Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ANALISIS INSTRUMEN

SPEKTROFOTOMETRI INFRA MERAH

DISUSUN OLEH :

JEFFRY HELASFRI (1500057)


LISA DINI WATI (1500059)
MARTINI AULIA (1500060)
SHERLIN INDAH SAPUTRI (1500075)
WARDATUL JANNAH (1500082)
WINDA OKTAVIA RAISA (1500083)

DOSEN:

Armon Fernando, M.Si.,Apt

PROGRAM STUDI D-III FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

PEKANBARU

2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
dibuat untuk membantu mahasiswa memahami materi mata kuliah Analisi
Instrumen khususnya tentang Spektrofotometri Infra Red. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak sangat di perlukan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis mohon maaf apabila dalam makalah ini masih
banyak kesalahan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan
bagi pembaca, serta menjadi pintu gerbang ilmu pengetahuan khususnya
Mata Kuliah Analisis Instrumen ini.

Pekanbaru, Juni 2017

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan cahaya, suara
atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga
dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi. Dalam
catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan
dalam teori-teori struktur materi serta analisa kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern,
definisi spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk
memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik
dan non-elektromagnetik seperti gelombang mikro, gelombang radio, elektron, fonon,
gelombang suara, sinar x dan lain sebagainya.

Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk
mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang diserap. Alat
untuk merekam spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi juga digunakan secara intensif
dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh. Kebanyakan teleskop-teleskop besar mempunyai
spektrograf yang digunakan untuk mengukur komposisi kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu
objek astronomi atau untuk mengukur kecepatan objek astronomi berdasarkan pergeseran
Doppler garis-garis spektral. Salah satu jenis spektroskopi adalah spektroskopi infra merah (IR).
spektroskopi ini didasarkan pada vibrasi suatu molekul.

Spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan
radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0.75 - 1.000 m atau pada
bilangan gelombang 13.000 - 10 cm-1.Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang
gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio.
Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna
dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga
"order" dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm. Inframerah ditemukan

3
secara tidak sengaja oleh Sir William Herschell, astronom kerajaan Inggris ketika ia sedang
mengadakan penelitian mencari bahan penyaring optik yang akan digunakan untuk mengurangi
kecerahan gambar matahari dalam tata surya teleskop

Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu metode yang mengamati
interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang
0,75 1.000 m atau pada Bilangan Gelombang 13.000 10 cm-1. Radiasi elektromagnetik
dikemukakan pertama kali oleh James Clark Maxwell, yang menyatakan bahwa cahaya secara
fisis merupakan gelombang elektromagnetik, artinya mempunyai vektor listrik dan vektor
magnetik yang keduanya saling tegak lurus dengan arah rambatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Spektroskopi Infra merah?
2. Apa prinsip Dasar Spektrofotometer Infra merah?
3. Bagaimana Interaksi sinar Infra merah dengan molekul?
4. Apa saja komponen spektrofotometer infra merah?
5. Bagaimana Penanganan Cuplikan pada spektroskopi Infra merah?
6. Bagaimana Kalibrasi dan Standarisasi?
7. Bagaimana Daerah Spekturm pada spektroskopi Infra merah?
8. Apa saja Parameter pada Infra merah?

1.3 Tujuan Makalah


1. Mengetahui pengertian dari Spektroskopi Infra merah.
2. Mengetahui prinsip Dasar Spektrofotometer Infra merah.
3. Mengetahui Interaksi sinar Infra merah dengan molekul.
4. Mengetahui komponen-komponen spektrofotometer infra merah.
5. Mengetahui Penanganan Cuplikan pada spektroskopi Infra merah.
6. Mengetahui cara Kalibrasi dan Standarisasi.
7. Mengetahui Daerah Spekturm pada spektroskopi Infra merah.
8. Mengetahui Parameter dari Infra Merah.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian spektroskopi Infra Merah

Spektrofotometer infra merah sangat penting dalam kimia modern, meskipun bukan satu-
satunya dalam daerah organik. Spektrofotometer ini merupakan alat rutin dalam mendeteksi
gugus fungsional, mengidentifikasi senyawa, dan menganalisis campuran. Spektrofotometer
inframerah merupakan alat yang berguna untuk mengukur serapan infra merah pada berbagai
panjang gelombang.

Spektrofotometer ini banyak digunakan untuk mengidentifikasi senyawa organik, sebab


spektrum infa merah yang dimiliki oleh setiap senyawa berbeda-beda kecuali isomer optik.
Teknik ini banyak digunakan di laboratorium analisa industri dan berbagai macam laboratorium
riset karena banyak memberikan informasi yang berguna untuk analisa kuantitatif dan kualitatif
dalam menentukan rumus bangun suatu senyawa. Analisa ini dapat untuk jenis sampel yang
bersifat organik.

