Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM DIETETIK

PENYAKIT ASAM URAT (GOUT)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

1. RAHMA NOVITA I 201702003


2. CINTIANISA ANDINI 201702014
3. OKTI RACHMANING 201702025
4. SITI ANISA RAHMAN 201702034
5. YUANA 201702045

PROGRAM S1 GIZI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA KELUARGA
BEKASI
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur dan terimakasih, kami dapat menyelesaikan


laporan praktikum mata kuliah dietetika dengan kasus yaitu “Asam Urat (Gout) ”.
Adapun maksud dari pembuatan laporan praktikum ini adalah untuk memenuhi
syarat mengikuti praktikum dietetika. Atas berkat Rahmat dan karunia Allah
S.W.T, kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini.

i
DAFTAR ISI

Daftar Isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI (BELOMMMM)................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Gambaran Umum Penyakit.......................................................................1
1.2 Data Dasar Pasien atau Soal Kasus...........................................................2
BAB II......................................................................................................................2
PROSES ASUHAN GIZI........................................................................................2
2.1 Pengkajian Gizi..............................................................................................2
2.1.1 Anamnesis 2

2.1.2 Antropometri 4

2.1.3 Pemeriksaan Biokimia 5

2.1.4 Pemeriksaan Fisik dan Klinis 6

2.2 Diagnosis Gizi...........................................................................................7


2.3 Intervensi Gizi...........................................................................................7
2.4 Rencana Monitoring dan Evaluasi..........................................................11
2.5 Tinjauan Pustaka.....................................................................................12
BAB III..................................................................................................................12
Kesimpulan........................................................................................................12
Saran..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data personal.............................................................................................2


Tabel 2. Riwayat penyakit.......................................................................................2
Tabel 3. Identitas Pasien..........................................................................................3
Tabel 4. Riwayat Penyakit Pasien............................................................................3
Tabel 5. Riwayat Gizi Pasien...................................................................................3
Tabel 6. Data Antropometri.....................................................................................4
Tabel 7. Pemeriksaan Biokimia...............................................................................5
Tabel 8. Pemeriksaan Fisik dan Klinis....................................................................6
Tabel 9. BMP...........................................................................................................9
Tabel 10. Rekomendasi menu................................................................................10
Tabel 11. Rencana konseling gizi..........................................................................11
Tabel 12. Rencana monitoring dan evaluasi..........................................................12

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Artritis....................................................................................................2
Gambar 2. Standar Satus Gizi..................................................................................5

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Penyakit


Gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh metabolisme
abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah.
Hal ini diikuti dengan terbentuknya timbunan kristal berupa garam urat di
persendian yang menyebabkan peradangan sendi pada lutut dan/atau jari. Artritis
gout merupakan penyakit heterogen sebagai akibat dekomposisi kristal
monosodium urat pada jaringan atau supersaturasi asam urat didalam cairan
ekstraseluler (Anastesya, 2009). Hal penting yang mempengaruhi penumpukan
kristal adalah hiperurisemia dan saturasi jaringan tubuh terhadap urat. Apabila
kadar asam urat di dalam darah terus meningkat dan melebihi batas ambang
saturasi jaringan tubuh, penyakit artritis gout ini akan memiliki maniestasi berupa
penumpukan kristal monosodium urat secara mikroskopis maupun makroskopis
berupa tophi (Zahara, 2013).
Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat aalah
usia, asupan senyawa purin berlebihan, konsumsi alkohol berlebih, kegemukan
(obesitas), kurangnya aktivitas fisik, hipertensi dan penyakit jantung, obat –
obatan tertentu (terutama diuretika) dan gangguan fungsi ginjal. Peningkatan
kadar asam urat dalam darah,selain menyebabkan artritis gout, menurut suatu
penelitian hal tersebut merupakan salah satu prediktor kuat terhadap kematian
karena kerusakan kardioaskuler (Andry, 2009).

