Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA

PRAKTIKUM KE-V
EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI DENGAN METODE
ENFLURASI

Disusun Oleh :
Hari/Tanggal : Rabu 13 Desember 2023
Nama : AL HASYIRI AZKIA FIKRI
NIM : 2248201035
Gel/Kelompok: Gel .2 / Kelompok 3
Dosen : Nbila Az-Zahra A.md,

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI


STIKES MUHAMMADIYAH KUNINGAN
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Tujuan Praktikum...........................................................................................1
B. Dasar Teori.....................................................................................................1
BAB II METODE PRAKTIKUM.......................................................................4
A. Bahan dan alat................................................................................................4
B. Prosedur praktikum.........................................................................................4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................5
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8
LAMPIRAN............................................................................................................9

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum in mahasiswa diharapkan mampu:
a. Melakukan berbagai cara ekstraksi minyak atsiri dengan enfleurasi.
b. Memahami prinsip kerja berbagai cara ekstraksi minyak atsiri dengan
enfleurasi.

B. Dasar Teori
Minyak atsiri adalah campuran dari berbagai senyawa organik yang
mudah menguap, mudah larut dalam pelarut organik, dan memiliki aroma
khas tersendiri sesuai dengan jenis tanamannya (Sembiringet al.,
2008;Wartini et al., 2009). Minyak atsiri juga dikenal dengan nama minyak
mudah menguap atau minyak terbang merupakan senyawa, yang pada
umumnya berwujud cairan, yang diperoleh dari bagian tanaman, akar, kulit,
batang, daun, buah, biji, maupun dari bunga dengan cara penyulingan dengan
up dan ektraksi dengan menggunakan pelarut menguap. Komponen aktif yang
berperan misalnya dari golongan seskuiterpen yaitu eugenol yang mempunyai
aktivitas antibakteri E.coli (Murhadi et al., 2007)
Ekstraksi minyak atsiri banyak dilakukan oleh berbagai pihak
dengan bertambahnya permintaan produk minyak atsirinya. Kualitas minyak
atsiri dapat dipengaruhi ole metode ekstraksinya. Metode ekstraksi minyak
atsiri ada beberapa cara yaitu penyulingan (distilasi), ekstraksi dengan pelarut
organik (maserasi) dan adsorpsi ole lemak padat atau enflurasi. untuk
meningkatkan mutu dan rendemen minyak bunga menyarankan penggunaaan
teknik solvent atau enflurasi
sifat sifat minyak atsiri yaitu :
1. Mempunyai rasa getir, kadang-kadang berasa tajam, menggigit, memberi
kesan hangat sampai panas atau justru dingin ketika terasa di kulit.

1
2

2. Dalam keadaan murni (belum tercemar) mudah menguap pada suhu


kamar sehingga bila diteteskan pada selembar kertas maka ketika
dibiarkan menguap, tidak meninggalkan bekas noda pada benda yang
ditempel.
3. Tidak stabil terhadap pengaruh lingkungan, baik pengaruh oksigen, sinar
matahari dan panas karena terdiri dari berbagai macam komponen
penyusun.
4. Indeks bias umumnya tinggi.
5. Pada umumnya tidak dapat bercampur dengan air, tetapi cukup dapat larut
hingga dapat memberikan baunya kepada air, walaupun kelarutannya
sangat kecil.
6. Sangat mudah larut dalam pelarut organik (Didik gunawan, dkk., 2004).

Metode isolasi minyak atsiri umumnya ada 4 yaitu :


1. Metode destilasi terhadap bagian tanaman yang megandung minyak.
Dasar dari metode ini adalah perbedaan titik didih.
2. Metode penyarian dengan menggunakan pelarut penyari yang cook. Dasar
dari metode ini adalah adanva perbedaan kelarutan. Minyak atsiri sangat
mudah larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air.
3. Metode pengepresan atau pemerasan. Metode ini hanya bisa digunakan
terhadap simplisia yang mengandung minyak atsiri dalam kadar yang
cukupbesar. Bila tidak, nantinya akan habis dalam proses.
4. Metode perlekatan bau dengan menggunakan media lilin. Metode ini
disebut juga metode enfleurasi. Cara in memanfaatkan aktivitas enzim
yang diyakini masih terus aktif selama sekitar 15 hari setelah bahan
minyak atsiri dipanen (Didik gunawan, dkk., 2004).
Destilasi adalah sistem perpindahan yang memanfaatkan perpindahan
massa.Masalah perpindahan massa dapat diselesaikan dengan dua cara yang
berbeda. Pertama dengan menggunakan konsep tahapan kesetimbangan
(equilibrium stage) dan kedua atas dasar proses laju difusi (difusional forces).
Distilasi dilaksanakan dengan rangakaian alat berupa kolom/menara yang
3

terdiri dari piring (plate tower/tray) sehingga dengan pemanasan komponen


dapat menguap, terkondensasi, dan dipisahkan secara bertahap berdasarkan
tekanan uap/titik didihnya. Proses in memerlukan perhitungan tahap
kesetimbangan (Departemen Teknik Kimia ITB,2005)
Prinsip umum dari destilasi adalah pemisahan senyawa yang
memiliki perbedaan tekanan uap pada suhu tertentu. Istilah destilasi merujuk
pada pemisahan fisik dari sebuah campuran menjadi dua atau lebih fraksi
yang memiliki titik didih yang berbeda. Jika cairan yang terdiri dari dua
bahan volatil dipanaskan, uap yang dihasilkan akan mengandung konsentrasi
yang tinggi dari bahan yang memiliki titik didih lebih rendah daripada cairan
asal. Sebaliknya, jika uap panas didinginkan, bahan yang memiliki titik didih
lebih tinggi memiliki tendensi untuk berkondensasi dalam jumlah yang besar
daripada bahan dengan titik didih yang lebih rendah. Jenis destilasi terdapat
empat teknik untuk destilasi minyak esensial dari tanaman yang digunakan,
yaitu:
* Destilasi air/water distillation hydrodistillation
* Destilasi air dan up (water and steam distillation)
* Destilasi up (direct steam distillation)
* Destilasi dengan kohobasi (distillation with cohobation) (Caroline. 2011).
BAB II
METODE PRAKTIKUM
A. Bahan dan alat
1. Bahan: Kemangi 50gr , aquadest 700ml
2. Alat: Satu Set Distilasi Uap Langsung, Tabung Gas LPG,Kompor,
Gunting, Timbangan Manual, Neraca Digital, Pipet Tetes dan Pipet ukur
1 ml, Gelas ukur, Statif, Corong Pemisah, Wadah, Sarung Tangan dan
Stopwach

B. Prosedur praktikum
Pisahkan batang dan daun dari kemangi, timbang daun yang akan
digunakan sebanyak 50 gram. Cuci hingga bersih daun kemangi , lalu
perkecil ukuran daun dengan menggunting menjadi beberapa bagian.
Masukkan daun kemangi ke dalam labu alas bulat, kemudian masukkan
aquadest sebanyak 700 ml (sampai terendam). Pasang pada alat destilasi yang
sudah dirangkai dan nyalakan lalu atur suhu pada selama 2 jam. Setelah
selesai, ambil larutan yang terdapat di erlenmeyer kemudian masukkan dalam
corong pisah. Lakukan pengocokkan selama beberapa menit lalu diamkan
sampai terbentuk 2 fase. Ambil bagian minyaknya lalu ukur dan timbang
hasil minyak atsiri yang didapat.

4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL PENGAMATAN
1. Bercak yang dihasilkan minyak atsiri daun kemangi = terdapat bercak
2. Rendemen minyak atsiri (%)
- Berat daun kemngi segar : 50gr
- Volume minyak atsiri yang di dapat : 1ml
- Berat minyak atsiri yang di dapat : 0,97gr
Rendemen minyak atsiri daun kemangi % : Berat minyak yang diperoleh
/berat daun kemangi segar awal x 100% ( B/B)
0 , 97 gr
Rendemen minyak atsiri¿ x 100% =1,94gr
50 gr
3.Organoleptis
Parameter Hasil Standar depkes 1989
Oganoleptik
Warna dan Bau Bening khas daun
kemangi
Bentuk Cair

Pembahasan
Percobaan yang di lakukan kali ini adalah destilasi minyak atsiri, dimana
destilasi ini merupakan proses pemisahan komponen komponen anatar 2 atau
lebih jenis zat yang memiliki karakteristik berbeda dalam suatu campuran minyak
atsiri di ambil dari beberapa tanaman seperti yang di gunakan kali ini yaituu daun
kemangi .sebelum di destilasi di potong kecil-kecil terlebih dahulu untuk
memudahkan penguapan minyak atsiri dari daun kemangi dan menghasilkan
minyak atsiri yang lebih banyak.
Menurut Caroline (2011) destilasi tanaman aromatik secara sederhana
menggunakan penguapan atau membebaskan minyak dari membran sel tanaman
dengan adanya kelembaban, dengan menerapkan suhu yang tinggi dan kemudian

5
mendinginkan campuran uap untuk memisahkan minyak dari air berdasarkan
ketidak bercampuran dan densitas minyak esensial dengan air, dari pemisahan air
dan minyak tersebut seharusnya didapat minyak hasil sulingan. Minyak dapat
terlihat dari hasil sulingan yang tidak bercampur dengan air sulingan yang
menetes pada kondensor. pada percobaan yang teleh di lakukan minyak atsiri
daun kemangi mendapat hasil volumee nya 1ml berat minyak atsiri nya 0,97 gr
hasil perhitungan rendemen adalah 1,94% .Menurut Armando (2009), apabila
hasil persentase rendemen semakin tinggi maka kualitas mutu minyak atsiri yang
diperoleh semakin rendah, kuantitas rendemen yang diperoleh digunakan untuk
menentukan kualitas minyak atsiri dan kuantitas rendemen yang baik yaitu sekitar
1,42%. hal ini menunjukan bahawa hasil percobaan yang telah di lakukan sesuai
dan baik. Minyak atsiri ini berwarnaa bening berbau khas daun
kemangi.Pemilihan destilasi uap-air sebagai metode ekstraksi dikarenakan metode
ini mempunyai suhu proses yang lebih tinggi yang menyebabkan proses ekstraksi
minyak atsiri akan berjalan lebih baik. Metode destilasi uap-air ini lebih unggul
karena proses dekomposisi minyak lebih kecil.Prinsip kerja alat ini adalah seperti
kukusan ( Nurhadi,2015)
Minyak atsiri pada kemangi mengandung komponen seperti kamper,
sitral, geraniol, limonen dan linalool (Hadipoentyanti dan Wahyuni 2008).Daun
kemangi mengandung asam ursolat merupakan senyawa penting yang memiliki
potensial sebagai antiinflamasi, antioksidan, antirematik, antivirus dan
antitumor.Khasiat daun kemangi sangat baik untuk melawan radikal bebas, ini
karena daun kemangi memiliki antioksidan yang sangat baik untuk melawan
radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh kita. Antioksidan yang berupa
flavonoid dan juga eugenol mampu mencegah pertumbuhan bakteri virus dan
jamur ( Silva et.al , 2008).
Kelebihan dari metode destilasi yaitu dapat memisahkan zat dengan perbedaan
titik didih yang tinggi dan produk yang dihasilkan benar-benar
murni.Kekurangannya yaitu biaya yang cukup mahal dan hanya dapat
memisahkan zat yang memiliki titik didih besar

6
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang di lakukan dapat di ambil kesimpulan bahwa
sample daun kemangi mengandung minyak atsiri dan di peroleh persentase
rendemen nya adalah 1,94% kualitas minyak atsiri yang di peroleh dari hasil
praktikum yaitu baik

B. Saran
• Pada praktikum distilasi reaktif in hendakya dilakukan pengecekan tekanan
secara berkala sehingga tekanan yang dapat sesai yang diharapkan karena
tekanan dapat berubah secara dinamis sewaktu-waktu.
• Alat distilasi reaktif yang digunakan harus dirawat secara baik dikarekan
alat sangat riskan kerusakan

7
DAFTAR PUSTAKA

- B. Sofianna Sembring, Winarti, C., & Baringbing, A. (2008).


IdentifikasiKomponen Kimia minyak Daun Salam (Eugenia polyantha) Dari
Sukabum Dan Bogor. Journal of Chemical Information and Modeling, 14(2),
9-16.
- Murhadi, Suharyono, A., & Susilawati. (2007). Aktivitas antibakteri ekstrak
daun salam (Syzygium polyanta) dan daun pandan (Pandanus amaryllifolius).
In Teknologi dan Industri Pangan (Vol. 18, Issue 1, p. 17).
- Gunawan, Didik, dkk. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi).Jilid
Jakarta:Penebar Swadaya
- Departemen Teknik Kimia ITB. Panduan Pelaksanaan Laborato um
Instruksionall/II. Diaksesdari http://akademik.che.itb.ac.id/labtek/wp-
content/uploads/2009/02/modul-205-distilasi.pdf pada tanggal 23 april 2014
- Caroline. 2011. Pembuatan Minyak Esensial Dengan Cara Destilasi. Diakses
dari
https://docs.google.com/viewer?url=http://xa.yimg.com/kq/groups/78262509/
1062263190/name/Tugas%252BKHI%252BPembuatan%252BMinvak
%252BEsensial%252Bdengan%252BCara%252BDestilasi-Caroline
%252B1106027655.pdf&chrome=true pada tanggal 24 April 2014
- Armando, R. 2009. Memproduksi 15 Minyak Atsiri Berkualitas. Bogor :
penebar swadaya
- Nurhadi G. 2015. Pengaruh Konsentrasi Tween 80 Terhadap Stabilitas Fisik
Obat
- Kumur Minyak Atsiri Herba Kemangi (Ocimum americanum L.).
- Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta. Hlm. 17-23.
- Silva MGV, Vieira IGP, Mendes FNP, Alburqueque IL, Santos RND, Silva
FO, Morais SM. 2008. Variation of ursolic acis content in eight Ocimum
spesies from Northeastern Brazil. Molecules. ISSN: 1420-3049. 13 Hlm.2482-
248.

8
LAMPIRAN

Proses pencucian Pemotongan daun Aquadest 700ml Pemasukan daun


Daun kemangi Daun kemangi
Ke dalam labu alas

Proses destilasi Hasil destilasi Proses pengambilan Minyak atsiri yang


Minyak atsiri di dapat

Hasil minyak atsiri Penimbangan daun


Dalam bentuk gram kemangi

Anda mungkin juga menyukai