Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KUNJUNGAN KULIAH LAPANGAN

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN


KOTA BOGOR

Disusun oleh :
Kelompok 4

Rosanti Alya Nasution J3L117004


Dedi Hendri Gustino J3L117012
Hendardi Kusumah J3L117030
Miftahul Zanah J3L117054
Cicha Narwati J3L117061
Wardah Humaira F J3L117063

PROGRAM STUDI ANALISIS KIMIA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Kunjungan Kuliah Lapangan ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan
Kota Bogor. Laporan kunjungan ini disusun sebagai salah satu tugas untuk mata Kuliah
Lapang. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam kegiatan kunjungan lapangan ini sehingga kunjungan dapat berjalan dengan baik
dan laporan dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan lapangan ini


masih ada kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun
dalam penyempurnaan laporan kunjungan lapang ini. Namun, penulis berharap semoga
laporan kunjungan lapangan ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang
membutuhkannya.

Bogor, Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI i
1 PENDAHULUAN 2
1.1 Latar Belakang 2
1.2 Tujuan 2
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan 3
2 HASIL KUNJUNGAN 3
2.1 Sejarah Perusahaan 3
2.2 Visi dan Misi 3
2.3 Struktur Organisasi PDAM 1
2.4 Proses Produksi Air 1
2.4.1Koagulasi 2
2.4.2 Flokulasi 3
2.4.3 Sedimentasi 3
2.4.4 Aerasi 3
2.4.5 Filtrasi 3
2.4.6 Desinfeksi 4
2.5 Laboratorium Kimia PDAM Tirta Pakuan 4
3 PENUTUP 6
3.1 Simpulan 6
3.2 Saran 6
4 LAMPIRAN 7

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Logo PDAM Tirta Pakuan 3


Gambar 2 Struktur Organisasi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor 1
Gambar 3 Proses Pengolahaan Air 2
1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kuliah lapangan merupakan salah satu mata kuliah yang ada pada program
studi Analisis Kimia Sekolah Vokasi IPB. Kuliah lapang menjadi wadah bagi
mahasiswa program studi Analisis Kimia untuk mengetahui dan mengamati secara
langsung permasalahan yang terdapat dalam suatu kehidupan di luar kampus, serta
menjadi gambaran mengenai kehidupan setelah masa perkuliahan. Kunjungan yang
diadakan pada balai dan industri diharapkan menjadi sarana bagi mahasiswa
Analisis Kimia untuk mengaplikasikan berbagai ilmu kimia yang telah didapatkan
di perkuliahan. Luaran lain yang diperoleh oleh mahasiswa Analisis Kimia yaitu
menuangkan hasil kunjungan dalam bentuk laporan yang sesuai dengan pedoman
yang berlaku.
Air merupakan sumber daya alam yang dimiliki oleh setiap negara.
Indonesia adalah salah satu negara yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari
perairan. Air bersih merupakan kebutuhan paling dasar bagi manusia dan harus
selalu ada karena tanpa air manusia tidak mungkin dapat melangsungkan
kehidupannya. Air digunakan hampir pada setiap aspek kehidupan manusia, mulai
dari penggunaan untuk rumah tangga sampai untuk kegiatan yang lebih luas seperti
bidang komersial, sosial dan perdagangan. Sumber daya alam ini memegang
peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat.
Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 menyatakan bahwa bumi dan
air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Sumber daya air di
Indonesia dikelola oleh Perusahaan Air Minum (PAM) yang mendapatkan
wewenang dari pemerintah dalam pengelolaan kebutuhan konsumsi air bersih bagi
masyarakat dan yang berada di setiap pemerintahan daerah dinamakan Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM).
PAM atau PDAM adalah salah satu bentuk sektor publik yang merupakan
bagian dari perekonomian nasional yang dikendalikan oleh pemerintah, berkaitan
dengan pemberian atau penyerahan jasa-jasa pemerintah kepada publik. Tingkat
pelayanan PAM atau PDAM saat ini masih memiliki kendala terutama dalam hal
pendistribusian pelayanan air yang tidak merata. Pendistribusian lebih banyak
difokuskan untuk melayani kegiatan komersial yang mendukung pembangunan
ekonomi dan hanya konsumen yang memiliki kemampuan membayar dapat
memiliki akses terhadap air bersih, sehingga perhatian diberikan lebih banyak
kepada masyarakat di daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan.

