SKRIPSI
Oleh :
NIM : 118114147
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh :
NIM : 118114147
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Test
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“If you can run away and return, if you can fall asleep and wake up, if you're
broken, you should be able to put yourself back together” – Noragami.”
“You may face many disappointments. But don’t lose hope “ - Lailah
Ayah dan Bunda yang tercinta, Fangato Gulö dan Afasari Dachi
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
Yogyakarta.
Dalam proses penelitian dan penyusunan naskah skripsi ini, banyak pihak-
pihak yang telah meluangkan waktu dan memberikan kontribusi yang besar, baik dalam
materi, dukungan, kritik dan saran kepada penulis. Untuk itu, dalam kesempatan ini,
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt., selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Rohman, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing yang
serta waktu dan tenaga dalam memecahkan setiap masalah selama proses
solusi, kritik dan saran selama proses penelitian dan penyusunan naskah ini.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Dosen penguji yang akan memberikan pengarahan, kritik dan saran kepada penulis
6. Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt., selaku Kepala Laboratorium Fakultas Farmasi
7. Balai besar POM di Yogyakarta yang telah memberikan informasi dan bantuan
8. P.T. Combiphar Indonesia, yang telah memberikan baku parasetamol yang sangat
9. P.T. Konimex yang telah memberikan baku guaifenesin dan klorfeniramin maleat
10. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang
11. Mas Bimo, Mas Kethul, dan Mas Ottok selaku Laboran, Karyawan Laboratorium
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Keponakanku yang kusayangi, Eca, Faiz dan Jeslyn atas doanya, yang selalu
14. Ade, Arif dan Jalaq sebagai sahabat dan rekan kerja yang telah memberikan
dukungan, kritik dan saran, meluangkan waktu dalam membantu penulis selama
15. Devina dan Sophia selaku rekan kerja yang telah berjuang bersama, memberikan
16. Mbak Yola, Teguh, Yonas dan Tomi sebagai sahabat yang telah memberikan
17. Teman-teman FST B 2011 dan seluruh teman-teman angkatan 2011 atas
18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang turut membantu
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Penulis berharap, semoga skripsi
ini memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi acuan dalam pengembangan
ilmu kefarmasian.
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................... vi
INTISARI................................................................................................................... xix
ABSTRACT .................................................................................................................. xx
A. Sirup ....................................................................................................................... 6
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Parasetamol ...................................................................................................... 7
2. Guaifenesin ...................................................................................................... 8
C. Spektrofotometri UV-Vis....................................................................................... 9
E. Kemometrika ........................................................................................................ 14
1. Presisi ............................................................................................................. 16
2. Akurasi ........................................................................................................... 17
3. Selektivitas ..................................................................................................... 18
H. Hipotesis .............................................................................................................. 20
2. Variabel Tergantung........................................................................................ 21
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Analisis Sampel............................................................................................... 25
6. Analisis Statistik.............................................................................................. 26
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 48
B. Saran .................................................................................................................... 48
LAMPIRAN ................................................................................................................ 53
BIOGRAFI .................................................................................................................. 79
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel IV. Nilai sebenarnya dan terhitung hasil kalibrasi PLS dari calibration set
Tabel V. Nilai sebenarnya dan terhitung hasil kalibrasi PLS dari calibration set
220-310 nm .......................................................................................... 38
Tabel VI. Hasil persamaan, R2, RMSECV dan PRESS yang diperoleh dari
Tabel VII. Hasil penetapan kadar prediksi parasetamol (PCT) dalam sediaan
Tabel VIII. Hasil penetapan kadar prediksi guaifenesin (GG) dalam sediaan
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel IX. Hasil penetapan kadar prediksi klorfeniramin maleat (CTM) dalam
............................................................................................................. 45
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
nm ........................................................................................................ 33
Gambar 8. Kurva hubungan nilai sebenarnya dengan nilai terhitung pada model
Gambar 9. Kurva hubungan nilai sebenarnya dengan nilai terhitung pada model
Gambar 10. Kurva hubungan nilai sebenarnya dengan nilai terhitung pada model
Gambar 11. Data dan parameter hasil validasi silang parasetamol (PCT) dengan
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 12. Data dan parameter hasil validasi silang guaifenesin (GG) dengan
Gambar 13. Data dan parameter hasil validasi silang klorfeniramin maleat (CTM)
Gambar 14. Kurva hubungan antara nilai parasetamol sebenarnya dan nilai
Gambar 15. Kurva hubungan antara nilai guaifenesin sebenarnya dan nilai
Gambar 16. Kurva hubungan antara nilai klorfeniramin maleat sebenarnya dan
Gambar 17. Overlay spektra 6 sampel sediaan farmasi yang diukur pada panjang
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 6. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
internal ................................................................................................. 62
Lampiran 7. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
internal ................................................................................................. 63
Lampiran 8. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
Lampiran 9. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
internal ................................................................................................. 65
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
internal ................................................................................................. 66
Lampiran 11. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
Lampiran 12. Data nilai koefisien dari model PLS parasetamol ............................... 68
Lampiran 13. Data nilai koefisien dari model PLS guaifenesin ................................ 69
Lampiran 14. Data nilai koefisien dari model PLS klorfeniramin maleat ................. 70
pengukuran 2 nm ................................................................................. 71
Lampiran 16. Perhitungan kadar parasetamol pada sampel sirup menggunakan hasil
Lampiran 17. Perhitungan kadar guaifenesin pada sampel sirup menggunakan hasil
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Kebutuhan akan obat dengan zat aktif multikomponen semakin meningkat
dalam kalangan masyarakat, sehingga membutuhkan peningkatan pengawasan mutu
produk obat dalam menjamin keamanan dan khasiat yang dihasilkan. Berbagai metode
telah dikembangkan untuk penjaminan mutu produk obat, seperti metode
spektrofotometri. Akan tetapi, metode spektrofotometri tidak dapat digunakan dalam
analisis senyawa multikomponen, mengingat keterbatasan metode tersebut dalam
mengatasi overlapping spektra senyawa. Oleh karena itu, diperlukan suatu modifikasi
metode, yakni dengan mengkombinasikan kemometrika dan spektrofotometri,
sehingga masalah overlapping tersebut dapat teratasi.
Metode spektrofotometri yang dikombinasikan dengan kemometrika kalibrasi
multivariat partial least square (PLS) digunakan dalam analisis sediaan farmasi sampel
sirup dengan komposisi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat. Evaluasi
metode didasarkan pada nilai koefisien determinasi (R2), root mean square error of
calibration (RMSEC), dan root mean square error of calibration validation
(RMSECV).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis sediaan farmasi sampel sirup
dengan komposisi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat menggunakan
metode kombinasi spektrofotometri dan kemometrika belum berhasil dilakukan. Untuk
model kalibrasi, diperoleh nilai R2 PCT 0,994, GG 0,999 dan CTM 0,999. Nilai
RMSEC PCT 0,289, GG 0,099 dan CTM 0,078. Untuk model validasi, diperoleh nilai
R2 PCT 0,999, GG 0,999 dan CTM 0,998. Nilai RMSECV PCT 0,116, GG 0,084 dan
CTM 0,219.
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Obat dalam arti luas adalah zat kimia yang dalam takaran tertentu dan dengan
pertolongan tenaga medis, khususnya pada penyakit yang tergolong ringan seperti
obat-obat influenza dalam berbagai merek dagang, yang mana setiap komposisi dalam
proses produksi produk sediaan farmasi yang kurang lebih sama. Peningkatan produksi
sediaan farmasi ini perlu diimbangi dengan peningkatan dalam hal pengawasan mutu,
dan khasiatnya. Adapun hal yang berkaitan langsung dengan kedua hal tersebut adalah
kandungan bahan aktif dalam sediaan obat. Kombinasi parasetamol, guaifenesin dan
klorfeniramin maleat sering digunakan sebagai zat aktif untuk meringankan gejala
batuk dan pilek, penyakit yang hampir seluruh orang pernah mengalaminya (Hardman
et al., 1996).
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam dunia industri farmasi, proses penjaminan mutu yang cepat dan handal
mutlak diperlukan. Oleh karena itu, kebutuhan suatu metode analisis yang cepat dan
memenuhi persyaratan kesahihan suatu metode yang dapat menunjang hal tersebut
cepat dan lazim digunakan dalam laboratorium industri farmasi untuk analisis suatu
linier dari variabel prediktor daripada menggunakan variabel biasa. Pemilihan metode
kalibrasi multivariat partial least square (PLS) didasarkan pada kelebihan metode ini
yang mampu memprediksi dengan cara yang lebih baik ketika terdapat spektra yang
tumpang tindih satu sama lain (Sohrabi et al., 2009). Kombinasi kedua metode ini
guaifenesin dan klorfeniramin maleat dalam sediaan sirup farmasi, sehingga metode ini
1. Rumusan Masalah
kemometrika kalibrasi multivariat PLS untuk analisis sediaan sampel sirup dengan
yang valid?
2. Keaslian Penelitian
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Metodologis
b. Manfaat Teoretis
c. Manfaat Praktis
B. Tujuan Penelitian
klorfeniramin maleat dalam sediaan sampel sirup secara langsung tanpa melakukan
sediaan sirup.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sirup
Sirup adalah larutan oral yang merupakan sediaan cair yang dibuat untuk
pemberian oral, mengandung sukrosa (tidak kurang dari 64,0 % dan tidak lebih dari
66,0 %) atau gula lain kadar tinggi dengan atau tanpa bahan pengaroma, atau pewarna
yang larut dalam air atau campuran kosolven-air (Anonim, 1979; Anonim, 1995).
