Anda di halaman 1dari 6

ISTIGHATSAH BESERTA DALILNYA

Makalah Di Ajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Dalil dan Tradisi Amaliyah
Nahdliyah
Dosen Pengampu: Dul Jalil, M..Ag

Disusun Oleh kelompok 2 :


Wildan Satria Utama (21.01.00.40)
Diana ( )

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM (HKI)


SEKOLAH TINGGI ILMU SYARI’AH NAHDLATUL ULAMA
(STISNU) NUSANTARA TANGERANG
2023/2024
A. Pendahuluan
1. Latar belakang
Islam merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad
SAW Setelah sekian lama kehidupan umat tidak memiliki
seseorang yang menjadi Panutan dan suri tauladan sehingga
pada zaman itu kehidupan umat mulai Berjalan sesuai
dengan apa yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Umat muslim dianjurkan untuk meminta pertolongan dari
Allah SWT saat dalam keadaan sulit dan mendapat musibah.
Salah satu cara dengan istighosah. Firman Allah lainnya juga
termaktub dalam Quran Surat Al-Anfal ayat 9:

‫َتَج اَب َلُك ْم‬ ‫َتِغ يُثوَن َر َّبُك ْم َفاْس‬ ‫ِإْذ َتْس‬

Artinya: "(Ingatlah wahai Muhammad), ketika kamu


memohon pertolongan kepada Tuhanmu lalu Dia
mengabulkan permohonanmu." (QS. Al-Anfal: 9)

B. Rumusan masalah
a. Pengertian istighatsah
b. Sejarah istighatsah
c. Hakikat istighatsah

C. Pembahasan
1. Pengertian, sejarah dan Hakikat Istighatsah

Istighatsah berarti minta pertolongan. Di antara doa


Istighatsah yang sering dibaca oleh Rasulullah SAW adalah :
‫ يا حُّي يا قّيوم ِبرْح مِتك اْس تغْيُث‬:‫َك ان الّنبي إذا َك ربه أمٌر قال‬
Artinya, "Rasulullah itu jika menemukan kesulitan
berdoa,’Wahai Allah Zat Yang Maha Hidup, Wahai Zat Yang
Mahamengurus segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku
memohon pertolongan." (Hadits Riwayat At-Tirmidzi dan Al-
Bazzar)1.
Bacaan yang kita kenal dalam istighasah itu adalah al-
asma'ul husna, istighfar, shalawat, takbir,
tahlil, hawqalah, dan lain-lain kalimat yang baik dan indah.

Ketika Bilal bin Al-Harits Al-Muzani mengatakan: ( ‫اْس َتْس ِق‬


‫ )ُأِلَّم ِتَك‬maknanya adalah “Mohonkanlah hujan kepada Allah untuk
umatmu”, bukan ciptakanlah hujan untuk umatmu. Jadi dari sini
diketahui bahwa adalah boleh bertawassul dan beristighasah
dengan mengatakan:
‫ َض اَقْت ِح ْيَلِتْي َأْد ِرْك ِنْي َأْو َأِغ ْثِنْي َيا َر ُسْو َل ِهللا‬،‫َيا َرُسْو َل ِهللا‬.
Karena maknanya adalah “tolonglah aku dengan doamu
kepada Allah, selamatkanlah aku dengan doamu kepada
Allah.”
Rasulullah bukan pencipta manfaat atau mara bahaya.
Rasulullah hanyalah sebab seseorang diberikan manfaat atau
dijauhkan dari bahaya. Bahkan ketika sudah wafatpun beliau
mendoakan dalam kuburnya.
jadi meskipun sesungguhnya pertolongan itu
datangnya dari Allah, Allah itulah sesungguhnya yang
menganugerahi pertolongan. Namun dengan tidak menafikan
bahwa Allah menjadikan sebab-sebab yang telah
dipersiapkan agar terwujud pertolongan tersebut. Berikut ini
adalah di antara dalil-dalil istighasah dengan selain Allah.
Hadits riwayat Al-Baihaqi, Ibnu Abi Syaibah dan lainnya:
‫ َأَص اَب الَّناَس َقْح ٌط ِفْي َز َم اِن ُع َم َر َفَج اَء‬:‫َعْن َم اِلك الَّدار َو كاَن َخ اِز َن ُع َم َر قال‬
‫ اْس َتْس ِق ُأِلَّم ِتَك‬،‫ َيا َر ُسْو َل ِهللا‬: ‫َر ُج ٌل ِإَلى َقْبِر الَّنِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َفَقاَل‬
‫ َأْقِر ْئ ُع َم َر الَّس َالَم َو َأْخ ِبْر ُه َأَّنُهْم‬:‫ َفُأِتَي الَّرُج ُل ِفْي اْلَم َناِم َفِقْيَل َلُه‬،‫َفِإَّنُهْم َقْد َهَلُك ْو ا‬