1
Gambar 1. Artritis

1.2 Data Dasar Pasien atau Soal Kasus

Nama : Tn D No RM : -
Umur : 63 tahun Ruang : -
Sex : laki-laki Tgl masuk : -
Pekerjaan : - (Mantan supir truk) Tgl kasus : -
Pendidikan : - Alamat : -
Diagnosis medis : Gout arthritis dengan
Agama : islam
hipertensi stage II
Tabel 1. Data personal
Keluhan utama Nyeri pada bagian kaki khususnya bagian jari-jari kaki
Riwayat penyakit
Gout arthritis dan hipertensi stage II
sekarang
Riwayat penyakit
-
dahulu
Riwayat penyakit
-
keluarga
Tabel 2. Riwayat penyakit

2
BAB II

PROSES ASUHAN GIZI

2.1 Pengkajian Gizi

2.1.1 Anamnesis
2.1.1.1 Identitas Pasien
Nama : Tn D No RM : -
Umur : 63 tahun Ruang : -
Sex : laki-laki Tgl masuk : -
Pekerjaan : - (Mantan supir truk) Tgl kasus : -
Pendidikan : - Alamat : -
Diagnosis medis : Gout arthritis dengan
Agama : islam
hipertensi stage II
Tabel 3. Identitas Pasien
Keluhan utama Nyeri pada bagian kaki khususnya bagian jari-jari kaki
Riwayat penyakit
Gout arthritis dan hipertensi stage II
sekarang
Riwayat penyakit
-
dahulu
Riwayat penyakit
-
keluarga

Tabel 4. Riwayat Penyakit Pasien


Aktifitas fisik Jumlah jam kerja : -
(sebelum sakit) Jumlah jam tidur sehari : -
Jenis olah raga : -
Frekuensi : -
Alergi makanan Makanan : -
Jenis diet khusus : -
Yang menganjurkan : -
Penyebab : -

3
Alasan : -
Masalah Nyeri ulu hati : -
gastrointestinal Diare : -
Perubahan pengecapan : -
Mual : ada
Konstipasi : -
Muntah : -
Anoreksia : -
Penyakit kronik Jenis penyakit : -
Modifikasi diet : -
Jenis dan lama pengobatan : -
Kesehatan mulut Sulit menelan : - stomatitis : - Gigi lengkap : -
Pengobatan Vitamin/ mineral/ suplemen gizi lain : -
Frekuensi dan jumlah : -
Perubahan berat Bertambah/berkurang : -
badan Disengaja/tidak disengaja : -
Lamanya : -
Mempersiapkan Fasilitas memasak : -
makanan Fasilitas menyimpan makanan : -
Riwayat/ pola makan -

Tabel 5. Riwayat Gizi Pasien

Pembahasan (dengan referensi ilmiah):


Anamnesis atau wawancara adalah langkah pertama dalam tata cara kerja
yang harus ditempuh untuk membuat diagnosis. Seorang dokter akan dapat
mengarahkan kemungkinan diagnostik pada seorang pasien melalui anamnesis
yang baik. (Pisklakov,S.2014). Dalam anamnesis ditanyakan bagaimana pola
makan pasien termasuk jenis – jenis kelompok pangan yang dikonsumsinya.Untuk
memudahkan menjawab pertanyaan ini, pasien bisa menyusun catatan makannya

4
selama 24 jam yang pelaksanaannya dapat dibantu oleh ahli gizi. Tabel diatas
merupakan tabel pertanyaan (anamnesis) bagi pengkajian diet yang terarah dan
ringkas untuk membantu mengevaluasi riwayat diet pada pasien dengan berbagai
penyakit. Dalam total Nutrition Therapy, anamnesis gizi termasuk ke dalam
Subjective Global Assessment (SGA) dan terdiri atas pertanyaan tentang
perubahan berat badan, perubahan asupan makanan, keadaan saluran cerna,
kapasitas fungsional serta penyakit yang memengaruhi kebutuhan gizi.
Kesimpulan :
Berdasarkan tabel anamnesis, Tn. Dusia63 tahun dengan diagnosa medis
arthritis gout dan hipertensi stage II. Os mengeluh merasakan nyeri pada bagian
kaki khususnya bagian jari-jari kaki.
2.1.2 Antropometri
TB Rentang lengan Tinggi lutut BB LLA
160 cm - - 60 kg -
L. Pinggul L. Pinggang
- -
Tabel 6. Data Antropometri
Kesimpulan:
IMT = BB/(TB)2
= 60/(1,60)2
= 23,43 kg/m2 (Normal)
BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (160 – 100) – 10% (160 – 100)
= 60 – 6 = 54 kg