Keunggulan lain metode ini adalah non destruksi, metode ini dapat digunakan untuk
jumlah sampel dalam jumlah kecil (sampel mikro). Spektogram infa merah disajikan dalam
bentuk dua dimensi pada sehelai kertas yang memperlihatkan peresapan yang khas dari molekul
suatu senyawa. Peresapan ini diperlihatkan sebagai puncak-puncak (bands atau peaks) yang
spesifikasinya dinyatakan oleh posisi, intensitas dan bentuknya.

Sinar-sinar dari sumber sinar IR merupakan kombinasi dari cahaya dengan panjang
gelombang yang berbeda. Sinar yang melalui interferometer difokuskan pada posisi tempat
sampel. Sinar yang ditransmisikan dari sampel difokuskan ke detektor. Perubahan dari intensitas
sinar menghasilkan suatu gelombang interferensi. Gelombang interferensi ini dikonversikan ke
signal oleh detektor dan diperkuat oleh amplifier, kemudian dikonversikan lagi ke signal digital.

5
2.2 Prinsip Dasar Spektrofotometer IR
Jika senyawa organik dikenaisinar infra-merah yang mempunyai frekwensi
tertentu(bilangangelombang500 -4000 Cm-1), sehingga beberapa frekwensi tersebut diserap oleh
senyawa tersebut. Berapa banyak frekwensi tertentu yang melewati senyawa tersebut diukur
sebagai 'persentasi transmitasi' (percentage transmittance). Persentasi transmitasi dengan nilai
100 berarti semua frekwensi dapat melewati senyawa tersebut tanpa diserap sama sekali.
Transmitasi sebesar 5% mempunyai arti bahwa hampir semua frekwensi tersebut diserap oleh
senyawa itu.

2.3 Interaksi Sinar Infra Merah Dengan Molekul

Dasar Spektroskopi Infra Merah dikemukakan oleh Hooke dan didasarkan atas senyawa
yang terdiri atas dua atom atau diatom yang digambarkan dengan dua buah bola yang saling
terikat oleh pegas seperti tampak pada gambar disamping ini. Jika pegas direntangkan atau
ditekan pada jarak keseimbangan tersebut maka energi potensial dari sistim tersebut akan naik.
Setiap senyawa pada keadaan tertentu telah mempunyai tiga macam gerak, yaitu :

1. Gerak Translasi, yaitu perpindahan dari satu titik ke titik lain.


2. Gerak Rotasi, yaitu berputar pada porosnya, dan
3. Gerak Vibrasi, yaitu bergetar pada tempatnya.

Bila ikatan bergetar, maka energi vibrasi secara terus menerus dan secara periodik
berubah dari energi kinetik ke energi potensial dan sebaiknya. Jumlah energi total adalah
sebanding dengan frekwensi vibrasi dan tetapan gaya ( k ) dari pegas dan massa ( m1 dan m2 )

6
dari dua atom yang terikat. Energi yang dimiliki oleh sinar infra merah hanya cukup kuat untuk
mengadakan perubahan vibrasi.

2.4 komponen spektrofotometer infra merah

Secara garis besar komponen spektrofotometer infra merah yaitu:

Sumber Sampel Monokromator Detektor Rekorder

Mula-mula sinar infra marah di lewatkan melaui sampel dan larutan pambanding kemudian
di laewatkan pada monokromator untuk menghilangkan sinar yang tidak diinginkan. Berkas ini
kemudian didispersikan melalui prisma atau gratting. Denganmelewatkannya melalui slit, sinar
akan di fokuskan pada detektor. Alat IR biasanya dapat merekam sendiri absorbansinya sendiri.
Temperatur dan kelembapan juga harus di atur yaitu maksimum 50% dan apabila melebihi batas
tersebut maka membuat permukaan prisma dansel alkali halida menjadi suram. Komponen
spektrofotometer infra merah (IR) terdiri dari lima bagian pokok yaitu (1) sumber radiasi , (2)
wadah sampel (3) monokhorometer (4)detector (5) rekoder. Terdapat dua macam
spektrofotometer infra merah yaitu dengan berkastunggal (single-beam) dan berkas ganda (
double-beam).