Sirup yang mengandung bahan pemberi rasa tapi tidak mengandung zat-zat
memberikan rasa enak pada zat obat yang ditambahkan kemudian, baik dalam
peracikan resep atau dalam pembuatan formula standar. Sedangkan sirup obat adalah
sirup yang mengandung bahan terapeutik atau bahan obat (Ansel, 1989).
umumnya terletak antara 60 sampai 65 %. Dalam larutan gula yang jenuh (kira-kira
tinggi, air yang penting untuk perkembangan jamur ditarik melalui osmosis. Atas dasar
ini sediaan dengan sukrosa berkonsentrasi tinggi dinilai lebih baik. Meskipun demikian
harus diperhatikan, bahwa dengan meningkatnya kandungan gula dari sirup dapat
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sediaan farmasi untuk mengatasi batuk dan pilek. Kebanyakan batuk dan pilek
disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernafasan bagian atas (ISPA). Penyakit ini
Obat batuk dan pilek merupakan salah satu segmen terbesar obat OTC.
Dengan adanya peningkatan kebutuhan obat batuk dan pilek, maka mendorong
Dengan demikian diperlukan pula metode analisis yang cepat, handal dan sederhana
untuk menganalisis obat-obat batuk dan pilek multikomponen tersebut (Sawant dan
Borkar, 2012).
1. Parasetamol
berbentuk kristal atau serbuk berkristal, sedikit larut dalam air dingin, lebih larut dalam
air panas; larut dalam etanol, metanol, dimetilformamid, etilen diklorid, aseton, dan etil
asetat; sangat sedikit larut dalam kloroform; sedikit larut dalam eter; praktis tidak larut
dalam petroleum eter, pentane, dan benzen. Spektrum UV parasetamol pada larutan
dengan nilai 𝐴1% = 688, pada larutan alkali 257 nm (𝐴1% = 715) (Moffat et al.,
1𝑐𝑚 1𝑐𝑚
2004).
2. Guaifenesin
berbentuk kristal putih atau sedikit kristal abu-abu atau agregrat yang berbentuk kristal.
11 mL kloroform, 1 g dalam 100 mL eter, larut dalam gliserol dan propilen glikol,
sebagian larut dalam benzen, praktis tidak larut dalam petroleum eter. Spektrum UV
guaifenesin pada larutan asam mempunyai panjang gelombang maksimal di sekitar 273
3. Klorfeniramin Maleat
C4H4O4 (BM 390,9) berbentuk serbuk kristal putih, larut 1 mg/mL dalam 300 mL
ethanol, 1 mg/mL dalam 240 mL Kloroform, 1 mg/mL dalam 160 mL air, 1 mg/mL
dalam 130 mL metanol, sukar larut dalam benzen dan eter. Klorfeniramin maleat
memiliki absorbansi pada panjang gelombang 265 nm dalam pelarut asam dengan nilai
𝐴1% = 302,
1𝑐𝑚 dan pada panjang gelombang 262 nm pada pelarut basa dengan nilai
𝐴1%
1𝑐𝑚= 205 (Moffat et al., 2004).
C. Spektrofotometri UV-Vis
fisika-kimia yang mengamati tentang interaksi atom atau molekul dengan radiasi
elektromagnetik pada daerah panjang gelombang 190-380 nm (UV) atau 380- 780 nm
elektromagnetik dan molekul atau atom dari suatu zat kimia pada panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
gelombang (λ) 190-380 nm (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI,
1995).
peralihan atau transisi elektronik, yaitu peningkatan energi elektron dari keadaan dasar
(ground state) ke satu atau lebih tingkat energi yang lebih tinggi atau tereksitasi
(excited state). Transisi terjadi jika energi yang dihasilkan oleh radiasi sama dengan
interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan materi. Materi dapat berupa atom, ion
atau molekul, sedangkan radiasi elektromagnetik merupakan salah satu jenis energi
yang ditransmisikan dalam ruang kecepatan tinggi (Khopkar, 1990). Interaksi radiasi
elektromagnetik dengan bahan yaitu bila cahaya jatuh pada senyawa maka sebagian
dari cahaya diserap oleh molekul-molekul sesuai struktur dari molekul. Setiap senyawa
tingkat energi yang lebih tinggi. Sementara panjang gelombang yang menunjukkan
terjadinya serapan tergantung pada kuat lemahnya ikatan elektron dalam molekul (Day
11
single beam.
potongan cermin yang digunakan untuk memecah sinar. Sinar pertama melewati
larutan blanko dan sinar kedua melewati sampel. Dengan dilakukannya sistem ini maka
dapat dihubungkan dengan ikatan yang ada dalam suatu molekul. Dalam
spektrofotometer UV-Vis, suatu radiasi dikenakan pada larutan (sampel) dan intensitas
sinar radiasi yang diteruskan diukur besarnya. Radiasi yang diserap oleh sampel
12
yang diserap. Serapan terjadi jika radiasi/foton yang mengenai sampel memiliki energi
yang sama dengan energi yang diperlukan untuk perubahan tenaga. Kekuatan radiasi
(Rohman, 2012).
ditimbulkan oleh beberapa hal, antara lain: adanya bekas jari yang menempel pada
dinding kuvet, adanya gelembung gas atau partikel yang tidak larut yang berada dalam
jalan optis, stabilitas sampel serta konsentrasi analit. Untuk meminimalkan kesalahan
didapatkan nilai serapan antara 0,2-0,8. Persentase kesalahan analisis yang dihasilkan
pada pembacaan serapan 0,2-0,8 yang masih dapat diterima yaitu sebesar 0,5-1 %
13
kalibrasi multivariat PLS dalam sediaan tablet. Hasil uji yang didapatkan untuk
parasetamol 639,38 mg/tab ± 0,82, guaifenesin 102,61 mg/tab ± 1,45 dan klorfeniramin
adalah komponen dalam jumlah banyak, sementara dua lainnya dalam jumlah sedikit.
Analisis campuran ini dapat dilakukan tanpa pemisahan terlebih dahulu dengan
(dengan fenilpropanolamin), akan tetapi keduanya dapat dianalisis dengan akurasi dan
presisi yang baik tanpa adanya gangguan dari bahan tambahan tablet (Goicoechea dan
Olivieri, 1999). Peneliti ini juga melaporkan bahwa penggunaan CLS kurang
14
E. Kemometrika
pengetahuan yang menghubungkan pengukuran yang dibuat pada suatu proses atau
sistem kimiawi melalui penggunaan ilmu matematika dan metode statistik. Dari sini
kualitas data yang diperoleh. Meskipun pada awal penggunaannya hanya untuk
mengolah data spektra, akan tetapi saat ini kemometrika memungkinkan untuk
bidang analisis obat seperti kalibrasi multivariat dan analisis pengelompokkan seperti
principle component analysis dan discriminant analysis (Massart and Buydens, 1988).
Kalibrasi multivariat merupakan teknik yang paling sering digunakan terutama untuk
(PCR) dan partial least squares (PLS) merupakan jenis yang paling sering digunakan.
Kalibrasi PCR merupakan analisis faktor yang mana hanya spektra yang tidak memberi
analisis komponen utama atau principal component analysis (Che Man et al., 2010).
15
dengan algoritma kuadrat terkecil yang menghubungkan antara dua matriks, data
spectra pada matriks X dan nilai referens pada matriks Y. PLS sering digunakan dalam
yang tumpang suh, adanya pengganggu, serta adanya derau (noise) dari instrumen yang
Teknik kalibrasi PCR dan PLS dilakukan dalam 3 tahap yaitu : (1) kalibrasi;
(2) validasi; dan (3) analisis sampel yang tidak diketahui (Osborne et al., 1997).
Secara umum, kalibrasi multivariat mempunyai tahap kalibrasi yang diikuti validasi
(dengan validasi sampel secara terpisah atau dengan validasi silang tengan teknik leave
one out) dan tahap prediksi (sampel baru). Jika hasil tahap kalibrasi dan validasi yang
digunakan memenuhi kriteria (korelasi yang tinggi, kesalahan yang kecil) maka model
diujisilangkan menggunakan teknik “leave one out”. Dalam teknik ini, salah satu
sampel kalibrasi dikeluarkan dari model PLS dan sisa sampel yang ada digunakan
untuk pemodelan dengan PLS. Sampel yang dihilangkan selanjutnya dihitung dengan
model PLS baru yang dikembangkan. Prosedur tersebut dilakukan berulang kali,
menghilangkan satu demi satu sampel kalibrasi hingga didapatkan harga R2 yang sesuai
16
mengacu pada hubungan antara jumlah atau kadar sampel x = fs (Q) dan fungsi terukur
y = f(z) yang bisa berupa spektrum, kromatogram atau yang lain. Kehandalan analisis
multikomponen harus divalidasi sesuai dengan kriteria yang umum yaitu selektivitas,
akurasi dan presisi, selanjutnya dapat dihitung nilai kritis multivariat dan batas deteksi.
