Anda di halaman 1dari 1

TEORI PERMUKIMAN PERKOTAAN

STUDI KASUS MENGENAI PERMUKIMAN BERKELANJUTAN


DI KELURAHAN GAYAMSARI, KOTA SEMARANG

DOSEN : DR. IR. HARDI UTOMO, MS


ANGGOTA KELOMPOK :
DEANALOVA ARTAN V (052001400037)
DHIYA MIFTAAH U
(052001400039)
GLADIS ISTIQOMAH SP (052001400053)

Definisi
Keberlanjutan (sustainability) :

Program Gayamsari Green-village

Konsep Eco-village

Menerapkan konsep kampung


berbasis lingkungan.

Kampung berbasis lingkungan yang


dapat mengatasi permasalahan
lingkungan (Nurlaelih, 2005)

kemampuan dalam menjaga dan mempertahankan


keseimbangan atau kondisi suatu sistem (hayati
dan binaan).

Tujuan :

Pembangunan Kota Berkelanjutan :

Tujuan umum :

Upaya meningkatkan kualitas kehidupan kota dan


warganya tanpa menimbulkan beban bagi
generasi yang akan datang akibat berkurangnya
sumberdaya alam dan penurunan kualitas
lingkungan. (Urban21 Conference, Berlin, July 2000)

Kota yang berkelanjutan (eco-city):

Kota yang dirancang dengan mempertimbangkan


dampak lingkungan;

Dihuni oleh orang yang berdedikasi untuk


meminimalisasi input (kebutuhan energi, air dan
makanan);

Sedangkan output-nya (limbah, panas, polusi udara


CO2, metana, dan polusi air).

Persyaratan yang harus dicapai dalam merealisasikan


pembangunan yang berkelanjutan
(Haeruman, 1997), antara lain :

Konteks ekonomi, pembangunan harus


menghindari upaya-upaya untuk memperkaya
satu kelompok yang akan menyebabkan
kemiskinan bagi kelompok-kelompok lainnya;

Konteks fisik, dalam pembangunan berkelanjutan,


keadilan dan persamaan benar-benar menjadi
dasar yang wajib diterapkan;

Konteks ekologis, pembangunan selayaknya


menjaga, memperbaiki, dan memulihkan sumber
daya alam yang dimiliki;

Konteks sosial, diperlukan suatu solidaritas,


koordinasi dalam tindakan, serta partisipasi oleh
berbagai sektor dan individu.
Tiga Pilar Pembangunan Berkelanjutan (Brundtland
Commission)
social
bearable

equitable

Untuk menerapkan Kelurahan


Gayamsari yang (bersih, hijau, dan
ramah lingkungan).

Meningkatkan peran serta


memberdayakan warga di wilayah (RT,
RW dan Kelurahan) untuk mencintai ,
mengembangkan dan menjaga
Lingkungan guna menciptakan
Kelurahan Gayamsari yang bersih,
hijau dan berwawasan Lingkungan.

Misi :
1. Optimalisasi pengolahan sampah;

2. M e n i n g k a t k a n k u a l i t a s d a n
kuantitas taman / open space;
3. P e m a n f a a t a n & p e n g e l o l a a n
sampah;

4. Revitalisasi & optimalisasi TPS;

5. Peningkatan Penghijauan;

6. Aksi kerja bakti setiap minggu


dalam rangka sadar lingkungan;

7. Membangun partisipasi aktif antara


warga;

8. Penggunaan teknologi ramah


lingkungan;

9. O p t i m a l i s a s i p e n g h i j a u a n d i
pekarangan rumah (penanaman
tanaman produktif).

Permukiman yang menggunakan


prinsip berkelanjutan dengan
mengedepankan aspek lingkungan
dan berintegrasi dengan dimensi
sosial, ekonomi, dan budaya (Global
Ecovillage Network, 1994).

Terdapat fasilitas berupa taman


pada Kelurahan Gayamsari ini

Tempat sampah masing- masing


disetiap rumah dipisahkan
berdasarkan kategori sampahnya

Area bermain anak - anak dapat


meningkatkan kualitas aspek
sosial dalam berinteraksi dengan
sesama

Penyediaan fasilitas berupa


lapangan olahraga juga dapat
meningkatkan kualitas sosial
pada penghuninya

Prinsip-prinsip (Kennedy,et al 1997):


P e n i n g k a t a n d e s a i n d a n
penggunaan open spaces untuk
tujuan sosial dan ekologi;
Peningkatan kualitas air bersih;
Reduksi konsumsi energi;
Kondisi permukiman yang car-free;
Partisipasi masyarakat;
Penggunaan teknologi ramah
lingkungan;

Tujuan permukiman berkelanjutan adalah untuk meningkatkan


kualitas aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dari kehidupan
masyarakatnya (Agenda 21 UNCED, 2000).
Prioritas keberlanjutan permukiman perkotaan yaitu tidak merusak ekosistem
lingkungan dan kelestarian sumberdaya alam. Salah satu konsep
permukiman yang tetap mengedepankan aspek ekologi adalah
permukiman berwawasan lingkungan.

Terdapat pos kamling sebagai


sarana keamanan area
permukiman setempat.

Terdapat ruang publik berupa


RTH yang cukup memadai.

Prioritas strategi pembangunan permukiman untuk mencapai berkelanjutan adalah :


Penyediaan tempat tinggal yang memadai untuk semua
Peningkatan manajemen lingkungan permukiman
Mempromosikan penyediaan infrastruktur terpadu (limbah, sanitasi,
drainase dan air bersih)

Sustainable
environment

economic
viable

Upaya yang dilakukan menuju permukiman yang ekologi diantaranya adalah :

Pada hakekatnya keterkaitan (overlapping) ketiga pilar


tidak sepenuhnya bersifat mutually exclusive, namun
mampu menciptakan perkuatan satu dengan lainnya
(mutually reinforcing) sebagaimana ditunjukkan
gambar berikut.

Adanya klaster rumah sehat dan lingkungan bersih sehat;


Pengelolaan sampah 3R yang diolah menjadi kerajinan;
Peningkatan ekologi kawasan melalui openspace dan vegetasi
yang produktif;
Pengolahan rain harvesting dan sumur resapa.

Penanaman tanaman produktif disekitar pekarangan


rumah untuk mengoptimalkan penghijauan

Anda mungkin juga menyukai