SEJARAH ARSITEKTUR
PURBA
DISUSUN OLEH:
ZAKIYYAH (H93214032)
BAGUS SYAFIUL HUDA (H73214016)
DIKA PANJI SAPUTRA (H73214017)
ALAMSYAH ATMAJA (H03214001)
DOSEN PENGAMPU:
OKTAVI ELOK HAPSARI, M.T
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah & Teori Arsitektur
DISUSUN OLEH:
ZAKIYYAH (H93214032)
BAGUS SYAFIUL HUDA (H73214016)
DIKA PANJI SAPUTRA (H73214017)
ALAMSYAH ATMAJA (H03214001)
DOSEN PENGAMPU:
OKTAVI ELOK HAPSARI, M.T
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah & Teori Arsitektur
2
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah S.W.T. yang telah
mencurahkan nikmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah kami yang berjudul Cahaya ini.
Ucapan terima kasih juga tak lupa kami sampaikan kepada :
1. Parmo, M.T. selaku dosen pengampu.
2. Serta tak lupa kami haturkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan review
ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak
dapat kami sebutkan satu per satu tetapi tidak mengurangi
rasa hormat kami.
Makalah ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, dan manfaat penulisan dari material finishing kayu, besi,
dan dinding.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu kami
menerima kritik maupun saran yang bersifat membangun untuk lebih
meningkatkan kualitas makalah ini dan sebagai batu loncatan agar
penulis dapat membuat makalah yang lebih berkualitas dimasa yang
akan datang.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kami berharap makalah
ini dapat menambah wawasan dan menjadi sumber referensi bagi
pihak yang membutuhkannya.
Surabaya, Maret
2015
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
..............................................................................................................
iii
DAFTAR ISI
..............................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN
..............................................................................................................
1
3.1 KESIMPULAN..........................................................................7
3.2 SARAN....................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
..............................................................................................................
8
4
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1
interaksi antar kebudayaan manusia dengan alam, dalam hal
ini termasuk iklim, topografi, dan faktor lingkungan lainnya.
Oleh karena itu dalam mempelajarinya, dibagi ke dalam
periode, tempat, siapa, atau masyarakat mana yang
membangun
1. ?
2. ?
2
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Arsitektur lahir dari dinamika antara kebutuhan
(kebutuhan kondisi lingkungan yang kondusif, keamanan,
dsb), dan cara (bahan bangunan yang tersedia dan teknologi
konstruksi). Arsitektur purba merupakan prasejarah dan
primitif merupakan tahap awal dinamika ini. Kemudian
manusia menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai
terbentuk melalui tradisi lisan dan praktek-praktek, arsitektur
berkembang menjadi ketrampilan. Pada tahap inilah terdapat
proses uji coba, improvisasi, atau peniruan sehingga menjadi
hasil yang sukses. Seorang arsitek saat itu bukanlah seorang
figur penting, ia semata-mata melanjutkan tradisi.
Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah
adalah mulai adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu
pengertian bahwa prasejarah adalah zaman sebelum
ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman
setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau
dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak
sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu
contoh yaitu bangsa Mesir sekitar tahun 4000 SM
masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga pada saat
itu, bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Zaman
prasejarah di Indonesia diperkirakan berakhir pada masa
berdirinya Kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5; dibuktikan
dengan adanya prasasti yang berbentuk yupa yang
ditemukan di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur baru
memasuki era sejarah.
4
di mana catatan sejarah yang tertulis belum tersedia.
Zaman prasejarah dapat dikatakan bermula pada saat
terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan
untuk mengacu kepada masa di mana terdapat kehidupan
di muka Bumi dimana manusia mulai hidup.
5
Budaya Neolitikum di Levant, Anatolia, Suriah, utara
Mesopotamia dan Asia Tengah merupakan pembangan
yang hebat, menggunakan lumpur-bata untuk membangun
rumah-rumah dan desa. Di atalhyk, rumah-rumah
diplester dan dicat dengan adegan rumit manusia dan
hewan. Di Eropa, rumah-rumah panjang dibangun dari
anyaman. Ditemukan juga kuburan untuk orang mati.
Makam rumah panjang dibangun dari anyaman. Ditemukan
juga kuburan untuk orang mati. Makam ini sangat banyak
terdapat di Irlandia, dan sampai saat ini masih terdapat
beribu makam disana.
Sebagian besar megalith ditemukan di Eropa Barat
dan Mediterania juga didirikan pada periode Neolitik.
Struktur megalitik yang paling terkenal adalah Stonehenge
di Inggris, meskipun banyak lagi yang dikenal di seluruh
dunia. Monumen-monumen ini mencakup makam
megalitik, kuil dan struktur yang tidak diketahui tujuannya
(mungkin agama atau astronomi). Megalitik tertua kuil
Ggantija di Pulau Gozo. Di Rumania, Moldova, dan Ukraina,
pemukiman Neolitik berupa hunian dari anyamanan lantai
yang terbuat dari kayu ditutupi tanah liat. Termasuk ketika
gaya konstruksi rumah bawah tanah burdei dikembangkan,
yang masih digunakan oleh Rumania dan Ukraina sampai
abad ke-20.
A) Mesir Kuno
6
Sepanjang Sejarah Mesir Purba, terbagi dalam 6 jaman
jaman kerajaan, atau kurang lebih 31 dinasti firaun-
Firaun. Dan gaya arsitektur yang berkembang di zaman ini
tidak memakan waktu yang singkat tetapi memakan waktu
beratus ratus tahun. Perkembangan arsitektur di
peradaban Mesir Purba tidak terlepas dari pengaruh
kebudayaan dan kepercayaan kaum Mesir Purba.
7
Kediaman masyarakat baik dari kalangan kaya
maupun biasa terbuat dari bahan baku batu bata dan
kayu yang mudah hancur. Oleh karena itu tidak ada
satupun peninggalan kediaman rumah mereka yang
terselamatkan. Perbedaannya masyarakan biasa
memiliki rumah yang sederhana sedangkan kaum kaya
memiliki kediaman dengan struktur rumit. Seperti
istana dengan hiasan dengan pemandangan yang
indah. Sedangkan struktur penting seperti kuil atau
makam dibuat dari batu agar dapat bertahan lama.
Kepercayaan
Patung firaun
8
manusia. Usaha pertama mereka menciptakan sebuah
kuburan yaitu berupa Mastaba.
Piramid
9
membawa makanan ke dalam makam dan
membacakan doa atas nama almarhum.
1) Cult Temple
2) Mortuary Temples
Piramid Zoser
10
Piramid Giza
11
Sphinx
Obelisk
12
Abu Simbel adalah kuil termegah peninggalan Mesir
Kuno di masa pemerintahan Firaun Ramses II pada masa
jaman kerajaan baru dan jaman kerajaan Ptolemeus.
Dibangun dengan desain dan konstruksi yang istimewa.
Membentang menembus perut bukit, di Sungai Nil. Kuil ini
dibangun pada tahun 1301 SM.
B) Mesopotamia Kuno
13
Pada tahun 2100 SM bangsa Amorit yang berasal dari
Syria mulai menguasai bangsa semit dan membangun
kerajaan baru yang bernama Babilonia. Pada tahun 1800
SM bangsa ini dipimpin oleh raja Hamurabi dan setelah itu
bangsa ini menjadi lebih jaya dengan pembangunan kota
yang megah dan teratur.
14
modern ini, yaitu dengan ukuran panjar lebar 40 cm x 40
cm dan tebal 5 10 cm.
Ziggurat
Babilonia
15
membangun kota yang teratur dan megah. Salah satu
peninggalannya adalah taman gantung babilonia.
16
Niniveh
17
kompleks yang luas, terbagi bagi dengan tempat
tempat kediaman raja, para prameswari dan pengikut
pengikutnya, para pengawal dan sebagainya
Khorsabad palace
C) Persia Kuno
18
D) Asia
19
Hindu dan Budha yang berkembang dan digunakan di Asia
Timur dan Asia Tenggara seperti yang terdapat pada
bangunan candi Angkor Wat di Kamboja dan Prambanan di
Indonesia.
Arsitektur Hindu
20
Pada masa itu terdapat beberapa kerajaan yang terbagi
dalam wilayah menjadi utara dan selatan. Dua kutub
kerajaan ini mempengaruhi karakteristik kuil-kuil Hindu,
seringkali disebut dengan Kuil Dravida di India Selatan, dan
kuil Nagara di India Utara. Selain itu terdapat style di
wilayah Bengal, Kashmir dan Kerala. Umumnya kuil-kuil
dengan rancangan terbaik yang menjadi ikon arsitektur
Hindu berada di wilayah Selatan.
