Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemiri (Aleuurites Moluccana) adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan
sebagai sumber minyak dan rempah – rempah. Produksi kemiri di Indonesia cukup
besar yaitu mencapai 88.481 ton/tahun, dimana produksi tersebut mengalami
peningkatan tiap tahunnya. (Rosman dan Djauhariya, tanpa tahun) Tanaman kemiri
mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia, karena hampir semua bagian
tanaman dapat digunakan, namun bagian tanaman yang memiliki nilai ekonomi
yang tinggi adalah biji ke miri. Biji kemiri dapat digunakan sebagai bumbu masak,
obat, kosmetik, dan sebagainya.

Salah satu cara untuk memanfaatkan biji kemiri adalah dengan


mengekstraksi biji kemiri sehingga dihasilkan minyak. Biji kemiri memiliki
kadar minyak yang tinggi, yaitu sekitar 35 %-65 % minyak. (Ketaren, 1986) Minyak
biji kemiri dapat diambil melalui beberapa cara antara lain dengan proses
rendering, pengepresan mekanik dan ekstraksi menggunakan pelarut ( solvent
extraction ) (Ketaren, 1986). Proses rendering dilakukan dengan memanaskan
biji kemiri menggunakan air panas sehingga minyak kemiri akan terekstrak dan
mengapung dipermukaan air, namun melalui proses ini rendemen yang dihasilkan
sedikit selain itu proses pemanasan yang terlalu tinggi menyebabkan warna minyak
menjadi yang lebih gelap (Pamata,2008).

Proses pengepresan mekanik yaitu mengekstrak minyak dari biji kemiri


dengan menggunakan mesin pres, dengan proses ini dapat menghasilkan
rendemen minyak yang besar namun kualitas dari minyaknya kurang murni
karena pada saat pengepresan kem ungkinan bukan hanya minyaknya saja yang
ke luar namun zat lain dalam biji kemiri juga akan terikut (Darmawan, tanpa
tahun). Sedangkan ekstraksi dengan menggunakan pelarut merupakan cara
ekstraksi dengan melarutkan minyak dalam biji kemiri menggunakan pelarut,
melalui proses ini dapat dihasilkan minyak bukan komponen lain dari biji kemiri

SMK NEGERI 2 CILEGON 1


sehingga rendemen yang dihasilkan besar (Pamata, 2008). Salah satu alat yang e
fisien digunakan untuk proses ekstraksi dengan menggunakan pelarut adalah
soxhlet karena dengan alat soxhlet, pelarut yang kontak dengan bahan berlangsung
secara kontinyu sehingga pelarut yang digunakan untuk mengekstrak bahan selalu
murni dan minyak dalam bahan dapat maksimal terekstrak.

Dalam dunia perdagangan minyak kemiri digunakan sebagai minyak


pengering, antara lain sebagai bahan dasar dalam industri cat atau pernis, kecantikan,
dan farmasi. Selain itu di dalam minyak kemiri mengandung sejumlah zat kimia
yang berkhasiat untuk menyuburkan rambut, menghitamkan rambut secara alami,
dan bahan bakar. Biji kemiri merupakan tanaman yang memiliki kandungan
minyak yang tinggi dan ketersediaannya di pasaran cukup besar. Biji kemiri memiliki
banyak manfaat, namun di dalam masyarakat pemanfaatannya belum maksimal.
Tugas akhir ini berusaha memperoleh minyak kemiri untuk memberikan alternatif lain
guna meningkatkan potensi di bidang perindustrian perekonomian dan bagi
masyarakat.

1.2 Tujuan Percobaan

 Siswa dapat membuat ekstrak minyak kemiri sesuai prosedur yang benar
 Siswa dapat mengetahui kandungan minyak kemiri
 Siswa dapat mengetahui proses uji mutu produk minyak kemiri
 Siswa dapat menghitung randemen minyak hasil ekstraksi
 Siswa dapat merangkai alat ekstraksi dan destilasi

SMK NEGERI 2 CILEGON 2


BAB II
DASAR TEORI

2.1 Ekstraksi

Metode ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan yang berasal
dari suatu padatan atau cairan dengan menggunakan bantuan pelarut.Pemisahan
terjadi atas dasar kelarutan yang berbeda dari komponen-komponen yang dipisahkan
terhadap dua pelarut yang tidak saling bercampur.Berdasarkan bentuknya ekstraksi
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
(1) Ekstraksi padat-cair, yaitu substansi yang di ekstraksi terdapat dalam campuran
yang berbentuk padat.

