Anda di halaman 1dari 7

ISSN 2087-0725

PENENTUAN KARBOHIDRAT PADA PISANG KEPOK KUNING ATAU


PUTIH SEBELUM DAN SESUDAH DIREBUS UNTUK DIKONSUMSI
PENDERITA DIABETES MELLITUS

Indah Lestari*), Eka Safitri Lavenia


*)
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya

ABSTRACT

Bananas are a nutritious food, a source of carbohydrates, vitamins and


minerals. Banana kepok useful for people with Diabetes Mellitus because it can
keep the sugar content in the blood. Diabetes Mellitus is a metabolic disorder
characterized by high glucose levels.
The purpose of the study to determine carbohydrate levels in banana
yellow, white before and after boiled. This research was conducted at Chemical
Laboratory of Amami Academy of Health Analyst Delima Husada Gresik and
experimental laboratory with benedict test method which executed in February -
June 2016. Samples used are yellow, white banana and the result will be
standardized with glucose level of PA (Pure Analysis ). Semi-quantitative data
analysis.
The results showed that the banana fruit of yellow and white after braised
boiled well consumed because it has the same results with the concentration of 0.2
to 0.225 g. Compared with banana yellow mask before boiled with a
concentration of 0.275 - 0.3 g and white kepok banana with a concentration of
0.225 - 0.250 g.

Keywords: Carbohydrates, Banana Kepok, Benedict Test, Diabetes Mellitus

PENDAHULUAN berbiji. Berdasarkan cara


komsumsinya buah pisang
Buah pisang adalah bahan dikelompokkan dalam dua
pangan yang bergizi, sumber kelompok, yaitu golongan banana
karbohidrat, vitamin, dan mineral. (dikomsumsi langsung) seperti
Komponen karbohidrat terbesar pada pisang ambon, pisang raja, pisang
buah pisang adalah pati pada daging muli, dan plaintain (dikonsumsi
buahnya, dan akan diubah menjadi setelah dimasak terlebih dahulu),
sukrosa, glukosa dan fruktosa pada seperti pisang kepok, pisang
saat pisang matang (15-20 %) (Bello tandung, pisang janten (Mursita,
et al., 2000). Ada empat jenis pisang 2009).
yaitu pisang yang dimakan buahnya Pisang kepok ada dua type,
tanpa dimasak, pisang yang dimakan yaitu pisang kepok kuning dan
setelah buahnya dimasak, pisang pisang kepok putih. Khasiat pisang
yang diambil seratnya, dan pisang kepok salah satunya berguna untuk

Jurnal Sains Vol.7 No.13 (2017) 41


ISSN 2087-0725

menolong melindungi kandungan Maka, penelitian ini dilakukan pada


gula dalam darah bagi penyakit pisang kepok kuning atau putih
Diabetes Mellitus. Kandungan dari sebelum dan sesudah direbus untuk
pisang kepok ini ada vitamin B6 dapat dikonsumsi penderita Diabetes
yang menolong sistem metabolisme Mellitus.
badan dan kandungan lemak 0,13%
yang bisa terus merasakan kenyang BAHAN DAN METODE
tanpa mesti cemas gemuk (Alliya,
2015). Pada penelitian ini
Diabetes mellitus sendiri menggunakan rancangan penelitian
merupakan kelainan metabolik yang deskriptif dengan analisa semi
ditandai dengan kadar glukosa darah kuantitatif terhadap sampel buah
yang tinggi dalam konteks resistensi pisang kepok kuning dan pisang
insulin relatif. Faktor kegemukan kepok putih yang dijual di lingkup
diduga penyebab penyakit utama Pasar Baru Gresik. Bahan yang
Diabetes dan orang yang secara digunakan yaitu : Pisang kepok
genetik memiliki penyakit ini kuning, Pisang kepok putih, Pisang
(Kumar dkk, 2005). Namun ada hal kepok kuning yang sudah direbus,
lain yang tidak dapat dikendalikan Pisang kepok putih yang sudah
seperti pertambahan usia, jenis direbus, Aquadest, Reagen Glukosa
kelamin, dan genetik. Kurang tidur PA (Pure Analysis), Natrium sitrat,
juga dikaitkan dengan Diabetes. Hal Natrium karbonat (Na2CO3), dan
ini diduga terjadi melalui efek Cupri sulfat (CuSO4).Teknik
kurang tidur terhadap pengambilan dengan menggunakan
metabolisme.(Touma C dan Pannain metode non probability sampel yang
S, 2011) termasuk accidental sampling yaitu
Perkembangan ilmu dan teknologi sampel dipilih dengan pertimbangan
saat ini mengharapkan pangan dapat kemudahan, mudah dijangkau atau
berfungsi sebagai pemelihara ditemui secara kebetulan.
kesehatan dan kebugaran. Bila
dimungkinkan, pangan harus dapat Pembuatan Larutan Sampel tanpa
mencegah, menyembuhkan atau Perebusan
menghilangkan efek negatif dari Diambil 1 buah pisang,
penyakit tertentu. Kenyataan tersebut kemudian dikupas kulitnya kemudian
menuntut bahan pangan tidak lagi haluskan dengan blender. Buah
sekedar memenuhi kebutuhan dasar disaring dengan kain kassa dan
tubuh yaitu bergizi dan lezat, tetapi dimasukkan sari buah tersebut
juga dapat bersifat fungsional. Bahan kedalam tabung sentrifuge lalu
pangan dapat dikatakan bersifat disentrifuge selama 15 menit. Filtrat
fungsional jika mengandung dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
komponen (baik nutrisi maupun non
nutrisi) yang bermanfaat terhadap Pembuatan Larutan Sampel
fungsi-fungsi organ di dalam tubuh dengan Perebusan
relevan untuk menjaga kesehatan Pembuatan larutan sampel
atau mempunyai efek fisiologis yang dengan perebusan hampir sama
menguntungkan (Roberfroid, 2000). dengan pembuatan sampel tanpa
Jurnal Sains Vol.7 No.13 (2017) 42
ISSN 2087-0725

perebusan, tetapi yang membedakan


adalah dilakukan perebusan pisang
terlebih dahulu selama 15 menit lalu HASIL DAN PEMBAHASAN
dihaluskan.
Hasil Penelitian
Uji Benedict Data yang digunakan
Dipipet reagen benedict merupakan data primer dan di uji di
sebanyak 2,5 ml dan dimasukkan ke Laboratorium AAK Delima Husada
dalam tabung reaksi. Kemudian Gresik dengan metode benedict
ditambahkan 4 tetes filtrat dari secara semi kuantitatif untuk
larutan sampel dan dipanaskan menentukan kadar glukosa dalam
dengan bunsen hingga mendidih dan sampel dehydrate PA (Pure
amati perubahan warnanya . Analysis).
.

Tabel 1 Standart Kadar Glukosa Metode Benedict


Perubahan Warna Benedict
No. Kadar Glukosa 1 2 3
1. 0 - 0,05 g
2. 0,05 - 0,075 g
3. 0,075 - 0,1 g
4. 0,1 - 0,125 g
5. 0,125 - 0,15 g
6. 0,15 - 0,175 g
7. 0,175 - 0,2 g
8. 0,2 - 0,225 g
9. 0,225-0,25 g
10. 0,25 - 0,275 g
11. 0,275 - 0,3 g
12. 0,3 - 0,325 g
13. 0,325 - 0,35 g
14. 0,35 - 0,375 g

Jurnal Sains Vol.7 No.13 (2017) 43


ISSN 2087-0725

Tabel 2 Hasil Analisa Kadar Glukosa pada Pisang Kepok


Jenis Pisang Sebelum Direbus Sesudah Direbus
0,275 - 0,3 g
0,2 - 0,225 g
1. Pisang kepok kuning
0,275 - 0,3 g 0,2 - 0,225 g

0,275 - 0,3 g 0,2 - 0,225 g

0,225 - 0,25 g 0,2 - 0,225 g


2. Pisang kepok putih
0,225 - 0,25 g 0, 2 - 0,225 g

0,225 - 0,25 g 0,2 - 0,225 g

Berdasarkan hasil standart Pembahasan


kadar glukosa dengan metode Pada pemeriksaan
benedict secara semi kuantitatif karbohidrat dengan metode benedict
(Tabel 1) menunjukkan bahwa hasil menghasilkan hasil positif karena
kadar glukosa pada pisang kepok apabila gula yang mempunyai gugus
(Tabel 2) dengan varietas pisang aldehida atau keton bebas dapat
kepok kuning sebelum direbus mereduksi ion Cu++ dari kuprisulfat
menghasilkan warna jingga dan menjadi ion Cu+ yang kemudian
konsentrasinya 0,275 - 0,3 g mengendap menjadi Cu2O (Yazid,
sementara kadar glukosa pada pisang 2014). Adanya natrium karbonat dan
kepok kuning sesudah direbus natrium sitrat membuat membuat
kadarnya mengalami penurunan pereaksi benedict bersifat basa
dengan menghasilkan warna lemah. Endapan yang terbentuk bisa
kuning pucat dan konsentrasinya berwarna hijau, kuning atau merah
0,2 - 0,225 g. Untuk hasil kadar bata (Agus Krisno, 2002). Seperti
glukosa pada pisang kepok putih persamaan reaksi sebagai berikut :
sebelum direbus menghasilkan warna
kuning dengan konsentrasi 0,225 -
0,25 g dan sementara kadar glukosa
pada pisang kepok putih sesudah Dari penelitian yang telah
direbus mengalami penurunan dan dilakukan kadar glukosa pada pisang
menghasilkan hasil yang sama kepok mengalami penurunan ketika
dengan pisang kepok kuning sesudah direbus. Untuk pisang kepok kuning
direbus yaitu warna kuning pucat sebelum direbus dengan hasil warna
dengan konsentrasi 0,2 - 0,225 g. jingga dan konsentrasinya 0,275 -

Jurnal Sains Vol.7 No.13 (2017) 44


ISSN 2087-0725

0,3g. Untuk pisang kepok putih pada suhu tinggi. Perbedaan nilai
sebelum direbus dengan hasil warna anomerik hidrolisis β-D-glikosidis
kuning dengan konsentrasi 0,225 - adalah lebih kecil dari pada α-D-
0,25 g. Terjadi perbedaan warna dan anomer, perbedaan ini disebabkan
konsentrasi dikarenakan secara variasi structural dan perbedaan pada
organoleptis seperti rasa memang derajad gabungan antara oligo dan
lebih manis pisang kepok kuning polisakarida. Cincin furanosa jauh
dibandingkan dengan pisang kepok lebih mudah dihidrolisis daripada
putih yang memiliki rasa asam. cincin firanosa, walaupun hidrolisa
Sehingga biasanya pisang kepok pyranosa adalah gabungan molekul,
putih lebih dijadikan sebagai hidrolisis furanosa dianggap sebagai
makanan hewan. bimolekuler karena entropy
Hasil penelitian pada pisang negatifnya diaktifkan (Izza, 2015).
kepok kuning dan putih terdapat Bahan makanan yang
perbedaan kadar. Kadar antara langsung terkena air rebusan akan
pisang kepok kuning sebelum dan menurun nilai gizinya terutama
sesudah direbus selisihnya berkisar vitamin-vitamin larut air (B
0,075 g, untuk kadar pisang kepok kompleks dan C), sedangkan vitamin
putih sebelum dan sesudah direbus larut lemak (A, D, E, dan K) kurang
selisihnya berkisar 0.025 g. Kadar terpengaruh.
pisang kepok kuning dan putih Ini berarti pisang kepok
sebelum direbus memiliki selisih sesudah perebusan lebih baik
berkisar 0,050 g, sedangkan untuk dikonsumsi karena kadar glukosanya
pisang kepok kuning dan putih lebih rendah dibandingkan dengan
sesudah direbus menghasilkan hasil pisang kepok yang belum direbus.
yang sama dikarenakan apabila Akan tetapi bila ingin mengkonsumsi
bahan makanan di beri pemanasan pisang kepok yang tidak direbus
maka nilai nutrisi dari bahan tersebut disarankan jenis pisang kepok putih.
akan mengalami perubahan antara Untuk penderita diabetes bisa
lain flavor, warna dan tekstur. Hal ini mengkonsumsi pisang kepok sebagai
di sebabkan perubahan atau diet dari diabetes karena dengan rasa
kerusakan pada komponen kualitas yang enak dan mengenyangkan juga
nutrisi. Perubahan kimia bahan kadar glukosanya yang dihasilkan
pangan akan mengakibatkan sedikit.
perubahan fisik pada bahan
makanan. Pati sebagai komponen
utama karbohidrat pada suhu tinggi KESIMPULAN DAN SARAN
dapat mengalami hidrolisis.
Meningkatnya suhu akan Kesimpulan
meningkatkan kecepatan hidrolisis Dari penelitian yang telah dilakukan
pati. Hidrolisis pati dapat juga dapat ditarik kesimpulan sebagai
dipengaruhi oleh pH, konfigurasi berikut:
anomerik, dan ukuran cincin 1. Pisang kepok kuning sebelum
glukosil. direbus menghasilkan warna
Karbohidrat cenderung tidak jingga dengan konsentrasi
stabil pada suasana asam, khususnya 0,275 - 0,3 g.
Jurnal Sains Vol.7 No.13 (2017) 45
ISSN 2087-0725

2. Pisang kepok kuning sesudah Pakai, Makalah Penelitian


direbus menghasilkan warna Iptek Akselerasi Nasional,
kuning pucat dengan Jakarta.
konsentrasi 0,2 - 0,225 g. Bello, dkk. 2000. Morphological and
3. Pisang kepok putih sebelum Molecular Studies of Banana
direbus menghasilkan warna Starch. SAGE Publications :
kuning dengan konsentrasi DOI: 10: 1177.
0,225 - 0,25 g. Dr.Halomoan, 2014. Karbohohidrat,
4. Pisang kepok putih sesudah Bagian Ilmu Gizi Fakultas
direbus menghasilkan warna Kedokteran Universitas
kuning pucat dengan Sumatera Utara.
konsentrasi 0,2 - 0,225 g. Izza, 2015. Makalah Karbohidrat.
5. Kadar karbohidrat pada Kementrian Kesehatan
pisang kepok kuning dan Republik Indonesia.Poltekes
putih sebelum direbus lebih Kemenkes Banda Aceh.
baik pisang kepok putih, Junia, R. 2015. Pengaruh Kadar Gula
sedangkan pisang kepok Terhadap Perubahan Warna
kuning dan putih sesudah pada Pereaksi Benedict.
direbus menghasilkan hasil Karya Tulis Ilmiah. Akademi
yang sama dikarenakan Analis Kesehatan Delima
pengaruh dari hidrolisis Husada Gresik.
karbohidrat. Krisno, A. 2002. Dasar-Dasar Ilmu
Gizi hal 26-27.
Saran Kumar,dkk. 2005. Pathologic Basis
1. Pada penelitian ini kadar of Disease. Philadelphia. Hal
glukosa pada pisang kepok 1194-1195.
kuning dan putih ketika Maria C. Linder, 1997. Biokimia
sesudah direbus mengalami Nutrisi dan Metabolisme.
penurunan sehingga pisang Universitas Indnesia (UI
kepok bisa dikonsumsi Press), Jakarta, Hal 48.
sebagai diet dari Diabetes. Mulyono, H. 2009. Membuat Reagen
2. Selain itu perlu dilakukan uji Kimia di Laboratorium, Bumi
kuantitatif untuk mengetahui Aksara. Jakarta Hal 57.
hasil sesungguhnya kadar Mursita, N. 2009. Kajian Kandungan
glukosa sehingga didapatkan dan Karakteristik Pati
hasil yang valid. Resisten dari Berbagai
Varietas Pisang, Karya Tulis
Ilmiah, Balai Riset dan
DAFTAR PUSTAKA Standardisasi Industri Bandar
Lampung.
American Diabetes Association. Prabawati, dkk. 2008. Teknologi
Diagnosis And Classification Pasca Panen dan Teknik
Of Diabetes Mellitus. Diabetes Pengolahan Buah Pisang,
Care 2011;34:s62-9. Balai Besar Penelitian dan
Arifatahmad, 2010. Pisang Kepok Pengembangan Pasca Panen
dan Minyak Goreng Bekas
Jurnal Sains Vol.7 No.13 (2017) 46
ISSN 2087-0725

Pertanian, Badan Penelitian Satuhu dan Supriyadi, 2008. Pisang :


dan Pengembangan Pertanian. Budidaya, Pengolahan, dan
Roberfroid, M.B. 2000. Concept and Prospek Pasar.
Strategy of Food Science. Touma,c.pannain. 2011. Does Lack
The Europan Perspective. of Sleep Cause Diabetes ?,
Am. J. Cli. Nutr. Hal Cleveland Clinic Journal of
(71)6:1660-1664. Medicine Hal 78(8) : 549-58.

Jurnal Sains Vol.7 No.13 (2017) 47

Anda mungkin juga menyukai