Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTUR

ARSITEKTUR
TEMATIK
FALLING WATER KARYA FRANK LLOYD WRIGHT

IBNU AHMAD HUSIN


4114210037
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. THE FALLING WATER

Falling water adalah rumah yang


didesain oleh arsitek Amerika Frank Lloyd
Wright pada tahun 1935 di barat daya
pedesaan Pennsylvania,50 mil sebelah
tenggara Pittsburgh.bangunan ini dibangun
yang berfumgsi sebagai hunian Edgar
J.Kaufman,pemilik sebuah Departemen
Store dari Pittsburg,Pada tahun 1935-1939.

Berusaha menghadirkan sebuah karya arsitektur dengan pendekatan konsep


dekat dengan alam.Pemilihan lahan dan bahan bangunan secaraapik menyiratkan
kesederhanaan dan penghargaan terhadap alam sekitar. Bahan bangunan (finishing)
diambil dari quarry di sekitar lokasi dengan eksplotasi yang bijak. Pemilihan
struktur yang didominasi sistem cantilever (overhang) berbahan utama beton
bertulang secara sepintas tampak biasa saja, namun kalau dilihat lebih detail
menunjukkan bahwa Falling Water dibangun dengan sistem struktur yang rumit dan
sangat detail.

Bangunan ini ditetapkan sebagai National Historic Landmark di 1966. Pada


tahun 1991, American Institute of Architects menunjukkan bahwa Falling Water
adalah The Best all-time work American architecture. Sementara itu National
Geographic Traveler menetapkannya sebagai Place of a Lifetime.

1.2. FORM FOLLOW FUNCTION

Pada desain denah bangunan, FL Wright menggunakan prinsip arsitektur organis


dengan bagian-bagian yang tumbuh dan menjalar dari sebuah rumah, dimana setiap
bagian diibaratkan seperti organ tubuh yang saling membutuhkan satu sama lain.
Pandangan Wright tentang pengaturan ruang berangkat dari statement arsitektur
modern Louis Sullivan yang terkenal Form follows Function yang berarti bentuk
mengikuti fungsi. Disempurnakan oleh Wright bahwa fungsi masing-masing bagian
bangunan harus berinteraksi layaknya bagian tubuh. Salah satu konsekuensi prinsip
ini adalah bahwa arsitektur modern memiliki tendensi untuk mengikuti fungsi tanpa
memperhatikan estetika.
Wright memiliki banyak pilihan untuk
mengalokasikan rumah di lahan tersebut, tapi ia
memilih untuk meletakkan rumah tersebut tepat
di atas air terjun dekat dengan anak sungai, di
sebuah petak yang cukup curam dengan suara air
terjun. Garis horizontal dan vertikal memiliki
karakter yang kuat dalam karya ini.

Kehadiran karya Falling Water


membuktikan bahwa sebuah karya seni
tidak hanya berbicara tentang dirinya
secara mikro akan tetapi karya seni
hadir sebagai respon dari keberadaan
disekelilingnya. Karena kesenian itu
indah maka kehadirannya akan
membawa ketentraman.

1.3. PROFIL FRANK LLOYD WRIGHT

Frank Lloyd Wright, putra pasangan seniman ahli


kitab dan ibu guru, lahir di Wisconsin, 8 Juni 1867. Gambar
bangunan keren yang dipasang ibunya di kamar Frank kecil
dulu, ternyata menjadi momen awal ketertarikan Wright
pada profesi arsitek. Wright lalu belajar singkat ilmu teknik
sipil di University of Wisconsin di Madison. Ia kemudian
pindah ke Chicago untuk bekerja setahun di firma arsitektur
milik J. Lyman Silsbee. Tahun 1887, Wright menjadi drafter
di perusahaan yang dimiliki dan dijalankan oleh Louis
Sullivan ( desain ) dan Dankmar Adler ( engineering ), di
saat perusahaan itu tengah merancang Chicagos
Auditorium Building. Wright akhirnya menjadi kepala
drafter dan ketua bagian desain rumah.

Di bawah Sullivan, Wright mulai membangun gagasan arsitekturnya sendiri,


mendesain rumah menurut seleranya, meski bertentangan dengan kebijakan sang bos. Waktu
Sullivan memergoki rumah-rumah mbaleloini, Wright kontan dipecat oleh perusahaan.
Rumah-rumah inovasi ini sebetulnya menunjukkan awal prinsip Wright, seperti naungan
garis atap, keunggulan perapian pusat dan pembongkaran kotak pada denah lantai yang
kita kenal sekarang sebagai open plan.

