ARSITEKTUR
TEMATIK
FALLING WATER KARYA FRANK LLOYD WRIGHT
Konsep open plan tokoh aliran Modern ini tampaknya diilhami padang rumput yang
luas, terbuka di ladang pertanian milik paman-pamannya di Spring Green dimana Wright
dibesarkan. Inovasi ini terbukti lebih mengakomodasi kebutuhan orang Amerika yang kian
hari kian dinamis dan aktif. Dan biasanya, sesuatu yangin di sana menjalar sampai ke
Indonesia. Menyulap ruang-ruang kediaman kita menjadi lebih lega dan cantik.
Wright lalu memulai firmanya sendiri tahun 1893 di studio yang dibangun di atas
rumahnya di Oak Park, Chicago. Antara tahun 1893 sampai 1901 itu, 49 karya desain Wright
dibangun. Selama periode ini, ia mulai mengembangkan konsep Prairie House-nya.
Sampai tahun 1909, ia memperhalus gaya prairie ini. Tak lama kemudian Wright bahkan
mendirikan sekolah arsitektur prairie. Masa awal produktif Wright ini dicatat sebagai
bagian dari sejarah gerakan seni dan kriya.
Karya-karyanya :
Frank Lloyd Wright Home and Studio, Oak Park, Illinois, 18891909
William H. Winslow House, River Forest, Illinois, 1894
Ward Winfield Willits Residence, and Gardeners Cottage and Stables, Highland
Park, Illinois, 1901
Dana-Thomas House, Springfield, Illinois, 1902
Larkin Administration Building, Buffalo, New York, 1903 (demolished, 1950)
Darwin D. Martin House, Buffalo, New York, 19031905
Unity Temple, Oak Park, Illinois, 1904
Frederick C. Robie Residence, Chicago, Illinois, 1909
Taliesin I, Spring Green, Wisconsin, 1911
Midway Gardens, Chicago, Illinois, 1913 (demolished, 1929)
Imperial Hotel, Tokyo, Japan, 1923 (demolished, 1968; entrance hall reconstructed
at Meiji Mura near Nagoya, Japan, 1976)
Hollyhock House (Aline Barnsdall Residence), Los Angeles, 19191921
Ennis House, Los Angeles, 1923
Taliesin III, Spring Green, Wisconsin, 1925
Graycliff. Buffalo, NY 1926
Westhope (Richard Lloyd Jones Residence, Tulsa, Oklahoma, 1929
Fallingwater (Edgar J. Kaufmann Sr. Residence), Bear Run, Pennsylvania, 1935
1937
First Jacobs House, 19361937
Johnson Wax Headquarters, Racine, Wisconsin, 1936
Herbert F. Johnson Residence (Wingspread), Wind Point, WI, 1937
Taliesin West, Scottsdale, Arizona, 1937
Usonian homes, various locations, 1930s1950s
Child of the Sun, Florida Southern College, Lakeland, Florida, 19411958
First Unitarian Society of Madison, Shorewood Hills, Wisconsin, 1947
V. C. Morris Gift Shop, San Francisco, 1948
Price Tower, Bartlesville, Oklahoma, 19521956
Beth Sholom Synagogue, Elkins Park, Pennsylvania, 1954
Annunciation Greek Orthodox Church, Milwaukee, Wisconsin, 19561961
Solomon R. Guggenheim Museum, New York City, 19561959
Kentuck Knob, Ohiopyle, Pennsylvania, 1956
The Illinois, mile-high tower in Chicago, 1956 (unbuilt)
Marshall Erdman Prefab Houses, various locations, 19561960
Annunciation Greek Orthodox Church, Wauwatosa, Wisconsin, 19561961
Marin County Civic Center, San Rafael, CA, 19571966
Gammage Auditorium, Tempe, Arizona, 19591964
BAB 2
TINJAUAN UMUM
2.1. TEMA DALAM ARSITEKTUR
Tema dalam arti purbanya lebih merupakan pijakan bagi sebuah tajuk. Dari situlah
kita yang terlibat dalam kehadirannya berangkat untuk melakukan bahasan, ulasan, dan
tindakan (intelektual). Dengan demikian, tema melandaskan seluruh olahan berkarya dan
tindakan intelektual atau seni. Dari contoh yang sama, dalam bidang arsitektur, tema dapat
melandasi tindakan berarsitektur.
Arsitektur adalah dunia yang tidak bisa dilepaskan dari tema, karena dengan tema
itulah kehadirannya dapat lebih bermakna. Lebih daripada itu arsitektur adalah dunia yang di
dalamnya terdapat semangat untuk teru mencari sesuatu yang baru dan semangat untuk
mencari jawaban.
Form Follow Function ( Bentuk Mengikuti fungsi) dapat diartikan sebagai bentuk
bangunan atau suatu objek harus disesuaikan dengan fungsi atau kegunaan bangunan
tersebut.
Ruang-ruang yang direncanakan tidak ada yang terbuang sia-sia dalam bangunan
falling water. Ornamentasi pun dimaksudkan untuk memberikan fungsi tertentu
Perancangan bangunan ditujukan untuk memenuhi persyaratan kebutuhan manusia.
Bentuk suatu bangunan sangat bersifat kontekstualism dengan merespon kondisi
alam, korelasi alam,topografi dengan arsitektur terwujud pada bentuk bangunan yang
mengadopsi bentuk site itu sendiri.
Ruang terbentuk karena interaksinya dengan lingkungan alam. Bagaimana lingkungan
binaan merespon faktor-faktor alam, atau mengambil filosofi kesederhanaan dan
kesempurnaan dari alam.
BAB 3
TINJAUAN KHUSUS
Konsep Bangunan.
Falling Water dibangun dengan konsep desain yang tidak lazim pada saat itu, dimana F.L.
Wright (yang banyak dipengaruhi budaya jepang) berusaha menghadirkan sebuah karya arsitektur
dengan pendekatan konsep dengan alam, sangat kontras dengan arsitektur modern yang
cenderung sinkron dengan lingkungan. Pemilihan lahan secara tepat dan bahan secara apik
menyiratkan kesederhanaan dan penghargaan terhadap alam sekitar.
Konsep Bahan
http://edupaint.com/jelajah/arsitektur-manca-negara/7221-falling-water-sebuah-
karya-bangunan-organik.html
http://bintangmurnadihananto.blogspot.co.id/2014/03/arsitek-frank-lloyd-
wright.html
http://ruangarsitekunimal.blogspot.co.id/2013/12/falling-water-karya-frank-llyod-
wright-f.html
https://www.scribd.com/doc/252821717/Falling-Water-Karya-Frank-Llyod-Wright