Anda di halaman 1dari 3

.:: MENGHADAPI SERANGAN TERHADAP ISLAM ::.

pendapat dan kebebasan berekspresi, kaum kafir dan


.:: OLEH LONGDONG ::. kaum munafik dengan begitu terbuka menunjukkan
ketidaksukaan terhadap Islam dan umat Islam.
Kronis. Di negara yang mayoritas (86,88% atau setara
dengan 236,53 juta jiwa) penduduknya Muslim, berbagai Kelancangan kaum kafir dan kaum munafik yang
serangan terhadap Islam, ajaran dan pemeluknya menghina dan melecehkan Islam semakin menjadi-jadi
berlangsung secara massif. Ada penghinaan, pelecehan, saat Pemerintah melakukan pembiaran atas berbagai
penodaan agama, kriminalisasi, kampanye negatif hingga tindakan tersebut. Banyak laporan penghinaan, pelecehan
serangan secara fisik seperti perusakan tempat ibadah dan pelabelan negatif yang dilaporkan ke aparat
maupun aset umat Islam. keamanan tidak mendapatkan respon memadai.

Akar Penyebab Serangan terhadap Islam 3) Adanya Kepentingan Politik Praktis.


Pada beberapa situasi, serangan pada Islam dilakukan
1) Menguatnya Islamofobia. secara terencana untuk kepentingan politik praktis.
Islamofobia dimaknai sebagai sinisme, prasangka buruk, Khususnya untuk tujuan menyingkirkan lawan-lawan
salah paham, ketidaksukaan dan kebencian terhadap politik maupun pihak yang bersuara kritis terhadap rezim.
Islam dan umat Islam. Islamofobia sesungguhnya Kita tentu masih ingat dengan peristiwa Pilkada DKI
memiliki akar sejarah yang panjang. Ia tidak dapat Jakarta. Rezim mendiskreditkan dan menuduh umat Islam
dipisahkan dari sejarah perseteruan antara Islam dan menggunakan isu agama dan isu SARA untuk
Nasrani. Titik kulminasinya pada peristiwa Perang Salib menjatuhkan calon gubernur yang didukung oleh rezim,
yang berlangsung lebih dari dua abad (antara 1095-1291 Basuki Thahaja Purnama alias Ahok. Aroma persaingan
M). Karena itu Islamofobia sesungguhnya merupakan Pilkada DKI Jakarta 2017 tersebut berlanjut pada Pilpres
bentuk dari Perang Salib di era modern saat ini. 2019. Sesungguhnya sampai saat ini, pendukung Ahok
masih menyimpan dendam kepada umat Islam karena
Runnymede Trust—sebuah lembaga pemikir (think tank) telah menggagalkan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta.
tentang kesetaraan ras yang terkemuka dan independen Dalam kasus Habib Rizieq Shihab (HRS), rezim
di Inggris—mendefinisikan islamofobia sebagai “rasa menghalalkan segala cara agar HRS bisa ditahan dan
takut dan kebencian terhadap Islam dan semua Muslim”. diadili. Beliau dianggap mengancam posisi dan
Mereka menemukan bahwa hal tersebut secara faktual kepercayaan rakyat kepada rezim. Pada akhirnya terjadi
dapat ditemukan pada praktik diskriminasi terhadap kaum kriminalisasi kepada HRS dan sejumlah petinggi FPI (Front
Muslim dengan memisahkan mereka dari kehidupan Pembela Islam) lainnya. FPI pun akhirnya dibubarkan
ekonomi, sosial, masyarakat serta kebangsaan.1 tanpa jelas apa kesalahannya. Hampir sama dengan HTI
yang juga dicabut badan hukumnya oleh rezim sekular
Di tingkat global, penguatan Islamofobia terjadi pasca radikal ini.
peristiwa 9/11. Sejak itu ada seruan Amerika Serikat
untuk melakukan perang melawan terorisme secara Yang paling baru adalah peristiwa “penyingkiran” para
global. Sejak itu, umat Islam distereotip sebagai pegawai KPK yang mempunyai reputasi baik dalam
kelompok teroris. Islam pun dicitrakan sebagai agama pemberantasan korupsi melalui apa yang mereka sebut
yang mengajarkan terorisme. Di Indonesia, gejala sebagai Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Sebelumnya,
Islamofobia muncul pasca terjadinya ledakan Bom Bali telah lama beredar isu bahwa KPK menjadi “markas
pada tahun 2002, yang diikuti dengan serangkaian Taliban”, sebuah sebutan yang ditujukan untuk
ledakan bom pada tahun-tahun berikutnya. mendiskreditkan Islam. Tujuan agar terbentuk persepsi
negatif kepada Islam.
Pada perkembangannya, narasi-narasi Islamofobia di Inilah yang menurut Schmid (2013)3, bahwa pada
negara Barat seperti Amerika Serikat sudah berkembang beberapa tahun terakhir, istilah ‘radikalisasi’,
menjadi sebuah industri. Sebuah penelitian menyebutkan sebagaimana istilah terorisme, menjadi sangat
bahwa biaya yang dikeluarkan untuk membangun narasi terpolitisasi, yaitu telah digunakan dalam permainan
Islamofobia di media mainstream, media cetak, media politik pelabelan (labeling) dan penyalahan (blaming).
online dan media sosial pada kurun waktu 2003-2013 Termasuk pemakaian tolok ukur Barat dengan paham
mencapai Rp 28 triliun. Nathan Lean bahkan multikulturalisme yang liberal-sekular.
mengungkapkan bahwa ketakutan dan prasangka Barat
terhadap Islam adalah dagangan yang menarik untuk 4) Penindakan Hukum yang Lemah.
dijual terus-menerus.2 Industri Islamofobia dengan narasi Semakin seringnya pelaku penistaan agama meminta
dan propaganda tersebut digaungkan oleh para intelektual maaf setelah dilaporkan kepada aparat penegak hukum
yang terjangkit Islamofobia dan memiliki pemikiran maupun tuntutan ringan kepada pelaku penista agama,
liberal, baik yang berasal dari dunia Barat maupun Dunia telah menunjukkan lemahnya penegakkan hukum atas
Islam. dugaan tindak pidana penodaan atau pelecehan agama.

2) Menguatnya Ide HAM dan Pemikiran Sekular. Di sisi lain, vonis hukum yang ringan kepada para pelaku
Serangan terhadap Islam semakin bertambah seiring penistaan agama Islam, sejatinya akan memunculkan
menguatnya pemahaman tentang hak asasi manusia banyak penista agama yang lain. Akibatnya, alih-alih akan
(HAM) dan pemikiran sekular di tengah masyarakat. membuat jera para penista agama, yang terjadi justru
Dengan berlindung dibalik kebebasan untuk menyatakan
sebaliknya. Islam seolah-olah bebas untuk dinodai dan Pada akhirnya Islam Nusantara ditempatkan untuk
dihina. bermusuhan secara diametral dengan kelompok Islam
fundamentalis. Dari titik inilah kemudian serangan
5) Sinkronisasi dengan Kepentingan Global Barat. terhadap Islam, ajaran Islam dan kelompok Islam yang
Massifnya serangan kepada Islam ini tak lepas dari tidak sejalan dengan kepentingan Barat menjadi semakin
strategi yang telah dirumuskan Rand Corporation untuk sering dilakukan.
memecah-belah umat Islam. Hal itu juga merupakan
bagian dari strategi War on Islam. Pada tahun 2004, Solusi
Daniel Pipes, pendiri Middle East Forum yang juga dikenal
sebagai dalang gerakan Islamophobia menulis sebuah 1) Umat Islam Tidak Boleh Diam.
artikel berjudul “Rand Corporation and Fixing Islam”. Umat Islam tentu tidak boleh diam. Islam jelas mengajari
Pipes merasa bahwa Islam harus dimodifikasi sedemikian umatnya untuk selalu melakukan amar makruf nahi
rupa agar bisa sejalan dengan nilai-nilai Barat. Harapan mungkar dalam kondisi apapun. Termasuk dalam
Pipes untuk memodifikasi Islam tersebut kemudian melawan berbagai bentuk kezaliman yang diarahkan
diterjemahkan ke dalam sebuah strategi oleh peneliti kepada Islam, ajaran dan umatnya. Hal tersebut
Rand Corporation, Cheryl Benard. Istilahnya religious ditegaskan dalam al-Quran (Lihat, misalnya, QS Ali Imran
building, yaitu upaya untuk membangun agama Islam [3]: 104). Juga dalam banyak hadis Rasulullah
alternatif, yang bisa menerima peradaban Barat dan tidak Muhammad saw. Di antaranya sabda beliau:
membahayakan peradaban Barat.
Siapa saja di antara kalian yang melihat kemungkaran,
Untuk menegaskan dan menguatkan gagasan Benard, hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan
pada tahun 2007, Rand menerbitkan lagi dokumen tangannya. Jika tidak mampu, dengan lisannya. Jika tidak
Building Moderate Muslim Networks. Dokumen ini memuat mampu, dengan hatinya. Itulah selemah-lemah iman (HR
langkah-langkah strategis dan taktis untuk membangun Muslim).
Jaringan Muslim Moderat pro-Barat di seluruh dunia,
termasuk di Indonesia. Dokumen inilah yang kemudian Menentang setiap kebijakan zalim penguasa serta
menjadi panduan bagi negara Barat dan mitra kerjanya mengungkap makar jahat yang dilakukan oleh penguasa
untuk menjalankan proyek modernisasi Islam di merupakan bagian dari aktivitas amar makruf nahi
Indonesia. mungkar, yang sangat besar pahalanya di sisi Allah SWT.

Dengan sangat detail mereka mengelompok-kan umat 2) Menanamkan Pemahaman Islam Kâffah.
Islam ke dalam 4 kelompok, yaitu: Langkah berikutnya adalah menanamkan pemahaman
a) kelompok fundamentalis, yang menginginkan Islam kâffah kepada umat manusia, khususnya umat
formalisasi syariah Islam, tidak mau berkompromi dengan Islam. Menyadarkan bahwa Islam tidak hanya mengatur
Barat dan ingin menegakkan kepemimpinan Islam dan aspek ritual dan spiritual semata. Islam juga mengatur
negara khilafah; seluruh aspek kehidupan manusia seperti sistem
b) kelompok tradisionalis yang berpegang teguh pada pemerintahan, ‘uqûbât (sanksi hu kum), interaksi laki-laki
nilai-nilai Islam, dapat menerima sebagian nilai-nilai dan perempuan, pendidikan, kesehatan dan aspek
Barat, tetapi tidak memperdulikan upaya formalisasi lainnya.
syariah;
c) kelompok sekularis yang menghendaki pemisahan Dengan memahami kesempurnaan dan menyeluruhnya
Islam dari urusan negara/politik dan membatasi hanya Islam, umat Islam tidak terjebak hanya mengamalkan
pada urusan pribadi; serta sebagian ajaran Islam. Ia akan mengamalkan ajaran-
d) kelompok modernis yang menginginkan Islam itu ajaran Islam di setiap aspek kehidupan. Termasuk
berubah sesuai tuntutan zaman, agar tetap up to date menjadikan Islam sebagai panduan dalam mengelola
dengan fakta-fakta di dunia saat ini. kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjadikan
Islam sebagai landasan dalam merumuskan berbagai
Langkah berikutnya, menurut Rand, adalah mengadu- kebijakan dan kemaslahatan bagi masyarakat.
domba antar kelompok. Tujuan pertamanya adalah
“menghabisi” kelompok fundamentalis karena dianggap 3) Membangun Kesadaran Politik Umat
sebagai penghalang terbesar upaya pencapaian cita-cita Kesadaran politik Islam adalah suatu pandangan kepada
Barat. Selanjutnya Amerika dan sekutunya akan alam semesta (universal) dengan sudut pandang yang
memberikan dukungan kepada kaum modernis, apapun khas Islam. Membangun kesadaran politik umat dimulai
yang mereka minta. dengan dengan menanamkan akidah Islam yang kokoh di
benak umat, kemudian menjelaskan mengenai arah
Strategi berikutnya adalah mempromosikan perpecahan politik Islam yang harus diperjuangkan, serta menelaah
di Dunia Islam melalui penciptaan Islam versi dan mengkaji setiap peristiwa politik yang terjadi serta
nasionalistik, seperti Islam Barat, Islam Jerman, Islam menganalisisnya dari sudut pandang Islam. Dengan itu,
Indonesia, dan lainnya. Dalam konteks Indonesia, umat menjadi paham dan mempunyai kesadaran politik
berkembang menjadi Islam Nusantara. Para antek Barat Islam yang khas. Umat yang sadar politik dapat
tadi kemudian membuat narasi sebagai Islam yang mengindera pergolakan politik yang terjadi dan mampu
mengedepankan narasi toleransi, pluralisme, perdamaian, memahami adanya campur tangan Barat yang sedang
persamaan hak perempuan dan berbagai jargon lainnya. bermain di sana.
Kesadaran politik tidak berarti harus memiliki yaitu Islam. Dengan menerapkan syariah Islam secara
pengetahuan yang lengkap tentang semua politik atau kâffah, akan ada kebaikan bagi seluruh umat manusia,
mengenai Islam secara keseluruhan. Kesadaran politik baik kaum Muslim maupun non-Muslim. Sebabnya,
bermakna memandang dunia secara keseluruhan dengan syariah Islam diturunkan untuk menghadirkan rahmat
sudut pandang tertentu sebagai landasan. Yang bagi seluruh alam (Lihat: QS al-Anbiya’ [29]: 107).
terpenting adalah adanya sudut pandang tertentu yang
universal. Hal ini cukup mengindikasikan seseorang Syariah Islam adalah jalan satu-satunya untuk
memiliki kesadaran politik. Bagi seorang Muslim yang memberikan kebaikan dan kerahmatan bagi seluruh alam
menjadi sudut pandang adalah akidah Islam. semesta. Dengan penerapan syariah Islam secara kâffah,
tidak akan dibiarkan lagi berbagai bentuk serangan
Dengan demikian, umat terdorong untuk selalu terhadap Islam yang dilakukan melalui konspirasi orang-
mengontrol, mengoreksi dan menuntut penguasa agar orang kafir dan munafik. Khalifah akan mengambil
mewujudkan kemaslahatan bagi umat yang dilandasi oleh tindakan tegas setiap ada upaya serangan terhadap
akidah Islam. Umat juga akan mampu memahami mana Islam. Dengan begitu Islam, ajaran Islam dan umat Islam
“kawan” dan “lawan” yang sebenarnya. Siapa yang hanya akan selalu terjaga marwah dan kewibawaannya.
sekadar dijadikan “proxy” oleh kaum kafir Barat dan kaum
munafik. Apalagi makar jahat yang akan dilakukan oleh Catatan kaki:
kaum kafir terhadap Islam, ajaran dan umat Islam? 1. Runnymede Trust. 1997. Islamophobia: A Challange for Us All.
United Kingdom
2. Lean, Nathan. 2012. Islamophobia Industry: How the Right
4) Mengungkap Makar Jahat Penguasa. Manufactures Fear of Muslims. Pluto Press, London. United
Kaum kafir yang didukung oleh penguasa yang menjadi Kingdom
anteknya di negeri-negeri Islam akan senantiasa 3. Schmid, AP. 2013. Radicalisation, De-Radicalisation, Counter-
Radicalisation: A Conceptual Discussion and Literature Review.
mengopinikan stigma negatif terhadap Islam, ajaran dan
International Center for Counter Terrorism. The Haque, The
umat Islam. Tujuannya untuk terus melanggengkan Netherlands.
penjajahan mereka di negeri-negeri Islam. 4. Hizb at-Tahrîr. Manhaj Hizb at-Tahrîr fî at-Taghyîr, hlm. 43-44
5. Muhammad Muhsin Radhi. Hizb at-Tahrîr, Tsaqâfatuhu wa
Manhajuhu fî Iqâmah Dawlah al-Khilâfah al-Islâmiyyah, hlm
Karena itulah harus ada upaya membongkar konspirasi
299
jahat (kasyf al-khuththat) kaum kafir penjajah dengan
menjelaskan kepada umat kejahatan-kejahatan mereka.
Demikian pula kejahatan para penguasa di negeri-negeri
Islam yang telah menjadi kaki-tangan penjajah. Dengan
itu diharapkan umat sebagai sanad al-hukmi (sandaran
kekuasaan) yang hakiki mengalihkan dukungan kepada
kelompok yang istiqamah membela hak-hak mereka.
Kelompok inilah yang berjuang siang dan malam untuk
membebaskan umat dari penjajahan dengan menerapkan
Islam secara kâffah. Di sinilah aktivitas kasyf al-khuththat
menjadi sangat penting dan mendesak untuk terus
dilakukan.

Kasyf al-khuththat merupakan bagian dari aktivitas


perjuangan politik atau al-kifâh as-siyâsi4. Secara praktis
aktivitas al-kifâh as-siyâsi ini tampak dalam dua aktivitas
utama. Pertama, melakukan perlawanan secara pemikiran
dan politik terhadap negara-negara kafir imperialis yang
mempunyai pengaruh dan kekuasaan di negeri-negeri
Islam. Membongkar rencana-rencana jahat kaum kafir
penjajah dan menyingkap persekongkolannya, untuk
menyelamatkan dan membebaskan umat dari kaum kafir
penjajah. Kedua, membongkar persekongkolan para
penguasa di negeri-negeri Islam dengan negara/kaum
kafir penjajah. Mengoreksi kebijakan dan tindakan
mereka. Dan menawarkan sistem Islam untuk
menggantikan sistem kufur yang diterapkan di negeri-
negeri Islam.

5) Berjuang untuk Mengganti Sistem Sekular


dengan Khilafah.
Apabila kita ingin menghilangkan berbagai bentuk
penghinaan, pelecehan dan pendiskreditan terhadap
Islam, tidak ada cara yang lain selain kita harus
mengganti sistem sekular liberal yang ada saat ini dengan
sistem yang terbaik yang datang dari Zat Yang Mahabaik,

Anda mungkin juga menyukai