Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH DESAIN FASADE BANGUNAN TERHADAP PENCAHAYAAN

ALAMI GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASILA

Ari Rian Hermawan(1), Adryanto Ibnu Wibisono, ST.MT. (2)


email: aaririan@gmail.com(1), adryanto.ibnu@univpancasila.ac.id(2)
(1) Mahasiswa Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Pancasila.
(2) Dosen Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Pancasila.

Abstrak:

Desain fasade bangunan gedung sangat berpengaruh dalam mengontrol intensitas cahaya yang akan masuk ke dalam
bangunan, selain untuk keindahan visual, Fasade bangunan haruslah didesain untuk mampu memenuhi kebutuhan
pengguna bangunan, salah satunya penerangan secara alami pada ruang ruang yang berada di dalam bangunan.
Ruang kelas haruslah mendukung penerangan yang baik dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh
mahasiswa dan tenaga pengajar, baik itu penerangan secara alami maupun penerangan secara buatan. Penerangan
yang kurang baik mampu membuat kelelah pada mata menjadi lebih cepat, selanjutnya kelelahan pada mata tersebut
akan mengakibatkan penurunan kinerja seseorang, termasuk hilangnya produktifitas, kualitas kerja menjadi rendah,
hilang konsentrasi dan sampai pada kecelakaan saat bekerja. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis penerangan
siang hari pada ruangan – ruangan yang ada pada lantai 4 gedung Fakultas Teknik Universitas Pancasila. Dengan
melihat pada literatur dan kondisi eksisting, maka metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode kuantitatif.
Metode pengumpulan data terdiri dari 2(dua) yaitu data primer dan data sekunder. Menurut standar sumamur tahun
2009, pencahayaan minimal yaitu 175 – 350 lux,hasil penelitian lapangan menunjukan bahwa ruang kelas 417 dan 419
berada dalam rentang standar pencahayaan, sementara 418 hampir medekati standar yang dibutuhkan. Pencahayaan
alami pada siang hari di ruang kelas lantai 4 gedung Fakultas Teknik Universitas Pancasila terbilang cukup memenuhi
berbagai standar yang ada pada ruang kelas, terutama pada ruang kelas 417 dan 419, di ruang ini pencahayaan yang
masuk mampu melewati standar - standar yang telah di tetapkan.

Kata-kunci: alami, cahaya, desain, fasade, kelas, pencahayaan, penerangan.

PENDAHULUAN penerangan yang membuat kita mampu melihat


Desain fasade bangunan gedung sangat obyek dengan jelas dan tidak merusak bola mata.
berpengaruh dalam mengontrol intensitas cahaya Ciri – ciri penerangan yang baik antara lain (1)
yang akan masuk ke dalam bangunan, selain untuk cahaya yang cukup; (2) cahaya yang tidak
keindahan visual, Fasade bangunan haruslah menyilaukan; (3) tidak ada kontras yang tajam; (4)
didesain untuk mampu memenuhi kebutuhan cahaya yang terang; (5) warna yang sesuai; (6)
pengguna bangunan, salah satunya penerangan pemancaran sinar yang sesuai.
secara alami pada ruang ruang yang berada di dalam Penerangan yang kurang baik mampu
bangunan. Seperti pada Sarana dan prasarana membuat kelelah pada mata menjadi lebih cepat,
lingkungan kampus, perlulah sangat di perhatikan, selanjutnya kelelahan pada mata tersebut akan
terutama pada ruang kelas. Ruang kelas ialah mengakibatkan penurunan kinerja seseorang,
tempat dimana mahasiswa maupun tenaga pengajar termasuk hilangnya produktifitas, kualitas kerja
melakukan proses kegiatan belajar megajar setiap menjadi rendah, hilang konsentrasi dan sampai pada
harinya. Ruangan ini tentu membutuhkan kecelakaan saat bekerja.
penerangan yang sangat baik untuk menunjang Salah satu faktor yang menjadi penyebab
kegiatan yang di lakukan didalamnya. Tenaga terganggunya kinerja para pekerja ialah
pengajar maupun mahasiswa memerlukan suasana permasalahan penerangan yang kurang baik atau
yang nyaman dalam melakukan kegiatannya agar cahaya yang terlalu berlebih (Departemen
berjalan lancar. Salah satunya yaitu penerangan. Kesehatan ,2008). Pencahayaan pada ruangan
Ruang kelas haruslah mendukung penerangan khususnya tempat kerja atau ruang kuliah yang
yang baik dalam proses belajar mengajar yang tidak memenuhi persyaratan dapat membuat
dilakukan oleh mahasiswa dan tenaga pengajar, penglihatan mata menjadi kurang baik, akibat dari
baik itu penerangan secara alami maupun cahaya yang masuk terlalu besar ataupun terlalu
penerangan secara buatan. Penerangan yang baik itu kecil membuat pupil mata harus lebih bekerja untuk