Pembahasan (dengan referensi ilmiah):


Antropometri adalah suatu cabang ilmu antropologi fisik yang
mempelajari tentang teknik pengukuran tubuh manusia meliputi cara untuk
mengukur dan melakukan pengamatan pada manusia yang meliputi tulang rangka
dan organ – organ tubuh manusia dengan metode dan alat tertentu. Antropologi
juga dipakai dalam mengikuti pertumbuhan dan perkembangan post natal,

5
mendeteksi kelainan, meramal pertumbuhan selanjutnya pada waktu dewasa
(Waspadji, 2010 dalam EPN lima, 2013).

Kesimpulan:
Status gizi pasien tergolong overweight yaitu 25,71 kg/m 2. Yang menandakan
bahwa pasien tidak mengalami kelebihan berat badan.

Gambar 2. Standar Satus Gizi


2.1.3 Pemeriksaan Biokimia
Pemeriksaan Satuan/ nilai normal Nilai Keterangan
Hb 14-16 gr/dL 12 gr/dL Rendah
Kreatinin 0,5-1,5 mg/dL 3,55 mg/dL Tinggi
GDS 60-110 mg/dL 116 mg/dL Normal
Asam urat 3,7-7 mg/dL 9 mg/dL Tinggi
Tabel 7. Pemeriksaan Biokimia

Pembahasan (dengan referensi ilmiah):


Pemeriksaan laboratorium ( biokimia darah ) akan menghasilkan data-data
yang menbantu menegakkan diagnosis defesiensi nutrien dan protein. Disamping
itu, parameter biokimia mempunyai peranan dalam penegakkan diagnosis
penyakit yang ada kaitannya dengan gizi. Tabel diatas adalah parameter biokimia
yang sering di periksa pada pasien

6
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia, kadar Hb pasien rendah yaitu 12
gr/dL menandakan bahwa pasien memiliki indikasi anemia. Kadar kreatinin pada
pasien tinggi, yaitu 3,55 mg/dL hal ini menandakan adanya gangguan pada ginjal.
GDS pasien yaitu 116 mg/dL, kondisi ini. Kadar asam urat pasien tinggi yaitu, 9
mg/dL kondisi ini disebabkan karena tubuh tidak dapat memproses purin dengan
baik dan konsumsi makanan tertentu yang mengandung tinggi purin sehingga
meningkatkan kadar asam urat.
2.1.4 Pemeriksaan Fisik dan Klinis
1. Kesan umum : nyeri di bagian kaki atau terdapat thopus
2. Vital sign :
Pemeriksaan Satuan Nilai Normal
Tekanan darah 160/100 mmHg
Tabel 8. Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Pembahasan (dengan referensi ilmiah):


Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh yang menentukan adanya
kelainan – kelainan suatu sistem atau suatu organ tubuh engan cara melihat
(inspeksi), meraba (palpasi), mengetuk (perkusi), dan mendengarkan (auskultasi)
(Raylene,2009). Pemeriksaan fisik bertujuan untuk mengumpulkan dan
emmeproleh data dasar tentang kesehatan klien; menambah, mengkonfirmasi atau
menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat keperawatan; mengkonfirmasi an
mengidentifikasi diagnosa. Pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang
ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil
pemeriksaannya tercatat dalam rekam medis dan akan membantu dalam
menegakkan diagnosa dan perencanaan perawatan pasien.
Kesimpulan:
Berdasarkan pemeriksaan klinis, tekanan darah pasien tinggi hal ini juga
berhubungan dengan riwayat penyakit pasien yang memiliki hipertensi stage II.
2.2 Diagnosis Gizi
N.C. – 2.2 Perubahan nilai lab terkait zat gizi khusus berkaitan dengan gangguan
metabolisme purin yang ditandai dengan kadar asam urat tinggi yaitu 9

7
mg/dL, kreatinin 3,55 mg/dL

2.3 Intervensi Gizi

1. Tujuan
- Menurunkan kadar asam urat dalam plasma darah.
- Meningkatkan kadar Hb dan menurunkan kadar kolesterol dalam
darah agar tidak memicu hipertensi.
- Menurunkan dan menjaga tekanan darah.
- Memperbaiki pola makan yang sehat dengan perubahan perilaku
makan secara berangsur.

