Anda di halaman 1dari 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

APLIKASI SPEKTROFOTOMETRI UV DAN KALIBRASI MULTIVARIAT


UNTUK ANALISIS PARASETAMOL, GUAIFENESIN DAN
KLORFENIRAMIN MALEAT DALAM SIRUP

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh :

Erfan Sriman Famarani Gulo

NIM : 118114147

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

APLIKASI SPEKTROFOTOMETRI UV DAN KALIBRASI MULTIVARIAT


UNTUK ANALISIS PARASETAMOL, GUAIFENESIN DAN
KLORFENIRAMIN MALEAT DALAM SIRUP

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh :

Erfan Sriman Famarani Gulo

NIM : 118114147

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Test

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

“If you can run away and return, if you can fall asleep and wake up, if you're
broken, you should be able to put yourself back together” – Noragami.”

“No matter what aNyoNe says...what you're about to


do...is right!” – yato”

“You may face many disappointments. But don’t lose hope “ - Lailah

Gifty Akita, Pearls of Wisdom : Great Mind.

Karya kecil yang kupersembahkan kepada :

Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang

Ayah dan Bunda yang tercinta, Fangato Gulö dan Afasari Dachi

Saudara-Saudariku yang kusayangi, Kakak Erni, Fandi dan Sri

Almamater Fakultas Farmasi Sanata Dharma

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya

sehingga skripsi ini yang berjudul “Aplikasi Spektrofotometri UV dan Kalibrasi

Multivariat Untuk Senyawa Parasetamol, Guaifenesin dan Klorfeniramin

Maleat” dapat penulis selesaikan dengan baik.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Farmasi (S.Farm.) pada Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Dalam proses penelitian dan penyusunan naskah skripsi ini, banyak pihak-

pihak yang telah meluangkan waktu dan memberikan kontribusi yang besar, baik dalam

materi, dukungan, kritik dan saran kepada penulis. Untuk itu, dalam kesempatan ini,

penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt., selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Rohman, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing yang

dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan, ilmu, dukungan

serta waktu dan tenaga dalam memecahkan setiap masalah selama proses

penelitian dan penyusunan naskah skripsi ini.

3. Bapak Florentinus Dika Octa Riswanto, M.Sc., selaku dosen pembimbing

pendamping yang dengan penuh kesabaran memberikan dukungan, semangat,

solusi, kritik dan saran selama proses penelitian dan penyusunan naskah ini.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Dosen penguji yang akan memberikan pengarahan, kritik dan saran kepada penulis

dalam menyelasikan naskah skripsi ini.

5. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah membantu penulis selama proses perkuliahan.

6. Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt., selaku Kepala Laboratorium Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan izin untuk menggunakan

fasilitas laboratorium untuk melaksanakan penelitian.

7. Balai besar POM di Yogyakarta yang telah memberikan informasi dan bantuan

mencari sumber bahan baku kerja dalam proses penelitian ini.

8. P.T. Combiphar Indonesia, yang telah memberikan baku parasetamol yang sangat

bermanfaat selama proses penelitian ini.

9. P.T. Konimex yang telah memberikan baku guaifenesin dan klorfeniramin maleat

yang sangat bermanfaat selama proses penelitian ini.

10. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang

telah mendidik dan membantu penulis selama proses perkuliahan.

11. Mas Bimo, Mas Kethul, dan Mas Ottok selaku Laboran, Karyawan Laboratorium

Kimia Analisis Instrumental, dan Pengelola Gudang Laboratorium yang

membantu penulis selama proses penelitian.

12. Ayah, Bunda, saudara-saudariku tercinta yang selalu mendoakan, memberikan

dukungan, kesabaran, semangat, harapan kepada penulis selama proses

penyusunan naskah skripsi ini.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13. Keponakanku yang kusayangi, Eca, Faiz dan Jeslyn atas doanya, yang selalu

menghibur dan mendukung penulis dalam menyelesaikan naskah skripsi ini.

14. Ade, Arif dan Jalaq sebagai sahabat dan rekan kerja yang telah memberikan

dukungan, kritik dan saran, meluangkan waktu dalam membantu penulis selama

proses penelitian dan penyusunan naskah skripsi ini.

15. Devina dan Sophia selaku rekan kerja yang telah berjuang bersama, memberikan

dukungan, kritik dan saran dalam proses penelitian skripsi ini.

16. Mbak Yola, Teguh, Yonas dan Tomi sebagai sahabat yang telah memberikan

solusi dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

17. Teman-teman FST B 2011 dan seluruh teman-teman angkatan 2011 atas

kekompakkan dan kebersamaan yang luar biasa.

18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang turut membantu

dalam penyelesaian naskah skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh

karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Penulis berharap, semoga skripsi

ini memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi acuan dalam pengembangan

ilmu kefarmasian.

Yogyakarta, Mei 2016

Penulis

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS .................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ........................ v

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................... vi

PRAKATA .................................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvii

INTISARI................................................................................................................... xix

ABSTRACT .................................................................................................................. xx

BAB I. PENGANTAR .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 3

C. Keaslian Penelitian ................................................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 4

E. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 5

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA........................................................................... 6

A. Sirup ....................................................................................................................... 6

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Parasetamol, Guaifenesin, Klorfeniramin maleat .................................................. 7

1. Parasetamol ...................................................................................................... 7

2. Guaifenesin ...................................................................................................... 8

3. Klorfeniramin maleat ....................................................................................... 9

C. Spektrofotometri UV-Vis....................................................................................... 9

D. Analisis Multikomponen Secara Spektrofotometri UV ....................................... 12

E. Kemometrika ........................................................................................................ 14

F. Validasi Metode Analisis ..................................................................................... 16

1. Presisi ............................................................................................................. 16

2. Akurasi ........................................................................................................... 17

3. Selektivitas ..................................................................................................... 18

G. Landasan Teori ..................................................................................................... 18

H. Hipotesis .............................................................................................................. 20

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN................................................................... 21

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................................... 21

B. Variabel Penelitian ............................................................................................... 21

1. Variabel Bebas ................................................................................................ 21

2. Variabel Tergantung........................................................................................ 21

3. Variabel Pengacau ........................................................................................... 21

C. Defenisi Operasional ............................................................................................ 22

D. Bahan Penelitian .................................................................................................. 22

E. Alat Penelitian ...................................................................................................... 22

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Tata Cara Penelitian ............................................................................................. 23

1. Scanning spektra standar ................................................................................. 23

2. Pemilihan Interval dan Panjang Gelombang ................................................... 23

3. Penyiapan Larutan set Kalibrasi...................................................................... 24

4. Pembuatan Standar Adisi CTM ...................................................................... 25

5. Analisis Sampel............................................................................................... 25

6. Analisis Statistik.............................................................................................. 26

7. Analisis Data Sampel ...................................................................................... 28

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 30

A. Analisis Senyawa Multikomponen ...................................................................... 30

B. Validasi Model Kalibrasi Multivariat Partial Least Square (PLS) ..................... 37

C. Penetapan Kadar Sediaan Farmasi ....................................................................... 43

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................... 48

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 48

B. Saran .................................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 50

LAMPIRAN ................................................................................................................ 53

BIOGRAFI .................................................................................................................. 79

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I. Kriteria penerimaan nilai RSD ............................................................ 17

Tabel II. Nilai % recovery ................................................................................. 18

Tabel III. Komposisi campuran sintetik parasetamol (PCT), guaifenesin (GG)

dan klorfeniramin maleat (CTM) untuk model kalibrasi..................... 24

Tabel IV. Nilai sebenarnya dan terhitung hasil kalibrasi PLS dari calibration set

yang mengandung parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan

klorfeniramin maleat (CTM) tanpa validasi silang (cross validation)

pada λ 220-310 nm .............................................................................. 34

Tabel V. Nilai sebenarnya dan terhitung hasil kalibrasi PLS dari calibration set

yang mengandung parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan

klorfeniramin maleat (CTM) validasi silang (cross validation) pada λ

220-310 nm .......................................................................................... 38

Tabel VI. Hasil persamaan, R2, RMSECV dan PRESS yang diperoleh dari

hubungan antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung validasi silang

(cross validation) pada λ 220-310 nm ................................................. 39

Tabel VII. Hasil penetapan kadar prediksi parasetamol (PCT) dalam sediaan

farmasi sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS ......... 45

Tabel VIII. Hasil penetapan kadar prediksi guaifenesin (GG) dalam sediaan

farmasi sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS ......... 45

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel IX. Hasil penetapan kadar prediksi klorfeniramin maleat (CTM) dalam

sediaan farmasi sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS

............................................................................................................. 45

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur parasetamol ............................................................................. 7

Gambar 2. Struktur guaifenesin .............................................................................. 8

Gambar 3. Struktur klorfeniramin maleat ............................................................... 9

Gambar 4. Instrumentasi spektrofotometri UV double beam ............................... 11

Gambar 5. Overlay spektra UV parasetamol (PCT), guaifenesin (GG),

klorfeniramin maleat (CTM) dan spektra UV campuran ketiga

senyawa yang diukur pada λ 220-400 nm ........................................... 30

Gambar 6. Overlay spektra UV sampel sediaan farmasi (sirup) dan spektra UV

campuran baku parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan

klorfeniramin maleat (CTM) yang diukur pada λ 220-310 nm ........... 32

Gambar 7. Overlay spektra UV campuran baku parasetamol (PCT), guaifenesin

(GG) dan klorfeniramin maleat (CTM) yang diukur pada λ 220-310

nm ........................................................................................................ 33

Gambar 8. Kurva hubungan nilai sebenarnya dengan nilai terhitung pada model

kalibrasi multivariat PLS parasetamol ................................................. 36

Gambar 9. Kurva hubungan nilai sebenarnya dengan nilai terhitung pada model

kalibrasi multivariat PLS guaifenesin.................................................. 36

Gambar 10. Kurva hubungan nilai sebenarnya dengan nilai terhitung pada model

kalibrasi multivariat PLS klorfeniramin maleat .................................. 37

Gambar 11. Data dan parameter hasil validasi silang parasetamol (PCT) dengan

teknik leave-one-out ............................................................................ 40

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 12. Data dan parameter hasil validasi silang guaifenesin (GG) dengan

teknik leave-one-out ............................................................................ 41

Gambar 13. Data dan parameter hasil validasi silang klorfeniramin maleat (CTM)

dengan teknik leave-one-out................................................................ 41

Gambar 14. Kurva hubungan antara nilai parasetamol sebenarnya dan nilai

terhitung hasil validasi silang leave one-out........................................ 42

Gambar 15. Kurva hubungan antara nilai guaifenesin sebenarnya dan nilai

terhitung hasil validasi silang leave one-out........................................ 42

Gambar 16. Kurva hubungan antara nilai klorfeniramin maleat sebenarnya dan

nilai terhitung hasil validasi silang leave one-out ............................... 43

Gambar 17. Overlay spektra 6 sampel sediaan farmasi yang diukur pada panjang

gelombang 220-310 nm dengan interval pengukuran 2 nm ................ 44

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Sertifikat analisis baku parasetamol .................................................... 54

Lampiran 2. Sertifikat analisis baku guaifenesin ..................................................... 55

Lampiran 3. Sertifikat analisis baku klorfeniramin maleat ...................................... 56

Lampiran 4. Data Penimbangan Standar Adisi Klorfeniramin maleat .................... 57

Lampiran 5. Data pengukuran spektrofotometer UV 20 campuran sintetik untuk

model PLS pada panjang gelombang 220 – 310 nm yang diukur

dengan interval pengukuran 2 nm ....................................................... 58

Lampiran 6. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)

parasetamol dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa validasi

internal ................................................................................................. 62

Lampiran 7. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)

guaifenesin dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa validasi

internal ................................................................................................. 63

Lampiran 8. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)

klorfeniramin maleat dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa

validasi internal ................................................................................... 64

Lampiran 9. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)

parasetamol dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik validasi

internal ................................................................................................. 65

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 10. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)

guaifenesin dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik validasi

internal ................................................................................................. 66

Lampiran 11. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)

klorfeniramin maleat dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik

validasi internal ................................................................................... 67

Lampiran 12. Data nilai koefisien dari model PLS parasetamol ............................... 68

Lampiran 13. Data nilai koefisien dari model PLS guaifenesin ................................ 69

Lampiran 14. Data nilai koefisien dari model PLS klorfeniramin maleat ................. 70

Lampiran 15. Data pengukuran spektrofotometri UV enam replikasi sampel pada

panjang gelombang 220 – 310 nm yang diukur dengan interval

pengukuran 2 nm ................................................................................. 71

Lampiran 16. Perhitungan kadar parasetamol pada sampel sirup menggunakan hasil

koefisien validasi silang ...................................................................... 73

Lampiran 17. Perhitungan kadar guaifenesin pada sampel sirup menggunakan hasil

koefisien validasi silang ...................................................................... 75

Lampiran 18. Perhitungan kadar klorfeniramin maleat pada sampel sirup

menggunakan hasil koefisien validasi silang....................................... 77

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

INTISARI
Kebutuhan akan obat dengan zat aktif multikomponen semakin meningkat
dalam kalangan masyarakat, sehingga membutuhkan peningkatan pengawasan mutu
produk obat dalam menjamin keamanan dan khasiat yang dihasilkan. Berbagai metode
telah dikembangkan untuk penjaminan mutu produk obat, seperti metode
spektrofotometri. Akan tetapi, metode spektrofotometri tidak dapat digunakan dalam
analisis senyawa multikomponen, mengingat keterbatasan metode tersebut dalam
mengatasi overlapping spektra senyawa. Oleh karena itu, diperlukan suatu modifikasi
metode, yakni dengan mengkombinasikan kemometrika dan spektrofotometri,
sehingga masalah overlapping tersebut dapat teratasi.
Metode spektrofotometri yang dikombinasikan dengan kemometrika kalibrasi
multivariat partial least square (PLS) digunakan dalam analisis sediaan farmasi sampel
sirup dengan komposisi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat. Evaluasi
metode didasarkan pada nilai koefisien determinasi (R2), root mean square error of
calibration (RMSEC), dan root mean square error of calibration validation
(RMSECV).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis sediaan farmasi sampel sirup
dengan komposisi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat menggunakan
metode kombinasi spektrofotometri dan kemometrika belum berhasil dilakukan. Untuk
model kalibrasi, diperoleh nilai R2 PCT 0,994, GG 0,999 dan CTM 0,999. Nilai
RMSEC PCT 0,289, GG 0,099 dan CTM 0,078. Untuk model validasi, diperoleh nilai
R2 PCT 0,999, GG 0,999 dan CTM 0,998. Nilai RMSECV PCT 0,116, GG 0,084 dan
CTM 0,219.

KATA KUNCI : Spektrofotometri, kemometrika, partial least square.

xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

The need of a drug with active ingredient multicomponent increasing in the


community, thus requiring an increase in the quality control of medicinal products in
ensuring the safety and efficacy of the resulting. Various methods have been developed
for quality assurance of drug products, such as spectrophotometric method. However,
the spectrophotometric method can not be used in the analysis of multicomponent
compound, given the limitations of the method to resolve overlapping spectra of
compounds. Therefore, we need a modification of the method, by combining
chemometrics and spectrophotometry, so that the overlapping issue can be resolved.
Spectrophotometric method combined with chemometrics multivariate
calibration partial least square (PLS) was used in the analysis of pharmaceutical syrup
samples with the composition of paracetamol, guaifenesin and chlorpheniramine
maleate. Evaluation methods are based on the coefficient of determination (R2), root
mean square error of calibration (RMSEC), and root mean square error of calibration
validation (RMSECV).
The results showed that the analysis of pharmaceutical syrup samples with the
composition of paracetamol, guaifenesin and chlorpheniramine maleate using a
combination of spectrophotometric and chemometrics method was unsuccessful. For
the calibration models, the value of R2 PCT 0,994, GG 0,999 and CTM 0,999. Value
RMSEC PCT 0,289, GG 0,099 and CTM 0,078. For the model of validation, the value
of R2 PCT 0,999, GG 0,999 and CTM 0,998. Value RMSECV PCT 0,116, GG 0,084
and CTM 0,219.

Keyword : Spectrophotometric, chemometrics, partial least square

xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Dewasa ini, obat merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Obat dalam arti luas adalah zat kimia yang dalam takaran tertentu dan dengan

penggunaan yang tepat dapat dimanfaatkan untuk mencegah penyakit, menyembuhkan

penyakit atau memelihara kesehatan. Hal tersebut selaras dengan kecenderungan

masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri (self medication) sebelum mendapat

pertolongan tenaga medis, khususnya pada penyakit yang tergolong ringan seperti

pilek, batuk, deman, dan sebagainya (Shankar et al., 2002).

Seiring dengan berkembangnya dunia industri farmasi yang memproduksi

obat-obat influenza dalam berbagai merek dagang, yang mana setiap komposisi dalam

proses produksi produk sediaan farmasi yang kurang lebih sama. Peningkatan produksi

sediaan farmasi ini perlu diimbangi dengan peningkatan dalam hal pengawasan mutu,

sehingga setiap produk yang beredar tersebut dapat dipertanggungjawabkan keamanan

dan khasiatnya. Adapun hal yang berkaitan langsung dengan kedua hal tersebut adalah

kandungan bahan aktif dalam sediaan obat. Kombinasi parasetamol, guaifenesin dan

klorfeniramin maleat sering digunakan sebagai zat aktif untuk meringankan gejala

batuk dan pilek, penyakit yang hampir seluruh orang pernah mengalaminya (Hardman

et al., 1996).

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dalam dunia industri farmasi, proses penjaminan mutu yang cepat dan handal

mutlak diperlukan. Oleh karena itu, kebutuhan suatu metode analisis yang cepat dan

memenuhi persyaratan kesahihan suatu metode yang dapat menunjang hal tersebut

sangat tinggi. Spektrofotometer UV merupakan salah satu metode yang sederhana,

cepat dan lazim digunakan dalam laboratorium industri farmasi untuk analisis suatu

sediaan obat. Hanya saja, spektrofotometri UV biasanya digunakan dalam analisis

sediaan obat dengan zat aktif tunggal. Penggunaan instrumen spektrofotometer UV

dalam analisis sediaan obat multikomponen sangat sulit dilakukan, mengingat

permasalahan spektra yang tumpang-tindih antar komponen. Untuk mengatasi

permasalahan tersebut, diperlukan pengolahan data secara statistik yakni menggunakan

metode kalibrasi multivariat “kemometrika”. Kombinasi metode spektrofotometri UV

dengan kalibrasi multivariat dapat digunakan dalam menganalisis senyawa

multikomponen yang memiliki spektra UV overlapping (Danzer et al, 2004).