Kumpulan Makalah Kajian dan Seminar Arsitektur Semester Genap 2018/2019 | 1


menyesuaikan cahaya yang diterima oleh mata. Hal keadaan cahaya di tempat kerja tidak memadai.
ini ialah salah satu yang menyebabkan mata Untuk lebih jelas, lihat Tabel 1 dibawah ini
menjadi sangat mudah lelah (Departemen Tabel 1.Tingkat Penerangan Berdasarkan
Kesehatan , 2008). Tingkat
Kondisi kurang baik seperti itu tentulah Penerangan
Contoh
No. Jenis Pekerjaan yang di
sangat tidak diinginkan oleh setiap pekerja ataupun Pekerjaan
butuhkan
mahasiswa yang setiap harinya melakukan kegiatan ( lux )
di dalam ruangan dengan penerangan yang kurang 1 Tidak Teliti Penimbunan 80 - 170
baik. Seperti halnya pada ruangan yang berada di Barang
lantai 4 Gedung Fakultas teknik Universitas 2 Agak Teliti Pemasangan ( 170 - 350
Pancasila, Sebelum terjadi gangguan mata akibat tak teliti )
penerangan yang kurang baik maka dianalisis 3 Teliti Membaca, 350 - 700
terhadap ruangan – ruangan kelas yang berada di Menggambar
lantai 4 gedung Fakultas Teknik Universitas 4 Sangat Teliti Pemasangan 700 - 1000
Pancasila. Hal ini menjadi penting untuk Sumber : Suma’mur, 2009.
mengetahui intensitas cahaya yang ada di ruangan –
ruangan tersebut sudah sesuaikah dengan standar b. Menurut Keputusan Menteri
yang berlaku baik SNI, maupun Standar Pendidikan Republik Indonesia Nomor
Kementrian Kesehatan, standar dari United Nations 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang
Environment Programme (UNEP). Persyaratan Pendidikan Lingkungan Kerja
Berdasarkan permasalahan yang telah Perkantoran dan Industri, tercantum dalam
dijelaskan diatas, maka ditetapkan rumusan masalah Tabel 2 berikut ini :
sebagai berikut.
Tabel 2. Standar Tingkat Pencahayaan Menurut
1. Bagaimanakah pengaruh fasade terhadap Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002
intensitas penerangan alami pada
Tingkat
ruangan di lantai 4 gedung Fakultas Jenis Pencahayaan
Teknik Universitas Pancasila. No. Keterangan
Pekerjaan Minimal
2. Apakah intensitas penerangan pada (Lux)
ruangan lantai 4 gedung Fakultas Teknik Ruang penyimpanan
Pekerjaan
Universitas Pancasila sudah memenuhi kasar dan
dan ruang
standar SNI, Menkes, dan standar UNEP. 1
tidak terus
100 peralatan/instalasi
3. Berapa intensitas penerangan yang menerus yang memerlukan
standar pada ruangan – ruangan tersebut. pekerjaan kontinyu
Pekerjaan
Tujuan penelitian ini ialah menganalisis Pekerjaan dengan
kasar dan
penerangan siang hari pada ruangan – ruangan yang 2
terus
200 mesin dan perakitan
ada pada lantai 4 gedung Fakultas Teknik menerus kasar
Universitas Pancasila. Ruang administrasi,
Pekerjaan ruang kontrol, pekerjaan
3 300
KAJIAN PUSTAKA rutin mesin &
perakitan/penyusunan
Cahaya
Pembuatan gambar atau
Cahaya merupakan suatu keharusan agar Pekerjaan bekerja dengan mesin
dapat melakukan aktivitas dengan baik serta untuk 4 500
agak halus kantor pemeriksaan atau
menciptakan kenyamanan visual. Cahaya matahari pekerjaan dengan mesin
dan kubah langit telah menjadi sumber utama Pemilihan warna,
cahaya hingga saat ini. Bahkan sampai saat ini, Pekerjaan pemrosesan tekstil,
5 1000
sebagian besar kebutuhan kita akan pencahayaan halus pekerjaan mesin halus &
perakitan halus
sebenarnya dapat dipenuhi oleh pencahayaan alami
Mengukir dengan
jika bangunan dirancang dengan tepat. (Panduan 1500
tangan, pemeriksaan
Pengguna Bangunan Gedung Hijau Jakarta Vol. 3 Pekerjaan Tidak
6 pekerjaan mesin dan
amat halus menimbulkan
Sistem Pencahayaan) bayangan
perakitan yang sangat
halus
Standart Intensitas Cahaya 3000
a. Menurut Suma’mur (2009) Pekerjaan Tidak Pemeriksaan pekerjaan,