Sumber Radiasi
Radiasi infra merah dihasilkan dari pemanasan suatu sumber radiasi dengan listrik
sampai suhu antara 1500 dan 2000k. Sumber radiasi yang biasa digunakan berupa NemstGlower,
Globar, dan kawat nikhrom.Kawat nikhrom merupakan campuran nikel (Ni) dan khrom (Cr).
Kawat Ni-Khrom ini berbentuk spiral dan mempunyai intensitas radiasi lebih rendah dari
Nerst Glower dan Globartapi umurnya lebih panjang.

Wadah sampel
Kebanyakan spektrofotometri melibatkan larutan dan karenanyan kebanyakan
wadahsampel adalah sel untuk menaruh cairan ke dalam berkas cahaya spektrofotometer. Sel itu
haruslah meneruskan energi cahaya dalam daerah spektral yang diminati jadi sel kaca melayani
daerah tampak, sel kuarsa atau kaca silica tinggi istimewa untuk daerah ultraviolet. Dalam

7
instrument, tabung reaksi silindris kadang-kadang digunakan sebagai wadah sampel.Penting
bahwa tabung-tabung semacam itu diletakkan secara reprodusibel dengan membubuhkan tanda
pada salah satu sisi tabung dan tanda itu selalu tetap arahnya tiap kali ditaruh dalam instrument.
Sel-sel lebih baik bila permukaan optisnya datar. Sel-sel harus diisi sedemikian rupa sehingga
berkas cahaya menembus larutan, dengan meniscus terletak seluruhnya diatas berkas. Umumnya
sel-sel ditahan pada posisinya dengan desain kinematik dari pemegangnya atau dengan jepitan
berpegas yang memastikan bahwa posisi tabung dalam ruang sel (dari) instrument itu
reprodusibel.

Monokhromator
Pada pemilihan panjang gelombang infra merah dapat digunakan filter,prisma,
ataugrating, berkas radiasi terbagi dua yaitu sebagian melewati sampel dan sebagian
melewati blanko. Setelah kedua berkas tersebut bergabung kembali kemudian di lewatkan ke dal
am monokromator.

Detector
Detector dapat memberikan respons terhadap radiasi pada berbagai panjang
gelombang. Ada beberapa cara untuk mendeteksi substansi yang telah melewati kolom.Metode
umum yang mudah dipakai untuk menjelaskan yaitu penggunaan serapan ultra-violet.Banyak
senyawa-senyawa organik menyerap sinar UV dari beberapa panjang gelombang. Jika anda
menyinarkan sinar UV pada larutan yang keluar melalui kolom dan sebuah
detektor pada sisi yang berlawanan akan mendapatkan pembacaan langsung berapa besar sinar
yang diserap. Jumlah cahaya yang diserap akan bergantung pada jumlah senyawa tertentu yang
melewati melalui berkas pada waktu itu. Anda akan heran mengapa pelarut yang digunakan tidak
mengabsorbsi sinar UV. Tetapi berbeda, senyawa-senyawa akan menyerap dengan sangat kuat
bagian-bagian yang berbeda dari specktrum UV. Misalnya, metanol,menyerap pada panjang
gelombang dibawah 205 nm dan air pada gelombang dibawah 190nm. Jika anda menggunakan
campuran metanol-air sebagai pelarut, anda sebaiknya menggunakan panjang gelombang yang
lebih besar dari 205 nm untuk mencegah pembacaan yang salah dari pelarut.

8
Recorder
Signal yang dihasilkan dari detector kemudian direkam sebagai spectrum infra
merahyang berbentuk puncak-puncak absorpsi. Spektrum infra merah ini menunjukkan
hubunganantara absorpsi dan frekuensi/bilangan gelombang. Sebagai absis dan frekuensi dan
sebagai ordinat adalah transmitan/absorbans Untuk intrumen yang di gunakan umumnya ada 2
macam instrumen yaitu untuk analisis kuantitatif dan untuk analisis kualitatif. Karena
kompleksnya spektrum IR maka digunakan recorder . Pada umunya alat IR digunaka berkas
ganda yang di rancang lebih sederhana dari pada berkas tunggal. Dalam semua instrumen selalu
ada chopper frekuensi rendah untuk menyesuaikan output sumber. Rancangan optisnya mirip
dengan spektrofotometer UV-tampak kecuali tempat sampel dan pembandingan di tempatkan
diantara sumber dan monokromator untuk menghamburkan sinar yang berasal dari sampel dan
untuk mencegah terjadinya penguraian secara fotokimia. Sumber sinar di bagi menjadi
dua berkas , satu diawetkan pada sampel dan yang satu melewati pembanding, kemudian
secara berturutturut melewati attenuator dan chopper. Setelah melalui prisma, berkas jatuh p
ada detektor dan di ubah menjadi sinyal listrik yang di rekam oleh recorder. Kadang kadang
di perlukan amplifier bila sinyal lemah. Pada pengukuran kuantitatif model berkas ganda
kurang begitu memuaskan karena banyak ganguan dari sirkuit elektronik dan pengaturan titi
k nol besar sehingga menyebabkan kesalahan.

