Anda di halaman 1dari 9

Games

Siapa saya?

Mari sejenak Merenungi Realita Pemuda Islam


“Barang siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin, maka ia bukanlah bagian
darinya “ (HR Hakim dan Thobroni)

1. PESERTA MEMAHAMI PROBLEMATIKA UMAT YG TERJADI SAAT INI


INTERNAL
a. Krisis Iman, aqidah dan ibadah
b. Krisis Tarbiyah/Pendidikan
c. Krisis Tsaqafah/Pengetahuan & Budaya
d. Krisis Dakwah
e. Krisis Manajerial (Diri, waktu, potensi, dsb)
f. Krisis Akhlak (karena kurang ilmu dan ghawzul fikir)
g. Krisis Kepemimpinan

EKSTERNAL
Ghazwul Fikri
Sebagian orang menyebut ghazwul fikr dengan istilah perang ideologi, perang budaya,
perang urat syaraf, dan perang peradaban. Intinya, ia adalah peperangan dengan format
yang berbeda, yaitu penyerangan yang senjatanya berupa pemikiran, tulisan, ide-ide,
teori, argumentasi, propaganda, dialog dan perdebatan.
Pemikiran yang ingin menandingin Islam:
• Sekulerisme
• Kapitalisme di Bidang Ekonomi
o Negara-negara Islam hampir semua termasuk kategori negara miskin
o Membuat manusia menjadi budak harta dan lemah secara spiritual.
o Menciptakan asas tanpa ada batasan, sehingga segala cara dilakukan agar
mendapat manfaat
• Westernisme di Bidang Budaya
o Hedonistik
o Gaya hidup jauh dari Islam.
o Split personality: megaku Islam, namun berlaku seperti masyarakat Barat
o Krisis Idola dari kalangan muslim
• Sikretisme di Bidang Agama
o Mencampuradukkan semua agama
o Percaya semua agama baik
• Nasionalisme dengan Penyelewengan Makna
o Konflik negeri-negera muslim
o Antara negeri muslim menjadi tidak kompak bahu membahu
Paham ini membuat muslim membenci agama sendiri dan cenderung
menganggap agama Islam kolot

Masuk melalui jalur:


• Al-i’lam (media massa), al-mathbu’at (penerbitan), dan at-tarfihiyyat (hiburan)
Media massa adalah senjata ampuh dalam ghazwul fikri. Karena ia memiliki
kekuatan untuk mempengaruhi manusia; membentuk karakter, pemikiran,
dan sikap mereka. Opini yang disebar media massa ibarat sihir; ia bisa tiba-
tiba menjadi opini publik padahal belum teruji kebenarannya.
Diantara musuh Islam yang menyadari keampuhan media massa ini
diantaranya adalah kalangan zionis. Mereka disebut-sebut menguasai 96 %
media massa di dunia.

• At-Ta’lim (pendidikan)
Bidang yang paling diincar oleh musuh-musuh Islam, karena bila mereka dapat
menguasainya, berarti mereka telah berhasil menguasai masa depan dan
peradaban umat Islam. Maka, setiap kali kaum imperialis memasuki suatu negara,
mereka biasanya terlebih dahulu menyerang strategi pendidikan di negara
tersebut. Mengganti kurikulum, metode, dan sistem pendidikan di dunia Islam
dengan kurikulum, metode, dan sistem pendidikan yang bersumber dari budaya,
serta pemikiran Barat, dengan tujuan, untuk mengangkat kebudayaan Barat, dan
menghancurkan kebudayaan Islam.

• Al-andiyat (klub-klub), ar-riyadhat (olah raga), al-muassasat (LSM-


LSM)
Klub-klub atau komunitas-komunitas, kegiatan-kegiatan olah raga,
dan LSM-LSM dengan beragam coraknya didirikan sebagai sarana
menjauhkan umat Islam dari nilai-nilai agamanya. Mereka menghidupkan
acara-acara seni, budaya, kajian pemikiran, diskusi, dan lain sebagainya
untuk menyebarkan syubhat.

