalan Allah seperti sebuah biji yang tumbuh menjadi pohon yang bercabang tujuh dan
pada masing-masing cabang atau tangkainya itu tumbuh seratus biji. Dengan kata lain
harta yang dibelanjakan di jalan Allah akan dilipatgandakan sampai tujuh ratus kali,
bahkan sampai tak terhingga jika Allah menghendaki.
Hadits lain yang menerangkan bahwa Allah SWT akan mengganti apa yang dia
berikan kepada seorang muslim adalah sebagai berikut.


: .. :





( .
)) : (
Artinya :Abdullah Ibn Umar r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Seorang
muslim adalah saudaranya muslim (yang lain), dia tidak menganiaya dan menyerahkan
saudaranya. Barang siapa memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah memenuhi
kebutuhannya. Barang siapa melepaskan dari seorang muslim satu kesusahan dari
kesusahan-kesusahan dunia niscaya Allah melepaskan dia dari kesusahan-kesusahan
hari kiamat. Dan barang siapa menutupi aib seorang muslim niscaya Allah menutup
aibnya di dunia dan di akhirat. Dan Allah selamanya menolong hamba-Nya, selama
hamba-Nya menolong saudaranya. (Dikeluarkan oleh Al-Bukhari, Muslim, Abu
Dawud, An-Nasai, dan Tirmidzi)
: .. :

) (
Artinya :Dari Ibnu Umar r.a. berkata: bahwa Rasulullah SAW bersabda sedangkan dia
berada di atas mimbar dan menyebut sedekah dan meminta-minta, maka Nabi bersabda:
Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah, tangan yang di atas itu
yang memberi dan tangan yang di bawah itu yang meminta. (H.R Bukhari Muslim).
Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus. Umurnya 10 tahun ketika
ikut masuk Islam bersama ayahnya. Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke
Madinah. Pada saat perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang. Dan
Rasulullah saw tidak mengizinkannya. Tetapi setelah selesai perang Uhud ia banyak
mengikuti peperangan, seperti perang Qadisiyah, Yarmuk, Penaklukan Afrika, Mesir dan
Persia, serta penyerbuan basrah dan Madain.

Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada
pendapat orang lain.
Imam Malik dan az-Zuhri berkata: Sungguh, tak ada satupun dari urusan
Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umar.
Ia meriwayatkan hadits dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Sayyidah Aisyah, saudari
kandungnya Hafshah dan Abdullah bin Masud. Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar
banyak sekali, diantaranya Said bin al-Musayyab, al Hasan al Basri, Ibnu Syihab azZuhri, Ibnu Sirin, Nafi, Mujahid, Thawus dan Ikrimah.
Ia wafat pada tahun 73 H. ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan
seorang kerumahnya yang lalu membunuhnya. Dikatakan mula-mula diracun kemudian
di tombak dan di rejam. Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara
wajar.
Sabda Nabi di atas secara mudah dapat di pahami bahwa orang yang memberikan
suatu manfaat bagi orang lain lebih utama daripada orang yang menerima manfaat dari
orang lain. Di dalam kaidah ushuliah dikatakan bahwa kebajikan yang bersifat sosial itu
lebih utama daripada kebajikan yang bersifat individual. Sangatlah jelas orang yang
dermawan merupakan kebajikan yang bersifat sosial, sehingga dalam kehidupan
bermasyarakat akan damai, bahagia, dan harta yang disedekahkan akan mendapat ganti
yang berlipat ganda dari-Nya.
Bersedekah atau berderma mendapatkan posisi yang tinggi di dalam Al-Quran,
yaitu surat Al-Baqarah ayat 177 Artinya: Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah
timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah
beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta;
dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar
dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang
benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.
Ayat di atas membuktikan bahwa bersedekah atau berderma mendapat posisi
tinggi dalam ajaran islam. Setelah beriman kepada Allah SWT dan seterusnya,
selanjutnya adalah memberikan harta yang dicintainya, baru di seru untuk melaksanakan
shalat. Dan itulah orang-orang yang benar dan bertaqwa.

