Anda di halaman 1dari 19

Makalah Metode Pemisahan Destilasi

Pada Pembuatan Minyak Kayu Putih

Dosen Pengampuh : Mauizatul Hasanah, M.T

Disusun Oleh :

Kelompok 3 S1 A

Gilang Fulvu S. 170101014 Piona Roza 170101034

Dini Aprilianti 170101008 Sela Belina 170101049

Intan Pandini 170101054 Sinta Lestari 170101046

Lisa Ariani 170101023 Windi Putra 1701010

Nasrintan 170101031

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI BHAKTI PERTIWI


PALEMBANG

2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang ‘’Metode Pemisahan Destilasi Pada Tumbuhan
Minyak Kayu Putih’’.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal. Terlepas dari itu semua,
kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah tentang ‘’Metode Pemisahan


Destilasi Pada Tumbuhan Minyak Kayu Putih’’. Ini dapat memberi manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Palembang, 23 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

Latar Belakang...................................................................................................... 1

Rumusan Masalah................................................................................................. 2

Tujuan................................................................................................................... 2

BAB II ISI............................................................................................................ 2

Pengertian Destilasi............................................................................................... 2

Prinsip Kerja Destilasi........................................................................................... 2

Tujuan Destilasi..................................................................................................... 4

Macam-Macam Destilasi....................................................................................... 4

Aplikasi Metode Pemisahan Pada Pembuatan Minyak Kayu Putih...................... 9

BAB III PENUTUP.............................................................................................13

Kesimpulan ...........................................................................................................13

Saran......................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada mulanya istilah “minyak atsiri atau “minyak eyeris” adalah istilah
yang digunakan untuk minyak mudah menguap dan diperoleh dari tanaman
dengan cara penyulingan uap. Definisi ini, dimaksudkan untuk membedakan
minyak/lemak dengan minyak atsiri yang berbeda tanaman penghasilnya.
Definisi ini akan lebih lengkap jika ke dalam kelompok ini dicantumkan pula
minyak yang mudah meguap dengan metode ektraksi yaitu dengan cara
menggunakan penyulingan uap (Thomas.1932).

1
Minyak atsiri merupakan senyawa cair yang memiliki titik didih dan
spesifikasi yang beragam, serta memiliki karakterisitik yang mudah ter-
evaporasi. Minyak atsiri memiliki berbagai fungsi pada tanaman diantaranya
sebagai pencegah kerusakan pada tanaman, cadangan makanan, dan
membantu dalam proses penyerbukan (Widiyanto dan Siarudin 2013).
Salah satu jenis minyak atsiri yang paling banyak dikonsumsi dalam
negeri dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi adalah minyak kayu putih.
Minyak kayu putih memiliki banyak manfaat, diantaranya sebagai obat gatal,
pusing, mual, serta sebagai penghangat badan (Kartikasari, 2007). Minyak
atsiri kayu putih memiliki kandungan kimia dengan 7 komponen penyusun
utama minyak kayu putih dari daun segar, yaitu : a-pinene, sineol, a-terpineol,
kariofilen, a-karyofilen, iedol dan elemol (Siregar dan Nopelena,2010).
Metode penyulingan minyak atsiri yang paling sering digunakan adalah
destilasi, karena metode ini memiliki kecenderungan untuk menghasilkan
rendeman yang paling banyak jika dibandingkan dengan ekstraksi dan
penyulingan. Metode destilasi terdiri dari tiga macam, yaitu steam
distillation, hydrohistillation dan steam hydrodistillation. Stem distillation
dapat me-nghasilkan rendemen lebih banyak dibandingkan hydrodistillation
(Anshory Dan Hidayat,2006).

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa definsi dari destilasi ?
1.2.2 Apa saja macam-macam destilasi ?
1.2.3 Apa definisi dari minyak atsiri ?
1.2.4 Destilasi apa yang digunakan untuk pembuatan minyak kayu putih ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa definisi dari destilasi
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja macam-macam destilasi
1.3.3 Dapat mengetahui definisi dari minyak atsiri
1.3.4 Untuk mengetahui destilasi apa yang digunakan pada pembuatan

2
minyak kayu putih.

BAB II

ISI
2.1 Pengertian Destilasi
Destilasi adalah suatu metode pemisahan zat yang mudah menguap
seperti minyak atsiri, proses destilasi dapat dilakukan dengan cara destilasi
baik destilasi normal pada suhu dan tekanan udara normal maupun dibantu
tekanan direduksi (in vacuo). Meingisolasi minyak atsiri dengan cara
distalasi atau menyuling dapat dibedakan atas beberapa tipe tergantung
cara kontak evapor dengan uap air.
o Destilasi uap adalah penyulingan dengan mengalirkan uap pada
evapor atau dikenal dengan uap pada evapor atau dikenal dengan
metoda destilasi uap. Sampel dengan air penyuling berada pada
tempat terpisah.