Dalam kalibrasi multivariat, harus dihindari kolinieritas variabel yang disebabkan oleh
1. Presisi
dengan root mean standard error of calibration (RMSEC) dan root mean square
n (𝑦 𝑐𝑎 煜 𝑐 − 𝑦 𝑡𝑟𝑢𝑒 ,𝑐𝑠 )2
i=1 𝑖 𝑖
RMSEC = ŝ𝑐𝑎𝑙 = (1)
𝑛
n
(𝑦 𝑐𝑎𝑙𝑐 − 𝑦 𝑡𝑟𝑢𝑒 ,𝑡𝑠 )2
i=1 𝑖 𝑖
RMSECV = ŝ𝑝𝑟𝑒𝑑 = (2)
𝑛
yi(true, cs)
adalah kadar aktual sampel kalibrasi, yi(true, ts)
adalah kadar aktual
sampel validasi dan yi(calc) adalah kadar prediksi sampel. Parameter lain untuk
mengukur presisi kalibrasi multivariat adalah nilai predictive residual error sum
17
atau koefisien variasi 2% atau kurang untuk kadar analit 100%. Kriteria tersebut
sangat fleksibel tergantung pada konsentrasi analit yang diperiksa, jumlah sampel,
Tabel I. Kriteria penerimaan nilai RSD (Horwitz cit. Gonzales, Herrador, and
Asuero, 2010).
Konsentrasi
Analit % Fraksi analit Nilai RSD (%)
analit
100 1 100% 2
-1
10 10 10% 2,8
-2
1 10 1% 4
-3
0,1 10 0,10% 5,7
-4
0,01 10 100 ppm 8
-5
0,001 10 10 ppm 11,3
0,0001 10-6 1 ppm 16
-7
0,00001 10 100 ppb 22,6
-8
0,000001 10 10 ppb 32
-9
0,0000001 10 1 ppb 45,3
2. Akurasi
Ada tidaknya suatu kesalahan sistematik dapat diketahui dari fungsi recovery.
Kadar yang diprediksi model (ĉ) dibandingkan dengan kadar actual sampel
ĉ=α + βc (4)
Koefisien regresi ideal adalah jika nilai α = 0 dan β = 1 (Danzer et al., 2004).
18
Tabel II. Nilai % recovery sebagai fungsi dari nilai konsentrasi analit dalam
matriks sampel (Wood, 1998)
Analit pada matrix sampel (%) Recovery yang diterima (%)
100 98 – 102
>10 98 – 102
>1 97 – 103
>0,1 95 – 105
0,01 90 – 107
0,001 90 – 107
0,0001 (1 ppm) 80 – 110
100 ppb 80 – 110
10 ppb 60 – 115
1 ppb 40 – 120
3. Selektivitas
G. Landasan Teori
sering digunakan sebagai zat aktif untuk meringankan gejala batuk dan pilek, penyakit
yang hampir seluruh orang pernah mengalaminya. Indikasi obat tersebut adalah sebagai
Ketiga zat aktif tersebut mempunyai sifat kelarutan yang mirip. Parasetamol
larut dalam air dan mudah larut didalam etanol. Guaifenesin larut dalam air dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dalam natrium hidroksida 1 N, mudah larut dalam etanol. Klorfeniramin maleat sangat
mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol, agak sukar larut dalam kloroform.
larutan asam memiliki serapan maksimum di sekitar 245 nm dan serapan maksimum
dalam larutan basa pada 257 nm. Spektrum UV guaifenesin dalam larutan asam
dalam larutan asam memiliki serapan maksimum pada 265 nm, dan serapan maksimum
dalam larutan basa pada 262 nm. Serapan maksimum ketiga zat aktif tersebut berada
serapan ketiga senyawa tersebut tumpang tindih. Untuk itu, metode analisis
multivariat dapat digunakan sebagai metode analisis untuk ketiga senyawa yang
Proses penetapan kadar secara simultan dari dua atau lebih kombinasi
apabila nilai koefisien determinasi (R2) hubungan antara kadar sebenarnya dengan
kadar terprediksi >0,99, dan RMSECV (root mean square error of cross validation)
20
H. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
2. Variabel Tergantung
3. Variabel Pengacau
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
C. Defenisi Operasional
terhitung.
2. RMSE (root mean square of error) merupakan standar deviasi dari sebuah
3. PRESS (predicted error sum of square) merupakan nilai kesalahan yang dilakukan
saat prediksi sampel oleh model kalibrasi dalam proses cross- validation dengan
teknik leave-one-out.
D. Bahan Penelitian
parasetamol yang diperoleh dari PT. Combiphar Indonesia, baku guaifenesin dan
klorfeniramin maleat yang diperoleh dari PT. Konimex dengan Certificate of Analysis
(sebagaimana dalam lampiran 1-3), akuades, metanol teknis, sediaan sirup dengan
merk paten produksi perusahaan farmasi Indonesia dibeli dari apotek di Yogyakarta.
Komposisi zat aktif dalam sampel sediaan farmasi sirup terdiri atas parasetamol,
E. Alat Penelitian
merk Hellma, alat sonikasi, timbangan analitik (Ohauss) tipe PAJ1003 dengan
kepekaan 0,1 mg (maksimal 120 gram, minimal 0,001 gram), pipet mikro dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
skala 20-200 µL dan 100-1000 µL merk Socorex®, pipet volum dengan ukuran 1 mL,
2 mL, 3 mL, 4 mL, 5 mL, serta gelas-gelas yang lazim digunakan dalam laboratorium
Dharma.
b. Rentang panjang gelombang yang dipilih adalah 220-310 nm. Interval pengukuran
yang dipilih adalah 2 nm agar diperoleh data pengamatan dalam jumlah yang
24
ditimbang seksama 50 mg, dimasukkan dalam labu takar 100 mL, dilarutkan
b. Dibuat 20 larutan model kalibrasi dengan cara setiap larutan standar intermediet
dengan pelarut akuades hingga diperoleh kadar sesuai Tabel III untuk set kalibrasi.
Tabel III. Komposisi campuran sintetik parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan
klorfeniramin maleat (CTM) untuk model kalibrasi.
PCT GG CTM PCT GG CTM
No No
(µg/mL) (µg/mL) (µg/mL) (µg/mL) (µg/mL) (µg/mL)
1 5,0 3,0 9,0 11 13,0 11,0 14,0
2 12,0 11,0 13,0 12 4,0 19,0 6,0
3 10,0 15,0 10,0 13 6,0 8,0 8,0
4 15,0 12,0 20,0 14 4,0 5,0 7,0
5 11,0 11,0 8,0 15 13,0 8,0 14,0
6 6,0 7,0 20,0 16 9,0 7,0 2,0
7 8,0 17,0 10,0 17 3,0 16,0 7,0
8 8,0 6,0 15,0 18 8,0 5,0 6,0
9 10,0 16,0 3,0 19 2,0 17,0 16,0
10 15,0 17,0 8,0 20 2,0 6,0 15,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Dari larutan (a) tersebut, dipipet sebanyak 5 mL, dimasukkan dalam labu takar 50
5. Analisis Sampel
a. Sediaan sampel sirup dipipet 5 mL, yang setara dengan 120 mg PCT, 25 mg GG
dan 1 mg CTM, dimasukan ke dalam labu takar 50 mL, lalu dilarutkan dalam
dalam labu takar 25 mL, kemudian diencerkan dengan pelarut akuades sampai
batas tanda.
dalam labu takar 10 mL, dan ditambahkan dengan pelarut akuades sampai batas
tanda.
e. Dilakukan penetapan kadar PCT, GG dan CTM sebanyak 6 kali replikasi, dimana
26
mL, 4 mL dan 5 mL. Kadar dihitung dengan metode kalibrasi multivariat partial
menggunakan pilihan Stat pada panel kerja Minitab 16, kemudian dipilih
3. Setelah muncul jendela baru dari program Minitab® 16, dilakukan pembuatan
model PLS parasetamol dengan cara: kolom response diisi dengan pilihan
variabel konsentrasi PCT dan kolom model dipilih variabel absorbansi pada
dibuat dengan cara: kolom response diisi dengan pilihan variabel konsentrasi
GG dan kolom model dipilih variabel absorbansi pada panjang gelombang 220-
310 nm. Untuk pembuatan model PLS klorfeniramin maleat dibuat dengan
cara: kolom response diisi dengan pilihan variabel konsentrasi CTM dan
kolom model dipilih variabel absorbansi pada panjang gelombang 220-310 nm.
4. Diperoleh nilai terhitung dan nilai sebenarnya dari model kalibrasi multivariat
27
Microsoft Excel.
(𝑥−𝑦)2
6. RMSEC dapat dihitung menggunakan rumus 𝑛−1
yang mana x adalah
1. Data dipindahkan dari kertas kerja perangkat lunak Microsoft Excel ke dalam
2. Dipilih model kalibrasi PLS dengan menekan pilihan stat pada panel kerja,
dan CTM.
4. Diperoleh nilai sebenarnya dan nilai terhitung, serta nilai PRESS dari tahap
28
5. Akurasi dan presisi model kalibrasi ditinjau dari nilai R2 dan nilai RMSECV
dengan membuat hubungan linier antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung.
