Anda di halaman 1dari 5

KEFUADAN

( Oleh : Choirotul Siti Aisyah)

Mengarah pada perilaku,sikap,maupun etika manusia pada saat ini. Sebagai


manusia mengemban tugas tanggung jawab menata,mengontruksi,dan membangun pondasi
moral bersama dengan perilaku perilakunya dibersamai dengan keagamaan yang mendasar.
Menawarkan pemahaman tentang alam berhubungan dengan hukum. Sebagai orang yang
beragama islam tindakan menunjukkan dan memperlihatkan bahwa ada iman di dalam
dirinya,seperti halnya hubungan manusia dengan tuhan misal adanya alam semesta yang
harus dijaga, penciptaan-Nya dan tugas manusia adalah menjaganya. Kesadaran manusia
untuk saat ini pada bidang kefuadan mengarah pada hubungan lingkungan dan manusia.
Sikap kesadarn seorang manusia yang mempunyai iman harus menunjukkan adanya rasa
peduli,bertanggung jawab terhadap apa yang ada di sekitarnya . seorang muslim yang
profektif adalah yang kesedianya hidupnya menjadikan penerus nabi sebagai suri tauladan
baik. Sebagai mahasiswa FUAD kita harus menunjukkan kesadaran,perilaku,ibadah social
yang dilaksanakan sejak menjadi mahasisawa dan kelak keluar menuju dunia kenyataan.
Apalagi untuk saat ini FUAD mengambil tema besar kepedulianya terhadap lingkungan
yaitu “BUMI TUHAN TELAH MATI,MANUSIA MEMBUNUHNYA”

Humanis mengarah pada terbelenggunya ilmuan untuk mengembangkan haknya


pada penemuan-penemuan untuk di teliti lebih dalam. Dan harus menganut pada doktrin
gereja maka tiang gantung siap melayani para ilmuan Barat. Pada saat itulah manusia
seperti kegelapan tanpa cahaya titik terang. Keruntuhan konstantinopel hal inilah yang pada
akhirnya memabawa perubah secara besar-besaran ditandai dengan melakukan perlawanan
dan menuntut untuk lebih memanusiakan kembali manusia. Perbedaan memang sebuah
rahmat, namun kembali lagi pada sikap masing-masing individu maupun kelompok dalam
menanggapinya. Dimanya banyak bertebaran orang-orang dengan label agama namun
justru memberikan teror, justru memberikan caci maki,justru berjelakuan seperti hewan liar.
Semua itu tentu dengan dalih klaim kebenaran hanyalah milik satu kelompok,tidak ada
kebenaran bagi yang berlawanan. Seakan hanya ada satu jenis manusia paling suci dan
pemegang kunci-kunci surga. Dalil-dalil yang justru digunakan untuk melegimitasi berbgai
hal yang tidak sesuai dengan doktrik-doktrinya. FUAD mengambil Humanisme sebagai
salah satu prinsipnya dalam menjalankan roda akademik, sehingga diharapkan akan didapat
khazanah keislaman yang mencerahkan dan bebas kefanatikan.

Kampus harus mampu memanusiakan manusia,bukan justru mencetak para pekerja


yang kemudian menjadi mesin-mesin boneka. KAMPUS BUKAN PABRIK.

Sebagai mahasiswa yang sudah dewasa harus mampu mengetahui sikap analitis
yaitumenyelidiki mengetahui keadaan yang sebenarnya . manfaat menganalitis suatu
perkara tentu berdampak posistif yang sangat baik antara lain memperbanyak pengalaman,
mempunyai intelektual yang di asah secara resmi tidak hanya asal-asalan. Harus berfikir
secara netral tidak memihak harus mempunyai keadilan di antaranya,memnggali secara
utuh

Karakteristik Berfikir secara Analitis

- Lihai dalam mengatasi masalah

- Menguasai pemetaan

- Tidak bingung dalam menentukan sikap

- Ketika sedang melakukan Analisis lebih banyak diamnya

FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH

Mempunyai 12 jurusan yang berada dibawah naungan fakultas ushuludin adab dan
dakwah:

1. Tasawuf dan Filsafat Islam


2. Tasawuf Psikotrapi
3. Ilmu Hadist
4. Bahasa dan Sastra Arab
5. Komunikasi Penyiaran Islam
6. Sejarah Peradaban Islam
7. Psikologi Islam
8. Sosiologi Islam
9. Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam
10. Manajemen Dakwah
11. Bimbingan Konseling Islam
12. Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

