Anda di halaman 1dari 24

Islamophobia dalam Arus Milenial:

Kajian Analitik terhadap Fenomena,


‫مرحبا‬
Penyebab, serta Strategi Penanganan
‫مرحبا‬
Kasus Islamophobia pada Kalangan Milenial

Pendidikan Agama Islam


Kelompok 1
Table of contents

01. 03.
Pendahuluan
Kesimpulan
Latar belakang, Rumusan
masalah dan Tujuan

02. 04.
Pembahasan Daftar Pustaka
Penyebab dan Solusi
01. ‫اثنان‬
Pendahuluan
Apa itu Islamophobia?

Phobia: ketakutan atau kecemasan yang dialami oleh seseorang ketika


menghadapi objek atau situasi.

- Islamophobia adalah ketakutan atau kebencian terhadap Islam dan


muslim. (The Council on American-Islamic Relations)

- Islamophobia ini pada intinya adalah satu sikap yang penuh kecurigaan
pada islam dan kaum muslimin dan menunjukkan kebencian. (Ustadz
Badrul Tamam dari DKM Masjid Al-Muhajirin Bekasi)
Salah satu penyebab Islamophobia -> Pandangan masyarakat anti-islam bahwa
Islam adalah agama teroris -> Stigma negatif

Islamophobia sudah ada sejak dahulu, sekarang semakin menyebar di benua


Eropa dan Amerika. Lebih parahnya, terdapat organisasi di daerah timur Jerman yang
bernama PEGIDA yaitu singkatan dari “Patriotic Europeans Against the Islamization
of the Occident” yang merupakan gerakan politik yang melawan islamisasi dan
fundamentalisme Islam di Eropa.
Fenomena Islamophobia sudah menyebar ke
berbagai negara bahkan di Indonesia sendiri.
Islamophobia juga merupakan bentuk diskriminasi
dimana umat muslim tidak bisa dengan bebas
beribadah atau menunjukan identitasnya sebagai
muslim, seperti memakai hijab.
Banyak sekali kasus yang terjadi karena
fenomena Islamophobia, baik kasus
yang terjadi karena adanya Islamophobia
ataupun kasus yang menyebabkan
munculnya Islamophobia.

Salah satu kejadian terbesar yang


menggemparkan dunia dimana juga
mengakibatkan peningkatan jumlah
fenomena Islamophobia adalah 9/11 atau
kejadian yang terjadi pada tanggal 11
September 2001 di Manhattan, New York
City.
Rumusan Masalah
Studi ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam terkait akar penyebab munculnya Islamophobia
di dunia dan cara-cara mengatasi Islamophobia bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia.
Umat Islam memerlukan adanya pemahaman yang lebih mendalam terkait akar yang telah
memunculkan adanya fenomena Islamophobia dan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai
bagaimana cara mengatasi Islamophobia.
1. Mengapa fenomena Islamophobia terjadi?
2. Bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi fenomena Islamophobia?
3. Bagaimana strategi terbaik untuk menghadapi Islamophobia?
Tujuan
1. Menganalisis penyebab munculnya fenomena Islamophobia di dunia
2. Mengidentifikasi solusi yang tepat untuk mengatasi fenomena Islamophobia
3. Mengidentifikasi strategi terbaik untuk menghadapi Islamophobia
02. ‫اثنان‬
Pembahasan
Penyebab Islamophobia
Fenomena islamophobia melibatkan tindakan kekerasan dan intimidasi terhadap kelompok
yang terstigmatisasi dan terpinggirkan. Kekerasan dapat berupa verbal hingga penyerangan
secara fisik. Faktor-faktor yang melatarbelakangi kekerasan ini diantaranya prasangka,
stereotip, dan rasa inferior.
Penyebab Islamophobia
1. Prasangka

Prasangka adalah sebuah pandangan dan anggapan negatif terhadap sesuatu yang belum
terjadi atau diselidiki. Salah satu aksi Islamophobia yang didasari prasangka adalah
pembunuhan seorang Sikh di Amerika pada tanggal 15 September 2001 setelah Insiden
WTC.