(2) Ektraksi cair-cair, yaitu subtansi yang di ekstraksi yang terdapat dalam campuran
berbentuk cairan. Ada pun cara ekstraksi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
Ekstraksi tradisional atau sederhana dapat dilakukan dengan cara perebusan. Cara
perebusan merupakan yang paling mudah dengan alat-alat yang sederhana pula.
Adapun prinsip pengolahannya yaitu, bahan yang akan di ekstra, di rebus dalam
pelarut air dengan perbandingan tertentu, bahan di rebus sampai terjadi larutan
ekstrak, lalu diangkat dan di dinginkan lalu di saring, larutan ekstrak siap digunakan.
Ekstraksi cara maserasi merupakan proses perendaman sampel padat dalam suatu
pelarut pada temperatur kamar. Metode ini sering disertai dengan tindakan mekanik
seperti pengocokan.

Langkah-langkah ekstraksi padat-cair, yaitu pencampuran pelarut dan badan-


bahan yang diekstrask, lalu dipisahkan dengan beberapa fase. Proses ekstraksi
padatan umumnya diterapkan untuk memindahkan atau memisahkan produk alam
dari dahan keringnya yang asli, dari tanaman, jamur, dan lain sebagainya. Ekstraksi
dapat dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, dengan
pelarut yang cocok misalnya : air, asam organik dan anorganik, hidrokarbon jenuh,

SMK NEGERI 2 CILEGON 3


toluena, karbon disulfida, eter, aseton, hidrokarbon yang mengandung klor dan
isopropanol dan oktanol.

beberapa keuntungan mengunakan ekstraksi soxhlet antara lain :


• Dapat digunakan dalam skala besar.
• Keamanan kerja dengan alat ini lebih tinggi.
• Lebih effisien tenaga karena tinggal menunggu hasil dari proses sirkulasi.
• Pelarut dapat di peroleh kembali setelah proses ekstraksi selesai, sehingga dapat
digunakan kembali.
• Kemurnian tinggi karena susunan alat menyebabkan proses berjalan effektif dan
beberapa pengotor.

2.2 Destilasi
Distilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan titik didih
atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam
proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan
dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini
maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin.
Proses distilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu
pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding
(bagian luar kondensor), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini
berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-
senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.

SMK NEGERI 2 CILEGON 4


2.3 Minyak Kemiri

Kemiri (aleuritas moluccana) adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan


sebagai sumber minyak dan rempah – rempah. Kemiri terutama ditanam untuk
bijinya, yang setelah diolah sering digunakan dalam masakan Indonesia.
Kemiri memiliki kesamaan dalam rasa dan tekstur dengan macadamia yang juga
memeiliki kandungan minyak yang hampir sama. Inti biji kemiri mengandung 60–
66% minyak. Penanaman kemiri modern kebanyakan hanya untuk memperoleh
minyaknya. Dalam setiap penanaman masing – masing pohon akan menghasilkan
sekitar 30 – 80 kg kacang kemiri dan sekitar 15 – 20% dari berat tersebut merupakan
minyak yang didapat. Minyak kemiri terutama megandung asam oleostearat. Kemiri
mempunyai sifat untuk mengatasi dan mengobati peyakit diare, disentri,msakit perut,
sembelit, demam, dan juga sariawan. Manfaat kemiri disebabakan karena kandungan
yang ada di dalamnya seperti sponin, falvonoida, dan polifenol. Komponen tersebut
merupakan komponen yang baik bagi manusia. Terdapat kandungan gizi di dalam
kemiri seperti protein, lemak, dan jugabkarbohidrat. Kandungannya yang penting di
dalam kemiri adalah vitamin , asam sulfate, serta foto sentrol yang bias membantu
menghambat terjadinya pembentukan kolesterol.

Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organikyang tidak larut atau
bercampur dengan air, tetapi larut dalam pelarut organik. Minyak adalah salah satu
kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat
di alam, serta tidak larut pada air, larut dalam pelarut organik non – polar, misalnya
dietil eter( C2H5OC2H5), benzene dan hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama.
Jadi minyak juga merupakan senyawa ester.

SMK NEGERI 2 CILEGON 5


BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Alat Dan Bahan

Adapun alat dan bahan untuk proses ekstraksi dan destilasi minyak kemiri adalah
sebagai berikut :

3.1.1 Ekstraksi

A. Alat – alat

• Seperangkat alat ekstraksi • Pengaduk


• Erlenmeyer • Pipet tetes
• Kaca arloji • Hot plate
• Spatula • Corong kaca
• Gelas ukur • Labu takar
• Pipet ukur • Botol aquadest
• Bola karet • Batu didih
• Buret • Gelas kimia

B. Bahan – bahan

1. Kemiri yang sudah diparut 100 gram


2. N-heksana

SMK NEGERI 2 CILEGON 6


3.1.2 Destilasi

A. Alat – alat 6. Soxhlet


7. Erlenmeyer
1. Heating Mantle
8. Gelas kimia
2. Statif dan Klem
9. Dudukan
3. Labu Alas Bulat
10. Reflux
4. Selang
11. Termometer
5. Seperangkat alat distilasi

B. Bahan – bahan

1. Minyak Kemiri
2. N-heksan

3.2 Diagram Alir Ekstraksi dan Destilasi

SMK NEGERI 2 CILEGON 7


3.3 Gambar Alat

Proses Ekstraksi Proses Destilasi

Gelas Beaker Gelas Ukur

Labu Ukur Erlenmeyer

SMK NEGERI 2 CILEGON 8


Ball Pipet Labu Alas Bulat

Pipet Ukur Kondensor

Batang Pengaduk

Heating Mantle

Termometer Kaca Arloji

SMK NEGERI 2 CILEGON 9


Corong Kaca Statif dan Klem

Batu Didih
Buret

Spatula

SMK NEGERI 2 CILEGON 10


3.4 Prosedur Kerja

A. OPERASI EKSTRAKSI PADAT-CAIR

1. Haluskan biji kemiri


2. Timbang kemiri 70 gram untuk soxhlet yang berukuran 500 ml dan 50 gram
untuk soklet yang berukuran250 ml
3. Masukan kemiri yang sudah halus kedalam selongsong/ kertas saring lalu ikat
dengan benang kasur dan pastikan tidak ada kebocoran pada kertas saring
4. Pastikan meja kerja dan alat dalam kondisi bersih
5. Masukan selongsong berisi kemiri kedalam tabung soxhlet
6. Rangkai unit alat soxhlet, dan pemanasnya dengan tegak lurus menggunakan
klem dan statif. Pastikan air pendingin bekerja dengan baik (mengalir secara
kontinyu)
7. Ambil pelarut n-heksana sebanyak 300 ml (untuk soxhlet dan labu yang
berukuran 500 ml) atau 200 ml (untuk soxhlet dan labu yang berukuran 250
ml) dengan menggunakan gelas ukur dan masukkan ke dalam labu alas bulat,
kemudian tambahkan batu didih ke dalamnya.
8. Lakukan pengecekan K3 pra operasi.
9. Lakukan operasi ekstraksi selama 3 siklus yang terjadi. Catat data waktu
setiap siklus.
10. Ukur volume ekstrak minyak kemiri dalam pelarut n-heksana yang
dihasilkan.
11. Pisahkan minyak kemiri dari pelarutnya dengan operasi distilasi sederhana.
12. Bersihkan kembali meja kerja kemudian catat dan buat laporan seluruh
rangkaian kegiatan yang anda lakukan.
Massa kemiri umpan (awal) = 70 gram
Volume pelarut n-heksana = 300 mL
Volume ekstrak dalam pelarut = 200 mL

SMK NEGERI 2 CILEGON 11


B. OPERASI DISTILASI SEDERHANA

1. Siapkan unit alat distilasi sederhana yang telah dibersihkan.


2. Pastikan meja kerja dalam kondisi bersih
3. Rangkai unit alat distilasi sederhana, dan pemanasnya menggunakan klem
dan statif. Pastikan air pendingin bekerja dengan baik (mengalir secara
kontinyu).
4. Isi labu alas bulat dengan bahan minyak kemiri dalam pelarut n-heksana
hasil operasi ekstraksi tambahkan batu didih kedalamnya.
5. Hidupkan pemanas, dan lakukan proses distilasi.
6. Kontrol temperatur operasi distilasi sesuai titik didih n-heksana.
 Merk Elektrotermal settingan awal berada pada skala 6, ketika mendidih
ubah settingan pada skala 3 atau 4
 Merk Gopal settingan awal berada pada skala 10, ketika mendidih ubah
settingan pada skala 5 atau 6
7. Catat waktu saat tetesan destilat pertama
8. Tampung destilat dan ukur volume distilat yang keluar menggunakan
beaker glass yang telah disediakan
9. Bersihkan kembali meja kerja
10. Murnikan minyak kemiri yang dihasilkan dalam oven untuk
menghilangkan n-heksana yang masih tertinggal dalam minyak.
11. Ukur volume dan massa produk minyak kemiri murni menggunakan gelas
ukur
12. Tentukan rendemen produk yang diperoleh
13. Lakukan uji kualitas produk minyak kemiri secara fisika dan kimia

SMK NEGERI 2 CILEGON 12


14. Tentukan efisiensi distilasi dengan rumus dan perhitungan berikut :
Volume minyak kemiri = 10 mL
Massa/berat minyak kemiri = 9.3460 gram
Volume cairan awal = 280 mL
Volume distilat = 222 mL

