i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Seng (Zn) dan Arsen (As) ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi
bantuan dan dukungan hingga makalah ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena adanya keterbatasan
ilmu yang dimiliki, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah kami di masa mendatang.
Penulis berharap agar makalah ini dapat diterima dengan baik dan dapat bermanfaat bagi para
pembaca terutama dalam bidang pendidikan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
i
ii
4.1 Kesimpulan.................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................38
BAB I
PENDAHULUAN
Bagaimanakah Karakteristik umum, sifat fisika, sifat kimia dan sifat mekanik seng dan
arsenic
Bagaimanakah sumber seng dan arsen di alam dan proses pembuatannya di industry?
Apa sajakah paduan dan senyawa yang penting dari seng dan arsenic?
Apa sajakah manfaat dari seng dan arsen bagi kehidupan manusia?
Bagaimanakah tingkat bahaya dari logam seng dan arsenic bagi manusia dan lingkungan?
1
2
1.3 Tujuan
Makalah ilmiah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa
terutama mahasiswa teknik kimia tentang logam seng dan paduannya serta arsenik dan
senyawanya yang memiliki potensi manfaat bagi kehidupan manusia maupun dunia industri
yang nantinya akan dijajaki oleh mahasiswa teknik kimia tersebut serta untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Bahan Konstruksi dan Korosi.
3
4
Elektronegativitas 1,65
(1) 906,4 kJ/mol
Energi Ionisasi (2) 1.733,3 kJ/mol
(3) 3.833 kJ/mol
Jari-jari atom 135 pm
Seng yang dibakar akan menghasilkan lidah api berwarna hijau kebiruan dan Sifat
kimiawi seng mirip dengan logam-logam transisi periode pertama seperti nikel dan
tembaga. Ia bersifat diamagnetik dan hampir tak berwarna. Jari-jari ion seng dan
magnesium juga hampir identik. Oleh karenanya, garam kedua senyawa ini akan
memiliki struktur kristal yang sama. Pada kasus di mana jari-jari ion merupakan
faktor penentu, sifat-sifat kimiawi keduanya akan sangat mirip. mengeluarkan asap
seng oksida. Seng bereaksi dengan asam, basa, dan non-logam lainnya Seng yang
sangat murni hanya akan bereaksi secara lambat dengan asam pada suhu kamar. Asam
kuat seperti asam klorida maupun asam sulfat dapat menghilangkan lapisan pelindung
seng karbonat dan reaksi seng dengan air yang ada akan melepaskan gas hidrogen.
Seng secara umum memiliki keadaan oksidasi +2. Ketika senyawa dengan keadaan
oksidasi +2 terbentuk, elektron pada kelopak elektron terluar s akan terlepas, dan ion
seng yang terbentuk akan memiliki konfigurasi [Ar]3d10. Hal ini mengijinkan
pembentukan empat ikatan kovalen dengan menerima empat pasangan elektron dan
mematuhi kaidah oktet. Stereokimia senyawa yang dibentuk ini adalah tetrahedral dan
ikatan yang terbentuk dapat dikatakan sebagai sp3. Pada larutan akuatik, kompleks
oktaherdal, [Zn(H2O)6]2+, merupakan spesi yang dominan.
Penguapan seng yang dikombinasikan dengan seng klorida pada temperatur di atas
285 C mengindikasikan adanya Zn2Cl2 yang terbentuk, yakni senyawa seng yang
berkeadaan oksidasi +1. Tiada senyawa seng berkeadaan oksidasi selain +1 dan +2
yang diketahui. Perhitungan teoritis mengindikasikan bahwa senyawa seng dengan
keadaan oksidasi +4 sangatlah tidak memungkinkan terbentuk.
Seng cenderung membentuk ikatan kovalen berderajat tinggi. Ia juga akan
membentuk senyawa kompleks dengan pendonor N- dan S-. Senyawa kompleks seng
kebanyakan berkoordinasi 4 ataupun 6 walaupun koordinasi 5 juga diketahui ada.
6
sulfida primordial. Total keseluruhan kandungan seng di seluruh dunia adalah sekitar
1,8 gigaton. Hampir sekitar 200 megatonnya dapat diperoleh secara ekonomis pada
tahun 2008.
Kandungan besar seng dapat ditemukan di Australia, Kanada, dan Amerika Serikat.
Berdasarkan laju konsumsi seng sekarang ini, cadangan seng diperkirakan akan habis
antara tahun 2027 sampai dengan 2055. Sekitar 346 megaton seng telah ditambang
sepanjang sejarahnya sampai dengan tahun 2002. Selain itu, diperkirakan pula sekitar
109 megatonnya masih digunakan.
Pada umumnya logam lain memiliki hidrogen overpotensial yang lebih rendah
sehingga apabila digunakan sebagai katoda dapat menurunkan efisiensi arus. Oleh
karena itu digunakan logam aluminium sebagai katoda untuk proses elektrowinning
Zn.
