Anda di halaman 1dari 6

Hadis-Hadis Pilihan Mengenai Sifat-Sifat Mulia Para Sahabat Nabi Muhammad SAW.

1. Hadis Tentang Tali Iman.

َ‫«يَاَأَبَا‬:َ‫ َأَنَ َههَقَالََلَبَيَذَر‬،َ َ‫للاهَعَلَيهََوَسَلَم‬


َ َ ‫عَنََالنَبَيََصَلَى‬،ََ‫عَنََابنََعَبَاس‬
ََ‫قَال‬،َ ‫سولَ َهه َأَعلَ هَم‬
َ‫ َللا َعَزَ َوَجَلَ َوَرَ ه‬:َ َ‫ق َ؟» َقَال‬
َ‫عرَى َالَيمَانَ َأَوثَ ه‬ َ‫أَيَ َ ه‬،َ َ‫ذَر‬
.»َ‫غضَفَيَللا‬
َ‫َوَالَبه ه‬،َ‫حبََفَيَللا‬ َ‫َوَال ه‬،َ‫«اَل هَموَالَ َةهَفَيَللا‬:
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.huma. bahwa Nabi Muhammad SAW. Bertanya
kepada Abu Dzar. Apakah tali iman yang paling kuat ? Ia menjawab, “Allah ‘Azza
wajalla dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Nabi Muhammad SAW. Bersabda,
“Menolong karena Allah, mencintai karena Allah, dan membenci karena Allah.”( Hr.
Baihaqi).

2. Hadis Tentang Keindahan Kamar Di Surga.

َ‫َ"إنََفَي‬:‫َقال‬-َ‫َصلىَللاَعليهَوسلم‬-ََ‫َعنََالنبي‬،‫عنََأبيَمالكََالشعري‬
‫الجنةَ َ ه‬
َ َ ‫ َأعدَها‬،‫ َوباطَنهها َمنَ َظاهرَها‬،‫غرفاَ َيهرى َظاه هرها َمنَ َباطنها‬
َ‫للاه‬
"َ‫اسَنَيام‬
َ‫َوصَلىَبالليلََوَالن ه‬،‫َوأفشىَالسالم‬،‫تعالىَلمنََأطعمََالطعام‬
Diriwayatkan dari Abu Malik al Asy’ari r.a., dari Nabi Muhammad SAW., beliau
bersabda, “Sesungguhnya di Surga terdapat kamar-kamar yang bagian luarnya bisa
terlihat dari dalam dan bagian dalamnya bisa terlihat dari luar (tembus pandang),
Allah menyediakan semua itu bagi orang yang suka memberi makan (kepada fakir
miskin), orang yang selalu menyebarkan salam, dan orang yang shalat tahajud pada
tengah malam ketika manusia sedang lelap tidur.” (Hr. Ibnu Hibban).

3. Hadis Tentang menyampaikan Ilmu.

َ‫عَن َأَبَي َ هَهرَيرَةَ َأَنَ َرَ ه‬


َ‫سولَ َللا َصَلَى َللا َعَلَيهَ َوَسَلَمَ َقَالَ َمَثَ هَل َالَذَي َيَتَعَلَ هَم‬
َ .‫قَمَن َهه‬ َ‫العَل هَمََث همَلَََيهحَدَ ه‬
َ‫ثَبَهََكَمَثَلََالَذَيَيَكنَ هَزَالكَنزََفَالَََيهنفَ ه‬
Diriwayat dari Abi Hurairah r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan
orang yang menuntut ilmu tetapi tidak menyampaikannya (mengajarkannya kepada

1
orang lain) adalah seperti orang yang mengumpulkan harta, tetapi tidak
menginfaqkannya.” (Hr. Thabrani).

4. Hadis Tentang Doa dalam Majelis.

ََ‫سولَ َللا َصلى َللا َعلَيهَ َوسلم‬


‫عَن َحبيب َبنَ َمسلمةَ َالفهريَ َقالَ َسمعتهَ َر ه‬
َ َ‫عضَإلََأجَاب هه هَمَللا‬ ‫يقهو هَلَلََيجتم هَعَملََفيدعهوَبع ه‬
َ‫ض ههمَويهؤمنهََالبَ ه‬
Diriwayatkan dari Habib bin Maslamah al Fihri r.a bahwa ia mendengar Rasulullah
SAW bersabda., “Tidak berkumpul orang-orang (dalam suatu majelis), lalu sebagian
berdoa dan yang lainnya mengaminkan, kecuali Allah SWT. Pasti menerima do’a
mereka”. (Hr. Hakim).

5. Hadis Tentang Amalan Sebelum Tidur.

َ‫للاهَعَليهََوسلمََكَانََإذاَأوى‬
َ َ‫َ"َأنََالنبيََصلَى‬:‫ّللاهَعنها‬
َ َ َ‫عنََعائشةََرضي‬
َ َ َ‫ َوَقرأَ َفيهما َ َقهلَ َ ههو‬،‫إلى َفراشهَ َكهلَ َليلةَ َجمعَ َكفيهَ َثهمَ َنفثَ َفَيهما‬
َ،‫ّللاه َأحد‬
َ‫َوقهلََأعهو َذهَبربََالنَاسََثهمََيَمس ه‬،‫وقهلََأعهو َذهَبربََالفلق‬
ََ‫حَبهماَمَاَاستطاعََمن‬
ََ‫ َيفع هَل َذلكَ َثالث‬،‫َيبدَأ هَبهما َعلى َرأسهَ َووجههَ َوما َأقَبلَ َمنَ َجسدَه‬:َ‫جسده‬
"ََ‫مرات‬
Diriwayatkan dari Aisyah r.ha., ia menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW.
Apabila hendak tidur setiap malam, beliau merapatkan kedua telapak tangannya,
kemudian meniup (berisyarat meludah) pada kedua telapak tangannya itu, lalu
membaca QS. Al-Ikhlas, QS. Al-Falaq, QS. An-Naas. Kemudian kedua telapak
tangannya itu beliau usapkan ke seluruh tubuhnya sekira yang bisa dijangkau,
dimulai dari kepala, wajah, dan bagian depan dari tubuhnya. Beliau lakukan hal itu
tiga kali.” (Hr. Abu Daud No 5056).

6. Hadis Tentang Berjabat Tangan.

2
ََ‫ َ«ما َمنَ َ همسَلمين‬:َ‫للاه َعلَيهَ َوسلَم‬
َ َ ‫سو هَل َّللاَ َصلى‬
‫ َقالَ َر ه‬:َ‫ َقال‬،‫عنَ َالبراء‬
‫َفيتصافحانََإلََ ه‬،‫يلتقيان‬
»‫غفرََل ههماَقبلََأَنََيفتَرقا‬
Diriwayatkan dari Bara r.a bahwa Rasulullah SAW. Bersabda, “Tiadalah dua orang
muslim yang bertemu lalu keduanya berjabatan tangan, kecuali diampuni dosa-dosa
keduanya berjabatan tangan, kecuali diampuni dosa-dosa keduanya sebelum
keduanya berpisah.” (Hr. Abu Dawud No 5212).

7. Hadis Tentang Doa Keluar Rumah.

َ‫ َقالَ َ« َإَذا َخرجَ َالر هج هَل‬-‫صلى َللا َعليه َوسلم‬-َ َ‫عنَ َأنسَ َبنَ َمالكَ َأنَ َالنبى‬
َ«َ َ‫َقال‬.»َ َ‫منَ َبيتهَ َفقالَ َبسمَ َّللاَ َتوكلتهَ َعلى َّللاَ َلَ َحولَ َولَ َقهوةَ َإلَ َباّلل‬
ََ‫يهقا هَل َحينئذَ َ ههديتَ َوكهفيتَ َو هوقيتَ َفتتنحى َل َهه َالشيَاطينهَ َفيقهو هَل َلَ َهه َشيطان‬
.»ََ‫آخ هَرَكيفََلكََبر هجلََقدََ ههدىََوكهفىََو هوقى‬
Diriwayatkan dari Anas bi Malik r.a bahwa Rasulullah SAW. Bersabda, “Barangsiapa
ketika keluar dari rumahnya dengan mengucapkan doa :

َ‫بسمََّللاََتوكلتهََعلىَّللاََلََحولََولََقهوَةََإلََبَاّلل‬
(Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, tiada daya dan upaya
kecuali dengan izin dan pertolongan Allah). Maka dikatakan kepadanya (oleh para
malaikat), “Kamu telah dicukupi (pada hari itu), kamu telah dilindungi (dari
perbuatan jahat), dan Syaitan menyingkir darimu.” (Hr. Tirmidzi No 3426).

8. Hadis Tentang Doa Setelah Wudhu.

َ‫عَن َأبي َسعيدَ َال هخدرَي َرَضَىَ َللا َتَعَالَى َعَن َهه َقَالَ َقَالَ َرَ ه‬
َ‫سولَ َللا َصَلَى َللا‬
َ‫عَلَيهََوَسَلَمََمَنَتَوَضَأَََث همََقَالََ ه‬
ََ‫سبحَانَكََالَل هَهمََوَبَحَمدَكََلََإَلهََإَلََأَنتََأَستَغفَ هَرك‬
َ‫وبَإَلَيكََ هَكتَبََفَيَرَقَََث همََ ه‬
َ َ‫طبَعََبَطَابَعََفَلَمََيهكسَرَإَلَىَيَومََالقَيَامَة‬ َ‫وَأََت ه ه‬

3
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa berwudhu, kemudian ia membaca :

َ‫سبحانكََالل ههمََوبحمدكََلََإلهََإلََأنتََأستغف هركََوأَت ه ه‬


َ‫وبَإَليك‬ ‫ه‬
(Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan segala puji-Mu, Tiada yang berhak
disembah selain Engkau, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu). Maka
akan ditulis pada sehelai kertas, kemudian dicap dengan segel, sehingga tidak dapat
dipecahkan sampai hari kiamat.” (Hr. Al-Hakim).