2. Syarat dan Prinsip Diet


- Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bila berat badan berlebih
atau kegemukan, asupan energi sehari dikurangi secara bertahap
sebanyak 500 – 1000 kkal dari kebutuhan energi normal hingga
tercapai berat badan normal.
- Protein cukup, yaitu 1,0 – 1,2 gr/kg BB atau 10 – 15% dari
kebutuhan energi total.
- Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai
kandungan purin > 150 mg/100 gr.
- Lemak sedang, yaitu 10 – 20% dari kebutuhan total. Lemak
berlebih dapat menghambat pengeluaran asam urat atau purin
melalui urin.
- Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak, yaitu 65 – 75% dari
kebutuhan energi total.
- Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.
- Cairan disesuaikan dengan urin yang dikeluarkan setiap hari.
Rata – rata asupan cairan yang dianjurkan adalah 2 – 2 ½
liter/hari.

3. Perhitungan Kebutuhan Gizi

BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)


= (160 – 100) – 10% (160 – 100)

8
= 60 – 6
= 54 kg
BMR = (10xBB)+(6,25xTB)-(5xU)+5
= (10x60)+(6,25x160)-(5x63)+5
= (600)+(1000)-(315)+5
= 1280 kkal
Energi = BMR x Faktor Aktivitas x Faktor Stress
= 1280 x 1,3 x 1,1
= 1845 kkal
Protein = 10% x Energi Total/4
= 10% x 1845/4
= 46 gram
Lemak = 15% x Energi Total/9
= 15% x 1845/9
= 31 gram
Karbohidrat = 75% x Energi Total/4
= 75% x 1845/4
= 345 gram
Cairan = BB actual/BB AKG x Kand. AKG
= 60/62 x 2.600
= 2.516 mL

4. Terapi Diet, Bentuk Makanan, dan Cara Pemberian


a. Terapi diet = Diet rendah purin II dan rendah
kolesterol
b. Bentuk makanan = Biasa
c. Cara pemberian = Oral
d. Frekuensi makan = 3 x makan utama, 2 x selingan
5. Bahan Makanan Penukar
Jenis Porsi(URT) Energi (kkal) Kh (g) Protein (g) Lemak (g)
KH 5 875 200 20 0
LH 2 100 0 14 4
LN 1 80 8 6 3

9
Sayur 2 50 10 2 0
Buah 6 300 60 0 0
Gula 3 120 30 0 0
Minyak 5 225 0 0 25
Infus - - - - -
Jumlah 1750 308 42 32
Kebutuhan 1845 345 46 31
%pemenuhan 95% 89% 91% 103%
Tabel 9. BMP
Waktu Bahan Jumlah
Menu Porsi Jenis
Makan Makanan (g)
Nasi, sup - Nasi - 1p - 100 gr KH=
Pagi ayam, - Daging ayam - ¼p - 8,75 gr Nasi

seng - Tahu - ¼ p - 25 gr LH=Daging


ayam
TOTAL : buncis - Buncis - ¼p - 25 gr
LN=Tahu
E = 419,5 wortel, - Wortel - ¼p - 25 gr
Sayur=Wort
kkal susu - Minyak - 1p - 5 gr
el dan
(23%/hari) - Susu low fat - 1p - 20 gr
brokoli
P = 8,16 gr - Strawberry - 1p - 215 gr Buah=straw
(18%/hari) - Gula - 1p - 10 gr berry
K = 64,38 gr Gula=Gula
(19%/hari) Minyak =
L = 11,65 gr minyak
(37%/hari)