1.2 Tujuan

Kegiatan kunjungan lapangan ke PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor


bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan air dan analisis kuantitatif dalam
sebuah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan yang terletak di kota
Bogor.
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin 21 Oktober 2018 pukul 08.15 WIB
sampai 14.00 WIB. Perusahaan tersebut terletak di Jalan Siliwangi No. 121 Bogor
Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.

2 HASIL KUNJUNGAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Perusahaan daerah air minum (PDAM) merupakan salah satu perusahaan


air terbesar di Indonesia. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan
adalah pusatnya di kota Bogor. PDAM Kabupaten Bogor didirikan pada tanggal
14 April 1983 berdasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Bogor No.
II/DPRD/Ps.012/III/1981 diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor No.
05 Tahun 1991 tentang pembentukan PDAM Kabupaten Bogor. PDAM Bogor
masih merupakan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yang dikelola sendiri dan
dimiliki oleh PEMDA. Logo Perusahaan PDAM Tirta Pakuan ditunjukkan pada
Gambar 1.
Namun sejarah menunjukkan bahwa Kota Bogor yang dahulu dikenal
dengan nama Buitenzorg, telah mempunyai sistem pelayanan air minum sejak
tahun 1918 yang dibangun oleh pemerintah Belanda saat itu. Sistem pelayanan air
minum tersebut memanfaatkan sumber mata air Kota Batu yang letaknya di daerah
Kabupaten Bogor dan berjarak sekitar 7 km dari kota Bogor. Nama perusahaan air
minum waktu itu adalah Gemeentelijhe Waterleiding te Buitenzorg. Sumber mata
air Kota Batu ini merupakan cikal bakal keberadaan PDAM kota Bogor dan tahun
1918 dianggap sebagai dimulainya pelayanan air minum kota Bogor.

Gambar 1 Logo PDAM Tirta Pakuan

2.2 Visi dan Misi

PDAM Kota Bogor dalam pelaksanaannya dilandasi oleh visi dan


misi. Visi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor adalah menjadi perusahaan
terdepan di bidang pelayanan air minum. Pada tahun 2007 PDAM Tirta
Pakuan memperoleh penghargaan Cipta Karya untuk penyelenggaraan air
minum kategori kota besar dari Departemen Pekerjaan Umum sebagai
peringkat pertama. Selain itu hasil audit tahunan buku 2005 dan 2006
menunjukkan kinerja PDAM Tirta Pakuan sesuai Kepmendagri nomor 47
tahun 1999, tentang pedoman kinerja PDAM masuk dalam kategori sehat.
Berdasarkan hasil kepuasan pelanggan menunjukkan pelayanan PDAM
Tirta Pakuan Kota Bogor dinilai baik oleh pelanggannya. Oleh karena itu,
pencapaian PDAM Tirta Pakuan sering dianggap sebagai PDAM
percontohan untuk dijadikan tempat studi banding untuk PDAM-PDAM
lain. Menurut PP 16 Tahun 2005 PDAM menyiapkan air siap minum (zona
air minum prima).
1