7
terincimenimbulkan perakitan sangat halus
Menyebutkan bahwa kebutuhan bayangan
intensitas penerangan tergantung dari jenis Sumber : Kepmenkes No. 1405, 2002.
pekerjaan yang dilakukan. Pekerjaan yang
membutuhkan ketelitian sulit dilakukan bila
2 | Kumpulan Makalah Kajian dan Seminar Arsitektur Semester Genap 2018/2019
No. Keperluan ( Lux ) Contoh area kegiatan
2 Pencahayaan Layanan penerangan yang
Tabel 3. Standard Berdasarkan IES (illuminating engineering 200
umum untuk minimum dalam tugas
society)
interior 300 Meja & mesin kerja ukuran
Nilai level sedang, proses umum dalam
iluminasi industri kimia dan makanan,
No. Tempat Jenis Pekerjaan
Sangat kegiatan membaca dan
Baik
baik membuat arsip
Pembukuan, mengetik, 450 Gantungan baju,
membaca, menulis, pemeriksaan, kantor untuk
1000 500
Kantor melayani mesin - menggambar, perakitan
1 mesin kantor
biasa mesin dan bagian yang
Ruang arsip, tangga, halus, pekerjaan warna,
gang, ruang tunggu
250 150 tugas menggambar kritis.
Ruang kelas 500 250 1500 Pekerjaan mesin dan diatas
meja yang sangat halus
2 Sekolah Ruang gambar 1000 500
perakitan mesin presisi
Ruang jahit-menjahit 1000 500 kecil dan instrument
Pembuatan jam tangan, komponen elektronik,
instrument kecil dan 500 2500 pengukuran & pemeriksaan
halus, mengukir bagian kecil yang rumit (
sebagian mungkin diberikan
Pekerjaan pemasangan
oleh tugas pencahayaan
halus, menyetel mesin
2000 1000 setempat )
3 Industri bubut otomatis, bubut
halus, poles 3 Pencahayaan Pekerjaan berpresisi dan
tambahan rinci sekali, missal
Pekerjaan bor, bubut
1000 500 setempat untuk 3000 instrument yang sangat
kasar, pekerjaan biasa
tugas visual kecil, pembuatan jam
Menempa dan yang tepat tangan, pengukiran
500 250
menggiling Tabel 4. Kebutuhan Pencahayaan Menurut Area
Etalase took besar 2000 1000 Kegiatan
4 Toko Sumber : www.energyeffciencyasia.or
Toko lain 1000 500
Rumah
5 250 125 Selubung bangunan atau fasade
Ibadah
Kamar tidur, kamar Selubung bangunan adalah elemen
Rumah mandi, kamar rias, 500 250 bangunan yang menyelubungi bangunan
6 dapur
Tinggal gedung yaitu dinding dan atap transparan atau tidak
Penerangan umum 250 125 transparan (Peraturan Gubernur
Sumber : IES, 2000. Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 38
Tahun 2012).
c. Menurut United Nations Environment
Programme (UNEP) dalam Pedoman Kriteria Penentuan Selubung Bangunan
Efisiensi Energi untuk Industri di Asia Penghematan energi pada selubung
mengklasifikasikan kebutuhan tingkat bangunan dapat diperoleh dengan (SNI 6389-2011):
pencahayaan ruang tergantung area a. Mengganti warna cata dinding dari warna
kegiatannya, seperti berikut: gelap menjadi warna yang lebih terang
b. Menggunakan jendela dengan kaca ganda
No. Keperluan ( Lux ) Contoh area kegiatan c. Menggunakan isolasi pada dinding dan atap
1 Pencahayaan Layanan penerangan d. Mengurangi angka perbandingan jendela luar
umum untuk yang minimum dalam
dan dinding luar
ruangan dan area area sirkulasi luar
20 e. Menggunakan alat peneduh pada jendela luar
yang jarang ruangan, pertokoan di
digunakan daerah terbuka, halaman
dan/atau tugas- tempat penyimpanan Optimasi Pencahayaan pada Bangunan
tuas atau visual 50 Tempat pejalan kaki Kriteria perancangan mengenai tata cara
sederhana dan panggung perancangan sistem pencahayaan alami pada
70 Ruang boiler bangunan gedung menurut SNI 03-2396-2001
100 Halaman trafo, ruangan adalah pencahayaan alami siang hari dapat
tungku, dll.
dikatakan baik apabila antara jam 08.00-16.00,
150 Area sirkulasi di
industry, pertokoan dan
distribusi cahaya di dalam ruangan cukup merata.
ruang penyimpanan

