Anda di halaman 1dari 3

Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran): Ini Strategi Mereka

Melumpuhkan Kaum Muslimin

”Orang­orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu


hingga kamu mengikuti agama mereka” (al-Baqoroh:120)
Strategi memerangi kaum muslimin kemudian ditambah dengan perang pemikiran.
Berbagai upaya digunakan untuk mengalihkan umat islam dari agamanya. Kaum barat
membuat langkah-langkah untuk menjauhkan umat islam dari ajarannya. Umat Islam
secara umum tidak menyadari akan bahaya perang pemikiran. Fenomena ini
dibuktikan dengan banyaknya kita yang secara sadara ataupun tidak telah mengikuti
pemikiran, tingkah laku, dan gaya hidup orang Barat. Ketidaksadaran kita terhadap
bahaya ini menjadikan kita kehilangan identitas dan kepercayaan diri sebagai
seorang Muslim. Bahkan kebanggaan dengan bertingkah laku jahiliyah ini telah kita
jadikan sebagai budaya. Kaum kafir (Barat) yang telah mengalami kekalahan yang
beruntun dari kaum Muslim selama perang Salib, mereka mencari cara untuk
menghancurkan umat Islam. Strategi yang dipilih untuk menghancurkan umat Islam
adalah Al-Ghazw Al-Fikr, dimana mereka menyerang pemikiran, buadaya, mental,
dan konsep yang dilakukan secara terus menerus dengan sistematis dan terancang
dengan baik. Hal ini dilakukan sehingga muncul perubahan kepribadian, gaya hidup
dan tingkah laku pada umat Islam. Salah satu upaya Barat untuk melestarikan
imperalismenya di Dunia Islam adalah dengan memadamkan api jihad di tengah-
tengah kaum Muslim. Diantara strategi mereka adalah:

1. Imperalisme (Kolonialisme)
Imperalisme bisa terjadi di segala bidang kehidupan kita, seperti dalam ilmu
politik, ekonomi, budaya, militer dan lain sebagainya. Karena imperalisme itu
sendiri adalah suatu paham tentang bagaimana supaya mereka bisa menguasai
dan menjajah sebuah wilayah yang akan menjadi lahan mencari keuntungan
dari wilayah tersebut, yang bisa melalui berbagai cara untuk mencapai tujuan
mereka.
Dua hal yang selalu dilakukan penjajahan, apabila menjajah sebuah negeri
yaitu pertama membinasakan negeri tersebut, dan yang kedua membikin hina
penduduknya. Sebagaimana Allah swt berfirman:

Artinya: “Dia berkata: “Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu


negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya
yang mulia jadi hina dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat”.
(QS. An-Naml: 34).
2. Pemurtadan

Artinya: “sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat


mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki
yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran”.
(QS. Al-Baqarah: 109).
Pemurtadan dalam bentuk 5 F yaitu:
1. Film, termasuk VCD, Play Station, Parabola, Internet, Handphone
berkamera.
2. Fun, kesenangan dunia sesaat yang disebut hedonisme.
3. Fly, mabuk minuman keras berakohol dan penyalah gunaan narkoba.
4. Food, makanan dan minuman yang tidak jelas halal dan haramnya atau yang
disebut dengan istilah Syubhat.
5. Fashion, pakaian dan aksesorisnya. Yang telah merambah dari kota sampai
desa dari golongan elit sampai golongan alit.

Solusi untuk Menghindari Ghazwul Fikri


Diantara solusi dalam menghadapi Perang Pemikiran ialah dengan cara:
1. Kembali kepada ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih dengan cara
menanamkan aqidah islam pada diri kaum muslimin secara kaffah (sempurna).
2. Menyebarkan pemahaman agama yang benar dan membangkitkan ghirroh
(semangat) terhadap agama, kehormatan dan kesuciannya.
3. Memastikan pengawasan pasa setiap pintu masuk bagi hasil produk orang-
orang non muslim, baik berupa film, selebaran, majalah dan yang lainnya.
4. Pemahaman dan penyuluhan kepada orang-orang akan bahaya pemurtadan dan
cara-acara serta kiat-kiat misionaris, agar mereka berhati-hati dan tidak
terperangkap oleh pemurtadan.
5. Memberikan perhatian yang baik kepada semua sektor penting kehidupan
seorang muslim, baik ekonomi, kesehatan, pendidikan dan lain-lain.
6. Hendaklah setia muslim senantiasa berpegang teguh pada agama dan
aqidahnya, bagaimanapun kondisi dan situasinya.
7. Peringatan terhadap setiap orang ataupun keluarga untuk tidak pergi ke negeri-
negeri kafir, kecuali ada kepentingan yang mendesak.
8. Membangkitkan interaksi sosial dan kerja sama diantara kaum muslimin.
(Wallahu alam bishawab, diambil dari berbagai sumber).

Anda mungkin juga menyukai