Misinya adalah memberikan kepuasan pelayanan air minum secara


berkesinambungan kepada masyarakat sesuai standar kesehatan yang ada
dengan mempertimbangkan keterjangkauan masyarakat dan berperan sebagai
penunjang otonomi daerah serta meningkatkan sumber daya manusia secara
maksimal. Penjabaran misi tersebut diantaranya yaitu menyelenggarakan
sistem pelayanan air minum yang unggul berkesinambungan memenuhi mutu
yang berlaku untuk menjamin tercapainya kepuasan pelayanan kepada
pelanggan. Mengembangkan bidang usaha sistem pelayanan air minum yang
efisien, efektif dan tepat guna sehingga produk dan kinerja yang dihasilkan
dapat dipasarkan dalam jangkauan masyarakat pelanggannya dengan
memperhatikan undang-undang perlindungan konsumen. Mewujudkan
penyelenggaraan perusahaan milik daerah yang dapat menunjang otonomi
daerah secara maksimal. Menyelesaikan aspek teknik, aspek manajemen dan
aspek kewirausahaan dalam penyelenggaraan sistem pelayanan yang
berorientasi pada manfaat dan perlindungan sumber daya lingkungan. Serta
Mengembangkan penelitian dan kegiatan inovatif serta peningkatan SDM yang
dapat menopang tuntutan pertumbuhan.

2.3 Struktur Organisasi PDAM

Gambar 2 Struktur Organisasi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor

2.4 Proses Produksi Air

Proses pengolahan air melalui beberapa tahapan,mulai dari pengambilan air


baku hingga melalui beberapa tahapan hingga menjadi air yang siap untuk
2

dikonsumsi.Tahapan atau proses pengolahan air tersebut dapat dilihat pada bagan
dibawah ini.

Air Koagulasi Flokulasi Sedimentasi


Baku

Air Desinfektan Filtrasi Aerasai


Minum
Gambar 3 Proses Pengolahaan Air
Proses pengolahan air di PDAM Tirta Pakuan unit Dekeng 1 dan 2
memanfaatkan intake dari air sungai Cisadane dan Ciliwung,kemudian setelah air
diperoleh dari dua sungai ini,proses selanjutnya air akan masuk ke WTP (Water
Treatment Plant ).WTP sendiri memiliki beberapa tahapan seperti yang telah disusun
pada bagan diatas.

2.4.1 Koagulasi

Koagulasi sendiri merupakan proses pencampuran bahan kimia(koagulan)


dengan air baku sehingga akan terbentuk campuran yang homogen dengan disertai
pengadukan yang cepat.Tipe koagulan yang digunakan di PDAM Tirta Pakuan Kota
Bogor ada 2 jenis yakni tipe hidrolisis dan tipe mekanis, koagulan yang digunakan
antara lain Aluminium Sulfat dan Polyaluminium Sulfat (PAC), namun yang sering
digunakan adalah PAC yang dilarutkan terlebih dahulu, bukan dalam bentuk
murni,alasan hanya digunakan PAC untuk koagulan dalam proses koagulasi
dikarenakan sumber air baku dari sungai Cisadane dan Ciliwung dinilai telah bersih
sehingga jika di sistem pengolahan air di PDAM lain membutuhkan bak penampungan
untuk melakukan proses ion exchanger, berbeda dengan PDAM Tirta Pakuan yang
hanya menggunakan PAC serta pemakaian PAC dalam bentuk murni dihindari
pemakaiannya dikarenakan dianggap dapat menyebabkan kesalahan yang semakin
besar. Pemakaian PAC dengan konsentrasi 10 % dengan pH 2.5-3 dicampurkan dengan
koloid tanah dan air baku, dimana pengadukan dilakukan selama 1 menit, serta PAC
yang ditambahkan 30 mg/L untuk tiap 1 Liter air baku,selain itu laju alir air juga diukur
untuk kalibrasi.
3

2.4.2 Flokulasi

Proses selanjutkan adalah flokulasi, yang merupakan proses pembentukan


partikel flok yang besar dan padat dengan cara pengadukan lambat agar dapat
diendapkan. Tipe flokulasi biasanya terdiri dari tipe hidrolisis, mekanis, dan clarifier.
Proses floakulasi sendiri akan melakukan proses pengadukan lambat untuk
pembentukan gumpalan koloid,pengadukan ini biasanya dilakukan selama 10 menit
tujuan pengadukan adalah agar proses pengikatan koloid terjadi secara cepat.