Kumpulan Makalah Kajian dan Seminar Arsitektur Semester Genap 2018/2019 | 3


Teknik dipilih sebagai bahan penilitian atas
METODE pertimbangan massa dan fasade bangunannya.
Dengan melihat pada literatur dan kondisi Ruang kelas lantai 4 dipilih karena ruang inilah
eksisting, maka metode yang digunakan pada yang paling sering digunakan mahasiswa
penelitian ini ialah metode kuantitatif. Tahap awal beraktifitas dan juga letaknya yang berada paling
penelitian berasal dari data sekunder atau literatur, tinggi, sehingga mempengaruhi pencahayaan yang
lalu kemudian di analisis sesuai kondisi eksisting masuk pada ruang ini.
pada bangunan. Pada tahap kedua mengumpulkan Variabel penelitian yang digunakan yaitu
data melalui pengukuran untuk mendapatkan data Cahaya,Suma’mur 2009,Kepmenkes no. 1405 tahun
kuantitatif yang berkaitan dengan pencahayaan di 2002, IES, United Nations Environment Programme
ruang kelas lantai 4 Fakultas Teknik Universitas (UNEP). Metode pengumpulan data terdiri dari
Pancasila. 2(dua) yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer berupa observasi (survei awal dan pemilihan
Gambar 1 populasi dan sampel), pengukuran tingkat
pencahayaan dengan fasade menggunakan lux
meter dan pengukuran tanpa fasade menggunakan
simulasi software Dialux 4.13, titik ukur 0,8 m dari
permukaan lantai. Ruangan kelas yang diukur
yaitu ruang kelas yang berada di bagian barat
gedung fakultas teknik yaitu ruang kuliah kecil 417,
ruang kuliah sedang 418, dan ruang kuliah besar
419. Pengukuran pencahayaan alami dilakukan pada
pukul 10.00 – 12.00 WIB.
Peta Lokasi Universitas Pancasila
Sumber : google maps

Gambar 4
Denah Ruang Kelas Besar 419, Ruang Kelas
Sedang 418, Ruang Kelas Kecil 417.
Gambar 2

Lokasi Gedung Fakultas Teknik


Universitas Pancasila Gambar 5
Sumber : google images Tampak Gedung Bagian Barat FT-UP.

