Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH ARSITEKTUR

“LOKALITAS DALAM ARSITEKTUR”


KELOMPOK:

TIARA ANGGRAENI - 19512197

SHOFA SETIYANI - 19512211

AESHA MUTIARA NURUL HUDA - 19512233


Arsitektur Lokalitas
Arsitektur lokalitas merupakan wujud perkembangan dari post modern arsitektur dimana
timbul suatu ketidakpuasan. Dimana desain dianggap monoton dan biasa saja, sehingga
menimbulkan keinginan untuk meleburkan langgam yang lama dengan langgam yang baru
dimana muncul sebuah usaha untuk memunculkan kembali identitas atau ciri kedaerahan yang
disebut lokalitas yang memunculkan kembali unsur-unsur khusus untuk menunjukan identitas
karya-karya arsitektur.

Lokalitas sangatlah menarik karena kelokalitas-an melahirkan banyak perbedaan dan


kekhasannya masing- masing dimana hal ini terbentuk dari dimana lokalitas tersebut tumbuh
ataupun ditumbuhkan.
Menurut Pangarsa, Prijotomo dan Mumford telah membagi kelokalitasan atau kesetempatan
dalam berbagai kajian berikut:
a. Lokalitas tidak identik dengan sejarah, atau mengcopy sebuah konstruksi masa lalu, tetapi
bagaimana kita harus mencoba mengerti, memahami dan kemudian menyikapi secara kritis atau
memanfaatkannya secara cerdik sehingga menghasilkan sebuah kreasi baru dengan jiwa
setempat yang bernilai luhur.
b. Lokalitas merupakan merupakan bagaimana melihat sebuah tempat yang seharusnya dimiliki
oleh sentuhan khusus atau personal untuk sebuah keunikan ataupun keindahan yang tersembunyi.
c. Lokalitas dalam perkembangannya diharuskan untuk dapat menampilkan atau menunjukan
keberlanjutan terutama dalam hal material dan teknologi, sehingga didapatkan hasil yang
berkelanjutan.
d. Lokalitas harus dapat memperlihatkan bagaimana hubungan bentuk dengan nilai-nilai dan
cara-cara modifikasi, tafsir ulang dan pengintegrasannya dalam arsitektur.
ARSITEKTUR VERNAKULAR
Arsitektur vernakular adalah gaya arsitektur yang dirancang berdasarkan kebutuhan lokal, ketersediaan
bahan bangunan, dan mencerminkan tradisi lokal. Definisi luas dari arsitektur vernakular adalah teori
arsitektur yang mempelajari struktur yang dibuat oleh masyarakat lokal tanpa intervensi dari arsitek
profesional. Arsitektur vernakular bergantung pada kemampuan desain dan tradisi pembangunan lokal.
Namun, sejak akhir abad ke-19 telah banyak arsitek profesional yang membuat karya dalam versi gaya
arsitektur vernakular ini.
Istilah vernakular berasal dari kata vernaculus di Bahasa Latin, yang berarti "domestik, asli, pribumi", dan
dari Verna, yang berarti "budak pribumi" atau "budak rumah-lahir". Dalam linguistik, vernakular mengacu
pada penggunakan bahasa tertentu pada suatu tempat, waktu, atau kelompok. Dalam arsitektur,
vernakular mengacu pada jenis arsitektur yang asli pada waktu atau tempat tertentu (tidak diimpor atau
disalin dari tempat lain). Arsitektur vernakular ini paling sering digunakan untuk bangunan tempat tinggal.
Arsitektur vernakular memiliki konsep yang sangat terbuka dan komprehensif. Arsitektur vernakular merupakan
istilah yang juga merepresentasikan arsitektur primitif atau asli, arsitektur adat, arsitektur leluhur atau tradisional,
arsitektur pedesaan, arsitektur etnis, arsitektur informal, atau arsitektur tanpa arsitek. Arsitektur vernakular tidak
dapat disamakan dengan arsitektur tradisional, meskipun ada hubungan di antara keduanya.

Teori mengenai arsitektur vernakular telah ada sejak tahun 1800-an, yang berarti bahwa konsep arsitektur
vernakular bukanlah sebuah konsep baru, tetapi sudah ada sejak zaman dahulu. Ide mengenai vernakularisme
pada bangunan telah muncul dalam Bahasa Inggris sejak tahun 1600 - an, sedangkan istilah arsitektur vernakular
telah secara eksplisit digunakan sejak tahun 1818.

Arsitek mulai tertarik menggunakan vernakular dalam teori arsitektur pada awal abad ke-20. Pada tahun 1964,
sebuah pameran foto mengenai arsitektur vernakular bernama Architecture Without Architects yang digelar di
New York Museum of Modern Art (MOMA) menjadi momen penting dari masuknya arsitektur vernakular ke dalam
high architecture. Pameran ini diselenggarakan oleh Bernard Rudofsky yang memiliki tujuan untuk mengangkat
arsitektur vernakular ke dalam kategori beaux-arts.
Arsitektur yang didesain oleh arsitektur profesional biasanya tidak dapat dianggap sebagai
vernakular. Frank Lloyd Wright menggambarkan arsitektur vernakular sebagai “bangunan
masyarakat yang muncul untuk menanggapi kebutuhan yang ada, sesuai dengan lingkungan, dan
dibangun oleh orang-orang yang mengetahui secara jelas kebutuhan yang diinginkan”.