2.4.3 Sedimentasi

Sedimentasi merupakan proses pemisahan padatan dan air berdasarkan


perbedaan berat jenis dengan cara pengendapan, dimana proses pengendapan ini
dilakukan selama 10 menit dengan batas kekeruhan kecil dari 5 NTU. Tipe bak
sedimentasi ada beberapa jenis diantaranya; bak persegi (aliran horizontal), bak pelat
atau tabung (bak aliran vertikal), dan bak bundar (aliran vertikal-radial dan kontak
padatan) serta tipe clarifier. Tipe clarifier biasanya digunakan pada pabrik – pabrik
pengolahan skala besar. Bak sedimentasi yang biasa digunakan PDAM Tirta Pakuan
Kota Bogor adalah bak persegi, alasannya adalah karena bak persegi dianggap lebih
efisien dalam proses pengadukan dimana air akan dialirkan dari bawah dan melakukan
pengadukan secara vertikal.

2.4.4 Aerasi

Aerasi sendiri merupakan proses penambahan udara atau konsentrasi oksigen


yang terkandung dalam air baku agar proses oksidasi biologis oleh mikroba dapat
berjalan dengan baik. Proses aerasi menggunakan alat yang dinamakan aerator dimana
prinsip kerjanya adalah dengan menambahkan oksigen terlarut didalam air selain itu
aerator juga dapat memperbesar permukaan kontak antara air dan udara.

2.4.5 Filtrasi

Air yang telah melewati proses sedimentasi dilanjutkan ke proses filtrasi,


filtrasi sendiri merupakan proses pemisahan padatan dari air melalui media
penyaringan seperti pasir dan antrasit. PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor menggunakan
media penyaringan berupa pasir silika dengan ketinggian 60 cm dan batuan gramel juga
ditambahkan didasar bak pengolahan dengan diameter 5 cm dan ketinggian 30 cm.
Kecepatan penyaringan yang digunakan biasanya adalah 6 – 11 m/jam. Selain itu
4

proses filtrasi juga digunakan untuk menyaring sisa–sisa gumpalan yang tidak
terendapkan pada proses sedimentasi pada lapisan dasar. Proses filtrasi akan
menghasilkan air bersih namun hanya bisa digunakan untuk keperluan seperti mandi,
mencuci dan keperluan lainnya, namun air dari hasil filtrasi belum layak untuk
diminum hal ini dikarenakan masih adanya bakteri didalam air, bakteri sendiri
memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga kemungkinan tidak akan hilang jika hanya
melalui proses penyaringan dan pemurnian secara fisik saja. Sehingga diperlukan
proses penambahan zat kimia ataupun proses pemurnian secara kimia dan biokimia,
yakni penambahan desinfektan.

2.4.6 Desinfeksi

Proses desinfektan dilakukan dengan cara pembubuhan bahan klkimia untuk


mengurangi zat organik pada air baku dan mematikan kuman, bakteri, dan organisme
lainnya. Desinfektan yang digunakan antara lain gas klor dan kaporit.

