Sakinah
Pendidikan Agama Islam
Keluarga Sakinah
Artinya : dan di antara tanda-tanda kekuasaannya ialah dia
menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya
kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan
jadikannya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berfikir. Q.S.Ar-Rum (30) :21
Hidup berumah tangga merupakan cita-cita dan fitrah semua
manusia dan juga merupakan sunnah yang diterapkan
kepada para rasul sebagaimana firman Allah SWT dalam
Q.S.Ar-Radu (13) : 38.
Artinya : dan sesungguhnya kami telah mengutus beberapa
rasul sebelum kamu dan kami memberikan kepada mereka
istri-istri dan keturunan.
Pembentukan
Keluarga
Hamdan Rajih dalam buku Kaifa nadu Al-Athfal yang diterjemahkan Oleh Abdul Hamid
Hasan menjadi Mengakrabkan Anak dengan Tuhan, menyebutkan bahwa keluarga
adalah institusi yang mengandung unsur : suami, istri dan anak. Keluarga merupakan
salah satu unit terpenting yang membentuk masyarakat ia merupakan batu pertama
dalam bangunan masyarakat, kompoenen dasar, pusat gerak, dan denyut jantung serta
corong masyarakat, sekaligus ia merupakan jembatan penghubung antar individu dan
masyarakat.
Keluarga adalah mini organisasi social yang biasanya terdiri ayah, ibu dan seorang anak
atau lebih terjalin rasa saling mencintai, berbagi tanggung jawab, dan melaksanakan
aktivitas pendidikan terhadap anak, sehingga memungkinkan mereka melaksanakan
tanggung jawabnya dalam kehidupan.
Poin-poin spesifik keluarga :
Kumpulan individu yang terjalin ikatan perkawinan (suami dan istri) dan hubungan
darah (orang tua dan anak).
Definisi/Pengertian Pernikahan/Perkawinan
Rukun Nikah
Rukun nikah yaitu unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam melaksanakan suatu perkawinan
atau pernikahan, yaitu :
1. Calon mempelai pria dan wanita
2. Wali dan calon mempelai wanita
3. Dua orang saksi laki-laki
4. Ijab dan Qabul, yaitu ucapan penyerahan calon mempelai wanita dari walinya kepada
calon mempelai pria untuk dinikahi. Qobul, yaitu ucapan penerimaan pernikahan dari
Tujuan Hidup
Berkeluarga dalam
Islam
Akad nikah merupakan perjanjian yang suci dan berat antar suami istri yang didasari dengan iman dan takwa
kepada allah SWT. Agar tercipta sebuah keluarga yang ideal, perlu memerhatikan beberapa hal sebagai
berikut :
Menetapkan pilihan, yaitu pihak pria maupun wanita diberikan kebebasan untuk menolak atau menerima
calonnya, karena dalam islam tidak ada paksaan.
Perlunya kesetaraan dalam harta, kedudukan, keturunan dan agama, agar rumah tangga berjalan
harmonis.
Membentuk dan membina keluarga sakinah, mawaddah dan rohmah. Q.s. rum (30) : 21 ;
Fungsi Keluarga
dalam Islam
Dalam islam fungsi keluarga tidak terletak pada dimensi biologis dan sosial semata,
namun juga menyentuh dimensi dakwah. Dalam makna bahwa keluarga diharapkan
mampu melahirkan generasi yang sholih dan menjadi imam bagi orang-oarang
yang bertaqwa, sebagaimana firman allah swt dalam Q.S. Al-Furqon (25) : 74.
Artinya : ya tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri dan keturunan kami,
sebagai penyenang hati kami dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertaqwa.
Fungsi-fungsi keluarga dalam islam lainnya adalah :
Tempat dan sarana mencurahkan perasaan hati dan pikiran anggota keluarga.
Pembinaan Keluarga
Sakinah
Rasulullah saw menggambarkan bahwa rumah tangga merupakan surga dunia, Baiti Jannati
rumahku surgaku.
Untuk dapat mewujudkan keluarga yang sakinah rasulullah saw bersabda dalam hadits riwayat
bukhari, yaitu artinya :
Barang siapa mengawini wanita karena memandang kedudukannya , allah akan menambahkan
baginya kerendahan; barang siapa mengawini wanita karena memandang harta bendanya , allah
akan menambahkan baginya kemeralatan. Barang siapa mengawini wanita karena keturunannya ,
allah akan menambahkan baginya kehinaan. Akan tetapi barang siapa mengawini seorang wanita
karena bermaksud ingin meredam gejolak mata dan menjaga kesucian seksualnya atau ingin
mendekatkan iakatan kekeluargaan, allah akan memberkahi bagi istrinya dan memberkahi istri
baginya (suami).
Motivasi dalam memilih pasangan dan tujuan dalam melangsungkan pernikahan, sangat
menetukan kualitas keluarga tersebut . Rasulullah saw mengatakan bahwa pernikahan yang
dimaksud adalah untuk niat yang suci dan tujuan yang mulia.
Rasulullah saw dalam salah satu sabdanya melukiskan tentang suasana rumah tangga yang
diliputi kebaikan dan kebahagiaan dengan sabdanya dalam hadits riwayat dailami dari annas,
yang artinya: apabila allah swt menghendaki suatu rumah tangga yang baik (bahagia),
diberikannya kecenderungan menghayati ilmu-ilmu agama, yang muda menghormati orang tua,
harmonis dalam kehidupan, hemat dan hidup sederhana; menyadari kesalahan-kesalahan mereka
dan kemudian bertaubat. Jika allah menghendaki sebaliknya, maka ditinggalnya mereka dalam
kesesatan.
Kriteria untuk membina keluarga sakinah ada lima (5) macam, yaitu :
Mempelajari, menghayati dan mengamalkan ilmu-ilmu agama .
Mempunyai akhlak mulia, kasih sayang dan sopan santun.
Harmonis dalam keluarga, tenang dan aman.
Hemat dan hidup sederhana.
Menyadari kesalahan sendiri dan segera memperbaikinya (intropeksi diri).
Disamping itu dapat ditambahkan, yaitu mampu dan mapan dalam bidang ekonomi, baik
Pologami
o Thalak
Thalak adalah cerai yang dijatuhkan oleh suami terhadap istrinya
, sehingga perkawinan mereka menjadi putus. Dalam islam,
secara hukum, asal thalak adalah makruh, menurut khalifa
utsman bin affan dan sejumlah ulama bahwa orang yang sedang
mabuk, gila, yang dipaksa, atau marah yang tidak terkendali,
thalaknya tidak dianggap jatuh walaupun pelakunya berdosa.
Adapun hikmah disyariatkannya thalak sangat jelas sekali,
karena boleh jadi dalam kehidupan rumah tangga tidak ada
kecocokan antar suami istri, sehingga muncul sikap saling benci,
yang disebabkan oleh tingkat keilmuan yang rendah,
pemahaman terhadap nilai-nilai agama yang minim, atau karena
tidak memiliki akhlak yang mulia atau semisalnya, sehingga
thalak merupakan jalan keluar yang paling tepat. Sebagaimana
firman Allah SWT dalam Q.S. An-Nisa (4) : 130 :
Artinya : jika keduanya bercerai, maka allah akan memberi
kecukupan kepada masing-masingnya dari limpahan karunia-nya.
Dan adalah allah maha luas lagi maha bijaksana.