Anda di halaman 1dari 16

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DEWASA: FISIK-

MOTORIK, INTELEKTUAL, BAHASA DAN EMOSI, SOSIAL,


KEPRIBADIAN DAN KESADARAN BERAGAMA

Makalah
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Perkembangan Peserta Didik
yang Dibina Oleh Bapak Dr. H. Santosa HS, M.Pd

oleh :

Muhammad Galih Pramudya 201210060311003


Fenty Susanti 201210060311014
Mardijah 201210060311016
Nining Agustina 2012100603110
...................................... ...........................

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN KOMPUTASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, tak lupa pula shalawat serta salam
kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Ucapan terima kasih kepada
Bu Erwin, selaku dosen pembimbing Matakuliah Profesi Keguruan yang berkenan
membimbing kami sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat waktu.

Makalah ini mengupas “Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dewasa: Fisik-


Motorik, Intelektual, Bahasa Dan Emosi, Sosial, Kepribadian Dan Kesadaran Beragama”,
melalui makalah ini kami mencoba memaparkan pengertian, fungsi, lingkup, bidang garapan
administrasi pendidikan, serta pelaksanaan peran guru yang memerlukan bantuan dari
pemahaman dan keterampilan dalam administrasi pendidikan di sekolah”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan baik
dari segi isi, bentuk, maupun pemaparannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
konstruktif dari pembaca untuk penyempurnaan penulisan makalah selanjutnya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat seluas-luasnya terutama
bagi mahasiswa dan calon pendidik khususnya.

Malang, 11 Desember 2013

TIM PENYUSUN

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

C.Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................................... 3

A. HAKIKAT PERKEMBANGAN ................................................................................ 3

1. Pengertian Perkembangan ....................................................................................... 3

2. Ciri-ciri Perkembangan............................................................................................ 3

3. Prinsip-prinsip Perkembangan ................................................................................. 3

B. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DEWASA.......................... 4

1. Perkembangan Fisik-Motorik .................................................................................. 4

3. Perkembangan Intelektual ....................................................................................... 5

4. Perkembangan Bahasa ............................................................................................. 6

5. Perkembangan Emosi .............................................................................................. 7

6. Perkembangan Sosial ............................................................................................... 8

7. Perkembangan Kesadaran Beragama ...................................................................... 8

C. PENDIDIKAN ORANG DEWASA (ANDRAGOGY) ........................................... 10

BAB III PEMBAHASAN HASIL DISKUSI SEMINAR KELAS ......................................... 11

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 12

A. Kesimpulan................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk individu tentu memiliki karakter yang unik, khas serta
memiliki perbedaan antara satu manusia dengan manusia lainya. perbedaan inilah yang
kemudian menjadikanya unik, karena tidak ada satupun manusia sekalipun mereka yang
merupakan kembar identik yang memiliki karakter yang sama. Karena beberapa karakter
yang dapat dipelajari dan dikembangkan menjadi sebuah pengetahuan bisanya hanyalah
berupa sebuah karakter-karakter yang bersifat umum yang ditemui ciri-ciri persamaanya pada
sekelompok manusia.

Beberapa fase kehidupan yang dilewati oleh manusia selama hidupnya adalah lahir,
kanak-kanak, remaja, dewasa, dan lanjut usia. Salah satu fase yang memiliki rentang waktu
yang cukup panjang adalah fase dewasa. Seorang manusia dianggap telah memasuki fase
dewasa, apabila mereka telah mengalami ciri-ciri pubertas, ataupun dewasa dari sisi
intelektual dimana seseorang telah mencapai tingkat kematangan dalam berpikir dan
mengambil tindakan.

Dewasa tidaklah dicapai secara instan, namun lebih kepada perkembangan dari
berbagai aspek-aspek lain baik fisik maupun psikis yang menjadi satu kesatuan dalam diri
setiap manusia. Aspek-aspek itu antara lain adalah aspek fisik, motorik, intelektual, bahasa
dan emosi.

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana hakikat perkembangan ?
2) Bagaimanakah karakteristik perkembangan fisik pada orang dewasa?
3) Bagaimanakah karakteristik perkembangan motorik pada orang dewasa?
4) Bagaimanakah karakteristik perkembangan intelektual pada orang dewasa?
5) Bagaimanakah karakteristik perkembangan bahasa pada orang dewasa?
6) Bagaimanakah karakteristik perkembangan emosi pada orang dewasa?
7) Bagaimanakah karakteristik perkembangan sosial pada orang dewasa?
8) Bagaimanakah karakteristik perkembangan kesadaran beragama pada orang dewasa?
9) Bagaimana seharusnya pendidikan orang dewasa diselenggarakan?

1
C.Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui bagaimana hakikat perkembangan.
2) Untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik perkembangan fisik pada orang dewasa.
3) Untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik perkembangan motorik pada orang dewasa.
4) Untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik perkembangan intelektual pada orang
dewasa.
5) Untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik perkembangan bahasa pada orang dewasa.
6) Untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik perkembangan emosi pada orang dewasa.
7) Untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik perkembangan sosial pada orang dewasa.
8) Untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik perkembangan kesadaran beragama pada
orang dewasa.
9) Untuk mengetahui bagaimana seharusnya pendidikan orang dewasa diselenggarakan.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. HAKIKAT PERKEMBANGAN

1. Pengertian Perkembangan

Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan sistematik tentang fungsi-


fungsi psikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis dasar sebagai hasil dari
konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma), dan hasil dari interaksi proses biologis dan
genetika dengan lingkungan. Sementara perubahan psikis menyangkut keseluruhan
karakteristik psikologis individu, seperti perkembangan kognitif, emosi, sosial dan moral.

Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif dan kualitatif


individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari konsepsi, masa bayi, masa kanak-kanak,
masa anak, masa remaja, sampai masa dewasa.

Perkembangan dapat diartikan juga sebagai “Suatu proses perubahan diri individu
atau organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan
atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan”.

2. Ciri-ciri Perkembangan
a. Terjadinya perubahan ukuran
b. Terjadinya perubahan proporsi
c. Lenyapnya tanda-tanda lama
d. Munculnya tanda-tanda baru

3. Prinsip-prinsip Perkembangan
a. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti
b. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi
c. Perkembangan mengikuti pola dan arah tertentu
d. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan
e. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas
f. Setiap individu normal akan mengalami tahapan atau fase perkembangan

3
B. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DEWASA

1. Perkembangan Fisik-Motorik
a. Fisik

Pertumbuhan dan perkembangan fisik manusia sejatinya dimulai sejak saat sel telur
dan sel sperma bertemu pada proses fertilisasi, dimana selanjutnya bekembang menjadi
zigote, morula, blastula, gastrula dan terus berkembang menjadi fetus atau janin hingga
akhirnya dilahirkan ke dunia sebagai individu baru. Proses pertumbuhan dan perkembangan
ini terus menerus berlangsung pada fase anak-anak hingga remaja bahkan pada tahap awal
masa dewasa dini (sekitar 18-24 tahun) fisik orang dewasa masih terus melakukan proses
tumbuh dan berkembang, seperti tulang-belulang yang masih bisa bertambah tinggi, dan pada
beberapa kasus munculnya gigi geraham terakhir. Sesudah periode ini, biasanya pertumbuhan
pada orang dewasa akan berkurang dan akhirnya berhenti. Namun perkembangan fisik pada
orang dewasa masih terus berlangsung, baik organ-organ yang kasat mata seperti raut wajah,
maupun organ-organ yang tidak kasat mata seperti organ-organ reproduksi yang berada pada
kondisi paling prima untuk melakukan fungsi-fungsinya pada masa dewasa dini ini.

Namun memasuki akhir dari masa dewasa dini (sekitar 35-40) perkembangan fisik
pada manusia mulai melambat, hal ini terus berlangsung hingga pada saat memasuki masa
dewasa madya perkembangan fisik manusia mengalami pelambatan bahkan kemunduran.
Terutama pada wanita yang pada masa dewasa madya ini juga kebanyakan dari mereka
mengalami satu fase yang disebut menopause atau suatu fase dimana organ-organ reproduksi
mereka telah berhenti berfungsi begitu juga dengan hormon-hormon yang mempengaruhi
kerja dari organ-organ tersebut. sementara pria tidak mengalami fase ini. Jadi sepanjang
hidupnya organ-organ reproduksi pria tetap berfungsi, begitu pula dengan hormon-hormon
yang mempengaruhinya. Sehingga mengapa pada usia yang sama, wanita cenderung terlihat
lebih tua daripada pria. Kemunduran perkembangan fisik manusia ini akan terus berjalan
hingga pada saat manusia tersebut meninggal dunia.

2. Motorik
Faktor lainnya yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah kemampuan
motorik. Kemampuan motorik orang dewasa mencapai puncak kekuatannya antara usia
20tahun sampai 30tahun. Kecepatan respons maksimal terdapat antara usia 20tahun sampai
25tahun ,setelah itu kemampuan ini sedikit demi sedikit menurun.

4
Kemampuan motorik ini mempunyai hubungan yang positif dengan kondisi fisik yang
kuat dan kesehatan yang baik.Kondisi fisik yang kuat dan kesehatan yang baik
memungkinkan orang dewasa melatih keterampilan-keterampilannya secara lebih
baik.Disamping itu, orang dewasa yang mempunyai kemampuan motorik yang baik
cenderung akan dapat menyelesaikan dengan baik pekerjaan yang menuntut kemampuan
fisik.

Dalam hal mempelajari keterampilan-keterampilan motrik baru, orang dewasa yang


berusia 20tahun, menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil mereka yang
mempelajarinya dalam mendekati usia setengah baya.

Dengan bekal kemampuan motorik yang sangat baik, orang dewasa dapat
melaksanakan dengan baik kegiatan-kegiatan dalam lingkup tugas-tugas
perkembangannya.Orang dewasa yang mempunyai kemampuan motorik yang baik akan
dengan cepat menguasai keterampilan-keterampilan dalam berolahraga dan berkarya.

Hal ini memudahkan mereka untuk bergaul dan berkomunikasi baik di lingkungan
masyarakat maupun dilingkungan pekerjaan.

3. Perkembangan Intelektual

Puncak perkembangan intelek telah tercapai pada masa adolesen.Beberapa ahli


psikologi dan pengukuran menyatakan bahwa pada masa dewasa muda tidak ada peningkatan
IQ yang berarti,paling tinggi pada masa ini hanya meningkat 5 point saja.Walaupun
demikian,kualitas kemampuan berpikir kelompok dewasa muda masih terus
berkembang,lebih meluas atau komprehensif dan mendalam. Keluasan dan kedalaman
kemampuan berpikir ini sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan informasi yang dikuasai.
Makin tinggi dan luas ilmu,pengetahuan dan informasi yang dikuasai makin tinggi kualitas
kemampun berpikir seseorang.Perkembangan kekuatan dan kemampun intelektual ini
berkaitan erat dengan kesempatan dan kegiatan belajar yang diikuti pada masa dewasa
ini.Masa awl dewasa muda merupakan masa studi di perguruan tinggi,pada jenjang
Diploma,S1,S2,S3.Mereka yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi ,mempunyai
kesempatan untuk menambah ilmu dan pengetahuan serta meningkatkan kualitas kemampuan
berpikir.Berkenaan dengan kemampuan intelektual,Cattel and Horn membedakan dua macam
kecerdasan yaitu fluid intelligence dan crystallized intelegence:meliputi proses memahami
hubungan,pembentukan konsep-konsep, nalar dan abstraksi,yang tidak banyak mendapatkan
pengaruh dari pendidikan dan kebudayaan,sedangkan crystallized intelegence berkaitan

5
dengan penguasaan dan kecakapan-kecakapan khusus yang telah dipelajari.Crystallized
intelegence tergantung pada latar belakang budaya dan pendidikan.

Schaine mengemukakan bahwa perkembangan kognitif merupakan transisi dari ‘apa


yang ingin saya ketahui’ (what I need to know)yang merupakan penguasaan keterampilan
berpikir pada masa anak dan remaja,lalu setelah itu menjadi ‘bagaimana sebaiknya saya
menggunakan apa yang telah saya ketahui ‘(how should I use what I know)yang merupakan
integrasi keterampilan berpikir pada kerangka kehidupan praktis kemudian menjadi
‘mengapa saya perlu tahu ‘ (why should I know) yang merupakan pencarian tujuan dan
makna yang berpuncak pada dikuasainya “kebijaksanaan” (wisdom) pada usia tua.

4. Perkembangan Bahasa
Ada beberapa tahap perkembangan bahasa secara universal:

1. Bahasa Awal
Tahap awal perkembangan bahasa dimulai sejak lahir. Pada bayi yang baru lahir
sudah menunjukan gerakan-gerakan tubuh yang sangat halus sebagai atas respon yang
didengarnya sebagai respon kepada ucapan-ucapan, dan gerakan mereka menjadi beragam
sesuai ikatan suara dan kata-kata dari ucapan tersebut.

2. Tahap pralinguistik
Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang
mempunyai fungsi komunikatif, sebagai reaksi terhadap orang lain yang mencari kontak
verbal dengan anak tersebut atau sebaliknya (Monks, 1989:137)

3. Pengucapan satu-kata
Pada usia sekitar satu tahun anak mulai memproduksi kata tunggal untuk
mengekspresikan seluruh kalimat.

4. Pengucapan dua-kata
Pada usia 1-2 tahun seorang anak sudah mulai mengucapkan dua kata secara
bersamaan dan bahasa mereka menunjukan struktur tertentu.

5. Pengembangan gramatika
Diusia dua sampai tiga tahun anak mulai meletekan tiga atau lebih kata secara
bersamaan.

6
6. Mendekati gramatika orang dewasa
Anak pada usia 5-9 tahun sudah menguasai perkembangan bahasa yang cukup
kompleks, namun belum mampu menyusun kalimat pasif yang kompleks.

7. Tahap kompetensi lengkap


Pada usia 11-dewasa pembendaharaan kata semakin meningkat, sehingga kecapakan
berkomunikasi semakin baik dan fasih.

Perkembangan bahasa orang dewasa tidak lagi sepanjang atau sebanyak


perkembangan bahasa anak-anak yang mengalami tujuh tahap perkembangan. Mungkin
disini orang dewasa lebih berperan sebagai orang yang mensukseskan pekembngan bahasa
pada anak.

Perkembangan yang terjadi mungkin saja hanya teletak pembendaharaan kata-kata


intelektual yang lebih banyak dari pada anak-anak. Penggunaan bahasa yang baik dan benar
disesuaikan dengan pengontrolan emosi orang dewasa itu sendiri.

5. Perkembangan Emosi
Perkembangan emosi pada orang dewasa juga kami klasifikasikan menjadi 3
golongan, yaitu perkembangan emosi pada kelompok dewasa dini, kelompokn dewasa madya
dan juga kelompok dewasa lanjut. Perkembangan emosi pada kelompok dewasa dini (sekitar
18-40 tahun) terutama pada orang-orang yang baru memasuki fase ini (18-25 tahunan)
dimana mereka baru saja beranjak dari masa remaja mereka, tentu saja perkembangan emosi
mereka pun masih terbawa dari fase remaja mereka yang dikenal memiliki emosi yang tidak
stabil. Pada beberapa orang, ada yang mampu menyesuaikan diri dengan cepat, sehingga
pada fase awal dewasa dini mereka telah mampu menguasai stabilitas emosi mereka. Namun
ada juga beberapa dari mereka yang tidak mampu menyesuaikan emosi mereka, sehingga
pada pertengahan masa dewasa dini (sekitar 30 tahunan) masih ada beberapa diantara mereka
yang memiliki ketidakstabilan emosi, terutama dalam menjalani masalah-masalah hidup yang
mereka sulit dipecahkan.

Terdapat keterkaitan antara perkembangan emosi pada saat mereka kanak-kanak,


remaja dengang perkembangan emosi mereka pada saat telah dewasa. Orang tua yang tidak
membiasakan sejak dini anaknya untuk berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri dan

7
terlalu memanjakanya, tentu saja akan membawa dampak terhadap perkembangan emosi
orang-orang ini pada saat dewasa.

6. Perkembangan Sosial
Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal dari individu menjadi lebih luas dan
kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Pada masa dewasa ini, individu
memasuki peran kehidupan yang lebih luas.

Pola dan tingkah laku sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari orang
yang lebih muda. Perbedaan tersebut tidak disebabkan oleh perubahan fisik dan kognitif yang
berkaitan dengan penuaan, tetapi lebih disebabkan oleh peristiwa-peristiwa kehidupan yang
dihubungkan dengan keluarga dan pekerjaan. Selama periode ini orang melibatkan diri secara
khusus dalam karir, pernikahan dan hidup berkeluarga. Menurut Erikson, perkembangan
psikososial selama masa dewasa dan tua ini ditandai dengan tiga gejala penting, yaitu
keintiman, generatif dan integritas.

7. Perkembangan Kesadaran Beragama


a. Usia Dewasa

Pada usia dewasa orang sudah memiliki tanggung jawab serta sudah menyadari
makna hidup. Dengan kata lain, orang dewasa sudah memahami nilai-nilai yang dipilihnya
dan berusaha untuk mempertahankan nilai-nilai yang dipilihnya. Orang dewasa sudah
memiliki identitas yang jelas dan kepribadian yang mantap.

Kemantapan jiwa orang dewasa ini setidaknya memberikan gambaran tentang


bagaimana sikap keberagamaan pada orang dewasa. Mereka sudah memiliki tanggung jawab
terhadap sistem nilai yang dipilihnya, baik yang bersumber dari ajaran agama maupun yang
bersumber dari norma-norma lain dalam kehidupan. Pemilihan nilai-nilai tersebut telah
didasarkan atas pertimbangan pemikiran yang matang. Berdasarkan hal ini, maka sikap
keberagamaan seorang di usia dewasa sulit untuk diubah. Jika pun terjadi perubahan mungkin
proses itu terjadi setelah didasarkan atas pertimbangan yang matang.

Dan sebaliknya, jika seorang dewasa memilih nilai yang bersumber dari nilai-nilai
non-agama, itu pun akan dipertahankannya sebagai pandangan hidupnya.

8
Dan jika nilai-nilai agama yang mereka pilih dijadikan pandangan hidup, maka sikap
keberagamaan akan terlihat pula dalam pola kehidupan mereka. Sikap keberagamaan seorang
dewasa cenderung didasarkan atas pemilihan terhadap ajaran agama yang dapat memberikan
kepuasan batin atas dasar pertimbangan akal sehat.

Beragama, bagi orang dewasa sudah merupakan sikap hidup dan bukan sekedar ikut-
ikutan.

b. Usia Lanjut

Mengenai kehidupan keagamaan pada usia lanjut ini William James menyatakan,
bahwa umur keagamaan yang sangat luar biasa tampaknya justru terdapat pada usia tua,
ketika gejolak kehidupan seksual sudah berakhir. Maksudnya, sikap keberagamaan pada usia
lanjut justru mengalami peningkatan dan untuk proses seksual justru mengalami penurunan.

Kebutuhan manusia lainnya yang membantu terbentuknya sikap keagamaan adalah


keharusan bagi setiap orang untuk menyesuaikan diri dengan kenyataan bahwa cepat atau
lambat hidupnya akan berakhir. dan jiwa akan meninggalkan raga. Karena itu kecendrungan
hilangnya identifikasi diri dengan tubuh jasmani ini dan juga cepatnya kedatangan kematian,
merupakan salah satu factor yang menentukan berbagai sikap keagamaan di umur tua.
(Thouless, 1995:117)

Berbagai latar belakang yang menjadi penyebab kecenderungan sikap keagamaan


pada manusia usia lanjut merupakan salah satu faktor yang menentukan berbagai sikap
keagamaan di umur tua, secara garis besar ciri-ciri keberagamaan di usia lanjut adalah
sebagai berikut :

a. Kehidupan keagamaan pada usia lanjut sudah mencapai tingkat kemantapan.


b. Meningkatnya kecenderungan untuk menerima pendapat keagamaan.
c. Mulai muncul pengakuan terhadap realitas tentang kehidupan akhirat secara
lebih sungguh-sungguh.
d. Sikap keagamaan cenderung mengarah kepada kebutuhan saling cinta antar
sesama manusia, serta sifat-sifat luhur.
e. Timbul rasa takut kepada kematian yang meningkat sejalan dengan
pertambahan usia lanjutnya. .
f. Perasaan takut kepada kematian ini berdampak pada peningkatan
pembentukasn sikap keagamaan dan kepercayaan terhadap adanya kehidupan
abadi (akhirat).

9
C. PENDIDIKAN ORANG DEWASA (ANDRAGOGY)
Ada beberapa prinsip yang harus dipedomani dalam menyelenggarakan pendidikan
untuk orang dewasa (Zainudin Arif, 1984). Prinsip-prinsip tersebut adalah :

1) Perlu diciptakan iklim belajar yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan orang
dewasa, yaitu perlu adanya suasana saling menghargai dan adanya hubungan setara
antara peserta didik dengan fasilitator.
2) Dalam proses pembelajaran peserta diberi kesempatan untuk ikut berperan dalam
mendiagnose kebutuhan belajarnya.
3) Peserta juga dilibatkan dalam perencanaan belajar.
4) Dalam kegiatan belajar mengajar kedudukan fasilitator adalah manusia sumber dan
pembimbing yang lebih banyak berperan sebagai katalist daripada berperan sebagai
guru
5) Evaluasi yang dilakukan juga sebaiknya lebih diarahkan pada bentuk evaluasi diri

Untuk dapat melayani berbagai ciri tersebut diatas, maka suasana belajar untuk pendidikan
orang dewasa adalah :

1) Proses belajar merupakan kumpulan dari orang yang aktif berkegiatan


2) Adanya suasana saling menghormati dan menghargai
3) Adanya suasana percaya diri dan mempercayai orang lain
4) Suasana belajar yang “aman” tidak menimbulkan ancaman
5) Proses belajar berprinsip pada penemuan diri dan keterbukaan
6) Suasana belajar yang mengakui adanya kekhasan pribadi
7) Suasana belajar yang membernarkan adanya perbedaan
8) Suasana yang memperbolehkan adanya keraguan dan berbuat kesalahan.
9) Adanya evaluasi secara bersama dan evaluasi diri.

10
BAB III
PEMBAHASAN HASIL DISKUSI SEMINAR KELAS

11
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagai calon pendidik penting bagi kita untuk memahami hakikat perkembangan,

karakteristik perkembangan anak usia dewasa: fisik-motorik, intelektual, bahasa dan emosi,

sosial, kepribadian dan kesadaran beragama serta bagaimana hakikat pendidikan untuk usia

dewasa. Hal ini akan bermanfaat untuk menentukan bagaimana cara dan metode kita terkait

sebagai peran dan fungsi kita sebagai calon pendidik nantinya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Endang Purwanti, Nurwidodo. Perkembangan Peserta Didik. Malang: UMM Press, 2000.

Supriadi, H.Oding. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: Kalam Semesta, 2010.

Syamsu Yusuf L.N, Nani M.Sugandhi. Perkembangan Peserta Didik : Matakuliah Dasar
Profesi Keguruan (MKDP) bagi para Mahasiswa Calon Guru di LPTK. JKT: Rajawali Pers,
2012.

13

Anda mungkin juga menyukai