Reaksi-reaksi yang akan terjadi dalam proses ini adalah:
Leaching
Zn + H2SO4 > ZnSO4 + H2O
ZnSO4 > Zn2+ + SO42-
Elektrowinning
Anoda : 2H2O > 4H+ + O2 + 4e-
Karoda : 2Zn2+ + 4e- > 2Zn +
2Zn2+ + 2H2O > 2Zn + 4H+ + O2
Selama proses ini akan terjadi tiga aliran perpindahan ion, yaitu
1. Konveksi
Pergerakan elektrolit dalam skala yang besar dari larutan ruah ke lapisan difusi.
Proses ini dapat dilakukan dengan memberi pengadukan, pompaan elektrolit atau
injeksi udara
2. Difusi
Merupakan proses pergerakan ion-ion logam menuju OHP (Outer Helmhotz Plane)
melalui lapisan elektrolit yang diam.
3. Migrasi
Merupakan transport ion karena ada perbedaan potensial.
Untuk mengetahui jumlah berat logam Zn yang akan terdeposisi pada katoda, kita
bisa memperkirakan berapa berat endapan yang akan terbentuk dengan menggunakan
hukum Faraday.
9
B. Thermochemical
Terdapat berbagai proses thermochemical digunakan untuk memisahkan Zn dari
oksidanya, semua menggunakan Carbon. Carbon berikatan dengan oksigen
membentuk CO dan/atau CO2. Sehingga Zn terbebas dalam bentuk uap (vapor) yang
kemudian dipadatkan untuk memperoleh logam yang diinginkan.
Seng diekstraksi dari seng blende/sphalerite (seng sulfide) atau calamine/Smithsonite
(seng karbonat).
Seng sulfide dibakar di udara untuk menghasilkan seng oksida.
2ZnS(s) + 3O2(g) 2ZnO(s) + 2SO2(g)
Catatan: calamine dapat digunakan secara langsung dalam lelehan seng karena dalam
pemanasannya akan menghasilkan seng oksida,
ZnCO3(s) ZnO(s) + CO2(g)
(dekomposisi termal endotermik).
Seng oksida di bakar dalam smelting furnace dengan karbon (batu karang, agent
pereduksi) dan limestone (untuk menghilangkan pengotor asam). Reaksi kimia hampir
sama dengan besi dari blast furnace.
C(s) + O2(g) CO2(g)
(sangat oksidasi eksotermik, meningkatkan temperature)
C(s) + CO2(g) 2CO(g)
(C dioksidasi, CO2 direduksi)
ZnO(s) + CO(g) Zn(l) + CO2(g)
(seng oksida direduksi oleh CO, Zn kehilangan O)
Atau reduksi langsung oleh karbon :
ZnO(s) + C(s) Zn(l) + CO(g)
(ZnO direduksi, C dioksidasi)
Karbon monoksida bertindak sebagai agent pereduksi yaitu menghilangkan oksigen
dari oksida.
Seng tidak murni kemudian didistilasi frasional dari campuran ampas biji dan logam
lainnya seperti timah dan cadmium yang keluar dari pembakaran tinggi pada atmosfer
yang kaya akan karbon monoksida dimana menghentikan seng dioksidasi kembali
menjadi seng oksida.
Ampas biji dan timah (dengan logam lainnya seperti cadmium) dari dua lapisan dapat
ditahan pada dasar furnace.
10
Seng kemudian dapat dimurnikan lebih lanjut melalui distilasi fraksional ke 2 atau
dengan dilarutkan ke dalam larutan asam sulfat dan dimurnikan secara elektrolit.
B. Perak Nikel
Perak nikel sering juga disebut sebagai perak jerman, argentann, paktong, perak baru,
campuran nikel atau alpaca. Logam ini terdiri dari campuran tembaga, nikel dan seng.
Formulasi umumnya terdiri dari 60% tembaga, 20% nikel dan 20% seng sehingga
menghasilkan logam seperti perak. Apalagi setelah di elektroplating atau di krom
warna perak, maka logam ini akan benar-benar terlihat perak sesungguhnya. Kata
perak nikel diambil karena campuran logam tanpa perak ini menghasilkan logam yang
terlihat seperti perak.
Perak nikel ini awalnya sangat popular digunakan sebagai peralatan makan seperti
piring, sendok, pisau, garpu dan sejenisnya. Bahkan hingga berkembang untuk
kebutuhan resleting, kunci, perhiasan handmade, alat musik, jalur rel, hingga
kebutuhan industri berat.
Untuk nama alpaca sendiri dinamakan oleh Berlin dan Ernst August Geitner yang
telah menemukan campuran logam perak nikel. Tentu saja akibat warnanya yang
mendekati perak, maka logam ini juga digunakan untuk fraud / menipu dan
menghasilkan koin logam perak dimana bahan dasarnya bukan lah perak.
Untuk mengetahui perbedaan perak dengan perak nikel kita dapat menggunakan
larutan asam penguji, menggunting logam hingga dapat melihat logam di dalam nya.
