PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemiri (Aleuurites Moluccana) adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan
sebagai sumber minyak dan rempah – rempah. Produksi kemiri di Indonesia cukup
besar yaitu mencapai 88.481 ton/tahun, dimana produksi tersebut mengalami
peningkatan tiap tahunnya. (Rosman dan Djauhariya, tanpa tahun) Tanaman kemiri
mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia, karena hampir semua bagian
tanaman dapat digunakan, namun bagian tanaman yang memiliki nilai ekonomi
yang tinggi adalah biji ke miri. Biji kemiri dapat digunakan sebagai bumbu masak,
obat, kosmetik, dan sebagainya.
Siswa dapat membuat ekstrak minyak kemiri sesuai prosedur yang benar
Siswa dapat mengetahui kandungan minyak kemiri
Siswa dapat mengetahui proses uji mutu produk minyak kemiri
Siswa dapat menghitung randemen minyak hasil ekstraksi
Siswa dapat merangkai alat ekstraksi dan destilasi
2.1 Ekstraksi
Metode ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan yang berasal
dari suatu padatan atau cairan dengan menggunakan bantuan pelarut.Pemisahan
terjadi atas dasar kelarutan yang berbeda dari komponen-komponen yang dipisahkan
terhadap dua pelarut yang tidak saling bercampur.Berdasarkan bentuknya ekstraksi
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
(1) Ekstraksi padat-cair, yaitu substansi yang di ekstraksi terdapat dalam campuran
yang berbentuk padat.
(2) Ektraksi cair-cair, yaitu subtansi yang di ekstraksi yang terdapat dalam campuran
berbentuk cairan. Ada pun cara ekstraksi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
Ekstraksi tradisional atau sederhana dapat dilakukan dengan cara perebusan. Cara
perebusan merupakan yang paling mudah dengan alat-alat yang sederhana pula.
Adapun prinsip pengolahannya yaitu, bahan yang akan di ekstra, di rebus dalam
pelarut air dengan perbandingan tertentu, bahan di rebus sampai terjadi larutan
ekstrak, lalu diangkat dan di dinginkan lalu di saring, larutan ekstrak siap digunakan.
Ekstraksi cara maserasi merupakan proses perendaman sampel padat dalam suatu
pelarut pada temperatur kamar. Metode ini sering disertai dengan tindakan mekanik
seperti pengocokan.
2.2 Destilasi
Distilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan titik didih
atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam
proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan
dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini
maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin.
Proses distilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu
pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding
(bagian luar kondensor), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini
berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-
senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organikyang tidak larut atau
bercampur dengan air, tetapi larut dalam pelarut organik. Minyak adalah salah satu
kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat
di alam, serta tidak larut pada air, larut dalam pelarut organik non – polar, misalnya
dietil eter( C2H5OC2H5), benzene dan hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama.
Jadi minyak juga merupakan senyawa ester.
METODE PERCOBAAN
Adapun alat dan bahan untuk proses ekstraksi dan destilasi minyak kemiri adalah
sebagai berikut :
3.1.1 Ekstraksi
A. Alat – alat
B. Bahan – bahan
B. Bahan – bahan
1. Minyak Kemiri
2. N-heksan
Batang Pengaduk
Heating Mantle
Batu Didih
Buret
Spatula
Volume distilat
Efisiensi distilasi = Volume cairan awal × 100 %
222𝑚𝑙
× 100 %
280𝑚𝑙
= 0.79 %
A. Operasi Ekstraksi
B. Operasi Destilasi
= 10ml × 0.37384gr
=3.7384 gr/ml
222𝑚𝑙
= × 100 %
280𝑚𝑙
= 0.79 %
Pengamatan
v piknometer : 25 ml
39.3460−30.2951
= 10 𝑚𝑙
= 0.37384 gr/ml
Efisiensi distilasi
Volume distilat
Efisiensi distilasi = Volume cairan awal × 100 %
222𝑚𝑙
× 100 %
280𝑚𝑙
= 0.79 %
Operasi destilasi
m minyak kemiri = V× 𝑝
= 10ml × 0.37384 gr
= 3.7384 gr/ml
39.3460−30.2951
= 10 𝑚𝑙
= 0.37384 gr/ml
Dari percobaan isolasi minyak kemiri yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa
minyak kemiri dapat diperoleh dengan cara mengekstraksi biji kemiri yang telah
dihaluskan dengan metode ekstraksi soxhlet. Lalu setelah di ekstraksi, dilanjutkan
dengan proses destilasi untuk memisahkan minyak kemiri yang terdapat di dalam
pelarut. Biji kemiri yang akan di ekstrak harus digerus dulu sampai halus, karena
untuk mempermudah minyak nabati yang ada di dalam biji kemiri terekstrak oleh
pelarut yang diguanakan. Pelarut yang digunakan yaitu etanol. Etanol digunakan
sebagai pelarut karena memiliki tingkat kepolaran yang realtif sama dengan minyak
yang akan di ekstrak yaitu sama-sama merupakan senyawa non polar. Selanjutnya
dilakukan proses ekstrasi, Pada saat proses ekstraksi akan mengalami proses sirkulasi
selama 3 kali. Semakin banyak jumlah sirkulasi maka akan memiliki peluang yang
lebih besar untuk memperoleh minyak yang lebih banyak. Kemudian metode
ekstraksi ini memiliki keuntungan dan kerugian. Dimana keunngannya yaitu;
Menggunakan penyari yang sedikit sebab penyari itu juga yang akan digunakan
kembali untuk mengulang percobaan Dan Uap panas tidak melalui simplisia, tetapi
melalui pipa samping. Sedangkan kerugiannya yaitu : Tidak dapat menggunakan
bahan yang mempunyai tekstur yang keras dan Pengerjaannya rumit dan agak lama,
karena harus diuapkan di rotavapor untuk memperoleh ekstrak kental.
KESIMPULAN