RMSECV.
dengan rumus:
Keterangan :
PLS
Calculated.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dengan rentang yang dapat diterima menurut Wood (1998) adalah sebesar 90-
107%.
e. Presisi proses penetapan kadar ditetapkan dengan nilai RSD dengan nilai maksimal
yang masih dapat diterima menurut Gonzales dan Herrador (2007) adalah sebesar
8%.
lunak Minitab® 16. Kertas kerja perangkat lunak Excel 2007 digunakan untuk
BAB IV
tersebut dilakukan untuk mengetahui overlapping spektra antara komponen yang satu
Spektra UV Campuran
PCT, GG dan CTM
PCT
GG
CTM
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
UV dapat diatasi. Oleh karena itu, metode kemometrika yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kalibrasi multivariat partial least square (PLS). Pemilihan
metode kalibrasi multivariat partial least square (PLS) didasarkan pada kelebihan
metode ini yang mampu memprediksi dengan cara yang lebih baik ketika terdapat
spektra yang tumpang tindih satu sama lain (Sohrabi et al., 2009).
spektra UV sampel dengan spektra UV campuran sintetik baku, yang mana hasil yang
diharapkan dari pembandingan antara kedua spektra UV tersebut adalah adanya profil
spektra UV yang mirip. Tujuan dilakukannya pengecekkan ini adalah untuk melihat
apakah terdapat eksipien atau bahan tambahan yang turut memberikan serapan dalam
kisaran panjang gelombang tersebut. Hasil yang diperoleh ditunjukkan pada Gambar 6,
yang mana terlihat bahwa spektrum UV campuran sintetik baku dengan spektrum UV
pada CTM dan GG, absorbansi yang dihasilkan rendah, sehingga hasil yang diperoleh
32
itu, dapat simpulkan bahwa hasil yang diperoleh kurang memuaskan karena adanya
dengan menggunakan 20 set larutan kalibrasi yang dihasilkan dari proses randomisasi
yang dapat dilihat pada Tabel I. Sebanyak 20 set larutan kalibrasi tersebut diukur
Gambar 7 menunjukkan overlay spektra dari 20 campuran sintetik baku untuk model
kalibrasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Pemilihan panjang gelombang pada PLS bertujuan agar data yang dihasilkan
lebih informatif dan kinerja model yang lebih optimum (El Gindy,2006). Setelah
dengan data nilai sebenarnya dan nilai terhitung yang dapat dilihat pada Tabel IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
merupakan hasil yang diperoleh dari pengolahan data Minitab® 16.0 dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
menggunakan model PLS tanpa validasi silang (cross validation). Nilai sebenarnya dan
nilai terhitung kemudian dikorelasikan, untuk menentukan nilai R2 dan nilai RMSEC.
Diperoleh persamaan y = 0,994x + 0,042 untuk PCT, y = 0,999x + 0,004 untuk GG dan
y = 0,999x + 0,002 untuk CTM. Nilai R2 yang diperoleh adalah 0,994 untuk PCT, 0,999
untuk GG dan 0,999 untuk CTM. Sedangkan nilai RMSEC (Root Mean Square Error
of Calibration) yang diperoleh adalah 0,289 untuk PCT, 0,099 untuk GG dan 0,078
untuk CTM.
korelasi antara nilai aktual dengan nilai prediksi yang baik, yang mana ketiga
komponen tersebut memiliki nilai RMSEC yang mendekati 0 dan R2 yang mendekati
variabel respon (absorbansi) dapat diterangkan oleh variabel prediktor sehingga nilai
menunjukkan selisih nilai terhitung dengan nilai sebenarnya sehingga jika nilai
RMSEC-nya semakin kecil maka model kalibrasi tersebut dapat dikatakan semakin
baik karena faktor kesalahannya yang semakin kecil (Pindyck and Rubinfeld, 1998).
Dari data yang diperoleh pada Tabel IV tersebut, kurva hubungan antara nilai
36
14
12
Calculated Response
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Actual Response
Gambar 8. Kurva hubungan antara nilai sebenarnya (actual response) dengan nilai
terhitung (calculated response) parasetamol (PCT) dengan metode
spektrofotometri UV-PLS pada λ 220-310 nm.
15
10
5 10 15 20
Actual Response
Gambar 9. Kurva hubungan antara nilai sebenarnya (actual response) dengan nilai
terhitung (calculated response) guaifenesin (GG) dengan metode
spektrofotometri UV-PLS pada λ 220-310 nm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
20
Calculated Response
15
10
0
0 5 10 15 20
Actual Response
Gambar 10. Kurva hubungan antara nilai sebenarnya (actual response) dengan nilai
terhitung (calculated response) klorfeniramin maleat (CTM) dengan
metode spektrofotometri UV-PLS pada λ 220-310 nm.
memprediksi suatu data perlu divalidasi, agar hasil yang diperoleh dapat
itu sendiri. Salah satu kelemahan dari model kalibrasi multivariat PLS adalah terjadinya
melakukan proses validasi internal, yang mana validasi internal merupakan metode
teknik ini, salah satu sampel kalibrasi dikeluarkan dari model PLS dan sisa sampel yang
ada digunakan untuk pemodelan dengan PLS untuk menghitung nilai terprediksi
38
berulang kali, menghilangkan satu demi satu sampel kalibrasi hingga didapatkan harga
R2 yang sesuai dengan yang diinginkan (Rohman and Che Man, 2011). Hasil dari
proses validasi silang menggunakan teknik leave-one-out dengan data nilai sebenarnya
Tabel V. Nilai sebenarnya vs nilai terhitung hasil kalibrasi PLS yang mengandung
parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan klorfeniramin maleat (CTM)
validasi silang (cross validation) pada λ 220-310 nm.
Konsentrasi (µg/ml)
No
PCT GG CTM
Camp.
Sebenarnya Terhitung Sebenarnya Terhitung Sebenarnya Terhitung
1 4,5508 4,4121 2,8147 2,7861 9,0241 9,0225
2 11,9528 11,9403 11,5181 11,6682 12,7332 12,2524
3 10,2232 10,2472 14,7858 14,7576 10,0646 10,0425
4 14,9909 14,9820 11,7096 11,5239 20,1397 20,4698
5 11,1242 11,1367 11,1971 11,2185 7,9210 7,9355
6 6,2509 6,3664 6,7427 6,6670 19,9493 19,8080
7 8,3735 8,4429 16,8928 16,8338 10,0538 10,1522
8 7,9982 8,0029 5,8730 5,8680 14,9379 14,8708
9 9,9898 9,9352 15,5150 15,2989 2,9901 2,9834
10 14,7886 14,6559 17,0404 17,0455 8,0141 8,0054
11 12,6359 12,5458 11,2712 11,3554 13,8639 13,7349
12 3,8424 3,7751 19,1066 19,0326 5,9143 5,7639
13 5,6635 5,6223 8,0079 8,0107 8,0335 8,1512
14 5,3087 5,6961 4,9794 4,9852 7,0586 7,1453
15 13,1301 13,2369 8,0399 8,1127 14,1963 14,8751
16 8,6509 8,5136 7,0833 7,1151 2,0960 2,1610
17 2,9362 2,9450 15,9960 15,9797 7,0728 7,2365
18 7,9837 7,9766 5,1593 5,2000 5,9159 5,6823
19 2,0601 2,1066 17,1528 17,2546 16,0458 16,1147
20 1,5455 1,4090 6,1146 6,1746 14,9751 14,9748
Dari data Tabel V, validasi untuk model kalibrasi multivariat PLS dapat
dilakukan dengan menghitung nilai koefisien determinasi (R2), nilai RMSECV (root
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
mean square error of cross validation). Nilai PRESS (predicted error sum of square)
adalah nilai yang menunjukkan kesalahan prediksi saat proses pemodelan, dan
merupakan bagian dari validasi untuk model kalibrasi multivariat PLS. Nilai R 2 dan
terhitung. Selama validasi internal, diperoleh persamaan y = 0,997x + 0,017 untuk PCT,
y = 0,996x + 0,036 untuk GG dan y = 1,006x – 0,044 untuk CTM. Nilai R2 yang
diperoleh adalah 0,999 untuk PCT, 0,999 untuk GG dan 0,998 untuk CTM. Sedangkan
nilai RMSECV yang diperoleh untuk PCT, GG dan CTM masing-masing sebesar
0,116, 0,084 dan 0,219. Nilai PRESS merupakan salah satu indikator kebaikan model
kemampuan model untuk memprediksi semakin baik (Rohman and Che Man, 2011).
Hasil korelasi nilai sebenarnya dan nilai terhitung untuk validasi silang menggunakan
Tabel VI. Hasil persamaan, R2, RMSECV dan PRESS yang diperoleh dari hubungan
antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung validasi silang (cross validation)
pada λ 220-310 nm.
PCT GG CTM
Persamaan y = 0,997x + 0,017 y = 0,996x + 0,036 y = 1,006x – 0,044
2
R 0,999 0,999 0,998
RMSECV 0,116 0,084 0,219
PRESS 4,815 1,764 1,996
Dari hasil yang diperoleh pada Tabel VI, dapat disimpulkan bahwa
kemampuan model kalibrasi multivariat PLS untuk memprediksi semakin baik, sebab
nilai koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan mendekati nilai 1, nilai RMSECV dan
40
model multivariat PLS, maka model ini nantinya dapat digunakan untuk tahap
selanjutnya yakni pada proses penetapan kadar sampel. Data dan parameter hasil
validasi silang leave one-out PCT, GG dan CTM dapat dilihat pada Gambar 11, 12 dan
13, serta kurva hubungan antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung validasi silang
PLS Regression: PCT versus WL220.0, WL222.0, WL224.0, WL226.0, WL228.0, ...