Volume distilat
Efisiensi distilasi = Volume cairan awal × 100 %

222𝑚𝑙
× 100 %
280𝑚𝑙

= 0.79 %

SMK NEGERI 2 CILEGON 13


BAB IV

HASIL PENGAMATAN & PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

A. Operasi Ekstraksi

Massa Kemiri = 70gram

Volume N-Heksana = 300ml

Volume cairan awal (ekstrak kemiri + pelarut N-Heksana) = 280 ml

Volume ekstrak kemiri + pelarut N-Heksana = 222 ml

Siklus Waktu Pengamatan


1 10:23 Warna awal kemiri = putih bersih
2 10:40 Warna awal N-Heksana = putih bening
Warna Residu kemiri = kekuningan
3 10:45 Warna ekstrak kemiri + pelarut = bening sedikit
kekuningan
Kejadian Selama Siklus Berlangsung

B. Operasi Destilasi

Volume Destilat (n-hekasana) = 222ml

Volume minyak kemiri = 10ml

Waktu tetesan pertama = 10:55

m.minyak kemiri = Vxp

= 10ml × 0.37384gr

=3.7384 gr/ml

SMK NEGERI 2 CILEGON 14


v destilat
Efisiensi destilat = v cairan awalx 100

222𝑚𝑙
= × 100 %
280𝑚𝑙

= 0.79 %

Pengamatan

Warna destilat : putih bening

Warna minyak kemiri : kuning bening

Bau minyak kemiri : bau kemiri dan n-heksana

Warna minyak kemiri : kuning jernih

Kejadian Selama Destilasi Berlangsung

C. Uji Mutu Minyak Kemiri (massa jenis)

m piknometer : 30,2951 gram

m piknometer+isi : 39.3460 gram

v piknometer : 25 ml

m piknometer + isi − m piknometer kosong


𝑝=
v piknometer

39.3460−30.2951
= 10 𝑚𝑙

= 0.37384 gr/ml

SMK NEGERI 2 CILEGON 15


4.2 Hasil Perhitungan

Efisiensi distilasi

Volume distilat
Efisiensi distilasi = Volume cairan awal × 100 %

222𝑚𝑙
× 100 %
280𝑚𝑙

= 0.79 %

Operasi destilasi

Volume destilasi = 222ml

Volume minyak kemiri = 10ml

m minyak kemiri = V× 𝑝

= 10ml × 0.37384 gr

= 3.7384 gr/ml

Densitas (massa jenis)

𝑚 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟+𝑖𝑠𝑖−𝑚 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔


P= 𝑣 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟

39.3460−30.2951
= 10 𝑚𝑙

= 0.37384 gr/ml

SMK NEGERI 2 CILEGON 16


4.3 Hasil Pembahasan

Dari percobaan isolasi minyak kemiri yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa
minyak kemiri dapat diperoleh dengan cara mengekstraksi biji kemiri yang telah
dihaluskan dengan metode ekstraksi soxhlet. Lalu setelah di ekstraksi, dilanjutkan
dengan proses destilasi untuk memisahkan minyak kemiri yang terdapat di dalam
pelarut. Biji kemiri yang akan di ekstrak harus digerus dulu sampai halus, karena
untuk mempermudah minyak nabati yang ada di dalam biji kemiri terekstrak oleh
pelarut yang diguanakan. Pelarut yang digunakan yaitu etanol. Etanol digunakan
sebagai pelarut karena memiliki tingkat kepolaran yang realtif sama dengan minyak
yang akan di ekstrak yaitu sama-sama merupakan senyawa non polar. Selanjutnya
dilakukan proses ekstrasi, Pada saat proses ekstraksi akan mengalami proses sirkulasi
selama 3 kali. Semakin banyak jumlah sirkulasi maka akan memiliki peluang yang
lebih besar untuk memperoleh minyak yang lebih banyak. Kemudian metode
ekstraksi ini memiliki keuntungan dan kerugian. Dimana keunngannya yaitu;
Menggunakan penyari yang sedikit sebab penyari itu juga yang akan digunakan
kembali untuk mengulang percobaan Dan Uap panas tidak melalui simplisia, tetapi
melalui pipa samping. Sedangkan kerugiannya yaitu : Tidak dapat menggunakan
bahan yang mempunyai tekstur yang keras dan Pengerjaannya rumit dan agak lama,
karena harus diuapkan di rotavapor untuk memperoleh ekstrak kental.

SMK NEGERI 2 CILEGON 17


BAB V

KESIMPULAN

PARAMETER HASIL ANALISA SNI KESIMPULAN


warna Jernih kekuningan memenuhi
densitas 0.37384

SMK NEGERI 2 CILEGON 18

Anda mungkin juga menyukai