Metode kemometrika yang paling sering dikombinasikan dengan

spektrofotometri UV adalah metode kalibrasi multivariat partial least square (PLS).

Kalibrasi multivariat PLS merupakan metode yang menggunakan suatu kombinasi

linier dari variabel prediktor daripada menggunakan variabel biasa. Pemilihan metode

kalibrasi multivariat partial least square (PLS) didasarkan pada kelebihan metode ini

yang mampu memprediksi dengan cara yang lebih baik ketika terdapat spektra yang

tumpang tindih satu sama lain (Sohrabi et al., 2009). Kombinasi kedua metode ini

diharapkan mampu untuk menganalisis senyawa multikomponen parasetamol,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

guaifenesin dan klorfeniramin maleat dalam sediaan sirup farmasi, sehingga metode ini

diharapkan dapat diaplikasikan secara rutin oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas,

maka dapat diuraikan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

a. Apakah metode spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan teknik

kemometrika kalibrasi multivariat PLS untuk analisis sediaan sampel sirup dengan

komposisi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat merupakan metode

yang valid?

b. Apakah kombinasi metode spektroskopi UV dengan teknik kalibrasi multivariat

PLS tanpa proses pemisahan dapat digunakan untuk menetapkan kadar

parasetamol, guaifenesin, dan klorfeniramin maleat dalam sirup?

2. Keaslian Penelitian

Hasil penelusuran publikasi-publikasi ilmiah menunjukkan bahwa analisis

campuran parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat secara simultan dalam

sediaan sampel sirup secara spektrofotometri UV-Vis yang dikombinasikan dengan

kemometrika kalibrasi multivariat belum pernah dilaporkan. Beberapa penelitian yang

telah berhasil menetapkan kadar senyawa multikomponen dengan metode kalibrasi

multivariat PLS adalah sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a. Kombinasi spektrofotometri UV dan kalibrasi multivariat untuk analisis

parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat dalam sediaan tablet secara

simultan tanpa tahap pemisahan oleh Yani Ardiyanti (2014).

b. Penetapan kadar parasetamol, ibuprofen, dan kafein secara simultan dengan

kombinasi spektrofotometri UV dan pendekatan kalibrasi multivariat oleh

Khosayand et al., (2008).

3. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini:

a. Manfaat Metodologis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah tentang

penggunaan metode spektroskopi UV yang dikombinasikan dengan

teknik kalibrasi multivariat dalam analisis kadar parasetamol, guaifenesin

dan klorfeniramin maleat sediaan sampel sirup.

b. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi ilmiah

mengenai validasi metode penetapan kadar sampel sirup dengan

komposisi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat dalam

sediaan farmasi secara spektrofotometri UV–Vis.

c. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menetapkan kadar

campuran parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat dalam

sampel sirup yang beredar di pasaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan

spektrofotometri UV untuk analisis campuran parasetamol, guaifenesin dan

klorfeniramin maleat dalam sediaan sampel sirup secara langsung tanpa melakukan

pemisahan terlebih dahulu. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui validitas metode spektrofotometri UV yang dikombinasikan

dengan teknik kalibrasi multivariat PLS untuk analisis campuran

parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat secara simultan dalam

sediaan sirup.

2. Menetapkan kadar sediaan sampel sirup parasetamol, guaifenesin dan

klorfeniramin maleat dengan metode spektrofotometri UV yang

digabungkan dengan teknik kalibrasi multivariat PLS.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sirup

Sirup adalah larutan oral yang merupakan sediaan cair yang dibuat untuk

pemberian oral, mengandung sukrosa (tidak kurang dari 64,0 % dan tidak lebih dari

66,0 %) atau gula lain kadar tinggi dengan atau tanpa bahan pengaroma, atau pewarna

yang larut dalam air atau campuran kosolven-air (Anonim, 1979; Anonim, 1995).

Sirup yang mengandung bahan pemberi rasa tapi tidak mengandung zat-zat

obat (bahan aktif) dinamakan pembawa. Sirup dimaksudkan pembawa yang

memberikan rasa enak pada zat obat yang ditambahkan kemudian, baik dalam

peracikan resep atau dalam pembuatan formula standar. Sedangkan sirup obat adalah

sirup yang mengandung bahan terapeutik atau bahan obat (Ansel, 1989).

Kandungan sakarosa dalam sirup terletak antara 50 sampai 65 %, akan tetapi

umumnya terletak antara 60 sampai 65 %. Dalam larutan gula yang jenuh (kira-kira

66%) tidak memungkinkan pembentukan jamur karena dengan larutan berkonsentrasi

tinggi, air yang penting untuk perkembangan jamur ditarik melalui osmosis. Atas dasar

ini sediaan dengan sukrosa berkonsentrasi tinggi dinilai lebih baik. Meskipun demikian

harus diperhatikan, bahwa dengan meningkatnya kandungan gula dari sirup dapat

menyebabkan berkurangnya kelarutan bahan obat tertentu (Voight, 1995).

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Parasetamol, Guaifenesin, Klorfeniramin maleat

Parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat sering dijumpai dalam

sediaan farmasi untuk mengatasi batuk dan pilek. Kebanyakan batuk dan pilek

disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernafasan bagian atas (ISPA). Penyakit ini

sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya, namun masyarakat memilih untuk

mengkonsumsi obat-obatan untuk mengurangi gejala yang timbul. Obat-obatan ini

dapat diperoleh tanpa menggunakan resep dokter (Over the Counter/OTC)

(Blenkinsoop et al., 2009).

Obat batuk dan pilek merupakan salah satu segmen terbesar obat OTC.

Dengan adanya peningkatan kebutuhan obat batuk dan pilek, maka mendorong

kompetisi perusahaan-perusahaan farmasi untuk memproduksi obat-obatan tersebut.

Dengan demikian diperlukan pula metode analisis yang cepat, handal dan sederhana

untuk menganalisis obat-obat batuk dan pilek multikomponen tersebut (Sawant dan

Borkar, 2012).

1. Parasetamol

Parasetamol (PCT) (Gambar 1) dengan rumus kimia C8H9NO2 (BM 151,2)

berbentuk kristal atau serbuk berkristal, sedikit larut dalam air dingin, lebih larut dalam

air panas; larut dalam etanol, metanol, dimetilformamid, etilen diklorid, aseton, dan etil

asetat; sangat sedikit larut dalam kloroform; sedikit larut dalam eter; praktis tidak larut

dalam petroleum eter, pentane, dan benzen. Spektrum UV parasetamol pada larutan

asam mempunyai panjang gelombang maksimal di sekitar 245 nm


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan nilai 𝐴1% = 688, pada larutan alkali 257 nm (𝐴1% = 715) (Moffat et al.,
1𝑐𝑚 1𝑐𝑚

2004).

Gambar 1. Struktur Parasetamol

2. Guaifenesin

Guaifenesin (GG) (Gambar 2) dengan rumus kimia C10H14O4 (BM 198,2)

berbentuk kristal putih atau sedikit kristal abu-abu atau agregrat yang berbentuk kristal.

Kelarutan guaifenesin adalah 1 g dalam 33 mL air, 1 g dalam 11 mL etanol, 1 g dalam

11 mL kloroform, 1 g dalam 100 mL eter, larut dalam gliserol dan propilen glikol,

sebagian larut dalam benzen, praktis tidak larut dalam petroleum eter. Spektrum UV

guaifenesin pada larutan asam mempunyai panjang gelombang maksimal di sekitar 273

nm dengan nilai 𝐴1% = 125 (Moffat et al., 2004).


1𝑐𝑚

Gambar 2. Struktur Guaifenesin


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Klorfeniramin Maleat

Klorfeniramin maleat (CTM) (Gambar 3) dengan rumus kimia C16H19CIN2,

C4H4O4 (BM 390,9) berbentuk serbuk kristal putih, larut 1 mg/mL dalam 300 mL

ethanol, 1 mg/mL dalam 240 mL Kloroform, 1 mg/mL dalam 160 mL air, 1 mg/mL

dalam 130 mL metanol, sukar larut dalam benzen dan eter. Klorfeniramin maleat

memiliki absorbansi pada panjang gelombang 265 nm dalam pelarut asam dengan nilai

𝐴1% = 302,
1𝑐𝑚 dan pada panjang gelombang 262 nm pada pelarut basa dengan nilai

𝐴1%
1𝑐𝑚= 205 (Moffat et al., 2004).

Gambar 3. Struktur Klorfeniramin Maleat

C. Spektrofotometri UV-Vis

Spektrofotometri ultraviolet-visibel (UV-Vis) adalah salah satu teknik analisis

fisika-kimia yang mengamati tentang interaksi atom atau molekul dengan radiasi

elektromagnetik pada daerah panjang gelombang 190-380 nm (UV) atau 380- 780 nm

(Vis) (Mulja dan Suharman, 1995).

Spektrofotometri UV adalah pengukuran suatu interaksi antara radiasi

elektromagnetik dan molekul atau atom dari suatu zat kimia pada panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

gelombang (λ) 190-380 nm (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI,

1995).

Prinsip kerja spektrofotometri UV-Vis berdasarkan interaksi antara radiasi

elektromagnetik dengan atom, ion, atau molekul. Serapan atom menyebabkan

peralihan atau transisi elektronik, yaitu peningkatan energi elektron dari keadaan dasar

(ground state) ke satu atau lebih tingkat energi yang lebih tinggi atau tereksitasi

(excited state). Transisi terjadi jika energi yang dihasilkan oleh radiasi sama dengan

energi yang diperlukan untuk melakukan transisi (Watson, 2003).

Pada umumnya prinsip kerja spektrofotometri adalah berdasarkan atas

interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan materi. Materi dapat berupa atom, ion

atau molekul, sedangkan radiasi elektromagnetik merupakan salah satu jenis energi

yang ditransmisikan dalam ruang kecepatan tinggi (Khopkar, 1990). Interaksi radiasi

elektromagnetik dengan bahan yaitu bila cahaya jatuh pada senyawa maka sebagian

dari cahaya diserap oleh molekul-molekul sesuai struktur dari molekul. Setiap senyawa

mempunyai tingkatan tenaga yang spesifik.

Semua molekul dapat menyerap radiasi elektromagnetik di daerah UV-Vis

karena memiliki elektron sekutu maupun menyendiri, yang dapat dieksitasikan ke

tingkat energi yang lebih tinggi. Sementara panjang gelombang yang menunjukkan

terjadinya serapan tergantung pada kuat lemahnya ikatan elektron dalam molekul (Day

and Underwood, 1986).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Spektrofotometer double beam (Gambar 4) merupakan pengembangan dari

spektrofotometer single beam karena keterbatasan yang dimiliki oleh spektrofotometer

single beam.

Gambar 4. Instrumentasi spektrofotometri UV double beam

Spektrofotometer double beam memiliki dua sinar yang dibentuk oleh

potongan cermin yang digunakan untuk memecah sinar. Sinar pertama melewati

larutan blanko dan sinar kedua melewati sampel. Dengan dilakukannya sistem ini maka

spektrofotometer double beam dapat mengkoreksi perubahan respon absorbansi akibat

perbedaan intensitas cahaya, fluktuasi pada kelistrikan instrumen dan absorbansi

blanko (Haven et al., 1994).

Penyerapan (absorpsi) sinar UV dan sinar tampak umumnya dihasilkan oleh

eksitasi elektron-elektron ikatan, sehingga panjang gelombang pita yang menyerap

dapat dihubungkan dengan ikatan yang ada dalam suatu molekul. Dalam

spektrofotometer UV-Vis, suatu radiasi dikenakan pada larutan (sampel) dan intensitas

sinar radiasi yang diteruskan diukur besarnya. Radiasi yang diserap oleh sampel

ditentukan dengan membandingkan intensitas sinar yang diteruskan dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

yang diserap. Serapan terjadi jika radiasi/foton yang mengenai sampel memiliki energi

yang sama dengan energi yang diperlukan untuk perubahan tenaga. Kekuatan radiasi

dapat mengalami penurunan dengan adanya penghamburan dan pemantulan cahaya

(Rohman, 2012).

Kesalahan dalam pengukuran menggunakan spektrofotometer dapat

ditimbulkan oleh beberapa hal, antara lain: adanya bekas jari yang menempel pada

dinding kuvet, adanya gelembung gas atau partikel yang tidak larut yang berada dalam

jalan optis, stabilitas sampel serta konsentrasi analit. Untuk meminimalkan kesalahan

tersebut salah satunya dengan cara mengendalikan konsentrasi analit sehingga

didapatkan nilai serapan antara 0,2-0,8. Persentase kesalahan analisis yang dihasilkan

pada pembacaan serapan 0,2-0,8 yang masih dapat diterima yaitu sebesar 0,5-1 %

(Mulja dan Suharman, 1995).

D. Analisis Multikomponen Secara Spektrofotometri UV

Spektrofotometri UV-Vis merupakan salah satu metode pengukuran

berdasarkan pada interaksi radiasi elektromagnetik dengan sampel di daerah panjang

gelombang 200-800 nm. Berbagai publikasi telah melaporkan analisis parasetamol,

guaifenesin dan klorfeniramin maleat secara spektrofotometri UV-Vis, dalam

campuran dengan obat lain, terutama dihubungkan dengan perkembangan perangkat

lunak kemometrika (Khosayand, 2008).

Khosayand et al. (2008) telah berhasil menetapkan kandungan parasetamol,

ibuprofen dan kafein dalam sediaan farmasi kapsul secara bersama-sama


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

menggunakan spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan kemometrika

kalibrasi multivariat PLS dan principal component-artificial neural network.

Yani Ardiyanti (2014) telah berhasil melakukan analisis penetapan kandungan

parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat secara simultan dengan

menggunakan metode kombinasi antara spektrofotometri UV dan kemometrika

kalibrasi multivariat PLS dalam sediaan tablet. Hasil uji yang didapatkan untuk

parasetamol 639,38 mg/tab ± 0,82, guaifenesin 102,61 mg/tab ± 1,45 dan klorfeniramin

maleat 1,98 mg/tab ± 2,64.

Penggunaan kalibrasi multivariat-spektrofotometri UV telah dilaporkan untuk

analisis parasetamol, difenhidramin serta fenilpropanolamin, yang mana parasetamol

adalah komponen dalam jumlah banyak, sementara dua lainnya dalam jumlah sedikit.

Analisis campuran ini dapat dilakukan tanpa pemisahan terlebih dahulu dengan

kalibrasi multivariat PLS terhadap spektra campuran ketiganya. Meskipun rasio

molaritas parasetamol dengan lainnya adalah 38 : 1 (dengan difenhidramin) dan 25 : 1

(dengan fenilpropanolamin), akan tetapi keduanya dapat dianalisis dengan akurasi dan

presisi yang baik tanpa adanya gangguan dari bahan tambahan tablet (Goicoechea dan

Olivieri, 1999). Peneliti ini juga melaporkan bahwa penggunaan CLS kurang

memuaskan karena rendahnya nilai absorbansi komponen- komponen minor.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

E. Kemometrika

Menurut International Chemometrics Society, kemometrika adalah ilmu

pengetahuan yang menghubungkan pengukuran yang dibuat pada suatu proses atau

sistem kimiawi melalui penggunaan ilmu matematika dan metode statistik. Dari sini

dapat diketahui bahwa ilmu matematika dan statistika mendukung pemahaman

kemometrika. Kemometrika dikenalkan ke dalam spektroskopi untuk meningkatkan

kualitas data yang diperoleh. Meskipun pada awal penggunaannya hanya untuk

mengolah data spektra, akan tetapi saat ini kemometrika memungkinkan untuk

memperlakukan sejumlah besar informasi yang berasal dari konsentrasi komponen

sampel dalam jangka waktu yang cepat (Rohman, 2014).

Metode kemometrika telah dikenalkan dan digunakan secara luas dalam

bidang analisis obat seperti kalibrasi multivariat dan analisis pengelompokkan seperti

principle component analysis dan discriminant analysis (Massart and Buydens, 1988).

Kalibrasi multivariat merupakan teknik yang paling sering digunakan terutama untuk

analisis multi-komponen (Miller and Miller, 2010).

Diantara jenis kalibrasi multivariat, teknik kalibrasi classical least squares

(CLS), stepwise multiple linear regression (SMLR), principle component regression

(PCR) dan partial least squares (PLS) merupakan jenis yang paling sering digunakan.

Kalibrasi PCR merupakan analisis faktor yang mana hanya spektra yang tidak memberi

ko-linieritas yang digunakan dalam kalibrasi. PCR mengaplikasikan teknik multivariat

analisis komponen utama atau principal component analysis (Che Man et al., 2010).

Sementara itu, kalibrasi PLS merupakan jenis regresi yang dihitung


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

dengan algoritma kuadrat terkecil yang menghubungkan antara dua matriks, data

spectra pada matriks X dan nilai referens pada matriks Y. PLS sering digunakan dalam

spektroskopi untuk mengekstrak informasi spektra yang mengandung puncak- puncak

yang tumpang suh, adanya pengganggu, serta adanya derau (noise) dari instrumen yang

digunakan untuk mengumpulkan data (Syahariza et al., 2005).

Teknik kalibrasi PCR dan PLS dilakukan dalam 3 tahap yaitu : (1) kalibrasi;

(2) validasi; dan (3) analisis sampel yang tidak diketahui (Osborne et al., 1997).

Secara umum, kalibrasi multivariat mempunyai tahap kalibrasi yang diikuti validasi

(dengan validasi sampel secara terpisah atau dengan validasi silang tengan teknik leave

one out) dan tahap prediksi (sampel baru). Jika hasil tahap kalibrasi dan validasi yang

digunakan memenuhi kriteria (korelasi yang tinggi, kesalahan yang kecil) maka model

yang dikembangkan selanjutnya digunakan untuk mengestimasi konsentrasi campuran

dari sampel yang belum diketahui konsentrasinya.

Kalibrasi PLS dievaluasi dengan menggunakan root mean square error of

calibration (RMSEC) dan koefisien determinasi (R2). Selanjutnya model PLS

diujisilangkan menggunakan teknik “leave one out”. Dalam teknik ini, salah satu

sampel kalibrasi dikeluarkan dari model PLS dan sisa sampel yang ada digunakan

untuk pemodelan dengan PLS. Sampel yang dihilangkan selanjutnya dihitung dengan

model PLS baru yang dikembangkan. Prosedur tersebut dilakukan berulang kali,

menghilangkan satu demi satu sampel kalibrasi hingga didapatkan harga R2 yang sesuai

dengan yang diinginkan (Rohman and Che Man, 2011).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

F. Validasi Metode Analisis

Danzer et al. (2004) menuliskan bahwa kalibrasi di dalam analisis kimia

mengacu pada hubungan antara jumlah atau kadar sampel x = fs (Q) dan fungsi terukur

y = f(z) yang bisa berupa spektrum, kromatogram atau yang lain. Kehandalan analisis

multikomponen harus divalidasi sesuai dengan kriteria yang umum yaitu selektivitas,

akurasi dan presisi, selanjutnya dapat dihitung nilai kritis multivariat dan batas deteksi.

Dalam kalibrasi multivariat, harus dihindari kolinieritas variabel yang disebabkan oleh

konsentrasi sampel kalibrasi.

1. Presisi

Ketidakpastian kalibrasi dan prediksi kadar yang tidak diketahui dihitung

dengan root mean standard error of calibration (RMSEC) dan root mean square

error of cross validation (RMSECV) dengan persamaan dibawah ini :

n (𝑦 𝑐𝑎 煜 𝑐 − 𝑦 𝑡𝑟𝑢𝑒 ,𝑐𝑠 )2
i=1 𝑖 𝑖
RMSEC = ŝ𝑐𝑎𝑙 = (1)
𝑛

n
(𝑦 𝑐𝑎𝑙𝑐 − 𝑦 𝑡𝑟𝑢𝑒 ,𝑡𝑠 )2
i=1 𝑖 𝑖
RMSECV = ŝ𝑝𝑟𝑒𝑑 = (2)
𝑛

yi(true, cs)
adalah kadar aktual sampel kalibrasi, yi(true, ts)
adalah kadar aktual

sampel validasi dan yi(calc) adalah kadar prediksi sampel. Parameter lain untuk

mengukur presisi kalibrasi multivariat adalah nilai predictive residual error sum

of squares (PRESS), yang dihitung dengan persamaan berikut :

𝑃𝑅𝐸𝑆𝑆 = 𝑠2 = 𝑛 𝑒2 = 𝑛 (𝑦 𝑐𝑎𝑙𝑐 − 𝑦 〱 𝑟𝑢𝑒 2


) (3)
𝑟𝑒𝑠 𝑖=1 𝑖 𝑖=1 𝑖 䟒

PRESS dihitung seperti menghitung SEP dengan menggunakan sampel validasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Kriteria presisi diberikan jika metode memberikan simpangan baku relatif

atau koefisien variasi 2% atau kurang untuk kadar analit 100%. Kriteria tersebut

sangat fleksibel tergantung pada konsentrasi analit yang diperiksa, jumlah sampel,

dan kondisi laboratorium seperti pada Tabel I.

Tabel I. Kriteria penerimaan nilai RSD (Horwitz cit. Gonzales, Herrador, and
Asuero, 2010).
Konsentrasi
Analit % Fraksi analit Nilai RSD (%)
analit
100 1 100% 2
-1
10 10 10% 2,8
-2
1 10 1% 4
-3
0,1 10 0,10% 5,7
-4
0,01 10 100 ppm 8
-5
0,001 10 10 ppm 11,3
0,0001 10-6 1 ppm 16
-7
0,00001 10 100 ppb 22,6
-8
0,000001 10 10 ppb 32
-9
0,0000001 10 1 ppb 45,3

2. Akurasi

Ada tidaknya suatu kesalahan sistematik dapat diketahui dari fungsi recovery.

Kadar yang diprediksi model (ĉ) dibandingkan dengan kadar actual sampel

validasi (c) dengan persamaan regresi sebagai berikut :

ĉ=α + βc (4)

Koefisien regresi ideal adalah jika nilai α = 0 dan β = 1 (Danzer et al., 2004).

Akurasi dinyatakan sebagai persen kembali analit yang ditambahkan, nilai

kecermatan dapat dinyatakan dengan persen perolehan kembali (% recovery).

Batasan nilai akurasi dapat dilihat pada Tabel II.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Tabel II. Nilai % recovery sebagai fungsi dari nilai konsentrasi analit dalam
matriks sampel (Wood, 1998)
Analit pada matrix sampel (%) Recovery yang diterima (%)
100 98 – 102
>10 98 – 102
>1 97 – 103
>0,1 95 – 105
0,01 90 – 107
0,001 90 – 107
0,0001 (1 ppm) 80 – 110
100 ppb 80 – 110
10 ppb 60 – 115
1 ppb 40 – 120

3. Selektivitas

Secara umum, selektivitas sistem multikomponen dapat ditetapkan secara

kualitatif dan kuantitatif. Dalam kalibrasi multivariat, selektivitas biasanya

dihitung dengan condition number. Namun condition number tidak

memperhitungkan kadar masing-masing komponen dan hanya memberikan

batasan besarnya kesalahan yang diperbolehkan (Danzer et al., 2004).

G. Landasan Teori

Kombinasi senyawa obat parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat

sering digunakan sebagai zat aktif untuk meringankan gejala batuk dan pilek, penyakit

yang hampir seluruh orang pernah mengalaminya. Indikasi obat tersebut adalah sebagai

analgesik, antipiretik, ekspektoran dan antihistamin (Hardman et al., 1996).

Ketiga zat aktif tersebut mempunyai sifat kelarutan yang mirip. Parasetamol

larut dalam air dan mudah larut didalam etanol. Guaifenesin larut dalam air dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

dalam natrium hidroksida 1 N, mudah larut dalam etanol. Klorfeniramin maleat sangat

mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol, agak sukar larut dalam kloroform.

Parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat masing-masing dapat ditetapkan

kadarnya menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Spektrum UV parasetamol dalam

larutan asam memiliki serapan maksimum di sekitar 245 nm dan serapan maksimum

dalam larutan basa pada 257 nm. Spektrum UV guaifenesin dalam larutan asam

memiliki serapan maksimum di sekitar 273 nm. Spektrum UV klorfeniramin maleat

dalam larutan asam memiliki serapan maksimum pada 265 nm, dan serapan maksimum

dalam larutan basa pada 262 nm. Serapan maksimum ketiga zat aktif tersebut berada

dalam range panjang gelombang yang berdekatan, yang menyebabkan spektrum

serapan ketiga senyawa tersebut tumpang tindih. Untuk itu, metode analisis

spektrofotometri UV-Vis yang dikombinasikan dengan kemometrika kalibrasi

multivariat dapat digunakan sebagai metode analisis untuk ketiga senyawa yang

tumpang tindih tersebut.

Proses penetapan kadar secara simultan dari dua atau lebih kombinasi

senyawa obat multikomponen yang mengkombinasikan metode analisis

spektrofotometri UV dengan kemometrika kalibrasi multivariat dikategorikan berhasil

apabila nilai koefisien determinasi (R2) hubungan antara kadar sebenarnya dengan

kadar terprediksi >0,99, dan RMSECV (root mean square error of cross validation)

yang dihasilkan kecil.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

H. Hipotesis

1. Spektrofotometri ultraviolet yang dikombinasikan dengan teknik kalibrasi

multivariat dapat digunakan untuk analisis campuran parasetamol, guaifenesin dan

klorfeniramin maleat dalam sediaan sampel sirup.

2. Spektrofotometri ultraviolet yang dikombinasikan dengan teknik kalibrasi

multivariat dapat diaplikasikan untuk penetapan kadar parasetamol, guaifenesin

dan klorfeniramin maleat dalam sediaan sampel sirup.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk penelitian noneksperimental dengan rancangan

penelitian deskriptif. Jenis penelitian noneksperimental karena subyek penelitian tidak

diberi perlakuan. Rancangan penelitian bersifat deskriptif karena peneliti hanya

mendeskripsikan keadaan yang ada.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas penelitian ini adalah variasi konsentrasi larutan campuran

senyawa parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat.

2. Variabel Tergantung

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah konsentrasi sampel larutan

parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat.

3. Variabel Pengacau

Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah kemurnian standar

analisis parasetamol, guaifenesin, dan klorfeniramin maleat yang digunakan, kualitas

pelarut yang digunakan dan kontaminasi dari alat gelas.

21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

C. Defenisi Operasional

1. R2 atau R-sq merupakan koefisien determinasi yang menggambarkan kemampuan

nilai konsentrasi sebenarnya dalam menjelaskan hubungan terhadap nilai

terhitung.

2. RMSE (root mean square of error) merupakan standar deviasi dari sebuah

pemodelan yang menjelaskan seberapa mungkin suatu model kalibrasi melakukan

kesalahan saat memprediksikan sampel.

3. PRESS (predicted error sum of square) merupakan nilai kesalahan yang dilakukan

saat prediksi sampel oleh model kalibrasi dalam proses cross- validation dengan

teknik leave-one-out.

D. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah standar kerja

parasetamol yang diperoleh dari PT. Combiphar Indonesia, baku guaifenesin dan

klorfeniramin maleat yang diperoleh dari PT. Konimex dengan Certificate of Analysis

(sebagaimana dalam lampiran 1-3), akuades, metanol teknis, sediaan sirup dengan

merk paten produksi perusahaan farmasi Indonesia dibeli dari apotek di Yogyakarta.

Komposisi zat aktif dalam sampel sediaan farmasi sirup terdiri atas parasetamol,

guaifenesin dan klorfeniramin maleat, dan kertas saring.

E. Alat Penelitian

Spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu) tipe UV-1800 dengan kuvet kwarsa

merk Hellma, alat sonikasi, timbangan analitik (Ohauss) tipe PAJ1003 dengan

kepekaan 0,1 mg (maksimal 120 gram, minimal 0,001 gram), pipet mikro dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

skala 20-200 µL dan 100-1000 µL merk Socorex®, pipet volum dengan ukuran 1 mL,

2 mL, 3 mL, 4 mL, 5 mL, serta gelas-gelas yang lazim digunakan dalam laboratorium

analisis kimia yang terdapat di laboratorium di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma.

F. Tata Cara Penelitian

Penelitian ini merupakan proses penetapan kadar parasetamol, guaifenesin dan

klorfeniramin maleat dalam sediaan sampel sirup dengan metode kombinasi

spektrofotometri UV-kalibrasi multivariat tanpa tahap pemisahan. Analisis secara

spektrofotometri UV-kalibrasi multivariat dilakukan dengan cara:

1. Scanning spektra standar

Scanning standar dilakukan dengan membuat standar parasetamol,

guaifenesin dan klorfeniramin maleat dengan konsentrasi 5 µg/mL dan dilakukan

scanning spketra pada panjang gelombang 220-400 nm.

2. Pemilihan interval dan panjang gelombang pengukuran untuk set kalibrasi

a. Dilakukan pengamatan spektra dari hasil pengukuran campuran standar

parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat. Kemudian dipilih rentang

panjang gelombang saat campuran senyawa mulai memberikan serapan sampai

campuran memberikan serapan mendekati nilai 0.

b. Rentang panjang gelombang yang dipilih adalah 220-310 nm. Interval pengukuran

yang dipilih adalah 2 nm agar diperoleh data pengamatan dalam jumlah yang

cukup untuk dapat menggambarkan hubungan variabel.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

3. Penyiapan larutan set kalibrasi

a. Standar parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat masing-masing

ditimbang seksama 50 mg, dimasukkan dalam labu takar 100 mL, dilarutkan

dengan pelarut akuades, disonikasi selama 15 menit, dan ditambahkan dengan

pelarut sampai batas tanda.

b. Dibuat 20 larutan model kalibrasi dengan cara setiap larutan standar intermediet

dipipet sejumlah tertentu, dimasukkan dalam labu takar 10 mL dan diencerkan

dengan pelarut akuades hingga diperoleh kadar sesuai Tabel III untuk set kalibrasi.

Tabel III. Komposisi campuran sintetik parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan
klorfeniramin maleat (CTM) untuk model kalibrasi.
PCT GG CTM PCT GG CTM
No No
(µg/mL) (µg/mL) (µg/mL) (µg/mL) (µg/mL) (µg/mL)
1 5,0 3,0 9,0 11 13,0 11,0 14,0
2 12,0 11,0 13,0 12 4,0 19,0 6,0
3 10,0 15,0 10,0 13 6,0 8,0 8,0
4 15,0 12,0 20,0 14 4,0 5,0 7,0
5 11,0 11,0 8,0 15 13,0 8,0 14,0
6 6,0 7,0 20,0 16 9,0 7,0 2,0
7 8,0 17,0 10,0 17 3,0 16,0 7,0
8 8,0 6,0 15,0 18 8,0 5,0 6,0
9 10,0 16,0 3,0 19 2,0 17,0 16,0
10 15,0 17,0 8,0 20 2,0 6,0 15,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

4. Pembuatan Standar Adisi CTM

a. Ditimbang seksama 50 mg baku CTM, dimasukkan dalam labu takar 50 mL dan

dilarutkan dengan sebagian pelarut akuades, diultrasonikasi selama 15 menit,

kemudian ditambahkan dengan pelarut akuades sampai batas tanda.

b. Dari larutan (a) tersebut, dipipet sebanyak 5 mL, dimasukkan dalam labu takar 50

mL, kemudian di tambahkan dengan pelarut sampai batas tanda.

5. Analisis Sampel

a. Sediaan sampel sirup dipipet 5 mL, yang setara dengan 120 mg PCT, 25 mg GG

dan 1 mg CTM, dimasukan ke dalam labu takar 50 mL, lalu dilarutkan dalam

sebagian pelarut akuades, diultrasonikasi selama 15 menit, kemudian ditambahkan

akuades sampai batas tanda.

b. Dari larutan (5a) tersebut, sejumlah 5 mL larutan diambil dan dimasukkan ke

dalam labu takar 25 mL, kemudian diencerkan dengan pelarut akuades sampai

batas tanda.

c. Dari larutan (5b) tersebut, sejumlah 1 mL larutan diambil, lalu dimasukkan ke

dalam labu takar 10 mL, dan ditambahkan dengan pelarut akuades sampai batas

tanda.

d. Dilakukan scanning dari larutan tersebut pada panjang gelombang 220-310 nm

dengan interval pengukuran sebesar 2 nm.

e. Dilakukan penetapan kadar PCT, GG dan CTM sebanyak 6 kali replikasi, dimana

5 replikasi (replikasi 2 sampai replikasi 6) dilakukan adisi dengan menggunakan

baku ctm, dengan menambahkan secara bertingkat masing-masing 1 mL, 2 mL, 3


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

mL, 4 mL dan 5 mL. Kadar dihitung dengan metode kalibrasi multivariat partial

least square (PLS).

6. Analisis Statistik Kalibrasi Multivariat PLS

a. Model Kalibrasi Multivariat PLS

1. Data konsentrasi dan absorbansi kelompok larutan kalibrasi yang disajikan

dalam kertas kerja perangkat lunak Microsoft Excel dipindahkan ke dalam

kertas kerja Minitab® 16 (trial).

2. Pengolahan data statistik partial least square (PLS) dipilih dengan

menggunakan pilihan Stat pada panel kerja Minitab 16, kemudian dipilih

regression partial least square.

3. Setelah muncul jendela baru dari program Minitab® 16, dilakukan pembuatan

model PLS parasetamol dengan cara: kolom response diisi dengan pilihan

variabel konsentrasi PCT dan kolom model dipilih variabel absorbansi pada

panjang gelombang 220-310 nm. Untuk pembuatan model PLS guaifenesin

dibuat dengan cara: kolom response diisi dengan pilihan variabel konsentrasi

GG dan kolom model dipilih variabel absorbansi pada panjang gelombang 220-

310 nm. Untuk pembuatan model PLS klorfeniramin maleat dibuat dengan

cara: kolom response diisi dengan pilihan variabel konsentrasi CTM dan

kolom model dipilih variabel absorbansi pada panjang gelombang 220-310 nm.

4. Diperoleh nilai terhitung dan nilai sebenarnya dari model kalibrasi multivariat

PLS parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat, nilai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

tersebut kemudian dipindahkan ke dalam kertas kerja perangkat lunak

Microsoft Excel.

5. R2 didapat dari hubungan korelasi atau kedekatan nilai antara nilai

sebenarnya (sumbu X) dengan nilai terhitung (sumbu Y).

(𝑥−𝑦)2
6. RMSEC dapat dihitung menggunakan rumus 𝑛−1
yang mana x adalah

nilai sebenarnya (actual), y adalah nilai terhitung (calculated), dan n adalah

banyaknya data konsentrasi yang dirandomisasi, yaitu 20.

b. Cross Validation Leave-one-out

1. Data dipindahkan dari kertas kerja perangkat lunak Microsoft Excel ke dalam

kertas kerja Minitab® 16.

2. Dipilih model kalibrasi PLS dengan menekan pilihan stat pada panel kerja,

kemudian dipilih regression partial least square.

3. Proses validasi model kalibrasi dilakukan dengan memasukkan variabel

konsentrasi PCT ke dalam response dan variabel absorbansi ke dalam kolom

model. Kemudian tekan tombol option yang selanjutnya ditentukan tambahan

proses leave-one-one. Perlakuan sama diberlakukan untuk proses validasi GG

dan CTM.

4. Diperoleh nilai sebenarnya dan nilai terhitung, serta nilai PRESS dari tahap

validasi internal dan selanjutnya dipindahkan ke dalam kertas kerja perangkat

lunak Microsoft Excel.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

5. Akurasi dan presisi model kalibrasi ditinjau dari nilai R2 dan nilai RMSECV

dengan membuat hubungan linier antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung.

Diperoleh persamaan regresi linier y = bx+a hubungan antara nilai sebenarnya

dan terhitung yang nantinya akan digunakan untuk memperoleh nilai

RMSECV.

7. Analisis data sampel

a. Akurasi dan presisi model kalibrasi multivariat parasetamol, guaifenesin dan

klorfeniramin maleat dinyatakan secara statistik dengan nilai R2, RMSEC,

RMSECV, RMSEP dan PRESS.

b. Konsentrasi sampel dihitung dengan memasukkan koefisien dari masing-masing

model untuk senyawa parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat sesuai

dengan rumus:

𝑋 = 𝑡1𝑝1 + 𝑡2𝑝2 + ⋯ + 𝑡𝑠𝑝𝑠 + 𝜀

Keterangan :

X = Konsentrasi terhitung sampel (µg/mL)

ts = Koefisien dari model kalibrasi

𝑝𝑠 = Absorbansi dari masing-masing pengukuran sampel

𝜀 = Koreksi kesalahan yang mungkin terjadi pada model kalibrasi

PLS

c. Kadar sampel dihitung dengan menggunakan rumus : Faktor Pengenceran x

Calculated.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

d. Akurasi proses penetapan kadar ditetapkan dengan persen perolehan kembali

dengan rentang yang dapat diterima menurut Wood (1998) adalah sebesar 90-

107%.

e. Presisi proses penetapan kadar ditetapkan dengan nilai RSD dengan nilai maksimal

yang masih dapat diterima menurut Gonzales dan Herrador (2007) adalah sebesar

8%.

Analisis kalibrasi multivariat dilakukan dengan menggunakan perangkat

lunak Minitab® 16. Kertas kerja perangkat lunak Excel 2007 digunakan untuk

menentukan konsentrasi secara random masing–masing zat aktif dan untuk

menghubungkan antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis PCT, GG, dan CTM secara spektrofotometri UV dengan kombinasi

kalibrasi multivariat partial least square (PLS)

Analisis senyawa multikomponen ini diawali dengan mengukur absorbansi

masing-masing larutan baku parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat. Proses

tersebut dilakukan untuk mengetahui overlapping spektra antara komponen yang satu

dengan komponen yang lainnya. Overlapping spektra UV parasetamol, guaifenesin dan

klorfeniramin maleat ditunjukkan pada Gambar 5.

Spektra UV Campuran
PCT, GG dan CTM

PCT

GG

CTM

Gambar 5. Overlay spektra UV parasetamol (PCT), guaifenesin (GG), klorfeniramin


maleat (CTM) dan spektra UV campuran ketiga senyawa yang diukur pada
λ 220-400 nm.

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Overlapping yang terjadi merupakan salah satu kendala dalam analisis

senyawa multikomponen yang menggunakan metode spektrofotometri UV. Dengan

berkembangnya teknologi kemometrika, permasalahan overlapping yang terjadi dalam

proses analisis sediaan multikomponen yang menggunakan metode spektrofotometri

UV dapat diatasi. Oleh karena itu, metode kemometrika yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode kalibrasi multivariat partial least square (PLS). Pemilihan

metode kalibrasi multivariat partial least square (PLS) didasarkan pada kelebihan

metode ini yang mampu memprediksi dengan cara yang lebih baik ketika terdapat

spektra yang tumpang tindih satu sama lain (Sohrabi et al., 2009).

Tahap selanjutnya dalam analisis ini adalah melakukan pengecekkan profil

spektra UV sampel dengan spektra UV campuran sintetik baku, yang mana hasil yang

diharapkan dari pembandingan antara kedua spektra UV tersebut adalah adanya profil

spektra UV yang mirip. Tujuan dilakukannya pengecekkan ini adalah untuk melihat

apakah terdapat eksipien atau bahan tambahan yang turut memberikan serapan dalam

kisaran panjang gelombang tersebut. Hasil yang diperoleh ditunjukkan pada Gambar 6,

yang mana terlihat bahwa spektrum UV campuran sintetik baku dengan spektrum UV

sampel sediaan farmasi memiliki kemiripan, dimana parameter kemiripan ditentukan

secara visual. Akan tetapi, dari profil spektrum tersebut, mengindikasikan

ketidakstabilan pengukuran. Sebab, dilihat dari absorbansi yang dihasilkan, khususnya

pada CTM dan GG, absorbansi yang dihasilkan rendah, sehingga hasil yang diperoleh

pengukuran kedua senyawa tersebut jauh dari yang diharapkan. Selain


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

itu, dapat simpulkan bahwa hasil yang diperoleh kurang memuaskan karena adanya

pengaruh dari noise mengingat rendahnya absorbansi yang dihasilkan.

Spektra campuran baku


(PCT, GG dan CTM)

Spektra sampel sediaan


farmasi (sirup)

Gambar 6. Overlay spektrum UV sampel sediaan farmasi (sirup) dan spektrum UV


campuran baku parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan klorfeniramin
maleat (CTM) yang diukur pada λ 220-310 nm.

Setelah konfirmasi spektrum UV campuran dan spektrum UV sampel

dilakukan, tahap selanjutnya adalah dengan membuat pemodelan kalibrasi, yakni

dengan menggunakan 20 set larutan kalibrasi yang dihasilkan dari proses randomisasi

yang dapat dilihat pada Tabel I. Sebanyak 20 set larutan kalibrasi tersebut diukur

menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 220-310 nm dengan

interval 2 nm untuk memperoleh data absorbansi dari 20 campuran sintetik tersebut.

Gambar 7 menunjukkan overlay spektra dari 20 campuran sintetik baku untuk model

kalibrasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Gambar 7. Overlay spektra UV campuran baku parasetamol (PCT), guaifenesin (GG)


dan klorfeniramin maleat (CTM) yang diukur pada λ 220-310 nm.

Pemilihan panjang gelombang pada PLS bertujuan agar data yang dihasilkan

lebih informatif dan kinerja model yang lebih optimum (El Gindy,2006). Setelah

dilakukan optimasi panjang gelombang, akhirnya dipilih panjang gelombang 220-310

nm untuk dianalisis. Data absorbansi yang diperoleh kemudian diolah dengan

menggunakan perangkat lunak Minitab® 16.0 dan menghasilkan model kalibrasi

dengan data nilai sebenarnya dan nilai terhitung yang dapat dilihat pada Tabel IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Tabel IV. Nilai konsentrasi sebenarnya (Actual Response) vs Konsentrasi terhitung


(Calculated Response) dari calibration set yang mengandung parasetamol
(PCT), guaifenesin (GG) dan klorfeniramin maleat (CTM) tanpa validasi
silang (cross validation) pada λ 220-310 nm.
Konsentrasi (µg/ml)
No
PCT GG CTM
Camp.
Sebenarnya Terhitung Sebenarnya Terhitung Sebenarnya Terhitung
1 5,0 4,9004 3,0 2,9609 9,0 9,0121
2 12,0 11,7893 11,0 11,1047 13,0 12,8395
3 10,0 10,4537 15,0 14,8752 10,0 10,0092
4 15,0 15,0554 12,0 11,9476 20,0 20,1103
5 11,0 11,0014 11,0 11,0281 8,0 8,0415
6 6,0 5,9818 7,0 7,0638 20,0 19,9732
7 8,0 8,0115 17,0 16,9906 10,0 9,9625
8 8,0 8,0926 6,0 5,9882 15,0 14,9996
9 10,0 10,2634 16,0 15,8911 3,0 2,9800
10 15,0 14,9605 17,0 17,0830 8,0 8,0035
11 13,0 12,6103 11,0 10,9955 14,0 13,8958
12 4,0 3,9183 19,0 19,1623 6,0 5,9037
13 6,0 5,5312 8,0 8,0015 8,0 7,9152
14 4,0 4,7184 5,0 4,7697 7,0 7,0633
15 13,0 13,1072 8,0 7,9648 14,0 14,0957
16 9,0 8,4512 7,0 7,1559 2,0 2,0680
17 3,0 2,8854 16,0 15,9026 7,0 7,1562
18 8,0 8,3130 5,0 5,0332 6,0 5,9728
19 2,0 2,0866 17,0 16,9342 16,0 16,0699
20 2,0 1,8686 6,0 6,1470 15,0 14,9282
Persamaan : Persamaan : Persamaan :
y = 0,994x + 0,042 y = 0,999x + 0,004 y = 0,999x + 0,002
2 2
R : 0,994 R : 0,999 R2 : 0,999
RMSEC : 0,289 RMSEC : 0,099 RMSEC : 0,078

Nilai sebenarnya merupakan nilai konsentrasi yang dibuat berdasarkan hasil

randomisasi menggunakan Microsoft Excel 2007, sedangkan nilai terhitung

merupakan hasil yang diperoleh dari pengolahan data Minitab® 16.0 dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

menggunakan model PLS tanpa validasi silang (cross validation). Nilai sebenarnya dan

nilai terhitung kemudian dikorelasikan, untuk menentukan nilai R2 dan nilai RMSEC.

Diperoleh persamaan y = 0,994x + 0,042 untuk PCT, y = 0,999x + 0,004 untuk GG dan

y = 0,999x + 0,002 untuk CTM. Nilai R2 yang diperoleh adalah 0,994 untuk PCT, 0,999

untuk GG dan 0,999 untuk CTM. Sedangkan nilai RMSEC (Root Mean Square Error

of Calibration) yang diperoleh adalah 0,289 untuk PCT, 0,099 untuk GG dan 0,078

untuk CTM.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model kalibrasi tersebut memiliki

korelasi antara nilai aktual dengan nilai prediksi yang baik, yang mana ketiga

komponen tersebut memiliki nilai RMSEC yang mendekati 0 dan R2 yang mendekati

1. Parameter R2 mempunyai nilai antara 0-1, yang mana nilai R2 mendekati 1

menunjukkan bahwa kemampuan memprediksi semakin baik karena semua variasi

variabel respon (absorbansi) dapat diterangkan oleh variabel prediktor sehingga nilai

terprediksi mendekati nilai aktual (Minitab Statistical Glossary, 2010). RMSEC

menunjukkan selisih nilai terhitung dengan nilai sebenarnya sehingga jika nilai

RMSEC-nya semakin kecil maka model kalibrasi tersebut dapat dikatakan semakin

baik karena faktor kesalahannya yang semakin kecil (Pindyck and Rubinfeld, 1998).

Dari data yang diperoleh pada Tabel IV tersebut, kurva hubungan antara nilai

sebenarnya (actual response) dengan nilai terhitung (calculated response) dapat

digambarkan seperti pada Gambar 8, 9 dan 10.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

PLS Response Plot


(response is PCT)
10 components
16

14

12
Calculated Response

10

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Actual Response

Gambar 8. Kurva hubungan antara nilai sebenarnya (actual response) dengan nilai
terhitung (calculated response) parasetamol (PCT) dengan metode
spektrofotometri UV-PLS pada λ 220-310 nm.

PLS Response Plot


(response is GG)
10 components
20
Calculated Response

15

10

5 10 15 20
Actual Response

Gambar 9. Kurva hubungan antara nilai sebenarnya (actual response) dengan nilai
terhitung (calculated response) guaifenesin (GG) dengan metode
spektrofotometri UV-PLS pada λ 220-310 nm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

PLS Response Plot


(response is CTM)
10 components

20
Calculated Response

15

10

0
0 5 10 15 20
Actual Response

Gambar 10. Kurva hubungan antara nilai sebenarnya (actual response) dengan nilai
terhitung (calculated response) klorfeniramin maleat (CTM) dengan
metode spektrofotometri UV-PLS pada λ 220-310 nm.

B. Validasi model kalibrasi multivariat partial least square (PLS)

Proses pemodelan dengan menggunakan kalibrasi multivariat PLS dalam

memprediksi suatu data perlu divalidasi, agar hasil yang diperoleh dapat

dipertanggungjawabkan, dan dapat mengatasi kelemahan dari kalibrasi multivariat PLS

itu sendiri. Salah satu kelemahan dari model kalibrasi multivariat PLS adalah terjadinya

over-fitting. Untuk mengatasi terjadinya over-fitting selama pemodelan, dengan

melakukan proses validasi internal, yang mana validasi internal merupakan metode

validasi silang (cross validation) yang menggunakan teknik leave-one-out. Dalam

teknik ini, salah satu sampel kalibrasi dikeluarkan dari model PLS dan sisa sampel yang

ada digunakan untuk pemodelan dengan PLS untuk menghitung nilai terprediksi

sampel kalibrasi yang dikeluarkan. Sampel yang dihilangkan selanjutnya dihitung

dengan model PLS baru yang dikembangkan. Prosedur tersebut dilakukan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

berulang kali, menghilangkan satu demi satu sampel kalibrasi hingga didapatkan harga

R2 yang sesuai dengan yang diinginkan (Rohman and Che Man, 2011). Hasil dari

proses validasi silang menggunakan teknik leave-one-out dengan data nilai sebenarnya

dan nilai terhitung dapat dilihat pada Tabel V.

Tabel V. Nilai sebenarnya vs nilai terhitung hasil kalibrasi PLS yang mengandung
parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan klorfeniramin maleat (CTM)
validasi silang (cross validation) pada λ 220-310 nm.
Konsentrasi (µg/ml)
No
PCT GG CTM
Camp.
Sebenarnya Terhitung Sebenarnya Terhitung Sebenarnya Terhitung
1 4,5508 4,4121 2,8147 2,7861 9,0241 9,0225
2 11,9528 11,9403 11,5181 11,6682 12,7332 12,2524
3 10,2232 10,2472 14,7858 14,7576 10,0646 10,0425
4 14,9909 14,9820 11,7096 11,5239 20,1397 20,4698
5 11,1242 11,1367 11,1971 11,2185 7,9210 7,9355
6 6,2509 6,3664 6,7427 6,6670 19,9493 19,8080
7 8,3735 8,4429 16,8928 16,8338 10,0538 10,1522
8 7,9982 8,0029 5,8730 5,8680 14,9379 14,8708
9 9,9898 9,9352 15,5150 15,2989 2,9901 2,9834
10 14,7886 14,6559 17,0404 17,0455 8,0141 8,0054
11 12,6359 12,5458 11,2712 11,3554 13,8639 13,7349
12 3,8424 3,7751 19,1066 19,0326 5,9143 5,7639
13 5,6635 5,6223 8,0079 8,0107 8,0335 8,1512
14 5,3087 5,6961 4,9794 4,9852 7,0586 7,1453
15 13,1301 13,2369 8,0399 8,1127 14,1963 14,8751
16 8,6509 8,5136 7,0833 7,1151 2,0960 2,1610
17 2,9362 2,9450 15,9960 15,9797 7,0728 7,2365
18 7,9837 7,9766 5,1593 5,2000 5,9159 5,6823
19 2,0601 2,1066 17,1528 17,2546 16,0458 16,1147
20 1,5455 1,4090 6,1146 6,1746 14,9751 14,9748

Dari data Tabel V, validasi untuk model kalibrasi multivariat PLS dapat

dilakukan dengan menghitung nilai koefisien determinasi (R2), nilai RMSECV (root
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

mean square error of cross validation). Nilai PRESS (predicted error sum of square)

adalah nilai yang menunjukkan kesalahan prediksi saat proses pemodelan, dan

merupakan bagian dari validasi untuk model kalibrasi multivariat PLS. Nilai R 2 dan

RMSECV dapat ditentukan dengan mengkorelasikan nilai sebenarnya dan nilai

terhitung. Selama validasi internal, diperoleh persamaan y = 0,997x + 0,017 untuk PCT,

y = 0,996x + 0,036 untuk GG dan y = 1,006x – 0,044 untuk CTM. Nilai R2 yang

diperoleh adalah 0,999 untuk PCT, 0,999 untuk GG dan 0,998 untuk CTM. Sedangkan

nilai RMSECV yang diperoleh untuk PCT, GG dan CTM masing-masing sebesar

0,116, 0,084 dan 0,219. Nilai PRESS merupakan salah satu indikator kebaikan model

yang menggambarkan kemampuan prediksi. Semakin rendah nilai PRESS maka

kemampuan model untuk memprediksi semakin baik (Rohman and Che Man, 2011).

Hasil korelasi nilai sebenarnya dan nilai terhitung untuk validasi silang menggunakan

teknik leave-one-out dapat dilihat pada Tabel VI.

Tabel VI. Hasil persamaan, R2, RMSECV dan PRESS yang diperoleh dari hubungan
antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung validasi silang (cross validation)
pada λ 220-310 nm.
PCT GG CTM
Persamaan y = 0,997x + 0,017 y = 0,996x + 0,036 y = 1,006x – 0,044
2
R 0,999 0,999 0,998
RMSECV 0,116 0,084 0,219
PRESS 4,815 1,764 1,996

Dari hasil yang diperoleh pada Tabel VI, dapat disimpulkan bahwa

kemampuan model kalibrasi multivariat PLS untuk memprediksi semakin baik, sebab

nilai koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan mendekati nilai 1, nilai RMSECV dan

PRESS yang diperoleh adalah rendah. Dengan berhasilnya konfirmasi validasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

model multivariat PLS, maka model ini nantinya dapat digunakan untuk tahap

selanjutnya yakni pada proses penetapan kadar sampel. Data dan parameter hasil

validasi silang leave one-out PCT, GG dan CTM dapat dilihat pada Gambar 11, 12 dan

13, serta kurva hubungan antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung validasi silang

dengan teknik leave-one-out sebagaimana pada Gambar 14, 15 dan 16.

PLS Regression: PCT versus WL220.0, WL222.0, WL224.0, WL226.0, WL228.0, ...
Number of components selected by cross-validation: 3
Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10

Analysis of Variance for PCT

Source DF SS MS F P
Regression 3 324.347 108.116 606.28 0.000
Residual Error 16 2.853 0.178
Total 19 327.200

Model Selection and Validation for PCT

Components X Variance Error SS R-Sq PRESS R-Sq (pred)


1 0.855623 29.7023 0.909223 36.8199 0.887470
2 0.931723 3.8605 0.988201 5.9476 0.981823
3 0.972988 2.8532 0.991280 4.8155 0.985283
4 2.8190 0.991385 5.2731 0.983884
5 2.6596 0.991872 5.9752 0.981739
6 2.4540 0.992500 9.7405 0.970231
7 2.4051 0.992649 9.9836 0.969488
8 2.2495 0.993125 12.2229 0.962644
9 1.7771 0.994569 20.1736 0.938345
10 1.6862 0.994847 19.4015 0.940705

Gambar 11. Data dan parameter hasil validasi silang parasetamol (PCT) dengan
teknik leave-one-out.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

PLS Regression: GG versus WL220.0, WL222.0, WL224.0, WL226.0, WL228.0, ...


Number of components selected by cross-validation: 4
Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10

Analysis of Variance for GG

Source DF SS MS F P
Regression 4 473.592 118.398 1853.15 0.000
Residual Error 15 0.958 0.064
Total 19 474.550

Model Selection and Validation for GG

Components X Variance Error SS R-Sq PRESS R-Sq (pred)


1 0.817853 365.582 0.229624 441.061 0.070570
2 0.927910 69.456 0.853638 106.943 0.774643
3 0.962431 3.380 0.992878 6.133 0.987077
4 0.998206 0.958 0.997980 1.764 0.996282
5 0.690 0.998546 2.462 0.994812
6 0.631 0.998671 2.091 0.995594
7 0.541 0.998860 2.293 0.995168
8 0.450 0.999052 2.256 0.995246
9 0.255 0.999462 3.371 0.992896
10 0.196 0.999587 3.423 0.992787

Gambar 12. Data dan parameter hasil validasi silang guaifenesin (GG) dengan teknik
leave-one-out.

PLS Regression: CTM versus WL220.0, WL222.0, WL224.0, WL226.0, WL228.0, ...
Number of components selected by cross-validation: 9
Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10

Analysis of Variance for CTM

Source DF SS MS F P
Regression 9 496.745 55.1939 2697.94 0.000
Residual Error 10 0.205 0.0205
Total 19 496.950

Model Selection and Validation for CTM

Components X Variance Error SS R-Sq PRESS R-Sq (pred)


1 0.837211 394.639 0.205879 467.772 0.058714
2 0.915412 72.301 0.854511 119.239 0.760058
3 0.965887 7.012 0.985889 15.481 0.968847
4 0.998206 1.517 0.996947 3.672 0.992610
5 0.998842 0.839 0.998312 3.757 0.992440
6 0.999562 0.604 0.998785 2.898 0.994168
7 0.999807 0.457 0.999081 2.558 0.994852
8 0.999909 0.320 0.999356 2.236 0.995501
9 0.999943 0.205 0.999588 1.996 0.995984
10 0.123 0.999753 2.014 0.995946

Gambar 13. Data dan parameter hasil validasi silang klorfeniramin maleat (CTM)
dengan teknik leave-one-out.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

PLS Response Plot


(response is PCT)
3 components
16 Variable
Fitted
14 C rossv al

12
Calculated Response

10

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Actual Response

Gambar 14. Kurva hubungan antara nilai parasetamol sebenarnya vs nilai terhitung
hasil validasi silang leave one-out dengan metode spektrofotometri UV-
PLS pada panjang gelombang 220-310 nm.

PLS Response Plot


(response is GG)
4 components
20 Variable
Fitted
C rossv al
Calculated Response

15

10

5 10 15 20
Actual Response

Gambar 15. Kurva hubungan antara nilai guaifenesin sebenarnya vs nilai terhitung hasil
validasi silang leave one-out dengan metode spektrofotometri UV- PLS
pada panjang gelombang 220-310 nm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

PLS Response Plot


(response is CTM)
9 components
Variable
20 Fitted
C rossv al
Calculated Response

15

10

0
0 5 10 15 20
Actual Response

Gambar 16. Kurva hubungan antara nilai klorfeniramin maleat sebenarnya vs nilai
terhitung hasil validasi silang leave one-out dengan metode
spektrofotometri UV-PLS pada panjang gelombang 220-310 nm.

C. Penetapan kadar sampel PCT, GG dan CTM dalam sediaan sirup

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sediaan farmasi dalam

bentuk sirup, dengan tiga kandungan senyawa aktif yang berbeda, yakni parasetamol,

guaifenesin dan klorfeniramin maleat. Sampel sediaan sirup mempunyai volume

kurang lebih 60 mL, dengan komposisi tiap 5 mL mengandung parasetamol sebesar

120 mg, guaifenesin 25 mg, dan klorfeniramin maleat sebesar 1 mg. Berdasarkan

keterangan komposisi tersebut, penetapan kadar khususnya untuk penetapan kadar

CTM digunakan metode standar adisi, sedangkan untuk penetapan kadar parasetamol

dan guaifenesin tidak diperlukan standar adisi.

Penetapan kadar parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat diawali

dengan memipet 5 mL larutan yang setara dengan 120 mg PCT, 25 mg GG dan 1 mg


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

CTM, lalu diencerkan sampai 62,5 kali, kemudian diukur menggunakan

spektrofotometri UV pada panjang gelombang 220-310 nm dengan interval

pengukuran 2 nm. Gambar 17 menunjukkan overlay spektra 6 replikasi sampel sediaan

farmasi dalam pelarut akuades.


2.000

1.500
Abs.

1.000

0.500

0.000
200.00 250.00 300.00 350.00 400.00
nm.

Gambar 17. Overlay spektra 6 sampel sediaan farmasi yang diukur pada panjang
gelombang 220-310 nm dengan interval pengukuran 2 nm.

Dari hasil pengukuran, data absorbansi sampel tersebut dikalikan dengan nilai

koefisien dari model kalibrasi PLS sebelumnya, sehingga didapatkan hasil kadar

konsentrasi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat. Hasil pengolahan data

absorbansi sampel dengan koefisien dari model kalibrasi PLS dapat dilihat pada Tabel

VII, VIII dan IX.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Tabel VII. Hasil penetapan kadar prediksi parasetamol (PCT) dalam sediaan farmasi
sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS.
Replikasi Sampel
Evaluasi Parasetamol
1 2 3 4 5 6
Calculated 16,240 19,357 19,769 19,447 20,016 20,308
Penimbangan (mg/5 mL) 146 146 146 146 146 146
Faktor pengenceran 6250 6250 6250 6250 6250 6250
Etiket (mg/5 mL) 120 120 120 120 120 120
Kadar (mg/5 mL) 101,500 120,981 123,556 121,543 125,100 126,925
Rata-rata kadar (mg/5 mL) 119,934 = 99,95 %
SD 9,29
RSD 7,74 %

Tabel VIII. Hasil penetapan kadar prediksi guaifenesin (GG) dalam sediaan farmasi
sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS.
Replikasi Sampel
Evaluasi Guaifenesin
1 2 3 4 5 6
Calculated 4,403 4,894 5,106 5,124 4,902 4,841
Penimbangan (mg/5 mL) 146 146 146 146 146 146
Faktor pengenceran 6250 6250 6250 6250 6250 6250
Etiket (mg/5 mL) 25 25 25 25 25 25
Kadar (mg/5 mL) 27,518 30,587 31,912 32,025 30,637 30,256
Rata-rata kadar (mg/5 mL) 30,489 = 121,95 %
SD 1,63
RSD 5,35 %

Tabel IX. Hasil penetapan kadar prediksi klorfeniramin maleat (CTM) dalam sediaan
farmasi sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS.
Evaluasi Klorfeniramin Replikasi Sampel
maleat 1 2 3 4 5 6
Calculated 2,829 5,739 7,220 8,606 11,302 14,084
Penimbangan (mg/5 mL) 146 146 146 146 146 146
Faktor pengenceran 6250 6250 6250 6250 6250 6250
Etiket (mg/5 mL) 1 1 1 1 1 1
Kadar (mg/5 mL) 17,681 35,868 45,125 53,787 70,637 88,025
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Berdasarkan hasil penetapan kadar sampel, diperoleh nilai RSD untuk

parasetamol sebesar 7,74% dan nilai RSD yang diperoleh untuk guaifenesin sebesar

5,35%. Menurut Horwitz cit. Gonzales, Herrador, dan Asuero (2007), untuk

konsentrasi analit dibawah 100 ppm, nilai maksimal simpangan baku relatif yang masih

dapat diterima adalah sebesar 8 %. Hal ini menunjukkan bahwa kedua senyawa tersebut

memiliki presisi yang baik. Nilai rata-rata kadar yang diperoleh untuk PCT adalah

99,95%, sementara nilai rata-rata kadar yang diperoleh untuk GG adalah 121,95%.

Menurut Wood (1998), persyaratan rata-rata kadar dengan analit matrik pada sampel

dibawah 100 ppm adalah sebesar 90-107%. Hal ini menunjukkan senyawa parasetamol

mempunyai akurasi yang baik, sedangkan senyawa guaifenesin mempunyai akurasi

yang berada di luar rentang yang telah ditetapkan.

Untuk evaluasi adisi CTM, dari data yang diperoleh pada Tabel IX,

diindikasikan terjadinya over-fitting. Over-fitting merupakan keadaan model yang

nampak sempurna dengan nilai korelasi yang tinggi dan kesalahan yang kecil, namun

tidak mampu memberikan hasil yang baik pada kelompok data yang berbeda (Faber

and Rajko, 2007). Hal ini disimpulkan dari nilai kadar yang diperoleh, yang mana nilai

kadar sampel 2 sampai sampel 6 tidak linier sebagaimana mestinya. Faktor lainnya,

pada sampel 1 yang tidak mengalami perlakuan adisi, dapat dilihat kadar yang

diperoleh berbeda signifikan terhadap nilai sampel yang tertera di etiket. Selain itu,

ketidakberhasilan penelitian ini diindikasikan karena ketidakstabilan pengukuran, yang

mana dalam hal ini terdapat pengaruh akan noise, sehingga pengolahan akan hasil yang

diperoleh menjadi bias.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

penetapan kadar untuk senyawa multikomponen parasetamol, guaifenesin dan

klorfeniramin maleat belum berhasil ditetapkan kadarnya dengan menggunakan

metode spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan kalibrasi multivariat PLS.

Oleh karena itu, penetapan kadar senyawa khususnya pada penetapan kadar CTM

dengan menggunakan metode spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan

kalibrasi multivariat PLS perlu dioptimasi lagi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

a. Metode spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan kalibrasi multivariat

partial least square (PLS) belum berhasil digunakan untuk penetapan kadar

senyawa sampel sirup khususnya pada penetapan kadar klorfeniramin maleat

secara simultan.

b. Metode analisis penetapan kadar senyawa parasetamol, guaifenesin dan

klorfeniramin maleat secara spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan

kalibrasi multivariat tidak dapat digunakan karena keberagaman nilai akurasi dan

presisi yang dihasilkan.

B. SARAN

1. Analisis penetapan kadar parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat

menggunakan metode spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan kalibrasi

multivariat PLS perlu untuk ditinjau kembali untuk mengetahui apakah

ketidakberhasilan ini disebabkan oleh over-fitting, noise atau terdapat faktor lain

khususnya pada proses penetapan kadar standar adisi.

2. Perlu dilakukan proses validasi eksternal untuk mengetahui apakah faktor

kegagalan pada penelitian ini disebabkan oleh terjadinya over-fitting dalam model

yang dihasilkan.

48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

3. Perlu dikembangkan metode analisis kombinasi dengan kalibrasi multivariat selain

spektrofotometri UV sehingga dapat digunakan sebagai kontrol kualitas suatu

senyawa obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik


Indonesia, Jakarta, pp. 37.

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik


Indonesia, Jakarta, pp. 649.

Ansel, C., Howard, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV, Universitas
Indonesia Press, Jakarta, pp. 328-335.

Ardiyanti, Y., 2014, Kombinasi Spektrofotometri UV dan Kalibrasi Multivariat untuk


Analisis Parasetamol, Guaifenesin, dan Klorfeniramin Maleat secara
Simultan, Thesis, Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.

Blenkinsoop, A., Paxton, P., and Blenkinsoop, P.J., 2009, Symptoms in The Pharmacy
A Guide to The Management of Common Illness, Sixth Edition, Blackwell
Publishing Ltd, West Susex, pp. 19.

Che Man, Y.B, Syahariza, Z.A., and Rohman, A., 2010. Chapter 1. Fourier transform
infrared (FTIR) spectroscopy: development, techniques, and application in the
analysis of fats and oils, in Fourier Transform Infrared Spectrocopy edited by
Oliver J. Ress, Nova Science Publishers, New York: USA. (ISBN 978-1-
61668-835-6), pp. 1-36.

Danzer, K., Otto, M., and Currie, L.A., 2004, Guideline for Calibration in Analytical
Chemistry Part 2. Multispecies Calibration (IUPAC Technical Report), Pure
Appl. Chem., 76(6) : 1215-1225.

Day, R.A. and Underwood, A.L., 1986, Quantitative Analysis, diterjemahkan oleh
Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Edisi V, hal 389-392, Erlangga, Jakarta.

El Gindy, A.G., Emraa, S., and Mostafa, A., 2006, Aplication and validation of
Chemometrics-assisted spectrophotometry and liquid chromatography for the
simultaneous determination of six-component pharmaceuticals, J.Pharm.
Biomed Anal, 41;421-430.

Faber, N. M., and Rajko, R, 2007, How to Avoid Over-fitting in Multivariate


Calibration-The Conventional Validation Approach and An Alternative, Anal.
Chim. Acta., 595: 98-106.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Hardman, J.G., Limbart, L.E., Molinoff, P.B., Ruddon, R.W., and Goodman-Gilman,
A., 1996, Goodman and Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapetics,
9th Ed, Mc Graw-Hill, New York, pp. 12.

Haven, M. C., Tetrault, G. A., and Schenken, J. R., 1994, Laboratory Instrumentation,
John Wiley & Sons, Inc., New York, pp. 88-90.

Goicoechea, H.C. and Olivieri, A.C. 1999. Simultaneous multivariate


spectrophotometric analysis of paracetamol and minor components
(diphenhydramine or phenylpropanolamine) in tablet preparations. Journal of
Pharmaceutical and Biomedical Analysis 20: 255–261.

Gonzales, A.G., Herrador, M.A., Asuero, A.G., 2010, Intra- Laboratory Asessment of
Method Accuracy (trueness and precision) by using Validation Standards,
Talanta, 82, pp.1995-1998.

Massart, D.L. and Buydens, L. 1998. Chemometrics in pharmaceutical analysis.


Journal of Pharmaceutical & Biomedical Analysis 6: 535-545.

Miller J.N, Miller J.C, 2010, Statistics and Chemometrics for Analytical Chemistry
sixth edition, Pearson Education Limited, England, pp.110-119;221-249.

Moffat et. al., 2004, Clarke’s Analysis of Drugs and Poisons thirth edition,
Pharmaceutical Press, London.

Mulja, M. dan Suharman, 1995, Analisis Instrumental, hal 1;6-11;26-30, Airlangga


University Press, Surabaya.

Khopkar, S.M., 1990, Basic Concepts of Analytical Chemistry, alih bahasa


Saptoraharjo, A., hal 193; 204, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Khoshayand, M. R., Abdollahi, H., Shariatpanahi, M., Saadatfard, A., Mohammadi, A.,
2008, Spectrochimica Acta Part A: Molecular and Biomolecular
Spectroscopy, Simultaneous Spectrophotometric Determination of
Paracetamol, Ibuprofen and Caffeine in Pharmaceuticals by Chemometric
Methods, Spectrochimia Acta, 70(3).

Osborne, S.D., Jordan, R.B., and Kunnemeyer, R., 1997, Method of wavelength
selection for partial least square, Analyst, 122: 1531-1537.

Pindyck, R.S., and Rubinfield, D.L., 1998, Econometric Models & Economic
Forecasts, Fourth Edition, McGraw-Hill, Singapore.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Rohman, A., and Che Man, Y. B., 2011, Analysis of lard in cream cosmetics
formulation using FT-IR spectroscopy and chemometrics, Middle-East J.Sci.
Res., 7(5), 726-732.

Rohman, A., 2012, Spektroskopi Inframerah dan Kemometrika untuk Analisis Farmasi,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp. 150 – 153.

Rohman A., 2014, Statistika dan Kemometrika Dasar dalam Analisis Farmasi, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta, pp. 201,202.

Sawant, S., Borkar, N., 2012, Review of Simultaneous Determination of Analites by


High Performance Liquid Chromatography (HPLC) in Multicomponent
Cough and Cold Oral Drug Products, Int. J. Adv. Pharm. Biol. Sci. 2(1):56-
63.

Shankar, P.R., Partha, P., Shenoy, N., 2002, Self-medication and non-doctor
prescription practices in Pokhara valley, Western Nepal: a questionnaire-
based study, BMC Family Practice, 3(17).

Sohrabi, M.R., Fathabadi, M., and Nouri, A.H., 2009, Simultaneous


spectrophotometric determination of sulfamethoxazole and trimethoprim in
pharmaceutical preparations by using multivariate calibrasi methods, J. App.
Chem. Res., 3(12), 47-52.

Syahariza, Z.A, Che Man, Y.B, Selamat, J, Bakar,J., 2005, Detection of lard
adulteration in cake formulation by fourier transform infrared (FTIR)
spectroscopy, Food Chemistry 92: 365-367.

Voight. R, 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh Soendani N.,
S., UGM Press, Yogyakarta.

Watson, D. G., 2003, Pharmaceutical Analysis : A Textbook for Pharmacy Students


and Pharmaceutical Chemists, Churchill Livingstone, USA.

Wood, R. A. N., & H. Wallin, 1998, Quality in the Food Analysis Laboratory the Royal
Society of Chemistry Cambridge, London.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Lampiran 1. Sertifikat analisis baku parasetamol.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Lampiran 2. Sertifikat analisis baku guaifenesin.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Lampiran 3. Sertifikat analisis baku klorfeniramin maleat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Lampiran 4. Data Penimbangan Standar Adisi Klorfeniramin maleat.

Klorfeniramin maleat
Kertas Kosong 1348 mg
Kertas + Zat 1399 mg
Kertas + Sisa 1349 mg
Zat 50 mg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Data pengukuran spektrofotometer UV 20 campuran sintetik untuk model PLS pada panjang gelombang 220 –
310 nm yang diukur dengan interval pengukuran 2 nm.

No. PCT GG CTM 220 222 224 226 228 230 232 234 236
1 5.0 3.0 9.0 0.689 0.704 0.706 0.691 0.656 0.596 0.531 0.482 0.448
2 12.0 11.0 13.0 1.431 1.464 1.475 1.448 1.38 1.269 1.148 1.051 0.982
3 10.0 15.0 10.0 1.337 1.375 1.389 1.366 1.299 1.19 1.064 0.96 0.881
4 15.0 12.0 20.0 1.894 1.938 1.947 1.912 1.822 1.673 1.506 1.378 1.288
5 11.0 11.0 8.0 1.142 1.187 1.214 1.211 1.173 1.1 1.013 0.943 0.891
6 6.0 7.0 20.0 1.356 1.382 1.377 1.333 1.243 1.096 0.932 0.806 0.714
7 8.0 17.0 10.0 1.362 1.394 1.399 1.361 1.277 1.147 1.001 0.877 0.781
8 8.0 6.0 15.0 1.185 1.211 1.213 1.185 1.122 1.016 0.9 0.812 0.75
9 10.0 16.0 3.0 1.006 1.047 1.075 1.073 1.036 0.971 0.894 0.824 0.767
10 15.0 17.0 8.0 1.466 1.527 1.567 1.565 1.518 1.429 1.321 1.229 1.16
11 13.0 11.0 14.0 1.515 1.555 1.57 1.546 1.478 1.365 1.238 1.139 1.068
12 4.0 19.0 6.0 1.104 1.127 1.123 1.079 0.989 0.861 0.717 0.588 0.484
13 6.0 8.0 8.0 0.865 0.886 0.891 0.871 0.824 0.747 0.662 0.592 0.54
14 4.0 5.0 7.0 0.721 0.737 0.742 0.728 0.694 0.638 0.577 0.53 0.497
15 13.0 8.0 14.0 1.435 1.468 1.479 1.456 1.396 1.294 1.186 1.103 1.047
16 9.0 7.0 2.0 0.631 0.664 0.693 0.706 0.704 0.686 0.664 0.644 0.63
17 3.0 16.0 7.0 1.022 1.036 1.024 0.978 0.889 0.763 0.626 0.506 0.409
18 8.0 5.0 6.0 0.759 0.785 0.801 0.799 0.779 0.736 0.689 0.652 0.628
19 2.0 17.0 16.0 1.485 1.489 1.454 1.367 1.224 1.023 0.809 0.628 0.488
20 2.0 6.0 15.0 1.045 1.041 1.009 0.947 0.849 0.712 0.57 0.457 0.374

58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Lanjutan

238 240 242 244 246 248 250 252 254 256 258 260
0.428 0.417 0.412 0.407 0.403 0.396 0.387 0.375 0.363 0.348 0.326 0.311
0.942 0.919 0.908 0.899 0.888 0.871 0.846 0.814 0.78 0.739 0.69 0.651
0.831 0.801 0.786 0.776 0.764 0.749 0.729 0.702 0.675 0.643 0.604 0.575
1.235 1.206 1.191 1.18 1.165 1.144 1.115 1.074 1.033 0.983 0.918 0.869
0.86 0.844 0.835 0.827 0.815 0.797 0.772 0.738 0.702 0.66 0.613 0.574
0.656 0.621 0.602 0.591 0.584 0.579 0.573 0.564 0.56 0.549 0.527 0.517
0.718 0.68 0.66 0.648 0.638 0.628 0.614 0.596 0.579 0.558 0.533 0.515
0.713 0.692 0.681 0.673 0.665 0.655 0.641 0.621 0.603 0.578 0.544 0.52
0.731 0.711 0.7 0.692 0.681 0.664 0.641 0.612 0.58 0.545 0.508 0.476
1.118 1.096 1.084 1.074 1.058 1.033 0.999 0.954 0.905 0.849 0.788 0.737
1.026 1.004 0.993 0.984 0.971 0.952 0.926 0.89 0.852 0.808 0.753 0.71
0.413 0.368 0.344 0.332 0.326 0.323 0.32 0.317 0.316 0.314 0.312 0.316
0.508 0.489 0.479 0.473 0.466 0.458 0.447 0.432 0.418 0.4 0.378 0.361
0.478 0.467 0.462 0.458 0.452 0.444 0.432 0.415 0.398 0.377 0.352 0.332
1.017 1.002 0.994 0.987 0.975 0.956 0.929 0.892 0.852 0.804 0.747 0.7
0.623 0.622 0.622 0.618 0.609 0.592 0.57 0.539 0.504 0.467 0.426 0.39
0.344 0.304 0.282 0.271 0.266 0.265 0.265 0.265 0.268 0.271 0.272 0.278
0.615 0.61 0.607 0.604 0.596 0.582 0.564 0.538 0.51 0.478 0.441 0.409
0.394 0.336 0.305 0.29 0.287 0.292 0.299 0.309 0.327 0.341 0.35 0.368
0.321 0.288 0.271 0.263 0.261 0.264 0.268 0.273 0.283 0.289 0.288 0.295

59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Lanjutan

262 264 266 268 270 272 274 276 278 280 282 284
0.294 0.262 0.229 0.213 0.195 0.162 0.133 0.117 0.102 0.09 0.076 0.063
0.611 0.554 0.499 0.47 0.439 0.391 0.345 0.312 0.282 0.254 0.21 0.165
0.546 0.505 0.465 0.446 0.425 0.388 0.351 0.319 0.29 0.261 0.21 0.157
0.816 0.733 0.652 0.611 0.564 0.486 0.417 0.372 0.333 0.296 0.246 0.196
0.534 0.486 0.44 0.415 0.39 0.353 0.318 0.29 0.265 0.24 0.198 0.154
0.504 0.455 0.403 0.384 0.355 0.291 0.234 0.202 0.174 0.148 0.119 0.091
0.499 0.469 0.439 0.429 0.416 0.383 0.348 0.316 0.288 0.257 0.202 0.145
0.493 0.441 0.389 0.365 0.335 0.281 0.234 0.206 0.181 0.16 0.133 0.107
0.446 0.418 0.394 0.379 0.368 0.352 0.333 0.308 0.286 0.26 0.21 0.156
0.685 0.628 0.576 0.544 0.516 0.477 0.438 0.401 0.369 0.334 0.273 0.21
0.665 0.6 0.537 0.504 0.469 0.412 0.36 0.324 0.293 0.262 0.217 0.171
0.322 0.32 0.318 0.325 0.329 0.317 0.298 0.273 0.25 0.222 0.166 0.107
0.344 0.316 0.288 0.275 0.26 0.232 0.204 0.184 0.166 0.148 0.119 0.09
0.311 0.28 0.25 0.234 0.217 0.189 0.164 0.147 0.133 0.118 0.098 0.078
0.651 0.581 0.515 0.478 0.439 0.38 0.329 0.295 0.265 0.238 0.201 0.165
0.353 0.319 0.289 0.268 0.25 0.234 0.218 0.201 0.187 0.172 0.145 0.117
0.286 0.283 0.279 0.286 0.288 0.273 0.252 0.229 0.208 0.184 0.137 0.088
0.376 0.337 0.299 0.276 0.255 0.225 0.199 0.18 0.164 0.149 0.127 0.104
0.387 0.375 0.359 0.366 0.362 0.323 0.281 0.249 0.219 0.188 0.136 0.084
0.3 0.276 0.248 0.244 0.229 0.186 0.147 0.125 0.105 0.087 0.065 0.044

60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Lanjutan

286 288 290 292 294 296 298 300 302 304 306 308 310
0.052 0.044 0.038 0.032 0.027 0.022 0.017 0.013 0.009 0.006 0.004 0.003 0.003
0.131 0.108 0.09 0.075 0.062 0.05 0.039 0.028 0.019 0.013 0.009 0.007 0.005
0.119 0.095 0.077 0.064 0.052 0.042 0.032 0.023 0.016 0.01 0.006 0.004 0.003
0.158 0.131 0.11 0.092 0.075 0.06 0.046 0.033 0.021 0.013 0.008 0.005 0.003
0.122 0.1 0.083 0.069 0.057 0.045 0.035 0.025 0.016 0.011 0.006 0.004 0.003
0.071 0.058 0.048 0.041 0.034 0.028 0.022 0.017 0.012 0.009 0.006 0.005 0.004
0.105 0.08 0.064 0.053 0.043 0.035 0.027 0.02 0.014 0.01 0.006 0.005 0.003
0.087 0.073 0.061 0.051 0.043 0.034 0.027 0.02 0.013 0.009 0.006 0.004 0.003
0.117 0.093 0.076 0.063 0.052 0.041 0.032 0.023 0.016 0.011 0.007 0.005 0.004
0.163 0.132 0.109 0.09 0.073 0.058 0.044 0.031 0.02 0.012 0.006 0.004 0.002
0.137 0.113 0.094 0.078 0.064 0.051 0.039 0.028 0.018 0.011 0.006 0.004 0.003
0.067 0.046 0.034 0.026 0.021 0.017 0.013 0.01 0.007 0.005 0.003 0.002 0.002
0.069 0.055 0.045 0.038 0.031 0.025 0.019 0.014 0.01 0.007 0.004 0.003 0.002
0.063 0.052 0.043 0.036 0.03 0.024 0.018 0.013 0.008 0.005 0.003 0.002 0.001
0.136 0.115 0.098 0.082 0.068 0.055 0.043 0.032 0.022 0.015 0.01 0.008 0.007
0.095 0.079 0.066 0.055 0.046 0.037 0.028 0.02 0.013 0.008 0.005 0.003 0.002
0.055 0.037 0.028 0.022 0.018 0.015 0.012 0.009 0.007 0.006 0.004 0.004 0.003
0.086 0.073 0.062 0.052 0.043 0.035 0.027 0.02 0.013 0.009 0.005 0.004 0.003
0.049 0.031 0.021 0.016 0.013 0.011 0.009 0.007 0.006 0.005 0.003 0.003 0.002
0.03 0.023 0.018 0.015 0.012 0.01 0.008 0.007 0.005 0.004 0.003 0.003 0.002

61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Lampiran 6. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
parasetamol dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa validasi
internal.
PLS Regression: PCT versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ...
Number of components set to: 10

Analysis of Variance for PCT

Source DF SS MS F P
Regression 10 325.514 32.5514 173.74 0.000
Residual Error 9 1.686 0.1874
Total 19 327.200

Model Selection and Validation for PCT

Components X Variance Error SS R-Sq


1 0.855623 29.7023 0.909223
2 0.931723 3.8605 0.988201
3 0.972988 2.8532 0.991280
4 0.995864 2.8190 0.991385
5 0.999257 2.6596 0.991872
6 0.999372 2.4540 0.992500
7 0.999686 2.4051 0.992649
8 0.999870 2.2495 0.993125
9 0.999927 1.7771 0.994569
10 0.999968 1.6862 0.994847

Fits and Residuals for PCT


Row PCT Fits Res SRes
1 5 4.9004 0.099600 0.31048
2 12 11.7893 0.210730 0.71018
3 10 10.4537 -0.453711 -1.34072
4 15 15.0554 -0.055393 -0.19795
5 11 11.0014 -0.001365 -0.00532
6 6 5.9818 0.018227 0.11546
7 8 8.0115 -0.011475 -0.03692
8 8 8.0926 -0.092606 -0.27751
9 10 10.2634 -0.263405 -0.82997
10 15 14.9605 0.039514 0.18040
11 13 12.6103 0.389682 1.23513
12 4 3.9183 0.081738 0.30702
13 6 5.5312 0.468820 1.29763
14 4 4.7184 -0.718399 -2.82043
15 13 13.1072 -0.107233 -0.48463
16 9 8.4512 0.548806 1.79387
17 3 2.8854 0.114644 0.35862
18 8 8.3130 -0.312975 -1.04803
19 2 2.0866 -0.086616 -0.31285
20 2 1.8686 0.131417 0.46864
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Lampiran 7. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
guaifenesin dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa validasi
internal.
PLS Regression: GG versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ...

Number of components set to: 10

Analysis of Variance for GG

Source DF SS MS F P
Regression 10 474.354 47.4354 2177.03 0.000
Residual Error 9 0.196 0.0218
Total 19 474.550

Model Selection and Validation for GG

Components X Variance Error SS R-Sq


1 0.817853 365.582 0.229624
2 0.927910 69.456 0.853638
3 0.962431 3.380 0.992878
4 0.998206 0.958 0.997980
5 0.998658 0.690 0.998546
6 0.999522 0.631 0.998671
7 0.999788 0.541 0.998860
8 0.999902 0.450 0.999052
9 0.999921 0.255 0.999462
10 0.999971 0.196 0.999587

Fits and Residuals for GG


Row GG Fits Res SRes
1 3 2.9609 0.039101 0.34647
2 11 11.1047 -0.104718 -1.42870
3 15 14.8752 0.124762 1.12724
4 12 11.9476 0.052373 0.67167
5 11 11.0281 -0.028056 -0.31999
6 7 7.0638 -0.063807 -1.00325
7 17 16.9906 0.009437 0.08406
8 6 5.9882 0.011795 0.10271
9 16 15.8911 0.108907 1.09565
10 17 17.0830 -0.082973 -0.98218
11 11 10.9955 0.004517 0.04160
12 19 19.1623 -0.162343 -1.75687
13 8 8.0015 -0.001545 -0.01245
14 5 4.7697 0.230260 2.15806
15 8 7.9648 0.035235 0.41969
16 7 7.1559 -0.155936 -1.42644
17 16 15.9026 0.097368 0.90460
18 5 5.0332 -0.033191 -0.34406
19 17 16.9342 0.065785 0.71148
20 6 6.1470 -0.146971 -1.50193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Lampiran 8. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
klorfeniramin maleat dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa
validasi internal.
PLS Regression: CTM versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ...

Number of components set to: 10

Analysis of Variance for CTM

Source DF SS MS F P
Regression 10 496.827 49.6827 3642.73 0.000
Residual Error 9 0.123 0.0136
Total 19 496.950

Model Selection and Validation for CTM

Components X Variance Error SS R-Sq


1 0.837211 394.639 0.205879
2 0.915412 72.301 0.854511
3 0.965887 7.012 0.985889
4 0.998206 1.517 0.996947
5 0.998842 0.839 0.998312
6 0.999562 0.604 0.998785
7 0.999807 0.457 0.999081
8 0.999909 0.320 0.999356
9 0.999943 0.205 0.999588
10 0.999974 0.123 0.999753

Fits and Residuals for CTM


Row CTM Fits Res SRes
1 9 9.0121 -0.012062 -0.13818
2 13 12.8395 0.160545 2.32765
3 10 10.0092 -0.009244 -0.10583
4 20 20.1103 -0.110271 -1.48913
5 8 8.0415 -0.041461 -0.57178
6 20 19.9732 0.026832 0.58137
7 10 9.9625 0.037488 0.44891
8 15 14.9996 0.000373 0.00419
9 3 2.9800 0.020048 0.21723
10 8 8.0035 -0.003458 -0.05137
11 14 13.8958 0.104156 1.18706
12 6 5.9037 0.096321 1.46355
13 8 7.9152 0.084845 0.95359
14 7 7.0633 -0.063270 -0.74073
15 14 14.0957 -0.095750 -1.91946
16 2 2.0680 -0.068017 -0.78840
17 7 7.1562 -0.156248 -1.82326
18 6 5.9728 0.027246 0.35902
19 16 16.0699 -0.069910 -1.03384
20 15 14.9282 0.071837 0.85549
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Lampiran 9. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
parasetamol dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik validasi internal.
PLS Regression: PCT versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ...

Number of components selected by cross-validation: 3


Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10

Analysis of Variance for PCT

Source DF SS MS F P
Regression 3 324.347 108.116 606.28 0.000
Residual Error 16 2.853 0.178
Total 19 327.200

Model Selection and Validation for PCT

Components X Variance Error SS R-Sq PRESS R-Sq (pred)


1 0.855623 29.7023 0.909223 36.8199 0.887470
2 0.931723 3.8605 0.988201 5.9476 0.981823
3 0.972988 2.8532 0.991280 4.8155 0.985283
4 2.8190 0.991385 5.2731 0.983884
5 2.6596 0.991872 5.9752 0.981739
6 2.4540 0.992500 9.7405 0.970231
7 2.4051 0.992649 9.9836 0.969488
8 2.2495 0.993125 12.2229 0.962644
9 1.7771 0.994569 20.1736 0.938345
10 1.6862 0.994847 19.4015 0.940705
Fits and Residuals for PCT

Row PCT Fits Res SRes Fits (pred) Res (pred)


1 5 4.5508 0.44924 1.19368 4.4121 0.58794
2 12 11.9528 0.04721 0.12348 11.9403 0.05971
3 10 10.2232 -0.22318 -0.55430 10.2472 -0.24724
4 15 14.9909 0.00906 0.02526 14.9820 0.01799
5 11 11.1242 -0.12419 -0.30993 11.1367 -0.13672
6 6 6.2509 -0.25089 -0.67505 6.3664 -0.36639
7 8 8.3735 -0.37346 -0.92724 8.4429 -0.44286
8 8 7.9982 0.00177 0.00436 8.0029 -0.00289
9 10 9.9898 0.01019 0.02513 9.9352 0.06475
10 15 14.7886 0.21138 0.62668 14.6559 0.34411
11 13 12.6359 0.36411 0.92580 12.5458 0.45420
12 4 3.8424 0.15763 0.43140 3.7751 0.22493
13 6 5.6635 0.33648 0.84002 5.6223 0.37768
14 4 5.3087 -1.30873 -3.43615 5.6961 -1.69606
15 13 13.1301 -0.13006 -0.41099 13.2369 -0.23693
16 9 8.6509 0.34907 0.96883 8.5136 0.48640
17 3 2.9362 0.06376 0.16372 2.9450 0.05496
18 8 7.9837 0.01628 0.04245 7.9766 0.02344
19 2 2.0601 -0.06012 -0.18309 2.1066 -0.10660
20 2 1.5455 0.45447 1.21216 1.4090 0.59104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Lampiran 10. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
guaifenesin dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik validasi internal.
PLS Regression: GG versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ...