Number of components selected by cross-validation: 3
Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10
Source DF SS MS F P
Regression 3 324.347 108.116 606.28 0.000
Residual Error 16 2.853 0.178
Total 19 327.200
Gambar 11. Data dan parameter hasil validasi silang parasetamol (PCT) dengan
teknik leave-one-out.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Source DF SS MS F P
Regression 4 473.592 118.398 1853.15 0.000
Residual Error 15 0.958 0.064
Total 19 474.550
Gambar 12. Data dan parameter hasil validasi silang guaifenesin (GG) dengan teknik
leave-one-out.
PLS Regression: CTM versus WL220.0, WL222.0, WL224.0, WL226.0, WL228.0, ...
Number of components selected by cross-validation: 9
Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10
Source DF SS MS F P
Regression 9 496.745 55.1939 2697.94 0.000
Residual Error 10 0.205 0.0205
Total 19 496.950
Gambar 13. Data dan parameter hasil validasi silang klorfeniramin maleat (CTM)
dengan teknik leave-one-out.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
12
Calculated Response
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Actual Response
Gambar 14. Kurva hubungan antara nilai parasetamol sebenarnya vs nilai terhitung
hasil validasi silang leave one-out dengan metode spektrofotometri UV-
PLS pada panjang gelombang 220-310 nm.
15
10
5 10 15 20
Actual Response
Gambar 15. Kurva hubungan antara nilai guaifenesin sebenarnya vs nilai terhitung hasil
validasi silang leave one-out dengan metode spektrofotometri UV- PLS
pada panjang gelombang 220-310 nm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
15
10
0
0 5 10 15 20
Actual Response
Gambar 16. Kurva hubungan antara nilai klorfeniramin maleat sebenarnya vs nilai
terhitung hasil validasi silang leave one-out dengan metode
spektrofotometri UV-PLS pada panjang gelombang 220-310 nm.
Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sediaan farmasi dalam
bentuk sirup, dengan tiga kandungan senyawa aktif yang berbeda, yakni parasetamol,
120 mg, guaifenesin 25 mg, dan klorfeniramin maleat sebesar 1 mg. Berdasarkan
CTM digunakan metode standar adisi, sedangkan untuk penetapan kadar parasetamol
44
1.500
Abs.
1.000
0.500
0.000
200.00 250.00 300.00 350.00 400.00
nm.
Gambar 17. Overlay spektra 6 sampel sediaan farmasi yang diukur pada panjang
gelombang 220-310 nm dengan interval pengukuran 2 nm.
Dari hasil pengukuran, data absorbansi sampel tersebut dikalikan dengan nilai
koefisien dari model kalibrasi PLS sebelumnya, sehingga didapatkan hasil kadar
absorbansi sampel dengan koefisien dari model kalibrasi PLS dapat dilihat pada Tabel
45
Tabel VII. Hasil penetapan kadar prediksi parasetamol (PCT) dalam sediaan farmasi
sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS.
Replikasi Sampel
Evaluasi Parasetamol
1 2 3 4 5 6
Calculated 16,240 19,357 19,769 19,447 20,016 20,308
Penimbangan (mg/5 mL) 146 146 146 146 146 146
Faktor pengenceran 6250 6250 6250 6250 6250 6250
Etiket (mg/5 mL) 120 120 120 120 120 120
Kadar (mg/5 mL) 101,500 120,981 123,556 121,543 125,100 126,925
Rata-rata kadar (mg/5 mL) 119,934 = 99,95 %
SD 9,29
RSD 7,74 %
Tabel VIII. Hasil penetapan kadar prediksi guaifenesin (GG) dalam sediaan farmasi
sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS.
Replikasi Sampel
Evaluasi Guaifenesin
1 2 3 4 5 6
Calculated 4,403 4,894 5,106 5,124 4,902 4,841
Penimbangan (mg/5 mL) 146 146 146 146 146 146
Faktor pengenceran 6250 6250 6250 6250 6250 6250
Etiket (mg/5 mL) 25 25 25 25 25 25
Kadar (mg/5 mL) 27,518 30,587 31,912 32,025 30,637 30,256
Rata-rata kadar (mg/5 mL) 30,489 = 121,95 %
SD 1,63
RSD 5,35 %
Tabel IX. Hasil penetapan kadar prediksi klorfeniramin maleat (CTM) dalam sediaan
farmasi sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS.
Evaluasi Klorfeniramin Replikasi Sampel
maleat 1 2 3 4 5 6
Calculated 2,829 5,739 7,220 8,606 11,302 14,084
Penimbangan (mg/5 mL) 146 146 146 146 146 146
Faktor pengenceran 6250 6250 6250 6250 6250 6250
Etiket (mg/5 mL) 1 1 1 1 1 1
Kadar (mg/5 mL) 17,681 35,868 45,125 53,787 70,637 88,025
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
parasetamol sebesar 7,74% dan nilai RSD yang diperoleh untuk guaifenesin sebesar
5,35%. Menurut Horwitz cit. Gonzales, Herrador, dan Asuero (2007), untuk
konsentrasi analit dibawah 100 ppm, nilai maksimal simpangan baku relatif yang masih
dapat diterima adalah sebesar 8 %. Hal ini menunjukkan bahwa kedua senyawa tersebut
memiliki presisi yang baik. Nilai rata-rata kadar yang diperoleh untuk PCT adalah
99,95%, sementara nilai rata-rata kadar yang diperoleh untuk GG adalah 121,95%.
Menurut Wood (1998), persyaratan rata-rata kadar dengan analit matrik pada sampel
dibawah 100 ppm adalah sebesar 90-107%. Hal ini menunjukkan senyawa parasetamol
Untuk evaluasi adisi CTM, dari data yang diperoleh pada Tabel IX,
nampak sempurna dengan nilai korelasi yang tinggi dan kesalahan yang kecil, namun
tidak mampu memberikan hasil yang baik pada kelompok data yang berbeda (Faber
and Rajko, 2007). Hal ini disimpulkan dari nilai kadar yang diperoleh, yang mana nilai
kadar sampel 2 sampai sampel 6 tidak linier sebagaimana mestinya. Faktor lainnya,
pada sampel 1 yang tidak mengalami perlakuan adisi, dapat dilihat kadar yang
diperoleh berbeda signifikan terhadap nilai sampel yang tertera di etiket. Selain itu,
mana dalam hal ini terdapat pengaruh akan noise, sehingga pengolahan akan hasil yang
47
Oleh karena itu, penetapan kadar senyawa khususnya pada penetapan kadar CTM
BAB V
A. KESIMPULAN
partial least square (PLS) belum berhasil digunakan untuk penetapan kadar
secara simultan.
kalibrasi multivariat tidak dapat digunakan karena keberagaman nilai akurasi dan
B. SARAN
ketidakberhasilan ini disebabkan oleh over-fitting, noise atau terdapat faktor lain
kegagalan pada penelitian ini disebabkan oleh terjadinya over-fitting dalam model
yang dihasilkan.
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
senyawa obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, C., Howard, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV, Universitas
Indonesia Press, Jakarta, pp. 328-335.
Blenkinsoop, A., Paxton, P., and Blenkinsoop, P.J., 2009, Symptoms in The Pharmacy
A Guide to The Management of Common Illness, Sixth Edition, Blackwell
Publishing Ltd, West Susex, pp. 19.
Che Man, Y.B, Syahariza, Z.A., and Rohman, A., 2010. Chapter 1. Fourier transform
infrared (FTIR) spectroscopy: development, techniques, and application in the
analysis of fats and oils, in Fourier Transform Infrared Spectrocopy edited by
Oliver J. Ress, Nova Science Publishers, New York: USA. (ISBN 978-1-
61668-835-6), pp. 1-36.
Danzer, K., Otto, M., and Currie, L.A., 2004, Guideline for Calibration in Analytical
Chemistry Part 2. Multispecies Calibration (IUPAC Technical Report), Pure
Appl. Chem., 76(6) : 1215-1225.
Day, R.A. and Underwood, A.L., 1986, Quantitative Analysis, diterjemahkan oleh
Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Edisi V, hal 389-392, Erlangga, Jakarta.
El Gindy, A.G., Emraa, S., and Mostafa, A., 2006, Aplication and validation of
Chemometrics-assisted spectrophotometry and liquid chromatography for the
simultaneous determination of six-component pharmaceuticals, J.Pharm.
Biomed Anal, 41;421-430.
51
Hardman, J.G., Limbart, L.E., Molinoff, P.B., Ruddon, R.W., and Goodman-Gilman,
A., 1996, Goodman and Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapetics,
9th Ed, Mc Graw-Hill, New York, pp. 12.
Haven, M. C., Tetrault, G. A., and Schenken, J. R., 1994, Laboratory Instrumentation,
John Wiley & Sons, Inc., New York, pp. 88-90.
Gonzales, A.G., Herrador, M.A., Asuero, A.G., 2010, Intra- Laboratory Asessment of
Method Accuracy (trueness and precision) by using Validation Standards,
Talanta, 82, pp.1995-1998.