LITERASI DIGITAL DAN DISKUSI RUANG PUBLIK


( Oleh : Choirotul Siti Aisyah )
Paul Gilster (1997) menyebut bahwa literasi digital merupakan kemampuan
memahami dan menggunakan informasidari berbagai sumber digital. Literasi Digital
merupakan kecakapan ( life skills ) yang tidak hanya melibatkan kemampuan menggunakan
perangkat teknologi, informasi, dan komunikasi, tetapi juga kemampuan bersosialisasi,
kemampuan dalam pembelajaran, dan memiliki sikap, berpikir kritis, kreatif, serta inspiratif
sebagai kompetensi digital.
Konsep literasi digital sendiri mulai muncul sejak tahun 1990. Tokoh terkenal
memaknai literasi digital sebagai suatu kemampuan untuk memahami dan menggunakan
informasi yang bersumber dari digital tools. Jadi selain memerlukan keterampilan
membaca, dibutuhkan juga proses berfikir secara kritis untuk melakukan evaluasi terhadap
segala jenis informasi yang ditemukan pada media digital.
Sesuai dengan fakta pada masa sekarang penggunaan media internet semakin
mendunia dan marak dikalangan masyarakat. Dampaknya disalahgunakan menyebarkan
media hoaks. Menurut hasil survey APJII jumlah penggunaan internet di Indonesia pada
tahun 2016 sebesar 51, 5 % ataubsebanyak 132, 7 juta jiwa dari total jumlah penduduk
Indonesia sebesar 252, 6 juta jiwa. Pengguna internet terbanyak ada di Pulau Jawa dengan
jumlah pengguna sebesar 86.339, 350 pengguna atau sekitar 65 % dari total pengguna di
Indonesia. Pengguna internet karena pengguna internet pada umumnya didominasi laki-
laki, yaitu sebanyak 52,5 % dan perempuan sebesar 47, 5 % dari total pengguna internet di
Indonesia.
Semua kembali pada diri sendiri masing-masing orang untuk penggunaan
digital literasi,pilihlah situs resmi agar tidak terjerumus pada kesalahan yang tidak di
inginkan. Media yang marak adalah media sosial berada digenggaman semua orang. Semua
mempunyai dampak negatif dan positif. Dampak positif antara lain mudah mengakses
dimanapun kapanpun,mengakses berita yang terjadi secara cepat tanpa dating ke lokasi.
Sejalan dengan cita-cita Negara Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dapat dicapai dengan proses belajar yang continue. Belajar merupakan kegiatan
penting yang dilakukan setiap individu secara maksimal untuk mengusai atau memperoleh
sesuatu. Jika belajar disebut upaya untuk menguasai atau memperoleh sesuatu, maka
pembelajar harus aktif mencari tahu dan memiliki rasa penasaran. Zaman sekarang mudah
untuk mengakses apapun dapat di peroleh dari buku,e-book,internet dengan mudahnya
berbeda dengan zaman dahulu.
Maka dari itu sebagai mahasiswa harus cermat harus dapat memilah dan
memilih SARING SEBELUM SHARING. Budayakan literasi untuk membaca buku-buku
ilmu dapat diperoleh dari manapun. Semakin banyaknya buku di Indonesia mempermudah
kita untuk belajar semakin banyak lagi,pengembangan karya-karya penulis. Namun dengan
begitu banyak nya penulis semakin surut budaya literasi,karena teralihkan oleh media
sosial, permainan pnline yang membuat orang sibuk pada alat kotak kecil yaitu handphone
akibatntya mengabaikan keadaan yang ada di sekitarnya. Untuk itu sebagai mahsiswa yang
cermat ketahuilah kita harus pintar-pintar dalam menggunakanya,jangan sampai teralihkan.
KEBHINEKAAN
( Oleh : Choirotul Siti Aisyah )

Nasionalisme adalah sebagai sebuah perasaan bangga dan cinta terhadap bangsa
dapat diwujudkan dalam tindakan. Mahasiswa sudah seharusnya mersa bangga sebagai
bangsa Indonesia. Perasaan bangga sebagai bangsa Indonesia diawali oleh pemahaman
tentang potensi dan masalah negara yang pada gilirannya mampu memunculkan sense of
belonging pada bangsa. Mahasiswa dapat membuktikan kebanggaan dan rasa cinta terhadap
bangsa dengan melakukan autokritik atas kondisi bangsa, menggunakan bahasa dan produk
Indonesia, mempersiapkan diri untuk berkontribusi di masa depan, melakukan konservasi
budaya, analitis dalam kerjasama asing, mengawal pemilihan umum, serta mengawal kasus
korupsi.

Pengembangan nasionalisme Indonesia sangat erat hubungannya dengan sejarah


perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari cengkraman penjajah,
perjuangan bangsa Indonesia ini sudah di mulai sejak zaman kerajaan nusantara. Kahim
menyatakan kapan dimulainya nasionalisme Indonesia tidak dapat disebutkan atau
diperkirakan secara tepat. Ini merupakan suatu fase yang baru muali disebut dengan jelas
dan terorganisir pada dasarwasa abad ke 20, namun kebanyakan unsur pokonya yang
penting sudah ada jauh sebelumnya.

Nasionalisme berasal dari kata nation yang berarti bangsa. Istilah nasionalisme
yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia memiliki dua pengertian: paham (ajaran)
untuk mencintai bangsa dan negaranya sendiri dan kesadaran keanggotaan dalam suatu
bangsa yang secara potensial dan actual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan
mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu. Dengan
demikian nasionalisme berarti menyatakan keunggulan suatu afinitas kelompok yang
didasarkan atas kesamaan bahasa, budaya, dan wilayah.

Anda mungkin juga menyukai