Harappa
21
kereta berputar dengan mudah.Jalan-jalan ini membagi
kota menjadi 12 blok. Unit dasar perencanaan kota adalah
rumah individu.
22
seperti Mesir dan Mesopotamia, budaya Harappa tidak
meninggalkan bangunan yang monumental, seperti
piramida atau ziggurats. Hal ini mungkin menjadi alasan
bahwa di antara sebagian besar buku tentang arsitektur,
kontribusi Budaya Harappan tidak tercatat.
Mohenjo-Daro
23
Bangunan publik kota ini juga menunjukkan tingkat
tinggi organisasi sosial. Yang disebut Great Lumbung di
Mohenjo-daro sebagaimana ditafsirkan oleh Sir Mortimer
Wheeler pada tahun 1950 dirancang dengan gerobak bay
untuk menerima memberikan tanaman dari pedesaan, dan
ada saluran udara untuk mengedarkan biji-bijian yang
disimpan di bawah untuk mengeringkannya.
24
ini dan struktur besar lainnya lembah Indus kota-kota
seperti Harappa, menimbulkan pertanyaan apakah
Mohenjo-daro adalah pusat administratif. Baik Harappa dan
Mohenjo-daro berbagi arsitektur relatif sama tata letak, dan
umumnya tidak dijaga ketat seperti situs lembah Indus
lainnya. Hal ini jelas dari tata letak kota yang identik dari
semua situs Indus, bahwa ada semacam politik atau
administratif sentralitas, namun sejauh mana dan fungsi
pusat administratif tetap tidak jelas.
E) Meso Amerika
1) Arsitektur Suku Maya
Struktur Dasar
25
tiang ini, struktur itu terletak dengan tinggi 3,5-4,5
meter. Adapun pondok batu, mereka tentu saja, terbuat
dari batu, batu kapur tepatnya. Alasan untuk
penggunaan kapur adalah bahwa mereka sangat
berlimpah dan yang sangat mudah di bentuk. Baik
penggunaan batu maupun jerami menunjukkan
kesamaan dalam hal penggunaan atap miring
Atap Balok
26
kubah, dan kedua, balok atap yang ditutup beton kapur.
Jenis atap beton dibangun di atas balok menyilang. Mereka
mengisi ruang kosong dengan tongkat. Setelah kapur atap
beton telah mengering, balok dikeluakan dari bawah.
Sekarang, metode ini masih digunakan oleh Yucatan.
27
flat top dengan dua kompartemen kecil tempat korban
ditahan. Setiap candi baru ini lebih megah daripada yang
lain.
Istana Raja
28
ruang resepsi tapi sekitar tiga kali lebih besar. Ada platform
dengan tangga tinggi dan kursi untuk raja. Orang-orang
dari seluruh bangsanya akan datang untuk melaporkan
berita dan untuk memberikan barang. Akhirnya, ada
penghormatan ruang Kaisar. Di ruangan ini semua karunia-
Nya disimpan erat-erat dan sering tidak ada cukup ruang
untuk semua barang.
Rumah
29
memanaskan tungku dinding kamar mandi. Penduduk asli
kemudian menuangkan air di dinding. Tungku harus selalu
menyala untuk mendapatkan efek yang diinginkan.
30
ditempatkan. Atap untuk bagian ini kuil itu terbuat dari
dikemas tanah.
31
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
32
DAFTAR PUSTAKA
http://architecturoby.blogspot.com/2009/02/arsitektur-
mesopotamia.html. 13/03/2015. 20:10.
http://dellyani.blogspot.com/2013/05/arsitektur-mesir_27.html.
13/03/2015. 20:00.
http://elisa.ugm.ac.id/community/show/sejarahdanteoriarsitektur
baratdantimur/. 16/03/2015. 14.55.
http://en.wikipedia.org/wiki/Neolithic_architecture. 13.03.2015.
18.45.
http://sejarahars.blogspot.com/2011/07/arsitekturmesir-
purba.html. 13/03/2015. 20:30.
http://www.academia.edu/6395128/Rangkuman_sejarah_mesir.
13/03/2015. 20:35
http://www.historyworld.net/wrldhis/PlainTextHistories.asp?
ParagraphID=dov. 13/03/2015. 19:00.
http://www.namagraph.com/article/arsitektur-a-peradaban/53-
sejarah-dan-perkembangan-arsitektur. 16/03/2015. 15:22
33