Anda di halaman 1dari 16

RESUME WEBINAR

PENGEMBANGAN KEBERANGAMAN MAHASISWA

MEMBANGUN GENERASI ISLAM RAHMATAN LIL-ALAMIN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila

Dosen Pengampu : Dr. Ibnu Qayim Ismail, M. S.

Oleh:

Aulia Febri Saputri (11200510000059)

KPI 1 C

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH


JAKARTA
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
1442 H / 2020
PENGEMBANGAN KEBERANGAMAN MAHASISWA

MEMBANGUN GENERASI ISLAM RAHMATAN LIL-ALAMIN

Suparto, M.Ed., Ph.D.

(Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi)

"Pengembangan Keberagamaan Mahasiswa Membangun Generasi Islam Rahmatan Lil Alamin"

Narasumber :

1. Rizaludin Kurniawan, S.Ag., M.Si.

(Dosen FDIKOM UIN Jakarta)

"Moderasi Beragama Generasi Milenial : Strategi Menangkal Ekstremisme Agama"

2. Irfan Abubakar, MA.

(Peneliti senior CSRC UIN Jakarta)

"Narasi Ekstemisme di Kalangan Milenial dan Strategi Kontraknya"

3. Dr. Fauzan Jamal, MA.

(Dosen FDIKOM UIN Jakarta)

"Dakwah Generasi Milenial : Menyelamatkan Umat untuk Membangun Bangsa"

4. Idris Hemay, M.Si.

(Direktur CSRC UIN Jakarta)

"Dakwah melawan ideologi Ekstremis"

Cecep Castrawijaya, Ma. Sebagai Moderator

(Wakil Dekan III FDIKOM UIN Jakarta)

GENERASI MUDA ISLAM RAHMATAN LIL-ALAMIN


Suparto, M.Ed., Ph.D.

(Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi)

"Pengembangan Keberagamaan Mahasiswa Membangun Generasi Islam Rahmatan Lil


Alamin"

A. Karakteristik Generasi Muda

 Pergeseran Budaya (tangible dan intangible)


 Pragmatisme (myopic behavior)
 Egoisme (antroposentrisme)
 Sell-confident
 Disorientasi
 Apatisme
 Masyarakat virtual digital native, gamers, nomadic, openness)
 Instan

B. Karakter Kenabian

 Muhammad
 Daud
 Musa
 Ibrohim
 Yusuf

C. Generasi Baru Rahmatan Lil Alamin

 Rasa Ingin tahu yang tinggi


 Berprestasi (tuture oriented)
 Peduli lingkungan
 Empati
 Inklusit
 Mengemban misi dakwah (bil haal, bil kitaabah, bll lisan, dan bil.......)
 Islam yang kokoh tapi manfaat untuk sesame
 Menghargai kemanusiaan sebagai misi agama Islam
 Unggul (head, heart, and hand) (Brain, Beauty. Behavlor)
Rizaludin Kurniawan, S.Ag., M.Si.

(Dosen FDIKOM UIN Jakarta)

"Moderasi Beragama Generasi Milenial : Strategi Menangkal Ekstremisme Agama"

Ada empat pokok bahasan yang akan dibahas yaitu;

 Siapa generasi milenial itu?


 Data dan fakkta generasi milenial dalam paham kegamaan
 Cara deteksi generasi milenial yang terpapar paham ekstrimisme
 Cara menangkal paham ekstrimisme dikalangan generasi milenial

1. Siapa Generasi Milenial itu?

Sekarang ada istilah “Millenial kills everything” jadi generasi milenial sekarang sangat
mendominasi dan juga bisa membunuh segala tatanan sosial yang ada. Lalu ada gelombang
pekerja baru dari generasi milenial yang menggantikan generasi lama. Lalu kemandirian generasi
milenial yang sangat terbuka.

Dalam survey dikihat bahwa generasi milenial sangat optmis melihat dunia, sehingga ada pula
survey yang mengatakan kedepannya dunia maupun Indonesia kedepannya akan lebih baik.
Seorang milenial ini merupaka problem solver. Generasi milenial memiliki karajter kolaboratif ,
bagi generasi milenial lebih baik berkolaborasi disbanding dengan kompetsi atau monopolistic,
hal tersebut merupaka karakter yang sangat luar biasa

Apakah generasi milenial akan menjadi modal pembangunan atau malah menjadi beban ?