Islam adalah agama yang sangat menganjurkan kepada manusia untuk memiliki
kepedulian terhadap sesama, terutama orang sedang membutuhkan bantuan. Sebaik-baik
manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain, seperti yang tertera pada sebuah
hadis :



Artinya:Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang
lainnya

C. KEUTAMAAN DERMAWAN
Dermawan memiliki beberapa keutamaan, seperti:
Menyelamatkan seseorang dari kekufuran
Sifat dermawan dapat menghindarkan seseorang dari kekufuran, karena
dengan sifat dermawan akan melatih seseorang untuk tidak kufur nikmat atau
dapat dikatakan sombong dengan apa yang telah ia miliki. Ia akan selalu berfikir
dan bersyukur dengan apa yang ia miliki semua adalah pemberian dari Allah
SWT dan didalam sebagian hartanya ada hak-hak orang lain yang haris diberikan.
Ketika kedermawanan itu kita wujudkan dalam bentuk uluran tangan
mengentaskan saudara-saudara kita dari kemiskinan, sebagaimana pernah
dikhawatirkan oleh Baginda Rasulullah Muhammad SAW bahwa Kemiskinan
lebih dekat dengan kekufuran.
Akan diberi kemudahan dari segala persoalan hidup yang dihadapinya
Membersihkan dan mensucikan
Dapat mencegah murka Allah,
Semua orang pasti ingin hidup berkecukupan atau bahkan kaya. Namun,
banyak

yang

keliru

duga,

ia

mengira

bahwa

perbuatan

kikir

akan

mangantarkannya menjadi seorang yang kaya raya. Padahal, itu logika setan
saja. ''Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kalian dengan kemiskinan dan
menyuruh berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan
karunia-Nya kepada kalian. Dan Allah mahaluas (karunia-Nya) lagi maha
mengetahui.''(QS.Al-Baqarah [2]: 268).

Dapat menghapus dosa dan diselamatkan dari api neraka.


Sabda Rasulullah saw dalam hadits riwayat Ibnu Abbas ra:



Menyingkirlah kamu sekalian dari dosa orang yang dermawan, karena
sesungguhnya Allah akan membimbing tangannya setiap kali dia jatuh.
Mendapatkan pahala yang berlipat ganda
Dalam hadis lain Rasulullah SAW bersabda, ''Harta tidak akan berkurang
dengan disedekahkan, dan Imam An-Nawawi menjelaskan, bahwa hadis ini
mengandung dua pengertian. Pertama, sedekah itu diberkahi (di dunia) dan
karenanya ia terhindar dari kemudharatan. Dan kedua, pahalanya tidak akan
berkurang di akhirat, bahkan dilipatgandakan hingga kelipatan yang banyak.
Hadits yang diriwayatkan oleh Muttafaq 'alaih juga menjelaskan : Nabi
SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah itu Maha Pemurah. Dia mencintai
kemurahan. Dan mencintai akhlak mulia serta membenci akhlak yang buruk."

D. KARAKTERISTIK DERMAWAN
Memberi tanpa mengharapkan imbalan
Seseorang yang benar-benar dermawan tidak akan pernah mengharapkan
sedikitpun imbalan setelah dia membantu orang lain. Entanh itu dengan harta atau
dengan hal-hal lain yang dibutuhkan oleh orang lain. Orang tersebut akan
memberikan bantuan dengan hati yang ikhlas, walaupun bantuan yang ia berikan
hanya sedikit.
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir ; seratus biji. Allah melipat
gandakan (ganjaran) bai siapa yang dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. (QS. Al-Baqoroh : 261)
Tidak mengharapkan pujian (Riya)
Seseorang yang dermawan ketika menyumbang, mereka tidak perlu di
sebut-sebut jumlah sumbangannya, agar dipuji oleh orang lain karena kebaikan
yang telah ia lakukan kepada orang lain yang membutuhkan bantuan.

