Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

MENGANALISIS TELUR MEGGUNAKAN CARA INTERIOR


DAN EKSTERIOR

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manjemen Ternak Unggas

Disusun 0leh

Nama : Muhamad Agun

Npm : 24032119023

PRODI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GARUT

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga saya dapat menyusun laporan
praktikum managemen ternak unggas ini, meskipun jauh dari kata baik. Laporan
ini berisi tentang uraian hasil riset mengenai “Uji Kualitas Telur dengan Metode
Interior dan Eksterior’’.Laporan ini saya buat untuk memenuhi syarat dari mata
kuliah Managemen Ternak Unggas. Apabila terdapat kesalahan atau pun yang
lainnya saya pribadi sangat sangat untuk ibu/bpk bisa memakluminya, karena saya
disini masih dalam tahap belajar.

Garut

28-10-2021
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar belakang ………………………………………………………………….

1.2 Rumusan masalah ………………………………………………………………

Bab II Tinjauan Pustaka

2.1 Definisi telur ……………………………………………………………………

2.2 Struktur dan Komponen Telur …………………………………………………

2.3 Manfaat telur …………………………………………………………………...

2.4 Jenis Jenis Telur ………………………………………………………………..

2.5 Karakteristik TelurAyam ………………………………………………………

Bab III Bahan, Alat dan Prosedur Kerja

3.1 Bahan Praktikum ……………………………………………………………….

3.2 Alat ……………………………………………………………………………..

3.3 Prsedur Kerja …………………………………………………………………...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kualitas Interior ………………………………………………………………..

BAB V KESIMPULAN

Daptar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Telur merupakan salah satu produk pangan yang berasal dari
ternak yangmudah rusak dan busuk. Karena itu kebersihan telur harus
diperhatikan mulai dari penetasan telur sampai penyimpanan terhadap
konsumen. Kualitas cangkang yang buruk telah menjadi perhatian
ekonomi utama produsen telur komersial. Seiring meningkatnya
permintaan akan produk peternakan, diantaranya yaitu telur yang berasal
dari unggas. Telur yang diminati oleh konsumen, dan itu biasanya telur
yang memiliki kualitas baik. Suatu metode yang digunakan untuk
mengamati kualitas telur adalah uji kualitas telur (egg grading). Di pasaran
umumnya telur yang dijual sama sekali tidak memperhatikan kualitas
telur, karena itulah uji kualitas telur sangat penting.
Penilaian kualitas telur terbagi menjadi dua bagian yaitu: penilaian
eksterior (bagian luar) dan interior (bagian dalam) telur. Penilaian
eksterior meliputi ukuran, bentuk, dan kebersihan cangkang. Sedangkan
dalam penilaian interior dapat dilihat dari kondisi kantong udara, putih
telur dan kuning telur. Di Indonesia, kualitas telur konsumsi diatur dalam
standar nasional indonesia (SNI). Penilaian eksterior dilakukan dengan
cara melihat langsung kondisi penampakan telur secara kasat mata,
sedangkan pada penilaian interior dilakukan dengan cara meneropong atau
candling serta di sortir secara manual satu persatu.
Oleh karena itu, sebagai orang orang yang akan bekerja dalam
dunia peternakan sangat penting untuk mengetahui cara pengujian kualitas
telur agar menghasilkan performa produksi telur tetas yang optimal dan
tidak tertipu dengan kualitas telur yang jelek. Berdasarkan permasalahan
yang sudah dijelaskan, maka dalam pelaksanaan praktikum mengenai
kualitas telur sangatlah penting.
1.2 Rumusan masalah
1. Berapa berat per telur dalan ons/dozen?
2. Berapa shape index pada telur?
3. Bagaimana tekstur telur ?
4. Bagaimana keutuhan telur yang baik?
5. Seperti apa kebersihan pada telur?
6. Bagaimana rongga udara pada telur?
7. Adakah bayangan yolk pada telur?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Telur

Telur dalam kehidupan sehari hari memiliki dua kriteria yaitu sebagai
bahan biologi dan bahan pangan. Telur sebagai bahan biologi merupakan sumber
nutrien kompleks yang lengkap bagi pertumbuhan sel yang dibuahi. Telur secara
alami disiapkan untuk menunjang kehidupan serta perkembangan embrio dengan
sempurna. Telur yang dibungkus dengan kulit keras berfungsi sebagai pelindung
selain itu, telur juga dilengkapi dengan bahan makanan yang lengkap.

Telur sebagai bahan panagan merupakan salah satu sumber protein hewani
yang memiliki citarasa yang lezat dan bergizi tinggi. Selain itu, telur merupakan
bahan makanan yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat karena harganya
yang ralatif murah dan bisa dijangkau oleh kalangan masyarakat. Telur juga
berfungsi sebagai bahan makanan lainnya seperti dalam pembuatan kueh dan lain
sebagainya. Pada umumnya, telur yang dikonsumsi berasal dari jenis unggas,
seperti ayam, bebek, burung puyuh dan lain sebagainya.

2.2. Struktur dan Komponen Telur

Bentuk telur dari berbagai jenis unggas pada umumnya memiliki bentuk
oval atau lonjong. Bentuk telur ini secara umum dikarenakan faktor gen
(keturunan). Setiap induk dapat bertelur secara berurutan dengan bentuk yang
sama yaitu bulat, panjang dan juga lonjong. Bentuk telur lainnya yaitu
mempunyai ukuran yang beragam. Telur ayam memiliki ukuran yang standar,
berbeda dengan halnya telur puyuh. Telur pada burung puyuh memiliki ukuran
yang lebih kecil dibandingkan dengan jenis telur unggas lainnya. Meskipun telur
unggas memiliki ukuran yang beragam namun semua jenis telur unggas
mempunyai struktur telur yang sama.

Pada telur memiliki atau terdiri dari enam bagian penting, yaitu: kerabang
telur (shell), selaput kerabang (shellmembrane), putih telur (albumen), kuning
telur (yolk), tali kuning telur (chazale) dan sel benih (germinal disc).
2.3. Manfaat Telur

Telur merupakan bahan panganyang padat gizi dan enak rasanya, mudah
diolah serta haranya relatif murah jika dibandingkan dengan sumber protein
hewani lainnya. Telur juga merupakan salah satu makanan yang mudah di
dapatkan. Telur memiliki komposisi zat gizi yang lengkap. Telur dalam bidang
pangan memiliki manfaat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat antara lain:

a. sebagai bahan penambah cita rasa


b. sebagai pengembang dalam pembuatan makanan
c. sebagai bahan pengempuk makanan
d. sebagai bahan pengental
e. sebagai bahan perekat makanan
f. sebagai bahan penambah unsur gizi
g. sebagai penstabil suspensi
h. sebagai bahan penggumpaldalam makanan

2.4. Jenis Jenis Telur

Telur yang dikonsumsi oleh masyarakat pada umumnya berasal dari


unggas yang diternakan. Jenis telur yang banyak dikonsumsi adalah telur ayam,
itik,puyuh, penyu, kalkun,angasa dan lain sebagainya. Beberapa telur unggas
tersebut masih sedikit dimanfaatkan karena produksinya masih sedikit dan
beberapa unggas juga merupakan peliharaan yang bukan untuk diambil telurnya
melainkan hanya sebagai hewan kesayangan.

2.5. Karakteristik Telur Ayam

Telur ayam merupakan telur yang dihasilkan oleh ayam. Ada dua macam
telur ayam yang saat ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat indonesia yaitu telur
ayam ras, dan ayam kampung. Telur ayam ras yang warna kulitnya cokelat lebih
mahal harganya dibandingkan dengan telur yang berkulit putih. Hal ini
disebabkan karena kulit telur yang berwarna cokelat lebih tebal dan kuatsehingga
tidak mudah pecah jika dipegang. Bobot rata rata ayam ras adalah 50-70
gram/butir.
Kualitas telur juga ditentukan oleh dua faktor yaitu kualitas luarnya yang
berupa kulit cangkang dan isi telur. Faktor luar meliputi
bentuk,warna,tekstur,keutuhan,dan kebersihan kulit. Faktor isi telur isi telur
meliputi kekentalan putih telur, warna serta posisi kuning telur, dan ada tidaknya
nodanoda pada putih dan kuning telur. Kualitas bagian luar tidak banyak
berpengaruh terhadap kualitas telur jika telur tersebut dalam kondisi baru maka
dapat dikonsumsi langsung.

Telur yang disimpan dalam jangka waktu lebih dari 2 minggu diruangan
terbuka umumnya dapat mengalami keruskan. Kerusakan awal yang akan terjadi
yaitu pecah serta retak. Kerusakan lainnya berupa naiknya tingkat keasaman pada
telur.
BAB III

BAHAN, ALAT DAN PROSEDUR KERJA

3.1 Bahan Praktikum

a. Air

b. Garam

c. Telur

3.2 Alat
a. Baki
b. Sepatula
c. Jangka sorong
d. Kaca
e. Alat candling
f. Pisau
g. Spidol
h. Miktometer sekrup
i. Hydrometer
j. Plastik
k. Official air cell gauge
l. Timbangan

3.3 Prosedur Kerja


a. uji telur
 Memberikan nomor pada telur yang akan diuji
 Menyimpan telur ke tempat yang sudar disediakan
 Mengecek rongga udara menggunakan alat ksusus
 Setelah itu telur di pecahkan satu persatu kemudian di uji mengenai
apa yang akan diuji dalam praktikum tersebut
 Telur yang telah diuji diletakan pada baki yang telah disediakan
 Telur yang sudah diuji kemudian dimasukan kedalam kantong
plastik
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kualitas Eksterior


