P 1 : Sustainability
3. Tata Bangunan
Teori (buku)
9 PRINSIP (Lund, Kriken Lund. City Building : Nine Planning Principles for the 21st Century)
9 PRINSIP (Lund, Kriken Lund. City Building : Nine Planning Principles for the 21st Century)
P 2 : Accessibility P 3 : Diversity P 4 : Open Space
Daya Dukung Fisik dan Lingkungan : fisik, lingkungan dan lahan potensial (tata guna lah
Aspek Legal Konsolidasi Lahan Perencanaan : kesiapan administrasi dari legalitas hukum
Daya Dukung Prasarana dan Fasilitas Lingkungan : jenis infrastruktur, jangkauan pelaya
Aspek Signifikansi Historis Kawasan : kedudukan nilai historis kawasan skala kota/regio
Principles for the 21st Century) 5. COMPATIBILITY : karakter kawasan, kontekstual, arsitektural, preservasi.
n penduduk, jumlah keluarga, kegiatan, tradisi - budaya lokal, perkembangan secara kultural - tradisional.
tor pendorong perkembangan ekonomi, kegiatan usaha, prospek inventasi pembangunan, produktivitas kawasan, kemampuan
gkungan dan lahan potensial (tata guna lahan, lokasi geografis, sumber daya air, status nilai tanah, izin lokasi, kerawanan kawas
asi.
onservasi.
Overlap
dukung, sarana fasilitas.
kultural - tradisional.
Tidak overlap
Pertumbuhan ekonomi
Sosial kependudukan
3. Tata Bangunan
P 4 : Open Space
Ruang terbuka (Open Space),berhubungan dengan lansekap (elemen keras & lunak),
berupa lapangan, jalan,sempadan sungai,taman,makam.
(Hamid Shirvani, Urban Design Process 1985)
Permen 2007 (RTBL)
Manfaat :
Meningkatkan kualitas kehidupan ruang kota melalui penciptaan lingkungan yang
aman,nyaman,sehat, menarik dan berwawasan ekologis.
Mendorong terciptanya kegiatan publik (terciptanya integrasi ruang sosial
antarpengguna).
Menciptakan estetika,karakter dan orientasi visual lingkungan.
Menciptakan iklim mikro lingkungan (berorientasi pada kepentingan pejalan kaki).
Mewujudkan lingkungan yang nyaman,manusiawi dan berkelanjutan.
UU No.26 th 2007,tentang Penataan Ruang memberikan landasan untuk pengaturan
ruang terbuka hijau dalam rangka mewujudkan ruang kawasan perkotaan yang
aman,nyaman,produktif dan berkelanjutan. Setiap daerah di Indonesia wajib
memiliki RTH 30% dari total luas daerahnya (rincian : 20% RTH publik,10% RTH
privat).
Permen PU 2008 (RTH di Kawasan Perkotaan)
Fungsi :
Utama (intrinsik) yaitu fungsi ekologis.
Memberi jaminan pengadaan RTH menjadi (paru-paru kota),pengatur iklim mikro
agar sirkulasi udara & air dapat berlangsung lancar (alami),peneduh,produsen
oksigen,penyerap air hujan,penyedia habitat satwa,penyerap polutan
(udara,air,tanah),penahan angin.
Tambahan (ekstrinsik)
Fungsi sosial & budaya,fungsi ekonomi,fungsi estetik.
IKS
EK/ FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN (SIFAT UMUM)
P 5 : Compatibility P 6 : Incentives
P 7 : Adaptability P 8 : Density
P 9 : Identity
Aspek Legal Konsolidasi Lahan Perencanaan