2. Stereotip

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan stereotip adalah berbentuk tetap atau
berbentuk klise. Hal ini berarti adanya stigmatisasi terhadap individu atau kelompok dengan
tujuan untuk menyederhanakan cara berpikir.

Contoh kasus stigmatisasi terhadap umat islam adalah fenomena ideologi legitimasi. Hal ini
berarti adanya normalisasi terhadap ketidaksetaraan yang dirasakan oleh umat Islam
dikarenakan islamophobia. Setelah Insiden WTC terjadi di Amerika, banyak sekali media yang
menggambarkan agama Islam sebagai ancaman yang harus diperangi bersama.
Penyebab Islamophobia
3. Rasa Inferior

Rasa inferior ini tidak terlepas dari adanya fenomena in-group dan out group. Fenomena yang
menjelaskan mengenai identitas. Sebagai contoh adalah kecurigaan masyarakat Jerman
terhadap wanita berjilbab karena dianggap radikal dan akan merusak tatanan negara yang
ada.
Solusi
- Metode Hiwar

Melalui metode diskusi tanya-jawab mengenai pemahaman dan pengetahuan


Islam ini diyakini dapat mengurangi penyebab terjadinya Islamophobia. Metode
ini kerap digunakan di negara-negara yang penduduk islamnya minoritas.

- Media Digital

Media digital diharapkan mampu memberantas Islamophobia dengan menyajikan


berita yang relevan dan tidak menyudutkan satu pihak untuk menumbuhkan pola
pikir yang demokratis.
Solusi

- Kampanye

Melakukan kampanye untuk membangun citra positif dari Islam untuk menciptakan
kesadaran akan bahaya Islamophobia.

- Kerjasama dengan Komunitas Muslim


- Berpegang pada Instrumen Internasional tentang Penghapusan Berbagai Bentuk
Diskriminasi
Peranan Media Terhadap Fenomena Islamophobia
Media massa memiliki peranan yang sangat penting di masa modern ini dalam
membentuk pola pikir dan persepsi masyarakat terhadap sesuatu. Menurut Ibnu
Hamad, dalam mengkonstruksi realitas media memanfaatkan tiga komponen:

1. Pemakaian simbol
2. Strategi pengemasan pesan (framing strategies)
3. Kesediaan media memberi tempat (agenda, setting, function)

Contohnya adalah sebuah berita yang berjudul “Pegawai TPI Brondong Lamongan
yang Sering Beri Ceramah Ditangkap Densus 88, Keluarga Diangkut.” Yang diunggah
dalam portal berita tribunnews. Pemberitaan ini memperlihatkan sikap sentimen
terhadap seorang penceramah, berita ini seakan-akan memojokan dan dapat
memancing timbulnya fenomena islamophobia.
Wawancara
“Jika dirunut kebencian pada Islam sudah menjadi salah satu dari kerjaan iblis, kemudian ditanamkan pada diri
manusia supaya mereka tidak memeluk islam dan menjauhi ajarannya serta menghalangi manusia dari mengikuti
ajaran Islam. Islamophobia kalau dirunut dari sejarah yang bisa ditelusuri, ini juga bagian dari rekayasa musuh-
musuh Islam. Mereka pernah trauma ketika Islam itu pernah berkuasa, mereka menanamkan satu bentuk ketakutan
yang berlebih apabila kaum Muslimin jumlahnya meningkat pesat. Kemudian banyak orang yang komitmen pada
Islam, maka mereka menganggap sebagai sebuah ancaman yang tidak lain adalah untuk mengukuhkan dari
eksistensi mereka, mengukuhkan kekuasaan mereka, tidak mau kekuatan Islam bangkit yang kemudian mengambil
alih peradaban dunia ini. Ini akan terus jadi bagian propaganda yang disebarkan oleh musuh-musuh Islam dan
berbarengan dengan itu di Eropa saat ini kegiatan keislaman meningkat, kesadaran rakyat menemukan keindahan
pada islam maka beberapa pihak terutama di Perancis menganggap sebagai sebuah ancaman maka dimunculkanlah
isu-isu Islamophobia. Kemudian kaum muslimin yang menunjukkan simbol-simbol keislaman menjadi sasaran
vandalisme bahkan masjid juga demikian ”.
03. ‫اثنان‬
Kesimpulan
KESIMPULAN
Islamophobia merupakan terma global yang makin
melembaga sebagai salah satu konstruksi sosial. Berangkat
dari praktik Islam non-moderat sekaligus radikal,
perkembangan Islamophobia merupakan tamparan keras bagi
masyarakat muslim dunia. Kini, di tengah pesatnya arus
teknologi yang banyak diinisiasi para generasi milenial,
tantangan Islamophobia perlu mendapat perhatian khusus.
Penggunaan sarana digital dalam mengkampanyekan visi
Islam yang hanif lagi samhah sebagai bagian dari misi Islam
yang rahmatan lil ‘alamin perlu diterus ditumbukembangkan.
04. ‫اثنان‬
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka

Abidjan. (2017). ORIGINAL: ENGLISH-Cultural ARABIC-Family and Social OIC /CFM-44/2017/CS/RES/FINAL


RESOLUTIONS ON CULTURAL, SOCIAL & FAMILY AFFAIRS ADOPTED BY THE 44 th SESSION OF THE COUNCIL OF
FOREIGN MINISTERS (SESSION OF YOUTH, PEACE AND DEVELOPMENT IN A WORLD OF SOLIDARITY). Diakses pada
13 Oktober 2022 dari https://www.oic-oci.org/docdown/?docID=2933&refID=67

Bayrakli, E., & Hafez, F. (2019). Islamophobia in Muslim Majority Societies. Oxon: Routledge.
www.routledge.com/Routledge-Advances-in-Sociology/book-series/SE0511

Decades after 9/11, Muslims battle Islamophobia in US | September 11 News | Al Jazeera. (n.d.). Diakses pada 14 Oktober 2022
dari https://www.aljazeera.com/news/2022/9/11/decades-after-9-11-muslims-battle-islamophobia-in

Khamsiani, Yuana. (2018). Peran Organisasi Kerjasam Islam Dalam Upaya Mengatasi Tindakan Islamophobia di Perancis Pasca
Tragedi Serangan Paris 13 November 2015 (Periode 2015-2017). Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Daftar Pustaka

Lean, N. (2017). The Islamophobia Industry. London: Pluto Press.

List of Islamophobic incidents - Wikipedia. (n.d.). Diakses pada 14 Oktober 2022 dari
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Islamophobic_incidents

Rizki, D. A. & Rosyad, Rifki. (2021). Islamophobia di Indonesia. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati.
https://www.conferences.uinsgd.ac.id/index.php/gdcs/article/download/291/154

September 11 Attacks: Facts, Background & Impact - HISTORY. (2022). Diakses pada 14 Oktober 2022 dari
https://www.history.com/topics/21st-century/9-11-attacks
Abdusshomad, A. 2021. Metode Hiwar Sebagai Salah Satu Cara Mencegah Islamophobia. Jurnal Islam Nusantara. DOI:
10.33852/jurnalin.v5i2.286. (05) (02) (27-36).
Daftar Pustaka

Achmad, F. 2021. Studi Analitis Dampak Islamophobia dan Strategi Preventif terhadap Masyarakat Indonesia.
https://www.researchgate.net/publication/356617595.

Amalia, A dan Aidil Haris. 2019. Wacana Islamophobia di Media Masa. Diakses pada tanggal 14 Oktober 2022 dari
https://journal.uir.ac.id/index.php/Medium/article/view/3784/1988

Moordiningsih 2004. Islamophobia dan Cara Mengatasinya. Diakses pada tanggal 14 Oktober 2022 dari file dari
https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/download/7470/5809
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai