Anda di halaman 1dari 13

DESTILASI BUNGA KENANGA

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran IPA


Yang Dibina Oleh Bapak Drs.Winarto M.pd.dan Ibu Dian Nugraheni, S.Pd., M.Sc

Oleh:

Yushella Annisa Aji (160351606428)/OFF B

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
Oktober 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menciptakan
manusia dan memuliakannya di atas makhluk-makhluk yang lain. Juga tidak lupa
shalawat serta salam kami haturkan kepada nabi Muhammad SAW beserta para
sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Alhamdulillah berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan


penulisan makalah yang singkat ini dengan judul “Destilasi Minyak Kenanga”.
Materi ini disajikan secara ringkas yang kami ambil dari berbagai sumber referensi
terpilih.

Terima kasih kepada Bapak Drs.Winarto M.pd.dan Ibu Dian Nugraheni,


S.Pd., M.Sc selaku dosen mata kuliah Media Pembelajaran IPA, yang telah
membimbing kami untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Selain itu kami juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang bersedia
mempelajari dan memberikan masukan atas makalah ini. Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah Media
Pembelajaran IPA.

Malang, 22 Oktober 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 3
A. Latar Belakang ............................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan .......................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 4
A. Karakteristik Bunga Kenanga ..................... Error! Bookmark not defined.
B. Rangkaian Alat Destilasi ............................................................................. 5
C. Cara Kerja Alat Destilasi ............................................................................. 7
A. Proses dan Hasil ........................................................................................... 8
B. Finishing Produk ......................................................................................... 8
C. Khasiat Minyak Kenanga ............................................................................. 8
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Minyak kenanga merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang sering juga
disebut dengan minyak esteris atau minyak terbang. Minyak atsiri atau minyak
esteris adalah istilah yang digunakan untuk minyak yang mudah menguap dengan
komposisi dan titik didih yang berbeda-beda. Proses pembuatan minyak kenanga
dapat dilakukan dengan cara destilasi bertingkat. Indonesia adalah salah satu
penghasil minyak kenanga di dunia namun kualitas dari minyak kenanganya
masih dibawah negara-negara lain pengekspor minyak kenanga lainnya hal itu
disebabkan karena faktor-faktor yang kurang mendukung dalam budidaya
kenanga baik pra panen maupun pasca panen.

Minyak atsiri kenanga banyak digunakan dalam industri flavor, parfum,


kosmetika, farmasi, sabun, aromaterapi dan spa. Minyak kenanga merupakan
salah satu jenis minyak atsiri yang memiliki aroma yang khas yaitu beraroma
floral dan berwarna kuning muda hingga kuning tua. Pada umumnya minyak
atsiri kenanga diperoleh dengan cara mengisolasi bunga kenanga melalui metode
distilasi air, distilasi uap dan air, distilasi uap serta distilasi bertingkat. Minyak
atsiri kenanga hasil distilasi uap bunga kenanga segar akan dihasilkan minyak
dengan aroma yang kuat. Sehingga minyak kenanga hasil distilasi uap banyak
digunakan dalam industri parfum.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik bunga kenanga?
2. Bagaimana rangkaian alat destilasi bunga kenanga?
3. Bagaimana cara kerja alat destilasi tersebut?
4. Bagaimana proses dan hasil destilasi tersebut?
5. Apa perbedaan produk minyak kenanga jika ditambah etanol atau
metanol?
6. Apa khasiat dari minyak kenanga?

C. Tujuan
1. Memahami karakteristik bunga kenanga.
2. Memahami rangkaian alat destilasi bunga kenanga.
3. Memahami cara kerja alat destilasi bunga kenanga.
4. Memahami proses dan hasil destilasi bunga kenanga.
5. Memahami perbedaan produk minyak kenanga jika ditambah etanol atau
metanol.
6. Memahami khasiat dari minyak kenanga.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik Bunga Kenanga


Bunga kenanga yang berasal dari Indonesia khususnya Bali yaitu bunga
kenanga spesies Cananga odorata forma macrophylla dapat menghasilkan minyak
kenanga (Luqman & Rahmayanti, 1994). Minyak kenanga merupakan salah satu
jenis minyak atsiri yang memiliki aroma yang khas yaitu beraroma floral dan
berwarna kuning muda hingga kuning tua. Pada umumnya minyak atsiri kenanga
diperoleh dengan cara mengisolasi bunga kenanga melalui berbagai metode
destilasi, misalnya destilasi bertingkat. Di dalam minyak atsiri bunga kenanga
terkandung senyawa-senyawa yang diduga mempunyai efek penolakan nyamuk
yaitu senyawa linalool, geraniol, dan eugenol (Sudjari, Prijadi, & Austin, 2007).
Semakin majunya jaman, hadir sebuah produk yaitu lotion penolak nyamuk yang
dapat membuat nyamuk alergi dengan bau dan kandunganya. Lotion penolak
nyamuk dikenal sebagai salah satu jenis pestisida rumah tangga yang digunakan
untuk melindungi kulit tubuh dari gigitan nyamuk. Di dalamnya terkandung zat -
zat kimiawi seperti DEET, permetrin, picaridin. DEET adalah bahan kimia aktif
yang terdapat pada produk pembasmi serangga. Efek samping yang paling cepat,
saat terlalu sering menggunakan lotion penolak nyamuk dalam jangka waktu yang
panjang, adalah terkena alergi pada permukaan kulit, iritasi, dan eritema atau
kemerahan pada kulit, dan paling parah penggunaan DEET > 30% dapat
menyebabkan kanker kulit (Soedarto, 1992). Dengan demikian pembuatan lotion
penolak nyamuk dari bahan alami menjadi sangat penting untuk menghindari efek
samping tersebut (Kardinan, 2003). Membuat lotion penolak nyamuk dari minyak
atsiri bunga kenanga merupakan salah satu solusi untuk mengusir nyamuk tanpa
efek samping. Selain itu, membuat parfum dari minyak atsiri bunga kenanga
sebagai penolak nyamuk juga sangat praktis untuk digunakan sehari-hari. Dengan
memanfaatkan fungsi parfum sebagai anti nyamuk diharapkan dapat
meminimalisir serangan nyamuk pada tubuh manusia.

4
B. Rangkaian Alat Destilasi

Pengertian destilasi adalah proses pemisahan dua senyawa atau


lebih dalam campuran dengan menggunakan perbedaan sifat volatilitas
(kecenderungan suatu senyawa untuk berubah wujud dari cair menuju gas)
dari element-element campuran tersebut.
Definisi distilasi di sini merujuk pada proses yang akan
berlangsung yaitu perubahan dari cair menjadi gas (menguap) dan
perubahan dari gas menjadi cairan (kondensasi).
Semua proses yang terjadi dalam destilasi merupakan perubahan
fisika, tanpa melibatkan reaksi kimia.
Proses destilasi pada minyak kenanga, menggunakan destilasi
bertingkat tingkat 2, yang rangkaian alatnya seperti gambar diatas. Bagian-
bagian dari rangkaian alat diatas seperti berikut:
1. Sumber panas (heater) berfungsi sebagai sumber panas ketika
proses destilasi dimana juga tempat pengatur suhu.
2. Labu destilasi untuk sampel berfungsi sebagai tempat sampel
diletakkan. Pada praktikum ini sampel berupa kenanga dan air.
3. Tabung penghubung berfungsi sebagai jalannya uap dari
kenanga.
4. Kondensor berfungsi sebagai mengubah seluruh uap menjadi
cair atau kondensor sebagai media pendingin.

5
5. Air pendingin masuk
6. Air pendingin keluar
7. Labu alas bulat hasil pemisahan berfungsi untuk menampung
uap kenanga setelah melalui proses pendinginan, dimana ada 2
saluran yaitu, menuju labu destilat yang nantinya hasil berupa
minyak kenanga dan menuju labu destilasi yang nantinya
berupa uap yang akan diproses lagi jika hasil kurang murni.
8. Corong, corong disini diletakkan pada labu destilasi untuk
menyalurkan sampel ke dalam labu destilasi.
9. Selang pendingin berfungsi sebagai penyalur air dari bak
menuju kondensor.
10. Tabung destilat berfungsi sebagai tempat hasil destilasi.
11. Pemutar destilasi berfungsi sebagai membuka atau menutup 2
saluran yang ada pada labu bulat.
12. Solder dihubungkan ke dalam labu destilasi berfungsi sebagai
penghantar panas.