Konsep open plan tokoh aliran Modern ini tampaknya diilhami padang rumput yang
luas, terbuka di ladang pertanian milik paman-pamannya di Spring Green dimana Wright
dibesarkan. Inovasi ini terbukti lebih mengakomodasi kebutuhan orang Amerika yang kian
hari kian dinamis dan aktif. Dan biasanya, sesuatu yangin di sana menjalar sampai ke
Indonesia. Menyulap ruang-ruang kediaman kita menjadi lebih lega dan cantik.

Wright lalu memulai firmanya sendiri tahun 1893 di studio yang dibangun di atas
rumahnya di Oak Park, Chicago. Antara tahun 1893 sampai 1901 itu, 49 karya desain Wright
dibangun. Selama periode ini, ia mulai mengembangkan konsep Prairie House-nya.
Sampai tahun 1909, ia memperhalus gaya prairie ini. Tak lama kemudian Wright bahkan
mendirikan sekolah arsitektur prairie. Masa awal produktif Wright ini dicatat sebagai
bagian dari sejarah gerakan seni dan kriya.

Karya-karyanya :

Frank Lloyd Wright Home and Studio, Oak Park, Illinois, 18891909
William H. Winslow House, River Forest, Illinois, 1894
Ward Winfield Willits Residence, and Gardeners Cottage and Stables, Highland
Park, Illinois, 1901
Dana-Thomas House, Springfield, Illinois, 1902
Larkin Administration Building, Buffalo, New York, 1903 (demolished, 1950)
Darwin D. Martin House, Buffalo, New York, 19031905
Unity Temple, Oak Park, Illinois, 1904
Frederick C. Robie Residence, Chicago, Illinois, 1909
Taliesin I, Spring Green, Wisconsin, 1911
Midway Gardens, Chicago, Illinois, 1913 (demolished, 1929)
Imperial Hotel, Tokyo, Japan, 1923 (demolished, 1968; entrance hall reconstructed
at Meiji Mura near Nagoya, Japan, 1976)
Hollyhock House (Aline Barnsdall Residence), Los Angeles, 19191921
Ennis House, Los Angeles, 1923
Taliesin III, Spring Green, Wisconsin, 1925
Graycliff. Buffalo, NY 1926
Westhope (Richard Lloyd Jones Residence, Tulsa, Oklahoma, 1929
Fallingwater (Edgar J. Kaufmann Sr. Residence), Bear Run, Pennsylvania, 1935
1937
First Jacobs House, 19361937
Johnson Wax Headquarters, Racine, Wisconsin, 1936
Herbert F. Johnson Residence (Wingspread), Wind Point, WI, 1937
Taliesin West, Scottsdale, Arizona, 1937
Usonian homes, various locations, 1930s1950s
Child of the Sun, Florida Southern College, Lakeland, Florida, 19411958
First Unitarian Society of Madison, Shorewood Hills, Wisconsin, 1947
V. C. Morris Gift Shop, San Francisco, 1948
Price Tower, Bartlesville, Oklahoma, 19521956
Beth Sholom Synagogue, Elkins Park, Pennsylvania, 1954
Annunciation Greek Orthodox Church, Milwaukee, Wisconsin, 19561961
Solomon R. Guggenheim Museum, New York City, 19561959
Kentuck Knob, Ohiopyle, Pennsylvania, 1956
The Illinois, mile-high tower in Chicago, 1956 (unbuilt)
Marshall Erdman Prefab Houses, various locations, 19561960
Annunciation Greek Orthodox Church, Wauwatosa, Wisconsin, 19561961
Marin County Civic Center, San Rafael, CA, 19571966
Gammage Auditorium, Tempe, Arizona, 19591964
BAB 2
TINJAUAN UMUM
2.1. TEMA DALAM ARSITEKTUR

Tema dalam arti purbanya lebih merupakan pijakan bagi sebuah tajuk. Dari situlah
kita yang terlibat dalam kehadirannya berangkat untuk melakukan bahasan, ulasan, dan
tindakan (intelektual). Dengan demikian, tema melandaskan seluruh olahan berkarya dan
tindakan intelektual atau seni. Dari contoh yang sama, dalam bidang arsitektur, tema dapat
melandasi tindakan berarsitektur.