Miller J.N, Miller J.C, 2010, Statistics and Chemometrics for Analytical Chemistry
sixth edition, Pearson Education Limited, England, pp.110-119;221-249.
Moffat et. al., 2004, Clarke’s Analysis of Drugs and Poisons thirth edition,
Pharmaceutical Press, London.
Khoshayand, M. R., Abdollahi, H., Shariatpanahi, M., Saadatfard, A., Mohammadi, A.,
2008, Spectrochimica Acta Part A: Molecular and Biomolecular
Spectroscopy, Simultaneous Spectrophotometric Determination of
Paracetamol, Ibuprofen and Caffeine in Pharmaceuticals by Chemometric
Methods, Spectrochimia Acta, 70(3).
Osborne, S.D., Jordan, R.B., and Kunnemeyer, R., 1997, Method of wavelength
selection for partial least square, Analyst, 122: 1531-1537.
Pindyck, R.S., and Rubinfield, D.L., 1998, Econometric Models & Economic
Forecasts, Fourth Edition, McGraw-Hill, Singapore.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Rohman, A., and Che Man, Y. B., 2011, Analysis of lard in cream cosmetics
formulation using FT-IR spectroscopy and chemometrics, Middle-East J.Sci.
Res., 7(5), 726-732.
Rohman, A., 2012, Spektroskopi Inframerah dan Kemometrika untuk Analisis Farmasi,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp. 150 – 153.
Rohman A., 2014, Statistika dan Kemometrika Dasar dalam Analisis Farmasi, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta, pp. 201,202.
Shankar, P.R., Partha, P., Shenoy, N., 2002, Self-medication and non-doctor
prescription practices in Pokhara valley, Western Nepal: a questionnaire-
based study, BMC Family Practice, 3(17).
Syahariza, Z.A, Che Man, Y.B, Selamat, J, Bakar,J., 2005, Detection of lard
adulteration in cake formulation by fourier transform infrared (FTIR)
spectroscopy, Food Chemistry 92: 365-367.
Voight. R, 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh Soendani N.,
S., UGM Press, Yogyakarta.
Wood, R. A. N., & H. Wallin, 1998, Quality in the Food Analysis Laboratory the Royal
Society of Chemistry Cambridge, London.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
55
56
57
Klorfeniramin maleat
Kertas Kosong 1348 mg
Kertas + Zat 1399 mg
Kertas + Sisa 1349 mg
Zat 50 mg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5. Data pengukuran spektrofotometer UV 20 campuran sintetik untuk model PLS pada panjang gelombang 220 –
310 nm yang diukur dengan interval pengukuran 2 nm.
No. PCT GG CTM 220 222 224 226 228 230 232 234 236
1 5.0 3.0 9.0 0.689 0.704 0.706 0.691 0.656 0.596 0.531 0.482 0.448
2 12.0 11.0 13.0 1.431 1.464 1.475 1.448 1.38 1.269 1.148 1.051 0.982
3 10.0 15.0 10.0 1.337 1.375 1.389 1.366 1.299 1.19 1.064 0.96 0.881
4 15.0 12.0 20.0 1.894 1.938 1.947 1.912 1.822 1.673 1.506 1.378 1.288
5 11.0 11.0 8.0 1.142 1.187 1.214 1.211 1.173 1.1 1.013 0.943 0.891
6 6.0 7.0 20.0 1.356 1.382 1.377 1.333 1.243 1.096 0.932 0.806 0.714
7 8.0 17.0 10.0 1.362 1.394 1.399 1.361 1.277 1.147 1.001 0.877 0.781
8 8.0 6.0 15.0 1.185 1.211 1.213 1.185 1.122 1.016 0.9 0.812 0.75
9 10.0 16.0 3.0 1.006 1.047 1.075 1.073 1.036 0.971 0.894 0.824 0.767
10 15.0 17.0 8.0 1.466 1.527 1.567 1.565 1.518 1.429 1.321 1.229 1.16
11 13.0 11.0 14.0 1.515 1.555 1.57 1.546 1.478 1.365 1.238 1.139 1.068
12 4.0 19.0 6.0 1.104 1.127 1.123 1.079 0.989 0.861 0.717 0.588 0.484
13 6.0 8.0 8.0 0.865 0.886 0.891 0.871 0.824 0.747 0.662 0.592 0.54
14 4.0 5.0 7.0 0.721 0.737 0.742 0.728 0.694 0.638 0.577 0.53 0.497
15 13.0 8.0 14.0 1.435 1.468 1.479 1.456 1.396 1.294 1.186 1.103 1.047
16 9.0 7.0 2.0 0.631 0.664 0.693 0.706 0.704 0.686 0.664 0.644 0.63
17 3.0 16.0 7.0 1.022 1.036 1.024 0.978 0.889 0.763 0.626 0.506 0.409
18 8.0 5.0 6.0 0.759 0.785 0.801 0.799 0.779 0.736 0.689 0.652 0.628
19 2.0 17.0 16.0 1.485 1.489 1.454 1.367 1.224 1.023 0.809 0.628 0.488
20 2.0 6.0 15.0 1.045 1.041 1.009 0.947 0.849 0.712 0.57 0.457 0.374
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5. Lanjutan
238 240 242 244 246 248 250 252 254 256 258 260
0.428 0.417 0.412 0.407 0.403 0.396 0.387 0.375 0.363 0.348 0.326 0.311
0.942 0.919 0.908 0.899 0.888 0.871 0.846 0.814 0.78 0.739 0.69 0.651
0.831 0.801 0.786 0.776 0.764 0.749 0.729 0.702 0.675 0.643 0.604 0.575
1.235 1.206 1.191 1.18 1.165 1.144 1.115 1.074 1.033 0.983 0.918 0.869
0.86 0.844 0.835 0.827 0.815 0.797 0.772 0.738 0.702 0.66 0.613 0.574
0.656 0.621 0.602 0.591 0.584 0.579 0.573 0.564 0.56 0.549 0.527 0.517
0.718 0.68 0.66 0.648 0.638 0.628 0.614 0.596 0.579 0.558 0.533 0.515
0.713 0.692 0.681 0.673 0.665 0.655 0.641 0.621 0.603 0.578 0.544 0.52
0.731 0.711 0.7 0.692 0.681 0.664 0.641 0.612 0.58 0.545 0.508 0.476
1.118 1.096 1.084 1.074 1.058 1.033 0.999 0.954 0.905 0.849 0.788 0.737
1.026 1.004 0.993 0.984 0.971 0.952 0.926 0.89 0.852 0.808 0.753 0.71
0.413 0.368 0.344 0.332 0.326 0.323 0.32 0.317 0.316 0.314 0.312 0.316
0.508 0.489 0.479 0.473 0.466 0.458 0.447 0.432 0.418 0.4 0.378 0.361
0.478 0.467 0.462 0.458 0.452 0.444 0.432 0.415 0.398 0.377 0.352 0.332
1.017 1.002 0.994 0.987 0.975 0.956 0.929 0.892 0.852 0.804 0.747 0.7
0.623 0.622 0.622 0.618 0.609 0.592 0.57 0.539 0.504 0.467 0.426 0.39
0.344 0.304 0.282 0.271 0.266 0.265 0.265 0.265 0.268 0.271 0.272 0.278
0.615 0.61 0.607 0.604 0.596 0.582 0.564 0.538 0.51 0.478 0.441 0.409
0.394 0.336 0.305 0.29 0.287 0.292 0.299 0.309 0.327 0.341 0.35 0.368
0.321 0.288 0.271 0.263 0.261 0.264 0.268 0.273 0.283 0.289 0.288 0.295
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5. Lanjutan
262 264 266 268 270 272 274 276 278 280 282 284
0.294 0.262 0.229 0.213 0.195 0.162 0.133 0.117 0.102 0.09 0.076 0.063
0.611 0.554 0.499 0.47 0.439 0.391 0.345 0.312 0.282 0.254 0.21 0.165
0.546 0.505 0.465 0.446 0.425 0.388 0.351 0.319 0.29 0.261 0.21 0.157
0.816 0.733 0.652 0.611 0.564 0.486 0.417 0.372 0.333 0.296 0.246 0.196
0.534 0.486 0.44 0.415 0.39 0.353 0.318 0.29 0.265 0.24 0.198 0.154
0.504 0.455 0.403 0.384 0.355 0.291 0.234 0.202 0.174 0.148 0.119 0.091
0.499 0.469 0.439 0.429 0.416 0.383 0.348 0.316 0.288 0.257 0.202 0.145
0.493 0.441 0.389 0.365 0.335 0.281 0.234 0.206 0.181 0.16 0.133 0.107
0.446 0.418 0.394 0.379 0.368 0.352 0.333 0.308 0.286 0.26 0.21 0.156
0.685 0.628 0.576 0.544 0.516 0.477 0.438 0.401 0.369 0.334 0.273 0.21
0.665 0.6 0.537 0.504 0.469 0.412 0.36 0.324 0.293 0.262 0.217 0.171
0.322 0.32 0.318 0.325 0.329 0.317 0.298 0.273 0.25 0.222 0.166 0.107
0.344 0.316 0.288 0.275 0.26 0.232 0.204 0.184 0.166 0.148 0.119 0.09
0.311 0.28 0.25 0.234 0.217 0.189 0.164 0.147 0.133 0.118 0.098 0.078
0.651 0.581 0.515 0.478 0.439 0.38 0.329 0.295 0.265 0.238 0.201 0.165
0.353 0.319 0.289 0.268 0.25 0.234 0.218 0.201 0.187 0.172 0.145 0.117
0.286 0.283 0.279 0.286 0.288 0.273 0.252 0.229 0.208 0.184 0.137 0.088
0.376 0.337 0.299 0.276 0.255 0.225 0.199 0.18 0.164 0.149 0.127 0.104
0.387 0.375 0.359 0.366 0.362 0.323 0.281 0.249 0.219 0.188 0.136 0.084
0.3 0.276 0.248 0.244 0.229 0.186 0.147 0.125 0.105 0.087 0.065 0.044
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5. Lanjutan
286 288 290 292 294 296 298 300 302 304 306 308 310
0.052 0.044 0.038 0.032 0.027 0.022 0.017 0.013 0.009 0.006 0.004 0.003 0.003
0.131 0.108 0.09 0.075 0.062 0.05 0.039 0.028 0.019 0.013 0.009 0.007 0.005
0.119 0.095 0.077 0.064 0.052 0.042 0.032 0.023 0.016 0.01 0.006 0.004 0.003