9. Hadis Tentang Wudhu ketika masih Suci.

َ:‫ َيقول‬-َ ‫ َصلى َللا َعليه َوسلم‬-َ ‫َكانَ َرسو هَل َللا‬:‫عَن َعبدَ َللا َبنَ َعمرقال‬
َ‫عشرَحسنات‬ ‫"منَتوضأََعلىَ ه‬
َ‫طهرََكهتبََلهَ ه‬
Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.huma. Bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa berwudhu sedangkan ia masih suci, maka dicatat untuknya sepuluh
hasanah (kebaikan).” (Hr. Abu Dawud No 62).

10. Hadis Tentang Ridho Allah.

ََ‫ َقَالَ َ«رضَا َالرب‬-‫صلى َللا َعليه َوسلم‬-َ َ‫عنَ َعبدَ َّللاَ َبنَ َعمرو َعنَ َالنبى‬
َ‫فىَرضاَالوالدََوسخ ه‬
.»ََ‫طَالربََفىَسخطََالوالد‬
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr r.huma. bahwa Nabi SAW bersabda, “Ridha
Allah ada pada keridhaan orang tua dan kemurkaan Allah ada pada kemurkaan orang
tua.” (Hr. Tirmidzi No 1899).

11. Hadis Tentang Fadhilah Puasa.

َ‫عَن َعقبةَ َبنَ َعامر َعنَ َالنبيَ َصلى َللا َعليهَ َوسَلمَ َقالَ َمن َصَامَ َيوما َفَي‬
َ‫سبيلََللاَباعدَللاَمن َههَجهنمَمسيرةََمائةََعام‬

4
Diriwayatkan dari Amir bin Abbasah r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang mengerjakan puasa satu hari ketika di jalan Allah, maka Allah
SWT akan menjauhkan darinya api neraka sejauh seratus tahun perjalanan.” (Hr.
Thabrani).

12. Hadis Tentang Keutamaan QS. Al-Kafirun.

ََ‫ّللاهَعليهَ َوسلمَ َقالَ َلَنوفلَ َاقَرأ‬


َ َ ‫عنَ َفروةَ َبنَ َنوفلَ َعنَ َأبيهَ أنَ َالنبيَ َصلَى‬
َ‫قهلََياَأيهاَالكاف هرونََثهمََنمََعلىَخاتمتهاَفإنهَاَبراءةََمنََالشرك‬
Diriwayatkan dari Naufal r.a bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda padanya :
“Bacalah olehmu QS. Al-Kafirun sebelum tidur, kemudian tidurlah setelah
menyelesaikannya, maka sesungguhnya ia membebaskan dari Syirik.” (Hr. Abu
Dawud).

13. Hadis Tentang Keutamaan Sholawat.

َ‫َمَنَ َصلَى َعليَ َصَالةَ َصلى‬:َ‫ّللاه َعليهَ َوسلمَ َأن َهه َقال‬
َ َ ‫هروي َعنَ َالنبيَ َصلى‬
َ .َ‫ّللاهَعليهََبهاَعشراَوكتبََل َههَعشرََحسنات‬
َ
Diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW. Bahwasannya beliau bersabda,
“Barangsiapa yang bersholawat padaku satu kali, maka Allah SWT akan bersholawat
(mengirimkan rahmat) padanya sepuluh kali, dan ditulis baginya sepuluh kebaikan.”
(Hr. Tirmidzi No 484).

14. Hadis Tentang Keutamaan Ayat Kursi.

ََ‫َمنَقرَأََآيةََال هَكرسيَفَيَ هدبهرََالصَالة‬:ََ‫سو هَلَللاََصلىَللاَعليهََوََسلم‬


‫قَالََر ه‬
‫المكتهوبةََلمَيمنع َههَمنَ هد هخولََالجنةََإلََالموت‬
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membaca ayat kursi (QS. Al Baqarah 255)
setiap selesai sholat maka tiada dapat menghalanginya untuk masuk surga kecuali
kematiannya”. (Hr. Nasa’i no 100).

5
15. Hadis Tentang Menahan Marah.

ََ‫َ«إنَ َالغضب‬:َ‫للاه َعليهَ َوسلَم‬


َ َ ‫سو هَل َّللاَ َصلى‬
‫َقالَ َر ه‬:َ‫ َقال‬،‫عنَ َجدي َعطية‬
َ‫ َوَإنما َتهطَفَأ هَالن ه‬،‫ َوإنَ َالشيطانَ َ هخلقَ َمنَ َالنار‬،‫منَ َالشيطان‬
َ‫ َفإذا‬،‫ار َبالماء‬
»َ‫غضبََأح هدكهمََفليتوضأ‬
Diriwayatkan dari ‘Athiyah r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya
marah itu berasal dari Syetan, dan sesungguhnya syetan itu diciptakan dari api,
sedangkan api itu hanya bisa dipadamkan dengan air. Oleh karena itu, apabila
seseorang dari kalian marah, maka hendaklah ia berwudhu.” (Hr. Abu Dawud).

Anda mungkin juga menyukai