Arsitektur adalah dunia yang tidak bisa dilepaskan dari tema, karena dengan tema
itulah kehadirannya dapat lebih bermakna. Lebih daripada itu arsitektur adalah dunia yang di
dalamnya terdapat semangat untuk teru mencari sesuatu yang baru dan semangat untuk
mencari jawaban.

Form Follow Function ( Bentuk Mengikuti fungsi) dapat diartikan sebagai bentuk
bangunan atau suatu objek harus disesuaikan dengan fungsi atau kegunaan bangunan
tersebut.

2.2. TEMA FORM FOLLOW FUNCTION DALAM FALLING WATER

Ruang-ruang yang direncanakan tidak ada yang terbuang sia-sia dalam bangunan
falling water. Ornamentasi pun dimaksudkan untuk memberikan fungsi tertentu
Perancangan bangunan ditujukan untuk memenuhi persyaratan kebutuhan manusia.
Bentuk suatu bangunan sangat bersifat kontekstualism dengan merespon kondisi
alam, korelasi alam,topografi dengan arsitektur terwujud pada bentuk bangunan yang
mengadopsi bentuk site itu sendiri.
Ruang terbentuk karena interaksinya dengan lingkungan alam. Bagaimana lingkungan
binaan merespon faktor-faktor alam, atau mengambil filosofi kesederhanaan dan
kesempurnaan dari alam.
BAB 3
TINJAUAN KHUSUS

Konsep Bangunan.

Memasuki kawasan falling water, kesan


sederhana terdapat mulai di pintu masuk utama yang
hanya di tandai dengan sebuah tiang batu, berlanjut ke
bangunan pengelola museum yang di dominasi dengan
bahan kayu, jalan setapak dan berujung pada falling
water yang berdiri di bantaran sungai berbatu dengan
sebuah air terjun kecil di depannya. Berdiri di
hamparan hutan Oak dan Maple menjadi sebuah kesan
harmoni tersendiri antara bangunan ddengan alam.

Falling Water dibangun dengan konsep desain yang tidak lazim pada saat itu, dimana F.L.
Wright (yang banyak dipengaruhi budaya jepang) berusaha menghadirkan sebuah karya arsitektur
dengan pendekatan konsep dengan alam, sangat kontras dengan arsitektur modern yang
cenderung sinkron dengan lingkungan. Pemilihan lahan secara tepat dan bahan secara apik
menyiratkan kesederhanaan dan penghargaan terhadap alam sekitar.

Konsep Bahan

Diambil dari quarry di sekitar lokasi


dengan pemilihan struktur yang didominasi
sistem cantilever(overhang) berbahan utama
beton bertulang secara sepintas tampak biasa
saja, namun kalau dilihat lebih detail
menunjukkan bahwa falling water dibangun
dengan sistem struktur yang rumit dan sangat
detail. Masuk kedalam bangunan,akan tampak
tonjolan bebatuan asli berukuran besar yang
menunjukkan bahwa bangunan didirikan
sangat menyatu dengan alam dalam arti yang
sebenarnya dimana sangat sedikit dari bebatuan tebing sungai yang dirubah struktur aslinya.
Banyak bukaan yang pada dinding dan atap juga menunjukkan konsep hemat energi (cahaya dan
panas) yang sekarang ini menjadi isu global. Berada di kawasan terpencil yang cenderung middle
of nowhere.
BAB 4
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Falling Water adalah bangunan rumah yang berfungsi sebagai hunian yang bertema
Form Follow Function (bentuk mengikuti fungsi).terlihat dari ruang-ruang yang
direncanakan tidak ada yang terbuang sia-sia dalam bangunan falling water. Ornamentasi
pun dimaksudkan untuk memberikan fungsi tertentu.

4.2. DAFTAR PUSTAKA

http://edupaint.com/jelajah/arsitektur-manca-negara/7221-falling-water-sebuah-
karya-bangunan-organik.html
http://bintangmurnadihananto.blogspot.co.id/2014/03/arsitek-frank-lloyd-
wright.html
http://ruangarsitekunimal.blogspot.co.id/2013/12/falling-water-karya-frank-llyod-
wright-f.html
https://www.scribd.com/doc/252821717/Falling-Water-Karya-Frank-Llyod-Wright

Anda mungkin juga menyukai