Gambar 3 Posisi Site


Gedung Fakultas Teknik Universitas Pancasila
Sumber : google images
Posisi gedung Fakultas Teknik berada pada
6°20’20.6” Lintang Selatan, 106°49’59.4” Bujur
Lokasi penelitian yaitu Fakultas Teknik Timur, orientasi tapak bangunan menghadap ke
Universitas Pancasila, Jakarta selatan. Fakultas arah Barat Laut dan Tenggara.
4 | Kumpulan Makalah Kajian dan Seminar Arsitektur Semester Genap 2018/2019
Lokasi titik ukur penerangan alami berada
di beberapa titik yang ada di setiap sudut masing
masing ruang kelas, dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 5 Gambar 9.
Orientasi Tapak Gedung Fakultas Teknik Titik ukur dengan fasade (lapangan)
Universitas Pancasila
Sumber : google images
Hasil pengukuran menggunakan software Dialux
Fakultas Teknik 4.13 dapat dilihat pada gambar 10, dengan EAV ialah
Gedung Fakultas Teknik Universitas rata rata pencahayaan pada ruangan yang di uji.
Pancasila memiliki tinggi bangunan yaitu ±24
Meter dari permukaan tanah sampai ujung atap.
Ruang yang diambil dalam penelitian ini yaitu
ruang kelas besar 419, ruang kelas sedang 418, dan
ruang kelas kecil 417, pada lantai 4 atau pada
ketinggian 13,7 meter. Ruang kelas besar (419)
berukuran 94,3 m2, ruang kelas sedang (418) 51,8
m2, ruang kelas kecil (417) 28,8 m2.

Gambar 10.
Gambar 7 Hasil pengukuran (tanpa fasade) software Dialux 4.13
Denah Ruang Kelas Besar 419, Ruang Kelas
Sedang 418, Ruang Kelas Kecil 417. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 5. Hasil pengukuran menurut standar sumamur,2009.
Ruang kelas ini memiliki tinggi 3,8 meter No Nama Ruang Standar Sumamur, 2009 Hasil Pengukuran
dari lantai sampai plafon dengan bukaan jendela A
Pencahayaan Jenis Lapangan Dialux
yaitu 2,3 meter x 1,8 meter atau 4,14 m2 di setiap 1 minimal (lux) Pekerjaan (dengan (tanpa
bidang jendela dan jendela B 2,3 m x 0,3 m atau fasade) fasade)
0,69 m2. 1 Ruang Kelas 175-350 Agak 257 393
Kecil (417) Teliti
2 Ruang Kelas 175-350 Agak 165 314
Sedang (418) Teliti
3 Ruang Kelas 175-350 Agak 291 467
Besar (419) Teliti

Menurut standar sumamur tahun 2009,


pencahayaan minimal yaitu 175 – 350 lux,hasil
penelitian lapangan menunjukan bahwa ruang kelas
Gambar 7
Jendela A dan Jendela B.
417 dan 419 berada dalam rentang standar
pencahayaan, sementara 418 hampir medekati
standar yang dibutuhkan. Sementara saat
Analisis Pencahayaan Alami Ruang Kelas menggunakan simulasi software dialux

