Oleh
KELOMPOK :8C
NAMA :Novry Mahdevika 161411082
Olvi Mutia Dewi 161411083
KELAS : 2C-TKI
BAB II
DASAR TEORI
Keterangan Gambar:
(1) Bak berisi air
(2) Pompa
(3) Control valve
(4) I/P Transducer
(5) Udara instrumen
(6) Manometer
(7) Regulator aliran udara
(8) Pengendali luar
(9) Panel kendali
(10)Komputer
(11) Rotameter
(12)Katup buang (A) dan
gangguan (B)
(13)Sensor aliran jenis turbin
(14)Katup solenoida
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Persiapan
1. Pastikan penampung air telah terisi paling sedikit tiga perempat penuh.
2. Sistem peralatan aliran telah terhubung secara benar dengan komputer.
3. Pastikan komputer bekerja normal.
3.2.2 Pengoperasian Perangkat Keras
1. Pastikan udara instrumen telah mengalir pada tekanan masuk 140 kPa (1,4
bar) atau maksimum 200 kPa (2 bar). Jika perlu atur regulator tekanan udara
instrumen agar memenuhi tekanan tersebut.
2. Nyalakan peralatan CRF dengan menekan tombol daya.
3. Ubah saklar pemilih ke posisi PC. Hidupkan pompa agar mengalirkan air.
3.2.3 Pengoperasian Perangkat Lunak
1. Nyalakan komputer/laptop dan jalankan program FIDBEX
2. Pilih Pengendalian Aliran
3. Pastikan posisi tombol pilihan SIMUASI dan REAL TIME pada posisi yang
tepat. Jika hanya melakukan simulasi, pastikan tombol pada posisi
SIMULASI. Sebaliknya jika melakukan praktik dengan peralatan
pengendalian, pastikan posisi tombol pada REAL TIME.
1) Pastikan posisi tombol AUTO/MANUAL pada posisi MANUAL
2) Pastikan posisi tombol REVERSE/DIRECT pada posisi REVERSE
3) Buka penuh kedua katup buang (12A) dan gangguan (12B).
4) Tekan tombol START sehingga sistem mulai berjalan dan data tercatat.
5) Atur manipulated variable yang merepresentasikan bukaan katup kendali
dengan menggeser horizontal scroll ke kanan hingga 100%
6) Atur katup buang (12A) sedemikian rupa sehingga laju alir (PV) bernilai
100 L/h. 10) Tekan tombol PAUSE
3.2.4 Penentuan Karakteristik Statik
3.2.4.1 Operasi Beban Normal
1. Pastikan posisi tombol AUTO/MANUAL pada posisi MANUAL.
2. PERHATIAN, jangan mengubah bukaan katup buang (12A).
3. Atur manipulated variable yang merepresentasikan bukaan katup kendali
dengan menggeser horizontal scroll ke 0%. Tunggu sampai penunjukan
aliran nol. Catat nilai manipulated variable dan aliran yang diperoleh.
4. Perbesar manipulated variable ke 10%. Tunggu sampai penunjukkan
aliran konstan. Catat nilai manipulated variable dan aliran yang
diperoleh.
5. Teruskan memperbesar manipulated variable ke 20%, 30%, 40%, 50%
dan seterusnya hingga 100%. Catat nilai manipulated variable dan aliran
yang diperoleh.
6. Tekan tombol PAUSE kemudian tekan tombol EXCEL. Bisa juga dengan
menekan tombol STOP dan ekspor data ke EXCEL.
3.2.4.2 Operasi Beban Maksimum
1. Pastikan posisi tombol AUTO/MANUAL pada posisi MANUAL.
2. Buka katup buang solenoida (sebagai simulasi beban maksimum) dengan
klik pada katup berwarna merah dalam diagram instrumen sehingga
katup berubah warna menjadi hijau
3. Atur manipulated variable yang merepresentasikan bukaan katup kendali
dengan menggeser horizontal scroll ke 0%. Tunggu sampai penunjukan
aliran nol. Catat nilai manipulated variable dan aliran yang diperoleh.
4. Perbesar manipulated variable ke 10%. Tunggu sampai penunjukkan
aliran konstan. Catat nilai manipulated variable dan aliran yang
diperoleh.
5. Teruskan memperbesar manipulated variable ke 20%, 30%, 40%, 50%
dan seterusnya hingga 100%. Catat nilai manipulated variable dan aliran
yang diperoleh.
