( RPP )
Disusun oleh :
Nama Mahasiswa : Musaini, S.Pd.I
NIM : 1903017782
Kelas : Al Qur’an Hadits
2. Menjelaskan isi kandungan hadits tentang mencintai anak yatim riwayat Bukhori dari Sahl
bin saad (... )ﺃﻧﺎ ﻭﻛﺎﻓﻞ ﺍﻟﻴﺘﻴﻢdengan tepat
3. Menyebutkan nilai-nilai positif sikap mencintai anak yatim sesuai dengan hadits riwayat
Bukhori dari Sahl bin saad (... )ﺃﻧﺎ ﻭﻛﺎﻓﻞ ﺍﻟﻴﺘﻴﻢdengan tepat
4. Menunjukkan sikap mencintai anak yatim sesuai dengan hadits riwayat Bukhori dari Sahl
bin saad (... )ﺃﻧﺎ ﻭﻛﺎﻓﻞ ﺍﻟﻴﺘﻴﻢdengan tepat
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual
Agama Islam sangat perhatian terhadap anak yatim, hal ini dapat kita lihat dengan
adanya ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW yang secara khusus
membahas tentang bagaimana kita harus bersikap terhadap anak yatim dengan disertai
kabar gembira bagi orang yang mencintai dan mau merawatnya dan ancaman bagi yang
menyia-nyiakannya.
Sebagai umat islam, kita juga tahu kalau Nabi Muhammad SAW dilahirkan dalam
keadaan yatim, Karena waktu kelahiran beliau ayahnya sudah meninggal dunia. Dalam
fenomena kehidupan sekarang ini banyak orang yang mengabaikan nasib anak yatim,
walaupun tidak sedikit pantai asuhan beserta orang-orang yang masih peduli terhadap
kehidupan anak yatim.
2. Konseptual
Hadis tentang mencintai anak yatim riwayat Bukhori
3. Prosedural
MUFRODAT :
Arti Lafal
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Approach
Model : Active Learning
Setrategi : cooperative learning tipe make a match dan Small Group Disscussion
Metode : drill, tanya jawab, dan diskusi
F. Media Pembelajaran
Media : Power Point berisi hadits tentang menyayangi anak yatim, kartu hadits dan arti
Alat : Laptop, LCD Proyektor dan Kartu Hadits dan Terjemahnya
G. Sumber Belajar
• Buku pegangan siswa Kemenag
• Buku Pedoman Guru, Kemenag
• Lingkungan sekitar
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Musaini, S.Pd.I
Lampiran 1
HADITS MENCINTAI ANAK YATIM
أَﻧَﺎ َوَﻛﺎﻓِ ُﻞ: ﻮل اَﻟﻠﱠ ِﻪ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ُ ﺎل َر ُﺳَ َ ﻗ: ﺎل َ ََﻋ ْﻦ َﺳ ْﻬ ِﻞ ﺑْ ِﻦ َﺳ ْﻌ ٍﺪ رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ ﻗ
ِ ْ اﻟْﻴَﺘِﻴ ِﻢ ِﰱ
َ َوأ،اﳉَﻨ ِﱠﺔ ﻫ َﻜ َﺬ
َ َﺷ َﺎر ﺑِﺎﻟ ﱠﺴﺒﱠﺎﺑَﺔ َواﻟْ ُﻮﺳﻄَﻰ َوﻓَـﱠﺮ َج ﺑَـﻴْـﻨَـ ُﻬ َﻤﺎ )رواﻩ
(اﻟﺒﺨﺎر
Artinya :
Dari sahl bin saad ra berkata : Rasulullah SAW bersabda Aku dan orang-orang yang
memelihara anak yatim di syurga seperti ini. Beliau menunjukkan telunjuk dan jari tengah
serta beliau merenggangkan antara keduanya”. (H.R. Bukhori)
Hadis di atas memberikan motivasi kepada kita untuk mau peduli terhadap anak yatim.
Orang yang mau peduli terhadap anak yatim dengan cara memeliharanya, akan memperoleh
kedudukan yang tinggi yaitu berada di surga bersama Nabi Muhammad SAW. Layaknya jari
telunjuk dan jari tengah.
Anak yatim ialah anak-anak yang belum balig yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya
atau salah satunya. Orang yang pertama yang bertanggung jawab adalah ahli warisnya untuk
memelihara, mendidik, dan membesarkannya sehingga ia dapat menjalani hidup secara mandiri.
Yatim piatu (istilah di Indonesia) diartikan sebagai anak yang ditinggal mati oleh ayah dan
ibunya. Anak-anak yatim membutuhkan bimbingan dan kasih sayang orang tua untuk
perkembangan kepribadiannya. Namun, mereka tidak mendapatkan hal tersebut, karena ayah
atau ibunya sudah meninggal. Maka, diperlukan orang lain yang dapat menggantikan peran
orang tua untuk menuntun mereka ke jalan yang benar.