Selingan Pagi -pisang ambon - 1p - 50 gr KH=


TOTAL : -buah naga - 1p - 100 gr Tepung
E = 312 kkal -gula - 1p - 10 gr maizena
(17%/hari) Pisang -tepung - 1p - 50 gr LH= -
P = 4 gr saus buah maizena LN= -
(9%/hari) naga Sayur= -

10
Buah=
K = 69 gr
pisang dan
(20%/hari)
buah naga
L = 0 gr
Gula=
(0%/hari)
Gula
Minyak= -
Siang
-Nasi - 1p - 100 gr KH=Nasi
TOTAL : Nasi, tahu -Daging ayam - ¼p - 8,75 gr LH=dagin
E = 270 kkal daging -Tahu -¼p - 25 gr g sapi
(15%/hari) kukus, -Worel -½p - 50 gr LN=Tahu
P = 7,75 gr semangka -Semangka -1p - 180 gr Sayur=wor
(17%/hari) tel
K = 54,5 gr Buah=
(16%/hari) semangka
L = 1,25 gr Gula= -
(4%/hari) Minyak= -
Selingan
Sore Cake -Gula pasir - 1p - 10 gr KH=ubi
kukus ubi -ubi ungu - ½p - 135 gr ungu dan
TOTAL : ungu -tepung terigu - ½p - 25gr tepung
E = 362 kkal -telur ayam - 1p - 55 gr terigu
(20%/hari) -minyak - 1p - 5 gr LH= -
P = 11gr -pear -½p - 42,59 gr LN= -
(24%/hari) Sayur= -
K = 54 gr Buah=
(16%/hari) pear
L = 10 gr Gula=Gula
(32%/hari) Minyak=
minyak
Malam
TOTAL : Nasi, sup -Nasi - 1p - 100 gr KH=Nasi

11
ikan kakap -Ikan kakap - ¼p - 8,75 gr LH=Ikan
asam -Tempe - ½p - 25 gr LN=
E = 415 kkal -wortel - ¼p - 25 gr tempe
(22%/hari) -brokoli - ¼ p - 25 gr Sayur=
P = 9,25 gr -belimbing - ½p - 25 gr brokoli
(20%/hari) wuluh dan wortel
K = 61,5 gr -Minyak - 2p - 10 gr Buah=
(18%/hari) -jeruk - 1p - 100 gr Belimbing
L = 12 gr wuluh dan
(37%/hari) jeruk
Gula= -
Minyak=
Minyak
Persentase Energi 96%
Pemenuhan / Protein 87%
hari Lemak 112%
Karbohidr 88%
at
Tabel 10. Rekomendasi menu

Pembahasan :
Diet rendah purin yaitu diet yang dapat menurunkan kadar asam urat
dalam darah dan urin sehingga makanan yang digunakan yaitu makanan rendah
purin sedangkan diet rendah kolesterol untuk mengoptimalkan tekanan darah
pasien menjadi normal sehingga pengolahan makanan yang digunakan tidak
terlalu banyak menggunakan minyak dan lalu untuk menaikan hb pasien diberikan
makanan yang dapat meningkatkan hb pasien.
Rencana Konseling Konsultasi Gizi

Masalah Gizi Tujuan Materi Keterangan


konseling/konsultasi
Diet untuk Membantu Menjelaskan cara Pemberian edukasi

12
penderita asam menurunkan kadar penatalaksanaan diet dalam waktu 10 menit
urat asam urat dalam untuk asam urat menggunakan media
darah leaflet dan food model
dengan sasaran pasien
serta anggota keluarga
Kadar tekanan Membantu Menjelaskan bahan Pemberian edukasi
darah tinggi menurunkan kadar makanan yang di dalam waktu 10 menit
tekanan darah perbolehkan dan menggunakan media
hingga batas normal perlu di hindari leaflet dan food model
untuk menurunkan dengan sasaran pasien
kadar tekanan darah serta anggota keluarga
Kadar Memberi Memberikan contoh Pemberian edukasi
hemoglobin pengetahuan menu sehari sebagai dalam waktu 10 menit
rendah mengenai diet yang gambaran dengan sasaran pasien
baik untuk penatalaksanaan diet serta anggota keluarga
menormalkan kadar
hemoglobin
Tabel 11. Rencana konseling gizi

