Anda di halaman 1dari 4

MEMBENTENGI 

 DIRI  DARI  GHAZWUL  FIKRI
Albaqarah:120>yahudi
Albaqarah:35>adam as
GHAZWUL FIKRI merupakan upaya yang gencar dilakukan non muslim
untuk meracuni pikiran umat Islam agar kaum muslimin semakin jauh
dari Islam, membenci ajaran Islam itu sendiri bahkan
mengeluarkan kaum Muslimin dari agamanya alias MURTAD, dan pada
tahap akhir Islam diharapkan bisa lenyap, musnah, habis sampai ke
akar-akarnya. Ingatlah Allah telah berfirman dalam surat Al-Baqarah
ayat 120 yang maknanya sebagai berikut :

 “Mereka orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah senang


kepada kalian  sehingga kalian mengikuti milah mereka”.
Menurut kitab suci Alquran, gazwul fikri pertama kali terjadi ketika iblis
diperintahkan oleh Allah untuk bersujud kepada nabi adam as. Akan
tetapi, iblis tidak mau melakukannya karena ia merasa lebih baik dari
adam as. Lalu Allah melaknak iblis dan memasukkannya kedalam
neraka. Semenjak saat itulah iblis mulai mencuri-curi pembicaraan nabi
adam bersama Tuhannya. Sampai suatu ketika iblis mengetahui bahwa
Allah melarang nabi adam dan hawa untuk mendekati sebuah pohon
atau memakan buahnya. Mulai saat itulah iblis menyusun strategis
untuk mengeluarkan mereka dari surga. Kalau kita melihat dalam
kehidupan ini, gazhul fikri itu muncu karena orang yahudi seringkali
mengalami kekalahan dalm peran melawan orang islam meski jumlah
mereka jauh lebih banyak dari orang muslim bahkan persenjataan orang
yahudi pun jauh lebih canggih dari orang islam.Pasukan KHALID BIN
WALID misalnya, pernah berperang dengan jumlah
tentara hanya sekitar 3000 personil, sedangkan pasukan Romawi yang
dihadapi berjumlah 100.000 personil, hampir 1 berbanding 35, namun
Allah maha kuasa, Allah memenangkan kaum muslimin dalam
pertempuran tersebut.
Kekalahan demi kekalahan itu akhirnya menyebabkan kaum
Salib berfikir, berusaha mencari taktik baru. Maka dibawah pimpinan
Raja Louis XI, taktik baru tersebut dilancarkan. Caranya bukan lagi
berupa penyerangan fisik, tetapi musuh-musuh Allah itu mengirimkan
putera-putera terbaik mereka ke pusat-pusat pendidikan Islam
seperti Makkah, Madinah, Kairo dan lainnya untuk mempelajari Islam.
Niat dan motivasi mereka tentu bukan untuk mengamalkan apa yang
mereka pelajari, melainkan untuk mencari, menemukan titik-titik
dimana kelemahan kaum MusIimin lalu menghancurkan dari dalam,
menciptakan duri dalam daging, menjadi musuh dalam selimut.

Gleed Stones, Mantan Perdana Menteri Inggris, pernah mengatakan :


“Percuma memerangi umat Islam,
kita tidak akan mampu menguasainya,
selama di dada pemuda Islam Al-Qur’an masih bergelora.
Tugas kita kini adalah mencabut al-Qur’an dari hati mereka,
baru kita akan menang dan menguasai mereka.”

Untuk melemahkan kekuatan kaum muslimin Ghazwul


fikri dilaksanakan dengan melakukan dua tipu daya yang disisipkan
dalam Fikrah dan Pemikiran Ummat Islam.
SASARAN GHAZWUL FIKRI

Yang menjadi sasaran tentu saja adalah pola pikir, akhlak (perilaku), dan aqidah
dari kaum muslimin. Apabila seseorang sering menerima paham sekuler, maka ia
pun akan berpikir ala sekuler. Bila seseorang dicekoki dengan pola pikir komunis,
materialis, liberalis, kapitalis atau yang lainya, maka merekapun akan cenderung
berpikir dengan salah satu paham tersebut. Perang pemikiran dilahirkan dalam
bentuk media-media baik cetak maupun elektronik. Dari sana pula timbul
persaingan untuk saling memperkenalkan sesuatunya dan semakin banyak iklan
maka semua orang akan melihat dan menjadikannya sebagai gaya hidup atau
properti dalam menentukan jalan hidupnya.
Metode2

1. Tasykik, yaitu menimbulkan keragu-raguan dan pendangkalan dalam jiwa


kaum muslimin terhadap agamanya. Yang menjadi sasaran utama dalam
metode ini adalah validitas sumber-sumber hukum islam, yaitu Al-quran dan
Hadis. Berbagai teori bohong diungkapkan oleh para orientalis untuk
menimbulkan keragu-raguan akan kebenaran wahyu Allah. Mereka menuduh
bahwa isi Al-quran sudah tidak rasional agar kaum muslimin tidak lagi
mengkajinya.                 
2. Tasywih, yaitu pengaburan. Adalah upaya orang kafir untuk menghilangkan
kebanggaan kaum muslimin terhadap islam dengan cara menggambarkan islam
secara buruk. Seringkali mereka menyematkan gelar seperti teroris,
fundamentalis, ekstrimis, islam garis keras, dan lain-lain. Tentunya julukan
tersebut tidak hanya sebagaihinaan semata bagi kaum muslimin, melainkan
juga salah satu bentuk Tasywih agar kaum muslimin mulai tidak bangga
terhadap agamanya sendiri.
3. Tadzwiib, yaitu pelarutan, pencampuradukan antara pemikiran dan budaya
islam dengan pemikiran dan budaya jahiliyah. Tujuanya jelas yaitu agar tidak
lagi ada jarak pemikiran dan budaya islam dengan pemikiran dan budaya
kufur, sehingga orang islam tidak tahu lagi mana pemikiran dan budaya islam
dan mana yang bukan.
4. Taghrib, atau pembaratan (westernisasi), yaitu mendorong kaum muslimin
untuk menyenangi dan menerima pemikiran, kebudayaan dan gaya hidup
orang-orang barat. Taghrib berusaha keras untuk mengeringkan nilai-nilai
islam dari jiwa kaum muslimin dan mengisinya dengan nilai-nilai barat yang
menyimpang
Pers dan media informasi, dalam dunia modern, pers menempati posisi yang sangat penting,
antara lain adalah dapat membentuk opini umat. Bahkan sering dikatakan bahwa barangsiapa yang
menguasai pers, berarti dapat juga menguasai dunia.

Pendidikan, melalui beasiswa pelajar di negeri barat, perlahan mereka menyimpangkan pandangan
kita terhadap islam. Hingga saat ini sudah banyak mahasiswa yang diberi beasiswa kuliah di luar
negeri dan ketika kembali sudah menjadi calon tokoh-tokoh kaum liberal.            

Hiburan & Olahraga, baik hiburan tradisional maupun modern, hingga reality show sudah mereka
manfaatkan. Tidak hanya mendirikan cafe, bioskop, club, lokalisasi, namun juga memanfaatkan
radio, televisi, Hp, internet, dan sebagainya. Selain itu mereka juga menyebutkan prestasi olahraga
sebagai bentuk kepahlawanan yang pantas dibanggakan, padahal dibalik itu semua banyak
perbuatan keji yang ditularkan kepada umat islam. Seperti judi, menuman keras, menampakkan
aurat dan masih banyak lagi.

Yayasan & LSM, dibungkus dalam kemasan islamiseperti bantuan sosial, padahal dibalik itu mereka
menawarkan pertukaran harta dengan agama mereka hingga akhirnya masyarakat-masyarakat
lemah harta (mustad'afin) menjadi korban pemurtadan.

DAMPAK DARI GHAZWUL FIKRI

1. Perusakan Akhlak, diberbagai media massa, musuh-musuh islam melancarkan program-


program yang bertujuan merusak akhlak generasi muslim mulai dari anak-anak, remaja,
maupun dewasa. Diantara perusakan itu adalah lewat majalah, televisi, serta musik. Dalam
media-media tersebut selalu saja disuguhkan penampilan tokoh-tokoh terkenal yang pola
hidupnya jelas-jelas jauh dari islam. Mulai dari cara berpakaian, gaya hidup dan ucapan-
ucapan yang mereka lontarkan. Dengan cara itu mereka telah berhasil membuat idola-idola
baru yang membuat generasi islam berkiblat kepada mereka.
2. Melarutkan kepribadian islam, Akibat dari itu semua lahirlah generasi muslim yang tidak
berkepribadian. Mereka menjadi tidak percaya diri untuk menampakkan identitas
keislamanya. Nama-nama, model pakaian, bahasa, gaya hidup, pola pikir, semuanya
mereka ganti dengan kebudayaan impor dari barat. Bahkan sebagian mereka mengatakan
apabila kita ingin maju maka kita harus menjiplak barat seutuhnya.                                                            
"Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu
kamu menjadi sama (dengan mereka)..." (QS. An-Nisa [4] : 89)
3. Pemurtadan, ini adalah program utama dan yang paling jelas dari ghazwul fikri. Setelah
hilang semangat keislamanya dan dilanjutkan tumbuhnya kekaguman akan peradaban barat
yang semu, maka tahapan selanjutnya adalah menggiring hati kaum muslimin untuk keluar
dari agamanya.                                                                                                                                            
"Mereka tidak henti-hentinya memerangi kalian hingga kalian murtad dari agama kalian
jika mereka mampu." (QS. Al-Baqarah : 217)

Cara menangkal gazwul fikri ;

Kenali musuh dan tingkatkan kemampuan diri

Kritis dalam menyaring informasi dari media

Taktik bertahan dan menyerang

Jika sudah tahu semua tentang ghazwul fikri, cara kerja, sasaran, dan dampaknya maka mulai dari
sekarang kita tingkatkan pemahaman keislaman kita secara kaffah. Jangan pernah ragu-ragu untuk
menampakkan identitas keislaman kita. Dan jangan lupa selalu membaca dan mengkaji Al-quran,
sunnah dan hadis karena itulah kekuatan utama umat muslim. 

Anda mungkin juga menyukai