1
Al-Hafidz al-Haitsami berkata: “Para perawinya adalah perawi hadits shahih, kecuali
Utsman bin Mauhib, ia terpercaya.” (Majma’ Az-Zawaid, X/72)
‫ َفَبَك ى ُع َم ُر‬،‫ َفَأَتى الَّرُج ُل ُع َم َر َفَأْخ َبَرُه‬، ‫ َو ُقْل َلُه َع َلْيَك الَك ْيَس الَك ْيَس‬، ‫ُيْس َقْو َن‬
‫ َيا َر ِّب َال آُلْو ِإَّال َم ا َع َج ْز ُت‬: ‫َو َقاَل‬2.
Artinya, “Paceklik datang di masa Umar, maka salah
seorang sahabat (yaitu Bilal bin Al-Harits Al-Muzani)
mendatangi kuburan Nabi dan mengatakan, ‘Wahai
Rasulullah, mohonkanlah hujan kepada Allah untuk umatmu
karena sungguh mereka betul-betul telah binasa.’ Kemudian
orang ini bermimpi bertemu dengan Rasulullah. Rasulullah
berkata kepadanya, ‘Sampaikan salamku kepada Umar.
Beritahukan bahwa hujan akan turun untuk mereka.
Katakana kepadanya, 'Bersungguh-sungguhlah dalam
melayani umat.’’ Kemudian sahabat tersebut datang kepada
Umar dan memberitahukan apa yang dilakukannya dan
mimpi yang dialaminya. Umar menangis dan mengatakan,
‘Ya Allah, Saya akan kerahkan semua upayaku kecuali yang
aku tidak mampu.’

Pertanyaan berikutnya, apakah rasulullah SAW bisa


mendo’akan dalam kuburnya? Dalilnya adalah sebagai
berikut:
Berikut ini hadits riwayat Al-Bazzar dari Ibnu Mas'ud yang
menurut Al-Hafidz Al-Haitsami para perawinya adalah
perawi hadis sahih.
‫ "ﺣَﻴﺎﺗﻲ ﺧﻴٌﺮ ﻟﻜﻢ ُﺗﺤﺪﺛﻮﻥ ﻭُﻳﺤَﺪﺙ‬:‫ ﻭﻗﺎَﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﻪّﻠﻟا ﺻّﻠﻰ ﻪﻠﻟا ﻋﻠﻴ ﻭﺳّﻠﻢ‬:‫ﻗﺎﻝ‬
،‫ ﻓﻤﺎ ﺭﺃﻳُﺖ ِﻣ ﻦ ﺧﻴﺮ ﺣِﻤ ﺪُﺕ َﻪّﻠﻟا ﻋﻠﻴﻪ‬،‫ ﻭﻭﻓﺎِﺗﻲ ﺧﻴٌﺮ ﻟﻜﻢ ُﺗﻌَﺮ ﺽ ﻋﻠّﻲ ﺃﻋﻤﺎُﻟﻜﻢ‬،‫ﻟﻜﻢ‬
‫ﻭَﻣ ﺎ ﺭﺃﻳﺖ ِﻣ ﻦ ﺷّﺮ اﺳﺘﻐﻔﺮُﺕ َﻪّﻠﻟا ﻟﻜﻢ‬3
Artinya, “Ibnu Mas'ud berkata bahwa Rasulullah bersabda,
‘Hidupku adalah kebaikan bagi kalian. Kalian bercerita dan
diceritakan tentang kalian. Wafatku adalah kebaikan bagi
2
Riwayat Ibn Abi Syaibah. Sanad hadits ini dinilai shahih oleh al-Hafidz Ibn Katsir dalam al-
Bidayah wa al-Nihayah, VII/101, dan al-hafidz Ibn hajar dalam Fath al-Bari,II/495
3
Al-Hafidz al-Haitsami (Majma’ Az-Zawaid, II/24)
kalian. Amal-amal kalian dilapori kepadaku. Jika aku lihat
amal baik maka aku memuji kepada Allah. Jika aku lihat
amal yang buruk maka aku mintakan ampunan kepada Allah
untuk kalian.” (HR.al-Bazzar)

D. Penutup
1. Kesimpulan
Istighatsah adalah
Daftar Pustaka
Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur, Istighatsah, (Surabaya,
Khazanah Aswaja, 2016), hlm. 147

Anda mungkin juga menyukai