Kalau generasi memiliki kompeten akan menjadi modal pembangunan, sebaliknya jika tidak
kompeten akan menjadi beban pembangunan. Kompeten ini maksudnya ia memiliki skill,
knowledge (pengetahuan), attitude (prilaku yang baik) nah kalau memiliki 3 hal tersebut maka
generasi milenial itu akan modal pembangunan yang bagus. Tetapi tidak semua generasi milenial
memiliki kompeten, cara menghadapi itu butuh peran pemerintah yaitu dengan pendidikan dan
pelatihan.

Referensi media generasi milenial yaitu sinematik, suka nonton seperti nontoh bioskop,
streaming youtube. Lalu selanjutnya survey mengatakan 47 % generasi suka menggunakan
internet, lalu salnjutnya ada tabloid, majalah, dan televisi. Untuk semua iklan dalam media yang
disebutkan tadi target utamanya memang generasi milenial

2. Data dan fakkta generasi milenial dalam paham kegamaan

Data api dalam Sekam

Hasil dari survey BPIN salah satunya adalah isu tentang aliran menyimpang yang dimana 49%
tidak setuju jika pemerintah harus melindungi syiah ahmadiah. Lalu 86% siswa dan mahasiswa
setuju jika pemerintah melarang keberadaan kelompok-kelompok minoritas yg dianggap
menyimpang dari agama islam. Lalu 64% siswa dan mahasiswa setuju jika pemerintah
mengembalikan pengungsi syiah di Sidoarjo ketempat asalnya. Lalu 79% siswa dan mahasiswa
setuju bahwa orang Kristen bukan musuh islam. Lalu 53,74% siswa dan mahasiswa setuju bahwa
orang yahudi merupakan musuh islam. 62% tidak setuju bahwa jihad itu berperang melawan non
islam.

Indonesia merupakan Negara yang sudah terpapar nilai0nilai dari organisasi ISIS sehingga
timbullah paham-paham negatif seperti dibawah ini:

 Ekstrimisme
Menganggap orang di luar kelompok layak dihancurkan dengan kekerasan sekalipun
 Intoleran
Tidak suka terhdap orang yang berbeda , menganggap perbedaan suatu halangan
 Radikalisme
Mengganggap dirinya paling benar , membenci perbedaan, diskriminatif terhadap yang
berbeda.
Selanjutnya ada beberapa alasan mengapa beberapa masyarakat Indonesia bergabung dengan
kelompok kekerasan, yaitu faktor psikologi personal yang dimana ia mengalami trauma ,
kesepian, galau, dan frustasi.Kemudian faktor pemicu bisa lingkungan, kondisi ekonomi dan
ketidakadilan. Dan faktor terakhir yaitu faktor pendorong yang meliputi tergiur ajakan orang
lain, imbalan, ingin diterima, janji surga

3. Cara deteksi generasi milenial yang terpapar paham ekstrimisme


 Ideologi
Merasa diri dan kelompoknya yang benar dan menyalahkan yang lain, lalu menyerang
ideology yang berbeda, dan level berbahaya ketika merasa bahwa Negara sebagai tingkat
yang harus diperangi , boleh melakukan terror demi mencapai tujuannya.
 Hubungan Sosial
Menarik diri dari lingkungan hanya bergaul dengan sesama dengan sepaham,
memutuskan hubungan dengan teman serta keluarga lalu level berbahaya ketika
menganggap orang selain kelompoknya halal darahnya jika dibunuh.
 Tindakan
Mengonsusmsi informasi yang berisi paham ekstrrim dan kekerasan, memposting dan
menyebutkan propaganda, Lalu yg terakhir malukan tindakan kekerasaan pada orang
yang dianggap tidak sepaham.
4. Cara menangkal paham ekstrimisme dikalangan generasi milenial

Ada 2 macam cara menangkal paham ekstrimisme dikalangan generasi milenial

A. Hard Approach (Hukum)


Yang meliputi 3 komponen yaitu pemerintah, Polisi, BNPT
B. Soft Approach (Pendidikan)
 Pendidikan Washatiyah
Pendidikan wasathiyaah memiliki makna bahwa pendidikan islam harus diarahkan pada
konteks moderasi, adil, seimbang,
 Pendidikan Perdamaian
 Pendidikan Aktif non Violence
Pemateri Kedua oleh Dosen Fak. Adab dan Humaniora, Advisory Board CSRC UIN Jakarta,
Bapak Irfan Abubakar dengan

“Bagaimana Ideologi Ekstremis Dikomunikasikan, Bahaya dan Daya Pikatnya.”