6
C. Cara Kerja Alat Destilasi
Destilasi bertingkat adalah proses pemisahan destilasi ke dalam
bagian-bagian dengan titik didih makin lama makin tinggi yang selanjutnya
pemisahan bagian-bagian ini dimaksudkan untuk destilasi ulang. Destilasi
bertingkat merupakan proses pemurnian zat/senyawa cair dimana zat
pencampurnya berupa senyawa cair yang titik didihnya rendah dan tidak
berbeda jauh dengan titik didih senyawa yang akan dimurnikan. Dengan
perkataan lain, destilasi ini bertujuan untuk memisahkan senyawa-senyawa
dari suatu campuran yang komponen-komponennya memiliki perbedaan titik
didih relatif kecil. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran
aseton-metanol, karbon tetra klorida-toluen, dll. Pada proses destilasi
bertingkat digunakan kolom fraksinasi yang dipasang pada labu destilasi.
Tujuan dari penggunaan kolom ini adalah untuk memisahkan uap
campuran senyawa cair yang titik didihnya hampir sama/tidak begitu berbeda.
Sebab dengan adanya penghalang dalam kolom fraksinasi menyebabkan uap
yang titik didihnya sama akan sama-sama menguap atau senyawa yang titik
didihnya rendah akan naik terus hingga akhirnya mengembun dan turun
sebagai destilat, sedangkan senyawa yang titik didihnya lebih tinggi, jika
belum mencapai harga titik didihnya maka senyawa tersebut akan menetes
kembali ke dalam labu destilasi, yang akhirnya jika pemanasan dilanjutkan
terus akan mencapai harga titik didihnya. Senyawa tersebut akan menguap,
mengembun dan turun/menetes sebagai destilat.
Proses ini digunan untuk komponen yang memiliki titik didih
yang berdekatan.Pada dasarnya sama dengan destilasi sederhana, hanya saja
memiliki kondensor yang lebih banya sehingga mampu memisahkan dua
komponen yang memliki perbedaan titik didih yang bertekanan. Pada proses
ini akan didapatkan substan kimia yang lebih murni, kerena melewati
kondensor yang banyak.
Prosedur atau langkah kerja dari alat distilasi tersebut adalah, sebagai
berikut:
1. Di set alat distilasi seperti pada gambar rangkaian alat.
2. Digunakan labu distilasi dan dimasukkan sampel campuran kenanga dan
air dengan perbandingan 3:1. Air lebih banyak agar ketika air menguap
tidak sampai membuat erlenmeyer menjadi gosong.
3. Digunakan mantel pemanas sebagai sumber pemanas dan Variac (solder)
untuk mengontrol pemanas.
4. Dipasangkan kolom fraksionasi dan kondensor serta selang pendingin,
guna memisahkan uap campuran senyawa cair yang titik didihnya hampir
sama.
5. Dinyalakan mantel pemanas hingga cairan didalam tabung distilasi
mendidih. Saat uapnya menaiki kolom, akan terlihat cairan berkondensasi
membentuk kondensat. Dipastikan suhu sebesar 80o C – 100o C agar
produk (cairan destilat) yang dihasilkan dalam kondisi baik. Dalam suhu
tersebut, akan memakan waktu sekitar kurang lebih 4-5 jam proses
distilasi.

7
6. Ditampung cairan distilasi yang memiliki suhu 80o C – 100o C di labu
erlenmeyer yang disediakan.
7. Disiapkan 2 cawan petri dan diberi label untuk proses selanjutnya.
8. Ditambahkan cairan hasil produk distilasi sebanyak 2 tetes pada 2 cawan
petri yang sudah dilabeli.
9. Pada cawan petri pertama ditambahkan 2 tetes larutan etanol 70%, dan
Pada cawan petri kedua ditambahkan 2 tetes larutan methanol 95%.
Kemudian dibandingkan baunya. Dan dicatat hasilnya.
10. Dimatikan mantel pemanas dan dibersihkan alat percobaan.

D. Proses dan Hasil


Distilasi bertingkat tingkat 2 ini biasanya digunakan dalam penyulingan
minyak atsiri untuk pembuatan parfum. Caranya sama dengan proses yang telah
diuraikan diatas yaitu dengan melewatkan uap pada tanaman yang mengandung
minyak atsiri didalam retort. Jika bunga kenanga itu disuling, dihasilkan minyak
atsiri yang dari tidak berwarna (bening), berwarna kuning muda hingga kuning tua
(Sastrohamidjojo, 2002)
Destilasi bertingkat tingkat 2 dilakukan selama berjam-jam tergantung suhu
yang digunakan, semakin tinggi suhu yang digunakan semakin cepat proses
minyak terbentuk sehingga minyak atsiri keluar dari kelenjar minyak dalam bunga
kenanga. Pada percobaan di atur suhu mulai 80o C – 100o C, karena titik didih dari
kenanga lebih rendah daripada air yang mana titik didih air ialah 100o C pada
tekanan 1 atm. Jadi, sebelum suhu 100o C kenanga akan menguap terlebih dahulu
karena memilikki titik didih yang lebih rendah daripada air dengan kata lain
kenanga memiliki titik embun yang lebih tinggi daripada air. Selama proses
destilasi berlangsung, partikel-parikel minyak pada bahan baku akan terbawa
bersama uap dan dialirkan pada kondensor. Proses pengembunan terjadi di dalam
alat kondensor, sehingga uap air yang bercampur dengan minyak akan
mengembun dan tertampung di dalam wadah penampung. Setelah itu campuran
air dan minyak dipisahkan. Fase air destilat dikeluarkan dan ditampung dengan
botol penampung, kemudian hasil destilat ditetesi ke dalam cawan petri yang
berbeda, cawan petri yang pertama ditetesi dengan methanol 95 % dan cawan
petri yang satunya di tetesi dengan etanol 70%. Sehingga didapatkan perbedaan
antara destilat+metanol dan destilat+etanol.
Hasil yang dapat ditinjau pada percobaan tersebut berupa warna dan bau yang
dihasilkan ekstrak kenanga. Pada umunya warna yang dihasilkan cairan uap dari
proses distilasi adalah tidak berwarna(bening). Sedangkan untuk bau yang
dihasilkan adalah segar khas bunga kenanga.
Distilasi bertingkat juga banyak digunakan di kilang-kilang minyak bumi dan
petrokimia tanaman di mana distilasi bertingkat ini sering disebut sebagai
"penguapan stripping". Distilasi bertingkat tingkat 2 ini dipilih karena lebih
mudah digunakan juga hemat biaya.

E. Finishing Produk
 Hasil Produk Saat Dicampur Dengan Methanol

8
Saat hasil produk distilasi sudah ditampung dalam erlenmayer. Diambil 2 tetes
hasil produk dan dimasukkan dalam cawan petri. Setelah itu, ditambahkan 2 tetes
methanol 95%. Saat sudah homogen, dicium bau yang dihasilkan. Bau yang
dihasilkan oleh cairan uap ekstrak kenanga dan methanol memiliki bau yang segar
namun lebih soft (tidak terlalu menusuk hidung). Pada hasil pencampuran minyak
ini, dapat dimanfaatkan sebagai aromaterapi karena hasil baunya bisa
menenangkan tubuh dan menyenangkan. (Amelia, 2011).
 Hasil Produk Saat Dicampur Dengan Etanol
Saat hasil produk distilasi sudah ditampung dalam erlenmayer. Diambil 2 tetes
hasil produk dan dimasukkan dalam cawan petri. Setelah itu, ditambahkan 2 tetes
etanol 70%. Saat sudah homogen, dicium bau yang dihasilkan. Bau yang
dihasilkan oleh cairan uap ekstrak kenanga dan etanol memiliki bau yang sangat
segar hingga mendekati level hard, bau yang dihasilkan lebih sporty (baunya
menusuk hidung). Bau dari hasil minyak ini bisa diaplikasikan sebagai parfum
untuk seseorang yang sportless dan seseorang atlet. (Amelia, 2011)

F. Khasiat Minyak Kenanga


1. Menjaga Kesehatan Kulit
Kesehatan kulit juga sangat penting untuk terus dijaga. Anda dapat
mencoba ekstrak bunga kenanga yaitu minyaknya sebagai obat yang menyehatkan
kulit. Cocok untuk digunakan mengatasi masalah kulit seperti kulit kering, hidrasi
kulit, kulit kasar dan penuaan dini.
2. Menjaga Kesehatan Syaraf
Kandungan minyak kenanga juga sangat baik untuk perkembangan system
syaraf Anda. Minyak bunga kenanga memiliki zat penenang syaraf sehingga bisa
membuat syaraf lebih tenang dan rileks. Tidak hanya itu, minyak ini juga
bermanfaat dalam meregenerasi kerusakan syaraf lebih cepat dan memelihara
syaraf tetap sehat serta kuat.
3. Menjaga Kualitas Tidur
Tidur yang baik sangat diperlukan untuk merefresh tubuh yang kelelahan
karena aktivitas pada siang hari. Namun ada juga orang yang tidurnya tidak
berkualitas seperti misal susah tidur dan lainnya. Anda dapat menggunakan
minyak kenanga sebagai obat yang bisa menambah kualitas kulit seseorang.
Ampuh mengatasi penyakit insomnia bersifat kronis, detak jantung tak normal
atau cepat serta bisa membantu menurunkan tekanan darah tinggi yang semuanya
dapat mengurangi kualitas tidur.
4. Menjaga Menstruasi Wanita
Seorang wanita dapat menggunakan minyak bunga kenanga sebagai
aromaterapi atau bisa juga sebagai bahan pemijatan yang ampuh dalam mengatasi
gejala PMS atau menstruasi yang tak benar. Agar lebih maksimal, Anda dapat
mengkombinasikan dengan minyak lavender dan usapkan pada perut bawah dan
belakang leher saat terjadi gangguan pada saat menstruasi.
5. Menjaga Kesehatan Jantung
Banyak tanaman yang memiliki manfaat dan khasiat yang baik untuk
jantung, salah satunya adalah minyak kenanga. Jantung memang sangat perlu
untuk tetap dijaga kesehatannya karena merupakan organ yang sangat penting.
Pengobatan atau pencegahan nomor satu masalah jantung adalah dengan gaya

9
hidup yang sehat, namun Anda dapat maksimalkan dengan esktrak minyak bunga
kenanga untuk menjaga kesehatan jantung Anda.
6. Sebagai Sumber Energi
Minyak kenanga sebagai aromaterapi untuk menambah energy dan
ternyata cukup ampuh. Hal ini karena aromanya yang segar dan enak dihirup yang
dapat membantu otot rileks dan bertenaga. Selain itu, aromanya juga membantu
merelaksasi otak sehingga pikiran jadi plong dan fresh. Minyak kenanga juga
dapat digunakan selain aromaterapi, yaitu sebagai minyak gosok dengan cara
mengoleskan pada bagian tubuh yang terasa lelah menggunakan kapas yang
ditetesi minyak bunga kenanga.
7. Sebagai Obat Diabetes
Diabetes merupakan penyakit yang cukup berbahaya, dapat bersifat kronis
serta diturunkan dari keluarga. Obatilah menggunakan minyak kenanga yang
dapat mengatasi diabetes dengan cara membantu mengurangi resiko rusaknya
saraf karena komplikasi diabetes. Cukup dengan pijatkan menggunakan minyak
ini pada bagian tubuh kaki, diatas perut dan pankreas.
8. Minyak Kenanga Sebagai Anti-Septik
Luka akibat luar dapat mengakibatkan septik karena terinfeksi oleh
bakteri. Minyak kenanga bersifat anti-septik yang membantu mencegah
pertumbuhan bakteri pada luka. Minyak ini dapat membantu mengatasi tetanus
dan sepsis dengan cara mengurangi mikroba dan desinfektan pada luka.
9. Mengatasi Penyakit Seborik
Seborik merupakan penyakit yang berbahaya pada kulit, ditandai dengan
kulit menjadi pucat atau putih kuning, kering, berminyak dan yang paling parah
terkelupas. Terjadi karena kerusakan sebaceous dan dapat diatasi dengan minyak
ini karena mengandung kandungan yang baik mengatasi inflamasi dan membantu
mengurangi masalah iritasi dan kulit merah.
10. Sebagai Anti-Depresan
Minyak ini juga telah dipercaya dapat menjaga kesehatan jiwa seperti
mengatasi masalah cemas, sedih bahkan stress bersifat kronis atau
berkepanjangan. Selain itu, minyak satu ini juga memiliki aroma penyemangat
sehingga membuat otak lebih aktif dan fresh.
11. Sebagai Penurun Tekanan Darah.
Minyak ylang-ylang atau kenanga sejak jaman dulu, digunakan untuk
mengatasi tekanan darah tinggi. Minyak ini bahkan disebut sebagai agen penurun
tekanan darah dan sebagai obat alternative. Jadi minyak kenanga bisa menjadi
solusi natural untuk mengatasi tekanan darah tinggi anda.
12. Sebagai Pelancar Peredaran Darah dan Detoksifikasi
Minyak ylang-ylang dan kenanga baik digunakan sebagai bahan massage
atau pijat. Hal ini karena minyak ini ternyata sangat baik untuk meningkatkan
peredaran darah dan membantuk mengeluarkan racun atau detoksifikasi racun dari
dalam tubuh melalui urin, feses, atau keringat.
13. Sebagai Pelembab Kulit dan Rambut
Selain fungsi-fungsi diatas, minyak kenanga secara tradisional sudah digunakan
dalam produk kecantikan, yaitu untuk melembabkan rambut dan kulit. Minyak ini
sangat cocok untuk anda dengan masalah kulit berminyak

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bunga kenanga yang berasal dari Indonesia khususnya Bali yaitu bunga
kenanga spesies Cananga odorata forma macrophylla dapat menghasilkan
minyak kenanga.
2. Destilasi adalah proses pemisahan dua senyawa atau lebih dalam
campuran dengan menggunakan perbedaan sifat volatilitas
(kecenderungan suatu senyawa untuk berubah wujud dari cair menuju gas)
dari element-element campuran tersebut.
3. Prinsip kerja destilasi bertingkat digunakan untuk komponen yang
memiliki titik didih yang berdekatan. Pada dasarnya sama dengan destilasi
sederhana, hanya saja memiliki kondensor yang lebih banyak sehingga
mampu memisahkan dua komponen yang memliki perbedaan titik didih
yang bertekanan. Pada proses ini akan didapatkan substan kimia yang
lebih murni, kerena melewati kondensor yang banyak.
4. Distilasi bertingkat digunakan dalam penyulingan minyak atsiri. Caranya
sama dengan proses yang telah diuraikan diatas yaitu dengan melewatkan
uap pada tanaman yang terkandung didalam minyak kenanga kedalam
kondensor. Kenanga memiliki titik didih yang rendah daripada air, namun
memiliki titik embun yang tinggi daripada air.
5. Bau yang dihasilkan oleh cairan uap ekstrak kenanga dan methanol
memiliki bau yang segar namun lebih soft (tidak terlalu menusuk hidung).
Pada hasil pencampuran minyak ini, dapat dimanfaatkan sebagai
aromaterapi karena hasil baunya bisa menenangkan tubuh dan
menyenangkan. Sedangkan, bau yang dihasilkan oleh cairan uap ekstrak
kenanga dan etanol memiliki bau yang sangat segar hingga mendekati
level hard, bau yang dihasilkan lebih sporty (baunya menusuk hidung).
Bau dari hasil minyak ini bisa diaplikasikan sebagai parfum untuk
seseorang yang sportless dan seseorang atlet
6. Khasiat dari minyak kenanga saah satunya untuk aroma terapi dan penurun
tekanan darah pada manusia.

11
DAFTAR PUSTAKA
Amelia D. 2011. Perbandingan minyak atsiri bunga kenanga segar dan bunga
kenanga layu (Cananga odorata ). Skripsi. FMIPA Universitas Islam
Indonesia.
Kardinan, A. 2003. Tanaman Pengusir dan Pembasmi Nyamuk. Jakarta : Agro
Media Pustaka.
Luqman L & Rahmayanti Y. 1994. Produksi dan Perdagangan Minyak Atsiri.
Penebar Swadaya. Jakarta
Nanan, Nurdjannah, 2005, Minyak Ylang-ylang dalam Aromaterapi dan Prospek
Pengembangannya di Indonesia, Bogor, Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pascapanen Pertanian
Sastrohamidjojo,H., 2002, Kimia Minyak Atsiri, FMIPA UGM, Yogyakarta.
Soedarto. 1992. Entomologi Kedokteran. Jakarta : EGC
Sudjari, Prijadi, Bambang and Austin, Rifcka. 2007. Uji potensi ekstrak bunga
kenanga (cananga odorata) sebagai repellent terhadap nyamuk culex sp

12

Anda mungkin juga menyukai