Anda di halaman 1dari 2

TEORI PERMUKIMAN PERKOTAAN

PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI PETOGOGAN

DOSEN : DR. IR. HARDI UTOMO, MS

Pertama, keadaan rumah pada permukiman


kumuh terpaksa dibawah standar, rata-rata 6 m
per orang. Sedangkan fasilitas kekotaan secara
langsung tidak terlayani karena tidak tersedia.
Namun karena lokasinya dekat dengan
permukiman yang ada, maka fasilitas lingkungan
tersebut tak sulit mendapatkannya.
Kedua, permukiman ini secara fisik memberikan
manfaat pokok, yaitu dekat tempat mencari
nafkah (opportunity value) dan harga rumah juga
murah (asas keterjangkauan) baik membeli atau
menyewa.
Ketiga, manfaat per mukiman disamping
pertimbangan lapangan kerja dan harga murah
adalah kesempatan mendapatkannya atau
aksesibilitas tinggi.

Kriteria Rumah Tangga


Kumuh BPS

RT 08, 010, 011, 012 RW 05 Kelurahan


Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru

Jumlah Rumah

120 unit

Jumlah Penduduk

925 jiwa

Jumlah KK

220 KK

Kondisi Bangunan

Semi-permanen dan Non-Permanen

Status Tanah

Tanah milik Pemerintah

Direktori Kumuh
BPS 2011 (392
RW)

Status
Tanah

Kendala
ekonomi
Pilihan bermukim
dekat tempat kerja

Menimbulkan
Permasalahan
Multidimensional

Tanah Milik

Ya

Rencana
Kota

Pelimpahan Aset
Pusat ke Daerah

Prioritas Penataan
Kawasan Kumuh
Sosialisasi/
Musyawarah

Sufficient
living area
7,2 m2 (35%)
Pendataan
Blok Plan
DED
Amdal

Ya

Persetujua
n Warga

Pelaksanaan
Fisik
Air minum tidak
layak (15%)

KEBUTUHAN AKAN
PERMUKIMAN
LAYAK HUNI
DI PERKOTAAN

DEGRADASI LINGKUNGAN
DAN KEHIDUPAN SOSIAL
PENURUNAN PRODUKTIVITAS/
EKONOMI MASYARAKAT
CITRA KOTA MENURUN

Survei Lokasi

Tanah Negara/
Garapan

Keterbatasan
lahan
permukiman

PERUMAHAN
DAN PERMUKIMAN
KUMUH

Bagan Alir
Penataan Kawasan Kumuh

Tidak

Durability of
housing
2 kriteria (35%)

Migrasi dan
Pertumbuhan
Penduduk

DAMPAK

Lokasi

Perkembangan
Aktivitas Perkotaan
dan Pertumbuhan
Kota

Sanitasi tidak layak


(15%)
Sertifikasi

Penghunian

Tidak

Penanganan permukiman kumuh pada


UU No. 1/2011

Karakteristik Permukiman Kumuh, (Silas,1996)

Profil Lokasi Penataan Kawasan Kumuh

FAKTOR PENYEBAB

ANGGOTA KELOMPOK :
DEANALOVA ARTAN V (052001400037)
DHIYA MIFTAAH U (052001400039)
GLADIS ISTIQOMAH S (052001400053)

BAB VIII
Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas terhadap Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh

PENCEGAHAN

PENINGKATAN
KUALITAS

Pengawasan

Pemugaran

Pengendalian

Peremajaan

Pemberdayaan
Masyarakat

Permukiman
Kembali

Kampung Deret Petogogan merupakan program Pak Jokowi beserta Pemerintah


DKI Jakarta untuk menata permukiman kumuh di Jakarta, dimana rumah-rumah di
perkampungan kumuh tersebut akan ditata dan dibangun ulang menjadi suatu
komplek perumahan bertingkat. Program tersebut diadakan karena di DKI Jakarta
banyak sekali lokasi pemukiman padat yang tidak beraturan tata letaknya dan
terlihat berantakan, apalagi daerah-daerah tersebut cenderung kumuh dan jorok.

KONDISI KAMPUNG PETOGOGAN SEKARANG

KONDISI KAMPUNG PETOGOGAN SEBELUM DIPERBAIKI

PROSES PENGERJAAN KAMPUNG DERET PETOGOGAN

Kesimpulan

ARAH KEBIJAKAN
Menciptakan lingkungan yang
memampukan (enabling environment)
Meningkatkan kualitas lingkungan
permukiman kumuh
Mencegah pembentukan kumuh baru

Prinsip Dasar Penanganan Rumah Kumuh


1. Pemerintah daerah sebagai Panglima
2. Partisipasi masyarakat sebagai kunci keberhasilan program
3. Kolaborasi dan komprehensif
4. Terintegrasi dengan sistem kota
5. Menjamin keamanan bermukim

Rendahnya kemampuan pelayanan sarana dan prasarana dalam penanganan permukiman kumuh
umumnya disebabkan oleh kemampuan pemerintah yang sangat terbatas dalam pengadaan serta
pengelolaan sarana dan prasarana, dan minimnya tingkat kesadaran masyarakat serta peran
berbagai lembaga maupun individu.

STRATEGI POKOK
Menyediakan lahan perumahan
untuk MBR
Meningkatkan kapasitas Pemerintah
Daerah
Fasilitasi pembangunan perumahan
swadaya
Menangani permukiman kumuh yang
komprehensif dan
terpadu dengan Rencana Kota
Memperluas akses pembiayaan
perumahan bagi MBR
Menyediakan pelayanan dasar yang
terpadu dengan
sistem kota

Pemerintah harus menjadi motor dalam menentukan kebijakan tersebut dengan didukung peran
masyarakat yang mampu memberikan konstribusi yang besar dalam proses pelaksanaan di
lapangan. Untuk menunjang proses tersebut, diperlukan akses bantuan kepada masyarakat sehingga
kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik karena didukung dana yang cukup.
Solusi yang dapat diaplikasikan untuk membenahi permukiman kumuh salah satunya adalah
Program Kampung Deret. Program Kampung Deret adalah upaya peremajaan dan perbaikan
lingkungan untuk meningkatkan kualitas melalui kegiatan perombakan dan penataan terhadap
kawasan hunian yang tidak layak huni.
Pembangunan kampung deret merupakan solusi pemecahan hunian padat dan kumuh di Jakarta.
Hal ini dapat dinyatakan bahwa Program Kampung Deret dinilai sudah berhasil dalam mencapai
tujuan program yang telah ditetapkan yaitu menata pemukiman kumuh, padat, dan berantakan
menjadi lingkungan tempat tinggal yang rapi, bersih, sehat, dan terhindar dari banjir.

Anda mungkin juga menyukai