Kumpulan Makalah Kajian dan Seminar Arsitektur Semester Genap 2018/2019 | 5


pencahayaan ruang kelas 417 dan 419 berada diatas Sementara hasil pengukuran Dialux semua ruang
standar sumamur,2009. telah melewati standar yang ada.
Tabel 6. Hasil pengukuran Menurut Standar Kepmenkes No.
1405 Tahun 2002 KESIMPULAN
No Nama Ruang Standar Kepmenkes No. Hasil Pengukuran Pencahayaan alami pada siang hari di ruang
1405 Tahun 2002
Pencahayaan Jenis Lapangan Dialux
kelas lantai 4 gedung Fakultas Teknik Universitas
minimal (lux) Pekerjaan (dengan (tanpa Pancasila terbilang cukup memenuhi berbagai
fasade) fasade)
Ruang Kelas Pekerjaan
standar yang ada pada ruang kelas, terutama pada
1 200 257 393
Kecil (417) Rutin ruang kelas 417 dan 419, di ruang ini pencahayaan
2 Ruang Kelas 200 Pekerjaan 165 314 yang masuk mampu melewati standar - standar
Sedang (418) Rutin
3 Ruang Kelas 200 Pekerjaan 291 467 yang telah di tetapkan. Sementara Pencahayaan di
Besar (419) Rutin ruang 418 kurang sedikit memenuhi berbagi standar
Menurut standar Kepmenkes no. 1405 yang ada. Hal ini dipengaruhi oleh desain fasade
tahun 2002 hasil penelitian lapangan menunjukan yang diterapkan pada bangunan tersebut, seperti
bahwa ruang kelas 417 dan 419 berada dalam terlihat pada software Dialux, tingkat lux yang di
standar pencahayaan yang telah ditentukan,
dapat jauh lebih tinggi karena tidak menggunakan
sementara 418 hampir medekati standar yang
dibutuhkan. Sementara saat menggunakan simulasi fasade sehingga matahari langsung masuk ke dalam
software dialux pencahayaan ruang kelas 417,418 ruang tanpa ada halangan
dan 419 berada sudah berada diatas standar
Kepmenkes. DAFTAR PUSTAKA
Tabel 7. Hasil pengukuran Menurut Standar IES (illuminating
engineering society) Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan dan
No Nama Ruang Standar IES Hasil Pengukuran
( Illuminating
Keselamatan Kerja. Jakarta : CV Sagung
Engineering Society) Seto
Pencahayaan Jenis Lapangan Dialux
minimal (lux) Pekerjaan (dengan (tanpa
Badan Standarisasi Nasional, 2001. Standar
fasade) fasade) Nasional Indonesia Tentang Tata Cara
1 Ruang Kelas 250-500 Ruang 257 393
Kecil (417) Kelas
Pencahayaan Buatan Pada Bangunan
2 Ruang Kelas 250-500 Ruang 165 314 Gedung (SNI-03-6575-2001).
Sedang (418) Kelas Adilla Bebhi Sushanti, 2014. Pengaruh Fasade
3 Ruang Kelas 250-500 Ruang 291 467
Besar (419) Kelas Bangunan Terhadap Pencahayaan Alami
Menurut standar IES (Illuminating Pada Laboratorium Politeknik Negeri
Engineering Society hasil penelitian lapangan Malang.
menunjukan bahwa ruang kelas 417 dan 419 berada Abdul Muis Mappaloteng, 2015. Analisis
dalam standar pencahayaan yang telah ditentukan, Penerangan Pada Ruangan Di Gedung
sementara 418 belum memenuhi standar Program Pascasarjana UNM Makasar.
dibutuhkan. Sementara saat menggunakan simulasi Rea, Mark S., ed. 2000. The IESNA Lighting
software dialux pencahayaan ruang kelas 417,418 Handbook. 9nd Ed. New York :
dan 419 berada sudah berada diatas standar IES.
Tabel 7. Hasil pengukuran Menurut UNEP
Illuminationg Engineering Society of North
America.
No Nama Ruang UNEP Hasil Pengukuran
United Nations Environment Programme (UNEP),
Pencahayaan Jenis Lapangan Dialux 2005. Pedoman Efisiensi Energi Untuk
minimal (lux) Pekerjaan (dengan
fasade)
(tanpa
fasade) Industri Di Asia – www.Energyefficien
1 Ruang Kelas 300 Membaca 257 393 Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2002.
Kecil (417)
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
2 Ruang Kelas 300 Membaca 165 314
Sedang (418) Indonesia Nomor 1405 tahun 2002 tentang
3 Ruang Kelas 300 Membaca 291 467 Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Besar (419)
Perkantoran dan Industri. Jakarta :
Menurut standar UNEP hasil penelitian
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
lapangan menunjukan bahwa ruang kelas 417,418,
dan 419 belum ada yang melewati standar UNEP Panduan Pengunaan Bangunan Gedung Hijau
yang telah ditetapkan namun ruang 419 sudah Jakarta, 2012. Vol.3 Sistem Pencahayaan,
hampir mendekati standar yang di tetapkan UNEP. Berdasarkan Perarutan Gubernur No.
38/2012.

6 | Kumpulan Makalah Kajian dan Seminar Arsitektur Semester Genap 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai