01. 03.
Pendahuluan
Kesimpulan
Latar belakang, Rumusan
masalah dan Tujuan
02. 04.
Pembahasan Daftar Pustaka
Penyebab dan Solusi
01. اثنان
Pendahuluan
Apa itu Islamophobia?
- Islamophobia ini pada intinya adalah satu sikap yang penuh kecurigaan
pada islam dan kaum muslimin dan menunjukkan kebencian. (Ustadz
Badrul Tamam dari DKM Masjid Al-Muhajirin Bekasi)
Salah satu penyebab Islamophobia -> Pandangan masyarakat anti-islam bahwa
Islam adalah agama teroris -> Stigma negatif
Prasangka adalah sebuah pandangan dan anggapan negatif terhadap sesuatu yang belum
terjadi atau diselidiki. Salah satu aksi Islamophobia yang didasari prasangka adalah
pembunuhan seorang Sikh di Amerika pada tanggal 15 September 2001 setelah Insiden
WTC.
2. Stereotip
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan stereotip adalah berbentuk tetap atau
berbentuk klise. Hal ini berarti adanya stigmatisasi terhadap individu atau kelompok dengan
tujuan untuk menyederhanakan cara berpikir.
Contoh kasus stigmatisasi terhadap umat islam adalah fenomena ideologi legitimasi. Hal ini
berarti adanya normalisasi terhadap ketidaksetaraan yang dirasakan oleh umat Islam
dikarenakan islamophobia. Setelah Insiden WTC terjadi di Amerika, banyak sekali media yang
menggambarkan agama Islam sebagai ancaman yang harus diperangi bersama.
Penyebab Islamophobia
3. Rasa Inferior
Rasa inferior ini tidak terlepas dari adanya fenomena in-group dan out group. Fenomena yang
menjelaskan mengenai identitas. Sebagai contoh adalah kecurigaan masyarakat Jerman
terhadap wanita berjilbab karena dianggap radikal dan akan merusak tatanan negara yang
ada.
Solusi
- Metode Hiwar
- Media Digital
- Kampanye
Melakukan kampanye untuk membangun citra positif dari Islam untuk menciptakan
kesadaran akan bahaya Islamophobia.
1. Pemakaian simbol
2. Strategi pengemasan pesan (framing strategies)
3. Kesediaan media memberi tempat (agenda, setting, function)
Contohnya adalah sebuah berita yang berjudul “Pegawai TPI Brondong Lamongan
yang Sering Beri Ceramah Ditangkap Densus 88, Keluarga Diangkut.” Yang diunggah
dalam portal berita tribunnews. Pemberitaan ini memperlihatkan sikap sentimen
terhadap seorang penceramah, berita ini seakan-akan memojokan dan dapat
memancing timbulnya fenomena islamophobia.
Wawancara
“Jika dirunut kebencian pada Islam sudah menjadi salah satu dari kerjaan iblis, kemudian ditanamkan pada diri
manusia supaya mereka tidak memeluk islam dan menjauhi ajarannya serta menghalangi manusia dari mengikuti
ajaran Islam. Islamophobia kalau dirunut dari sejarah yang bisa ditelusuri, ini juga bagian dari rekayasa musuh-
musuh Islam. Mereka pernah trauma ketika Islam itu pernah berkuasa, mereka menanamkan satu bentuk ketakutan
yang berlebih apabila kaum Muslimin jumlahnya meningkat pesat. Kemudian banyak orang yang komitmen pada
Islam, maka mereka menganggap sebagai sebuah ancaman yang tidak lain adalah untuk mengukuhkan dari
eksistensi mereka, mengukuhkan kekuasaan mereka, tidak mau kekuatan Islam bangkit yang kemudian mengambil
alih peradaban dunia ini. Ini akan terus jadi bagian propaganda yang disebarkan oleh musuh-musuh Islam dan
berbarengan dengan itu di Eropa saat ini kegiatan keislaman meningkat, kesadaran rakyat menemukan keindahan
pada islam maka beberapa pihak terutama di Perancis menganggap sebagai sebuah ancaman maka dimunculkanlah
isu-isu Islamophobia. Kemudian kaum muslimin yang menunjukkan simbol-simbol keislaman menjadi sasaran
vandalisme bahkan masjid juga demikian ”.
03. اثنان
Kesimpulan
KESIMPULAN
Islamophobia merupakan terma global yang makin
melembaga sebagai salah satu konstruksi sosial. Berangkat
dari praktik Islam non-moderat sekaligus radikal,
perkembangan Islamophobia merupakan tamparan keras bagi
masyarakat muslim dunia. Kini, di tengah pesatnya arus
teknologi yang banyak diinisiasi para generasi milenial,
tantangan Islamophobia perlu mendapat perhatian khusus.
Penggunaan sarana digital dalam mengkampanyekan visi
Islam yang hanif lagi samhah sebagai bagian dari misi Islam
yang rahmatan lil ‘alamin perlu diterus ditumbukembangkan.
04. اثنان
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Bayrakli, E., & Hafez, F. (2019). Islamophobia in Muslim Majority Societies. Oxon: Routledge.
www.routledge.com/Routledge-Advances-in-Sociology/book-series/SE0511
Decades after 9/11, Muslims battle Islamophobia in US | September 11 News | Al Jazeera. (n.d.). Diakses pada 14 Oktober 2022
dari https://www.aljazeera.com/news/2022/9/11/decades-after-9-11-muslims-battle-islamophobia-in
Khamsiani, Yuana. (2018). Peran Organisasi Kerjasam Islam Dalam Upaya Mengatasi Tindakan Islamophobia di Perancis Pasca
Tragedi Serangan Paris 13 November 2015 (Periode 2015-2017). Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Daftar Pustaka
List of Islamophobic incidents - Wikipedia. (n.d.). Diakses pada 14 Oktober 2022 dari
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Islamophobic_incidents
Rizki, D. A. & Rosyad, Rifki. (2021). Islamophobia di Indonesia. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati.
https://www.conferences.uinsgd.ac.id/index.php/gdcs/article/download/291/154
September 11 Attacks: Facts, Background & Impact - HISTORY. (2022). Diakses pada 14 Oktober 2022 dari
https://www.history.com/topics/21st-century/9-11-attacks
Abdusshomad, A. 2021. Metode Hiwar Sebagai Salah Satu Cara Mencegah Islamophobia. Jurnal Islam Nusantara. DOI:
10.33852/jurnalin.v5i2.286. (05) (02) (27-36).
Daftar Pustaka
Achmad, F. 2021. Studi Analitis Dampak Islamophobia dan Strategi Preventif terhadap Masyarakat Indonesia.
https://www.researchgate.net/publication/356617595.
Amalia, A dan Aidil Haris. 2019. Wacana Islamophobia di Media Masa. Diakses pada tanggal 14 Oktober 2022 dari
https://journal.uir.ac.id/index.php/Medium/article/view/3784/1988
Moordiningsih 2004. Islamophobia dan Cara Mengatasinya. Diakses pada tanggal 14 Oktober 2022 dari file dari
https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/download/7470/5809
Terima Kasih