Bahkan jika ingin memberikan bantuan, seseorang yang dermawan akan


memberikan bantuan apapun tanpa ada seseorang yang menetahuinya. Ia hanya
berkeyakinan bahwa apapun yang ia lakukan untuk membantu orang lain
hanyalah mengharap Ridho dari Allah SWT.
memiliki perhatian besar terhadap orang yang menderita
seseorang yang dermawan selalu memiliki kepekaan terhadap orang-orang
yang benar-benar membutuhkan bantuan. Baik itu dari lahiriah ataupun batiniah.
Ia akan memberikan perhatian dan membantu tanpa harus ada yang menyuruh,
karena hatinya secara otomatis akan tergerak untuk membantu.
Jika kebetulan tidak dapat membantu maka haruslah menolak dengan halis dan
meminta maaf karena tidak dapat membantunya.
Allah mencintai seseorang yang sopan dan dapat menghargai orang lain.
Ketika kita tidak dapat membantu orang lain maka kita dapat menolaknya dengan
halus tanpa harus menyakiti hati orang yang meminta bantuan, sehingga orang
tersebut dapat mengerti dan memahami mengapa kita tidak dapat memberikan
bantuan
Dengan meyakini bahwa harta yang kita miliki pada hakikatnya bukan milik kita,
maka akan membuat kita ringan saat mengeluarkan dan mambelanjakannya di
jalan yang diridhai Alla

E. CONTOH DERMAWAN
Diriwayatkan bahwa Aisyah tatkala dapat kiriman uang dari Muawiyah sebanyak
seratus delapan puluh ribu dirham, ia membagi-bagikannya kepada masyarakat. Pada
sore harinya Aisyah berkata kepada pembantu perempuannya: Coba sediakan saya
makan. Lalu pembantu itu datang membawa roti dan minyak. Aisyah berkata kepadanya:
Aku tidak dapat memberimu uang satu dirham untuk membeli daging buat besok pagi.
Pembantu itu itu berkata: Kalaulah ibu menyuruh saya mengambilnya, akan saya
lakukan.
Allah SWT telah berfirman -yg artinya- Sesungguhnya manusia diciptakan
bersifat haluua (keluh kesah lagi kikir). Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh
kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir. Kecuali, orang-orang yang
mengerjakan salat. Yang mereka itu tetap mengerjakan salatnya. Dan orang-orang yang
dalam hartanya tersedia bagian tertentu. Bagi orang (miskin) yang meminta dan orang
yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta). (QS. Al-Maaarij: 19-25).

BAB III
PENUTUP

Dermawan merupakan salah satu sifat terpuji yang harus dimiliki oleh seorang
mukmin, karena dermawan adalah perbuatan yang mencerminkan hubungan antar manusia
yang baik (Hablumminannas), tetapi tidak mengesampingkan hubungannya dengan Allah
(Hablumminallah). Kedermawanan mengajarkan seseorang akan arti sebuah keikhlasan dan
kepedulian terhadap orang lain yang membutuhkan bantuan.
Kedermawanan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melatih
seseorang dalam mengatur harta yang dimiliki dengan menyisihkan hartanya dan
memberikannya kepada orang lain yang benar-benar membutuhkan. Sifat dermawan yang
dimiliki seseorang akan membantu mengurangi kesenjangan yang ada, antara si kaya dan si
miskin. Karena didalam perbuatan dermawan yang dilakukan tidak hanya memberikan
seseatu yang dimiliki secara ikhlas tetapi juga adanya hubunagn atau silaturahmi yang baik
antara penderma dan yang menerimanya.

DAFTAR PUSTAKA

Poerwadarminta. 1984. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.


Muhammad, Abubakar. 1995. Hadits Tarbiyah. Surabaya:Al-Ikhlas.
Syafei Rachmat. 2003. Al-Hadis Aqidah, Akhlaq, Sosial, dan Hukum. Bandung:CV Pustaka
Setia.
Soffandi, Wawan Djunaedi. 2006. Syarah Hadits Qudsi. Jakarta:Pustaka Azzam.
Laila, Abu. 1995. Akhlak Seorang Muslim. Bandung:PT Al-Maarif.
Al-Quran dan Terjemahnya. Al-Jumanatul Ali
Juwariyah. 2010. Hadis Tarbawi. Yogyakarta:Teras.
Hasyim, husaini.1993. Syarah Riyadhush Shalihin. Surabaya:Bina Ilmu
Ahmad, Firdaus. 1990. 325 Hadis Qudsi Pilihan. Jakarta:Pedoman Ilmu Jaya
http://souldiaryofislam.blogspot.com/2010/11/menjadi-muslim-dermawan.htm
file:///G:/hanaf%20coy/Dermawan%20_%20Al%20Islam-SAFA.html

Anda mungkin juga menyukai