Arsitektur vernakular dipengaruhi oleh berbagai aspek berbeda, mulai dari perilaku manusia
hingga kondisi lingkungan, yang membuat bentuk bangunan menjadi berbeda-beda tergantung
fungsinya.
Manfaat penerapan arsitektur vernakular pada bangunan
Citra lokalitas juga dapat memberikan manfaat atau pengaruh dalam berbagai hal, antara lain:

● Bagi perkembangan budaya


Dalam perkembangan budaya citra arsitektur lokalitas tentunya menjadi satu aksen
penguat atau pemerkokoh suatu budaya sehingga terlihat jelas keberadaan suatu budaya yang
dapat dinikmati secara visual bentuk.
● Bagi daerah atau lokalitas yang terkait
Arsitektur lokalitas dapat mengangkat ciri khas yang terdapat pada daerah tersebut
karena lokalitas memperhatikan unsur lokalitas yang terdapat dan potensi pada daerah sekitar.
● Bagi dunia arsitektur
Identitas suku Indonesia yang memiliki ciri khas tersendiri baik dari segi kebiasaan atau
pun dari segi adat istiadat dan bangunan tempat tinggalnya yang bervariasi dari sabang sampai
merauke sehingga apabila langgam lokalitas diterapkan di berbagai tempat maka tampilan
arsitektur di setiap penjuru Indonesia akan nampak kaya dan berbeda-beda, kontekstual
dengan lokalitas setempat.
contoh bentuk karya arsitektur yang mengandung lokalitas :

Pemakaian atap berbentuk vernacular (miring).

Arsitektur vernacular yang diadopsi oleh rumah – rumah


tradisional di nusantara ternyata mengandung “kearifan
lokal” beradaptasi dengan iklim tropis yang mempunyai
curah hujan relatif tinggi dan panas. Kemiringan atap
berfungsi agar air hujan bisa segera dialirkan ketika hujan
turun, sedangkan ruang kosong dibawah atap yang biasa
disebut “loteng” sebagai sarana heat transfer ketika musim
kemarau maka rumah yang memiliki atap relatif tinggi
cenderung lebih adem.
● Penggunaan Pondasi Umpak dan Tiang serta
Balok Kayu.

Tiang tidak ditanam didalam tanah, melainkan beralas


batu sehingga lebih fleksibel ketika ada guncangan
atau gempa. Rumah Joglo, Sunda, dan Lombok,
meskipun bukan merupakan tipe rumah panggung
tetapi tetap menggunakan pondasi umpak di bawah
tiang.Tapi berbeda dengan rumah tradisional Suku
Kajang di Bulukumba, justru tiang atau kolomnya di
tanam ke dalam tanah.

● Tiang dan balok saling mengikat satu sama lain, biasanya tanpa menggunakan paku.
Menggunakan sistem balok kayu yang saling tumpang tindih secara horizontal. Rumah
tradisional di Indonesia dipandang sebagai bentuk strategi adaptasi terhadap alam seperti gempa
melalui rekayasa struktur konstruksi (sistem sambungan dan tumpuan) dengan eksplorasi
material lokal (batu, kayu dan bambu), (Rapoport, 1969).
Contoh Bangunan Vernakular

Rumah Aceh, Rumah tradisional masyarakat Aceh Rumah Batak, Karakter dan fitur rumah yang
merupakan sebuah contoh percampuran tradisi arsitektural menampilkan perpaduan antara tradisi vernakular
dan langgam bangunan Austronesia dengan tradisi dan
kuno dan tradisi arsitektural asing sudah lebih
langgam bangunan masyarakat melayu. Bentuk luar rumah
merupakan bentuk rumah Austronesia yaitu struktur tegak sulit dikenali. Karakter umum rumah-rumah
berupa tiang kayu, lantai yang ditinggikan sebagai ruang tersebut adalah perpaduan antara bentuk dasar
keluarga, dan bentuk atap pelana yang meruncing tinggi. dan fitur tradisional dan langgam
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/86649087/LOKALITAS-DALAM-ARSITEKTUR

http://repository.unika.ac.id/14665/6/12.11.0026%20Anselmus%20Adhyasa%20Yudhantama%20-%20BAB%20V.pdf

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-28513-3211202001-Presentation.pdf

https://www.researchgate.net/publication/320372225_MEMAKNAI_LOKALITAS_DALAM_ARSITEKTUR_DLINGKUN
GAN_BINAAN

https://www.arsitag.com/article/apa-itu-arsitektur-vernakular#:~:text=Arsitektur%20vernakular%20adalah%20gaya%2
0arsitektur,tanpa%20intervensi%20dari%20arsitek%20profesional.

https://iaaipusat.wordpress.com/2012/03/19/arsitektur-vernakular-indonesia-peran-fungsi-dan-pelestarian-di-dalam-m
asyarakat/#:~:text=Adapun%20contoh%20bangunan%20yang%20dapat,joglo%20yang%20dibangun%20masyaraka
t%20Jawa.

https://awibisono.wordpress.com/2014/01/27/lokalitas-arsitektur/#:~:text=Beberapa%20contoh%20bentuk%20%E2%
80%93%20bentuk%20karya,atap%20berbentuk%20vernacular%20(miring).&text=Rumah%20Igloo%20merupakan%
20salah%20satu,dan%20juga%20material%20yang%20digunakan.

Anda mungkin juga menyukai