Jika pada suatu frekuensi cuplikan menyerap sinar maka detektor akan menerima
intensitas berkas baku yang besar dan berkas cuplikan yang lemah secara bergantian. Hal ini
menimbulkan arus listrik bolak-balik dalam detektor dan akan diperkuat oleh amplifier.
Jikacuplikan tidak menyerap sinar, berarti intensitas berkas cuplikan sama dengan
intensitas berkas baku dan hal ini tidak menimbulkan arus bolakbalik, tetapi arus searah. Ampli
fier dibuat hanya untuk arus bolak-balik. Arus bolak-balik yang terjadi ini digunakan untuk
menjalankan suatu motor yang dihubungkan dengan suatu alat penghalang berkas sinar yang
disebut baji optik. Baji optik ini oleh motor dapat digerakkan turun naik ke dalam berkas baku
sehingga akan mengurangi intensitasnya yang akan diteruskan ke detektor. Baji optik ini
digerakkan sedemikian jauh kedalam berkas baku sehingga intensitasnya dikurangi dengan
jumlah yang sama banyaknya dengan jumlah pengurangan intensitas berkas cuplikan, jika
cuplikan melakukan penyerapan.Gerakan baji ini dihubungkan secara mekanik dengan pena alat

9
rekorder sehingga gerakan baji ini merupakan pita serapan pada spektrum tersebut.Secara singkat
sistem kerjanya seperti ini sebuah cuplikan yang ditempatkan di dalam spektrofotometer infra
merah dan dikenai radiasi infra merah. Sinar dari sumber dibagi dalam2 berkas yang sama, satu
berkas melalui cuplikan dan satu berkas lainnya sebagai baku.Fungsi model berkas ganda adalah
mengukur perbedaan intensitas antara 2 berkas pada setiap panjang gelombang. Kedua berkas itu
dipantulkan pada chopper yang berupa cermin
berputar. Hal ini menyebabkan berkas cuplikan dan berkas baku dipantulkan secara bergant
ian ke kisi difraksi. Kisi difraksi berputar lambat, setiap frekuensi dikirim ke detektor yang
mengubah energi panas menjadi energi listrik.Infra merah yang berubah panjang gelombangnya
secara berkesinambungan menyerap cahaya jika radiasi yang masuk bersesuaian dengan energi
getaran molekul tertentu. Spektrofotometer infra merah memayar daerah rentangan dan lenturan
molekul. Penyerapan radiasi dicatat dan menghasilkan sebuah spektrum infra merah. Hadirnya
sebuah puncak serapan dalam daerah gugus fungsi sebuah spektrum infra merah hampir selalu
merupakan petunjuk pasti bahwa beberapa gugus fungsi tertentu terdapat dalam senyawa cup
likan. Demikian pula, tidak adanya puncak dalam bagian tertentu dari daerah gugus fungsi
sebuah spektrum infra merah biasanya berarti bahwa gugus tersebut yang menyerap pada daerah
itu tidak ada.

2.5 Penanganan Cuplikan

Untuk keperluan kualitatif atau penentuan struktur molekul maka sampel yang diukur harus
berupa senyawa yang murni. Sedangkan untuk keperluan kuantiatif, sampel boleh berupa
campuran asalkan daerah panjang gelombangyang menjadi pengamatan tidak terjadi gangguan
dari senyawa-senyawa lain yang terdapat dalam komponen campuran. Semua bentuk sampel
(padat, cair dan gas) dapat dilakukan pengukuran dengan spektrometer infra merah, tetapi
masing-masing perlu dilakukan penanganan khusus agar didapatkan spektrum infra merah yang
baik.

a. Sampel gas

Sampel berupa gas dapat dianalisis secara langsung, hanya perlu diperhatikan adanya uap
air dalam sampel tersebut. Adanya uap air dapat memberikan pita-pita serapan yang tajam.

10
Pengukuran sampel gas memerlukan tempat sampel khusus, biasanya berupa silinder dari bahan
silika. Silinder ini mempunyai dua buah lubang untuk tempat keluar masuknya gas. Sebagai
penutup lubang tersebut dapat digunakan lempengan kristal NaCl.

b. Sampel cair

Sampel cair dapat dianalisis dalam bentuk murninya atau dalam bentuk larutan. Sampel
cairan murni dianalisis secara langsung dengan cara membuat lapisan tipis yang diletakkan
diantara celah yang dibuat dari dua lempengan NaCl yang diletakkan berhimpitan. Tebal lapisan
tipis ini adalah 0,01 mm atau kurang. Sampel cairan murni yang terlalu tebal menyerap sangat
kuat, sehingga menghasilkan spektrum yang tidak memuaskan. Cairan yang mudah menguap
dianalisis dalam sel tertutup dengan lapisan tipis. Lempeng perak klorida atau KRS-5 dapat
digunakan untuk sampel yang melarutkan NaCl.