2.4 Rencana Monitoring dan Evaluasi


Kriteria Yang diukur Pengukuran Evaluasi/target
Pada awal kasus
Antropometri BB dan akhir Normal
intervensi
Kadar asam urat,
Sesuai jadwal
Biokimia kreatinin, dan Normal
pemeriksaan
GDS
Fisik klinis Tekanan darah Setiap hari Normal
Energi, Protein,
Asupan makan
Asupan Gizi Lemak, Setiap kali makan
≥80%
Karbohidrat
Tabel 12. Rencana monitoring dan evaluasi

13
2.5 Tinjauan Pustaka
Gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh metabolisme
abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah.
Hal ini diikuti dengan terbentuknya timbunan kristal berupa garam urat di
persendian yang menyebabkan peradangan sendi pada lutut dan/atau jari. Artritis
gout merupakan penyakit heterogen sebagai akibat dekomposisi kristal
monosodium urat pada jaringan atau supersaturasi asam urat didalam cairan
ekstraseluler (Anastesya, 2009). Hal penting yang mempengaruhi penumpukan
kristal adalah hiperurisemia dan saturasi jaringan tubuh terhadap urat. Apabila
kadar asam urat di dalam darah terus meningkat dan melebihi batas ambang
saturasi jaringan tubuh, penyakit artritis gout ini akan memiliki maniestasi berupa
penumpukan kristal monosodium urat secara mikroskopis maupun makroskopis
berupa tophi (Zahara, 2013). Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang
penyakit asam urat aalah usia, asupan senyawa purin berlebihan, konsumsi
alkohol berlebih, kegemukan (obesitas), kurangnya aktivitas fisik, hipertensi dan
penyakit jantung, obat – obatan tertentu (terutama diuretika) dan gangguan fungsi
ginjal. Peningkatan kadar asam urat dalam darah,selain menyebabkan artritis gout,
menurut suatu penelitian hal tersebut merupakan salah satu prediktor kuat
terhadap kematian karena kerusakan kardioaskuler (Andry, 2009).
BAB III
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
Pada kasus ini pasien bernama Tn. D berusia 63 tahun dengan berat badan
60 kg dan berat badan 160 cm memiliki status gizi normal dan menderita artritis.
Os mengeluh merasakan nyeri pada bagian kaki khususnya bagian jari – jari kaki.
Dan memiliki kadar tekanan darah tinggi (160/100 mmHg), kadar Hb rendah,
kadar kreatinin tinggi, dan GDS rendah. Os diberi diet rendah purin II, rendah
kolesterol untuk menyembuhkan penyakit, memulihkan keadaannya dan
mempertahankan status gizinya.

14
Saran
 Os dianjurkan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, energi cukup
untuk mempertahankan status gizinya.
 Os dianjurkan untuk merubah pola makannya agar lebih baik supaya status
gizinya menjadi normal.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ali,Muhammad.1982.Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi.Bandung :


Angkasa.215 halaman
Almatsier,S.2010.Penuntut Diet.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Anastesya W. 2009. Artritis Pirai (Gout) dan Penatalaksanaannya.Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana: Jakarta
Andry, Saryono, Arif Setyo Upoyo. 2009. Analisis Faktor–Faktor yang
Mempengaruhi Kadar Asam Urat pada Pekerja Kantor di Desa Karang Turi,
Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes. Jurnal Keperawatan Soedirman (The
Soedirman Journal of Nursing), Volume 4 No.1 Maret 2009
Zahara R. 2013. Artritis Gout Metakarpal dengan Perilaku Makan Tinggi Purin
Diperberat oleh Aktifitas Mekanik Pada Kepala Keluarga dengan Posisi
Menggenggam Statis. Medula, Volume 1, Nomor 3, Oktober 2013

16

Anda mungkin juga menyukai