3
o Destilasi Uap-Air adalah penyulingan dengan merendam langsung
evapor dengan air (Sampel dan air Penyuling).

Destilasi ini juga merupakan cara ektraksi untuk menarik atau


menyari senyawa yang ikut menguap dengan air sebagai pelarut. Pada
proses pendinginan, senyawa dan uap air akan terkondensasi dan terpisah
menjadi destilat air dan senyawa yang diekstraksi. Cara ini umum
digunakan untuk menyaring minyak atsiri dari tumbuhan.

Hal-hal yang dapat mempengaruhi proses destilasi adalah :


1. Jenis larutan
2. Volume larutan
3. Suhu
4. Waktu destilasi dan
5. Tekanan

2.2 Prinsip Kerja Destilasi

Prinsip kerja destilasi : “jika suautu zat pada larutan tidak sama- sama
menguap, itu artinya uap larutan akan memiliki komponen yang tidak
sama dengan larutan yang aslinya”. Apabila salah satu dari zat menguap,
itu artinya pemisahannya terjadi secara sempurna. Namun jika kedunaya
menguap, proses pemisahannya terjadi secara sebagian tapi destilat
maupun produk akan memiliki kaya dapat dari komponen dibanding
larutan aslinya.
Adapun tahapan-tahapan destilasi sebagai berikut :
1. Evaporasi atau memindahkan pelarut sebagai uap dari cairan
2. Pemisahan uap-cairan didalam kolom dan untuk memisahkan
komponen dengan titik didih lebih rendah yang lebih mudah menguap
komponen lain yang kurang volatil.
3. Kondensasi dari uap, serta untuk mendapatkan fraksi pelarut yang
lebih volatil.

2.3 Tujuan Destilasi

4
Destilasi mempunyai tujuan yakni untuk memurnikan zat cair
terhadap titik didihnya seta memisahkan cairan dari zat padat. Uap ynag
dikeluarkan dari campuran sebagai uap bebas. Adapun konsentrat yang
jatuh sebagai destilat bagian cair yang tidak menguap sebagai residu.
Apabila yang diinginkan yaitu bagian campurannya yang tidak teruapkan
maka proses itu dikatakan sebagai pengentalan dengan evaporasi.

2.4 Macam-macam Destilasi

2.4.1 Destilasi Sederhana

Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik


pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen
yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran
dpat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh
senyawa murni. Senyawa yang terdapat dalam campuran akan
menguap saat mencapai titik didih masing-masing. Destilasi ini
dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi destilasi sederhana
digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.
Dibawah ini adalah susunan rangkaian
peralatan destilasi biasa :

5
2.4.2 Destilasi Bertingkat (Fraksionasi)
Destilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen
cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Sama prinsipnya dengan destilasi sederhana, hanya destilasi bertingkat ini
memiliki rangkaian alat kondensor yang lebih baik, sehingga mampu
memisahkan dua komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang
berdekatan. Untuk memisahkan dua jenis cairan yang sama mudah menguap
dapat dilakukan dengan destilasi bertingkat. Destilasi bertingkat ini juga
sering disebut dengan destilasi berulang. Proses berulang ini terjadi pada
kolom fraksional. Kolom fraksional terdiri atas beberapa plat dimana pada
tiap terjadi pengembunan. Uap yang naik ke plat yang lebih tinggi lebih
banyak mengandung cairan yang lebih atsiri (mudah menguap) sedangkan
cairan yang kurang atsiri lebih banyak kondesat.
Aplikasi dari distilasi jenis ini
digunakan pada industri minyak mentah,untuk memisahkan komponen-
komponen dalam minyak mentah.

Rangkaian Destilasi Bertingkat

6
Prinsip penggunaan kolom fraksionasi adalah untuk memisahkan uap
campuran senyawa cair yang titik didihnya hampir sama/tidak begitu
berbeda. Sebab dengan adanya penghalang dalam kolom fraksinasi
menyebabkan uap yang titik didihnya sama akan sama-sama menguap atau
senyawa yang titik didihnya rendah akan naik terus hingga akhirnya
mengembun dan turun sebagai destilat, sedangkan senyawa yang titik
didihnya lebih tinggi, jika belum mencapai harga titik didihnya maka
senyawa tersebut akan menetes kembali ke dalam labu destilasi, yang
akhirnya jika pemanasan dilanjutkan terus akan mencapai harga titik
didihnya. Senyawa tersebut akan menguap, mengembun dan turun/menetes
sebagai destilat.

2.4.3 Destilasi Vakum


Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin
didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau
mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150
°C. Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik
didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air dingin, karena
komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air.

Rangkaian Alat Destilasi Vakum

Yang membedakan destilasi vakum dengan destilasi lainnya yakni

7
destilasi ini menggunakan pompa vakum atau aspirator yang memiliki
prinsip kerja untuk mengurangi tekanan yang ada terjadi pada destilasi ini.

2.4.4 Destilasi Azetrop


Destilasi azetrop merupakan jenis destilasi yang menguapkan zat
cair tanpa perubahan komposisi. Destilasi azetrop adalah destilasi yang
dilakukan dengan penamba-han komponen ketiga yang disebut dengan
entrainer. Fungsi dari entrainer ini adalah untuk mempengaruhi volatilitas
salah satu komponen dalam campuran . ketika entrainer ditambahkan ke
dalam campuran azetrop maka akan terbentuk ternary azetrope yang
kemudian didestilasi sehingga akan didapatkan salah satu komponen
murninya.
Senyawa- senyawa seperti benzena, n-pentana, sikloheksana, n-
heptana, isookatana, aseton, dietil eter, dan polimer dapat digunakan sebagai
komponen ketiga dalam proses dehidrasi alkohol (Kumar et al., 2010).

Rangkain Alat Destilasi Azetrop

8
Prinsip yang digunakan pada metode ini yaitu pada tekanan yang
berbeda, komposisi azeotrop suatu campuran akan berbeda pula.
Berdasarkan prinsip tersebut, distilasi dilakukan bertahap menggunakan 2
kolom distilasi yang beroperasi pada tekanan yang berbeda. Kolom distilasi
pertama memiliki tekanan operasi yang lebih tinggi dari kolom distilasi
kedua.

2.4.5 Destilasi Uap


Destilasi Uap digunakan untuk memurnikan zat/senyawa cair yang
tidak larut dalam air, dan titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat
cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau
mengalami reaksi pengubahan (rearranagement), maka zat cair tersebut
tidak dapat dimurnikan secara destilasi sederhana atau destilasi bertingkat,
melainkan harus didestilasikan dengan destilasi uap.
Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk
destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan
cara mengalirkan uap air kedalam campuran sehingga bagian yang dapat
menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah dari pada
dengan pemanasan langsung.
Aplikasi dari destilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa
produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari

9
le-mon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum
daritumbuhan.campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam
campuran dan mungkin ditambah juga dengan pemanasan. Uap dari
campuran akan naik keatas menuju ke kondensor dan akhirnya masuk ke
labu distilat.

Rangkaian Alat Destilasi Uap :

Prinsip dari destilasi uap ini adalah mendistilasi campuran senyawa di


bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya.

2.5 Aplikasi Metode Pemisahan Destilasi pada Pembuatan Minyak Kayu


Putih
JURNAL 1
Judul Jurnal : Extraction of oil from Eucalyptus
Camadulensis
using water Distillation
Destilasi yang digunakan : Water destillation
Prinsip dari distillition : Merendam seluruh sampel dengan cara meng-
kontraksi langsung sampel terhadap air yang
mendidih sehingga mem-percepat kekuatan
difusi sampai mencapai tingkat volatilitas
minyak sehingga minyak yang terkandung
dalam jaringan tanaman bisa dikumpulkan.

10
Rangkaian Alat pada Jurnal 1 :

JURNAL 2 : Steam Destillation Extraction and Chemical


Composition of Essensial Oils of Toddalia
Asiatical and Elicalyptus Camadulensis
Dehnh
Destilasi yang digunakan : Steam destillation
Prinsip kerjanya : Bahan-bahan ditimbang dan dimuat kedalam
tangki destilasi dan ditambahkan air yang kemudian di uapkan dnegan
waktu pemanasan 50 menit sampai tidak ada lagi minyak atsiri yang
keluar, kemudian minyak tersebut dikumpulkan dari bagian atas
menggunakan hidrosol dan dikumpulkan dengan Natrium Sulfat Anhidrat
(Na2SO4).
Rangkaian Alat pada Jurnal 2 :

11
JURNAL 3 : Pengaruh Kondisi Daun dan Waktu
Penyulingan terhadap Rendemen Minyak
Kayu Putih
Destilasi yang digunakan : Steam Destillation
Prinsip kerjanya : Menggunakan uap dengan tekanan 1 atm
dan suhu 1000C, dengan variabel waktu penyulingan 3,4,5,6, dan 7 jam.
Distilat campuran yang diperoleh dipasahkan berdasarkan massa jenais
dengan menggunakan corong pisah dan dimasukkan ke dalam gelas ukur.
Rangkaian Alat pada Jurnal 3 :

JURNAL 4 : Perbandingan Metode Destilasi Minyak


Atsiri Daun Kayu Putih Menggunakan
Hydrodistillation dan Steam Distillation
Destilasi yang digunakan : Hydrodistillation dan Steam Distillation
Prinsip kerjanya :
o Hydrodistillatin : Bahan yang akan disuling dikontakkan
langsung dengan air mendidih dan bahan
tersebut hampir seluruhnya terendam air

12
pelarut.
o Steam Distillation : Menggunakan uap barupa uap jenuh atau
uap yang kelewat panas dengan tekanan
lebih dari 1 atmosfer.
Rangkaian Alat pada Jurnal 4 :

JURNAL 5 : Optimization ion of Steam Distillation of


Essential Oil of Eucalyptus terericornis by
Response Surface Methodology
Destilasi yang digunakan : Steam Distillation
Prinsip kerjanya : Pemisahan dilakukan dengan menggunakan
uap dengan kapasitas 5 liter ruang pengupasan yang terhubung dengan
labu bulat dengan mantek pemanasan. Uap dipertahankan pada suhu 970C
dan suhu untuk air pendingin 200C. Hasil diperoleh dari destilasi uap
dengan kombinasi variabel aktual untik setiap percobaan.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode penyulingan minyak atsiri yang paling sering digunakan
adalah destilasi, karena metode ini memiliki kecenderungan untuk
menghasilkan rendeman yang paling banyak jika dibandingkan dengan
ekstraksi dan penyulingan.
Metode destilasi terdiri dari tiga macam, yaitu steam distillation,
hydrohistillation dan steam hydrodistillation. Stem distillation dapat
me-nghasilkan rendemen lebih banyak dibandingkan hydrodistillation.
Destilasi ini juga merupakan cara ektraksi untuk menarik atau menyari
senyawa yang ikut menguap dengan air sebagai pelarut.
Adapun tahapan-tahapan destilasi sebagai berikut :
1. Evaporasi atau memindahkan pelarut sebagai uap dari cairan
2. Pemisahan uap-cairan didalam kolom dan untuk memisahkan
komponen dengan titik didih lebih rendah yang lebih mudah menguap
komponen lain yang kurang volatil.
3. Kondensasi dari uap, serta untuk mendapatkan fraksi pelarut yang
lebih volatil.

3.1 Saran
Meskipun penyusun menginginkan kesempurnaan dalam penyu-
sunan makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang
perlu penyusun perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya
pengetahuan ynag penyusun miliki. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca sangat penyusun harapkan untuk
perbaikan kedepannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

A.,Basma., Majeed,.A., A.,Ashar., Hasan and Kurji.,B. (2013). Iraqi


Journal
of Chemical and Petroleum Engineering, Vol.14(2),7-12.

djamal, Rusjdi. 2010.”Prinsip-prinsip Dasar Isolasi dan Identifikasi”.


Padang. Universitas Baiturrahman.

Gakuubi.,Martin. (2016). Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry,


Vol.5(2), 99-104

Galadima,. Ahmed., olawale and M..,Bugaje. (2012) Nigerian Journal of


Basic and Applied Science, Vol.20(4), 368-372.

Kartikasari, D. 2007. “Studi pengusaha minyak kayu putih di PMKP Jati


mu
-nggul, KPH Idramayu, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan
Banten”. Skripsi Departemen Manajemen Hutan Fakultas kehutan-
an IPB. Bogor. Tidak dipublikasikan.

Mbaru., M.E.,Victor., Proborini., W.D.,Candra.,A. (2018). Jurnal


Penelitian
Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia, Vol.2(2), 215-221,
http://publikasi.unitri.ac.id/index.php/teknik.

Oriental Journal Of Chemistry., Wonget al., Orient. J. Chem., Vol. 30(1),


37-47 (2014).

Utomo.,D., Mujiburohman., (2018). Jurnal Teknologi Bahan Alam,


Vol.2(2),2407-8476.

Widiyanto & Siarudin, 2013.’’Characteristicsof Leaf and Essential Oil


Yie-
ld of Five Cajuput Tree Species’’, Vol.31, No.4. pp.235-
241.elivery
of Micro or Nanoparticles. Pharm. Res. 6,413-417.

15
16

Anda mungkin juga menyukai