Larutan ditangani di dalam sel yang tebalnya 0,01-1 mm. Untuk sel yang tersedia,
diperlukan larutan 0,05-10% sebanyak 0,1-1 ml. Sebuah sel yang mengandung pelarut murni
diletakkan pada berkas acuan. Dengan begitu, spektrum yang diperoleh adalah milik zat terlarut,
kecuali pada daerah-daerah tempat pelarut menyerap dengan kuat.

Pelarut yang dipilih haruslah cukup bening di daerah yang diperlukan dan pula harus
kering. CCl4 merupakan pelarut yang paling baik sebab sedikit mengabsorpsi infra merah, tetapi
tidak semua zat dapat larut dalam CCl4. Beberapa jenis pelarut lainnya antara lain kloroform dan
sikloheksana. Pasangan zat terlarut dan pelarut yang bereaksi tidak dapat digunakan. Contohnya,
CS2 tidak dapat digunakan sebagai pelarut amina primer dan sekunder.

c. Sampel padat

Sampel berbentuk padat dapat dianalisis dalam bentuk pelet, pasta atau lapisan tipis.
Bentuk pelet dibuat dengan menggerus campuran sampel dengan kristal KBr (0,1-2,0%
berdasarkan berat)) hingga halus dan homogen. Campuran ini kemudian ditekan dengan alat
pembuat pelet sampai tekanan 10-20 Mpa (Mega Pascal = ton/inc2) sehingga terbentu suatu
pelet. Pelet yang baik harus jernih/transparan dan tidak retak. Selain kristal KBr dapat juga
digunakan kristal KI, CsI atau CsBr.

11
Pasta (mull) dibuat dengan menggerus sampel dengan beberapa tetes mulling oil
sehingga terbentuk pasta. Pasta ini kemudian dioleskan di antara dua lempeng kristal NaCl agar
didapatkan lapisan yang tipis dan rata. Nujol (CH3(CH2)8CH3; parafin) suatu minyak tanah
yang bertitik didih tinggi lazim digunakan sebagai mulling agent. Yang perlu diperhatikan adalah
Nujol dapat mengabsorpsi infra merah sehingga spektrum yang tebentuk berupa campuran antara
sampel dan Nujol. Bila pita-pita hidrokarbon mengganggu spektrum, maka Fluorolube (suatu
polimer yang terhalogenasi seluruhnya oleh F dan Cl) atau heksaklorobutadiena dapat
digunakan. Baik penggunaan Nujol maupun Fluorolube memungkinkan pembuatan spektrum
yang bebas dari pita-pita yang menumpuk, di seluruh daerah 4000-250 cm-1. Untuk analisis
kualitatif, teknik mull mudah dan cepat, tetapi untuk analisis kuantitatif harus menggunakan
internal standar. Sedangkan lapis tipis dibuat dengan meneteskan larutan dengan pelarut yang
mudah menguap pada permukaan kepingan NaCl dan dibiarkan sampai menguap.

2.6 Kalibrasi dan Standarisasi

Kalibrasi spektrofotometer infra merah diperlukan untuk menyesuaikan antara skala


panjang gelombang dan tranmittans dengan komponen-komponen lain di dalam alat
spektrofotometer. Untuk mengkalibrasi skala panjang gelombang atau bilangan gelombang dapat
digunakan kisi defraksi, tetapi cara ini sulit dilakukan kecuali oleh teknisi yang telah
berpengalaman.

Cara lain untuk mengkalibrasi ialah dengan menggunakan standar sekunder yaitu film
polistirene. Spektrum dari polistirene digunakan sebagai pembanding terhadap spektrum sampel
yang diukur oleh alat yang sama. Jika ada pergeseran-pergeseran pita serapan dari spektrum
sampel maka dapat dilakukan koreksi. Pada spektrofotometer infra merah yang single beam
perlu diperiksa spektrum udara. Uap air dan CO2 di udara dapat memberikan puncak-puncak
serapan yang sangat tajam, sehingga dapat menimbulkan kesalahan interpretasi spektrum.