Kualitas Eksterior meliputi beberapa aspek antara lain:
1) Bobot telur
BT x 12
No Telur 8 =
28,349
15,63 x 12
=
28,349
= 6,61 ons/dozen

BT X 12
No Telur 9 =
28,349
16,36 x 12
=
28 ,349
= 8,40 ons/dozen

15,67 x 12
No Telur 10 =
28,349
= 6,63 ons/dozen

16,61 x 12
No Telur 11 =
28,349
= 7,03 ons/dozen

2) Warna kerabang
Warna pada kerabang yang saya teliti pada praktikum
tersebut berwarna cokelat

3) Kebersihan telur
Kebersihan pada telur yang saya teliti semuanya baik, tidak
ada keretakan pada kerabang telur melainkan hanya sedikit
terdapat bintik bintik hitam
Kebersihan Telur :
Telur 8 = A
Telur 9 = A
Telur 10 = AA
Telur 11 = A

4) Bentuk telur
Bentukdari telur semuanya berbentuk sama yaitu lonjong
serta dari beberapa telur yang diuji ada yang memiliki ronggra
udara ada yng tidak. Selain itu, ada juga beberapa telur yang tidak
memiliki bayangan yolk.
Rongga Udara Telur :
Telur 8 = Ada
Telur 9 = Ada
Telur 10 = Tidak Ada
Telur 11 = Ada

Bayangan Yolk :
Telur 8 = Ada (B)
Telur 9 = Ada (B)
Telur 10 = Tidak Ada (AA)
Telur 11 = Tidak Ada (AA)

5) Ukuran telur
Ukuran padar telur yang diuji semuanya memiliki ukuran
yang berbeda begitupun pada tekstur telur, telur yang diuji
memiliki tekstur yang berbeda.
Shape index :
Telur 8 = 79, 12
Telur 9 = 77,00
Telur 10 = 75, 21
Telur 11 = 77,08

Tekstur Telur :
Telur 8 = B
Telur 9 = B
Telur 10 = AA
Telur 11 = B

4.2 Kualitas Interior


Kualitas interior meliputi beberapa aspek antara lain:
1) Nilai Haught Unit (HU)
Berikut hasil dari pengujian telur telur mengenai nilai HU
1. Hough Unit. ( Hu)
Hu = 100 log ( H+ 7, 57 – 1,7 (W)0,37
mm gram
= 100 log (6,2 + 7,57 – 1,7 115, 630,37 )
13,77 – 4, 69
= 100 log ( 9,08 )
= 2,95 mm

Hu = 100 log ( H + 7, 57- 1,7 (w0, 37)


= 100 log ( 8, 5 + 7, 57 – 4, 78
16, 07 – 4, 78
= 100 log ( 11, 29 )
= 3, 05 mm
Hu = 100 log ( H + 7, 57 – 1,7 (w0,37)
= 100 log ( 8, 5 + 7, 57 – 4, 69)
= 100 log 16, 07 – 4, 69
= 100 log (11, 38)
= 3, 06 mm
Hu = 100 log ( H + 7, 57 – 47(w0,37)
= 100 log ( 9,1 + 7, 57 – 4, 79
16, 67 – 4, 49
= 100 log ( 11, 88 )
= 3, 07 mm

2) Indeks albumen
Berikut hasil penelitian dari indeks albumen:
h 6,2
Telur 1 = = = 0, 47 mm
AV 13 ,09
h 8 ,5
Telur 2 = = = 0, 03 mm
AV 13 ,39
h 8 ,5
Telur 3 = = = 0, 54 mm
AV 15 ,57
h 9,1
Telur 4 = = = 0, 57 mm
AV 15 ,86
3) Indeks kuning telur
Berikut hasil dari penelitian mengenai indeks kuning telur:
h 1, 23 12, 3
Telur 1 = = =
w 5 ,01 50 ,1

= 0, 24 = 2,4 mm
h 11 ,1
Telur 2 = = = 0, 25 mm
w 44 , 3
h 12, 4
Telur 3 = = = 0, 27 mm
w 46 , 1
h 12, 1
Telur 4 = = = 0, 26
w 46 , 4
BAB V
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari bahasan praktikum ini adalah kualitas eksternal


dapat dilihat dari bentuk telur dan juga kebersihan telur itu sendiri yang bebas dari
kotoran. Sedangkan dari kualitas interior dapat dilihat dari isi telur tersebut.
Daftar Pustaka

https:/center com kualitas telur

http://bpu.unsoed.ac.id/content/eksteriol interior telur kendikbud.com

https://ayamkita.com/indek hu yahoo.com

http://ternak manfaat telur.com

https://ayamkita.com/pembahasan telur

Anda mungkin juga menyukai