1. Semantik Ekstremisme

Bahasa

Dalam bahasa inggris berasal dari kata Extreme : “Furthest From the Center” memiliki arti
sejauh-jauhnya dari pusat.

Dalam bahasa arab berasal dari kata Tatharruf memiliki arti menjauh ke pinggir.

Ideologis

Memiliki arti yaitu berlebihan dalam politik, agama atau mazhab pemikiran dan
membahayakan keselamatan individu dan kelompok.

2. Bentuk- bentuk manifestasi ekstremisme


1. Menolak norma hukum
2. Memilih solusi ekstrem
3. Membangkang konsensus
4. Menolak hak asasi atau totaliter
5. Mengklaim ideologinya universal

3. Islam versus ekstremisme


 Islam
1. Taat pada batasan dan aturan
2. Menjaga persatuan
3. Menghargai perbedaan
4. Memberikan kemudahan dan kelapangan
5. Sesuai dengan fitrah manusia
 Ekstremisme
1. Melampaui batas
2. Menyulut perpecahan
3. Memaksa keseragaman
4. Mejerumuskan kesulitan dan kesukaran
5. Bertentangan dengan fitrah manusia

4. menyikapi perbedaan menurut Al-quran

Dalam Al-quran islam mengajarkan bahwa setiap perbedaan adalah kehendak Allah SWT, dalam
Qs. Al-Baqarah: 148 memiliki arti:

“Setiap umat beragama (millah) mempunyai kiblat masing-masing. Maka berlomba-lombalah


kalian berbuat yang terbaik bagi manusia.”

Dalam surah tersebut memiliki makna bahwa setiap agama memiliki kiblat dan janganlah
mempermasalahkan perbedaan arah kiblat tersebut.

5. Spektrum ideologi politik eropa.

Eropa ideologi politik ada yang ekstrem kanan dan ekstrem kiri namun yang di tengah adalah
moderat. Jika mengarah ke kanan dikit yang agama termasuk kepada konservatif tetapi
belum termasuk ekstrem. Namun jika mengarah semakin ke kanan tetapi pro terhadap
kebebasan individu ia termasuk kepada libertian. Jika semakin ke kanan maka akan termasuk
kepada ekstrem, baik ekstrem konservatif maupun ekstrem libertian. Artian ekstrem disini
dimaksud dengan menghargai kebebasan individu.
Pada sebelah kiri lawannya di eropa konservatif adalah partai buruh, tetapi lawannya
libertian (kebebasan individu) yaitu adalah sosialis yang tidak menekankan kebebasan
individu, namun mereka memilki sama rata dalam ekonomi. Jika terlalu ektrem mereka
menjadi komunis. Indonesia pernah berada di masa ekstrem kiri yaitu partai komunis pada
tahun 1965.

6. Pengertian narasi

Narasi pada dasarnya adalah kumpulan cerita-cerita yang disusun secara terpadu dan saling
berhubungan. Digunakan untuk mempersuasi audiens guna mengakhiri sebuah konflik
dengan mengharapkan penyelesaian konflik.

1. Narasi kepahlawanan, mengajak pembaca untuk mengikuti dan mendukung tokoh


pahlawan dalam cerita. Penonton akan puas jika pahlawannya menang.
2. Narasi ekstremis, rangkaian cerita yang dibuat sedemikian rupa, mengacu kepada alur
cerita yang dikenal umum, untuk memenuhi hasrat mengatasi konflik dengan cara-cara
ekstrem (kekerasan, pengrusakan, dan teror).

7. Cara mengenali apakah sebuah narasi ekstremis atau tidak .

Cara mengenal apakah sebuah narasi ekstremis atau tidak yaitu dengan mengenali tiga R
dalam tujuan strategi narasi ekstremis.

1. Resist, yaitu thogut dan kafir.


2. Rebuke, yaitu jihad, bom, dan bunuh diri.
3. Rebuild, hijrah dan khilafah.
Dr. Fauzan Jamal, MA.

(Dosen FDIKOM UIN Jakarta)

Dakwah Generasi Milenial Menyelamatkan Umat untuk Membangun Bangsa

Generasi milenial Indonesia merupakan penduduk indonesia yang lahir di kisaran tahun
1980-2000. 33,75% pendudukan indonesia merupakan generasi milenial dengan jumlah antara
laki-laki dan perempuan yang hampir berimbang. Generasi milenial ini akrab dengan teknologi
digital, karena mereka tumbuh dan berkembang di zaman yang melibatkan teknologi di setiap
aspek kehidupannya. Generasi ini memiliki ciri-ciri yang kreatif, informatif, mempunyai passion,
produktif, dan ingin serba cepat/praktis.

A. Dakwah Wasathiyah Generasi Milenial


Seperti dijelaskan dalam Q.S. An-nahl: 125 bahwa metode dakwah ada 3, yaitu bil
hikmah, bil mau’zah al hasanah, dan bil mujadalah al hasanah.
1. Tawazun
a. Akal dan wahyu
b. Agama dan sains
c. Ruhiyah dan jasadiyah
d. Individu dan kelompok
e. Duniawi dan ukhrawi
2. Takamul
a. Fiqh al maqashidi
b. Fiqh al waqi’
3. Hiwar
a. Membuka pintu dialog dan perbedaan
b. Mendahulukan sikap tasamuh, sangka baik, mashlahah, dan ukhuwah
c. Open minded (berpikiran terbuka)
B. Konstruksi dan Ciri Dakwah Radikal/Ekstrim
1. Pemahaman literal atas teks agama
2. Terikat dengan satu pandangan
3. Menutup pintu perbedaan pendapat dan menghindari dialog
4. Mengenyampingkan manhaj al maqashidi dan fiqh waqi’
5. Menghindari implementasi manhaj awlawiyat
6. Logika beragama yang jumud
7. Klaim kebenaran
C. Dakwah Tanmawiyah Generasi Milenial
1. Berwawasan kebangsaan
2. Menjaga keberagaman dan persatuan
3. Mengakomodir nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi
4. Menjunjung keadilan dan anti penindasan
5. Melaksanakan amr ma’ruf dan nahy munkar sesuai dengan sistem dalam bernegara
6. Mengembangkan potensi dan menghadirkan solusi
Idris Hemay, M.Si.

(Direktur CSRC UIN Jakarta)

Dakwah Melawan Ideologi Ekstremis

Radikalisme & Ekstremisme Kekerasan

 Radikalisme: “Ideologi dan gerakan yang bertujuan untuk mengubah secara radikal
sistem sosial dan politik yang ada dengan sistem sosial dan politik yang diyakini lebih
ideal, kalau perlu dengan kekerasan”.
 Ekstremisme Kekerasan: “Aksi-aksi kekerasan (militansi) dalam berbagai bentuknya
(termasuk terorisme) yang didorong oleh ideologi politik yang ekstrem, melampaui batas
norma-norma yang diterima umum”.

Note:

Radikalisme tidak selalu identik dengan kekerasan fisik.

Terorisme tidak identic dengan ekstremisme kekerasan, namun terorisme merupakan bagian
paling ekstrem darinya. Intoleransi, ujaran kebencian, pengkafiran, dsb. tergolong ekstremisme
kekerasan apabila didorong oleh ideologi ekstremis.

Ekstremisme Kekerasan: Pull & Push Factors (Nash, Nesterova, dkk, 2017)

 Pull Factors (Pendorong)


1) Krisis identitas
2) Perasaan dikucilkan dalam ekonomi dan politik
3) Persepsi tentang ketiadaan keamanan dan kebutuhan dasar dari pemerintah
4) Diskriminasi dan eksklusi di level masyarakat
5) Persepsi tentang kegagalan leadership yang ada
6) Persepsi tentang kezaliman, korupsi dan penindasan oleh negara
 Push Factors (Penarik)
1) Sense of Identity dan rasa memiliki diberikan oleh kaum ekstremis
2) Tawaran keuntungan ekonomi dan politik dari kaum ekstremis
3) Tawaran keamanan dan kebutuhan dasar oleh kaum ekstremis
4) Jaringan, penerimaan dan kehangatan yang ditawarkan oleh kaun ekstremis
5) Kesempatan balas dendam

Ekstremis Terlarang dalam Islam

1. Islam melarang keras bersikap melampaui batas.


2. Islam agama moderat. Sikap ekstrem diharamkan karena penyebab perpecahan dan
kehancuran.
3. Sikap ekstrem membawa pada kesulitan dan kesukaran. Islam agama yang membawa
kepada kemudahan dan kelapangan.
4. Sikap ekstrem bertentangan dengan fitrah manusia dan melanggar hak-hak asasi manusia
(Yusuf Qaradhawi, Al-Shahwah al-Islamiyyah).
5. Sikap ekstrem menolak perbedaan. Islam menagjarkan perbedaan Sunnatullah.

Ciri-ciri Sikap Ekstrem dalam Beragama

 Fanatik terhadap salah satu pandangan


 Berprasangka buruk pada orang lain
 Suka mengkafirkan orang lain.

Definisi Ideologi Ekstremisme

 Ideologi:
 Sekumpulan ide, keyakinan atau cita-cita yang koheren, yang berfungsi
mengarahkan bagaimana seharusnya tatanan sosial-politik diatur dan dijalankan
(Kamus Merriam Webster)
 Kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang
memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup (KBBI)
 Ekstremisme:
 Ekstrim (Inggris): Extreme, Arab: ‫ تطرف‬berada paling jauh dari pusat; ‫ابتعد الي‬
‫الطرف‬
 Ekstremisme: istilah ideologis: “Berlebihan dalam politik, agama, atau mazhab
pemikiran dan membahayakan keselamatan individu ataupun kelompok”.
 Ekstremisme Kekerasan
“Tindakan mempromosikan, mendukung, atau melakukan aksi-aksi yang mengarah pada
terorisme dan ditujukan untuk membela sebuah ideologi yang mendukung supremasi
rasial, nasional, etnis atau agama”.

Ideologi Takfiri yang Memecah Belah

Ciri utama lain ideologi ekstremis adalah menganggap rendah eksistensi kelompok lain.
Contohnya menganggap kelompok lain telah zhalim, pengikut tiran dan karenanya
darahnya halal dibunuh. Berikut adalah beberapa konsep ideologi takfiri.

 Al Wala’ Wal Bara’


 Doktrin yang menganjurkan loyalitas kepada muslim dan menjauh dari
nonmuslim
 Bagi kelompok ekstremis menjadikan nonmuslim atau yang mendukung mereka
sebagai musuh yang harus diperangi.
 Jihad
 Kata ‘Jihad’ berkaitan dengan kata ‘jahada’ dan ‘mujahada’ sungguh-sungguh
dalam mencapai sesuatu
 Dalam konteks tradisional jihad tidak identik dengan perang
 Bagi ekstremis, jihad identik dengan perang. Demi jihad, terror, bom bunuh diri,
menyerang aparat keamanan, mengorbankan rakyat sipil boleh dilakukan walau di
wilayah damai sekalipun
 Thaghut
 Kata ‘Thaghut’ berasal dari kata ‘thagha’ yang berarti melampaui batas
(disematkan pada Firaun yang tiran)
 Bagi kaum ekstremis thaghut adalah pemerintah nonmuslim yang dianggap
menindas muslim
 Di mata kaum ekstremis penguasa yang tidak menegakkan khilafah Islamiyyah
adalah para thaghut
 Bahkan thaghut menurut kaum ekstremis adalah pemerintah muslim yang tidak
mengikuti ideologi kaum ekstremis, tidak menegakkan daulah Islamiyyah sesuai
kriteria umum ekstremis
 Takfiri
 Takfiri adalah tindakan mengkafirkan sesama muslim
 Yang dikafirkan oleh kaum ekstremis pertama-tama adalah penguasa non muslim
terutama penguasa negara-negara yang melawan dan memerangi mereka
 Alasan lain mengkafirkan mereka karena dianggap thaghut

Contoh Materi Dakwah Melawan Ideologi Ekstremisme

 Toleransi
 Islam agama yang damai (No Violence)
 Meluruskan makna ‘Jihad’
 Promosi HAM dan Islam
 Meluruskan makna ‘Thaghut’
 Meluruskan makna Al Wala’ Wal Bara’
 Penyelesaian konflik secara damai
 Menjadi muslim yang baik tidak harus dengan “Sistem Pemerintahan Khilafah”

Kontra Narasi Ekstremis

 Buku
 Media sosial
 Ceramah
 Khutbah
 Tulisan (opini)
 Flayer
 Video
 Buletin

Anda mungkin juga menyukai