2.5 Laboratorium Kimia PDAM Tirta Pakuan

Terdapat 3 laboratorium uji di PDAM Tirta Pakuan Cipaku, yaitu laboratorium


fisika, laboratorium kimia, dan laboratorium mikrobiologi. Laboratorium tersebut
berfungsi untuk menguji kualitas air minum dan air baku yang dikelola oleh PDAM
Tirta Pakuan. Terdapat 37 parameter pengujian air yang sudah terverifikasi oleh ISO
17025:2017. Pekerja laboratorium yang terdapat di PDAM Tirta Pakuan Cipaku
berjumlah 8 orang, terdiri dari 1 orang kepala lab, 6 orang petugas sampling dan 1
orang bagian administrasi. Sampling dilakukan 24 jam/ shift sehingga laboratorium
beroperasi selama 24 jam. Pengujian rutin tersebut bertujuan untuk menjaga kualitas
air minum. Jenis air yang diuji ialah air baku dan air minum. Sampling air baku
dilakukan 1 minggu sekali sedangkan air minum dilakukan setiap hari, selain itu
sampling dilakukan juga ke rumah-rumah warga setiap harinya. Jumlah sampel yang
dianalisis setiap harinya ialah 45 sampel.
Parameter yang diuji untuk menentukan kualitas air diantaranya parameter
fisika, kimia, dan mikrobiologi. Parameter kimia meliputi kesadahan, bahan organic,
Cl-, Al3-, Ca2-, CN-, SO42-, NO3-, NO22-, CO3-, HCO3-, BOD, dan COD. Parameter fisika
yang diuji ialah suhu, kekeruhan, DHL, TBS, warna, dan khusus air minum dilakukan
uji rasa. Uji mikrobiologi dilakukan setiap hari sedangkan uji kimia dilakukan sebulan
sekali. Metode pengujian yang sering digunakan antara lain, titrimetri,
spektrofotometri, dan AAS.
Instrumen dan peralatan yang terdapat di laboratorium fisika antara lain,
turbidimeter, konduktometer, pH meter, dan tablet DPD. Turbidimeter digunakan
untuk mengukur kekeruhan air terdapat 2 jenis turbidimeter yaitu turbidimeter portable
dan turbidimeter listrik. Turbidimeter portable dinilai lebih praktis digunakan apabila
5

dilakukan pengukuran secara in situ. Prinsip kerja turbidimeter adalah alat akan
memancarkan cahaya pada media atau sampel, cahaya tersebut akan diserap dan ada
yang diteruskan, dipantulkan atau menembus media tersebut. Cahaya yang menembus
diserap media akan diukur dan ditransfer kedalam bentuk angka yang merupakan
tingkat kekeruhan, semakin banyak cahaya yang diserap maka semakin keruh.
Kekeruhan disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari bahan tanah liat.
Semakin banyak kandungan koloid maka air semakin keruh. Kekeruhan pada air juga
disebabkan oleh kotoran-kotoran bahan lain yang terlarut di dalamnya.
Umumnya kekeruhan yang tinggi terjadi pada saat terjadi hujan. Kekeruhan
akan mencapai lebih besar dari 50 NTU, sedangkan kekeruhan normal yaitu berkisar
antara 30-50 NTU. Kekeruhan yang diperoleh sampai akhir proses pengolahan yaitu
berkisar 0,2-0,6 NTU. Padatan terlarut adalah padatan-padatan yang mempunyai
ukuran lebih kecil daripada tersuspensi. Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa
organik dan anorganik yang larut air, mineral, dan garam-garamnya. Air yang berwarna
berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan.
Konduktometer digunakan untuk mengukur daya hantar listrik (DHL). Prinsip
kerja konduktometer adalah sel elektroda saat dimasukkan ke dalam larutan, ion negatif
dan ion positif yang terdapat dalam larutan akan menuju elektroda menghasilkan sinyal
listrik larutan. Semakin tinggi nilai DHL dalam air menunjukkan banyaknya jumlah
garam-garam yang dapat terionisasi. Besarnya nilai DHL bergantung kepada kehadiran
ion-ion anorganik, valensi, suhu, serta konentrasi total dan relatifnya.
pH meter digunakan untuk menentukan derajat keasaman denganmengukur
konsentrasi H+ dalam sampel air. Semakin tinggi pH menunjukkan bahwa air tersebut
bersifar basa, sementara semakin rendah pH maka air tersebut bersifat asam. Air yang
baik memiliki pH mendekati netral, karena sifat asam-basa dalam air akan
mempengaruhi kualitas air. Pengukuran pH air seharusnya dilakukan secara in situ
karena jika sampel air yang dibawa ke laboratorium kemungkinan nilai pH dapat
berubah.
Fasilitas yang terdapat pada laboratorium kimia antara lain buret,
spektrofotometer, atomic absorption spectrophotometer (AAS), jar test dan oven.
Spektrofotometer digunakan untuk menentukan absorbansi air yang diukur pada
panjang gelombang tertentu. Uji yang dilakukan dengan spektrofotometer ialah Fe,
nitrat, sulfat, dan nitrit berdasarkan pembentukkan senyawa azo. Spektrofotometer
yang terdapat di PDAM Tirta Pakuan Cipaku ialah spektrofotometer double beam
dengan ketebalan kuvet yang berbeda-beda.
AAS digunakan untuk menguji keberadaan logam dalam air. Logam yang
dianalisis diantaranya Al, Fe, Pb, dan Hg. Pengukuran dengan AAS berdasarkan
eksitasi logam-logam yang terdapat dalam air. Uji yang dilakukan dengan titrasi antara
lain penentuan organik, kalsium, kesadahan total, CO2, HCO3-, dan Cl-. Titrasi
didasarkan pada reaksi asam-basa dan redoks antara titrat dan titran yang titik akhirnya
ditentukan dengan suatu indikator. Alat yang digunakan saat titrasi ialah buret.
Jar test merupakan alat instrumen yang digunakan untuk menentukan kadar
PAC yang ditambahkan pada air setelah diukur kekeruhannya. Selain menggunakan
metode modern, digunakan juga metode konvensional seperti titrimetri. Jar test adalah
suatu percobaan skala laboratorium untuk menentukan kondisi operasi optimum pada
6