Tanpa perhatian dan kasih sayang, anak-anak yang kehilangan orang tua itu, tidak dapat
tumbuh secara seimbang antara jasmani dan rohaninya, sehingga memungkinkan anak
mengalami perkembangan yang timpang. Oleh karena itu, Rasulullah menganjurkan umat Islam
agar mau menggantikan peran ayah dan ibunya dengan jaminan surga yang berdekatan dengan
surga nabi.
Selama ini, pengertian menyantuni anak yatim cenderung pada kebutuhan fisiknya saja.
Sedang yang bersifat psikologis belum banyak dilakukan. Padahal anak-anak yatim yang tinggal
di panti maupun di rumahnya sendiri, mereka merindukan figur ayah/ibu yang menjadi tempat
curhat dan bermanja. Oleh karena itu sebaiknya pemberian bantuan untuk kebutuhan fisik,
disertai pula dengan komunikasi pribadi yang intens untuk memahami kebutuhan psikologis
maupun pengembangan bakat minat anak yang bermanfaat bagi masa depannya.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW. pada Hadits tersebut bahwa orang yang
mencintai anak yatim dengan baik maka ia akan bisa bersama dengan rasulullah SAW. masuk
surga.
Lampiran 2
1. Pengamatan Sikap
Teknik penilaian : Observasi
a. Format Penilaian
Aktifitas
No Nama Siswa Kerjasama Keaktifan Kepedulian Inisiatif Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
b. Rubrik penilaian:
No Indikator Penilaian Skor
1 Kerjasama Belum memperlihatkan kerjasama dengan teman satu 1
kelompok
Mulai memperlihatkan kerjasama dengan teman satu 2
kelompok
Mulai berkembang kerjasama dengan teman satu 3
kelompok
Mulai membudayakan kerjasama dengan teman satu 4
kelompok
2 Keaktifan Belum memperlihatkan keaktifannya dalam berdiskusi 1
dan selama proses melaksanakan tugas
Mulai memperlihatkan keaktifannya dalam berdiskusi dan 2
selama proses melaksanakan tugas
Mulai berkembang keaktifannya dalam berdiskusi dan 3
selama proses melaksanakan tugas
Mulai membudayakan keaktifannya dalam berdiskusi dan 4
selama proses melaksanakan tugas
3 Kepedulian Tidak mau menghargai pendapat orang lain dan 1
menyampaikan pendapatnya dengan bahasa yang kurang
santun
Kurang dapat menghargai pendapat orang lain dan kurang 2
santun
Menghargai orang lain namun kurang santun dalam 3
menanggapi pendapat
Menghargai orang lain dan menanggapi pendapat dengan 4
santun
4 Inisiatif belum memperlihatkan inisiatifnya 1
mulai memperlihatkan inisiatifnya 2
mulai berkembang inisiatifnya 3
mulai membudayakan inisiatifnya 4
Total 16
c. Pedoman Pen-skoran
Nilai =Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh X 100
Jumlah Skor maksimal (16)
Lampiran 3
2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes tertulis
b. Instrumen Penilaian
1. Siapakah yang dimaksud dengan anak yatim?
2. Apa saja isi kandungan hadits mencintai anak yatim?
3. Apa saja yang bisa kamu lakukan dalam rangka mencintai anak yatim? Sebutkan 3
saja!
c. Rubrik Penilaian
No Jawaban Kriteria penilaian Skor
1. Anak yatim ialah anak-anak yang Peserta didik mampu menjelaskan
belum balig yang ditinggal mati oleh 5
dengan lengkap pengertian anak yatim
kedua orang tuanya atau salah Peserta didik mampu menjelaskan
satunya. dengan cukup lengkap pengertian anak 3
yatim
Peserta didik mampu menjelaskan
2
kurang lengkap pengertian anak yatim
Peserta didik menjawab salah 1
Peserta didik tidak menjawab 0
2 Orang yang menyantuni anak yatim Peserta didik mampu menjawab dengan
dengan baik maka ia akan bisa lengkap isi kandungan hadits anak 5
bersama dengan Rasulullah SAW yatim
musuk surga
Peserta didik mampu menjawab dengan
cukup lengkap isi kandungan hadits 3
anak yatim
3. Penilaian Keterampilan
2. Instrumen penilaiaan
Rubrik Penilaian
No Kriteria Penilaian Skor
1 Peserta didik mampu menerapkan 5 contoh perilaku peduli terhadap 10
anak yatim
2 Peserta didik mampu menerapkan 4 contoh perilaku peduli terhadap 8
anak yatim
3 Peserta didik mampu menerapkan 3 contoh perilaku peduli terhadap 6
anak yatim
4 Peserta didik mampu menerapkan 2 contoh perilaku peduli terhadap 4
anak yatim
5 Peserta didik mampu menerapkan 1 contoh perilaku peduli terhadap 2
anak yatim
3. Penskoran