Perak asli akan tetap memiliki kualitas warna yang berbeda dengan perak nikel
sebelum di elektro plating / diwarnai lapisan perak.
C. Cadmium Zinc Telluride
Telluride seng kadmium, (CdZnTe) atau CZT, adalah senyawa kadmium, seng dan
telurium atau, lebih ketat berbicara, paduan telluride kadmium dan seng telluride.
Sebuah semikonduktor celah pita langsung, digunakan dalam berbagai aplikasi,
termasuk detektor radiasi, kisi-kisi photorefractive, modulator elektro-optik, sel surya,
dan generasi Terahertz dan deteksi. Celah pita bervariasi dari sekitar 1,4-2,2 eV,
tergantung pada komposisi.
Radiasi detektor menggunakan CZT dapat beroperasi di langsung-konversi (atau
fotokonduktif) mode pada suhu kamar, tidak seperti beberapa bahan lainnya
(khususnya germanium) yang memerlukan pendinginan nitrogen cair. Keuntungan
relatif mereka termasuk sensitivitas tinggi untuk x-ray dan gamma-sinar, karena
nomor atom tinggi dan Te Cd, dan lebih baik energi daripada resolusi detektor
sintilator. CZT dapat dibentuk menjadi bentuk yang berbeda untuk mendeteksi
radiasi-aplikasi, dan berbagai geometri elektroda, seperti grid coplanar, telah
dikembangkan untuk memberikan unipolar (elektron-hanya) operasi, dengan
demikian meningkatkan resolusi energi.
Materi yang memiliki koefisien elektro-optik yang tinggi dan transparansi di wilayah
pertengahan inframerah, sehingga bahan modulator baik untuk laser inframerah. Sifat
yang sama membuatnya berguna untuk mendeteksi gelombang Terahertz.
Penggunaan tambahan sebagai bahan substrat untuk pertumbuhan epitaxial merkuri
telluride kadmium (HgCdTe), bahan detektor inframerah. Cd0.96Zn0.04Te hampir
12
sempurna kisi cocok untuk LWIR HgCdTe (80% Hg, Cd 20%). Namun, sulit untuk
tumbuh kristal besar komposisi tetap.
Cadmium Telluride Seng sebagai suatu senyawa yang ditemukan non-toksik pada
5g/1kg dalam sebuah "Studi Toksisitas Akut Oral Batas" yang dilakukan oleh
Toxikon.
D. Prestal
Campuran logam Prestal, yang mengandung 78% seng dan 22% aluminium dilaporkan
sekuat baja tapi sangat mudah dibentuk seperti plastik. Prestal sangat mudah dibentuk
dengan cetakan murah dari keramik atau semen.
Bersifat amfoterik dan membentuk zinkat dengan basa. Zink oksida dibuat melalui
oksida zink panas di udara.
c. Zinkat
Adalah garam yang terbentuk oleh larutan zink atau oksida dalam alkali. Rumusnya
sering ditulis ZnO22- walaupun dalam larutan berair ion yang mungkin adalah ion
kompleks dengan ion Zn2- terkoordinasi dengan ion OH-. Ion ZnO22- dapat berada
sebagai lelehan natrium zinkat, tetapi kebanyakan zinkat padat adalah campuran dari
berbagai oksida.
d. Zink blende
Struktur krital dengan atom zink yang dikelilingi oleh empat atom sulfur pada sudut-
sudut tetrahedron, setiap sulfur dikelilingi oleh empat atom zink. Kristal ini
tergolong sistem kubus.
e. Zink sulfat
Bentuk umumnya adalah ZnSO4.7H2O Senyawa ini kehilangan air diatas 30C
menghasilkan heksahidrat dan molekul air selanjutnya dilepaskan diatas 100C
menghasilkan monohidrat. Garam anhidrat terbentuk pada 450C dan ini mengurai
diatas 500C.
f. Zink sulfide (ZnS)
Menyublim pada 1180 C.
g. Zink hidroksida Zn(OH)2
Zn hidroksi bersifat amfoter dan dapat membentuk kompleks amina bila direaksikan
dengan ammonia kuat berlebih.
Seng 99,99% juga digunakan untuk persiapan paduan untuk pembuatan Dingin digulung,
profil, bar diekstrusi, anoda korban. Hal ini juga digunakan dalam produksi cat kawat dan
bubuk. Seng 99,95%, karena kandungan yang relatif tinggi kotoran, digunakan untuk
memproduksi kuningan, perunggu dan galvanis.
Seng 99,9% digunakan untuk casting. Akhirnya, kualitas 98,5% memiliki jangkauan terbesar
aplikasi dalam galvanis. Konstruksi, penggunaan seng digulung memiliki sejarah panjang,
dan untuk membuat non-ferrous material, atap dan kelongsong. lebih banyak digunakan. Atap
seng laminasi menjamin layanan panjang kehidupan.
Saat ini di pasaran terbuat dari paduan Zn-Cu berguling-Ti, serta memastikan kekuatan tekan
tinggi, memiliki kekuatan tarik yang sangat baik dan creep. Zinc juga digunakan dalam
elemen non-struktural: hujan, talang hujan, panel dekoratif.
Seng untuk melindungi baja
Galvanisasi adalah metode yang paling banyak digunakan lapisan pelindung untuk paduan
besi. Lapisan seng adalah perlindungan paduan besi terhadap efek korosif oksigen atmosfer
dan uap air. Pertama, mencegah kontak fisik dari baja dengan udara, kemudian, jika lapisan
seng dipecah untuk mengekspos paduan besi yang mendasari, seng baja kurang mulia
dilindungi sehingga diskontinuitas lapisan kehilangan karakter dari bahaya, seperti lapisan
seng yang dibutuhkan pada operasi Anoda, melindungi baja (perlindungan katodik dari baja).
Paduan seng-besi diperoleh dengan teknik yang berbeda:
1. Hot dip galvanizing;
2. logam penyemprotan;
3. cat kaya seng;
4. perlindungan katodik;
5. galvanis cold-rolled;
6. elektroplating seng;
7. sherardizzazione.
diubah menjadi ferri klorida, larut. Beberapa besi cor dan baja untuk silikon sulit
untuk menggembleng.
Sebelum datang ke dalam kontak dengan produk seng cair melewati lapisan AC,
terdiri dari seng dan garam amonium ganda yang mengapung di atas seng cair. Ini
memiliki fungsi ganda: untuk menghilangkan kotoran pada besi (misalnya klorida
tetap patuh setelah acar) dan untuk mencegah oksida seng cair di bawah. Dengan
cara ini permukaan material besi siap untuk dikombinasikan dengan seng untuk
membentuk lapisan 70-120 pM spesssore terbuat dari paduan yang berbeda. Ini
bervariasi dalam komposisi ketika mereka bergerak menjauh dari besi menjadi
semakin kaya seng. Paduan ini diperoleh pada suhu di atas titik leleh seng murni
dan, karenanya, hadir dalam objek dilapisi electrolytically.
2.5.7 Sherardizzazione
Ini adalah proses difusi dari seng dalam baja (sementasi). Dengan prosedur ini dapat
mengambil artifak dengan lapisan seragam seng pada suhu yang lebih rendah dari
titik leleh dari seng itu sendiri. Objek ditempatkan bersama dengan debu zinc (seng
abu-abu) dalam silinder berputar tertutup, dipanaskan secara eksternal untuk sekitar
400 C. Operasi berlangsung dari satu sampai sepuluh jam, tergantung pada objek,
yang umumnya kecil dalam ukuran dan bentuk bervariasi.
Anda mendapatkan lapisan abu-abu terdiri dari kelongsong Fe-Zn paduan yang
ketebalan adalah fungsi dari waktu pengobatan. Menurut UNI 5464-69
sherardizzazione Anda memiliki tiga kelas: ketebalan 5-10 mM, 10 30 pM dan
lebih dari 30 mikron. Sesuai dengan ketebalan yang lebih besar lebih besar resistansi
terhadap korosi. Pengukuran ketebalan dapat dilakukan dengan menggunakan
micrographic, magnetik atau kimia.
Perawatan ini sangat cocok untuk baut, karena ketebalan yang diperoleh adalah
seragam di seluruh bagian potongan.
Co dan Fe.Paparan Zn dosis besar sangat jarang terjadi. Zn tidak diakumulasi sesuai
bertambahnya waktu paparan karena Zn dalam tubuh akan diatur oleh mekanisme
homeostatik, sedangkan kelebihan Zn akan diabsorpsi dan disimpan dalam
hati(Widowati et al, 2008).
Zn yang berlebih dan dicampurkan dalm makanan dapat menyebabkan hidrosefalus
pada hewan uji tikus dan juga akan memengaruhi metabolisme dalm perkembangan
mesoderm untuk rangka.
Konsumsi Zn berlebih mampu mengakibatkan defisiensi mineral lain. Toksisitas Zn
bisa berifat akut dan kronis. Intake Zn 150-450 mg/ hari mengakibatkan penurunan
kadar Cu, pengubahan fungsi Fe, pengurangan imunitas tubuh, serta pengurangan
kadar high density lipoprotein (HDL) kolesterol. Satu kasus yang dilaporkan karena
seseorang mengonsumsi 4 g Zn-glukonat (570 mg unsure Zn) yang setelah 30 menit
berakibat mual dan muntah.Pemberian dosis tunggal sebesar225-50 mg Zn bisa
mengakibatkan muntah, sedangkan pemberian suplemen dengan dosis 50-150 mg/
hari mengakibatkan sakit pada alat pencernaan. Konsumsi Zn berlebih dalam jangka
waktu lam bisa mengakibatkan defisiensi Cu. Total asupan Zn sebesar 60 mg/ hari
(50 mg suplemen Zn dan 10 mg Zn dari makanan) dapat nmengakibatkan defisiensi
Cu. Konsumsi Zn lebih dari 50 mg/ hari selama beberapa minggu bisa menggangu
ketersediaan biologi Cu, sedangkan konsumsi Zn yang tinggi bisa mempengaruhi
sintesis ikatan Cu protein atau metalotionin dalam usus. Konsumsi Zn berlebih akan
menggangu metabolisme mineral lain, khususnya Fe dan Cu(Widowati et al, 2008).
Ion Zn bebas dalam larutan bersifat sangat toksik bagi tanaman, hewan invertebrate,
dan ikan. Penggunaan intranasal atau nasal spray Zn bagi penderita sakit
tenggorokan bisa mengakibatkan kehilangan indra penciuman (anosnia). Inhalasi
debu Zn-oksida bisa mengakibatkan metal iume fever(Widowati et al, 2008).
Toksisitas akut Zn terjadi sebagai akibat dari tindakan mengonsumsi makanan dan
minuman yang terkontaminasi Zn dari wadah/ panic yang dilapisi Zn. Gejala
toksisitas akut bisa berupa sakit lambung, diare, mual, dan muntah. Pemberian
bersama suplemen Zn dan jenis antibiotik tertentu, yaitutetracyclines dan quinolones
bisa mengurangi absorpsi antibiotic sehinnga daya sembuh berkurang(Widowati et
al, 2008).
2.6.2 Bagi lingkungan
Produksi seng dunia masih meningkat. Ini pada dasarnya berarti bahwa semakin
banyak seng berakhir di lingkungan. Air tercemar dengan seng, karena adanya
jumlah besar dari seng dalam air limbah tanaman industri. Air limbah ini tidak
dimurnikan memuaskan. Salah satu konsekuensi adalah bahwa sungai tercemar
penyetoran seng-lumpur di bank mereka. Zinc juga dapat meningkatkan keasaman
air.
Beberapa ikan dapat terakumulasi seng dalam tubuh mereka, ketika mereka tinggal
di seng-saluran air yang terkontaminasi. Ketika seng memasuki tubuh ikan ini ia
mampu bio memperbesar sampai rantai makanan. Jumlah besar seng dapat
20
ditemukan di tanah. Ketika tanah lahan pertanian yang tercemar dengan seng, hewan
akan menyerap konsentrasi yang merusak kesehatan mereka. Larut dalam air seng
yang terletak di tanah dapat mencemari air tanah.
Seng tidak bisa hanya menjadi ancaman bagi ternak, tetapi juga untuk spesies
tanaman. Tanaman sering memiliki serapan seng yang sistem mereka tidak dapat
menangani, karena akumulasi dari seng di tanah. Pada tanah yang kaya seng hanya
sejumlah terbatas tanaman memiliki kesempatan untuk bertahan hidup. Itulah
sebabnya tidak ada banyak keanekaragaman tanaman di dekat pabrik-pabrik
membuang seng. Karena efek pada seng tanaman merupakan ancaman serius
terhadap produksi lahan pertanian. Meskipun ini mengandung seng pupuk masih
diterapkan. Akhirnya, seng dapat mengganggu aktivitas dalam tanah, karena
pengaruh negatif aktivitas microrganisms dan cacing tanah. Rincian materi organik
serius dapat memperlambat karena hal ini.
Sumber utama pemasukan logam ke dalam lingkungan berasal daripenggunaan
pupuk kimia yang mengandung logam Cu dan Zn, buangan limbahrumah tangga
yang mengandung logam Zn seperti korosi pipa-pipa air dan produk-produk
konsumer (misalnya, formula detergen) yang tidak diperhatikansarana
pembuangannya (Connel dan Miller, 1991 dalam Al-Harisi 2008).
Selain itu pemasukan logam ke dalam lingkungan berasal dari buangan limbah
rumah tangga yang mengandung logam Zn seperti korosi pipa-pipaair dan produk-
produk konsumen (misalnya, formula detergen) yang tidakdiperhatikan sarana
pembuangannya (Connel dan Miller, 1991 dalam Al-Harisi, 2008).
2.6.3 Pencegahan Pencemaran Zn
Reverse osmosis adalah proses pemisahan logam berat oleh membran
semipermeabel dengan menggunakan perbedaan tekanan luar dengan tekanan
osmotik dari limbah, kerugian sistem ini adalah biaya yang. Teknik elektrodialisis
menggunakan membran ion selektif permeabel berdasarkan perbedaan potensial
antara 2 elektroda yang menyebabkan perpindahan kation dan anion, juga
menimbulkan kerugian yakni terbentuknya senyawa logam-hidroksi yang menutupi
membran, sedangkan melalui ultrafiltrasi yaitu penyaringan dengan tekanan tinggi
melalui membran berpori, juga merugikan karena menimbulkan banyak sludge
(lumpur).
Istilah bioabsorpsi tidak dapat dilepaskan dari istilah bioremoval karena bioabsorpsi
merupakan bagian dari bioremoval. Bioremoval dapat diartikan sebagai
terkonsentrasi dan terakumulasinya bahan penyebab polusi atau polutan dalam suatu
perairan oleh material biologi, yang mana material biologi tersebut dapat me-
recovery polutan sehingga dapat dibuang dan ramah terhadap lingkungan. Proses
bioabsorpsi ini dapat terjadi karena adanya material biologi yang disebut biosorben
dan adanya larutan yang mengandung logam berat (dengan afinitas yang tinggi)
sehingga mudah terikat pada biosorben(Anonim, 2010).
Beberapa jenis mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bioabsorpsi
terutama adalah dari golongan alga yakni alga dari divisi Phaeophyta, Rhodophyta
dan Chlorophyta (Anonim, 2010).
21
Gugus amina dan hidroksil yang dimiliki kitosa memiliki kemampuan menyerap
logam berat yang terdapat dalam limbah cair industri. Jenis limbah yang dihasilkan
dalam industri yang dapat diabsorbsi adalah arsenik (As), kadmium (Cd), krom (Cr),
timbal (Pb), tembaga (Cu), dan seng (Zn) dengan metode penukar ion. Tanaman
sebagai hiperakumulator seng (Zn) adalah Thlaspi caerulescens. Daunnya mampu
mengakumulasi Zn sebesar 39.600 ppm(Widowati et al, 2008).
Pohon bakau mampu mengakumulasi tembaga (Cu), besi (Fe), dan seng (Zn).
Kemampuan vegetasi mangrove dalam mengakumulasi logam berat bisa dijadikan
alternatif perlindungan (Widowati et al, 2008).
BAB III
ARSENIK (As) DAN SENYAWANYA
22
23
Arsenic secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan fosfor, dan sering dapat
dipergunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga memiliki sifat
beracun. Dalam bentuk unsure, arsenic sebenarnya tidak berbahaya. Akan tetapi, jika dalam
bentuk senyawa oksidanya, arsenic dioksida (AsO), unsure ini bersifat racun. Ketika
dipanaskan, arsenic akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenic yang berbau seperti bau
bawang putih. Senyawa arsenic oksida berbentuk serbuk putih yang larut dalam air, tidak
berasa dan sukar dideteksi jika telah lama diminum. Dengan sifat ini, sangat sulit untuk
melihat apakah air yang diminum atau dikonsumsi untuk kebutuhan sehari hari telah
terkontaminasi dengan arsenic atau tidak. Selain itu, Gejala orang yang keracunan arsen
memang seringkali tidak dapat dibedakan dengan gejala orang yang terserang penyakit kolera
atau disentri. Demikian juga gejala keracunan bahan-bahan beracun lain. Pada umumnya
menyerupai gejala orang terserang penyakitArsenik dan beberapa senyawa arsenic juga dapat
langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu.
Zat dasar arsenic ditemukan dalam dua bentuk padat, yakni yang berwarna kuning dan
metalik, dengan berat jenis masing masing 1,97 dan 5,73 (Gambar 3.2.1 (2)).
Arsen dapat dalam bentuk inorganic bervalensi tiga dan bervalensi lima. Bentuk inorgarnik
yang bervalensi tiga adalah arsenic trioksid,, sodium arsenic, dan arsenic triklorida,
sedangkan bentuk inorganic bervalensi limaadalah arsenic pentosida, asam arsenic, dan
arsenat (Pb arsenat, Ca arsenat). Arsen yang bervalensi tiga (trioksid) merupakan bahan kimia
yang cukup potensial untuk menimbulkan terjadinya keracunan.
Adapun bentuk alotropik arsen di alam di tunjukan oleh gambar berikut:
Seperti yang telah diuraikan diatas, secara alami arsenic banyak tersedia di alam. Selain dapat
ditemukan di udara, air maupun makanan, arsen juga dapat ditemukan di industry seperti
industry pestisida, proses pengecoran logam, maupun pusat tenaga geothermal. Elemen yang
mengandung arsen dalam jumlah sedikit atau komponen arsen organic (biasanya ditemukan
pada produk laut seperti ikan laut) biasanya tidak beracun (tidak toksik).
Massa atom relative (Ar) dari arsen adalah 74,92160 g/mol. Jumlah electron tiap kulit
berturut-turut adalah 2, 8, 18, 5. Sedang konfigurasi electron darsi arsen (As) adalah [Ar]
3d10 4s2 4p3.
24
Rhombohedral
Struktur Kristal
Fase Solid
gangguan jantung, gangguan hati, gangguan ginjal, keratosis telapak tangan maupun
kaki, hiperpigmentasi kulit dan dermatitis. Gejala khusus yang dapat terjadi akibat
terpapar debu yang mengandung arsen adalah nyeri tenggorokan serta batuk yang
dapat mengeluarkan darah akibat terjadinya iritasi. Seperti halnya akibat terpapar asap
rokok, terpapar arsen secara menahun dapat menyebabkan terjadinya kanker paru.
