Oleh
Kelompok : 7C
Nama : Muhammad Fachry Alifuddin (161411079)
Nabila Luthfi Rachmalia (161411081)
Kelas : 2C
PENDAHULUAN
I. Tujuan Percobaan
Melakukan uji step
Mempelajari perilaku dinamika sistem aliran sebagai model sistem FOPDT (First
Order Plus Dead Time)
Mempelajari perilaku non-linier pada proses
BAB II
DASAR TEORI
Keterangan Gambar:
(1) Bak berisi air
(2) Pompa
(3) Control valve
(4) I/P Transducer
(5) Udara instrumen
(6) Manometer
(7) Regulator aliran udara
(8) Pengendali luar
(9) Panel kendali
(10)Komputer
(11) Rotameter
(12)Katup buang (A) dan
gangguan (B)
(13)Sensor aliran jenis turbin
(14)Katup solenoida
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Persiapan
1. Pastikan penampung air telah terisi paling sedikit tiga perempat penuh.
2. Sistem peralatan aliran telah terhubung secara benar dengan komputer.
3. Pastikan komputer bekerja normal.
3.2.2 Pengoperasian Perangkat Keras
1. Pastikan udara instrumen telah mengalir pada tekanan masuk 140 kPa (1,4
bar) atau maksimum 200 kPa (2 bar). Jika perlu atur regulator tekanan udara
instrumen agar memenuhi tekanan tersebut.
2. Nyalakan peralatan CRF dengan menekan tombol daya.
3. Ubah saklar pemilih ke posisi PC. Hidupkan pompa agar mengalirkan air.
3.2.3 Pengoperasian Perangkat Lunak
1. Nyalakan komputer/laptop dan jalankan program FIDBEX
2. Pilih Pengendalian Aliran
3. Pastikan posisi tombol pilihan SIMUASI dan REAL TIME pada posisi yang
tepat. Jika hanya melakukan simulasi, pastikan tombol pada posisi
SIMULASI. Sebaliknya jika melakukan praktik dengan peralatan
pengendalian, pastikan posisi tombol pada REAL TIME.
1) Pastikan posisi tombol AUTO/MANUAL pada posisi MANUAL
2) Pastikan posisi tombol REVERSE/DIRECT pada posisi REVERSE
3) Buka penuh kedua katup buang (12A) dan gangguan (12B).
4) Tekan tombol START sehingga sistem mulai berjalan dan data tercatat.
5) Atur manipulated variable yang merepresentasikan bukaan katup kendali
dengan menggeser horizontal scroll ke kanan hingga 100%
6) Atur katup buang (12A) sedemikian rupa sehingga laju alir (PV) bernilai
100 L/h. 10) Tekan tombol PAUSE
3.2.4 Penentuan Karakteristik Statik
3.2.4.1 Operasi Beban Normal
1. Pastikan posisi tombol AUTO/MANUAL pada posisi MANUAL.
2. PERHATIAN, jangan mengubah bukaan katup buang (12A).
3. Atur manipulated variable yang merepresentasikan bukaan katup kendali
dengan menggeser horizontal scroll ke 0%. Tunggu sampai penunjukan
aliran nol. Catat nilai manipulated variable dan aliran yang diperoleh.
4. Perbesar manipulated variable ke 10%. Tunggu sampai penunjukkan aliran
konstan. Catat nilai manipulated variable dan aliran yang diperoleh.
5. Teruskan memperbesar manipulated variable ke 20%, 30%, 40%, 50% dan
seterusnya hingga 100%. Catat nilai manipulated variable dan aliran yang
diperoleh.
6. Tekan tombol PAUSE kemudian tekan tombol EXCEL. Bisa juga dengan
menekan tombol STOP dan ekspor data ke EXCEL.
3.2.4.2 Operasi Beban Maksimum
1. Pastikan posisi tombol AUTO/MANUAL pada posisi MANUAL.
2. Buka katup buang solenoida (sebagai simulasi beban maksimum) dengan
klik pada katup berwarna merah dalam diagram instrumen sehingga katup
berubah warna menjadi hijau
3. Atur manipulated variable yang merepresentasikan bukaan katup kendali
dengan menggeser horizontal scroll ke 0%. Tunggu sampai penunjukan
aliran nol. Catat nilai manipulated variable dan aliran yang diperoleh.
4. Perbesar manipulated variable ke 10%. Tunggu sampai penunjukkan aliran
konstan. Catat nilai manipulated variable dan aliran yang diperoleh.
5. Teruskan memperbesar manipulated variable ke 20%, 30%, 40%, 50% dan
seterusnya hingga 100%. Catat nilai manipulated variable dan aliran yang
diperoleh.
6. Tekan tombol PAUSE kemudian tekan tombol EXCEL. Bisa juga dengan
menekan tombol STOP dan ekspor data ke EXCEL.
3.2.5 Penentuan Karakteristik Dinamik
3.2.5.1 Pada Satu Titik Operasi
1. Pastikan posisi tombol AUTO/MANUAL pada posisi MANUAL.
2. Tekan tombol START.
3. Atur manipulated variable (MV) hingga aliran 50 L/h.
4. Setelah aliran yang ditunjukkan stabil dan konstan, buat step-input sebesar
10%. Kalau semula MV 50% ubah ke 60%.
5. Tunggu hingga respons PV konstan.
6. Tekan tombol PAUSE kemudian tekan tombol EXCEL. Bisa juga dengan
menekan tombol STOP dan ekspor data ke EXCEL.
3.2.5.2 Pada Dua Titik Operasi
1. Lakukan dengan cara yang sama seperti pada satu titik operasi, sebanyak
dua kali, yaitu dengan dua nilai PV (aliran) masing-masing sebesar 30 L/h
dan 70 L/h.
2. Pastikan posisi tombol AUTO/MANUAL pada posisi MANUAL.
3. Tekan tombol START.
4. Atur manipulated variable (MV) hingga aliran 30 L/h.
5. Setelah aliran yang ditunjukkan stabil dan konstan, buat step-input sebesar
10%. Kalau semula MV 30% ubah ke 40%.
6. Tunggu hingga respons PV konstan.
7. Tekan tombol PAUSE kemudian tekan tombol EXCEL. Bisa juga dengan
menekan tombol STOP dan ekspor data ke EXCEL.
8. Ulangi langkah (1-2) dan atur MV hingga aliran 70 L/h.
9. Ulangi langkah (4-6).
3.2.6 Penyelesaian
1. Matikan peralatan seluruhnya dari sumber listrik.
2. Buka katup buang tangki sehingga kosong.
3. Bersihkan tempat kerja sehingga tidak ada sampah, kertas atau barang lain
berserakan di sekitar peralatan.
4.1 Hasil
MV (%) PV
10 21.440
20 34.820
30 53.030
40 81.390
50 88.190
60 98.600
70 98.600
80 98.600
90 98.600
100 98.600
140,000
120,000
100,000
80,000
PV
PV
60,000
Linear (PV)
40,000
Linear (PV)
20,000
0
0 20 40 60 80 100 120
MV
MV (100%) PV
10 21.410
20 34.730
30 52.980
40 74.570
50 91.320
60 98.600
70 98.600
80 98.600
90 98.600
100 98.600
60,000 Series1
40,000 Linear (Series1)
20,000
0
0 20 40 60 80 100 120
MV
MV PV
80,000
60,000
40,000
20,000
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Waktu
MV PV
MV PV
Nilai
30% 50% 70%
Parameter
Kp 2.17 1.8 0
% beda 0% 17% 100%
Nilai
Parameter 30% 50% 70%
τp 1.5 1.5 0
% beda 0% 0% 100%
Nilai
30% 50% 70%
Parameter
Ɵp 2.5 7.5 0
Pengendalian laju alir memiliki sifat cepat dan banyak noise khususnya untuk
aliran turbulen. Proses yang terjadi pada sistem ini yaitu air berhubungan langsung
dengan sensor laju alir berupa turbin. Sinyal listrik sensor turbin berupa gelombang
balok. Oleh converter, gelombang balok diubah menjadi sinyal tegangan, lalu
dikirim ke pengendali yaitu Flow Regulation Control. Sinyal kendali dari
pengendali berupa sinyal tegangan 1-5 V, yang selanjutnya diubah menjadi sinyal
arus 4-20 mA. Oleh converter sinyal arus diubah menjadi sinyal pneumatic 0,2-1
bar (3-15 psi). Unit kendali akhir yaitu control valve yang merupakan jenis
pneumatic yang mendapat sinyal pneumatic tersebut.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, uji step dilakukan pada
karakteristik statik dengan membuat kuva PV terhadap MV untuk setiap beban
proses. Dari kurva tersebut, didapatkan nilai R2 dari masing-masing kurva. Pada
kurva karakteristik statik operasi beban normal didapat nilai R2= 0,7835, dan pada
kurva karakteristik statik operasi beban maksimum didapat nilai R2= 0,7959. Dari
kurva yang telah dibuat, bisa disimpulkan bahwa kurva yang didapat berbentuk
nonlinier. Dari kedua beban proses yang diberikan ke dalam pengendalian, beban
dengan operasi beban maksimum yang memiliki nilai R2 mendekati angka 1, yang
berarti perubahan MV sangat berpengaruh besar terhadap nilai PV. Dan dari
percobaan karakteristik dinamik, dibuat kurva PV terhadap waktu dan MV
terhadap waktu. Dari kurva tersebut, didapatkan nilai perbandingan ketiga besaran
yaitu static gain (𝐾𝑝), time constant (𝜏𝑝), dan dead time (𝜃𝑝) untuk satu titik
operasi dan dua titik operasi dengan menggunakan metode Smith. Dari hasil
percobaan, didapatkan perbedaan lebih dari 5% pada ketiga besaran yang diperoleh
sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem aliran ini merupakan sisten nonlinier.
Berdasarkan percobaan, dapat dinyatakan bahwa perubahan/kenaikan titik
operasi (MV) sangat berpengaruh terhadap nilai 𝐾𝑝, 𝜏𝑝, dan 𝜃𝑝. Semakin besar
nilai MV makan nilai 𝜃𝑝 akan semakin besar pula tetapi nilai Kp dan 𝜏𝑝 akan
semakin kecil.
BAB IV
KESIMPULAN
Nilai
30% 50% 70%
Parameter
Kp 2.17 1.8 0
% beda 0% 17% 100%
Nilai
Parameter 30% 50% 70%
τp 1.5 1.5 0
% beda 0% 0% 100%
Nilai
30% 50% 70%
Parameter
2.5 7.5 0
Ɵp
% beda 67% 0% 100%
Wade, H.L. (2004). Basic and Adavanced Regulatory Control: System Design and Application.
Ed. 2, ISA, NC.