6. Tekan tombol PAUSE kemudian tekan tombol EXCEL. Bisa juga dengan
menekan tombol STOP dan ekspor data ke EXCEL.
3.2.5 Penentuan Karakteristik Dinamik
3.2.5.1 Pada Satu Titik Operasi
1. Pastikan posisi tombol AUTO/MANUAL pada posisi MANUAL.
2. Tekan tombol START.
3. Atur manipulated variable (MV) hingga aliran 50 L/h.
4. Setelah aliran yang ditunjukkan stabil dan konstan, buat step-input sebesar
10%. Kalau semula MV 50% ubah ke 60%.
5. Tunggu hingga respons PV konstan.
6. Tekan tombol PAUSE kemudian tekan tombol EXCEL. Bisa juga dengan
menekan tombol STOP dan ekspor data ke EXCEL.
3.2.5.2 Pada Dua Titik Operasi
1. Lakukan dengan cara yang sama seperti pada satu titik operasi, sebanyak
dua kali, yaitu dengan dua nilai PV (aliran) masing-masing sebesar 30
L/h dan 70 L/h.
2. Pastikan posisi tombol AUTO/MANUAL pada posisi MANUAL.
3. Tekan tombol START.
4. Atur manipulated variable (MV) hingga aliran 30 L/h.
5. Setelah aliran yang ditunjukkan stabil dan konstan, buat step-input
sebesar 10%. Kalau semula MV 30% ubah ke 40%.
6. Tunggu hingga respons PV konstan.
7. Tekan tombol PAUSE kemudian tekan tombol EXCEL. Bisa juga dengan
menekan tombol STOP dan ekspor data ke EXCEL.
8. Ulangi langkah (1-2) dan atur MV hingga aliran 70 L/h.
9. Ulangi langkah (4-6).
3.2.6 Penyelesaian
1. Matikan peralatan seluruhnya dari sumber listrik.
2. Buka katup buang tangki sehingga kosong.
3. Bersihkan tempat kerja sehingga tidak ada sampah, kertas atau barang lain
berserakan di sekitar peralatan.
PENGOLAHAN DATA
Karakteristik Statik
Karakteristik Statik
140 Beban Normal
120 y = 0.802x + 38.46
R² = 0.681
100
PV (L/h)
80
60 Beban Normal
Beban Maksimum
40 y = 0.906x + 28.62 Beban Maksimum
R² = 0.765
20
0
0.000 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000
MV (%)
50
40
MV (%)
30
20 Series1
10
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
t (sekon)
Kurva PV vs. waktu
120000
100000
80000
PV (L/h)
60000
20000
0
0 50 100 150 200
t (sekon)
Kurva PV vs waktu
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Dari grafik didapat:
0 20 40 60
120
100
80
60
40
20
0
0 20 40 60 80
Percobaan Dinamika Sistem Aliran ini bertujuan untuk mempelajari dinamika system
level sebagai model sistem FOPDT (First Order Plus Dead Time), melakukan uji step, dan
mempelajari perilaku nonlinier pada sistem. Selain itu, dipelajari pula perilaku statik sistem
proses yang ditunjukkan oleh respon variabel proses terhadap perubahan sinyal kendali. Data
yang digunakan dalam pengolahan data merupakan data real-time, bukan data simulasi.
Dalam mempelajari karakteristik statik, sistem diberi 2 beban yang berbeda, yakni: beban
normal dan beban maksimum. Dari data yang diperoleh, diplot hubungan antara Manipulated
Variabel (MV) terhadap Process Variabel (PV). Kurva dari ketiga jenis beban menunjukkan
bentuk yang sama, yaitu linier. Hal ini menunjukkan bahwa MV berbanding lurus terhadap
PV, artinya semakin besar nilai MV maka semakin besar pula nilai PV. Akan tetapi,
hubungan ini tidak berlaku ketika nilai PV mencapai steady-state.
Pada karakteristik dinamik, diperoleh % beda masing-masing parameter lebih dari 5%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem proses ini nonlinier.
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, D. (2004). Practical Process Control. Control Station.
Heriyanto. (2010). Pengendalian Proses. Bandung: Polban.
Wade, H. (2004). Basic and Advanced Regulatory Control: System Design and Application (2 ed.).
NC: ISA.