PROGNOSIS
Pada keracunan akut, jika dilakukan penanganan dengan baik dan penderita dapat
bertahan, maka akan kembali normal setelah sekitar 1 minggu atau lebih. Pada
keracunan kronis akan kembali normal dalam waktu 6 12 bulan.
75% emisi arsen berasal dari kegiatan manusia, yaitu kegiatan penambangan yang
berupa peleburan Co.
Meningkatnya pencemaran Arsen (As) dilingkungan karena meningkatnya peleburan
berbagai jenis logam dan emisi dari pembakaran arang untuk menghasilkan energy.
Penambangan mineral logam yang mengandung Arsen (As) dan pembuangan tailing
bisa mempercepat pergerakan unsur As dan selanjutnya akan mengalir masuk
kedalam system air permukaan (Herman, 2006). Kegiatan manusia yang mampu
melepaskan arsen menuju tanah, air dan udara, diantaranya:
Pelepasan Arsen (As) ke tanah, hampir 95% arsen yang dibebaskan ke tanah
berasal dari kegiatan industry seperti penggunaan pestisida, limbah disposal, dan
limbah umpur industri.
Pelepasa Arsen (As) ke udara, setengah arsen yang berada diudara berasal dari abu
hasil letusan gunung berapi, asap kebakaran hutan, serta dari berbagai kegiatan
industri seperti pertanian kususnya pestisida, serta industry erlatan listrik.
Pelepasan Arsen (As) ke air, sebagian besar arsen dibebaskan ke air melalui prose
salami saat perubahan cuaca serta kegiatan industri.
Arsen (As) secara alami terdapat pad arang dan bahan bakar minyak. Saat
pembakaran guna menghasilkan energy atau istrik, dihasilkan abu yang melepaskan
Arsen (As) lebih besar dari proses alami. Paparan Arsen (As) berbentuk debu dan
asap seperti peleburan diwilayah industri.
Berdsarkan penelitian WALHI, teluk Buyat Kabupaten Minahasa Sulawesi utara
meupakan lokasi pembuangan limbah tailing sejak tahun 1996. Sebanayk 2.000 ton
limbah tailing dibuang kedasar perairan Teluk Buyat setiap hari. Oleh karena itu,
kosentrasi aesen di teluk di daerah mulut pipa tailing meningkat 5-70 kali lipat.
Sementara itu Hg meningkat 10 kali lipat dibandingkan hasil studi analisis mengenai
dampak lingukangan tahun 1994 (setiawan ,2004). Pencemaran arsen di sedimen
dasar teluk buyat mencapai 666 mg/kg sehingga dikategorikan tercemar berdasarkan
acuan data di kelautan ASEAN yang seharusnya hanya sebesar 50-300 mg/kg, yang
melampaui standar baku sediment amerika yakni sebesar 42 mg/kg. Hasil penelitian
Evan edinger-Memorial University of Newfoundland tahun 2004 menemukan
kandungan arsen pada sedimen tepat diujung pipa pembuangan di Teluk Buyat.
Kosentrasi arsen menurun dengan semakin jauhnya jarak dari ujungpipa. Kadar arsen
berkisar antara 74-663 ppm. Kosentrasi arsen pada sedimen teluk Buyat lebih besar
dibandingkan di teluk totok, lokasi tambang rakyat, dengan kosentrasi tetinggi sebesar
65,92 ppm (siregar, 2004). Berdasarka penelitian ke empat sampel air minum di Desa
Buyat, diketahui bahwa terkandung arsen sebesar 0,07 g/L, yang melebihi 0,01 g/L
sebagai baku mutu yang ditetapkan oleh PERMENKES
no.907/MENKES/SK/VII/2002 (Elly, 2004).
Kontaminasi arsen dalam tubuh manusia bisa berasal dariair, tanah, udara, serta bahan
pangan, baik yang berasal dari kandungan alami maupun karena proses pengolahan.
Kandungan arsen pada berbagai jenis bahan pangan bisa dilihat pada table 1.1
dibawah ini.
34
Penanggulangan Pencemaran
Bioremoval adalah penggunaan material biologi, antara lain mikroorganisme yang
disebut biosorben yang berguna untuk mengabsorpsi polutan logam. Kemampuan
bioabsorbsi dari mikroorganisme dalam mengakumulasi polutan logam terlihat
melalui metabolisme. Proses bioabsorbsi terjadi karena adanya biosorben dan larutan
yang mengandung polutan logam (dengan afinitas yang tinggi) sehingga mudah
terikat dengan biosorben. Beberapa jenis mikroorganisme bisa dimanfaatkan sebagai
bioremoval. Penggunaan mikroorganisme sebagai bioremoval memberikan berbagai
keuntungan diantaranya yaitu dengan biaya rendah dapat menghasilkan efisiensi yang
tinggi. Biosorben bisa diregenerasi, tidak memerlukan nutrisi tumbuhan, kemampuan
mengabsorbsi logam cukup besar, serta menghasilkan sludge yang rendah. Jenis
mikroorganisme yang bisa mengabsorbsi arsen diantaranya yaitu Chlorella vulgaris.
Metode lain untuk mengurangi pencemaran yaitu dengan fitoremediasi yakni
menggunakan tanaman yang memiliki kemampuan tinggi mengangkut berbagai
pencemaran yang ada ataupun tanaman yang memiliki kemampuan mengangkut
pencemaran yang bersifat tunggal. Pteris vittata dan pityrogramma
calomelanosmampu menyerap lebih dari 10.000 ppm arsen di bagian pucuk tanaman (
Aiyen, 2005)
Beberapa langkah untuk mengurangi kadar arsen dalam air minum adalah:
Water treatment
Pencampuran air berkadar arsen tinggi dan air berkadar arsen rendah
Mengganti atau memodifikasi system penggalian sumur
35
Meninggalkan atau tidak menggunakan sumber air yang telah tercemar arsen.
Untuk mengurangi kadar arsen pada air minum, digunakan filtrasi dari Campuran 3,8
g Fe-sulfat dan sejumlah kecil Ca-hipoklorit, yang dilanjutkan dengan filtrasi
menggunakan pasir (sibbald,2002).
Efek Toksik
Arsen (As) bisa digunakan sebagai bahan dari berbagai macam obat, tetapi juga
memberikan efek samping jika dosis yang digunakan berlebihan. Untuk itu,
penggunaan obat berbahan baku Arsen (As) harus secara hati-hati karena Arsen (As)
berpotensial bersifat karsinogenik. Dalam catatan sejarah Arsen (As) merupakan
racun kuno yang paling banyak memakan korban jiwa. Dari 679 kasus pembunuhan,
penggunaan racun arsen menempati peringkat pertama yaitu 30,8 %, menggunakan
racun sianida 9% dan racun strikin sebesar 5,9%. Banyaknya orang menggunakn
racun arsen untuk pembunuhan karena diantaranya:
Arsen (As) tidak berasa, tidak bewarna, dan tidak berbau sehingga mudah
dicampurkan pada makanan atau minuman tanpa dicurigai sedikitpun
Gejala keracunan sangat umum dan tidak spesifik seperti muntaber sehingga susah
untuk dikenali
Arsen (As) sangat mudah diperoleh dalam berbagai bentuk, seperti pestisida, racun
tikus, racun semut, herbisida, dan obat-obat tertentu.
Pemberian Arsen (As) dalam dosis yang besar bisa menimbulkan gejala yang sangat
hebat setelah 30 menit sampai 2 jam. Gejala yang terlihat antara lain mual,
muntah,kerongkongan terasa terbakar, sakit perut, diaredengan kotoran seperti air
cucian beras (kadang berdarah), mulut treasa kering dan berasa logam, nafas berbau
bawang putih, dan keluhan sakit menelan. Dosis yang tinggi dapat menimbulkan
kematian. Sementara itu, dosis rendah bisa berpengaruh terhadap jenis jaringan tubuh
dan berbagai sitem saraf tubuh.
Berbagai jenis penyakit dan organ tubuh yang diserang akibat terpapar Arsen (As)
dapat dilihat pada table.2 dibawah ini
Tabel 2. Toksisitas akibat terapar Arsen (As)
Organ yang diserang Gejala/ Penyakit yang ditimbulkan
Kulit Hyperkeratosis simetris pada tangan, telapak kaki
Hati Pembengkakan, penyakit kuning, kerosis, portal
hipertensi
Sistem syaraf Kehilangan pendengaran
Sistem kardiovaskuler Akrosianosis
System hemopoises Megalobatosis
System pernafasan Kanker paru-paru
36
4.1 Kesimpulan
1. 1.Seng merupakan unsur kimia dengan lambang kimia Zn, nomor atom 30, dan massa
atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik.
2. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).
3. Sifat fisiknya adalah Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau.
4. Kadar komposisi unsur seng di kerak bumi adalah sekitar 75 ppm (0,007%). Hal ini
menjadikan seng sebagai unsur ke-24 paling melimpah di kerak bumi dengan lima
isotop stabil.
5. Sifat kimiawi seng mirip dengan logam-logam transisi periode pertama seperti nikel
dan tembaga. Ia bersifat diamagnetik dan hampir tak berwarna.
6. Arsen dapat teroksidasi ketika dipanaskan membentuk oksida As4O10 dan As4O6.
Selain itu arsen dapat bereaksi spontan dengan semua jenis gas halogen.
7. Sumber arsen di alam adalah pada batuan dan sedimen, air, biota dan udara dengan
kadar yang sangat kecil.
8. Arsenic dan senyawanya merupakan zat yang terkenal beracun. Tapi arsen dan
senyawanya memiliki manfaat dalam bidang pertanian, kehutanan, industri dan
farmasi.
37
38
DAFTAR PUSTAKA