0.158 0.131 0.11 0.092 0.075 0.06 0.046 0.033 0.021 0.013 0.008 0.005 0.003
0.122 0.1 0.083 0.069 0.057 0.045 0.035 0.025 0.016 0.011 0.006 0.004 0.003
0.071 0.058 0.048 0.041 0.034 0.028 0.022 0.017 0.012 0.009 0.006 0.005 0.004
0.105 0.08 0.064 0.053 0.043 0.035 0.027 0.02 0.014 0.01 0.006 0.005 0.003
0.087 0.073 0.061 0.051 0.043 0.034 0.027 0.02 0.013 0.009 0.006 0.004 0.003
0.117 0.093 0.076 0.063 0.052 0.041 0.032 0.023 0.016 0.011 0.007 0.005 0.004
0.163 0.132 0.109 0.09 0.073 0.058 0.044 0.031 0.02 0.012 0.006 0.004 0.002
0.137 0.113 0.094 0.078 0.064 0.051 0.039 0.028 0.018 0.011 0.006 0.004 0.003
0.067 0.046 0.034 0.026 0.021 0.017 0.013 0.01 0.007 0.005 0.003 0.002 0.002
0.069 0.055 0.045 0.038 0.031 0.025 0.019 0.014 0.01 0.007 0.004 0.003 0.002
0.063 0.052 0.043 0.036 0.03 0.024 0.018 0.013 0.008 0.005 0.003 0.002 0.001
0.136 0.115 0.098 0.082 0.068 0.055 0.043 0.032 0.022 0.015 0.01 0.008 0.007
0.095 0.079 0.066 0.055 0.046 0.037 0.028 0.02 0.013 0.008 0.005 0.003 0.002
0.055 0.037 0.028 0.022 0.018 0.015 0.012 0.009 0.007 0.006 0.004 0.004 0.003
0.086 0.073 0.062 0.052 0.043 0.035 0.027 0.02 0.013 0.009 0.005 0.004 0.003
0.049 0.031 0.021 0.016 0.013 0.011 0.009 0.007 0.006 0.005 0.003 0.003 0.002
0.03 0.023 0.018 0.015 0.012 0.01 0.008 0.007 0.005 0.004 0.003 0.003 0.002
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 6. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
parasetamol dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa validasi
internal.
PLS Regression: PCT versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ...
Number of components set to: 10
Source DF SS MS F P
Regression 10 325.514 32.5514 173.74 0.000
Residual Error 9 1.686 0.1874
Total 19 327.200
63
Lampiran 7. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
guaifenesin dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa validasi
internal.
PLS Regression: GG versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ...
Source DF SS MS F P
Regression 10 474.354 47.4354 2177.03 0.000
Residual Error 9 0.196 0.0218
Total 19 474.550
64
Lampiran 8. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
klorfeniramin maleat dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa
validasi internal.
PLS Regression: CTM versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ...
Source DF SS MS F P
Regression 10 496.827 49.6827 3642.73 0.000
Residual Error 9 0.123 0.0136
Total 19 496.950
65
Lampiran 9. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
parasetamol dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik validasi internal.
PLS Regression: PCT versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ...
Source DF SS MS F P
Regression 3 324.347 108.116 606.28 0.000
Residual Error 16 2.853 0.178
Total 19 327.200
66
Lampiran 10. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
guaifenesin dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik validasi internal.
PLS Regression: GG versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ...
Source DF SS MS F P
Regression 4 473.592 118.398 1853.15 0.000
Residual Error 15 0.958 0.064
Total 19 474.550
67
Lampiran 11. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
klorfeniramin maleat dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik validasi
internal.
PLS Regression: CTM versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ...
Source DF SS MS F P
Regression 9 496.745 55.1939 2697.94 0.000
Residual Error 10 0.205 0.0205
Total 19 496.950
68
69
70
Lampiran 14. Data nilai koefisien dari model PLS klorfeniramin maleat.
CTM CTM standardized
Constant 0,112 0,000000
WL220.0 -4,127 -0,269762
WL222.0 -1,239 -0,082484
WL224.0 2,306 0,153710
WL226.0 4,467 0,291648
WL228.0 6,614 0,412539
WL230.0 7,112 0,414453
WL232.0 4,906 0,267355
WL234.0 2,920 0,153907
WL236.0 1,292 0,067696
WL238.0 -0,277 -0,014663
WL240.0 -1,587 -0,085145
WL242.0 -1,547 -0,083740
WL244.0 -2,378 -0,128691
WL246.0 -2,011 -0,107366
WL248.0 -2,568 -0,133298
WL250.0 -2,995 -0,149281
WL252.0 -1,994 -0,093855
WL254.0 -0,325 -0,014303
WL256.0 1,552 0,062870
WL258.0 1,692 0,062133
WL260.0 5,218 0,174788
WL262.0 9,408 0,284920
WL264.0 12,157 0,324615
WL266.0 7,888 0,185845
WL268.0 5,199 0,113141
WL270.0 5,103 0,103107
WL272.0 3,169 0,058379
WL274.0 -11,977 -0,204554
WL276.0 -13,755 -0,217076
WL278.0 -25,678 -0,377376
WL280.0 -21,983 -0,296136
WL282.0 -15,198 -0,169603
WL284.0 -20,107 -0,180398
WL286.0 -18,129 -0,136592
WL288.0 12,027 0,078087
WL290.0 -41,676 -0,232363
WL292.0 -41,281 -0,193537
WL294.0 -1,951 -0,007498
WL296.0 34,414 0,104562
WL298.0 92,695 0,215445
WL300.0 -220,357 -0,357027
WL302.0 245,472 0,250556
WL304.0 -281,519 -0,172669
WL306.0 446,225 0,173352
WL308.0 41,624 0,012072
WL310.0 -136,887 -0,034736
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 15. Data pengukuran spektrofotometri UV enam replikasi sampel pada panjang gelombang 220 – 310 nm yang
diukur dengan interval pengukuran 2 nm.
Panjang Gelombang
Sampel
220 222 224 226 228 230 232 234 236 238 240 242 244
I 0.841 0.886 0.926 0.966 1.002 1.013 1.021 1.042 1.059 1.057 1.058 1.06 1.055
II 1.076 1.127 1.17 1.208 1.24 1.237 1.233 1.246 1.259 1.252 1.25 1.252 1.246
II 1.2 1.251 1.291 1.324 1.348 1.333 1.316 1.32 1.326 1.315 1.311 1.312 1.304
IV 1.273 1.32 1.354 1.381 1.394 1.365 1.336 1.328 1.328 1.312 1.305 1.304 1.296
V 1.361 1.409 1.444 1.467 1.474 1.434 1.391 1.373 1.365 1.345 1.334 1.331 1.323
VI 1.499 1.547 1.574 1.587 1.581 1.52 1.458 1.426 1.408 1.382 1.368 1.363 1.354
Panjang Gelombang
Sampel
246 248 250 252 254 256 258 260 262 264 266 268 270
I 1.038 1.007 0.963 0.905 0.836 0.764 0.686 0.613 0.538 0.473 0.417 0.371 0.335
II 1.225 1.19 1.139 1.073 0.995 0.913 0.823 0.739 0.652 0.574 0.505 0.451 0.407
II 1.284 1.247 1.196 1.128 1.049 0.964 0.871 0.785 0.696 0.612 0.538 0.481 0.433
IV 1.276 1.24 1.191 1.125 1.049 0.968 0.878 0.795 0.708 0.623 0.548 0.492 0.442
V 1.302 1.267 1.218 1.153 1.079 0.998 0.908 0.825 0.739 0.65 0.571 0.513 0.462
VI 1.333 1.3 1.251 1.188 1.115 1.037 0.945 0.864 0.778 0.685 0.6 0.542 0.487
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Panjang Gelombang
Sampel
272 274 276 278 280 282 284 286 288 290 292 294 296
I 0.308 0.286 0.266 0.25 0.234 0.209 0.185 0.162 0.141 0.121 0.102 0.085 0.069
II 0.37 0.34 0.315 0.295 0.274 0.246 0.217 0.19 0.166 0.143 0.121 0.101 0.083
II 0.39 0.355 0.328 0.305 0.283 0.253 0.223 0.196 0.17 0.146 0.124 0.103 0.083
IV 0.395 0.356 0.327 0.303 0.279 0.249 0.219 0.192 0.168 0.144 0.122 0.101 0.082
V 0.409 0.366 0.335 0.309 0.284 0.254 0.224 0.197 0.172 0.148 0.126 0.105 0.086
VI 0.426 0.376 0.343 0.315 0.288 0.256 0.226 0.199 0.173 0.149 0.127 0.107 0.087
Panjang Gelombang
Sampel
298 300 302 304 306 308 310
I 0.054 0.04 0.028 0.02 0.014 0.011 0.009
II 0.065 0.049 0.035 0.026 0.02 0.016 0.014
II 0.065 0.049 0.034 0.024 0.018 0.014 0.012
IV 0.064 0.048 0.034 0.024 0.017 0.013 0.012
V 0.068 0.052 0.038 0.028 0.022 0.019 0.017
VI 0.069 0.053 0.039 0.029 0.023 0.019 0.017
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 16. Perhitungan kadar PCT pada sampel sirup menggunakan hasil koefisien validasi internal leave one out.
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6
Koefisien
Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K
-0.9596 1 -0.9596 1 -0.9596 1 -0.9596 1 -0.9596 1 -0.9596 1 -0.9596
-0.5565 0.841 -0.46802 1.076 -0.59879 1.2 -0.6678 1.273 -0.70842 1.361 -0.7574 1.499 -0.83419
-0.5014 0.886 -0.44424 1.127 -0.56508 1.251 -0.62725 1.32 -0.66185 1.409 -0.70647 1.547 -0.77567
-0.438 0.926 -0.40559 1.17 -0.51246 1.291 -0.56546 1.354 -0.59305 1.444 -0.63247 1.574 -0.68941
-0.3667 0.966 -0.35423 1.208 -0.44297 1.324 -0.48551 1.381 -0.50641 1.467 -0.53795 1.587 -0.58195
-0.2701 1.002 -0.27064 1.24 -0.33492 1.348 -0.36409 1.394 -0.37652 1.474 -0.39813 1.581 -0.42703
-0.1154 1.013 -0.1169 1.237 -0.14275 1.333 -0.15383 1.365 -0.15752 1.434 -0.16548 1.52 -0.17541
0.0979 1.021 0.099956 1.233 0.120711 1.316 0.128836 1.336 0.130794 1.391 0.136179 1.458 0.142738
0.305 1.042 0.31781 1.246 0.38003 1.32 0.4026 1.328 0.40504 1.373 0.418765 1.426 0.43493
0.4665 1.059 0.494024 1.259 0.587324 1.326 0.618579 1.328 0.619512 1.365 0.636773 1.408 0.656832
0.5646 1.057 0.596782 1.252 0.706879 1.315 0.742449 1.312 0.740755 1.345 0.759387 1.382 0.780277
0.6205 1.058 0.656489 1.25 0.775625 1.311 0.813476 1.305 0.809753 1.334 0.827747 1.368 0.848844
0.6476 1.06 0.686456 1.252 0.810795 1.312 0.849651 1.304 0.84447 1.331 0.861956 1.363 0.882679
0.6603 1.055 0.696617 1.246 0.822734 1.304 0.861031 1.296 0.855749 1.323 0.873577 1.354 0.894046
0.6671 1.038 0.69245 1.225 0.817198 1.284 0.856556 1.276 0.85122 1.302 0.868564 1.333 0.889244
0.6667 1.007 0.671367 1.19 0.793373 1.247 0.831375 1.24 0.826708 1.267 0.844709 1.3 0.86671
0.6673 0.963 0.64261 1.139 0.760055 1.196 0.798091 1.191 0.794754 1.218 0.812771 1.251 0.834792
0.6633 0.905 0.600287 1.073 0.711721 1.128 0.748202 1.125 0.746213 1.153 0.764785 1.188 0.788
0.6367 0.836 0.532281 0.995 0.633517 1.049 0.667898 1.049 0.667898 1.079 0.686999 1.115 0.709921
0.6048 0.764 0.462067 0.913 0.552182 0.964 0.583027 0.968 0.585446 0.998 0.60359 1.037 0.627178
0.5661 0.686 0.388345 0.823 0.4659 0.871 0.493073 0.878 0.497036 0.908 0.514019 0.945 0.534965
0.4651 0.613 0.285106 0.739 0.343709 0.785 0.365104 0.795 0.369755 0.825 0.383708 0.864 0.401846
0.3001 0.538 0.161454 0.652 0.195665 0.696 0.20887 0.708 0.212471 0.739 0.221774 0.778 0.233478
0.2453 0.473 0.116027 0.574 0.140802 0.612 0.150124 0.623 0.152822 0.65 0.159445 0.685 0.168031
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 17. Perhitungan kadar GG pada sampel sirup menggunakan hasil koefisien validasi internal leave one out.
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6
Koefisien
Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K
0.207 1 0.207 1 0.207 1 0.207 1 0.207 1 0.207 1 0.207
0.157 0.841 0.132037 1.076 0.168932 1.2 0.1884 1.273 0.199861 1.361 0.213677 1.499 0.235343
0.2277 0.886 0.201742 1.127 0.256618 1.251 0.284853 1.32 0.300564 1.409 0.320829 1.547 0.352252
0.2961 0.926 0.274189 1.17 0.346437 1.291 0.382265 1.354 0.400919 1.444 0.427568 1.574 0.466061
0.2988 0.966 0.288641 1.208 0.36095 1.324 0.395611 1.381 0.412643 1.467 0.43834 1.587 0.474196
0.2184 1.002 0.218837 1.24 0.270816 1.348 0.294403 1.394 0.30445 1.474 0.321922 1.581 0.34529
0.145 1.013 0.146885 1.237 0.179365 1.333 0.193285 1.365 0.197925 1.434 0.20793 1.52 0.2204
-0.0258 1.021 -0.02634 1.233 -0.03181 1.316 -0.03395 1.336 -0.03447 1.391 -0.03589 1.458 -0.03762
-0.3933 1.042 -0.40982 1.246 -0.49005 1.32 -0.51916 1.328 -0.5223 1.373 -0.54 1.426 -0.56085
-0.8087 1.059 -0.85641 1.259 -1.01815 1.326 -1.07234 1.328 -1.07395 1.365 -1.10388 1.408 -1.13865
-1.1144 1.057 -1.17792 1.252 -1.39523 1.315 -1.46544 1.312 -1.46209 1.345 -1.49887 1.382 -1.5401
-1.2921 1.058 -1.36704 1.25 -1.61513 1.311 -1.69394 1.305 -1.68619 1.334 -1.72366 1.368 -1.76759
-1.3872 1.06 -1.47043 1.252 -1.73677 1.312 -1.82001 1.304 -1.80891 1.331 -1.84636 1.363 -1.89075
-1.437 1.055 -1.51604 1.246 -1.7905 1.304 -1.87385 1.296 -1.86235 1.323 -1.90115 1.354 -1.9457
-1.4926 1.038 -1.54932 1.225 -1.82844 1.284 -1.9165 1.276 -1.90456 1.302 -1.94337 1.333 -1.98964
-1.5723 1.007 -1.58331 1.19 -1.87104 1.247 -1.96066 1.24 -1.94965 1.267 -1.9921 1.3 -2.04399
-1.6859 0.963 -1.62352 1.139 -1.92024 1.196 -2.01634 1.191 -2.00791 1.218 -2.05343 1.251 -2.10906
-1.8247 0.905 -1.65135 1.073 -1.9579 1.128 -2.05826 1.125 -2.05279 1.153 -2.10388 1.188 -2.16774
-2.0323 0.836 -1.699 0.995 -2.02214 1.049 -2.13188 1.049 -2.13188 1.079 -2.19285 1.115 -2.26601
-2.2373 0.764 -1.7093 0.913 -2.04265 0.964 -2.15676 0.968 -2.16571 0.998 -2.23283 1.037 -2.32008
-2.3358 0.686 -1.60236 0.823 -1.92236 0.871 -2.03448 0.878 -2.05083 0.908 -2.12091 0.945 -2.20733
-2.4589 0.613 -1.50731 0.739 -1.81713 0.785 -1.93024 0.795 -1.95483 0.825 -2.02859 0.864 -2.12449
-2.3909 0.538 -1.2863 0.652 -1.55887 0.696 -1.66407 0.708 -1.69276 0.739 -1.76688 0.778 -1.86012
-1.3912 0.473 -0.65804 0.574 -0.79855 0.612 -0.85141 0.623 -0.86672 0.65 -0.90428 0.685 -0.95297
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 18. Perhitungan kadar CTM pada sampel sirup menggunakan hasil koefisien validasi internal leave one out.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BIOGRAFI PENULIS
Fangato Gulö dan Afasari Dachi. Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di SD Negeri
No. 071079 Mandrehe pada bulan juli tahun 1999 dan lulus pada bulan juni tahun 2005.
pada bulan juli tahun 2005 dan tamat pada bulan juni 2008. Penulis melanjutkan
pendidikannya di SMA Negeri 1 Mandrehe pada juli 2008 dan lulus mei 2011. Setelah
fakultas, diantaranya panitia Pharmacy Performance and Road to School (2012 dan
2013), dan panitia Seminar Nasional dengan tema “Young Generetion with No More