proses pengolahan air dan air limbah. Metode ini dapat menentukan nilai pH, variasi
dalam penambahan dosis koagulan (seperti PAC) atau polimer, kecepatan putar, variasi
jenis koagulan atau jenis polimer, pada skala laboratorium untuk memprediksi
kebutuhan pengolahan air yang sebenarnya. Metode jar test mensimulasikan proses
koagulasi dan flokulasi untuk menghilangkan padatan tersuspensi (suspended solid)
dan zat–zat organik yang dapat menyebabkan masalah kekeruhan, bau, dan rasa.
Metode jar test, terdapat dua tahap proses yaitu koagulasi dan flokulasi. Jar test
dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut dengan Flocculator. Metode jar test,
terdapat dua tahap proses yaitu koagulasi dan flokulasi. Jar Test dilakukan dengan
menggunakan alat yang disebut dengan Flocculator. Baku standar yang digunakan
dalam mengukur kualitas air baku dan air minum berdasarkan ISO 17025-2017 dan
SNI 06-6989-12-2004. Fasilitas lain yang terdapat di laboratorium kimia ialah shower,
APAR, dan eye shower yang digunakan sebagai antisipasi jika terjadi kecelakaan kerja.
Fasilitas laboratorium mikrobiologi PDAM Tirta Pakuan Cipaku antara lain,
ruang timbang, ruang standardisasi, ruang sterilisasi, dan ruang bahan mikroiologi.
Peralatan yang tersedia diantaranya, autoklaf, colony counter, mikroskop, UV
Guardian MSC T12000, dan inkubator. Media pertumbuhan bakteri yang digunakan
ialah petrifilm. Bakteri yang tunbuh koloninya akan dihitung dalam colony counter.
Mikroskop digunakan untuk mengamati bentuk dan warna koloni bakteri. Incubator
digunakan untuk tempat penyimpanan media pertumbuhan bakteri. Pekerjaan yang
dilakukan di laboratorium mikrobilogi harus dilakukan secara aseptik untuk
menghindari kontaminasi dari luar yang dapat mempengaruhi hasil uji.

3 PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan hasil kunjugan lapangan ke PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor


diperoleh simpulan bahwa mahasiswa/mahasiswi Sekolah Vokasi Institut Pertanian
Bogor Program Studi Analisis Kimia mengetahui dan memperoleh informasi dari
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor tentang proses
pengolahan air bersih dan Proses analisisnya.

3.2 Saran

Kuliah lapangan atau kunjungan lapangan ke perusahaan seharusnya dilakukan


tidak hanya sekali melainkan beberapa kali dengan berbagi perusahaan dan balai yang
beragam dengan demikian mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan yang lebih luas
7

4 LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai