Humektan adalah aditif makanan yg mencegah bahan
makanan dari pengeringan. Humektan melakukan fungsi pelembab dengan menarik molekul air Industri makanan yg menggunakan humektan utk mencegah hilangnya kualitas makanan, misalnya krim, coklat dan keju, di mana aditif mencegah bahan makanan dari pengeringan. Ada beberapa bahan makanan yang harus selalu lembab utk keamanan, menjaga kualitas, dan untuk mengoptimalkan umur simpan Kontrol atau pengendalian kadar air dari produk makanan tertentu penting utk memastikan kualitas dan keamanannya dan menentukan stabilitas mikroba, sifat fisik, sifat sensorik dan laju perubahan kimia. Jenis makanan ini termasuk sereal kering dengan kismis semilembab, es krim dalam cone, cokelat, keju, dan permen keras dengan isi cair. Faktor-faktor seperti keseimbangan aktivitas air dan difusi biasanya mempengaruhi kelembaban produk makanan. Untuk menstabilkan kadar air bahan makanan dapat digunakan penggabungan bahan tambahan makanan (BTP) humektan, termasuk poliol non-ionik seperti sukrosa, gliserin/gliserol dan trysternya (triacetin), untuk mengontrol viskositas dan tekstur, mempertahankan kelembaban, mengurangi aktivitas air, dan meningkatkan kelembutan makanan. Salah satu keunggulan utama humektan yaitu bersifat non- ionik, sehingga tidak mempengaruhi pH air. Humektan dapat dibagi menjadi dua kelas: alami dan sintetis. Contoh humektan alami termasuk tartrat, gliserin dan triester triasetin, gula invert, dan madu. Humektan sintetis termasuk monopropilen glikol, sorbitol & manitol Humektan kelompok tartrat termasuk mono dan dinatrium tartrat, mono dan dipotassium tatrates, asam tartarat dan natrium kalium tartrat. Asam tartarat, juga disebut asam dihidroksibutanedioat, adalah asam dikarboksilat dan secara alami diperoleh sebagai produk sampingan dari industry wine/anggur. Asam tartrat juga dapat ditemukan dalam buah dan bubuk kakao, serta tomat. Asam tartarat dalam makanan tidak berbahaya karena akan dipecah secara efisien oleh mikroba usus, jadi tidak dapat diserap oleh usus. Humektan kelompok gliserin atau gliserol banyak digunakan dalam industri makanan berperan sangat penting sebagai : 1. Humektan dan agen pelunakan dalam produk makanan seperti: daging dan keju; 2. Sebagai pelarut dan pemanis yang berperan dalam pengawetan makanan; 3. Sebagai pelarut untuk rasa; 4. Sebagai pewarna makanan. Gliserin digunakan dalam: 1. Pembuatan mono dan digliserida (yang digunakan sebagai pengemulsi). 2. Pembuatan poligliserol ester (digunakan sebagai shortening dan margarin). 3. Sebagai bahan pengisi pada produk makanan rendah lemak. Gliserin dapat diperoleh dari: 1. Sumber alami: tanaman dan hewan. 2. Sumber industri seperti produk samping biodiesel & sabun. 3. Dapat disintesis. Gliserin untuk konsumsi manusia, harus sangat murni (99,5%), kandungan etilen glikol dan dietilen glikol tidak boleh melebihi batas 0,1% dalam gliserin.
Gula invert (atau sirup gula) adalah campuran dua
monosakarida: glukosa dan fruktosa. Kedua monosakarida tsb dpt dihasilkan dari hidrolisis sukrosa (disakarida), dikatalisis dengan pemanasan atau dengan menggunakan sukrase atau katalis enzimatik invertases. Baik sukrase dan invertase termasuk dalam kategori enzim glikosida hydrolase. Suhu reaksi dipertahankan pada 50–60◦C. Sorbitol atau glucitol adalah humektan gula alkohol yang digunakan sebagai zat pelembab dalam krim. Zat ini ditemukan secara alami di sejumlah buah-buahan termasuk buah beri, anggur, plum dan pir, meskipun sorbitol juga dapat disintesis dari bahan mentahnya yaitu D-glukosa