Anda di halaman 1dari 2

ANALISA MASALAH PERMUKIMAN DI SEPANJANG REL KERETA API ANTARA STASIUN

KIARACONDONG & JALAN LASWI KOTA BANDUNG

Kebutuhan
Dasar Manusia
(Teori Abraham Maslow)

Fisiologis

Aktualisasi Diri

berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar semua manusia seperti, makan,


minum, menghirup udara, dan sebagainya

Kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain atau


lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.

Masalah:

Masalah :

Letak dan bentuk fisik bangunan tidak teratur.


Prasarana fisik lingkungan seperti air minum, sanitasi
lingkungan, sistem drainase, dan pembuangan kurang
memadai.
Kesehatan lingkungan yang rendah, seperti kurangnya sinar
matahari, kurang baiknya sistem air limbah dan persampahan
dan sering terkena wabah penyakit.
Akses jalan tidak beraturan bahkan hanya cukup dilalui 1 orang.
Mudah terjadi bencana dan banjir.
Kondisi bangunan umumnya terbuat dari material atau bahanbahan seadanya yang umumnya kurang memadai.

Kurangnya kontribusi masyarakat terhadap


lingkungan yang menjadikan kawasan
permukiman terkesan kumuh tanpa adanya
perubahan.
Minimnya kesadaran tersebut, dapat
memberikan dampak :

Rasa Aman dan Perlindungan


Keadaan aman, stabilitas, proteksi dan
keteraturan

sosial masyarakat : tidak terdukungnya


produktivitas dan menumbuhkan kemiskinan
yang sulit diputus.
pemerintah : mencerminkan ketidakbecusan/
ketidakpedulian pemerintah terhadap kondisi
yang ada.
tatanan masyarakat : menurunnya disiplin
sosial masyarakat.
dimensi ekonomi : mencerminkan kumpulan
pekerja ekonomi tangguh dan mandiri yang
sangat bergantung kepada tempat kerjanya.

Penghargaan

Rasa Cinta
Kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, memberi
dan menerima kasih sayang, kehangatan,
persahabatan, dan kekeluargaan.

Masalah :
Suasana permukiman yang tidak
bersahabat, yaitu dekat dengan rel
kereta yang setiap hari menimbulkan
polusi suara akan meningkatkan tingkat
emosi pada setiap penghuni
disekitarnya.

Kebutuhan akan harga diri dan perasaan


dihargai oleh orang lain serta pengakuan
dari orang lain.

Masalah :

Masalah :
Keadaan masyarakat yang
kebanyakan berpenghasilan
menengah ke bawah membuat
prestige yang ingin dicapai tidak
berhasil. Dampaknya terhadap
dimensi ekonomi yakni
mencerminkan kumpulan pekerja
ekonomi tangguh dan mandiri yang
sangat bergantung kepada tempat
kerjanya.

Masyarakat di wilayah ini telah


melanggar peraturan UU no. 4 Tahun
1992. Mereka mendirikan bangunan
tidak sesuai dengan persyaratan
teknis karena mendirikan bangunan di
pinggir rel kereta api tanpa memikirkan
keselamatan dan kenyamanan.
Sarana keamanan di kawasan
sepanjang rel kereta api antara stasiun
Kiaracondong dan jalan Laswi Kota
Bandung belum efektif dalam menjaga
keamanan di kawasan ini, karena
hanya satu dan berbanding terbalik
dengan jumlah warga.

TEORI PERMUKIMAN
PERKOTAAN

UU No.23 tahun 2007 Tentang Perkeretaapian


Pasal 178 menyebutkan bahwa radius 15
meter dari sisi kanan dan kiri rel harus bersih
dari bangunan.

Sampah menumpuk pada area permukiman di


sekitar rel kereta api antara stasiun
Kiaracondong dan jalan Laswi, kota Bandung

Keadaan rel kereta api dengan pemukiman


kumuh disekitarnya.

ANGGOTA KELOMPOK :

DOSEN : DR. IR. HARDI UTOMO, MS

DEANALOVA ARTAN V (052001400037)


DHIYA MIFTAAH U
(052001400039)
GLADIS ISTIQOMAH S (052001400053)

ASDOS :
KELAS : B

Unsur Permukiman
(Menurut Doxiadis dalam Kuswartojo, T., & Salim, S.1997)

Alam

Sub elemen :
Geologi.
- Tanaman
Topografi.
- Hewan
Lahan/ tanah.
- Iklim/ cuaca
Air

Manusia

Melanggar peraturan UU no. 4 Tahun 1992.


Mendirikan bangunan tidak sesuai dengan persyaratan teknis
karena mendirikan bangunan di pinggir rel kereta api tanpa
memikirkan keselamatan dan kenyamanan.
Kelayakan dilihat dari segi lingkungan sekitar akan
berhubungan dengan nilai estetika dari sisi suatu kawasan
permukiman. Pembangunan di wilayah studi yang tidak teratur
menimbulkan kesan kumuh.

Permukiman kumuh sendiri berarti pemukiman yang tidak layak huni karena
tidak memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non
teknis.

Kebutuhan (biologis, emosional, indrawi)


manusia harus menjadi perhatian utama dalam
pembangunan.

Masyarakat
Lingkungan yang dihuni oleh sejumlah
penduduk
yang besar di atas areal yang
terbatas.
Terdiri dari masyarakat yang heterogen.
Pendapatan penduduk rendah.

Permukiman kumuh menjadi semakin kumuh ketika penghuninya


berpenghasilan sangat rendah dan berpendidikan rendah, belum tersedianya
fasilitas umum seperti listrik & air bersih karena status tanah yang tidak resmi
dan tidak ada campur tangan pemerintah sehingga menyebabkan berubahnya
tata guna lahan.

Kebijakan-kebijakan (solusi) yang dapat dilakukan pemerintah


untuk mengatasi permukiman kumuh :

Lindungan

Elemen lindungan meliputi :


Perumahan
Fasilitas sosial
Fasilitas ekonomi
Fasilitas pemerintahan
Industri dan pusat transportasi

Dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar agar tidak


mendirikan bangunan di bantaran rel kereta api.
Merelokasi war setempat ke rumah susun yang dibangun pemerintah, agar
laban tersebut dijadikan ruang terbuka hijau.

Jejaring

Elemen jejaring meliputi :


Sistem penyediaan air
Sistem penyediaan tenaga (listrik dan gas)
Sistem transportasi
Sistem komunikasi
Sistem pembuangan air kotor
Rencana dasar fisik (lay out)

Rumah susun di Tanah abang

TEORI PERMUKIMAN
PERKOTAAN

Contoh model Rumah susun

ANGGOTA KELOMPOK :

DOSEN : DR. IR. HARDI UTOMO, MS

DEANALOVA ARTAN V (052001400037)


DHIYA MIFTAAH U
(052001400039)
GLADIS ISTIQOMAH S (052001400053)

ASDOS :
KELAS : B

Anda mungkin juga menyukai