2.7 Daerah Spekturm

Spektrum infra merah (IR) terletak pada daerah dengan bilangan gelombang 12800 sampai
10 cm-1 atau panjang gelombang 0,78 1000 m. Umumnya daerah infra merah terbagi dalam
infra merah dekat, infra merah tengah dan infra merah jauh.

12
Panjang Bilangan
Frekuensi
Daerah Gelombang Gelombang
(Hz)
-1
(m) (cm )
Dekat 0,78 2,5 12800 4000 3,8x1014 1,2x1014

Tengah 2,5 50 4000 200 1,2x1014 6,0x1014

Jauh 50 1000 200 10 6,0x1014 3,0x1014

Aplikasi spektroskopi infra merah sangat luas baik untuk analisis kualitatif maupun
kuantitatif. Penggunaan yang paling banyak adalah pada daerah pertengahan dengan kisaran
bilangan gelombang 4000 sampai 670 cm-1 atau dengan panjang gelombang 2,5 sampai 15 m.
Kegunaan yang paling penting adalah untuk identifikasi senyawa organik karena spektrumnya
yang sangat kompleks terdiri dari banyak puncak-puncak. Dan juga spektrum infra merah dari
senyawa organik mempunyai sifat fisik yang karakteristik artinya kemungkinan dua senyawa
mempunyai spektrum sama adalah kecil sekali.

2.8 Parameter Infra Merah

a. Parameter Kualitatif

Spektrofotometer IR dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa. Parameter


kualitatif pada spektrofotometer IR adalah bilangan gelombang dimana muncul akibat adanya
serapan oleh gugus fungsi yang khas dari suatu senyawa. Namun jika hanya daerah gugus
fungsi saja tidak dapat digunakan untuk menganalisis identitassenyawa. Pada umumnya
identifikasi suatu senyawa didasarkan oleh vibrasi bengkokan,khususnya goyangan (rocking),
yaitu yang berada di daerah bilangan gelombang 2000 400 cm-1. Berikut adalah contoh
serapan yang khas dari beberapa gugus fungsi :

Gugus Jenis Senyawa Daerah Serapan (cm-1)

13
C-H alkana 2850-2960, 1350-1470

C-H alkena 3020-3080, 675-870

C-H aromatik 3000-3100, 675-870

C-H alkuna 3300

C=C Alkena 1640-1680

C=C aromatik (cincin) 1500-1600

C-O alkohol, eter, asam karboksilat, ester 1080-1300

C=O aldehida, keton, asam karboksilat, ester 1690-1760

O-H alkohol, fenol(monomer) 3610-3640

O-H alkohol, fenol (ikatan H) 2000-3600 (lebar)

O-H asam karboksilat 3000-3600 (lebar)

N-H amina 3310-3500

C-N Amina 1180-1360

-NO2 Nitro 1515-1560, 1345-1385

b. Parameter Kuantitatif

Spektrofotometer IR dapat digunakan dalam analisis secara kuantitatif jika dihubungkan


atau dilanjutkan analisis dengan bantuan dari instrumentasi lain misalnya GC-MS, MS, dan
sebagainya. Biasanya spektrosfotometer IR digunakan sebagai analisis kuantitatif yaitu dalam
menentukan indeks kemurnian yaitu seberapa besarkah sampelyang dianalisis jika spektrum IR
sampel dibandingkan dengan spektrum IR baku pembanding atau reference standard dari sampel
yang dianalisis.

14
Spektrofotometri inframerah biasanya digunakan untuk penelitian dan digunakan dalam
industry yang sederhana dengan teknik yang sederhana dan untuk mengontrol kualitas. Alat
Spektrofotometri inframerah cukup kecil dan mudah dibawa kemana-mana dan kapanpun dapat
digunakan. Dengan meningkatnya teknologi computer memberikan hasil yang lebih baik.
Spektrofotometri inframerah mempunyai kecepatan yang tinggi pada aplikasi kimia organic dan
anorganik. Spektrofotometri inframerah juga sukses kegunaannya dalam semikonduktor
mikroelektronik.

Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada diantara
isolator dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik.
Suatu semikonduktor bersifat sebagai isolator jika tidak diberi arus listrik dengan cara dan
besaran arus tertentu, namun pada temperature, arus tertentu, tata cara tertentu, dan persyaratan
kerja semikonduktor berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat tegangan
dan penguat daya. Untuk menggunakan suatu semikonduktor supaya bisa berfungsi harus tahu
spesifikasi dan karakter semikonduktor itu, jika tidak memenuhi syarat operasinya maka akan
tidak berfungsi dan rusak. Bahan semikonduktor yang sering digunakan adalah silicon,
germanium, dan gallium arsenide.

Kegunaan spektrofotometri pada bidang-bidang berikut :

Kesehatan

1. Mengaktifkan molekul air dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena inframerah
mempunyai getaran yang sama dengan molekul air. Sehingga, ketika molekul tersebut
pecah maka akan terbentuk molekul tunggalyang dapat meningkatkan cairan tubuh.
2. Meningkatkan sirkulasi mikro. Bergetarnya molekul air dan pengaruh inframerah akan
menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan meningkatkan
temperatur kulit, memperbaiki sirkulasi darah dan mengurani tekanan jantung.
3. Meningkatkan metabolisme tubuh. jika sirkulasi mikro dalam tubuh meningkat, racun
dapat dibuang dari tubuh kita melalui metabolisme. Hal ini dapat mengurangi beban
liver dan ginjal.
4. Mengembangkan Ph dalam tubuh. Sinar inframerah dapat membersihkan darah,
memperbaiki tekstur kulit dan mencegah rematik karena asam urat yang tinggi.

15
5. Inframerah jarak jauh banyak digunakan pada alat-alat kesehatan. Pancaran panas yang
berupa pancaran sinar inframerah dari organ-organ tubuh dapat dijadikan sebagai
informasi kondisi kesehatan organ tersebut. Hal ini sangat bermanfaat bagi dokter dalam
diagnosis kondisi pasien sehingga ia dapat membuat keputusan tindakan yang sesuai
dengan kondisi pasien tersebut. Selain itu, pancaran panas dalam intensitas tertentu
dipercaya dapat digunakan untuk proses penyembuhan penyakit seperti cacar. Contoh
penggunaan inframerah yang menjadi trend saat ini adalah adanya gelang kesehatan Bio
Fir. Dengan memanfaatkan inframerah jarak jauh, gelang tersebut dapat berperang dalam
pembersihan dalam tubuh dan pembasmian kuman atau bakteri.

Bidang komunikasi

1. Adanya sistem sensor infra merah. Sistem sensor ini pada dasarnya menggunakan
inframerah sebagai media komunikasi yang menghubungkan antara dua perangkat.
Penerapan sistem sensor infra ini sangat bermanfaat sebagai pengendali jarak jauh,
alarmkeamanan, dan otomatisasi pada sistem. Adapun pemancar pada sistem ini terdiri
atas sebuah LED (Lightemitting Diode)infra merah yang telah dilengkapi dengan
rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk dikirimkan melalui sinar inframerah,
sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau
modulasi]] infra merah yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan
oleh pemancar.
2. Adanya kamera tembus pandang yang memanfaatkan sinar inframerah. Sinar inframerah
memang tidak dapat ditangkap oleh mata telanjang manusia, namun sinar inframerah
tersebut dapat ditangkap oleh kamera digital atau video handycam. Dengan adanya
suatuteknologi yang berupa filter iR PF yang berfungi sebagai penerus cahaya infra
merah, maka kemampuan kamera atau video tersebut menjadi meningkat. Teknologi ini
juga telah diaplikasikan ke kamera handphone.
3. Untuk pencitraan pandangan seperti nightscoop
4. Inframerah digunakan untuk komunikasi jarak dekat, seperti pada remote TV.
Gelombang inframerah itu mudah untuk dibuat, harganya relatif murah, tidak dapat

16
menembus tembok atau benda gelap, serta memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat
diinterfensi oleh cahaya matahari.
5. Sebagai alat komunikasi pengontrol jarak jauh. Inframerah dapat bekerja dengan jarak
yang tidak terlalu jauh (kurang lebih 10 meter dan tidak ada penghalang)
6. Sebagai salah satu standardisasi komunikasi tanpa kabel. Jadi, inframerah dapat
dikatakan sebagai salah satu konektivitas yang berupa perangkat nirkabel yang digunakan
untuk mengubungkan atau transfer data dari suatu perangkat ke parangkat lain.
Penggunaan inframerah yang seperti ini dapat kita lihat pada handphone dan laptop yang
memiliki aplikasi inframerah. Ketika kita ingin mengirim file ke handphone, maka bagian
infra harus dihadapkan dengan modul infra merah pada PC. Selama proses pengiriman
berlangsung, tidak boleh ada benda lain yang menghalangi. Fungsi inframerah pada
handphone dan laptop dijalankan melalui teknologi IrDA (Infra red Data Acquition).
IrDA dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan sistem komunikasi via inframerah.

Bidang keruangan

Inframerah yang dipancarakan dalam bentuk sinar infra merah terhadap suatu objek, dapat
menghasilkan foto infra merah. Foto inframerahyang bekerja berdasarkan pancaran panas suatu
objek dapat digunakan untuk membuat lukisan panas dari suatu daerah atau objek. Hasil lukisan
panas dapat menggambarkan daerah mana yang panas dan tidak. Suatu lukisan panas dari suatu
gedung dapat digunakan untuk mengetahui dari zona bagian mana dari gedung itu yang
menghasilkan panas berlebihann sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.

Bidang Industri

Lampu inframerah. Merupakan lampu pijar yang kawat pijarnya bersuhu di atas 2500K.
hal ini menyebabkan sinar infra merah yang dipancarkannya menjadi lebih banyak daripada
lampu pijar bisa. Lampu infra merah ini biasanya digunakan untuk melakukan proses pemanasan
di bidang industri.

Pemanasan inframerah. Merupakan suatu kondisi ketika energi inframerah menyerang


sebuah objek dengan kekuatan energi elektromagnetik yang dipancarkan di atas -273 C (0K
dalam suhu mutlak). Pemanasan inframerah banyak digunakan pada alat-alat seperti,
pemanggang danbola lampu (90% panas 10% cahaya)

17
Kedokteran

NIRS umum dipakai dalam diagnostik medis, terutama dalam pengukuran kadar oksigen
darah, atau juga kadar gula darah. Meskipun bukan tekhnik yang sangat sensitif, NIRS tidak
menakutkan pasien/subjek karena tidak memerlukan pengambilan sampel (non-invansif) dan
dilakukan langsung dengan menempelkan sensor di permukaan kulit.

Tekhnik ini juga dipakai dalam pengukuran dinamika perubahan senyawa tertentu dalam
suatu organ, misalnya perubahan kadar hemoglobin disuatu bagian otak akibat aktivitas saraf
tertentu. Dalam penggunaan fisiologis semacam ini, NIRS dapat dikombinasi dengan tekhnik
lain, seperti T-scan.

Penginderaan jauh

Pencitraan (imaging) NIRS yang diletakkan pada pesawat terbang/balon udara atau satelit
digunakan untuk menganalisis kandungan kimia tanah atau hamparan vegetasi penutup
permukaan tanah. Ini adalah aplikasi di bidang tata ruang, kehutanan, serta geografi.

Ilmu Pangan dan Kimia Pertanian

Spektroskopi menggunakan NIRS dalam bidang ini disukai karena tidak memerlukan
persiapan sampel yang rumit. Selain itu, seringkali sampel bisa digunakan lagi untuk keperluan
lain: misalnya, benih bisa langsung ditanam setelah diukur kandungan asam lemaknya.
Instrumentasi NIRS yang berkembang pesat dengan penggunaan komputer membuat alat ini
populer. Walaupun demikian, kalibrasi NIRS sangat kritis dalam bidang ini mengingat bahan
sampel mengandung campuran berbagai macam zat. Proses adjusment dalam analisis untuk
menghasilkan informasi dapat memberikan nilai-nilai yang kuarng akurat.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu metode yang mengamati
interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang
gelombang 0,75 1.000 m atau pada Bilangan Gelombang 13.000 10 cm-1.
2. Komponen spektrofotometer infra merah (IR) terdiri dari lima bagian pokok yaitu (1)
sumber radiasi , (2) wadah sampel (3) monokhorometer (4) detector (5) rekoder. Terdapat
dua macam spektrofotometer infra merah yaitu dengan berkas tunggal (single-beam) dan
berkas ganda ( double-beam).
3. Spektrofotometri inframerah biasanya digunakan untuk penelitian dan digunakan dalam
industry yang sederhana dengan teknik yang sederhana dan untuk mengontrol kualitas.

19
DAFTAR PUSTAKA

Giwangkara S, EG., 2006, Aplikasi Logika Syaraf Fuzzy Pada Analisis Sidik Jari Minyak Bumi
Menggunakan Spetrofotometer Infra Merah - Transformasi Fourier (FT-IR), Sekolah Tinggi
Energi dan Mineral, Cepu Jawa Tengah.

Foto Jean Baptiste Joseph Fourier : http://en.wikipedia.org/wiki/Joseph_Fourier

Khopkar,S.M. 1983 . Konsep Dasar Kimia Analitik . Jakarta : UI Press

Marzuklina, Vera, dan Supriyono. 2005. Elektrokimia. Bogor : Smakbo

Mulya, Muhammad, dan Suharman. 1995. Analisis Instrumental. Surabaya : Erlangga University
Press

Nurhidayati, dan Rusman. 2005. KHROMATOGRAFI.Bogor:Sekolah Menengah Analis Kimia


Bogor

20

Anda mungkin juga menyukai