Anda di halaman 1dari 10

KELUARGA SAKINAH

KELOMPOK 8
Nama : Tino Apri Anggara Putra (21050116120029)
Ilham Prasetya Putra (21050116120030)
Fernanda Surya Irawan (21050116120031)
Fauzan Syarif (210501161200
M. Fariz Luthfi Siregar (210501161200

1
OUTLINE
1. Pengertian Keluarga Sakinah
2. Ciri-ciri Keluarga Sakinah
3. Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga
Sakinah
4. Membangun Hubungan yang Islami
dalam Keluarga dan Masyarakat

2
1. Pengertian Keluarga Sakinah
Menurut kaidah bahasa Indonesia, sakinah mempunyai arti kedamaian, ketentraman,
ketenangan, kebahagiaan. Jadi keluarga sakinah mengandung makna keluarga yang
diliputi rasa damai dan tentram. Menurut Dr. Hasan Hj. Mohd Ali (1993: 18 – 19) asas
kepada kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga di dalam Islam terletak kepada
ketaqwaan kepada Allah SWT. Keluarga bahagia adalah keluarga yang mendapat
keridhoan Allah SWT. Allah SWT ridho kepada mereka dan mereka ridho kepada Allah
SWT. Firman Allah SWT: “Allah ridho kepada mereka dan mereka ridho kepada- Nya,
yang demikian itu, bagi orang yang takut kepada-Nya”.(Surah Al-Baiyyinah : 8). Menurut
Paizah Ismail (2003 : 147), keluarga bahagia ialah suatu kelompok sosial yang terdiri dari
suami istri, ibu bapak, anak pinak, cucu cicit, sanak saudara yang sama-sama dapat
merasa senang terhadap satu sama lain dan terhadap hidup sendiri dengan gembira,
mempunyai objektif hidup baik secara individu atau secara bersama, optimistik dan
mempunyai keyakinan terhadap sesama sendiri . Dengan demikian, keluarga sakinah
ialah kondisi sebuah keluarga yang sangat ideal yang terbentuk berlandaskan Al-Quran
dan Sunnah untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kemewahan material
bukanlah sebagai ukuran untuk membentuk keluarga bahagia.
3
Pernikahan adalah fitrah kemanusiaan. Maka dari itu Islam
menganjurkannya, karena nikah merupakan gharizah insaniyah
(naluri kemanusiaan). Allah Ta’ala berfirman:

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama


(Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui.” (QS. Ar Ruum:30)

4
Nikah itu dianjurkan dalam agama Islam. Penghargaan Islam
terhadap ikatan pernikahan besar sekali, Allah menyebutkan
sebagai ikatan yang kuat. Allah Ta’ala berfirman:
 

“Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu


perjanjian yang kuat.” (QS. An Nisaa’:21)
Tujuan membina keluarga yang sakinah adalah untuk
mencapai ridha Allah. Setiap pasangan pastinya sangat
mendambakan keluarga sakinah.

5
2. Ciri-ciri Keluarga Sakinah
1. Berdiri di atas pondasi keimanan yang kokoh
2. Menunaikan misi ibadah dalam kehidupan
3. Mentaati ajaran agama
4. Saling mencintai dan menyayangi
5. Saling menjaga dan menguatkan dalam kebaikan
6. Saling memberikan yang terbaik untuk pasangan
7. Mudah menyelesaikan permasalahan
8. Membagi peran berkeadilan
9. Kompak mendidik anak-anak
10. Berkontribusi untuk kebaikan masyarakat, bangsa dan negara

6
3. Kiat-Kiat Mewujudkan Keluarga Sakinah

1. Beriman Kepada Allah


2. Memilih Pasangan yang Baik
Dengan memilih pasangan yang baik, setidaknya kita telah memulai komitmen untuk membangun
rumah tangga yang baik pula. Allah berfirman dalam Q.S An-Nuur:26

“Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita
yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk
wanita-wanita yang baik pula.” (QS. An Nuur:26)
Dan Allah juga berfirman dalam Q.S An-nisa’:34

“Wanita yang shalihah ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri bila suami tidak ada,
sebagaimana Allah telah memelihara (mereka).” (QS. An Nisa’:34)

7
3. Untuk Menegakkan Rumah Tangga Yang Islami
Dalam Al Qur’an disebutkan, bahwa Islammembenarkan adanya thalaq (perceraian), jika suami isteri sudah tidak sanggup
lagi menegakkan batas-batas Allah, sebagaimana firman Allah dalam ayat berikut:

“Thalaq (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara ma’ruf atau menceraikan
dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali dari sesuatu yang telah kamu berikan
kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika
kamu khawatir keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa
atas keduanya tentang pembayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum
Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, mereka
itulah orang-orang yang zhalim.” (QS. Al Baqarah:229)
Jadi tujuan yang luhur dari pernikahan adalah agar suami isteri melaksanakan syari’at Islam dalam rumah
tangganya. Hukum ditegakkannya rumah tangga berdasarkan syari’at Islam adalah wajib. Oleh karena itu,
setiap muslim dan muslimah harus berusaha membina rumah tangga yang Islami. Ajaran Islam telah
memberikan beberapa kriteria tentang calon pasangan yang ideal, agar terbentuk rumah tangga yang Islami.
Di antara kriteria itu adalah harus kafa’ah dan shalihah.

8
4. Untuk Memperoleh Keturunan Yang Shalih
Tujuan pernikahan diantaranya ialah untuk melestarikan dan mengembangkan Bani
Adam sebagaimana firman Allah Ta’ala:

“Allah telah menjadikan dari diri-diri kamu itu pasangan suami isteri dan menjadikan
bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki yang
baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari
nikmat Allah?” (QS. An Nahl:72)
Serta firman Allah lainnya yang berbunyi :
“Dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kalian (yaitu anak).’ (QS. Al
Baqarah:187).
Yang terpenting dalam pernikahan bukan hanya sekedar memperoleh anak, tetapi
berusaha mencari dan membentuk generasi yang berkualitas, yaitu mencari anak yang
shalih dan bertaqwa kepada Allah.
9
4. Membangun Hubungan yang Islami dalam
Keluarga dan Masyarakat
1. Memperkokoh Rasa Cinta.
2. Saling Hormat Menghormati.
3. Saling Menutupi Kekurangan.
4. Kerjasama Dalam Keluarga.
5. Memfungsikan Rumah Tangga Secara Optimal.
6. Melakukan silaturahmi ke tetangga.
7. Mengajak masyarakat terutama tetangga kita untuk
berbuat kebaikan.

10

Anda mungkin juga menyukai