Number of components selected by cross-validation: 4


Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10

Analysis of Variance for GG

Source DF SS MS F P
Regression 4 473.592 118.398 1853.15 0.000
Residual Error 15 0.958 0.064
Total 19 474.550

Model Selection and Validation for GG

Components X Variance Error SS R-Sq PRESS R-Sq (pred)


1 0.817853 365.582 0.229624 441.061 0.070570
2 0.927910 69.456 0.853638 106.943 0.774643
3 0.962431 3.380 0.992878 6.133 0.987077
4 0.998206 0.958 0.997980 1.764 0.996282
5 0.690 0.998546 2.462 0.994812
6 0.631 0.998671 2.091 0.995594
7 0.541 0.998860 2.293 0.995168
8 0.450 0.999052 2.256 0.995246
9 0.255 0.999462 3.371 0.992896
10 0.196 0.999587 3.423 0.992787
Fits and Residuals for GG
Row GG Fits Res SRes Fits (pred) Res (pred)
1 3 2.8147 0.185330 0.83151 2.7861 0.213858
2 11 11.5181 -0.518147 -2.32437 11.6682 -0.668248
3 15 14.7858 0.214205 0.89059 14.7576 0.242408
4 12 11.7096 0.290358 1.51749 11.5239 0.476052
5 11 11.1971 -0.197111 -0.82171 11.2185 -0.218539
6 7 6.7427 0.257302 1.18408 6.6670 0.332950
7 17 16.8928 0.107245 0.45748 16.8338 0.166208
8 6 5.8730 0.127010 0.53838 5.8680 0.131974
9 16 15.5150 0.485019 2.28215 15.2989 0.701054
10 17 17.0404 -0.040354 -0.20035 17.0455 -0.045533
11 11 11.2712 -0.271193 -1.19240 11.3554 -0.355407
12 19 19.1066 -0.106576 -0.50369 19.0326 -0.032573
13 8 8.0079 -0.007870 -0.03291 8.0107 -0.010715
14 5 4.9794 0.020581 0.09448 4.9852 0.014817
15 8 8.0399 -0.039869 -0.22404 8.1127 -0.112677
16 7 7.0833 -0.083294 -0.38674 7.1151 -0.115091
17 16 15.9960 0.004012 0.01856 15.9797 0.020348
18 5 5.1593 -0.159253 -0.69382 5.2000 -0.200001
19 17 17.1528 -0.152837 -0.77810 17.2546 -0.254552
20 6 6.1146 -0.114557 -0.53287 6.1746 -0.174647
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Lampiran 11. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
klorfeniramin maleat dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik validasi
internal.
PLS Regression: CTM versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ...

Number of components selected by cross-validation: 9


Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10

Analysis of Variance for CTM

Source DF SS MS F P
Regression 9 496.745 55.1939 2697.94 0.000
Residual Error 10 0.205 0.0205
Total 19 496.950

Model Selection and Validation for CTM

Components X Variance Error SS R-Sq PRESS R-Sq (pred)


1 0.837211 394.639 0.205879 467.772 0.058714
2 0.915412 72.301 0.854511 119.239 0.760058
3 0.965887 7.012 0.985889 15.481 0.968847
4 0.998206 1.517 0.996947 3.672 0.992610
5 0.998842 0.839 0.998312 3.757 0.992440
6 0.999562 0.604 0.998785 2.898 0.994168
7 0.999807 0.457 0.999081 2.558 0.994852
8 0.999909 0.320 0.999356 2.236 0.995501
9 0.999943 0.205 0.999588 1.996 0.995984
10 0.123 0.999753 2.014 0.995946
Fits and Residuals for CTM

Row CTM Fits Res SRes Fits (pred) Res (pred)


1 9 9.0241 -0.024131 -0.22536 9.0225 -0.022537
2 13 12.7332 0.266789 2.67354 12.2524 0.747611
3 10 10.0646 -0.064559 -0.58428 10.0425 -0.042515
4 20 20.1397 -0.139706 -1.52055 20.4698 -0.469780
5 8 7.9210 0.078952 0.73586 7.9355 0.064528
6 20 19.9493 0.050651 0.87681 19.8080 0.191960
7 10 10.0538 -0.053816 -0.48049 10.1522 -0.152187
8 15 14.9379 0.062136 0.54758 14.8708 0.129157
9 3 2.9901 0.009910 0.08759 2.9834 0.016588
10 8 8.0141 -0.014064 -0.17025 8.0054 -0.005413
11 14 13.8639 0.136148 1.25314 13.7349 0.265094
12 6 5.9143 0.085742 1.06147 5.7639 0.236095
13 8 8.0335 -0.033543 -0.27048 8.1512 -0.151202
14 7 7.0586 -0.058581 -0.55984 7.1453 -0.145343
15 14 14.1963 -0.196282 -2.48096 14.8751 -0.875134
16 2 2.0960 -0.095991 -0.90064 2.1610 -0.161041
17 7 7.0728 -0.072850 -0.64505 7.2365 -0.236512
18 6 5.9159 0.084097 0.86524 5.6823 0.317710
19 16 16.0458 -0.045794 -0.54717 16.1147 -0.114729
20 15 14.9751 0.024890 0.23595 14.9748 0.025166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Lampiran 12. Data nilai koefisien dari model PLS parasetamol.


PCT PCT standardized
Constant -0,9596 0,0000000
WL220.0 -0,5565 -0,0448233
WL222.0 -0,5014 -0,0411446
WL224.0 -0,4380 -0,0359802
WL226.0 -0,3667 -0,0295029
WL228.0 -0,2701 -0,0207643
WL230.0 -0,1154 -0,0082853
WL232.0 0,0979 0,0065761
WL234.0 0,3050 0,0198122
WL236.0 0,4665 0,0301270
WL238.0 0,5646 0,0368245
WL240.0 0,6205 0,0410302
WL242.0 0,6476 0,0431903
WL244.0 0,6603 0,0440341
WL246.0 0,6671 0,0438873
WL248.0 0,6667 0,0426521
WL250.0 0,6673 0,0409941
WL252.0 0,6633 0,0384742
WL254.0 0,6367 0,0344783
WL256.0 0,6048 0,0302021
WL258.0 0,5661 0,0256208
WL260.0 0,4651 0,0191995
WL262.0 0,3001 0,0112013
WL264.0 0,2453 0,0080738
WL266.0 0,1955 0,0056777
WL268.0 -0,0272 -0,0007299
WL270.0 -0,1606 -0,0039982
WL272.0 0,0716 0,0016253
WL274.0 0,4004 0,0084268
WL276.0 0,6176 0,0120119
WL278.0 0,8920 0,0161560
WL280.0 1,2658 0,0210141
WL282.0 2,1325 0,0293286
WL284.0 3,6486 0,0403426
WL286.0 5,2262 0,0485274
WL288.0 6,5848 0,0526870
WL290.0 7,9672 0,0547435
WL292.0 9,4862 0,0548097
WL294.0 11,6780 0,0553001
WL296.0 14,4726 0,0541927
WL298.0 18,2835 0,0523707
WL300.0 25,0837 0,0500859
WL302.0 35,5519 0,0447214
WL304.0 41,7619 0,0315673
WL306.0 32,1083 0,0153724
WL308.0 -37,8691 -0,0135353
WL310.0 -39,0561 -0,0122140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Lampiran 13. Data nilai koefisien dari model PLS guaifenesin.


GG GG standardized
Constant 0,2070 0,000000
WL220.0 0,1570 0,010504
WL222.0 0,2277 0,015516
WL224.0 0,2961 0,020200
WL226.0 0,2988 0,019964
WL228.0 0,2184 0,013938
WL230.0 0,1450 0,008647
WL232.0 -0,0258 -0,001441
WL234.0 -0,3933 -0,021213
WL236.0 -0,8087 -0,043364
WL238.0 -1,1144 -0,060360
WL240.0 -1,2921 -0,070953
WL242.0 -1,3872 -0,076820
WL244.0 -1,4370 -0,079575
WL246.0 -1,4926 -0,081539
WL248.0 -1,5723 -0,083530
WL250.0 -1,6859 -0,086002
WL252.0 -1,8247 -0,087881
WL254.0 -2,0323 -0,091390
WL256.0 -2,2373 -0,092773
WL258.0 -2,3358 -0,087778
WL260.0 -2,4589 -0,084285
WL262.0 -2,3909 -0,074095
WL264.0 -1,3912 -0,038014
WL266.0 0,4869 0,011739
WL268.0 2,0867 0,046468
WL270.0 4,5667 0,094431
WL272.0 9,1118 0,171768
WL274.0 13,3643 0,233571
WL276.0 15,5509 0,251150
WL278.0 17,7228 0,266538
WL280.0 19,5570 0,269605
WL282.0 19,6795 0,224735
WL284.0 15,0986 0,138625
WL286.0 7,2788 0,056121
WL288.0 0,9088 0,006038
WL290.0 -3,2439 -0,018508
WL292.0 -6,5439 -0,031395
WL294.0 -9,5201 -0,037434
WL296.0 -12,5614 -0,039057
WL298.0 -16,6306 -0,039555
WL300.0 -30,2693 -0,050187
WL302.0 -19,5278 -0,020397
WL304.0 3,1353 0,001968
WL306.0 -55,9142 -0,022229
WL308.0 14,0083 0,004157
WL310.0 10,2038 0,002650
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Lampiran 14. Data nilai koefisien dari model PLS klorfeniramin maleat.
CTM CTM standardized
Constant 0,112 0,000000
WL220.0 -4,127 -0,269762
WL222.0 -1,239 -0,082484
WL224.0 2,306 0,153710
WL226.0 4,467 0,291648
WL228.0 6,614 0,412539
WL230.0 7,112 0,414453
WL232.0 4,906 0,267355
WL234.0 2,920 0,153907
WL236.0 1,292 0,067696
WL238.0 -0,277 -0,014663
WL240.0 -1,587 -0,085145
WL242.0 -1,547 -0,083740
WL244.0 -2,378 -0,128691
WL246.0 -2,011 -0,107366
WL248.0 -2,568 -0,133298
WL250.0 -2,995 -0,149281
WL252.0 -1,994 -0,093855
WL254.0 -0,325 -0,014303
WL256.0 1,552 0,062870
WL258.0 1,692 0,062133
WL260.0 5,218 0,174788
WL262.0 9,408 0,284920
WL264.0 12,157 0,324615
WL266.0 7,888 0,185845
WL268.0 5,199 0,113141
WL270.0 5,103 0,103107
WL272.0 3,169 0,058379
WL274.0 -11,977 -0,204554
WL276.0 -13,755 -0,217076
WL278.0 -25,678 -0,377376
WL280.0 -21,983 -0,296136
WL282.0 -15,198 -0,169603
WL284.0 -20,107 -0,180398
WL286.0 -18,129 -0,136592
WL288.0 12,027 0,078087
WL290.0 -41,676 -0,232363
WL292.0 -41,281 -0,193537
WL294.0 -1,951 -0,007498
WL296.0 34,414 0,104562
WL298.0 92,695 0,215445
WL300.0 -220,357 -0,357027
WL302.0 245,472 0,250556
WL304.0 -281,519 -0,172669
WL306.0 446,225 0,173352
WL308.0 41,624 0,012072
WL310.0 -136,887 -0,034736
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 15. Data pengukuran spektrofotometri UV enam replikasi sampel pada panjang gelombang 220 – 310 nm yang
diukur dengan interval pengukuran 2 nm.

Panjang Gelombang
Sampel
220 222 224 226 228 230 232 234 236 238 240 242 244
I 0.841 0.886 0.926 0.966 1.002 1.013 1.021 1.042 1.059 1.057 1.058 1.06 1.055
II 1.076 1.127 1.17 1.208 1.24 1.237 1.233 1.246 1.259 1.252 1.25 1.252 1.246
II 1.2 1.251 1.291 1.324 1.348 1.333 1.316 1.32 1.326 1.315 1.311 1.312 1.304
IV 1.273 1.32 1.354 1.381 1.394 1.365 1.336 1.328 1.328 1.312 1.305 1.304 1.296
V 1.361 1.409 1.444 1.467 1.474 1.434 1.391 1.373 1.365 1.345 1.334 1.331 1.323
VI 1.499 1.547 1.574 1.587 1.581 1.52 1.458 1.426 1.408 1.382 1.368 1.363 1.354

Lanjutan lampiran 15.

Panjang Gelombang
Sampel
246 248 250 252 254 256 258 260 262 264 266 268 270
I 1.038 1.007 0.963 0.905 0.836 0.764 0.686 0.613 0.538 0.473 0.417 0.371 0.335
II 1.225 1.19 1.139 1.073 0.995 0.913 0.823 0.739 0.652 0.574 0.505 0.451 0.407
II 1.284 1.247 1.196 1.128 1.049 0.964 0.871 0.785 0.696 0.612 0.538 0.481 0.433
IV 1.276 1.24 1.191 1.125 1.049 0.968 0.878 0.795 0.708 0.623 0.548 0.492 0.442
V 1.302 1.267 1.218 1.153 1.079 0.998 0.908 0.825 0.739 0.65 0.571 0.513 0.462
VI 1.333 1.3 1.251 1.188 1.115 1.037 0.945 0.864 0.778 0.685 0.6 0.542 0.487

71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lanjutan lampiran 15.

Panjang Gelombang
Sampel
272 274 276 278 280 282 284 286 288 290 292 294 296
I 0.308 0.286 0.266 0.25 0.234 0.209 0.185 0.162 0.141 0.121 0.102 0.085 0.069
II 0.37 0.34 0.315 0.295 0.274 0.246 0.217 0.19 0.166 0.143 0.121 0.101 0.083
II 0.39 0.355 0.328 0.305 0.283 0.253 0.223 0.196 0.17 0.146 0.124 0.103 0.083
IV 0.395 0.356 0.327 0.303 0.279 0.249 0.219 0.192 0.168 0.144 0.122 0.101 0.082
V 0.409 0.366 0.335 0.309 0.284 0.254 0.224 0.197 0.172 0.148 0.126 0.105 0.086
VI 0.426 0.376 0.343 0.315 0.288 0.256 0.226 0.199 0.173 0.149 0.127 0.107 0.087

Lanjutan lampiran 15.

Panjang Gelombang
Sampel
298 300 302 304 306 308 310
I 0.054 0.04 0.028 0.02 0.014 0.011 0.009
II 0.065 0.049 0.035 0.026 0.02 0.016 0.014
II 0.065 0.049 0.034 0.024 0.018 0.014 0.012
IV 0.064 0.048 0.034 0.024 0.017 0.013 0.012
V 0.068 0.052 0.038 0.028 0.022 0.019 0.017
VI 0.069 0.053 0.039 0.029 0.023 0.019 0.017

72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 16. Perhitungan kadar PCT pada sampel sirup menggunakan hasil koefisien validasi internal leave one out.
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6
Koefisien
Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K
-0.9596 1 -0.9596 1 -0.9596 1 -0.9596 1 -0.9596 1 -0.9596 1 -0.9596
-0.5565 0.841 -0.46802 1.076 -0.59879 1.2 -0.6678 1.273 -0.70842 1.361 -0.7574 1.499 -0.83419
-0.5014 0.886 -0.44424 1.127 -0.56508 1.251 -0.62725 1.32 -0.66185 1.409 -0.70647 1.547 -0.77567
-0.438 0.926 -0.40559 1.17 -0.51246 1.291 -0.56546 1.354 -0.59305 1.444 -0.63247 1.574 -0.68941
-0.3667 0.966 -0.35423 1.208 -0.44297 1.324 -0.48551 1.381 -0.50641 1.467 -0.53795 1.587 -0.58195
-0.2701 1.002 -0.27064 1.24 -0.33492 1.348 -0.36409 1.394 -0.37652 1.474 -0.39813 1.581 -0.42703
-0.1154 1.013 -0.1169 1.237 -0.14275 1.333 -0.15383 1.365 -0.15752 1.434 -0.16548 1.52 -0.17541
0.0979 1.021 0.099956 1.233 0.120711 1.316 0.128836 1.336 0.130794 1.391 0.136179 1.458 0.142738
0.305 1.042 0.31781 1.246 0.38003 1.32 0.4026 1.328 0.40504 1.373 0.418765 1.426 0.43493
0.4665 1.059 0.494024 1.259 0.587324 1.326 0.618579 1.328 0.619512 1.365 0.636773 1.408 0.656832
0.5646 1.057 0.596782 1.252 0.706879 1.315 0.742449 1.312 0.740755 1.345 0.759387 1.382 0.780277
0.6205 1.058 0.656489 1.25 0.775625 1.311 0.813476 1.305 0.809753 1.334 0.827747 1.368 0.848844
0.6476 1.06 0.686456 1.252 0.810795 1.312 0.849651 1.304 0.84447 1.331 0.861956 1.363 0.882679
0.6603 1.055 0.696617 1.246 0.822734 1.304 0.861031 1.296 0.855749 1.323 0.873577 1.354 0.894046
0.6671 1.038 0.69245 1.225 0.817198 1.284 0.856556 1.276 0.85122 1.302 0.868564 1.333 0.889244
0.6667 1.007 0.671367 1.19 0.793373 1.247 0.831375 1.24 0.826708 1.267 0.844709 1.3 0.86671
0.6673 0.963 0.64261 1.139 0.760055 1.196 0.798091 1.191 0.794754 1.218 0.812771 1.251 0.834792
0.6633 0.905 0.600287 1.073 0.711721 1.128 0.748202 1.125 0.746213 1.153 0.764785 1.188 0.788
0.6367 0.836 0.532281 0.995 0.633517 1.049 0.667898 1.049 0.667898 1.079 0.686999 1.115 0.709921
0.6048 0.764 0.462067 0.913 0.552182 0.964 0.583027 0.968 0.585446 0.998 0.60359 1.037 0.627178
0.5661 0.686 0.388345 0.823 0.4659 0.871 0.493073 0.878 0.497036 0.908 0.514019 0.945 0.534965
0.4651 0.613 0.285106 0.739 0.343709 0.785 0.365104 0.795 0.369755 0.825 0.383708 0.864 0.401846
0.3001 0.538 0.161454 0.652 0.195665 0.696 0.20887 0.708 0.212471 0.739 0.221774 0.778 0.233478
0.2453 0.473 0.116027 0.574 0.140802 0.612 0.150124 0.623 0.152822 0.65 0.159445 0.685 0.168031

73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lanjutan lampiran 16.


Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6
Koefisien
Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K
0.1955 0.417 0.081524 0.505 0.098728 0.538 0.105179 0.548 0.107134 0.571 0.111631 0.6 0.1173
-0.0272 0.371 -0.01009 0.451 -0.01227 0.481 -0.01308 0.492 -0.01338 0.513 -0.01395 0.542 -0.01474
-0.1606 0.335 -0.0538 0.407 -0.06536 0.433 -0.06954 0.442 -0.07099 0.462 -0.0742 0.487 -0.07821
0.0716 0.308 0.022053 0.37 0.026492 0.39 0.027924 0.395 0.028282 0.409 0.029284 0.426 0.030502
0.4004 0.286 0.114514 0.34 0.136136 0.355 0.142142 0.356 0.142542 0.366 0.146546 0.376 0.15055
0.6176 0.266 0.164282 0.315 0.194544 0.328 0.202573 0.327 0.201955 0.335 0.206896 0.343 0.211837
0.892 0.25 0.223 0.295 0.26314 0.305 0.27206 0.303 0.270276 0.309 0.275628 0.315 0.28098
1.2658 0.234 0.296197 0.274 0.346829 0.283 0.358221 0.279 0.353158 0.284 0.359487 0.288 0.36455
2.1325 0.209 0.445693 0.246 0.524595 0.253 0.539523 0.249 0.530993 0.254 0.541655 0.256 0.54592
3.6486 0.185 0.674991 0.217 0.791746 0.223 0.813638 0.219 0.799043 0.224 0.817286 0.226 0.824584
5.2262 0.162 0.846644 0.19 0.992978 0.196 1.024335 0.192 1.00343 0.197 1.029561 0.199 1.040014
6.5848 0.141 0.928457 0.166 1.093077 0.17 1.119416 0.168 1.106246 0.172 1.132586 0.173 1.13917
7.9672 0.121 0.964031 0.143 1.13931 0.146 1.163211 0.144 1.147277 0.148 1.179146 0.149 1.187113
9.4862 0.102 0.967592 0.121 1.14783 0.124 1.176289 0.122 1.157316 0.126 1.195261 0.127 1.204747
11.678 0.085 0.99263 0.101 1.179478 0.103 1.202834 0.101 1.179478 0.105 1.22619 0.107 1.249546
14.4726 0.069 0.998609 0.083 1.201226 0.083 1.201226 0.082 1.186753 0.086 1.244644 0.087 1.259116
18.2835 0.054 0.987309 0.065 1.188428 0.065 1.188428 0.064 1.170144 0.068 1.243278 0.069 1.261562
25.0837 0.04 1.003348 0.049 1.229101 0.049 1.229101 0.048 1.204018 0.052 1.304352 0.053 1.329436
35.5519 0.028 0.995453 0.035 1.244317 0.034 1.208765 0.034 1.208765 0.038 1.350972 0.039 1.386524
41.7619 0.02 0.835238 0.026 1.085809 0.024 1.002286 0.024 1.002286 0.028 1.169333 0.029 1.211095
32.1083 0.014 0.449516 0.02 0.642166 0.018 0.577949 0.017 0.545841 0.022 0.706383 0.023 0.738491
-37.8691 0.011 -0.41656 0.016 -0.60591 0.014 -0.53017 0.013 -0.4923 0.019 -0.71951 0.019 -0.71951
-39.0561 0.009 -0.3515 0.014 -0.54679 0.012 -0.46867 0.012 -0.46867 0.017 -0.66395 0.017 -0.66395
Calculated 16.24003 19.35725 19.76903 19.44662 20.01575 20.30787

74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 17. Perhitungan kadar GG pada sampel sirup menggunakan hasil koefisien validasi internal leave one out.
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6
Koefisien
Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K
0.207 1 0.207 1 0.207 1 0.207 1 0.207 1 0.207 1 0.207
0.157 0.841 0.132037 1.076 0.168932 1.2 0.1884 1.273 0.199861 1.361 0.213677 1.499 0.235343
0.2277 0.886 0.201742 1.127 0.256618 1.251 0.284853 1.32 0.300564 1.409 0.320829 1.547 0.352252
0.2961 0.926 0.274189 1.17 0.346437 1.291 0.382265 1.354 0.400919 1.444 0.427568 1.574 0.466061
0.2988 0.966 0.288641 1.208 0.36095 1.324 0.395611 1.381 0.412643 1.467 0.43834 1.587 0.474196
0.2184 1.002 0.218837 1.24 0.270816 1.348 0.294403 1.394 0.30445 1.474 0.321922 1.581 0.34529
0.145 1.013 0.146885 1.237 0.179365 1.333 0.193285 1.365 0.197925 1.434 0.20793 1.52 0.2204
-0.0258 1.021 -0.02634 1.233 -0.03181 1.316 -0.03395 1.336 -0.03447 1.391 -0.03589 1.458 -0.03762
-0.3933 1.042 -0.40982 1.246 -0.49005 1.32 -0.51916 1.328 -0.5223 1.373 -0.54 1.426 -0.56085
-0.8087 1.059 -0.85641 1.259 -1.01815 1.326 -1.07234 1.328 -1.07395 1.365 -1.10388 1.408 -1.13865
-1.1144 1.057 -1.17792 1.252 -1.39523 1.315 -1.46544 1.312 -1.46209 1.345 -1.49887 1.382 -1.5401
-1.2921 1.058 -1.36704 1.25 -1.61513 1.311 -1.69394 1.305 -1.68619 1.334 -1.72366 1.368 -1.76759
-1.3872 1.06 -1.47043 1.252 -1.73677 1.312 -1.82001 1.304 -1.80891 1.331 -1.84636 1.363 -1.89075
-1.437 1.055 -1.51604 1.246 -1.7905 1.304 -1.87385 1.296 -1.86235 1.323 -1.90115 1.354 -1.9457
-1.4926 1.038 -1.54932 1.225 -1.82844 1.284 -1.9165 1.276 -1.90456 1.302 -1.94337 1.333 -1.98964
-1.5723 1.007 -1.58331 1.19 -1.87104 1.247 -1.96066 1.24 -1.94965 1.267 -1.9921 1.3 -2.04399
-1.6859 0.963 -1.62352 1.139 -1.92024 1.196 -2.01634 1.191 -2.00791 1.218 -2.05343 1.251 -2.10906
-1.8247 0.905 -1.65135 1.073 -1.9579 1.128 -2.05826 1.125 -2.05279 1.153 -2.10388 1.188 -2.16774
-2.0323 0.836 -1.699 0.995 -2.02214 1.049 -2.13188 1.049 -2.13188 1.079 -2.19285 1.115 -2.26601
-2.2373 0.764 -1.7093 0.913 -2.04265 0.964 -2.15676 0.968 -2.16571 0.998 -2.23283 1.037 -2.32008
-2.3358 0.686 -1.60236 0.823 -1.92236 0.871 -2.03448 0.878 -2.05083 0.908 -2.12091 0.945 -2.20733
-2.4589 0.613 -1.50731 0.739 -1.81713 0.785 -1.93024 0.795 -1.95483 0.825 -2.02859 0.864 -2.12449
-2.3909 0.538 -1.2863 0.652 -1.55887 0.696 -1.66407 0.708 -1.69276 0.739 -1.76688 0.778 -1.86012
-1.3912 0.473 -0.65804 0.574 -0.79855 0.612 -0.85141 0.623 -0.86672 0.65 -0.90428 0.685 -0.95297

75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lanjutan lampiran 17.

Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6


Koefisien
Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K
0.4869 0.417 0.203037 0.505 0.245885 0.538 0.261952 0.548 0.266821 0.571 0.27802 0.6 0.29214
2.0867 0.371 0.774166 0.451 0.941102 0.481 1.003703 0.492 1.026656 0.513 1.070477 0.542 1.130991
4.5667 0.335 1.529845 0.407 1.858647 0.433 1.977381 0.442 2.018481 0.462 2.109815 0.487 2.223983
9.1118 0.308 2.806434 0.37 3.371366 0.39 3.553602 0.395 3.599161 0.409 3.726726 0.426 3.881627
13.3643 0.286 3.82219 0.34 4.543862 0.355 4.744327 0.356 4.757691 0.366 4.891334 0.376 5.024977
15.5509 0.266 4.136539 0.315 4.898534 0.328 5.100695 0.327 5.085144 0.335 5.209552 0.343 5.333959
17.7228 0.25 4.4307 0.295 5.228226 0.305 5.405454 0.303 5.370008 0.309 5.476345 0.315 5.582682
19.557 0.234 4.576338 0.274 5.358618 0.283 5.534631 0.279 5.456403 0.284 5.554188 0.288 5.632416
19.6795 0.209 4.113016 0.246 4.841157 0.253 4.978914 0.249 4.900196 0.254 4.998593 0.256 5.037952
15.0986 0.185 2.793241 0.217 3.276396 0.223 3.366988 0.219 3.306593 0.224 3.382086 0.226 3.412284
7.2788 0.162 1.179166 0.19 1.382972 0.196 1.426645 0.192 1.39753 0.197 1.433924 0.199 1.448481
0.9088 0.141 0.128141 0.166 0.150861 0.17 0.154496 0.168 0.152678 0.172 0.156314 0.173 0.157222
-3.2439 0.121 -0.39251 0.143 -0.46388 0.146 -0.47361 0.144 -0.46712 0.148 -0.4801 0.149 -0.48334
-6.5439 0.102 -0.66748 0.121 -0.79181 0.124 -0.81144 0.122 -0.79836 0.126 -0.82453 0.127 -0.83108
-9.5201 0.085 -0.80921 0.101 -0.96153 0.103 -0.98057 0.101 -0.96153 0.105 -0.99961 0.107 -1.01865
-12.5614 0.069 -0.86674 0.083 -1.0426 0.083 -1.0426 0.082 -1.03003 0.086 -1.08028 0.087 -1.09284
-16.6306 0.054 -0.89805 0.065 -1.08099 0.065 -1.08099 0.064 -1.06436 0.068 -1.13088 0.069 -1.14751
-30.2693 0.04 -1.21077 0.049 -1.4832 0.049 -1.4832 0.048 -1.45293 0.052 -1.574 0.053 -1.60427
-19.5278 0.028 -0.54678 0.035 -0.68347 0.034 -0.66395 0.034 -0.66395 0.038 -0.74206 0.039 -0.76158
3.1353 0.02 0.062706 0.026 0.081518 0.024 0.075247 0.024 0.075247 0.028 0.087788 0.029 0.090924
-55.9142 0.014 -0.7828 0.02 -1.11828 0.018 -1.00646 0.017 -0.95054 0.022 -1.23011 0.023 -1.28603
14.0083 0.011 0.154091 0.016 0.224133 0.014 0.196116 0.013 0.182108 0.019 0.266158 0.019 0.266158
10.2038 0.009 0.091834 0.014 0.142853 0.012 0.122446 0.012 0.122446 0.017 0.173465 0.017 0.173465
Calculated 4.402628 4.893528 5.106336 5.123818 4.901564 4.841803

76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 18. Perhitungan kadar CTM pada sampel sirup menggunakan hasil koefisien validasi internal leave one out.

Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6


Koefisien
Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K
0.112 1 0.112 1 0.112 1 0.112 1 0.112 1 0.112 1 0.112
-4.127 0.841 -3.47081 1.076 -4.44065 1.2 -4.9524 1.273 -5.25367 1.361 -5.61685 1.499 -6.18637
-1.239 0.886 -1.09775 1.127 -1.39635 1.251 -1.54999 1.32 -1.63548 1.409 -1.74575 1.547 -1.91673
2.306 0.926 2.135356 1.17 2.69802 1.291 2.977046 1.354 3.122324 1.444 3.329864 1.574 3.629644
4.467 0.966 4.315122 1.208 5.396136 1.324 5.914308 1.381 6.168927 1.467 6.553089 1.587 7.089129
6.614 1.002 6.627228 1.24 8.20136 1.348 8.915672 1.394 9.219916 1.474 9.749036 1.581 10.45673
7.112 1.013 7.204456 1.237 8.797544 1.333 9.480296 1.365 9.70788 1.434 10.19861 1.52 10.81024
4.906 1.021 5.009026 1.233 6.049098 1.316 6.456296 1.336 6.554416 1.391 6.824246 1.458 7.152948
2.92 1.042 3.04264 1.246 3.63832 1.32 3.8544 1.328 3.87776 1.373 4.00916 1.426 4.16392
1.292 1.059 1.368228 1.259 1.626628 1.326 1.713192 1.328 1.715776 1.365 1.76358 1.408 1.819136
-0.277 1.057 -0.29279 1.252 -0.3468 1.315 -0.36426 1.312 -0.36342 1.345 -0.37257 1.382 -0.38281
-1.587 1.058 -1.67905 1.25 -1.98375 1.311 -2.08056 1.305 -2.07104 1.334 -2.11706 1.368 -2.17102
-1.547 1.06 -1.63982 1.252 -1.93684 1.312 -2.02966 1.304 -2.01729 1.331 -2.05906 1.363 -2.10856
-2.378 1.055 -2.50879 1.246 -2.96299 1.304 -3.10091 1.296 -3.08189 1.323 -3.14609 1.354 -3.21981
-2.011 1.038 -2.08742 1.225 -2.46348 1.284 -2.58212 1.276 -2.56604 1.302 -2.61832 1.333 -2.68066
-2.568 1.007 -2.58598 1.19 -3.05592 1.247 -3.2023 1.24 -3.18432 1.267 -3.25366 1.3 -3.3384
-2.995 0.963 -2.88419 1.139 -3.41131 1.196 -3.58202 1.191 -3.56705 1.218 -3.64791 1.251 -3.74675
-1.994 0.905 -1.80457 1.073 -2.13956 1.128 -2.24923 1.125 -2.24325 1.153 -2.29908 1.188 -2.36887
-0.325 0.836 -0.2717 0.995 -0.32338 1.049 -0.34093 1.049 -0.34093 1.079 -0.35068 1.115 -0.36238
1.552 0.764 1.185728 0.913 1.416976 0.964 1.496128 0.968 1.502336 0.998 1.548896 1.037 1.609424
1.692 0.686 1.160712 0.823 1.392516 0.871 1.473732 0.878 1.485576 0.908 1.536336 0.945 1.59894
5.218 0.613 3.198634 0.739 3.856102 0.785 4.09613 0.795 4.14831 0.825 4.30485 0.864 4.508352
9.408 0.538 5.061504 0.652 6.134016 0.696 6.547968 0.708 6.660864 0.739 6.952512 0.778 7.319424
12.157 0.473 5.750261 0.574 6.978118 0.612 7.440084 0.623 7.573811 0.65 7.90205 0.685 8.327545

77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lanjutan lampiran 18.


Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6
Koefisien
Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K
7.888 0.417 3.289296 0.505 3.98344 0.538 4.243744 0.548 4.322624 0.571 4.504048 0.6 4.7328
5.199 0.371 1.928829 0.451 2.344749 0.481 2.500719 0.492 2.557908 0.513 2.667087 0.542 2.817858
5.103 0.335 1.709505 0.407 2.076921 0.433 2.209599 0.442 2.255526 0.462 2.357586 0.487 2.485161
3.169 0.308 0.976052 0.37 1.17253 0.39 1.23591 0.395 1.251755 0.409 1.296121 0.426 1.349994
-11.977 0.286 -3.42542 0.34 -4.07218 0.355 -4.25184 0.356 -4.26381 0.366 -4.38358 0.376 -4.50335
-13.755 0.266 -3.65883 0.315 -4.33283 0.328 -4.51164 0.327 -4.49789 0.335 -4.60793 0.343 -4.71797
-25.678 0.25 -6.4195 0.295 -7.57501 0.305 -7.83179 0.303 -7.78043 0.309 -7.9345 0.315 -8.08857
-21.983 0.234 -5.14402 0.274 -6.02334 0.283 -6.22119 0.279 -6.13326 0.284 -6.24317 0.288 -6.3311
-15.198 0.209 -3.17638 0.246 -3.73871 0.253 -3.84509 0.249 -3.7843 0.254 -3.86029 0.256 -3.89069
-20.107 0.185 -3.7198 0.217 -4.36322 0.223 -4.48386 0.219 -4.40343 0.224 -4.50397 0.226 -4.54418
-18.129 0.162 -2.9369 0.19 -3.44451 0.196 -3.55328 0.192 -3.48077 0.197 -3.57141 0.199 -3.60767
12.027 0.141 1.695807 0.166 1.996482 0.17 2.04459 0.168 2.020536 0.172 2.068644 0.173 2.080671
-41.676 0.121 -5.0428 0.143 -5.95967 0.146 -6.0847 0.144 -6.00134 0.148 -6.16805 0.149 -6.20972
-41.281 0.102 -4.21066 0.121 -4.995 0.124 -5.11884 0.122 -5.03628 0.126 -5.20141 0.127 -5.24269
-1.951 0.085 -0.16584 0.101 -0.19705 0.103 -0.20095 0.101 -0.19705 0.105 -0.20486 0.107 -0.20876
34.414 0.069 2.374566 0.083 2.856362 0.083 2.856362 0.082 2.821948 0.086 2.959604 0.087 2.994018
92.695 0.054 5.00553 0.065 6.025175 0.065 6.025175 0.064 5.93248 0.068 6.30326 0.069 6.395955
-220.357 0.04 -8.81428 0.049 -10.7975 0.049 -10.7975 0.048 -10.5771 0.052 -11.4586 0.053 -11.6789
245.472 0.028 6.873216 0.035 8.59152 0.034 8.346048 0.034 8.346048 0.038 9.327936 0.039 9.573408
-281.519 0.02 -5.63038 0.026 -7.31949 0.024 -6.75646 0.024 -6.75646 0.028 -7.88253 0.029 -8.16405
446.225 0.014 6.24715 0.02 8.9245 0.018 8.03205 0.017 7.585825 0.022 9.81695 0.023 10.26318
41.624 0.011 0.457864 0.016 0.665984 0.014 0.582736 0.013 0.541112 0.019 0.790856 0.019 0.790856
-136.887 0.009 -1.23198 0.014 -1.91642 0.012 -1.64264 0.012 -1.64264 0.017 -2.32708 0.017 -2.32708
Calculated 2.82907 5.73855 7.220032 8.606492 11.30196 14.08422

78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi yang berjudul “Aplikasi

Spektrofotometri UV Dan Kalibrasi Multivariat Untuk

Analisis Parasetamol, Guaifenesin Dan Klorfeniramin

Maleat Dalam Sirup” memiliki nama lengkap Erfan

Sriman Famarani Gulö. Penulis lahir pada tanggal 27

Oktober 1993, di Lölöwa’u, Nias. Penulis merupakan

anak keempat dari pasangan

Fangato Gulö dan Afasari Dachi. Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di SD Negeri

No. 071079 Mandrehe pada bulan juli tahun 1999 dan lulus pada bulan juni tahun 2005.

Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMP Swasta Bunga Mawar Gunungsitoli

pada bulan juli tahun 2005 dan tamat pada bulan juni 2008. Penulis melanjutkan

pendidikannya di SMA Negeri 1 Mandrehe pada juli 2008 dan lulus mei 2011. Setelah

tamat SMA, penulis diterima di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta. Selama perkuliahan, penulis mengikuti beberapa kepanitiaan tingkat

fakultas, diantaranya panitia Pharmacy Performance and Road to School (2012 dan

2013), dan panitia Seminar Nasional dengan tema “Young Generetion with No More

HIV Infections, Discriminations, ad AIDS Related Death”.

Anda mungkin juga menyukai