• Al-Qanun (undang-undang)
Kaum imperialis Barat semakin dalam menancapkan kuku-kukunya
terhadap dunia Islam dengan memaksa umat untuk tunduk kepada undang-
undang buatan mereka. Walhasil umat Islam beserta putra-putrinya
semakin jauh dari nilai-nilai dan norma yang dapat membentuknya menjadi
pribadi muslim yang sejati.
2. PESERTA MEMAHAMI PERAN PEMUDA DALAM MENGATASI
PROBLEMATIKA UMAT

Tidak diragukan lagi bahwa para pemuda memiliki peran yang sangat penting
dalam tatanan kehidupan manusia dan masyarakat secara umum. Ir. Soekarno,
presiden pertama republic tercinta ini pernah mengatakan: “Berikan aku
sepuluh pemuda, maka akan aku ubah dunia.” Dus, bagaimanakah islam
memandang pemuda dan kepemudaan itu?

Dalam Al-Qur’an, pemuda disebut dengan fatan. Misalnya sebutan Fatan


yuqaalu lahu Ibrahim untuk Nabi Ibrahim muda, yang ketika itu sedang dicari
oleh Raja Namrud karena dituduh menghancurkan patung-patung berhala.
Juga sebutan fityatun untuk para pemuda Ashabul Kahfi.

Sedangkan dalam Hadits, pemuda disebut sebagai syaab. Misalnya dalam


hadits "Lima Perkara Sebelum Lima Perkara Lainnya": syabaabaka qabla
haramika (masa mudamu sebelum masa tuamu). Juga dalam hadits "Tujuh
Golongan Yang Mendapat Naungan Allah": syaab nasya-a fii ‘ibadatillah
(pemuda yang tumbuh besar dalam ibadah dan taat kepada Allah).

Dari sisi usia, pemuda terbagi ke dalam dua fase yaitu fase puber/remaja
berusia antara 10 sampai 21 tahun, dan fase dewasa awal berusia antara 21
sampai 35 tahun.

Sebagian berpendapat bahwa siapapun yang berusia dibawah 40 tahun


semenjak ia menjadi baligh bisa disebut sebagai pemuda. Barangkali
patokannya adalah usia kerasulan Muhammad saw, yaitu 40 tahun.

AKSIOMA PERGANTIAN KEJAYAAN: Dan masa (kejayaan dan kehancuran itu)


kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) dan
supaya Allah mengetahui orang-orang yang beriman(dari yang kafir) dan
supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur) sebagai syuhada (QS ali Imron
140),
AKSIOMA KEMENANGAN UMAT ISLAM: Dialah yang telah mengutus rasul-Nya
dengan (membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agam yang benar untuk
dimenangkan-Nya atas segala agama,walaupun orang musyrik tidak menyukai
“ (QS at-Taubah 33 )
GOLONGAN YANG TEGUH BERJUANG: akan senantiasa ada dalam umatku,
golongan yang senantiasa menegakkan kebenaran, musuh-musuh mereka
tidak mampu membahayakan mereka saat Allah menentukan urusannya “ (HR
Bukhori Muslim )
Tugas Pemuda Islam : Menjadi Jembatan Penghubung antara Realita dan
Idealita

Menyadari Peran Pemuda dalam Sejarah Islam & Bangsa


Hampir seluruh Teamwork yang direkrut Rasulullah SAW adalah Pemuda!
• Ali bin abi thalib (8 thn )
• Zubair bin Al-Awwam (8 tahun)
• Thalhah bin ubaidillah (11 tahun)
• Al Arqaam bin abil Arqaam, (12 tahun)
• Said bin Zaid (di bawah 20 tahun)
• Mushab bin umair (24 tahun)
• Umar bin al khatab, 26 tahun)
• Abdurrahman bin auf (30 tahun)
• Abu bakar ash shiddiq (37 tahun)
Lalu Apa Prestasi Sejarah Mereka? Mereka mampu menaklukan dua imperium
besar dunia (romawi dan persia) mereka juga berhasil melakukan ekspansi ke
berbagai negara yaitu sind di barat daya, armenia dan rusia, juga syam (suria),
Mesir, tripoli dan sebagian afrika. Penaklukan ini berhasil dapat dirampungkan
hanya dalam kurun waktu 35 tahun !!!

Generasi Pemuda Berikutnya yang Mewarnai Dunia


• Umar bin Abdul Aziz ( Khulafaur Rasyidin ke –Lima, mereformasi
pemerintahan dengan cepat (2 tahun) dan begitu melegenda)
• Muhammad Al Fatih yang dalam usia muda telah mampu memimpin
pasukan perang dan berhasil menaklukan kota Konstantinopel.
• Salahudin Al Ayyubi (menjadi Sultan pada usia 23 tahun) yang dengan
keberanian dan keimanannya mampu mengalahkan tentara salib serta
merebut tanah Baitul Maqdis.

Bahkan juga mewarnai Indonesia!


• Soekarno menjadi Presiden pada Umur 40 tahun
• Panglima Besar Sudirman mendapat puncak pangkat kemiliteran
tertinggi pada usia 29 tahun
• M. Natsir menjadi Perdana Menteri pada usia 41 tahun
• AH Nasution menjadi jendral KSAD pada usia 31 tahun

Pemuda merupakan fase untuk memberi dan mencurahkan segenap tenaga


dan kemampuan untuk memikul segala beban. Karena itu, pemikul panji-panji
dakwah dan risalah sejak terbitnya fajrul islam adalah para pemuda.
"Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada
Tuhannya, dan Kami beri mereka bimbingan lebih banyak lagi," (QS. Al Kahfi:
13).

Dengan kata lain, pemuda muslim mempunyai tugas yang berat dan kewajiban
yang besar terhadap diri, agama dan umatnya. Suatu kewajiban yang akan
menyingkap esksistensinya. Syaikh al Qaradhawi, dalam Wajibu syababul
muslimul yaum (1988) menguraikan ada empat amanah sebagai prioritas
muslim muda bagi masa depan islam.

Pertama, memahami islam secara integral, tidak parsial. Realitas saat ini
membuktikan bahwa agama dipermainkan dan diposisikan tak lebih seperti
komoditas yang bisa dieksploitasi seenaknya untuk menghasilkan keuntungan
materi.

Kedua, mengamalkan islam. Islam menghendaki pengetahuan yang


menembus ke lubuk hati dan lalu menggerakkannya untuk beramal
sebagaimana sinyalemen Allah terhadap sikap para pemilik ilmu (ulama),
"Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah yang takut kepadaNya hanyalah
para ulama," (QS. Fathir: 28). Islam mendapatkan futuhat (kemenangan) dan
tersebar dengan baik ke seantero jagad raya berkat adanya contoh dan teladan
yang baik, bukan dengan kata-kata atau makalah-makalah. Sehingga orang lain
akan berkata, "Lihatlah, betapa indahnya ajaran islam, alangkah mulianya adab
dan akhlak islam!"

Ketiga, mengajak orang lain berislam secara integral (berdakwah). Tidaklah


cukup seorang muslim itu shalih bagi pribadinya sendiri. Tapi ia juga diberi
tugas untuk mengajak orang lain kepada keshalihan.

Keempat, memiliki soliditas dan solidaritas. Karena tugas dakwah itu tidak
bisa dilakukan secara individu melainkan harus berlandaskan amal jama' (team
work), maka sebaiknya pemuda itu melengkapi pemahaman yang benar,
mengamalkan islam dan berdakwah dengan sikap tolong menolong di antara
sesama dan memiliki rasa saling keterikatan.

Sayyidina Ali ra menegaskan, "alhaq bila nizham, yaghlibuhul bathil binizham;


kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilan yang
terorganisir".

Sebagai penutup, ada tiga skill yang sebaiknya dimiliki oleh pemuda sebagai
agent of change dalam masyarakat; conceptual skill berupa kemampuan
menciptakan ide-ide dan gagasan-gagasan perubahan; technical skill berupa
kemampuan-kemampuan teknis yang dibutuhkan sebagai solusi atas
berbagai problematika masyarakat; human skill berupa kemampuan
berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia lain (interpersonal
relationship) dari berbagai komponen masyarakat yang akan diajak untuk
melakukan perubahan bersama-sama.

3. PESERTA MEMAHAMI PROFIL GENERASI PENAKLUK ROMA YANG MENJADI


HARAPAN UMAT
Sosok Muhammad Al-Fatih begitu fenomenal. Semenjak usia 12 tahun ia sudah diangkat
menjadi sultan. Dengan keberhasilannya membebaskan kota Konstantinopel, Ia telah
membuktikan hadis Nabi Muhammad SAW pada 8 abad sebelumnya.

Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash berkata, Saat kami dengan menulis di sekeliling Rasulullah
SAW, tiba-tiba beliau ditanya tentang kota manakah dari kedua kota yang akan dibebaskan
terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma? Maka, Rasulullah SAW menjawab, Kota
Heraclius akan dibebaskan terlebih dahulu." Maksudnya adalah Konstantinopel. (HR Ahmad)

Dan ternyata, selain Konstantinopel masih ada satu kota lagi yang dijanjikan Rasul akan
dibebaskan oleh umat Islam. Kota Roma. Dalam kitab Mu'jam al-Buldaan, karya Yakut al-
Hamawi dijelaskan bahwa maksud Rumiyah dalam hadis di atas adalah ibu kota Italia hari
ini, yaitu Roma. (Mu'jam al-Buldan, 3/100).

Setelah pembebasan Konstantinopel tujuh abad yang lalu, hingga sekarang umat Islam
belum berhasil membebaskan kota Roma. Tugas umat Islam bukan menunggu. Tapi terus
mempersiapkan diri agar bisa bergabung dengan mereka bila Allah menakdirkannya
mengalami zaman tersebut. Dan salah satu persiapannya adalah dengan meneladani
karakter yang melekat pada AL-Fatih sebagai upaya memantaskan diri dalam pembebasan
kota Roma diantaranya,

Pertama, Berjiwa Pembelajar. Bercermin dari kehidupan Al-Fatih, seorang pejuang Islam
tak pernah berhenti belajar. Ash-Shalabi menulis dalam bukunya bahwa sejak kecil
Muhammad Al-Fatih telah belajar Al-Qur'n, hadis, fikih, dan ilmu modern lainnya seperti
ilmu berhitung, ilmu falak, sejarah, serta pendidikan kemiliteran, secara teori maupun
praktis.

Dengan ilmu yang kita pelajari, tentu akan lebih banyak kontribusi yang bisa disumbangkan
untuk kebangkitan Islam dan kaum Muslimin. Imam Syafi'ie mengingatkan,

'Barangsiapa yang tidak memanfaatkan masa mudanya untuk menuntut ilmu, maka
bertakbirlah empat kali untuknya sebagai tanda kematiannya."

Kedua, Taat Setiap Saat. Ketaatan menjadi kunci kemenangan para penakluk dalam
melawan musuh-musuh Islam. Sebagaimana disampaikan oleh seorang panglima Romawi
yang curhat kepada rajanya setelah dikalahkan oleh pasukan Khalid bin Walid.

"Tuanku, tentara kita berperang dengan suatu kaum yang berpuasa pada siang hari dan
beramal ibadah pada waktu malam. Mereka berpegang teguh pada janji, saling berkasih
sayang sesama mereka bagaikan saudara. Mereka senantiasa mengerjakan kebaikan dan
tidak melakukan kemungkaran." Dia berkata dengan jujur. "Sedangkan tentara kita suka
minum arak, melakukan zina, selalu ingkar janji, suka berbuat jahat, dan melakukan
kezaliman. Karena itulah kita kalah." (Diriwayatkan Ahmad bin Marwan al-Malik).

Ketiga, Getol Beribadah. Kedekatan kita pada Allah swt dalam beribadah akan membuka
jalan kemenangan kita dalam berjuang. Karena Allah swt bersama kita. seperti ditegaskan
olehNya.

"Bila seorang mendekat kepada-Ku sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta, bila
ia mendekat kapada-Ku sehasta, maka akun mendekat kepadanya sedepa, dan apabila ia
datang kepada-Ku dengan berjalan maka Aku datang dengan berlari" (HR. Bukhari)

Seperti itulah yang dilakukan oleh Muhammad al-Fatih. Sejak akil baligh tak pernah absen
dalam menjalankan shalat sunnah rawatib dan menunaikan shalat tahajud di kesunyian
malam.

Keempat, Pantang Menyerah. Bukan perkara mudah untuk mewujudkan janji kemenangan
Rasul dalam menaklukkan Konstantinopel. Dan bukan al-Fatih namanya kalo gampang
mundur dari pertempuran. Al-Munyawi mengisahkan dalam bukunya, ketika Konstantin
menolak untuk menyerahkan kota Konstantinopel, Al-Fatih bersiteguh, "Baiklah! Tidak lama
lagi aku akan mempunyai singgasana di Konstantinopel atau aku akan mempunyai kuburan
di sana!"

Tekad kuatnya dalam menaklukkan Kontantinopel, melahirkan kecemerlangan dalam


berpikir sehingga tercetus ide brilian memindahkan kapal-kapal perang dari pangkalannya di
Baskatasy ke Tanduk Emas dengan cara menariknya melalui jalan darat yang ada di antara
dua pelabuhan.

Kelima, Aktif Berdakwah. Seorang penakluk bukan tipikal indivudalis yang cuman mikirin
hidupnya sendiri. Dia selalu memikirkan kondisi kaum muslimin dan kebaikan apa yang bisa
dilakukannya untuk kebangkitan Islam. Karena itu, aktifitas dakwah sudah menjadi bagian
dari kesehariannya.

Dari mulai ngingetin teman untuk nggak pacaran, ngajakin sohib ikut pengajian, terjun
dalam aksi damai solidaritas muslim hingga bersuara di sosial media. Apapun kontribusi kita
dalam berdakwah, tak ada yang percuma. Semuanya bernilai pahala yang berlipat ganda di
hadapan Allah swt.

Itulah beberapa karakter yang bisa kita teladani untuk memantaskan diri jadi bagian dari
pemuda penakluk kota Roma. Bukan untuk pamer, tapi semata untuk mewujudkan kabar
gembira dari Rasulullah saw. Tak sekedar mengagumi kisah heroik Muhammad al-Fatih
dalam menaklukkan Konstantinopel, namun ikut berkontribusi sebagai pelaku sejarah kelak
dalam membebaskan kota Roma. Siap?

4. PESERTA MEMAHAMI URGENSI KEPIMPINAN ISLAM SEBAGAI SALAH SATU


SOLUSI PROBLEMATIKA UMAT
Alquran berbicara tentang kepemimpinan diantaranya merujuk kepada
kata khalifah. Kata khalifah di antaranya terdapat dalam QS al-Baqarah/2: 30
dan Sad/38: 26, kedua ayat tersebut menunjukkan tentang tujuan diciptakannya
manusia dimuka bumi sebagai khalifah (pemimpin).

Permasalahan umat timbul karena jauhnya kita dari agama karena keadaan
sendiri maupun pengaruh dari lingkungan, karena itu solusinya harus
diselesaikan dari 2 sisi, dari internal diri tiap muslim dan juga dari kepemiminan
Islam. Kepemimpinan Islam akan menyelesaikan permasalahan yang muncul
sedikit demi sedikit, mulai dari masalah pokok hingga ke cabangnya. Jika
kepemimpinan diberikan kepada tangan yang salah, maka kehancuran tak lama
akan mendatangi kita

Anda mungkin juga menyukai